Anda di halaman 1dari 5

PERSALINAN MACET (DISTOSIA)

TUJUAN UMUM
Mampu menetukan diagnosis dan penatalaksanaan distosia bahu.

TUJUAN KHUSUS
Untuk mencapai tujuan umum, peserta akan :
 Mengenali faktor risiko dan tanda dari distosia bahu
 Melakukan penatalaksanaan distosia bahu

SASARAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa dan PPDS-1

DEFINISI
Persalinan macet adalah gangguan kemajuan persalinan (Kala 1) yang diukur
dalam batasan waktu 2 (dua) jam sejak pemeriksaan terakhir atau setelah dilakukan
pimpinan persalinan (Kala 2). Pada keadaan tertentu, batasan waktu digantikan
dengan kelajuan proses untuk menentukan kemajuan persalinan, misalnya pada
kasus distosia bahu. Proses kemajuan persalinan pada kala I, dapat dinilai dari
partogram atau Kurva Friedman sebagai instrumen analisis.
Distosia bahu adalah kegawatdaruratan obstetrik. Kegagalan untuk melahirkan
bahu secara spontan menempatkan ibu dan bayi berisiko untuk terjadinya trauma.
Insidens distosia bahu secara keseluruhan berkisar antara 0,3-1%, sedangkan pada
berat badan bayi diatas 4.000 gram insiden meningkat menjadi 5-7% dan pada berat
badan bayi lebih dari 4.500 gram insidensnya menjadi 8-10%.

EPIDEMIOLOGI
 1-2 per1000 kelahiran
 15% pada kelahiran bayi > 4.000 gram
 42% pada kelahiran bayi > 4.500 gram

ETIOLOGI
 Makrosomia (>4000 gram)
- Taksiran berat janin pada kehamilan ini
- Riwayat persalinan dengan bayi makrosomia
- Riwayat keluarga dengan makrosomia
 Diabetes Gestasional
 Multiparitas
 Persalinan lewat bulan

GEJALA
Tanda yang harus diwaspadai terhadap adanya kemungkinan distosia bahu :
 Kala II persalinan yang memanjang
 Kepala bayi melekat pada perineum (recoil of head on perineum – Turtle’s sign)

DIAGNOSIS
Pengenalan langsung pada Distosia Bahu sangatlah penting. Tandanya yaitu :
 Kepala bayi melekat pada perineum, turtle’s sign
 Restitusi spontan tidak terjadi
 Kegagalan dalam persalinan dengan usaha dan tekhnik persalinan normal

PENATALAKSANAAN
1. Pakai sarung tangan DTT atau steril.
2. Lakukan episiotomi secukupnya
3. Lakukan Manuver McRobert’s
a. Dengan posisi ibu berbaring pada punggungnya, minta ibu untuk menarik kedua
lututnya sejauh mungkin kearah dadanya. Minta suami atau anggota keluarganya
untuk membantu ibu.
b. Tekan kepala bayi secara mantap dan terus menerus kearah bawah ( kea rah
anus Ibu) untuk menggerakkan bahu anterior dibawah simfisis pubis.
Catatan : jangan lakukan dorongan pada fundus, karena akan menyebabkan
rupture uteri.
Jika bahu masih tetap tidak lahir setelah melakukan manuver-manuver diatas,
minta ibu untuk berganti ke posisi merangkak. Coba bantu kelahiran bayi tersebut
dalam posisi ini dengan cara melakukan tarikan perlahan pada bahu anterior kearah
atas dengan hati-hati; segera setelah bahu anterior lahir, lahirkan bahu posterior
dengan tarikan perlahan kearah bawah dengan hati-hati.
FOLLOW UP
 Penolong persalinan harus waspada terhadap kemungkinan perdarahan
postpartum dan robekan perineum yang berat.
 Terdapat morbiditas ibu yang signifikan yang terkait dengan distosia bahu,
terutama perdarahan postpartum (11%) dan robekan perineum derajat tiga dan
empat (3,8%).
 11 Komplikasi lain yang dilaporkan termasuk laserasi vagina, 80 robekan serviks,
ruptur kandung kemih, ruptur uteri, pemisahan simfisis, dislokasi sendi sakroiliaka
dan neuropati kutaneus femoralis lateral
 Harus dilakukan pemeriksaan terjadinya cedera pada bayi oleh neonatalogi.
 Pemberian edukasi mengenai persalinan harus dijelaskan kepada orang tua.

CONTOH SOAL
Ibu Cornelia usia 35 tahun dengan kehamilan anak ke tujuh dan enam anak
hidup. Ibu masuk rumah sakit karena inpartu kala I fase aktif pada jam 24.00.
kemajuan persalinan berlangsung dengan baik, seperti yang tergambar dalam
partogram. Inpartu kala II berlangsung pada jam 03.00 pagi ini dan kepala bayi sudah
berhasil dilahirkan, tetapi dagu melekat kuat pada perineum dan bahu belum berhasil
dilahirkan. Ibu Cornelia tetap sadar, meneran terus-menerus, TD 120/70 mmHg, RR
32x/menit, T 37C
Penilaian
1. Apa yang akan anda harus segera lakukan untuk menilai keadaan Ibu Cornelia
dan mengapa?

Diagnosis (identifikasi masalah/kebutuhan)


Temuan yang didapatkan sebagai hasil dari penilaian pada situasi yang ada adalah :
 Dagu tertarik kuat dan menekan perineum kea rah dalam
 Tarikan pada kepala tidak berhasil melahirkan bahu, yang terjebak dibelakang
simfisis pubis

2. Berdasarkan pada temuan yang ada, apakah diagnosis (masalah/kebutuhan) ibu


Cornelia dan mengapa?
Pelayanan (perencanaan dan intervensi)
3. Berdasarkan ada masalah/kebutuhan (diagnosis), apakah rencana pelayanan
yang anda rencanakan selanjutnya untuk ibu Cornelia dan mengapa?

Penilaian
Tiga menit setelah kepala lahir, bahu belum dapat dilahirkan. Tidak terdapat
kemajuandalam mengeluarkan bahu.

4. Berdasarkan temuan ini, apakah rencana anda selanjutnya untuk Ibu Cornelia dan
mengapa?

RANGKUMAN
Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan bahu
untuk melipat kedalam panggul (mis. Pada makrosomia) disebabkan oleh fase aktif
dan persalinan kala II yang pendek pada multipara, sehingga penurunan kepala yang
terlalu cepat akan menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir atau
kepala telah melalui pintu tengan panggul setelah mengalami pemanjangan kala II
sebelum bahu berhasil melipat masuk kedalam panggul.
Selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya distosia bahupada setiap
persalinan, terutama sebagai antisipasi terhadap taksiran berat janin yang besar dan
persalinan pada ibu dengan Diabetes Mellitus. Harus selalu diupayakan untuk
melakukan deteksi dini bayi makrosomia.
Berbagai upaya untuk menanggulangi distosia bahu diantaranya adalah
penambahan sumbu anteroposterior pintu atas panggul dengan posisi Mc.Robert,
pengecilan rentang bahu dengan perasat Hibbard/Resnick, pengalihan bahu depan
kebelakang menurut perasat Wood atau Schwart-Dixon.
Syarat khusus untuk tindakan ekstraksi vakum adalah :
1. Pembukaan serviks lengkap
2. Presentasi kepala
3. Cukup bulan (aterm)
4. Tidak ada kesempitan panggul
5. Anak hidup
6. Penurunan kepala level 2 atau tidak lebih dari 1/5 diatas simfisis
7. Kontraksi baik
8. Ketuban sudah pecah
9. Alat berfungsi baik. Sedangkan untuk Ekstraksi forceps syaratnya hampir sama
dengan vakum dengan catatan bahwa kecakapan kepala terhadap forceps
menjadi perhatian utama untuk tindakan ini.
Tidak ada perbedaan mortalotas maupun morbiditas ibu dan bai antara
kelompok forceps dibandingkan dengan kelompok vakum.

DAFTAR PUSTAKA
1. JNPK-KR, Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar
(PONED). Edisi Kelima. 2008
2. Buku Saku, Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan
Rujukan, Edisi Pertama, 2013.
3. Cunningham, Leveno et al.23rd edition Williams Obstetric. Mc Graw-Hill
Companies. United States. 2010.
4. Fourth edition of the Alarm International Program. Shoulder dystocia. chapter
13
5. Shoulder dystocia. RCOG. Green-top Guidline No.42. 2nd Edition. March 2012

Anda mungkin juga menyukai