Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obat merupakan suatu subtansi yang melalui efek kimianya membawa
perubahan dalam fungsi biologi. Molekul obat berinteraksi dengan molekul
khusus dalam sistem biologi yang berperan sebagai pengatur dalam hal ini
adalah reseptor. Untuk berinteraksi secara kimia dengan reseptornya, molekul
obat harus mempunyai ukuran, bentuk muatan listrik, dan komposisi atom
yang sesuai. Saat ini terdapat banyak pertimbangan Farmaka, pertimbangan
yang mendasari perkembangan teknologi untuk terapi farmasetis terdiri dari
tiga faktor utama yaitu efektif (effectiveness), menekan efek bahaya pada
sistem jika diaplikasikan (safety), dan dapat diterima dengan baik oleh pasien
(Martien Ronny et al, 2012).
Berbagai macam jenis dan golongan obat diantaranya adalah obat anti
depresan, anastesi dan hipnotik sedatif. Obat antidepresan bekerja dengan
menyeimbangkan zat kimia dalam otak yang disebut neurotransmitter, yang
berhubungan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya,
termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi,
anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya serta bunuh diri. Obat
untuk anastesi juga bekerja pada sistem syaraf pusat (Sadock, 2010).
Efek dari obat anti depresan, yaitu berbeda-beda tergantung dari obat
anti depresan apa yang kita minum. Obat-obat hipnotik sedatif bisa mencapai
anastesi apabila diberikan dalam dosis yang sangat tinggi. Salah satu
contohnya adalah penggunaan golongan barbiturate dengan masa kerja singkat
yaitu tiopental yang dipakai untuk menimbulkan efek anastesi sedangkan pada
penggunaan fenobarbital dapat menimbulkan efek samping yang mencakup
gejala serebelum seperti sedasi, antaksia, nistagmus, dan rasa kantuk pada
orang dewasa (Wells et al, 2009).
Pengguanaan obat barbiture pada dosis tinggi dimana kurva dosis obat
meningkat dapat mencapai efek koma akibat paralisys otak. Efek seperti ini
perlu dihindari dengan penggunaan dosis dan terapi obat yang benar (Wells et
al, 2009).
Oleh karena itu untuk lebih mengetahui proses anastesi, hipnotik-
sedatif, depresan dan stimulan maka dilakukan percobaan dengan judul “Uji
Efek”.
1.2 Maksud Dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui efek dari
obat-obat yang di gunakan.
1.2.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui sejauh mana
aktivitas obat anti depresan seperti amytriptilin, diazepam dan fenobarbital
pada mencit.

Anda mungkin juga menyukai