Anda di halaman 1dari 17

BUKU PEDOMAN

PENGETOTAAN SAR.ANA DAN PR.ASARANA

RS PKU fYIUHAMINADIAH YOGYAKARTA

20t 5
DATTAR ISI

DAFTAR rSI ...............

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHT]LUAN

BAB tr STA}IDAR KETENAGAAN

BABM STA}.IDARFASILITAS

BABIV TATAIAKSAhIAPEMELIHARAAN

BAB V LOGISTIK t0

BAB \II KESELAMATAN PASIEN.... ' 11

BAB YII KESELAMATAN KERIA...... t2

BAB VItr PENGENDALIAN MUTU 13

BAB D( PENUTUP. t4
KATA PENGAI\ITAR

Assalamu' alaihm Yr. Wb.

Dengan me,ngucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Pedoman Pengelolaan Sarana dan
Prasarana RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta ini bertasil disusun.

T€rima kasih yang sebesar-besarnyq kami hatur{on kepada Direktur RS PKU


Muhammadiyah Yogralcarta yang telah membsrilon dukungan moril dan materiil dalam
pembuatan @oman ini, para pejabat structural dan tenaga fungsional di lingkungan RS
PKU Muhammadiyah Yoryakarta yang telah memberikan masukan dalam proses
pen)rusunan pedoman ini, serta seluruh staf di RS PKU Muhammadiyah Yoryakartayang
telah dan akan bcrpartisipasi aktif roulai dari proses pen5rusrrnan, pelalcsanaan sampai
pada proses monitoring dan evaluasi pedoman ini.

Was s al amu' alaihnn Wr. Wb

Yoryakart4

Penulis
BAB I

PENDAIIULUAI{

A. Latar Belakang
Terselenggaranya pelayanan medic kepada masyarakatdi rumah sakit tidak
dapat terlepas dari tersedianya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai.
Bangunan rumah sakit beserta seluruh aspek penunjangtya adalah merupakan sarana
tempat di mana pelayanan medic dilaksanakan. Keadaan dan kelengkapan bangunan
rumah sakit sangat menentukan kualitas pelayanan medic di samping aspek-aspek
yang menentukan lainnya.
Untuk menjamin keadaan selalu siap operasional maka sarana dan prasarana
rumah sakit perlu dipelihara sehingga akan terhindar dari kerusakan yang akan
mengakibatkan terganggunya pelayanan di rumah sakit.
Sarana dan prasarana rumah sakit khususnya mechanical, electrical, house
keeping mempunyai beberapa kekhususan tersendiri dalam pemeliharaannya sesuai
dengan fungsinya.
Dalam pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana harus terencana atau
terprogram dan terjadwal, apabila ada penggantian harus mengacu kepada aspek-
aspek bahan dan fungsinya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat dijadikan sebagai pedoman oleh pihak manajemen dalam meningkatkan
pelayanan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit PKU
Muhammadiyah Yo gyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menjadi pedoman pemeliharaan sarana dan prasarana RS PKU
Muhammadiyah Yo gyakarta.
b. Meminimalisir kerusakan dari sarana dan prasarana rumah sakit
c. Menjaga safilna dan prasarana dalam kondisi optimal atau siap pakai
d. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pada petugas pemeliharaan
e. Meningkatkan pengetahuan bagi pihak manajemen RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta dalam pengambilan keputusan dan kebijakan tentang prosedur
pemeliharaan.

C. Ruang Lingkup
Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit ini meliputi pemeliharaan dan
perbaikan kecil untuk seluruh sarana dan prasarana rumah sakit yang mencakup
mechanical, electrical, dan house keeping.
1. Pemeliharaanmechanical
. Pemeliharaan yang dilakukan secara berkala meliputi:
Pembersihan
Penggantian
Pelumasan
Penyetelan.
. Perbaikan kecil yangdilakukan sesuai keadaan / kebutuhan meliputi:
Pengecatan
Penggantian komponen atau suku cadang yang rusak pengerjaannya bisa
teknisi rumah sakit.
2. Pemel ihar:aan elecf ical
Pemeliharaan yang dilakukan secara berkala meliputi:
o Pembersihan
o Pengecekan
o Penggantian
J. Pemeliharaan House Keeping
Pemeliharaan yang dilakukan secara berkala meliputi
o Pembersihan
o Penggantian
o Penyetelan
o Pelumasan
4. Pelaksanaan pemeliharaan
Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit dapat dilakukan oleh
teknisi rumah sakit atau rekanan yang ditunjuk.

D. Batasan Operasional
1. Mechanical adalah alat atau mesin non medis yang komponennya ada motor-
motor penggerak atau rangkaian listrik yang menghasilkan panas atau dingin.
2. Electrical adalah perangkat instalasi listrik yang fungsinya untuk menghantarkan
arus listrik antar ruangan dan komponen-komponen dalam alat atau mesin.
3. House keeping adalah memelihara gedung beserta peralatan non electrical.
E. Landasan Hukum
1. Kepmenkes No: l204ilvlenkeslSl{/X12004
2. Buku Puil (Peraturan Umum Instalasi Llstrik) Tahun
BAB II

STANDAR KETENAGAAII

A. Status Kesehatan
Kepada seluruh tenaga pegawai yang bekerja di Pemeliharaan RS PKU
Muhammadiyah Yoryakarta sebelum dan pada saat melakukan tugas sehari-hari
l. Sehatjasmani danrohani
1.1 Tidak ada cacat fisik yang bisa mengganggu aktifitas dalam bekerja.
1.2 Tidak mempunyai penyakit kambuhan, epilepsy, vertigo.
1.3 Tidak buta warna.

B. Kualifikasi Sumber I)aya Manusia


Kualifikasi tenaga yang bekerja di pemeliharaan dibedakan sesuai dengan
kapasitas tugas dan tanggung jawabnyaymgdibagi atas tenaga supervisor dan teknisi
pelayanan pemeliharaan.
1. SupervisorPemeliharaan
Uraian Tugas:
a. Bertanggung jawab pada manager penunjang non medis
b. Membuat anggaran unit pemeliharaan
c. Membuat laporan pada manager penunjang non medis
d. Membuatjadwal dinas pemeliharaan
e. Membuat program kerja pemeliharaan
f. Membuat BKK dalam proses penagihan rekanan
g. Membagi tugas tenaga harian
h. Membuat prosedur baru dan melakukan revisi prosedur secara berkala
i. Merencanakan kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan masing-
masing kegiatan
j. Merencanakan perbaikan dan penggantian alat yang rusak
k. Melakukan monitoring pekerjaan
l. Membuat form-form atau check list pemeliharaan
m. Membuat berita acara pekerjaan.

Kualifikasi Tenaga
a. Lulusan SMK lishilq D3 teknilq Sl teknik
b. Bertanggung jawab terhadap amanah yang diembannya
c. Tahu tentang pekerjaannya.

2. StafPemeliharaan
a. Bertanggung jawab terhadap supervisor pemeliharaan
b. Melayani permintaan gas medis atau oxygen dari unit
c. Menindaklanjuti laporan kerusakan dari unit
d. Melakukan pengontrolan central gas medis dan panel-panel listrik
e. Menghidupkan dan mematikan Genset apabila ada gangguan listrik dari PLN
f. Melakukan monitoring Genset I minggu 2 kali
g. Melakukan monitoring sarana dan prasarana Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yo gyakarta
h. Mengisi form-form pemeliharaan
i. Membuat laporan

3. Tenaga Harian Pemeliharaan


t. Membantu tugas-tugas staf pemeliharaan

Kualifikasi Tenaga
1. Staf Pemeliharaan
a. Lulusan SMK Listrik, SMK Elektronika, SMK Mesin
b. Tahu dasar-dasar listrik
c. Punya ketrampilan
d. Disiplin dalam mengerjakan tugas kesehmian
2. Tenaga Harian Pemeliharaan
a. Mempunyai ketrampilan kelistrikan, permesinan, bangunan, mebeler.
b. Disiplin dalam mengerjakan tugas keseharian.
C. Distribusi Ketenagaan
Semua staf pemeliharaan dituntut mampu melakukan kegiatan pemeliharaan
dan perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit untuk pendistribusiannya sesuai
dengan yang dijobkan kerjaan dan tempatnya.

D. PengaturanJaga
Pembagian jaga di Unit Pemeliharaan sebagai berikut:
1. Shift pagi jam 07.00-14.00 dengan SDM I dibantu 10 tenaga harian
2. Shift siangjam 14.00-21.00 dengan SDM 1
3. Shift malamjam 21.00-07.00 dengan SDM I
BABIII
STAI\IDAR T'ASILMAS

A. Denah Ruang
a. Ruang Genset adalah ruang penempatan genset sebagai sumber listrik alternative
apabila sumber listrik dari PLN padam
b. Ruang LVMDP adalah ruang dimana panel induk ditempatkan. Panel induk
adalah dimana pergantian aliran listrik dari PLN ke Genset atau dari Genset ke
PLN yang dilakukan secara manual
c. Ruang Administrasi adalah ruang pencatatan dokumen kegiatan unit
pemeliharaan dan tempat penyimpanan dokumen pemeliharaan. Perlengkapan
yang disediakan yaitu meja kantor, computer, telephone, almari
d. Meja Servis adalah dimana teknisi pemeliharaan melakukan kegiatan perbaikan
alat.

B. Standar Fasilitas
Fasilitas kerja pemeliharaan guna menunjang terlaksananya pemeliharaan
sarana dan prasarana rumah sakit meliputi:
a. Ruangan tempat bekerja ruang bengkel, gudang dan ruang administrasi
b. Peralatan kerjaterdiri dari
1. Pekerjaan mechanical, kunci pas, kunci ring, palu, gergaji, mesin las, obeng
min (-), obeng plus (+), tang, mesin las asitilin, tool set mechanical
2. Pekerjaan electrical, kunci pas, kunci ring, palu, gergaji, tang potong, tang
kombinasi, obeng (-) obeng (+), alat-alat pengukur kelistrikan, tool set
electrical
3. Pekerjaan house keeping, kunci pas, kunci ring, obeng (-), obeng (+), gergaji,
palu, alat-alat pertukangan kayu dan alat-alat pertukangan batu.

6
BAB IV

TATA LAKSANA PEMELIHARAAI{ SARANA DAN PRASARANA

Standar pekerjaan pemeliharaan mengatur penggun&m peralatan sarana dan


prasarana mulai dari perencanaan pengadaan pelaporan serta evaluasi peralatan sarana
dan prasarana selama digunakan dalam umur ekonomisnya, selain itu juga mengatur
sumber daya manusia yang mempunyai persyaratan kompetensi yang diperlukan,
pengorganisasian serta kebijakan dan prosedur pengelolaan pemeliharaan peralaan
sarana dan prasarana Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yoryakarta.

Tata laksana pelayanan pengelolaan peralatan non medis dalam hal ini adalah
penjabaran dari ruang lingkup pelayanan unit pemeliharaan rumah sakit yaitu:

1. Pengadaan alat non medis


Dalam pengadaan alat non medis unit pemeliharaan diikut sertakan dalam proses
perencanaan sarana dan prasarana penunjang instalasinya serta diikutkan dalam
pemilihan kualifikasi dan pengujian fungsi da/.alx non medis tersebut.
2. Pemeliharaan
Pemeliharaan alat non medis meliputi tiga criteria yaitu:
1) Pemeliharaan Terencana
Pemeliharaan terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
terhadap alat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan jadwal pemeliharaan
disusun dengan memperhatikan jenis peralatan, teknisi sesuai dengan bidangnya
dan pembiayailn yang tersedia.
Pemeliharan terencana meliputi pemeliharaan preventif atau pencegahan dan
pemeliharaan korektif atau perbaikan.
a. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan preventif atau pencegahan adalah kegiatan pemeliharaan
berupa perawatan dengan membersihkan alat yang dilaksanakan setiap hari
oleh teknisi dan kegiatan penyetelan, pelumasan serta penggantian bahan
pemeliharaan yang dilaksanakan oleh teknisi secara berkala.
Pemeliharaan preventif bertujuan guna memperkecil kemungkinan terjadinya
kerusakan. Untuk jenis alat tertentu pemeliharaan preventif dapat
dilaksanakan pada saat alat sedang jalan/operasionaVnmning maintenance,
melalui pemerikasaan dengan melihat, merasakan, mendengarkan bekerjanya
ala! baik tanpa maupun menggunakan alat ukur. Pada waktu running
maintenance dilakukan juga pelumasan, penyetelan bagian-bagian alat
tertentu yang memerlukan.
Pemeliharaan preventif dengan running maintenance biasanya tidak
dilakukan untuk peralatan non medis. Pemeliharaan preventif untuk peralatan
non medis pada umumnya dilakukan pada waktu alat tidak operasionaVshut
down maintenance, yaitu alat dalam keadaan dimatikan lalu dipelihara.
Dalam hal ini kegiatan pemeliharaan dapat berupa pembersihan, pelumasan,
pengecekan, fimgsi komponen, penyetelan, penggantian bahan pemeliharaan,
pengukuran keluaran dan keselamatan.
b. Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat perbaikan
terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dengan atau tanpa porggantian
suku cadang. Pemeliharaan korektif dimaksudkan untuk mengembalikan
kondisi peralatan yang rusak ke kondisi siap operasional dan laik pakai serta
dapat difungsikan dengan baik.
Tahap akhir dari pemeliharaan korektif adalah kalibrasi teknis yaitu
pengukuran kuantitatif keluaran dan pengukuran aspek keselamatan-
Perbaikan korektif dilakukan terhadap perawatan yang mengalami kerusakan
dan dilakukan secara terencana.
Overhaul adalah bagian dari pemeliharaan korektif, yaitn kegiatan perbaikan
terhadap perawatan dengan mengganti bagian-bagian utama ala! bertujuan
untuk mengembalikan fungsi dan kemampuan alat yang sudah menurun
karena usia dan penggunaan.
2) Pemeliharaan Tidak Terencana
Pemeliharaan tidak terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat darurat
berupa perbaikan terhadap kerusakan alat yang mendadak, tidak terduga dan
harus segera dilaksanakan mengingat alat sangat dibutuhkan dalam pelayanan.
Untuk dapat melaksanakan pemeliharaan tidak terencana, perlu adanya tenaga
yang selalu siap (stand by) dan fasilitas pendukungnya. Frekuensi pemeliharaan
tidak terencana dapat ditekan serendah mungkin dengan cara meningkatkan
kegiatan terencana.
3) Pemeliharaan oleh pihak ke III
Berdasarkan berbagai aspek yang meliputi volume pekerjaan, kemampuan,
teknisi, tingkat teknologi peralatan, fasilitas kerja dan prosedur pembiayaan,
maka pelaksanaan pemeliharaan peralatan non medis di Rumah Sakit dilakukan
oleh teknisi Rumah Sakit, teknisi rujukan atau pun Pihak III.

l. Dilaksanakan oleh teknisi Rumah Sakit


Pada dasamya pemeliharaan peralatan non medis di rumah sakit harus dapat
dilaksanakan oleh teknisi rumah sakit sejauh memungkinkan, ditinjau dari
segala aspeh terutama aspek pemeliharaan.
Dilaksanakan oleh Teknisi Rujukan
Apabila teknisi rumah sakit tidak mampu melaksanakan pemeliharaan suatu
alat disebabkan oleh karena beberapa hal, misalnya kuantitas teknisi kurang
(disbanding jumlah alat yang banyak) atau peralatan kerja tidak lengkap,
maka pemeliharaan dilaksanakan oleh teknisi rujukan dari rumah sakit yang
lebih mampu.
Dilaksanakan oleh Pihak ke III
Apabila pemeliharaan suatu alat tertentu memerlukan suku cadang atau
keahlian khusus dan biaya yang besar, maka pelaksanaannya diserahkan
kepada pihak ke III, pada umumnya dilaksanakan oleh p,enrsahaan yang
mengageni alat tersebu! melalui proses sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku.
3. Penarikan AlatNon Medis dan Penghapusan
Dalam proses penarilmn alat non medis tidak laik pakai, teknisi alat non medis
membuat rekome,ndasi bahwa alat non medis dinyatakan tidak laik pakai setelah
melakukan analisis aspek fungsi dan aspek ekonomis dari alat non medis tersebut.
Rekomendasi diserahkan kepada pengguna alat untuk ditindak laqiuti ke bagian
gudang agar dilakukan proses peoarikarL dan selaqiutnya pihak gudang yang akan
melakukan penghapusan.
BAB V

LOGISTIK

Pemelihaman p€nraldan non mdis dapat dilaksanakan apabila tersedianya aspek


penduhmg pemeliharaan. Alat dan bahan pemeliharaan setiap alat non medis sangat
diperlukan untuk tersele,nggaranya pmeliharaan preventif peralatan, demikian jugp suku
cadang sangat diperlukan apabila melakukan pemeliharaan korektif.

Agm pemeliharaan peralatan non medis dapat terlaksana dengnn baik dan sesuai
jadwal maka penyediaan kebutuhan aht, bahan pemeliharaan serta suku cadang perlu
mendapat perhatim yang seksam4 yaitu melalui suafir perencanaan yang matang baik
aspek teknis maupun pembiayaannya.

Selain alat, bahan serta suku cadang pemeliharaan, logistic di unit pe'meliharaan
juga meliputi dolcumentasi pelaksanaan pelayanan mit yang berupa:

l. Daftar inve,ntaris alat nonmedis


2. Jadwal pelaksanaan pemoliharaan
3. Kartu I bulu pemeliharaan
4. Buku catataa servis harian
5. Lemhr checklist pe,meliharaan

10
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Undang Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada pasal 13 ayat
(3) menyatakan "Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus bekerja
sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan
keselamatan pasien". Pasal 16 ayat (l) menyatakan "Persyaratan peralatan sebagaimana
dimaksud pada pasal 7 ayat (1) meliputi peralatan medis dan non medis harus memenuhi
standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, kesehatan dan laik pakai. Pengoperasian
dan pemeliharaan peralatan non medis harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai
kompetensi di bidangnya.

Agar tercapainya patient safety, unit pemeliharaan berusaha memberikan


pelayanan yang optimal, tepat waktq memenuhi standar pelayanan pemeliharaan.
Disamping furut serta mewujudkan patient safety, program pengelolaan alat non medis
secara tidak langsung, juga menjaga agar alat non medis serta pengguna / user selalu
dalam keadaan aman.

Pelayanan yang diberikan unit pemeliharaan sebagai upaya menjaga keselamatan


pasien adalah:

l. Terselenggaranya program pemeliharaan alat non medis secara rutin


2. Pemberian SPO (Standar Prosedur Operasional) penggunaan, pada setiap alat
non medis.

11
BAB YII

KESELAMATAI\I KERJA

Bahaya atau resiko yang banyak tardapat pada lingkungan kerja rumah sakit
mendorong diupayakannya kesehatan dan keselamatan kerja untuk para pekerja
kesehatan. Dalam upaya mewujudkan kesehatan dan keselamatan kerja pada unit
pemeliharaan maka perlu adanya identifikasi bahaya atau resiko yang mungkin terjadi.
Identifikasi bahaya atau resiko yang mungkin terjadi pada unit pemeliharaan diantaranya:

1. Terpapar darah dan cairan tubuh lainnya maupun zat-rat kimia / obat yang
masih tertinggal pada peralatan non medis.
2. Jatuh dari atap
3. Kejatuhan benda
4. Bahaya tersengat listrik
5. Bahaya luka akibat pemakaian tool set servis
6. Bahayalukabakar
7. Kena benda tajam

Dari hasil identifikasi bahaya atau resiko tersebut unit pemeliharaan melakukan
upaya pencegahan:

1. Mematuhi prosedur pemeliharaan alat non medis


2. Mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) setiap kontak dengan peralatan
berupa masker, handscoon, sepatu kerja, pakaian pelindung / wearpack
3. Penggunaan peralatan / tool set servis secara benar dan hati-hati.

L2
vIII
PENGENDALIAN MUTU

Alat non medis yang dilakukan pemeliharaan diharapkan selalu dalam keadaan
laik pakai, siap pakai, dan mampu memenuhi standar usia teknis masing-masing ala!
maka dari itu perlu adanya pengendalian mutu kinerja dari unit pemeliharaan itu sendiri
dalam upaya menjaga kualitas dan profesionalisme kinerja.

Pengendalian mutu yang dilakukan unit pemeliharaan, yaitu setiap kegiatan


pemeliharaan peralatan non medis dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan hasilnya
harus dicatat atau didatakan kemudian dilaporkan oleh dan kepada pejabat pemberi tugas
sesuai dengan penugasannya. Kemudian sec:ra berkala, laporan dievaluasi sebagai dasm
pertimbangan perencanaan pemeliharaan periode selanjutnya.

Contoh formuliryang berkaitan dengan kegiatan dan pelaporan, meliputi:

1. Laporan kegiatan harian unit


2. Data complain external
3. Laporan sasaran mufu unit
4. Laporan evaluasi kinerja unit

13
BABX
PEI\IUTUP

Fasilihs pelayanan kesehatan didirilsn untuk menydiakan pelalanan kesehatan


yang bermutrl aman den mempunyai manfaat yang opimal. Pelayanan kesehatan di
fasilitas keseh*an tidak lepas dsri pengguftmn peralatan pemeliharaaa dengan
konsekwensinya membr*uhkan adanya system pemeliharaan yang bertesinambungan
untuk menjamin muhr kinerja alat, agar selalu siap pakai dan aman bagr pasie,n, operator
dan lingkuagan.

Dengan adanya podoman Pengelolaan Ald Non Medis ini diharapkan meqiadi
bahan aflran bagi rmit pemeliharaan dnlam melaksanakan kegiatan pengelolaan alat non
medis di rumah sakit.

t4

..--:'.":;:i: --;;;d,,.,

Anda mungkin juga menyukai