Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Di lingkungan sekitar kita, kita dapat menemui berbagai jenis makhluk hidup. Berbagai
jenis hewan misalnya ayam, kucing, serangga, dan sebagainya, dan berbagai jenis
tumbuhan misalnya mangga, rerumputan, jambu, pisang, dan masih banyak lagi jenis
tumbuhan di sekitar kita. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri sehingga
terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan keanekaragaman
hayati atau biodiversitas.
Indonesia adalah negara yang termasuk memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi.
Taksiran jumlah utama spesies sebagai berikut. Hewan menyusui sekitar 300 spesies,
burung 7.500 spesies, reptil 2.000 spesies, tumbuhan biji 25.000 spesies, tumbuhan paku-
pakuan 1.250 spesies, lumut 7.500 spesies, ganggang 7.800, jamur 72.000 spesies, serta
bakteri dan ganggang hijau biru 300 spesies. Dari data yang telah disebutkan, itu
membuktikan bahwa tingkat biodiversitas di Indonesia sangatlah tinggi.
Metode penelitian yang kami gunakan untuk mencari sumber-sumber untuk pembuatan
makalah ini adalah dengan cara mengumpulkan data dari buku-buku.
1
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman
hayati yang tinggi. Indonesia memiliki areal tipe indo-malaya yang luas, juga tipe
oriental, australia, dan peralihannya. Selain itu, di Indonesia terdapat banyak hewan dan
tumbuhan langka, serta spesies endemik.
Di dalam hutan hujan tropik terdapat berbagai jenis tumbuhan (flora) dan fauna yang
belum dimanfaatkan, atau masih liar. Di dalam tubuh hewan dan tumbuhan itu
tersimpan sifat-sifat unggul, yang mungkin dapat dimanfaatkan di masa mendatang.
Sifat-sifat unggul itu misalnya tumbuhan yang tahan penyakit, tahan kekeringan, dan
tahan terhadap kadar garam yang tinggi. Ada pula yang memiliki sifat menghasilkan
bahan kimia beracun. Jadi, di dalam dunia hewan dan tumbuhan, baik yang sudah
dibudidayakan maupun belum, terdapat sifat-sifat unggul yang perlu dilestarikan.
Hutan di Indonesia dan hutan-hutan di daerah flora malenesia memiliki kurang lebih
248.000 spesies tumbuhan tinggi. Jumlah ini kira-kira setengah dari seluruh spesies
tumbuhan di bumi. Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropik,dicirikan
dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat).
Tumbuhan khas seperti durian (Durio zibethinus), mangga (Mangifera indica), dan
sukun (Artocarpus) di Indonesia tersebar di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan
Sulawesi. Tumbuhan-tumbuhan ini juga terdapat di Malaysia dan Philipina. Di
Sumatra, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik Rafflesia arnoldii.
Tumbuhan Rafflesia tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis anggur
liar, yaitu Telrastigma.
2
2.1.3 Memiliki Hewan Tipe Oriental (Asia), Australia, Serta Perlalihannya
Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh Garis Wallace. Garis
Wallace membelah Selat Makasar menuju ke Selatan hingga ke Selat Lombok. Jadi,
Garis Wallace memisahkan wilayah oriental (termasuk Sumatera, Jawa, Bali, dan
Kalimantan) dengan wilayah Australia (Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara Barat
dan Timur).
Weber kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur Sulawesi
memanjang ke Utara ke Kepulauan Aru. Pulau Sulawesi merupakan pulau pembatas
antara wilayah Oriental dan Australia atau merupakan wilayah peralihan yang paling
mencolok. Sulawesi dihuni oleh sebagian hewan Oriental dan sebagian hewan
Australia. Contohnya di Sulawesi terdapat oposum dari Australia namun juga terdapat
kera macaca dari Oriental.
Di Indonesia banyak terdapat hewan dan tumbuhan yang telah langka. Hewan langka
misalnya:
3
Bungur (Lagerstromia speciosa)
Nangka celeng (Artocarpus heterophyllus)
Kluwak (Pangium edule)
Bendo (Artocarpus elasticus)
Mundu (Garcinia dulcis)
Sawo kecik (Manilkara kauki)
Winong (Tertrameles nudiflora)
Sanca hijau (Pterospermum javanicum)
Gandaria (Bouea marcophylla)
Matoa (Pometis pinnata)
Sukun berbiji (Artocarpus communis)
Di Indonesia terdapat hewan dan tumbuhan endemik. Hewan dan tumbuhan endemik
Indonesia artinya hewan dan tumbuhan itu haya ada di Indonesia, tidak terdapat di
negara lain.
Hewan endemik misalnya harimau jawa, harimau bali (sudah punah), jalak bali putih
di Bali, badak bercula satu di Ujung Kulon, biturong, monyet Presbytis thomasi,
tarsius, kukang, maleo hanya di Sulawesi, komodo di Pulau Komodo dan sekitarnya.
Kondisi adalah suatu faktor yang besarannya dapat diukur dan tidak habis jika digunakan
oleh organisme. Contoh kondisi adalah suhu, intensitas cahaya, curah hujan, dan radiasi
matahari. Sedangkan sumber daya adalah faktor lingkungan yang habis ketersediaanya
bila sudah digunakan, misalnya makanan dan ruang (tempat tinggal).
Matahari adalah sumber energi utama untuk kehidupan di bumi. Jumlah sinar matahari
yang diterima oleh permukaan bumi menentukan penyebaran makhluk hidup. Karena
permukaan bumi bulat maka setiap tempat di permukaan bumi mendapatkan sinar
matahari dengan jumlah yang berbeda-beda. Akibatnya suhu di berbagai tempat di
permukaan bumi berbeda-beda. Berdasarkan letak terhadap garis lintang, maka bumi
dibagi dalam beberapa daerah iklim sebagai berikut.
a). Daerah tropik berada di antara 23,5 0 LU dan 23,50 LS. Daerah ini hanyaq memiliki
dua musim.
b). Daerah iklim sedang (subtropik) berada di antara 23,50 dan 660. Daerah ini memiliki
empat musim, yaitu panas, gugur, seni, dan dingin (salju).
c). Daerah kutub (artik) berada pada garis lintang lebih dari 660.
4
atau ketinggian di permukaan laut (altitudinal). Variasi suhu berdasarkan garis lintang
berkaitan dengan variasi musim yang disebabkan oleh posisi poros bumi terhadap
matahari.
2.2.1 Tundra
Tundra terdapat di lingkungan kutub utara dan kutub selatan, Green Land, Siberia
utara. Daerah ini beriklim kutub, sehingga selalu tertutup salju. Tumbuhan yang ada
terutama adalah lumut Sphagnum dan lumut kerak. Tumbuhan tahunan hampir tidak
ada. Tumbuhan semusim berumur pendek dan berbunga serempak pada musim panas,
serta memiliki biji-biji yang dorman selama musim dingin.
2.2.2 Taiga
Taiga terdapat di antara daerah subtropik dan kutub, misalnya di Rusia dan Eropa
Utara, Kanada, dan Alaska. Jadi, taiga terletak di sebelah selatan tundra. Tumbuhan
khas yang ada di taiga adalah konifer atau tumbuhan berdaun jarum (pohon spruce,
alder, dan birch), yang hijau sepanjang tahun. Taiga juga sering disebut sebagai hutan
boreal. Seperti pada bioma tundra, di taiga juga sangat dingin pada musim salju, tetapi
musim panasnya lebih lama.
Hutan gugur terdapat di daerah subtropik di Eropa Barat, Korea, Jepang utara, dan
Amerika Timur. Bioma ini memiliki curah hujan 75 – 100 cm per tahun, memiliki
empat musim. Tumbuhan yang ada terutama mapel, oak, beech, yang selalu
menggugurkan daunnya pada musim gugur. Hewan-hewan yang umum adalah rusa,
beruang, dan rubah.
Bioma ini berada di daerah tropik, yaitu di Indonesia, India, Thailand, Brazil, Kenya,
Costa Rica, dan Malaysia. Curah hujan tinggi yaitu 200 – 255 cm per tahun, matahari
bersinar sepanjang tahun. Jenis tumbuhan sangat banyak dan komunitasnya sangat
kompleks. Tumbuhan tumbuh dengan subur, tinggi, serta banyak cabang dengan daun
yang lebat sehingga membentuk tudung atau kanopi. Tumbuhan khas adalah
kelompok liana, yaitu tumbuhan yang merambat,
5
Kehidupan manusia yang bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan
tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung) pada
zaman dahulu juga merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian
dibudidayakan. Hewan dan tumbuhan liar itu dibudidayakan karena memiliki sifat-
sifat unggul yang diharapkan manusia. Sebagai contoh, ayam dibudidayakan karena
menghasilkan telur dan daging. Padi dibudidayakan karena menghasilkan beras.
Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang memiliki peranan penting untuk
memenuhi kebutuhan pangan, perumahan, dan kesehatan, misalnya:
a). Pangan: berbagai biji-bijian (padi, jagung, kedelai, kacang), berbagai umbi-
umbian (ketela, singkong, suwek, garut, kentang), berbagai buah-buahan (pisang,
nangka, mangga, jeruk, rambutan), berbagai hewan ternak (ayam, kambing, sapi).
Hewan, tumbuhan, dan mikroba yang saat ini belum diketahui tidak perlu
dimusnahkan, karena mungkin saja di masa yang akan datang akan memiliki peranan
yang sangat penting. Sebgai contoh, tanaman mimba (Azadirachta indica),. Dahulu
tanaman ini hanya merupakan tanaman pagar, tetapi saat ini diketahui mengandung
zat azadiktrakhtin yang memiliki peranan sebagai anti hama dan anti bakteri. Adapula
jenis ganggang yang memiliki kendungan protein tinggi, yang dapat digunakan
sebagai sumber makanan masa depan, misalnya Chlorella. Buah pace (mengkudu)
yagn semula tidak dimanfaatkan, sekarang diketahui memiliki khasiat untuk
meningkatkan kebugaran tubuh, mencegah dan mengobati penyakit tekanan darah.
6
Hutan Wisata, Taman Hutan Raya, Taman Laut, Wana Wisata, Hutan Lindung, dan Kebun
Raya. Tempat-tempat tersebut memiliki makna yang berbeda-beda meskipun fungsinya
sama yaitu untuk tujuan konservasi.
Keanekaragaman disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan atau genetik dan
faktor lingkungan. Faktor keturunan disebabkan oleh adanya gen yang akan membawa
sifat dasar atau sifat bawaan. Sifat bawaan ini diwariskan turun temurun dari induk
kepada keturunannya. Namun, sifat bawaan terkadang tidak muncul (tidak tampak)
karena faktor lingkungan. Jika faltor bawaan sama tetapi lingkungannya berbeda,
mengakibatkan sifat yang tampak menjadi berbeda. Jadi, terdapat interaksi antara faktor
genetik dengan faktor lingkungan. Karena adanya dua faktor tersebut, maka muncullah
keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati itu sendiri dapat dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
Gen adalah materi yang mengendalikan sifat atau karakter. Jika gen berubah, maka
sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotipe. Ini
dikenal sebagai pembawaan. Meskipun termasuk spesies yang sama, tidak ada satu
individu yang persis sama dengan yang lain, karena adanya keanekaragaman gen.
sekilas, memang ada kemiripan bentuk luar. Namun jika diamati, akan terdapat variasi
sifat sehingga tampaklah adanya keanekaragaman.
Perbedaan gen tidak hanya terjadi antar jenis. Di dalam satu jenis (spesies) pun terjadi
keanekaragaman gen. dengan adanya keanekaragaman gen, maka sifat-sifat di dalam
satu spesies bervariasi.
Di lingkungan sekitar kita dapat dijumpai berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Di
dalam satu famili rumput (Gramineae) dapat dijumpai rumput grinting, padi, jagung,
rumput gajah. Di dalam golongan burung dapat dijumpai itik, ayam, bebek, angsa,
merpati, dan burung parkit.
Sangat mudah menentukan keanekaragaman jenis karena dapat kita amati perbedaan
sifat dengan jelas. Di seluruh dunia diperkirakan terdapat 500 juta spesies makhluk
hidup.
Kondisi lingkungan beraneka ragam. Ada lingkungan yang banyak air, ada yang tidak.
Ada lingkungan yang banyak emndapatkan cahaya matahari, ada yang sedikit.
Demikian pula halnya dengan suhu, kelembapan, mineral, pH, kadar garam,
ketinggian. Di dalam lingkungan yang berbeda dapat dijumpai keanekaragaman
hayati yang berbeda. Sebagai contoh, di lingkungan pantai dapat ditemukan pohon
kelapadan hutan bakau, sedangkan di lingkungan pegunungan dijumpai pohon pinus,
7
apel, dan sayuran. Dengan beranekaragamnya kondisi lingkungan dan
keanekaragaman hayati, maka terbentuklah keanekaragaman ekosistem.
Di Indonesia, mulai dari daerah pantai hingga puncak Jayawijaya yaitu Puncak
Sukarno yang tertutup es di Irian Jaya, diperkirakan terdapat 47 macam ekosistem.
Beberapa ekosistem itu misalnya ekosistem hutan bakau, ekosistem hutan hujan
tropik, ekosistem padang rumput (savana), ekosistem sawah, ekosistem kota, dll.
8
BAB III
KESIMPULAN
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut
disebut dengan sebutan keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Setiap sistem
lingkungan memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda. Keanekaragaman hayati
ditunjukkan oleh adanya berbagai variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari
makhluk hidup lainnya.
Indonesia terletak di daerah tropik yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
dibandingkan dengan daerah subtropik dan kutub.
Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor
lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam
mempengaruhi sifat makhluk hidup.
9
DAFTAR PUSTAKA
10