MAKALH BIK (Alat Penggebyok Padi Bertenaga Sel Surya)
MAKALH BIK (Alat Penggebyok Padi Bertenaga Sel Surya)
MAKALAH
Pembimbing:
Oleh:
Adi Pramono
1731120058
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk menciptakan alat (penggebyok) pengolah hasil panen padi dengan
teknologi baru terbarukan yang membutuhkan biaya murah dan mudah dalam
pemasangannya serta untuk mengurangi polusi di Indonesia.
2. Untuk membantu para petani dalam pengolahan hasil panen padi dengan mudah.
1.3 Manfaat
Hasil dari pengumpulan data diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut :
1. Mampu mengurangi pencemaran lingkungan dibanding dengan alat perontok
padi bahan bakar minyak bumi pada teknologi sebelumnya;
2. Terciptanya Teknologi baru yang lebih murah dan mudah dalam pemasangan
serta perawatannya;
3. Menambah kreativitas Mahasiswa Indonesia dalam menciptakan produk yang
mampu dipersaingkan di Pasar Global;
4. Menambah efisiensi waktu para petani dan menambah daya saing petani
Indonesia di era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) saat ini.
.
BAB II
ISI
3
4
a. Persiapan Umum
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan untuk menunjang pembuatan alat perontok padi
berbahan bakar panas matahari yang mudah dan murah dalam pemasangan
mewujudkan Indonesia Bebas polusi ini. Persiapan umum juga meliputi
kegiatan perancangan dan persiapan administratif dari program.
b. Rancangan Desain
Rancangan desain alat perontok padi berbahan bakar panas matahari yang
mudah dan murah dalam pemakaian mewujudkan Indonesia bebas polusi
dijelaskan dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk diagram balok dan juga
flowchart kerja alat.
5
c. Pengujian
Pengujian dilakukan pada alat secara dua tahap. Pada tahap pertama
pengujian dilakukan terhadap komponen pembentuk alat seperti pensuplai
energy listrik, penyimpanan energy listrik, dan beban (kapasitansi motor).
Pengujian tahap kedua dilakukan terhadap alat perontok padi yang sudah
dirangkai menjadi satu dengan panel surya menggunakan cara uji keramahan
terhadap lingkungan, dan kualitas alat penggebyok padi setelah dipasangnya
6
d. Perancangan Ulang
Perancangan ulang dilakukan sebagai bentuk respon terhadap hasil
pengujian yang dilakukan. Tahap ini bertujuan untuk memberikan desain alat
yang lebih baik dari desain sebelumnya. Tahap ini juga dapat dilewati jika
pada pengujian pertama tidak didapat masalah yang berarti dari alat yang
dibuat.
e. Penerapan
Pada tahap pembuatan alat perontok padi sudah berhasil dibuat secara
keseluruhan dan siap untuk diterapkan di lahan pertanian sebagai inovasi
pada perontok padi berbahan bakar panas matahari yang mudah dan murah
dalam pemasangan mewujudkan Indonesia bebas polusi.
a) Menggunakan roda;
b) Pemrosesan jerami lebih fleksibel;
c) Menggunakan metode potong pendek;
d) Menggunakan metode potong panjang;
e) Kecepatan kipas dapat diatur dengan mengganti diameter pully kipas
tersebut.
2. Kekurangan
a) Biaya lebih mahal;
b) Biaya perawatan lebih mahal.
matikan mesin, setelah itu bukalah tutup mesin dan bersihkan semua bagian
dalam.
e. Jika merasa kurang nyaman, gunakan alat bantu seperti meja atau kursi untuk
tempat duduk atau berdiri agar operator lebih nyaman.
f. Jangan sampai ada benda luar seperti (kerikil, kayu, besi kawat dsb) yang masuk
kedalam mesin.
g. Pembuangan jerami yang keluar dari jalur pembuangan jerami atau kipas
penghembus harus dijauhkan dari mesin, agar tidak menyumbat saringan mesin
atau dapat juga tercampur dengan gabah, sebaiknya gabah langsung ditampung
dengan karung di pengeluaran gabah.
h. Apabila proses perontokan telah selesai, mesin harus dibersihkan terutama di
bagian dalamnya, untuk disimpan ditempat yang bersih, tutupi mesin
menggunakan mntel atau semacamnya agar tidak terkena debu atau yang lainnya.
2.4. Pembahasan
Dari hasil penelitian alat penggebyok padi yang telah diteliti merupakan
tahap penanganan pasca panen setelah pemotongan, penumpukan dan
pengumpulan padi. Pada tahap ini, kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam
melakukan perontokan dapat mencapai lebih dari 5 % dan juga polusi udara yang
dihasilkan oleh alat perontok padi yang menggunakan bahan bakar minyak bumi,
sehingga akan mencemari lingkungan sekitar. Akan lebih baiknya jika alat
penggebyok padi menggunakan tenaga sel surya yang lebih effisen dan juga
ramah lingkungan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan/penelitian/pembahasan di atas di dapatkan
dua simpulan, yaitu sebagai berikut. Pertama, dengan adanya program penelitian
ini bisa mempermudah dan ramah lingkungan saat program ini berjalan.
Kedua,akan lebih effisien dalam menggunakan bahan bakar untuk menjalankan
mesin ini, dan tidak bergantung pada bahan bakar minyak bumi yang sekarang ini
sudah mulai sulit di dapatkan.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin di sampaikan dari penelitian tersebut sebagai
berikut.
Pertama, Melakukan penelitian alat penggebyok padi tersebut peneliti
sebaiknya memperkirakan juga cuaca, karena alat penggebyok padi bertenaga sel
surya ini membutuhkan cuaca yang cerah dan juga perlu sinar matahari yang
cukup.
Kedua, Peneliti juga sebaiknya memperhitungkan cuaca, jika cuaca tidak
mendukung seperti ketika cuaca mendung ataupun hujan.
9
10
Daftar Rujukan
Irwanto, AK. 1983. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Fakultas Teknologi
Pertanian Institut Pertanian Bogor: Bogor