2.3.11.4. Pengendalian Dokumen Fix
2.3.11.4. Pengendalian Dokumen Fix
No. Revisi :0
Halaman : 1 dari 8
PUSKESMAS dr. Prie Aka Mahdayanti
TEGALREJO KOTA NIP. 19730622 200604 2 012
YOGYAKARTA
1. Pengertian 1. Pengendalian dokumen adalah kegiatan pengelolaan dan pengendalian
dokumen-dokumen sistem manajemen mutu yang mencakup
pembuatan, pengesahan, distribusi, peninjauan ulang, penggunaan,
identifikasi dan ketelusuran, penyimpanan dan pemusnahan dokumen
yang sudah tidak berlaku.
2. Dokumen Sistem Manajemen Mutu adalah semua dokumen yang
memuat informasi yang digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan
sistem manajemen mutu. Dokumen sistem manajemen mutu terdiri dari :
Standar Operasional Prosedur (SOP), pedoman/ panduan mutu, Surat
Keputusan(SK) , Daftar Tilik, Kerangka Acuan Kerja (KAK),dokumen
internal terkait, dokumen ekstemal terkait, program pendukung, sasaran
mutu, rekaman kegiatan.
3. Master Dokumen adalah dokumen akreditasi yang telah lengkap atau
telah dinomori disahkan dan ditandatangani namun belum dibubuhi cap
Puskesmas.
4. Kelompok Dokumen adalah kelompok jenis-jenis dokumen atau
rekaman.
5. Dokumen dikendalikan adalah dokumen dengan status dikendalikan
artinya dokumen tersebut menjadi acuan kerja yang diperbarui secara
berkala sesuai perubahan-perubahan yang terjadi selama pemakaiannya.
6. Dokumen tidak dikendalikan adalah dokumen dengan status tidak
dikendalikan artinya bahwa dokumen tersebut sejak diterbitkan tidak
diperbarui dan karenanya tidak diperuntukkan sebagai acuan kerja.
7. Dokumen kadaluarsa adalah bahwa dokumen tersebut sudah tidak
berlaku lagi dan selanjutnya diperlakukan sebagai arsip.
8. Dokumen aktif adalah dokumen rekam medis yang frekuensi pemakaian
masih tinggi/masih dipakai di dalam kegiatan dan masih disimpan di unit
unit pelayanan.
9. Dokumen inaktif adalah dokumen rekam medis yang frekuensi
pemakaiannya sudah rendah/sudah tidak dipakai untuk dokumen rekam
medis apabila pasien yang sudah meninggal atau sudah pindah.
10. Pedoman Mutu adalah dokumen sistem manajemen mutu yang memuat
ketentuan- ketentuan / persyaratan-persyaratan / kebijakan-kebijakan
yang digunakan sebagai acuan umum dalam menjalankan semua
kegiatan operasional perusahaan.
11. Standar Operasional Prosedur adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas
organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa
dilakukan
12. Program pendukung termasuk dokumen sistem mutu dalam bentuk
jadwal kegiatan yang memuat rencana aktivitas untuk mendukung
pelaksanaan sistem manajemen mutu.
13. Dokumen internal adalah dokumen yang diterbitkan oleh puskesmas
yang terkait dengan sistem manajemen mutu misalnya Surat Keputusan
(SK) Kepala Puskesmas, visi, misi puskesmas, bagan alur pelayanan dan
lain-lain.
14. Dokumen Eksternal adalah dokumen yang bukan diterbitkan puskesmas
yang terkait dengan sistem manajemen mutu misalnya Peraturan Menteri
Kesehatan, Peraturan Pemerintah Daerah, Buku Referensi dan lain-lain.
15. Rekaman adalah dokumen bukti objektif dari kegiatan yang dilakukan
atau hasil yang dicapai didalam kegiatan Puskesmas dalam
melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
Rekaman dapat berupa surat masuk, surat keluar, formulir yang telah
terisi, dokumen yang sudah dilaksanakan dan tidak berlaku lagi,
prosedur kerja/insruksi kerja, SOP yang telah kadaluarsa dan lain-lain.
16. Pengendalian Rekaman adalah kegiatan pengelolaan dan pengendalian
rekaman/arsip agar dicapai suatu kondisi kearsipan yang memenuhi
persyaratan standar, mencakup pemberian identitas penyimpanan,
perlindungan, pengambilan, lama simpan dan pemusnahan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tegalrejo Nomor 013 / II Tahun 2016
tentang Pengendalian Dokumen dan Pengendalian Rekaman.
2 dari 9
2. Judul bab/ dokumen menggunakan Times New Roman 12 pt
ditebalkan, huruf kapital,
3. Judul sub bab menggunakan Times New Roman 12 pt,
4. Jenis dokumen menggunakan Times New Roman 16 pt ditebalkan,
5. Jarak antar baris dibuat 1,5 spasi kecuali untuk judul atau
keterangan yang lebih dari 1 baris jarak antar baris dibuat 1 spasi,
6. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku,
7. Ukuran kertas : F4,
8. Tipe Margin : Normal (batas kanan,kiri,atas bawah 2 cm) , teks
rata tepi kanan kiri (justify),
9. Penomeran ditulis secara konisten dari awal sampai akhir naskah.
Cara yang digunakan adalah gabungan antara angka Romawi dan
Arab, seperti contoh berikut :
I.
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
(a)
B. PENERBITAN DOKUMEN
D. DISTRIBUSI DOKUMEN
5 dari 9
isi surat dan tugas fungsi unit pengolah bagian,
c) Memberikan petunjuk apabila ada surat masuk yang
sudah pernah diterima atau yang masih ada hubungan
dengan surat sebelumnya.
4) Kegiatan pencatatan dan pendistribusian surat dilakukan
dengan cara:
a) Menerima surat masuk dari pengarah surat,
b) Mencatat kode klasifikasi surat penting yang sudah
ditentukan oleh penerima surat dan nomor urut surat
pada lembar disposisi rangkap 2 (lembar kesatu warna
putih, lembar kedua warna kuning) dan kartu kendali
rangkap 3 (lembar kesatu warna putih, lembar kedua
warna biru, lembar ketiga warna merah muda),
c) Mencatat surat rahasia ke dalam lembar pengantar dan
buku bantu,
d) Melepas kartu kendali lembar kesatu warna putih
sebelum surat masuk disampaikan kepada pimpinan
sebagai sarana pengawasan,
e) Mendistribusikan surat masuk kepada pengolah setelah
didispo pimpinan dengan menggunakan kartu kendali
masuk sebagai sarana penerimaan surat (lembar kesatu
dan kedua disimpan di unit kearsipan, lembar ketiga di
simpan pada unit pengolah).
5) Kegiatan penyimpanan berkas arsip dan layanan arsip
dilakukan dengan cara:
a) Menyimpan kartu kendali lembar kesatu sesuai kode
klasifikasi ke dalam kotak kartu kendali,
b) Menyimpan kartu kendali lembar kedua berdasarkan
kolom tanggal surat,
c) Menyimpan lembar disposisi lembar kedua
berdasarkan tanggal penyelesaian,
d) Menyimpan surat masuk dan surat keluar yang telah
ditindaklanjuti ke dalam folder arsip berdasarkan kode
klasifikasi dan indeks surat,
e) Membuat daftar isi berkas arsip aktif yang telah
disimpan,
f) Memberikan layanan kearsipan sesuai ketentuan yang
berlaku.
b. Surat Keluar
6 dari 9
1) Pengendalian surat keluar dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a) Pengendalian surat keluar di Unit Pengolah:
(1) Membuat surat keluar yang telah diparaf hierarki
untuk dimintakan tanda tangan pimpinan,
(2) Memintakan nomor surat keluar di Unit Kearsipan
beserta kartu kendali keluar rangkap 2,
(3) Surat keluar yang bersifat rahasia, dicatat dalam
buku bantu khusus di Unit Kearsipan,
(4) Menata kartu kendali lembar kedua warna merah
muda berdasarkan kode klasifikasi,
(5) Menyimpan arsip aktif berdasarkan kode
klasifikasi.
b) Pengendalian surat keluar di Unit Kearsipan:
(1) Menerima surat keluar dari Unit Pengolah;
(2) Memberikan nomor dan tanggal surat;
(3) Mengirim surat keluar sesuai alamat yang dituju;
(4) Menata kartu kendali keluar lembar kesatu warna
putih berdasarkan kode klasifikasi;
(5) Menyimpan arsip inaktif yang berasal dari Unit
Pengolah.
G. PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN DOKUMEN
7 dari 9
penarikan.
g. Setiap dokumen ditinjau ulang secara berkala 2 tahun sekali.
h. Bila revisi tidak diperlukan maka Ketua Tim Mutu
membubuhkan paraf dan tanggal pada dokumen asli sebagai
tanda tidak diperlukan tindakan lanjutan
i. Bila revisi diperlukan, maka dokumen harus ditulis ulang dan
diberi nomor revisi yang baru. Tidak dibenarkan mengubah hanya
satu halaman atau satu bagian saja
H. Peminjaman Dokumen
Peminjaman dokumen dari antar unit/ lintas unit dengan
mempergunakan ekpedisi peminjaman, sedangkan peminjaman yang
dilakukan oleh lintas sektor atau dinas atasan harus memekai surat
resmi dan melewati ketetatausahaan.
6. Diagram alir -
8. Dokumen Terkait -
9. Rekaman Historis
No Yang diubah Isi Perubahan Tgl. mulai diberlakukan
Perubahan
8 dari 9