Anda di halaman 1dari 9

\KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan
karunia-Nya dan semoga shalawat serta salam juga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga beserta para sahabatnya.
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah tentang kosmetik ini dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya menerima segala kritik yang
membangun dan saran-saran yang menuju perbaikan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini mampu
memberikan manfaat bagi kita semuanya dan menjadi pedoman bagi makalah selanjutnya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ternate, 12 Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Sejarah Kosmetik Secara Umum 2
2.2 Sejarah Sampo 3
2.3 Kandungan Lidah Buaya 4
2.4 Manfaat Lidah Buaya 4
2.5 Langkah-Langkah 4
2.6 Alat dan Bahan 5
2.7 Manfaat Produk 5
2.8 Harga Laba 6
BAB III PENUTUP 7
3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran 7
3.3 Rumusan Masalah 7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi pada saat ini, kemajuan bidang kesehatan semakin
melesat dari waktu ke waktu, khususnya pada bidang Kosmetikologi. Dengan
majunya era globalisasi ini, Kosmetik tidaklah menjadi sesuatu yang mewah bahkan
kosmetik menjadi hal yang wajib bagi umat manusia, khususnya kaum hawa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat sampo lidah buaya ?
2. Apa saja bahan-bahan untuk membuat sampo lidah buaya ?
3. Apa saja manfaat lidah buaya ?
4. Apa kandungan lidah buaya ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada
pembaca tentang suatu kosmetik, bagaimana kosmetik yang baik dan hal-hal apa saja
yang perlu diperhatikan dalam penggunaan suatu kosmetik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kosmetik Secara Umum


Sejak berabad abad yang lalu, kosmetik telah digunakan dan dikenal
masyarakat. Hasil riset serta penyelidikan antropologi, arkiologi, dan etnologi
di Mesir dan India membuktikan adanya pemakaian ramuan seperti bahan
pengawet mayat dan salep salep aromatik, yang dianggap sebagai bentuk
awal kosmetik yang kita kenal sekarang ini. Hal ini menunjukkan
perkembangan kosmetik dimasa itu.
Bukti lain misalnya 200 tahun yang lalu, Cleopatra menggunakan susu
sebagai rendaman saat mandi. Dia begitu senang karena mendapat manfaat
dari laktosa susu untuk kemulusan kulitnya. Sejak saat itu susu digunakan
semacam kosmetik dan obat.
Alam yang kaya akan tanaman obat, rempah-rempah, dll, oleh
masyarakat dahulu digunakan sebagai kosmetik tradisional yang mereka olah
secara tradisional pula. Misalnya rempah-rempah, ginseng dll, biasanya
digunakan sebagai campuran mandi para putri-putri raja dahulu. Hingga
sekarang kosmetik tradisional tersebut juga masih diminati oleh kebanyakan
masyarakat karena dipercaya lebih alami dan memberikan efek yang lebih
sehat.
Hippocrates ( 460 – 370 SM ) dan kawan-kawanya mempunyai peran
yang penting dalam sejarah awal pengembangan kosmetik dan kosmetologi
modern melalui dasar-dasar dermatologi, diet, dan olahraga sebagai sarana
yang baik untuk kesehatan dan kecantikan, Beberapa ahli yang berperan
aktif dalam pengembangan kosmetik, antara lain, adalah Comelius Celcus,
Discorides, dan Galen, mereka adalah para ahli yang memajukan ilmu
kesehatan gigi, bedah plastek, dermitologi, kimia, dan farmasi.
Pada jaman Renaissance ( 1300 – 1600 ), Banyak universitas didirikan
di Inggris, Eropa Utara, Eropa Barat, dan Eropa Timur kemudian pada masa
itu ilmu kedokteran semakin bertambah luas, hingga kemudian ilmu kosmeti
dan kosmetikologi di pisahkan dari ilmu kedokteran ( Henri De Medovile,
1260 – 1325 ).
Kemudian dikenal ilmu kosmetik untuk merias atau decoration yang
dipakai untuk pengobatan kelainan patologi kulit, Hingga pada tahun 1700 –
1900, pembagian tersebut dipertegas lagi dengan Cosmetic treatment yang
berhubungan dengan ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan lainya. Misalnya
dermatologi, farmakologi, kesehatan gigi, ophthal –mology, diet, dan
sebagainya. Disinilah konsep kosmetologi mulai diletakkan, yang kemudian
dikembangkan di Perancis, Jerman, Belanda, dan Italia.
Kosmetik sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani “ kosmetikos
“ yang berarti ketrampilan menghias, mengatur, namun pada
perkembanganya istilah kosmetik telah dipakai oleh banyak kalangan dan
profesi yang brbeda, sehingga pengertian kosmetik menjadi begitu luas dan
tidak jelas, istilah kosmetologi telah dipakai sejak tahun 1940 di Inggris,
Perancis, Jerman. Istilah ini tidak sama bagi tiap profesi yang
menggunakanya.
Pada tahun 1970 oleh Jellinek, kosmetologi diartikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari hukum-hukum fisika, Biologi, maupun
mikrobiologi tentang pembuatan, penyimpanan, dan penggunaan (aplikasi)
kosmetik, Selanjutnya di tahun 1997 Mitsui menyebut kosmetologi sebagai
ilmu kosmetik yang baru, yang lebih mendalam dan menyeluruh.
Dari mulai abad ke 19, kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu
kosmetik tidak hanya untuk kencantikan saja, melainkan juga untuk
kesehatan, Perkembangan ilmu kosmetik serta industri secara besar-besaran
baru dimaulai pada abad ke-20 ( Wall, Jellinek, 1970 ). Kosmetik menjadi
sebuah alat usaha, Bahkan sekarang dengan kemajuan teknologi , kosmetik
menjadi sebuah perpaduan antara kosmetik dan obat ( Pharmaceutical ),
atau yang sering desebut kosmetik medis (cosmeticals).
Sejak 40 tahun terakhir, industri kosmetik semakin meningkat , Industri
kimia memberi banyak bahan dasar dan bahan aktif kosmetik, Kualitas dan
kuantitas bahan biologis untuk digunakan pada kulit terus meningkat, Banyak
para dokter yang terjun langsung dan meningkatkan perhatian terhadap ilmu
kecantikan kulit ( cosmetodermatology ), serta membangun kerja sama yang
saling menguntungkan dengan para ahli kosmetik dan ahli kecanikan,
Misalnya dalam hal pengetesan bahan baku atau bahan jadi, dan
penyusunan formula berdasarkan konsepsi dermatologi atau kesehatan.

2.2 Sejarah Sampo


Kata sampo dalam penggunaan bahasa Inggris kembali ke 1762, dengan arti
"memijat". Kata itu pinjaman dari Anglo-India sampo, pada gilirannya dari champo
Hindi, imperatif champna, "untuk menekan, meremas otot-otot, pijat".
Yang membuka mandi keramas dikenal sebagai Mahomed's indian vapour
bath di Brighton pada 1759. Mandi-Nya bagaikan mandi Turki di mana klien
menerima pengobatan India champi (keramas) atau terapi pijat. Pelayanan-Nya itu
dihargai, ia menerima penghargaan tinggi yang ditunjuk 'Bedah Keramas' untuk
kedua George IV dan William IV.
Selama tahap awal dari shampo, hair stylist Inggris direbus dalam air sabun
dicukur dan ditambahkan herbal untuk memberikan rambut berkilau dan aroma.
Kasey Hebert adalah pembuat pertama yang diketahui dari sampo, dan asal saat ini
sedang diberikan kepadanya. Dia menjual sampo pertamanya, "Shaempoo" di jalan-
jalan rumahnya, London, Inggris.
Awalnya, sabun dan sampo adalah produk yang sangat mirip, keduanya
mengandung surfaktan, sejenis deterjen.
Sampo modern seperti yang dikenal hari ini pertama kali diperkenalkan pada
1930-an dengan Drene, sampo sintetis (non-sabun) pertama.
Dari zaman kuno sampai hari ini, India telah menggunakan formulasi yang
berbeda dari shampoo menggunakan herbal seperti nimba, Shikakai atau soapnut,
pacar, Bael, Brahmi, fenugreek, buttermilk, KLSLM, lidah, dan almond dalam
kombinasi dengan beberapa komponen aromatik seperti cendana, melati , kunyit,
naik, dan musk.

2.3 Kandungan Lidah Buaya


1. Asam Amino
2. Karbohidrat
3. Lemak
4. Air
5. Vitamin

2.4 Manfaat Lidah Buaya


1. Menghilangkan bekas luka bakar pada kulit
2. Merangsang sel baru pada kulit
3. Melembabkan rambut
4. Mencaegah rambut rontok secara langsung
5. Mengatasi ketombe
2.5 Langkah-Langkah
1. Lidah buaya diambil langsung dari tanaman
2. Lalu diamkan beberapa jam agar getahnya mengering
3. Getahnya berwarna kekuningan / bahasa kerennya aloni, sebaiknya dibuang
karena memiliki bau tidak sedap
4. Setelahnya getah menghilang buang kulit daun lidah buaya dan ambil gel
bening didalamnya
5. Masukan kurang lebih ¼ gel alone vera kedalam mangkok
6. Tambahkan satu sendok makan madu
7. Tambahkan 2 tetes essense mawar
8. Aduk semua dengan sendok sambil bercampur lebih rata dan hasil yang lebih
halus , boleh bisa menggunakan blender

2.6 Alat dan Bahan


1. Blender
2. Mangkok
3. Sendok
4. Air
5. Madu essense minyak mawar

2.7 Manfaat Lidah Buaya


1. Mencegah rambut rontok secara tidak langsung
2. Lidah buaya bermanfaat mempercepat pertumbuhan rambut dan menghindari
kebotakan
3. Mengatasi ketombe
4. Melembabkan rambut
2.8 Harga Laba
Harga Pokok
Lidah buaya = Rp. 5.000
Madu = Rp. 5.000
Kemasan = Rp. 10.000 +
Rp. 20.000
Harga Jual
Harga pokok = Rp. 20.000
Laba = 10 x Rp. 20.000 = Rp. 2.000
100
Harga jual = Harga Pokok + Harga Laba
= Rp. 20.000 + Rp. 2000
= Rp. 22.000
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan adanya sampo lidah buaya secara alami dapat kita rasakan
manfaatnya sampo lidah buaya bisa menebalkan rambut, rambut tidak rontok dan
lain-lain.

3.2 Saran
Menurut saya sampo lidah buaya sangat bermanfaat bagi rambut karena bisa
mengatasi rambut rontok, ketombe dan lain-lain, bahnnya juga alami.

Anda mungkin juga menyukai