Ketentuan Umum & Tata Cara Perpajakan
Ketentuan Umum & Tata Cara Perpajakan
Pajak adalah istilah yang tidak asing lagi bagi kita, peranannyapun dalam pengembangan suatu
Negara juga sangat besar. Karena itu, di Indonesia banyak Undang-Undang maupun peraturan
perundang-undangan yang menjelaskan tentang pajak. Dari periode ke periode peraturan tentang
pajak selalu mengalami perubahan, begitupun di Indonesia. Sehingga muncullah istilah-istilah
baru tentang perpajakan yang harus diketahui oleh orang banyak. Selain itu perlu disadari juga
bahwa sebagian besar penduduk indonesia yang belum mempunyai NPWP, padahal NPWP
tersebut sangat penting bagi pembangunan Negara. Maka dari itu kami membuat makalah ini
guna memberi tahu pembaca tentang NPWP dan menumbuhkan kesadaran pembaca untuk
membayar pajak. Dalam rangka memahami setiap perubahan dan perkembangan dalam
Peraturan Perpajakan diperlukan pengetahuan yang mendalam mengenai dasar
peraturannya.Peraturan dan perundang-undangan pajak memang senantiasa mengalami
penyesuaian mengikuti perkembangan dan kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa. Namun
satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa undang-undang pajak yang baru biasanya tidak
terlepas dari undang-undang pajak yang mendahuluinya, dengan kata lain perubahan hanya
berlaku untuk bagian-bagian tertentu saja. Karena itu pengelola pajak harus menguasai hal-hal
yang mendasar dalam peraturan pajak itu sendiri sehingga bila ada peraturan baru akan lebih
mudah memahami dan menyesuaikannya
Rumusan Masalah
Pengertian
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.
Setiap wajib pajak hanya diberikan satu NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Selain itu NPWP
juga dapat dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam
pengawasan administrasi perpajakan. Dalam hal ini berhubungan dengan dokumen perpajakan,
wajib pajak diharuskan untuk mencantumkan NPWP yang dimilikinya.
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) terdiri atas 15 digit, 9 digit pertama merupakan kode wajib
pajak dan 6 digit berikutnya merupakan kode administrasi.
Format NPWP
Fungsi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
yaitu :
1. Fungsi NPWP sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak.
2. Fungsi NPWP untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan
administrasi perpajakan.
Sanksi
Jika Wajib Pajak dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau
menggunakan tanpa hak NPWP sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan Negara,
diancam dengan pidana penjara selama-lamanya enam tahun dan denda setinggi-tingginya empat
kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.
IV. NPPKP (Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak)
Pengertian
NPPKP (No. pengukuhan pengusaha kena pajak) adalah setiap wajib pajak sebagai pengusaha
yang dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) berdasrkan undang-undang PPN wajib
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan pengusaha kena pajak (PKP) dan atau pengusaha yang
dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak memiliki surat pengukuhan kena pajak yang berisi
identitas dan kewajban perpajakan Pengusaha kena pajak.
Fungsi NPPKP
a. Untuk mengetahui identitas pengusaha kena pajak yang sebenarnya.
b. Untuk melaksanakan hak dan kewajiban di pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan
atas barang mewah.
c. Untuk pengawasan terhadap administrasi perpajakan.
Pencabutan PKP
Adapun Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP), syarat-syaratnya adalah sebagai
berikut:
1. Pengusaha PKP pindah alamat kewilayah kerja KPP lain
2. Pindah tempat kedudukan
3. Pindah tempat kegiatan usaha
4. Perubahan status perusahaan
V. SPT (Surat Pemberitahuan)
Pengaturan SPT tersebut selanjutnya dimuat dalam Peraturan Pemerintah nomor 80 tahun 2007
tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang – Undang nomor 28 tahun
2007 dan aturan pelaksanaan pada tingkat dibawahnya seperti peraturan menteri keuangan.
Data Materiil :
1. Jumlah peredaran usaha
2. Jumlah penghasilan
3. Jumlah penghasilan kena pajak
4. Jumlah pajak terutang
5. Jumlah kredit pajak
6. Jumlah kekurangan atau kelebihan pajak
7. Jumlah harta dan kewajiban
8. Tanggal pembayaran pajak penghasila pasal 29
9. Data lainnya.
SPT Masa
SPT Masa Pajak Penghasilan :
1. Jumlah objek pajak, jumlah pajak terutang
2. Tanggal pembayaran
3. Data lainnya
Sedangkan untuk SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai dipisahkan dengan SPT Masa Pajak
Pertambahan Nilai bagi pemungut Pajak Pertambahan Nilai
1. SPT Masa Pertambahan Nilai :
a) Jumlah penyerahan
b) Jumlah dasar pengenaan pajak
c) Jumlah pajak keluaran
d) Jumlah pajak masukkan yang dapat dikreditkan
e) Jumlah kekurangan ataui kelebihan pajak
f) Tanggal peyetoran
g) Data lainnya
2. Wajib pajak didaerah tertentu yaitu wajib pajak yang tempat tinggal, tempat kedudukan,
atau tempat kegiatan usahanya yang berlokasi disaerah tertentu yang ditetapkan oleh
Direktur Jendral Pajak.
Dikecualikan dari Kewajiban menyampaikan SPT Pajak Penghasilan
Wajib pajak yang dikecualikan dari kewajibannya menyampaikan SPT yaitu wajib pajak dengan
criteria :
1. Wajib pajak orang pribadi dalam satu tahun pajak menerima penghasilan neto tidak
melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Undang –
Undang Pajak Penghasilan. Wajib pajak ini dikecualikan dari menyampaikan SPT Masa
Pajak Penghasilam Pasal 25 dan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang
Pribadi.
2. Wajib pajak orang pribadi yang tidak menjalankan kegiatan usaha atau tidak melakukan
pejerjaan bebas. Wajib pajak ini dekecualikan daari kewajiban menyampaikan SPT Masa
Pajak Penghasilan Pasal 25.
Penyampaian SPT bagi Wajib Pajak yang ,menyelanggarakan pembukuan dengan Bahasa
Inggris dan Mata Uang Dollar.
Wajib pajak dianggap tidak menyampaikan SPT apabila :
1. Surat Pemberitahuan tidak ditandatangani
2. Surat Pemberitahuan tidak sepenuhnnya dilampiri keterangan dan dokumen
3. Surat pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar disampaikan setelah 3 tahun sesudah
berakhirnya masa pajak.
4. Surat Pemberitahuan disampaikan setelah Direktur Jendral Pajak melakukan pemeriksaan
atau menerbitkan surat ketetapan pajak.
Pembetulan SPT
Apabila dalam pengisian SPT ternyata ada kekeliruan maka wajib pajak atas kemauan sendiri
masih berhak untuk melakuakn pembetulan tetapi dituntut syarat bahwa Direktur Jendral
Pajak belum melakukan tindakan pemerikasaan.
Wajib pajak melakukan pembetulan sehingga SPT menyatakan rugi atau lebih bayar.
Pembetulan SPT harus disampaikan paling lama 2 tahun sebelum daluwarsa penetapan.
Referensi
http://riskisurakhman.blogspot.co.id/2012/03/pajak-hak-dan-kewajiban-wajib-
pajak.html
http://www.slideshare.net/zizahazizah1029/pengertian-hak-dan-kewajiban-wajib-pajak