Anda di halaman 1dari 9

Ilmu Sosial Budaya Dasar

PROPOSAL

“Pengaruh Kerja Kelomok Antar Mahasiswa Dik E’17 Terhadap Interaksi Sosial“

Dosen Pengampu : Bapak Drs. Onggal Sihite,M.Si

DISUSUN OLEH :

ARMY HISKIA LUMBANRAJA (

AYU ULINA SILABAN ( 4173311015)

ELDA FREZA SIMBOLON (4173311028)

ESTER MARIANA PAKPAHAN (4173311040)

SANDY WILIAM DAMANIK (

SEGARIONO PUTRA NABABAN (4171111048)

DIK E MATEMATIKA 2017

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar yang dilakukan guru, sama halnya dengan berinteraksi antar
guru dengan murid. Dalam rangka mewujudkan tujuan yang ditetapkan dengan berbagai
pendekatan. Pastinya kita seringkali menjumpai permasalahan dalam proses belajar mengajar di
sekitar kita. Sebagai guru kita harus mengetahui bagaimana cara menyajikan materi yang baik.
Sehingga memperoleh hasil yang efisien. Seperti kurangnya pemahaman dalam proses belajar
mengajar terhadap penyampaian materi, serta kurangnya pemahaman peserta didik dalam
menangkap suatu materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu metode belajar mengajar yang
dapat mewujudkan tujuan tersebut adalah metode belajar kelompok. Pengertian belajar
kelompok yaitu penggabungan (pengelompokan) serta pembagian peserta didik kedalam suatu
kelompok. Metode belajar kelompok juga dapat diartikan sebagai format belaja rmengajar yang
menitik beratkan kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu
kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama.
Manusia sebagai makhluk sosial, secara langsung maupun tidak langsung membutuhkan
kehadiran orang lain. Tanpa kehadiran orang lain ia merasa kurang berarti, paling tidak ia akan
mengalami berbagai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan sosial terdiri
atas sekumpulan beberapa orang atau kelompok yang berinteraksi untuk melakukan kegiatan-
kagiatan dan saling mendukung untuk memenuhi kehidupan satu dengan yang lain. Manusia
sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak dapat terlepas dari interaksi, sosialisasi,
dan komunikasi. Komunikasi menjadi sangat penting karena dengan melakukan komunikasi
seseorang akan dapat mengungkapkan apa yang mereka inginkan dan harapkan terhadap orang
lain dalam aktivitasnya. Budaya merupakan enigma, entah itu sebuah teka-teki atau penyataan
yang membingungkan (Ting-Toomey, 1999:9). Budaya sendiri mempunyai komponen yang
bersifat kongkrit dan abstrak. Meskipun budaya merupakan sebuah konsep yang sangat umum,
tetapi budaya memiliki efek yang sangat kuat terhadap perilaku individu, termasuk perilaku
komunikasi. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian ini untuk menegetahui pengaruh kerja
kelompok terhadap interaksi sosial antar mahasiswa serta mahasiswa mampu mengetahui cara
mengatasi tidak efisiennya kerjasama dalam suatu kelompok.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan beberapa masalah seperti berikut:
1. Apa pengaruh kerja kelomok antar mahasiswa Dik E’17 terhadap interaksi sosial ?
2. Apa penyebab kurang efektifnyakerja kelompokantar mahasiswa/i kelas Dik E’17 ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh kerja kelomok antar mahasiswa Dik E’17 terhadap interaksi sosial
?
2. Mengetahui penyebab kurang efektifnya kerja kelompok antar mahasiswa/i kelas Dik
E’17 ?

1.4 Mamfaat Penelitian


Mamfaat dari penelitian ini adalah hendaknya mahasiswa mengetahui pengaruh dari kerja
kelompok, mahasiswa mampu menerapkan kerjasama yang baik di dalam kelas, serta
mahasiswa dapat lebih memahami materi sebagai makhluk individu dan masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Riview Literatur
2.1.1 Pengertian Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu artinya manusia sebagai makhluk hidup atau makhluk
individu maksudnya tiap manusia berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisa disesuaikan
dengan lingkungan sekitar. Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia.
Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui
kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil
melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk
hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu. Manusia juga sebagai
mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai
dengan tindakan-tindakan yang akan diambil.
Individu dalam hal ini adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-
peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta
pola tingkahlaku spesifik tentang dirinya. Akan tetapi dalam banyak hal banyak pula persamaan
disamping hal-hal yang spesifik tentang dirinya dengan orang lain. Disini jelas bahwa individu
adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam lingkungan sosaialnya,
melainkan juga mempunyai kepribadian, serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Persepsi
terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya merupakan suatu
keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek yang melekat pada dirinya, yaitu aspek
organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Apabila terjadi kegoncangan pada
salah satu aspek, maka akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat
manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan
dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita
sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat
kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk menjaga
lingkungan demi menjaga kelansungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan datang.
2.2.2 Pengertian Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan
lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti
membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling
membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku
sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan
tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan
untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup
sejenisnya.

2.13 Interaksi Sosial


Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek
mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain(Wikipedia). Pengertian interaksi sosial adalah
hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dan masing-masing orang yang terlibat di
dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi
hubungan antara pihak-pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi. Syarat
terjadinya interaksi sosial terdiri atas kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial tidak
hanya dengan bersentuhan fisik. Dengan perkembangan teknologi manusia dapat berhubungan
tanpa bersentuhan, misalnya melalui telepon, sms, video call, dll.
Sekarang ini masyarakat luas lebih menyukai berinteraksi menggunakan media teknologi
komunikasi seperti ponsel atau laptop. Memang media elektronik sangat penting dalam kegiatan
manusia. Pemakaian ponsel sebagai alat komunikasi seharusnya dapat mempererat interaksi
sosial remaja dengan lingkungannya. Sekarang pemakaian ponsel mengisolasi para remaja
dengan dunia sosialnya. Bahkan memilih untuk berinteraksi dengan handphone dibandingkan
dengan keluarga. Fenomena ini cukup meresahkan orangtua yang merasakan jarak dengan anak-
anaknya. Tidak sedikit pula remaja yang aktif dan berani di dunia maya tetapi malah bersifat
pasif di dunia nyata dan kurang memiliki prestasi yang cukup membanggakan.
2.1.3 Kerjasama
kerjasama adalah suatu pekerjaan yang di kerjakan oleh dua orang ataupun lebih untuk
mencapai tujuan atau target yang sebelumnya telah direncanakan dan disepakati bersama. Atau
kerjasama dapat diartikan sebagai tindakan-tindakan dalam pekerjaan yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih untuk mencapai tujuan dan demi keuntungan bersama.
Biasanya dalam sebuah perusahaan atau lembaga-lembaga kerjasama tim telah menjadi
sebuah kebutuhan untuk mewujudkan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Kerjasama tim akan
menjadi suatu dorongan sebagai energi maupun motivasi bagi setiap individu yang tergabung
dalam sebuah tim kerja. Jika kerjasama tim dapat berjalan dengan baik, maka kelancaran
berkomunikasi maupun rasa tanggung jawab pada setiap individu yang ada di dalam tim kerja
akan terbentuk. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa manusia merupakan makhluk
sosial yang dimana mereka tidak dapat hidup sendiri, jadi harus membutuhkan bantuan orang
lain dalam menjalankan hidupnya. Jadi dapat dikatakan bahwa dibutuhkan kerjasama dalam
menjalankan kehidupan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa manusia merupakan makhluk sosial
yang dimana mereka tidak dapat hidup sendiri, jadi harus membutuhkan bantuan orang lain
dalam menjalankan hidupnya. Jadi dapat dikatakan bahwa dibutuhkan kerjasama dalam
menjalankan kehidupan.

2.1.4 Manfaat Melakukan kerjasama


Dapat meningkatkan semangat belajar mahasiswa, melatih tanggungjawab, melatih
kemampuan komunikasi antara mahasiswa saling memahami dan melengkapi antar sesama.

2.2 Landasan Teori


Interaksi sosial adalah merupakan hubungan – hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia,
maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
Interaksi sosial merupakan hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang,
kelompok dengan kelompok maupun orang dengan kelompok. Bentuknya tidak hanya bersifat
kerjasama, tetapi juga bisa berbentuk persaingan, pertikaian dan sejenisnya.
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial oleh karena itu tanpa adanya
interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial dimaksudkan
sebagai pengaruh timbal balik antar individu dengan golongan didalam usaha mereka untuk
memecahkan persoalan yang diharapkan dan dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya.17
Menurut Bimo Walgito interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu
yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat
adanya hubungan yang saling
BAB III
METODELOGI

1.1. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui
bagaimana kerjasama antar mahasiswa/i kelas Dik E’17 di dalam kelas. Sesuai dengan
pengertian daripada penelitian kualitatif menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 94) yaitu
penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau
perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diobservasi, diminta memberikan data
sesuai dengan persepsi mereka.

1.2 Langkah Penelitian


Langkah penelitian yang dilakukan adalah membuat rancangan penelitian, melakukan
pengumpilan data, melakukan pengolahan data serrta langkah yang terakhir adalah membuat
laporan.

1.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuisioner yaitu penulis membuat
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis yang ditujukan kepada responden, untuk diisi
sebagai sampel dari penelitian dengan perrtanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan akan
disebarkan kepada responden.

1.4 Teknik Analisa Data


Dalam melakukan kegiatan penelitian tentang pengaruh kerja kelomok antar mahasiswa Dik
E’17 terhadap interaksi sosial peneliti menggunakan penilaian berdasarkan persen yang berasal
dari angket yang peneliti bagikan. Hasil penilaian yang di dapat dari kuesioner selanjutnya
dilakukan Tabulating ke dalam kerangka berbagai kriteria yang telah penulis siapkan sehingga
selanjutnya hasil nya dapat digunakan untuk hasil penelitian pada laporan yang dikerjakan.
DAFTAR PUSTAKA
Soerjono soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
Basrowi,Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghia Indonesia, 2005.
17 Abu Ahmadi. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Anda mungkin juga menyukai