Dokumen
Dokumen
HOME › AKUNTANSI
a. PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan dalam penentuan jumlah
biaya yang diakui sebagai aset dan perlakuan akuntansi selanjutnya atas aset tersebut
sampai pendapatan terkait diakui.
c. PSAK 14 ini juga memberikan panduan rumus biaya yang digunakan untuk menentukan
biaya persediaan.
3) instrumen keuangan
5) hasil tambang umum dan hasil tambang minyak dan gas bumi
b. PSAK 14 (Revisi 2008) tidak berlaku untuk pengukuran persediaan bagi pialang-
pedagang komoditi yang mengukur persediaannya pada nilai wajar setelah dikurangi
biaya untuk menjual.
c. dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa.
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto. Biaya persediaan
meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai
persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Teknik pengukuran biaya persediaan
ada 2 yaitu biaya standar dan metode eceran. Rumus biaya persediaan biaya persediaan
untuk item yang biasanya tidak dapat diganti dengan barang lain dan barang atau jasa yang
dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek tertentu harus diperhitungkan berdasarkan
identifikasi spesifik terhadap biayanya masing-masing. Sedangkan biaya persediaan,
kecuali yang disebutkan diatas harus dihitung dengan menggunakan rumus FIFO atau rata-
rata tertimbang. Entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua
persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. Untuk persediaan yang memiliki
sifat dan kegunaan yang berbeda, rumusan biaya yang berbeda diperkenankan.Sementara
itu, nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Tujuan PSAK ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi aset tetap agar pengguna
laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aset tetap dan
perubahan dalam investasi tersebut.
PSAK 16 (Revisi 2011) harus diterapkan dalam akuntansi aset tetap kecuali PSAK lain
menetapkan atau mengizinkan perlakuan akuntansi yang berbeda.
a. PSAK 16 (Revisi 2011) tidak berlaku untuk hak penambangan dan reservasi tambang.
b. PSAK lain bisa saja mensyaratkan pengakuan aset tetap berdasarkan pendekatan yang
berbeda dari PSAK 16.
c. PSAK 16 (Revisi 2011) diterapkan untuk properti yang dikembangkan untuk digunakan di
masa depan sebagai properti investasi, tetapi belum memenuhi kriteria definisi Properti
Investasi dalam PSAK 13
Masalah utama dalam akuntansi untuk aset tetap adalah saat pengakuan aset, penentuan
jumlah tercatat dan beban penyusutan, serta penentuan dan perlakuan akuntansi untuk
penurunan nilai tercatat aset tetap. Di dalam paragraf 6 PSAK 16 (Revisi 2011), aset tetap
didefinisikan sebagai aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
a. Pengakuan
1) Biaya perolehan aset diakui jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas, dan biaya
perolehan aset dapat diukur secara andal
2) PSAK 16 (Revisi 2011) tidak menentukan unit ukuran dalam pengakuan suatu aset
tetap.
b. Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aset pada
awalnya harus diakui berdasarkan biaya perolehan.
Biaya perolehan aset tetap adalah setara dengan nilai tunainya dan diakui pada saat
terjadinya. Aset yang diperoleh melalui kombinasi aset moneter dan non moneter diukur
sebesar nilai wajar. Biaya perolehan aset tetap yang dicatat oleh lessee dalam sewa
pembiayaan ditentukan sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2011): Sewa. Nilai tercatat aset
tetap dapat dikurangi dengan hibah pemerintah sesuai dengan PSAK 61:Akuntansi Hibah
Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
d. Penyusutan
Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan secara signifikan
terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah. Beban
penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laporan laba rugi. Jumlah tersusutkan
dari suatu aset dialokasikan secara sistematis sepanjang umur manfaatnya. Metode
penyusutan yang digunakan harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat
ekonomis masa depan dari aset oleh entitas. Metode penyusutan harus di-review minimum
setiap akhir tahun buku. Bila terjadi perubahan signifikan dalam ekspektasi pola konsumsi
manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut, metode penyusutan harus diubah untuk
mencerminkan perubahan pola tersebut.
e. Penurunan Nilai
1) Dalam menentukan apakah suatu aset tetap mengalami penurunan nilai, entitas
menerapkan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset.
2) kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai,
hilang, atau dihentikan, kompensasi tersebut harus dimasukkan dalam laporan laba
rugi saat diakui sebagai piutang
f. Penghentian Pengakuan
Pengakuan jumlah tercatat aset tetap dihentikan pada saat dilepaskan atau tidak
ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus
dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat pengakuan aset tersebut
dihentikan.Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian suatu aset tetap
harus ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
jumlah tercatat dari aset tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: PSAK 16 (Revisi 2011) (IAI, 2011) dan IAS 16 (IASCF, 2009)
Sumber: Paragraf 1-3 PSAK 14 (Revisi 2008) (IAI, 2008) dan IAS 2 (IASCF, 2009)
Baca Juga
Penis besar adalah magnet semua wanita, kamu hanya perlu oleskan...
“Adik”ku berubah menjadi “KERAS”! +10 cm dalam 2 minggu! Sebelum tidur...
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG KESEHATAN
MAKALAH PENGANGGURAN DI INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi yang kini merambah
keseluruh lapisan masyarakat memang sangat memba...
REKONSILIASI BANK, JURNAL PENYESUAIAN, NERACA LAJUR, DAN DAFTAR SALDO
PIUTANG DAN UTANG
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Larutan penyangga atau buffer adalah
larutan yang digunakan untuk mempertahanka...
PENGENDALIAN MANAJEMEN
ABOUT ME
Adhi Partama
View my complete profile
About
Contact
Privacy Policy
Disclaimer
Term of Service
Copyright 2018 IGNAPBLOGZ