Anda di halaman 1dari 31

PRAKTEK MIKROPROSESSOR

“ Rancang Bangun Alat Ukur Jarak Menggunakan Sensor Ultrasonik


Berbasis Arduino Uno dengan Tampilan LCD “

Disusun oleh :

1. Cindy Elisa ( 16170040 )


2. Dicky Agustiwijaya ( 16170046 )
3. Erika Indah Puspita Sari ( 16170053 )
4. Ides Nurbaedah ( 16170056 )
5. Bayu Darmawan ( 16170185 )

Kelas : XVI TEL -02

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA


JAKARTA

Teknik Telekomunikasi

2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek
Mikroprosessor. Makalah ini berjudul “ Rancang Bangun Alat Ukur
Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno dengan
Tampilan LCD ”
Penulis mendapatkan banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari
berbagai pihak dalam menyelesaikan makalah ini, maka penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ibnu Safari, S.Kom, M.Kom , selaku dosen pembimbing mata
kuliah Praktek Mikroprosessor.
2. Teman-teman kelompok beserta teman-teman mahasiswa Akademi
Telkom Jakarta.

Penulis menyadari bahwa pelaksanaan serta penulisan makalah ini masih


belum sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah ................................................................... 2
1.5 Metode Penelitian .................................................................. 3
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................... 3

BAB IIDASAR TEORI .................................................................................. 5

2.1 Ultrasonic Ranging Module HC-SR04 ................................... 5

2.2 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik HRC-04 ............................... 8

2.3 Arduino Uno R3 Kit ................................................................ 9

2.4 LCD (Liquid Crystal Display) .................................................. 11

2.5 Potensiometer ....................................................................... 12

BAB III PERANCANGAN SISTEM ............................................................... 15

3.1 Rangkaian Alat Pengukur Jarak............................................. 15

3.2 Script Program....................................................................... 16

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN .......................................................... 19

4.1 Pengujian Sensor HC-SR04 .................................................. 19

4.1.1 Pengukuran Objek Secara Langsung ..................... 19

4.2 Pengujian Fungsi LCD........................................................... 20

4.3 Analisis Data Hasil Pengukuran............................................. 20

ii
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 22

5.1 Kesimpulan ............................................................................ 22


5.2 Saran ..................................................................................... 22

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 27

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Panjang adalah salah satu besaran pokok, dimana setiap besaran
pokok memiliki alat ukur sendiri. Salah satu satuan dalam panjang
adalah meter. Alat ukur panjang adalah instrument (alat) yang di gunakan
untuk menghitung besaran panjang, dan biasanya dalam satuan meter
dan cm. Contoh alat ukur panjang adalah mistar / penggaris dan jangka
sorong .Alat ukur panjang konvensional biasanya berupa batangan
berskala maupun pita panjang yang telah diberikan skala. Skala-skala
tersebut dibandingkan dengan standar panjang yang ada, yang telah
diturunkan sedemikian rupa.
Dalam proses pengujian alat ukur, takar, timbang dan
perlengkapannya (UTTP), alat ukur panjang cukup memberikan peranan
yang signifikan. Salah satunya adalah dalam proses industri, khususnya
manufaktur tangki ukur mobil. Pengukuran panjang terstandar merupakan
salah satu poin penting utama dalam menentukan bagaimana kualitas
suatu produk tangki ukur mobil. Selain itu, pada pengujian tangki ukur
mobil juga digunakan alat ukur panjang. Namun, seringkali alat ukur
panjang menyebabkan kesalahan.
Jika diinginkan hasil pengukuran yang valid, maka perlu dilakukan
pengukuran berulang ,misalnya dalam penentuan nilai konsentrasi suatu
zat dalam larutan dimana perlu dilakukan pengukuran berulang sebanyak
n kali. Dari data tersebut dapat diperoleh pendekatan harga nilai terukur
yaitu melalui perhitungan rata-rata dari hasil yang diperoleh dan standar
deviasi.
Salah satu kendala alat ukur manual (khususnya yang
menggunakan penglihatan) untuk mengetahui sebuah nilai adalah potensi
kesalahan paralaks. Kesalahan paralaks sendiri merupakan bentuk
kesalahan pembacaan hasil ukur yang disebabkan oleh keterbatasan
fungsi penglihatan. Tentunya, kesalahan seperti ini akan menimbulkan
beberapa dampak, salah satunya adalah nilai terukur menjadi tidak sah
kebenarannya. Maka dari itu penulis mengambil judul “Rancang Bangun

1
Alat Ukur Jarak Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino
Uno dengan Tampilan LCD.” Dalam kaitan industri, terutama yang
memanfaatkan pengukuran sebagai salah satu indeks kualitas, hal
tersebut tidak dapat ditolerir. Hal tersebut dikarenakan akan berdampak
langsung pada kualitas hasil produksi yang dihasilkan oleh proses
produksi massal.

1.2 Rumusan Masalah

Pada makalah praktek ini akan mendeskripsikan bagaimana


sebuah ultrasonic ruler dapat melakukan pengukuran panjang. Alat ini
dibangun dari sensor ultrasonik HC-SR04 dengan memanfaatkan Arduino
Uno R3 Kit sebagai pengendali lengkap dengan aplikasi
pemrogramannya. Hasilnya akan ditampilkan dalam LCD (liquid crystal
display).

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk membandingkan nilai antara alat ukur panjang manual dengan
ultrasonic ruler, mengetahui besar kesalahan alat dan unjuk kerja alat
dalam melakukan pengukuran.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja alat ukur jarak/ ultrasonic ruler yang
dirancang.
3. Untuk membuat prototype alat ukur jarak digital berbasis
mikrokontroler Arduino Uno R3 menggunakan sensor HC-SR04.

1.4 Batasan Masalah

Pengukuran panjang menggunakan rancangan alat ukur jarak/ ultrasonic


ruler dibatasi oleh beberapa permasalahan, antara lain :

1. Sensor yang digunakan adalah sensor ultrasonik tipe HC-SR04,


merupakan salah satu jenis sensor ultrasonik yang umum digunakan
dalam perancangan sederhana alat ukur jarak.
2. Alat pembanding yang digunakan adalah mistar ukur konvensional
bukan standar ukuran panjang. Hal ini disebabkan perancangan alat

2
cukup sederhana dan belum mengimbangi teknologi standar ukuran
panjang dalam sistem internasional.
3. Komponen dan software yang digunakan akan dibahas secara
sederhana, meliputi fungsi dan cara kerjanya yang berhubungan
dengan alat yang di buat.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan juga


pengamatan langsung. Studi literatur digunakan untuk melengkapi kajian
teoritis yang menjadi bahan bahasan dalam sistem perancangan alat.
Pengamatan langsung dilakukan dengan membandingkan nilai hasil
pengukuran menggunakan alat ukur manual dan juga alat ukur yang
dirancang.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan makalah praktek ini, pembahasan mengenai alat ukur


jarak/ ultrasonic ruler dibagi atas beberapa bab, antara lain ;

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan mengenai latar belakang pembuatan alat,


rumusan permasalahan, tujuan penelitian, batasan masalah yang
diangkat, metode penelitian dan juga sistematika penulisan
makalah.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini berisikan kajian teoritis yang berhubungan dengan alat


yang dibuat. Mencakup teori komponen-komponen yang
digunakan hingga program pendukung programming pada alat.

BAB III PERANCANGAN ALAT

Bab ini berisi mengenai perencanaan pembuatan alat secara


keseluruhan, mulai dari perancangan alat sampai pengujian alat.

3
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN

Bab ini berisikan mengenai proses uji coba alat ukur, prosedur
pengoperasian alat, pengolahan data alat dan lain-lain.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan makalah penelitian dan saran-saran


terhadap makalah.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pada bagian ini berisi gambar-gambar hasil pengujian dari jarak


30 cm- 90 cm.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini berisi sumber-sumber kepustakaan yang


digunakan dalam penulisan makalah maupun perancangan alat
ukur.

4
BAB II

DASAR TEORI

Setiap aktifitas kehidupan kita sehari-hari, tidak mungkin pernah


terlepas dari kegiatan ukur mengukur, baik untuk skala kecil ataupun
besar. Hal ini karena dari pengukuran dapat ditentukan kuantitas dan
kualitas dari sebuah objek. Hasil pengukuran yang baik dari suatu
kuantitas objek, dapat ditentukan berdasarkan tingkat presisi dan akurasi
yang dihasilkan. Akurasi menunjukkan kedekatan nilai hasil pengukuran
dengan nilai sebenarnya. Untuk menentukan tingkat akurasi perlu
diketahui nilai sebenarnya dari besaran yang diukur dan kemudian dapat
diketahui seberapa besar tingkat akurasinya. Presisi menunjukkan tingkat
keandalan dari data pengukuran yang diperoleh. Hal ini dapat dilihat dari
standar deviasi yang diperoleh dari pengukuran, presisi yang baik akan
memberikan standar deviasi yang kecil dan bias yang rendah. Jika
diinginkan hasil pengukuran yang valid, maka perlu dilakukan pengukuran
berulang, misalnya dalam penentuan nilai konsentrasi suatu zat dalam
larutan dimana perlu dilakukan pengukuran berulang sebanyak n kali.
Dari data tersebut dapat diperoleh pendekatan harga nilai terukur yaitu
melalui perhitungan rata-rata dari hasil yang diperoleh dan standar
deviasi.

2.1 Ultrasonic Ranging Module HC-SR04

Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat


yang berfungsi sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang
ultrasonik. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm -
4m dengan akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger,
dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin
Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk
menangkap sinyal pantul dari benda. Piezoelektrik berfungsi untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Bahan piezoelektrik
adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai regangan

5
atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka
material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Jika
rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik
yang sama, maka dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver.

Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar


gelombang ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misal, sebesar 40 kHz)
yang dibangkitkan dari sebuah osilator.Untuk menghasilkan frekuensi 40
KHz, harus di buat sebuah rangk aian osilator dan keluaran dari osilator
dil anjutkan menuju penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh
komponen RLC / Kristal tergantung dari disain osilator yang digunakan.
Penguat sinyal akan memberikan sebuah sinyal listrik yang diumpankan
ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik sehingga bergetar dan
memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar frekuensi pada
osilator.

Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan


piezoelektrik, yang berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang
berasal dari transmitter yang dikenakan pada permukaan suatu benda
atau gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter. Oleh
karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible, elemen
keramik akan membangkitkan tegangan listrik pada saat gelombang
datang dengan frekuensi yang resonan dan akan menggetarkan bahan
piezoelektrik tersebut.

Cara menggunakan alat ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan


positif pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8

6
step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan
diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak benda yang memantulkan
sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan menerima sinyal
digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut. Rumus untuk
menghitungnya sudah saya sampaikan di atas. Berikut adalah visualisasi
dari sinyal yang dikirimkan oleh sensor HC-SR04.

Merupakan salah satu sensor ultrasonik yang dapat melakukan


pengukuran jarak. Pengukuran jarak yang dilakukan oleh sensor ini
termasuk mutakhir, yaitu tidak menggunakan sistem kontak langsung
terhadap benda yang akan diukur jaraknya. Artinya modul HC-SR04 tidak
secara langsung menyentuh benda yang diukur, melainkan menggunakan
gelombang ultrasonik untuk mengetahui jarak benda yang akan diukur.
Sensor ini sendiri memiliki spesifikasi pengukuran electric parameter
sebagai berikut ;

1. Memerlukan tegangan 5 V DC untuk melakukan kerja.


2. Memerlukan arus sebesar 15 mA untuk melakukan kerja.
3. Frekuensi yang dihasilkan sebesar 40 Hz.
4. Maximum range yang dapat dijangkau oleh HC-SR04 adalah 400 cm
(4m), O HC-SR04 adalah sebesar 2 cm sehingga range ukurnya
adalah 2 cm < range >400 cm.
5. Sensor dapat mengukur dalam jangkauan sudut sebesar 15 derajat.

Pemanfaatan teknologi saat ini sangat berpengaruh pada kehidupan


manusia sehari-hari. Mulai dari teknologi yang paling kecil sampai
pada yang sangat canggih.

7
2.2 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik HRC-04

Prinsip kerja sensor ini adalah menggunakan pantulan gelombang


ultrasonik untuk mengetahui jarak yang akan diukur. Pada sensor ini,
terdiri atas dua buah bagian, yaitu trigger dan echo. Trigger berfungsi
sebagai pemancar gelombang ultrasonik. Sinyal dipancarkan oleh
pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan waktu tertentu
pula. Frekuensi yang digunakan oleh sensor ini umumnya adalah 40 Hz.
Sensor tersebut akan merambat pada kecepatan suara yakni 340 m/s
hingga mengenai benda yang akan diukur jaraknya. Apabila telah
mengenai permukaan benda, maka sinyal akan kembali dipatulkan dan
diterima oleh echo. Echo sendiri adalah receiver pada sensor ini. Apabila
sinyal telah diterima oleh echo, maka sinyal selanjutnya diproses untuk
menghitung jarak benda tersebut.Dalam sistem modul sensor ultrasonik,
terdapat dua buah modul yakni transceiver dan receiver. Transceiver
berfungsi sebagai pengendali dan pemancar gelombang, ultrasonik
terhadap benda yang akan diukur jaraknya sedangkan receiver
merupakan penerima sinyal pantul dari benda yang diukur jaraknya.
Keduanya menciptakan sitem pengukuran yang terstruktur, sehingga
dapat aplikasikan dalam sistem perancangan sebuah alat ukur jarak .

Secara detail, cara kerja sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:

1. Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi


tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut

8
berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor
jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.
2. Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi
dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda,
maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut.
3. Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal
tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak
benda dihitung berdasarkan rumus : S = 340.t/2 , dimana S
merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang
pantul), dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang
oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.

2.3 Arduino Uno R3 Kit

Merupakan modul mikrokontroler yang menggunakan ATMEGA


328 P, yang memiliki fungsi utama sebagai unit pengolah data dan pusat
kendali data yang akan ditampilkan. Arduino Uno sendiri merupakan
pengembangan teknologi mikrokontroler modern yang berbasis pada
easy programming, easy to configure dan user friendly. Dalam paket kit
Arduino sendiri terdapat 6 pin yang dapat dijadikan keluaran/ output
PWM, 6 pin sebagai masukan analog, 16 MHz osilator Kristal, koneksi
USB, jack liatrik hingga tombol reset. Gambar fisik Arduino uno dapat
dilihat dibawah;

Arduino uno R3 ini termasuk keluaran baru dan merupakan revisi


dari versi arduino sebelumnya, dan memiliki beberapa fitur unggul
dibandingkan jenis arduino lainnya. Dari pada mengharuskan sebuah

9
penekanan fisik dari tombol reset sebelum sebuah penguploadan,
Arduino Uno didesain pada sebuah cara yang memungkinkannya untuk
direset dengan software yang sedang berjalan pada pada komputer yang
sedang terhubung. Salah satu garis kontrol aliran hardware (DTR) dari
ATmega8U2/16U2 dihubungkan ke garis reset dari ATmega328 melalui
sebuah kapasitor 100 nanofarad. Ketika saluran ini dipaksakan (diambil
rendah), garis reset jatuh cukup panjang untuk mereset chip. Software
Arduino menggunakan kemampuan ini untuk memungkinkan kita untuk
mengupload kode dengan mudah menekan tombol upload di software
Arduino.Ini berarti bahwa bootloader dapat mempunyai sebuah batas
waktu yang lebih singkat, sebagai penurunan dari DTR yang dapat
menjadi koordinasi yang baik dengan memulai penguploadan.

Pengaturan ini mempunyai implikasi. Ketika Arduino Uno


dihubungkan ke sebuah komputer lain yang sedang running
menggunakan OS Mac X atau Linux, Arduino Uno mereset setiap kali
sebuah koneksi dibuat dari software (melalui USB). Untuk berikutnya,
setengah-detik atau lebih, bootloader sedang berjalan pada Arduino uno.
Ketika Arduino uno diprogram untuk mengabaikan data yang cacat/salah
(contohnya apa saja selain sebuah penguploadan kode baru) untuk
menahan beberapa bit pertama dari data yang dikirim ke board setelah
sebuah koneksi dibuka. Jika sebuah sketch sedang berjalan pada board
menerima satu kali konfigurasi atau data lain ketika sketch pertama mulai,
memastikan bahwa software yang berkomunikasi menunggu satu detik
setelah membuka koneksi dan sebelum mengirim data ini.

Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya,


Arduino uno tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial.
Sebaliknya, fitur-fiturAtmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2)
diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board
Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB
ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam
DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino Uno memiliki fitur-fitur baru
sebagai berikut:

 Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF
dan dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET,

10
IOREF yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan
tegangan yang disediakan dari board. Untuk ke depannya, shield
akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan
AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due
yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan
sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan
kedepannya.
 Sirkuit RESET yang lebih kuat.
 Atmega 16U2 menggantikan 8U2

2.4 LCD (Liquid Crystal Display)

Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media tampil


yangmenggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah
digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi,
kalkulator, ataupun layar komputer.

Pada bab ini aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik
dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil
yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :

1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris


2. Mempunyai 192 karakter tersimpan
3. Terdapat karakter generator terprogram
4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit
5. Dilengkapi dengan back light.
6. Tersedia VR untuk mengatur kontras.
7. Pilihan konfigurasi untuk operasi write only atau read/write.
8. Catu daya 5 Volt DC.

11
9. Kompatibel dengan DT-51 dan DT-AVR Low Cost Series serta system
mikrokontroler/mikroprosesor lain.

2.5 Potensiometer

Dalam Peralatan Elektronik, sering ditemukan Potensiometer yang


berfungsi sebagai pengatur Volume di peralatan Audio / Video seperti
Radio, Walkie Talkie, Tape Mobil, DVD Player dan Amplifier.
Potensiometer juga sering digunakan dalam Rangkaian Pengatur terang
gelapnya Lampu (Light Dimmer Circuit) dan Pengatur Tegangan pada
Power Supply (DC Generator Potensiometer adalah salah satu jenis
Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer
merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable
Resistor.Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal
dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.
Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta
bentuk dan Simbolnya.

Potensiometer biasanya di gunakan untuk pengoprasian pengendali


elektronik, seperti penguat sinyal, pengaturan suara, pengaturan
intensitas, sebagai tranduser, pengendali masukan dan keluaran sebuah
perangkat elektronik. Contoh yang biasa di gunakan sebagai tranduser
adalah sebagai sensor joystick yang dapat kita gunakan dari jarak jauh.
Potensiometer sangat jarang di gunakan untuk mengendalikan daya yang
besar secara langsung. Untuk pengendali volume yang menggunakan
potensiometer biasanya di lengkapi dengan saklar yang sudah
terintegrasi, sehingga pada saat potensiometer membuka saklar penyapu

12
berada pada posisi terendah. Kebanyakan dari komponen ini di gunakan
pada rangkaian power amplifier sebagai pengatur volume, bass dan
treble. Dan juga di gunakan dalam Control Motor DC yang berfungsi
sebagai pengatur kecepatan putaran motor. Nilai dari potensiometer
dapat berubah sesuai dengan perputaran ataupun pergeseran yang di
hasilkan. Range yang di hasilkan juga bervariasi, misalnya nilai yang
tertera pada potensio adalah 100k ohm, maka range resistansi
akandimulai dari tahanan 0 ohm sampai dengan 100k ohm. Jadi dengan
begitu, nilai yang di hasilkan dari sebuah tahanan potensio terbukti
berubah-ubah. Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi
atau hambatan, potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau
peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :

 Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video


seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.
 Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
 Sebagai Pembagi Tegangan
 Aplikasi Switch TRIAC
 Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
 Sebagai Pengendali Level Sinyal

Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam,


yaitu

1. Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya


dapat diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan
atau dari bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya
menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya.
2. Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya
dapat diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan
yang melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar
wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut
juga dengan Thumbwheel Potentiometer.
3. Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil
dan harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver)
untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan
di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya.

13
Prinsip Kerja (Cara Kerja) Potensiometer Sebuah Potensiometer (POT)
terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan
terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya
berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk
menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive).
Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang
mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.Elemen
Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran
Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).Berdasarkan
Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan
menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan
Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).

14
BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Rangkaian Alat Pengukur Jarak

Sistematika perancangan rangkaian ultrasonic ruler/ alat ukur jarak


dibuat menggunakan software Arduino Uno. Software Arduino Uno sendiri
dapat didownload secara gratis maupun berbayar pada official site
arduino uno ataupun penyedia layanan download software lainnya.
Skematik rangkaian dibuat secara nyata dengan memperhatikan detail
rangkaian yang terpasang pada breadboard. Skematik rangkaian pada
alat ukur jarak/ultrasonic ruler adalah seperti dibawah ini ;

Keterangan :

1. Pada Sensor Ultrasonik

Vcc ke kaki 3 potensiometer

Trig ke pin 10 arduino uno

Echo ke pin 11 Arduino uno

Grd ke pin 16 LCD

15
2. Pada LCD

Pin 1 LCD ke grdn breadboard

Pin 2 LCD ke positif breadboard

Pin 3 LCD ke kaki 2 potensiometer

Pin 4 LCD ke pin 2 arduino uno

Pin 5 LCD ke grdn breadboard

Pin 6 LCD ke pin 3 arduino uno

Pin 11 LCD ke pin 4 arduino uno

Pin 12 LCD ke pin 5 arduino uno

Pin 13 LCD ke pin 6 arduino uno

Pin 14 LCD ke pin 7 arduino uno

Pin 15 LCD ke positif breadboard

Pin 16 LCD ke ground sensor ultrasonic

3. Pada Potensiometer

Kaki 1 potensiometer ke ground breadboard

Kaki 3 potensiometer ke +5V arduino uno

Kaki 3 potensiometer ke positif breadboard

3.2 Script Program

#include<LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);
const int pinTRIGGER = 10; //Pin untuk Trigger sensor ultrasonic
const int pinEcho = 11; // Pin untuk Echo sensor ultrasonic
float durasi, jarak; // Deklarasi variabel durasi dan jarak

void setup()
{Serial.begin(9600);
pinMode(pinTRIGGER, OUTPUT);
pinMode(pinEcho, INPUT);

16
lcd.begin(16, 2);

//Kata Pembuka
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Sensor Jarak");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Diaktifkan");
delay(2000);}

void loop()

//Mengaktifkan pin Trigger selama 10 mikrodetik

//Lalu dia non aktif

digitalWrite(pinTRIGGER, HIGH);

delayMicroseconds(10);

digitalWrite(pinTRIGGER, LOW);

//Mengaktifkan pin Echo yang menerima pantulan gelombang ultrasonic

//pulseIn = Lama durasi pin Echo menerima pantulan gelombang

//Menghitung rumus jarak(Lama durasi dibagi dua)

durasi = pulseIn(pinEcho, HIGH);

jarak = ((durasi * 0.034) / 2);

//Menuliskan nilai dari variabel Durasi dan Jarak pada Serial Monitor

Serial.print("Durasi: ");

Serial.print(durasi);

Serial.print("Jarak; ");

Serial.println(jarak);

17
//Menuliskan nilai dari variabel Durasi dan Jarak pada Serial Monitor

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Durasi: ");

lcd.print(durasi);

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("Jarak: ");

lcd.print(jarak);

delay(1000);

18
BAB IV

ANALISIS DAN PENGUJIAN

4.1 Pengujian Sensor HC-SR04

4.1.1 Pengukuran Objek Secara Langsung

Pengujian pertama ini dilakukan untuk mengetahui unjuk


kerja alat sebenarnya. Pengujian ini dilakukan dengan cara
mengukur jarak/ panjang objek tertentu yang telah diukur jaraknya
terlebih dahulu. Artinya, objek diletakkan pada jarak tertentu,
sehingga secara otomatis sensor akan menampilkan jarak benda
tersebut. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut ;

Tabel 4.1. Data Hasil Pengukuran Jarak Objek Secara


Langsung

Jarak Benda
Pengujian Pembacaan
Menggunakan Rata-rata
ke - Alat
Mistar/Penggaris
1. 29,92 cm
2. 30 cm 29,89 cm 30 cm
3. 30,19 cm
4. 59,52 cm
5. 60 cm 60,30 cm 59,86 cm
6. 59,77 cm
7. 90,00 cm
8. 90 cm 90,03 cm 90,15 cm
9. 90,44 cm

Pengujian dilakukan sebanyak 3, jarak pertama adalah


pengukuran pada jarak 30 cm, jarak kedua 60 cm, jarak ketiga 90
cm.

19
4.2 Pengujian Fungsi LCD

Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan peforma LCD dalam


menampilkan karakter tertentu. Pengujian dilakukan melalui
pemrograman setelah sebelumnya LCD dihubungkan ke Arduino Uno R3.
Programnya adalah sebagai berikut ;

lcd.clear();
lcd.setCursor(1,0);
lcd.print("TREVOR SHIELDS S ");
lcd.setCursor(4,1);
lcd.print("142411055");
delay(1000);//wait for 1 sec

Hasilnya adalah LCD menampilkan karakter Trevor Shields S pada baris


pertama dan juga 142411055 pada baris kedua dengan posisi sesuai
alamat yang dituju.

4.3 Analisa Data Hasil Pengukuran


Berdasarkan pengukuran menggunakan alat ukur jarak telah didapatkan
data seperti tabel di atas. Pada masing-masing pengujian didapatkan
kesalahan hasil ukur alat sebagai berikut ;
1. Kesalahan rata-rata(%) pada jarak 30 cm
𝟑𝟎 − 𝟑𝟎
𝒉= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟑𝟎
ℎ =0%
2. Kesalahan rata-rata(%) pada jarak 60 cm
𝟔𝟎 − 𝟓𝟗, 𝟖𝟔
𝒉= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟔𝟎
ℎ = 0,23 %
3. Kesalahan rata-rata(%) pada jarak 90 cm
𝟗𝟎 − 𝟗𝟎, 𝟏𝟓
𝒉= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟗𝟎

ℎ = −0,16 %
Dari data di atas dapat dianalisis bahwasanya kesalahan hasil ukur akan

20
semakin tinggi apabila jarak benda yang diukur semakin jauh. Tetapi
pada hal ini dalam pengukuran jarak 90 cm menghasilkan pengukuran
pada alat yaitu lebih dari angka 90 cm. Hal ini dapat dimungkinkan karena
beberapa faktor, antara lain ;
- Permukaan benda pantul yang kurang rata akan mempengaruhi hasil
pengukuran.
- Kondisi lantai ukur yang kurang stabil, artinya masih ada gundukan
kecil-kecil yang mengganggu transmisi sinyal ultrasonik yang
dipancarkan ke objek pengukuran.
- Kondisi ruangan yang secara nyata accessible, artinya udara dan
partikel lain bebas untuk berkeliaran. Udara dari pendingin maupun
udara nafas akan mempengaruhi hasil ukur dari sensor.

21
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Melalui data yang didapatkan, hasil pengujian pada masing-masing
jarak pengukuran adalah sebagai berikut ;
 Jarak 30 cm kesalahannya adalah 0 %
 Jarak 60 cm kesalahannya adalah 0,23 %
 Jarak 90 cm kesalahannya adalah -0,16 %

Dari data di atas dapat dianalisis bahwasanya kesalahan hasil ukur


akan semakin tinggi apabila jarak benda yang diukur semakin jauh.
Tetapi dalam pengukuran jarak 90 cm menghasilkan angka >90 cm.
Hal ini dapat dimungkinkan karena banyak faktor yang terjadi dalam
pengukuran seperti permukaan benda pantul yang kurang rata akan
mempengaruhi hasil pengukuran.
2. Pada prinsip kerja sensor ultrasonic HRC-04, Analog signal
transmission to trigger dan Analog signal Tranmision from the thing to
the echo adalah proses pengiriman sinyal analog sensor kepada
benda yang akan diukur, lalu sinyal dipantulkan kembal, sehingga
sensor akan memerlukan waktu yang cukup lama agar dapat bekerja
dengan baik.

5.2 Saran
1. Pada saat melakukan percobaan disarankan menunggu beberapa
detik agar sensor ultrasonic dapat bekerja lebih maksimal.
2. Pada saat ingin melakukan percobaan supaya kita memperhatikan
script yang akan diupload di program arduino uno, agar tidak terjadi
eror dan dapat bekerja secara optimal.
3. Pada saat melakuan percobaan agar mistar yang dipakai adalah
mistar yang memenuhi syarat teknis untuk melakukan suatu
pengukuran.

22
LAMPIRAN – LAMPIRAN

 Gambar rangkaian pada saat off

 Gambar rangkaian pada saat on

 Gambar pengujian ke-1 jarak 30 cm

23
 Gambar pengujian ke-2 jarak 30 cm

 Gambar pengujian ke-3 jarak 30 cm

 Gambar pengujian ke-1 jarak 60 cm

24
 Gambar pengujian ke-2 jarak 60 cm

 Gambar pengujian ke-3 jarak 60 cm

 Gambar pengujian ke-1 jarak 90 cm

25
 Gambar pengujian ke-2 jarak 90 cm

 Gambar pengujian ke-3 jarak 90 cm

26
DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, Heri (2013). Pemrograman Mikrokontroler Arduino Menggunakan


Bahasa C (CodeVisionAVR). Bandung: Penerbit INFORMATIKA

Budiharto, Widodo (2005). Elektronika Digital + Mikroprosesor. Yogyakarta:


Penerbit ANDI

http://klinikrobot.com/projects/104-pengukuran-jarak-menggunakan-sensor
ultrasonik-hc-sr04-dengan-mikrokontroler-arduino-uno-r3-dan-modul serial-lcd-
20x4.html

http://blog.famosastudio.com/2011/12/bengkel/menggunakan-ultrasonic-range
sensor-hc-sr04-dan-sdm-io/458

27

Anda mungkin juga menyukai