Disusun oleh :
Teknik Telekomunikasi
2018-2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek
Mikroprosessor. Makalah ini berjudul “ Rancang Bangun Alat Ukur
Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno dengan
Tampilan LCD ”
Penulis mendapatkan banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari
berbagai pihak dalam menyelesaikan makalah ini, maka penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ibnu Safari, S.Kom, M.Kom , selaku dosen pembimbing mata
kuliah Praktek Mikroprosessor.
2. Teman-teman kelompok beserta teman-teman mahasiswa Akademi
Telkom Jakarta.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 22
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Alat Ukur Jarak Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino
Uno dengan Tampilan LCD.” Dalam kaitan industri, terutama yang
memanfaatkan pengukuran sebagai salah satu indeks kualitas, hal
tersebut tidak dapat ditolerir. Hal tersebut dikarenakan akan berdampak
langsung pada kualitas hasil produksi yang dihasilkan oleh proses
produksi massal.
2
cukup sederhana dan belum mengimbangi teknologi standar ukuran
panjang dalam sistem internasional.
3. Komponen dan software yang digunakan akan dibahas secara
sederhana, meliputi fungsi dan cara kerjanya yang berhubungan
dengan alat yang di buat.
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN
Bab ini berisikan mengenai proses uji coba alat ukur, prosedur
pengoperasian alat, pengolahan data alat dan lain-lain.
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB II
DASAR TEORI
5
atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka
material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Jika
rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik
yang sama, maka dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver.
6
step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan
diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak benda yang memantulkan
sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan menerima sinyal
digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut. Rumus untuk
menghitungnya sudah saya sampaikan di atas. Berikut adalah visualisasi
dari sinyal yang dikirimkan oleh sensor HC-SR04.
7
2.2 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik HRC-04
8
berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor
jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.
2. Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi
dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda,
maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut.
3. Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal
tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak
benda dihitung berdasarkan rumus : S = 340.t/2 , dimana S
merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang
pantul), dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang
oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.
9
penekanan fisik dari tombol reset sebelum sebuah penguploadan,
Arduino Uno didesain pada sebuah cara yang memungkinkannya untuk
direset dengan software yang sedang berjalan pada pada komputer yang
sedang terhubung. Salah satu garis kontrol aliran hardware (DTR) dari
ATmega8U2/16U2 dihubungkan ke garis reset dari ATmega328 melalui
sebuah kapasitor 100 nanofarad. Ketika saluran ini dipaksakan (diambil
rendah), garis reset jatuh cukup panjang untuk mereset chip. Software
Arduino menggunakan kemampuan ini untuk memungkinkan kita untuk
mengupload kode dengan mudah menekan tombol upload di software
Arduino.Ini berarti bahwa bootloader dapat mempunyai sebuah batas
waktu yang lebih singkat, sebagai penurunan dari DTR yang dapat
menjadi koordinasi yang baik dengan memulai penguploadan.
Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF
dan dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET,
10
IOREF yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan
tegangan yang disediakan dari board. Untuk ke depannya, shield
akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan
AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due
yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan
sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan
kedepannya.
Sirkuit RESET yang lebih kuat.
Atmega 16U2 menggantikan 8U2
Pada bab ini aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik
dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil
yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :
11
9. Kompatibel dengan DT-51 dan DT-AVR Low Cost Series serta system
mikrokontroler/mikroprosesor lain.
2.5 Potensiometer
12
berada pada posisi terendah. Kebanyakan dari komponen ini di gunakan
pada rangkaian power amplifier sebagai pengatur volume, bass dan
treble. Dan juga di gunakan dalam Control Motor DC yang berfungsi
sebagai pengatur kecepatan putaran motor. Nilai dari potensiometer
dapat berubah sesuai dengan perputaran ataupun pergeseran yang di
hasilkan. Range yang di hasilkan juga bervariasi, misalnya nilai yang
tertera pada potensio adalah 100k ohm, maka range resistansi
akandimulai dari tahanan 0 ohm sampai dengan 100k ohm. Jadi dengan
begitu, nilai yang di hasilkan dari sebuah tahanan potensio terbukti
berubah-ubah. Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi
atau hambatan, potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau
peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :
13
Prinsip Kerja (Cara Kerja) Potensiometer Sebuah Potensiometer (POT)
terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan
terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya
berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk
menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive).
Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang
mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.Elemen
Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran
Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).Berdasarkan
Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan
menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan
Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).
14
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Keterangan :
15
2. Pada LCD
3. Pada Potensiometer
#include<LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);
const int pinTRIGGER = 10; //Pin untuk Trigger sensor ultrasonic
const int pinEcho = 11; // Pin untuk Echo sensor ultrasonic
float durasi, jarak; // Deklarasi variabel durasi dan jarak
void setup()
{Serial.begin(9600);
pinMode(pinTRIGGER, OUTPUT);
pinMode(pinEcho, INPUT);
16
lcd.begin(16, 2);
//Kata Pembuka
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Sensor Jarak");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Diaktifkan");
delay(2000);}
void loop()
digitalWrite(pinTRIGGER, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(pinTRIGGER, LOW);
//Menuliskan nilai dari variabel Durasi dan Jarak pada Serial Monitor
Serial.print("Durasi: ");
Serial.print(durasi);
Serial.print("Jarak; ");
Serial.println(jarak);
17
//Menuliskan nilai dari variabel Durasi dan Jarak pada Serial Monitor
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Durasi: ");
lcd.print(durasi);
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Jarak: ");
lcd.print(jarak);
delay(1000);
18
BAB IV
Jarak Benda
Pengujian Pembacaan
Menggunakan Rata-rata
ke - Alat
Mistar/Penggaris
1. 29,92 cm
2. 30 cm 29,89 cm 30 cm
3. 30,19 cm
4. 59,52 cm
5. 60 cm 60,30 cm 59,86 cm
6. 59,77 cm
7. 90,00 cm
8. 90 cm 90,03 cm 90,15 cm
9. 90,44 cm
19
4.2 Pengujian Fungsi LCD
lcd.clear();
lcd.setCursor(1,0);
lcd.print("TREVOR SHIELDS S ");
lcd.setCursor(4,1);
lcd.print("142411055");
delay(1000);//wait for 1 sec
ℎ = −0,16 %
Dari data di atas dapat dianalisis bahwasanya kesalahan hasil ukur akan
20
semakin tinggi apabila jarak benda yang diukur semakin jauh. Tetapi
pada hal ini dalam pengukuran jarak 90 cm menghasilkan pengukuran
pada alat yaitu lebih dari angka 90 cm. Hal ini dapat dimungkinkan karena
beberapa faktor, antara lain ;
- Permukaan benda pantul yang kurang rata akan mempengaruhi hasil
pengukuran.
- Kondisi lantai ukur yang kurang stabil, artinya masih ada gundukan
kecil-kecil yang mengganggu transmisi sinyal ultrasonik yang
dipancarkan ke objek pengukuran.
- Kondisi ruangan yang secara nyata accessible, artinya udara dan
partikel lain bebas untuk berkeliaran. Udara dari pendingin maupun
udara nafas akan mempengaruhi hasil ukur dari sensor.
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Melalui data yang didapatkan, hasil pengujian pada masing-masing
jarak pengukuran adalah sebagai berikut ;
Jarak 30 cm kesalahannya adalah 0 %
Jarak 60 cm kesalahannya adalah 0,23 %
Jarak 90 cm kesalahannya adalah -0,16 %
5.2 Saran
1. Pada saat melakukan percobaan disarankan menunggu beberapa
detik agar sensor ultrasonic dapat bekerja lebih maksimal.
2. Pada saat ingin melakukan percobaan supaya kita memperhatikan
script yang akan diupload di program arduino uno, agar tidak terjadi
eror dan dapat bekerja secara optimal.
3. Pada saat melakuan percobaan agar mistar yang dipakai adalah
mistar yang memenuhi syarat teknis untuk melakukan suatu
pengukuran.
22
LAMPIRAN – LAMPIRAN
23
Gambar pengujian ke-2 jarak 30 cm
24
Gambar pengujian ke-2 jarak 60 cm
25
Gambar pengujian ke-2 jarak 90 cm
26
DAFTAR PUSTAKA
http://klinikrobot.com/projects/104-pengukuran-jarak-menggunakan-sensor
ultrasonik-hc-sr04-dengan-mikrokontroler-arduino-uno-r3-dan-modul serial-lcd-
20x4.html
http://blog.famosastudio.com/2011/12/bengkel/menggunakan-ultrasonic-range
sensor-hc-sr04-dan-sdm-io/458
27