Anda di halaman 1dari 9

JENIS-JENIS MESIN BERBASIS OTOMATISASI

Otomasi adalah teknik untuk membuat perangkat, proses, atau sistem berjalan secara
otomatis, status pada saat dioperasikan secara otomatis, mengendalikan operasi secara
otomatis perangkat, proses, atau sistem dengan alat mekanis atau elektronis yang
menggantikan organ manusia untuk observsi, usaha, dan pengambilan keputusan. Lawan dari
otomasi adalah proses manual. Otomasi adalah suatu teknologi terkait dengan aplikasi mekanik,
elektronik, dan komputer- didasarkan sistem untuk beroperasi dan mengendalikan produksi.
Dibawah ini merupakan jenis-jenis mesin produksi yng berbasis sistem otomatisasi diantaranya:

1. Mesin CNC
Computer Numerical Control merupakan sistem otomatisasi mesin perkakas yang
diopersikan oleh perintah yang di program secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan,
hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol
dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunkan cam. Fungsi mesin CNC
diantaranya:
a. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam
mesin perkakas konvensional.
b. Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat
benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan secara
numerik (berdasarkan angka).
c. Parameter sistem operasi CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak
(software load program) yang sesuai.

Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang
membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara
mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :

a. Sistem Absolut Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan
sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi
mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda
kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya
diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
b. Sistem Incremental Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai
acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin
bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses
pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai
titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya. Mesin CNC terdapat kelebihan yan
diantaranya adalah:

a. Produktif dapat dikurangi

b. Keakuratan pada lebih besar dan repeatabilas.

c. Menurunkan tingkat tarip sisa

d. Kebutuhan pemeriksaan adalah mengurangi

e. Ilmu ukur benda kerja lebih rumit

f. Perubahan rancang bangun dapat diperiksa dengan lebih teliti.

g. Peralatan sederhana tetap diperlukan

h. waktu laju awal pabrikasi lebih pendek

i. Dapat mengurangi komponen yang diinventarisir

j. Lebih sedikit memerlukan floorspace

k. Level keterampilan yang dibutuhan operator dikurangi

Adapun kekurangan mesin CNC yaitu diantaranya:

a. Pengerjaan komponen dengan mesin yang mudah menjadi sulit karena menggunakan
format yang rumit.
b. Modal yang ditanamkan mengalami peningkatan.
c. Usaha pemeliharaan lebih tinggi investasi lebih tinggi berharga.
d. Pemanfaatan NC peralatan [yang] lebih tinggi
e. Dibutuhkan tenaga ahli yang berfungsi untuk memprogram peralatan NC.
2. Sensor Tekanan
Sensor Tekanan adalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat. Tekanan (P) adalah
satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan sering digunakan
untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Kegunaan sensor tekanan diantaranya:
a. Pendeteksian tekanan dengan tepat penting diperlukan di dalam berbagai hal,
seperti proses pemanasan, proses pengovenan komponen komposit, pneumatic dll.
b. Digunakan dalam sistem pengereman kendaraan (pengereman kendaraan dengan
menggunakan angin, seperti di bus, atau juga sistem ABS (Anti-Lock Brake System)).

Sensor Tekanan memiliki beberapa tipe tekanan yaitu diantaranya:

a. Tekanan Absolut ( Absolute Pressure ). Yaitu harga tekanan yang sebenarnya


dihitung relatif terhadap tekanan nol mutlak.
b. Tekanan Gauge ( Gauge Pressure ) atau dikenal pula sebagai tekanan relatif , adalah
tekanan yang diukur relatif terhadap tekanan atmosfer. jadi tekanan relatif adalah
selisih antara tekanan absolut dengan tekanan atmosfer.
c. Vacum atau tekanan hampa adalah dalam hal tekanan adalah lebih rendah dari
tekanan atmosfer.
d. Tekanan Deferensial (Differential Pressure ) adalah suatu tekanan yang diukur
terhadap tekanan yang lain ( beda tekanan).

Prinsip kerja dari sensor tekanan itu sendiri adalah mengubah tegangan mekanik
menjadi listrik. Kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah
dengan panjang dan luas penampang. Daya yang diberikan pada kawat itu sendiri
menyebabkan kawat menjadi bengkok. Sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan
mengubah ketahananya. Kekurangan pada sensor tekanan diantaranya adalah:

a. LVDT baru bekerja jika ada kontak antara armature dan transformer.
b. Pengukuran dinamis dibatasi tidak lebih dari 1/10 dari LVDT resonansi frekuensi. Di
beberapa kasus, hasilnya lebih dari 2 kHz.
c. Harga relative mahal

Kelebihan pada sensor tekanan adalah:

a. Padat dan kuat, sehingga dapat digunakan pada peralatan yang berat.
b. System operasi tanpa gesekan antara aramature dan transformer sehingga cocok
untuk pengujian material.
c. Sensitif, sehingga dapat mendeteksi sedikit saja perubahan.
d. Mampu menangani input yang berlebih
e. Dapat digunakan pada lingkungan yang bervariasi.
f. Output mutlak

3. Servo Motor
Servo merupakan suatu alat yang digunakan untuk menghasilkan output yang sesuai
dengan perintah yang diinginkan dengan menggunakan feeedback (umpan balik). Servo
memiliki banyak macam, tapi untuk kesempatan kali ini hanya akan dibahas singkat tentang
servo drive yang biasa digunakan di bidang Industri. Mungkin ada yang pernah mendengar
yang namanya CNC. Mesin perkakas yang mampu bekerja dengan tingkat akurasi yang tinggi
dengan waktu yang singkat. Di mesin inilah salah satu contoh aplikasi servo. Kata "servo"
sendiri berasal dari kata "servant" yang berarti pelayan. Dengan kata lain, servo adalah pelayan
yang mampu bekerja dengan tepat dan cepat sesuai instruksi dari tuannya. Sedang sistem
servo dapat didefinisikan sebagai alat yang mampu menggerakkan pada kecepatan tertentu
dan memposisikan suatu objek pada posisi yang ditentukan. Sistem kontrol otomatis seperti ini
membutuhkan feedback (umpan balik) untuk dapat bekerja.
Fungsi servo motor sebagai Motor utama yang menggerakkan mesin. Ada dua jenis
motor, yakni motor AC dan motor DC. Servomotor DC dikendalikan oleh arus searah (DC).
Hingga tahun 1980 istilah servomotor selalu diartikan sebagai servomotor DC, baru sejak tahun
1984, servomotor AC muncul dari hasil perkembangan pesat teknologi prosessor. Motor AC
memiliki kelebihan dibanding motor DC, diantaranya perawatan mudah karena tidak
menggunakan karbon brush, dan menghasilkan kecepatan tinggi karena tidak ada proses
penyearahan. Fungsi Servo Motor Motor servo dapat dimanfaatkan pada pembuatan robot,
salah satunya sebagai penggerak kaki robot. Motor servo dipilih sebagai penggerak pada kaki
robot karena motor servo memiliki tenaga atau torsi yang besar, sehingga dapat menggerakan
kaki robot dengan beban yang cukup berat. Pada umumnya motor servo yang digunakan
sebagai pengerak pada robot adalah motor servo 180o. Contoh motor servo 180o yang sering
digunakan untuk kaki robot Untuk menjalankan atau mengendalikan motor servo berbeda
dengan motor DC. Karena untuk mengedalikan motor servo perlu diberikan sumber tegangan
dan sinyal kontrol. Besarnya sumber tegangan tergantyung dari spesifikasi motor servo yang
digunakan. Sedangkan untuk mengendalikan putaran motor servo dilakukan dengan
mengirimkan pulsa kontrol dengan frekuensi 5o Hz dengan periode 20ms dan duty cycle yang
berbeda. Dimana untuk menggerakan motor servo sebesar 90o diperlukan pulsa dengan ton
duty cycle pulsa posistif 1,5ms dan unjtuk bergerak sebesar 180o diperlukan lebar pulsa 2ms.
Berikut bentuk pulsa kontrol motor servo dimaksud. Cara Mengendalikan

Keunggulan yang dimiliki servo motor adalah:


a. Tidak bergetar dan tidak ber-resonansi saat beroperasi.
b. Daya yang dihasilkan sebanding dengan ukuran dan berat motor.
c. Penggunaan arus listik sebanding dengan beban yang diberikan.
d. Resolusi dan akurasi dapat diubah dengan hanya mengganti encoder yang dipakai.
e. Tidak berisik saat beroperasi dengan kecepatan tinggi.

Sedangkan kelemahan servo motor adalah:

a. Tidak bergetar dan tidak ber-resonansi saat beroperasi.


b. Daya yang dihasilkan sebanding dengan ukuran dan berat motor.
c. Penggunaan arus listik sebanding dengan beban yang diberikan.
d. Resolusi dan akurasi dapat diubah dengan hanya mengganti encoder yang dipakai.
e. Tidak berisik saat beroperasi dengan kecepatan tinggi.

4. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan
Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang
kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh,
dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan
Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Beberapa fungsi RELAY yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika
diantaranya adalah :
a. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function).
b. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay
Function).
c. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan
dari Signal Tegangan rendah.
d. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen
lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).

Keuntungan pemakaian relay adalah:

a. mudah adaptasi untuk tegangan yang berbeda.


b. tidak banyak dipengaruhi oleh temperature di sekitarnya, masih dapat bekerja
pada temperature 353 K sampai 242 K
c. tahanan yang relative tinggi antara kontak kerja pada saat terbuka.
d. beberapa rangkaian terpisah dapat dihidupkan.
e. rangkaian yang mengontrol relay dan rangkaian yang membawa arus yang
terhubung secara fisik satu sama lainnya.

Kekurangan pemakaian relay diantara adalah:

a. kontak dibatasi pada keausan dari bunga api atau oksidasi (material kontak yang
terbaik platina emas perak).
b. menghabiskan banyak tempat dibandingkan transistor.
c. kecepatan kontak terbatas 3 ms sampai 17 ms
d. kontaminasi debu dapat mempengaruhi umur kontak

5. Roller Conveyor.
Roller conveyor merupakan suatu sistem conveyor yang penumpu utama barang
yang ditransportasikan adalah roller. Roller pada sistem ini sedikit berbeda dengan roller pada
conveyor jenis yang lain. Roller pada sistem roller conveyor didesain khusus agar cocok dengan
kondisi barang yang ditransportasikan, misal roller diberi lapisan karet, lapisan anti karat, dan
lain sebagainya. Sedangkan roller pada sistem jenis yang lain didesain cocok untuk sabuk yang
ditumpunya. Sejak tahun 1988 Rolcon telah menjadi salah satu produsen terkemuka rol
conveyor manufaktur berbagai ukuran roller dan melayani berbagai industri. Dirikan pada
inovasi, Rolcon adalah produsen rol pertama untuk musim semi memuat kedua ujung roller
conveyor sebagai standar dan yang pertama adalah untuk mengembangkan kerangka yang
dipatenkan untuk menyimpan perakitan bantalan cartridge.
Mekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut:
a. Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem
transmisi menuju drive roller.
b. Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem transmisi
yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor.
c. Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya
yang disalurkan oleh sistem transmisi.
d. Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai.
e. Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1
sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.
f. Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.

Fungsi kerja roller conveyor adalah memiliki berbagai kegunaan dan aplikasi.
Meskipun mereka yang paling sering ditemukan dengan pabrik industri atau beberapa kategori
lain jika sistem industri, mereka juga memiliki aplikasi praktis lainnya dalam dunia yang lebih
luas juga. Beberapa dari mereka bahkan dapat dioperasikan tanpa menggunakan tambahan
apapun kekuasaan, apakah itu mekanis atau bahkan listrik. Conveyor secara umum dapat
sangat meningkatkan produktivitas individu dan industri secara umum, karena jumlah waktu
yang dibutuhkan fisik bagi pekerja untuk mengangkut item dari satu lokasi ke lokasi lain akan
berkurang drastis.

Salah satu varian yang paling populer dari produk ini akan menjadi gravitasi roller
coaster sistem karena mereka adalah sederhana untuk satu secara fisik menginstal dan sering
menyediakan satu dengan jenis yang sesuai struktur bangunan untuk menggunakan pekerja.
Namun, jika seseorang ingin untuk mengangkut benda-benda di atas permukaan datar atau
bahkan sampai lereng. Maka ia dengan kebutuhan akan memerlukan penggunaan conveyor
mekanis dengan permukaan karet yang akan memungkinkan untuk nilai gesekan tinggi. Hal ini
diperlukan karena tidak akan diinginkan untuk memiliki objek yang sedang diangkut untuk tiba-
tiba tergelincir dari conveyor atau lebih buruk masih off sebuah lereng seperti yang sedang
diangkut.
Dengan berbagai produk, Anda dapat mengatur konveyor rol untuk ringan, kecil
dan, sampai batas tertentu, menengah-berat bahan yang akan diangkut, misalnya untuk kertas
dimesin cetak, untuk botol, wadah kecil untuk industri farmasi atau minuman atau kardus kecil
diindustri kemasan beratnya mencapai 35 kg dan pada
kecepatan konveyor hingga 1,5 m / s. Kapasitas beban dari produk ini adalah sampai
dengan 350 N per rol conveyor dengan bahan lightweight, dan ada juga dengan menggunakan
bahan stainless.

Kelebihan penggunan roller conveyor:

a. lebih mudah dalam perawatan untuk belt itu sendiri , sebab belt merupakan satu
kesatuan yang utuh , berbeda dengan sistem modul atau chain , dimana terdiri dari
beberapa komponen kecil - kecil yang saling mengikat sehingga jika ada kerusakan akan
sulit untuk perbaikannya .
b. Lebih mudah dalam hal pembersihan , terutama untuk conveyor yang mengangkut bahan
makanan , dimana higienes adalah yang paling utama , jika terjadi kotot maka belt mudah
untuk dicuci dengan air .
c. Dalam hal pemasangan maupun pergantian lebih mudah menggunakan belt , sebab
dalam hal pembongkaran atau pemasangan , hanya cukup pengendoran belt, yang bisa
kita lakukan dengan memundurkan roller yang ada di ujung , atau dengan cara
menggeser maju mundur idle roller.

Kekurangan penggunaan roller conveyor:

a. Jika terjadi kerusakan akibat sobek maka kekuatan dari belt conveyor akan menjadi
berkurang , meskipun bisa ditambal namun kekuatannya tidak akan sama seperti ketika
masih baru .
b. Penyambungan kedua ujung belt tidak bisa dilakukan oleh orang awam ( user ) harus
dilakukan oleh ahlinya ( Untuk type press ) .
c. Conveyor dengan belt harus dalam posisi lurus , tidak bisa berbelok - belok .

Anda mungkin juga menyukai