CONTOH PERHITUNGAN
22
A=PxL
A = 8 x 10 = 80 mm2
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 182,5
Bahan 1 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 = = 2,28 𝐽/𝑚𝑚2
80
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 120
Bahan 2 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 = = 1,5 𝐽/𝑚𝑚2
80
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 162,5
Bahan 3 = = = 2,03 𝐽/𝑚𝑚2
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 80
23
LAMPIRAN B
1. Apa yang dimaksud dengan temperatur transisi uji impak? Dan jelaskan
logam dari getas menjadi ulet. Temperatur transisi pada percobaan ini berada
pada suhu diatas 25°C karena adanya perubahan bentuk patahan yang berawal
temperature transisi!
temperatur pada saat material bersifat 100% ductile menuju brittle. Suhu
2. Kriteria ke dua adalah T2 yaitu temperatur transisi ada pada titik dimana
terendah) / 2.
(NDT) [5] .
standar ASTM!
a) Takikan U, tipe ini merupakan tipe takikan spesimen uji impak Charpy.
lingkaran dibagian sudutnya, seperti yang terlihat pada gambar B.3 berikut
ini
26
lingkaran dibagian sudutnya. Tipe ini merupakan tipe takikan spesimen uji
impak Charpy. Gambaran dari uji impak Charpy ini dapat dilihat dibawah
ini.
c) Tipe lubang anak kunci (key notch). Tipe ini juga merupakan takikan
AISI 1045 adalah baja karbon yang mempunyai kandungan karbon sebesar 0,45
dan termasuk kedalam golongan baja karbon menengah. Seri 10xx berdasarkan
nomenklatur yang dikeluarkan oleh AISI dan SAE, dimana angka 10 pertama
atom interstisi, grain size, heat treatment, orientasi dari spesimen dan ketebalan
dari spesimen.
a) Grain Size
Efek dari ukuran butir terhadap temperature transisi adalah semakin kecil
ukuran butir, maka grafik DBTT akan bergeser ke kiri, yang berarti temperature
transisinya akan berkurang. Hal ini dapat kita kaitkan dengan hubungan butir
dengan sifat material. Dengan butir yang kecil, menyebabkan material tersebut
bersifat keras, dengan sifatnya yang keras itulah yang menyebabkan ketahanan
impak akan berkurang dan efeknya pada temperature transisi yang akan
menurun.
b) Bentuk Kristal
Ada bentuk BCC dan FCC , pengaruhnya terletak pada bidang gesernya
yang merupakan bidang yang paling padat oleh atom, sesuai namanya fungsi
28
bidang geser ini adalah untuk melakukan pergeseran atau perubahan bentuk.
semakin luas bidang gesernya maka makin mudah untuk melakukan deformasi.
c) Interstitial Atom
karbon yaitu mengisi ruang kosong antar atom Fe (besi) suatu material baja,
namun terisinya ruang kosong atau celah antar atom Fe, membuat kemampuan
untuk berdeformasi semakin sulit, akibatnya saat dikenai beban kejut, material
BSN merupakan Badan Standar Nasional, baja BSN ini memiliki sifat
tampak yang tidak boleh mengandung serpihan, lipatan, retakan, gelombang dan
hanya diperkenankan berkarat ringan pada permukaan. Serta haus memiliki kuat
luluh miimum sebesar 390 N/mm2, serta kuat Tarik minimum sebesar 490 N/mm2 .