Anda di halaman 1dari 8

BAB V

PENGELOLA DAN TANGGUNG JAWAB PENGELOLA RUMAH SAKIT

Bagian Kesatu
Pejabat Pengelola

Pasal 25
Pengelola

1. Pejabat pengelola rumah sakit adalah seluruh pejabat struktural baik direktur, kepala bidang,
kepala bagian, kepala seksi, dan kepala sub bagian pada rumah sakit yang sebutannya
disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku pada rumah sakit.
2. Pejabat pengelola rumah sakit diangkat dan diberhentikan oleh Pemilik.
3. Direktur bertanggung jawab terhadap operasional rumah sakit kepada Pemilik melalui Dewan
Pengawas.
4. Komposisi pejabat Pengelola rumah sakit dapat dilakukan perubahan, baik jumlah maupun
jenisnya, setelah dilakukan analisis organisasi guna memenuhi tuntutan perubahan dengan
mengusulkan kepada Pemilik melalui Dewan Pengawas.
5. Perubahan komposisi pejabat Pengelola rumah sakit sebagaiman dimaksud pada ayat 4
ditetapkan oleh Pemilik.

Bagian Kedua
Tugas Pokok Pejabat Pengelola

Pasal 26
Direktur

1. Direktur mempunyai tugas pokok untuk memimpin pelaksanaan tugas pengelolaan rumah sakit
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, Direktur mempunyai tugas”
a. Memimpin dan mengurus rumah sakit sesuai dengan tujuan rumah sakit yang telah
ditetapkan;
b. Menetapkan kebijakan operasional rumah sakit;
c. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja rumah sakit;
d. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan;
e. Mengevaluasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas bawahan;
f. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan;
g. Melaksanakan sistem pengendalian sistem;
h. Menilai hasil kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Pemilik melalui Dewan Pengawas.
3. Direktur rumah sakit dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
ayat 2 mempunyai fungsi sebagai penanggungjawab umum operasional dan keuangan rumah
sakit dibantu oleh Kepala Bagian Umum dan Keuangan.
4. Evaluasi/penilaian kinerja Direktur dilakukan oleh Pemilik melalui Dewan Pengawas paling sedikit
1 (satu) kali dalam setahun.

Pasal 27
Kepala BagianTata Usaha

Halaman 13 dari 40
1. Kepala bagiantata usaha mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja dan program kerja bagian;
b. Mengkoordinasikan rencana dan program kerja bagian;
c. Mengkoordinasikan dengan Kepala sub bagian;
d. Mengatur, mendistribusikan, dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
e. Melakukan pembinaan kepada kepala sub bagian;
f. Melaksanakan penatausahaan urusan rumah tangga, kearsipan dan perlengkapannya;
g. Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian serta penyelenggaraan DIKLAT;
h. Melakukan pengawasan terhadap kebersihan, kenyamanan, dan keamanan kantor, laundry
dan sanitasi rumah sakit;
i. Melaksanakan kegiatan protokoler;
j. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan, kebijakan teknis, pedoman dan
petunjuk teknis serta melaksanakan penyelenggaraan kerjasama dan MoU dengan pihak
pemerintah, sawasta dan lembaga lainnya;
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur;
2. Kepala sub bagian umum dan perlengkapan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana dan program kerja sub bagian;
b. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
c. Membimbing dan memberikan petunjuk kepada bawahan;
d. Menyusun standar prosedur operasional (SPO) dan rencana kebutuhan rumah tangga dan
barang serta peralatan non medis;
e. Memelihara kenyamanan, keamanan, ketertiban, kebersihan kantor, sanitasi rumah sakit serta
laundry;
f. Menyelenggarakan urusan tata usaha/surat menyurat, kearsipan dan keprotokolan, rumah
tangga dan perlengkapannya;
g. Melaksanakan pengendalian naskah dinas yang masuk dan keluar rumah sakit;
h. Melakukan pengendalian dan pengawasan konsumsi;
i. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan, kebijakan teknis, pedoman dan
petunjuk teknis serta melaksanakan penyelenggaraan kerjasama dan MoU dengan pihak
pemerintah, swasta atau lembaga lainnya;
j. Menyusun dan meneliti rancangan produk hukum;
k. Melaksanakan sistem pengendalian intern;
l. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian.

3. Kepala sub bagian Sumber Daya Manusia mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun standar prosedur operasional (SPO) tentang administrasi kepegawaian dan rencana
program kerja sub bagian;
b. Mengatur, mendistribusikan, dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
c. Membimbing dan memberikan petunjuk kepada bawahan;
d. Membuat buku penjagaan pegawai;
e. Mengadakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka perencanaan diklat pegawai;
f. Mengkoordinasikan dengan instansi terkait untuk penyelenggaraan dan pelaksanaan diklat
pegawai;
g. Menyiapkan bahan usul kepangkatan, pembinaan, pemberhentian, mutasi. Kenaikan pangkat,
kenaikan gaji berkala, kartu pegawai, BPJS kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan;
h. Membuat konsep usul pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, mutasi, kenaikan pangkat
termasuk kenaikan pangkat melalui angka kredit jabatan fungsional, gaji berkala, cuti,
penghargaan dan usul lainnya;

Halaman 14 dari 40
i. Melakukan analisis jabatan pegawai;
j. Melaksanakan sistem pengendalian intern;
k. Membuat, menghimpun dan memelihara daftar urut kepangkatan (DUK);
l. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala bagian.

4. Kepala sub bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana dan program kerja sub bagian;
b. Memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. Menyusun dan menyiapkan standar prosedur operasional (SPO) tentang perencanaan dan
pengembangan rumah sakit;
d. Menyusun rencana program, rencana strategis rumah sakit dan rencana bisnis anggaran
(RBA);
e. Menyusun penetapan kinerja rumah sakit;
f. Menyusun rencana pengadaan peralatan dan fasilitas pelayanan rumah sakit;
g. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
h. Mengatur pelaksanaan kegiatan pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan rumah sakit;
i. Menyusun dan merencanakan pengembangan mutu rumah sakit antara lain akreditasi, ISO,
indeks kepuasan masyarakat (IKM), citra pelayanan prima;
j. Melaksanakan pengumpulan data, analisa data, penyajian data dan pelaporan rumah sakit;
k. Membuat profil, laporan kinerja rumah sakit dan laporan kinerja perusahaan;
l. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan instalasi rekam medik;
m. Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulan, semester, dan tahunan;
n. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan kesehatan dan kegiatan kehumasan;
o. Memberikan layanan informasi kepada masyarakat menyangkut pelayanan rumah sakit;
p. Mengkoordinasikan kegaitan kepada semua unit dalam rangka penyelenggaraan dan
peningkatan sistem informasi manajemen rumah sakit;
q. Melaksanakan pemasaran sosial terhadap pelayanan rumah sakit melalui media cetak dan
elektronik;
r. Mengadakan informasi dan koordinasi dengan rumah sakit lain, instansi, perusahaan,
penyelenggara asuransi kesehatan dan lembaga lainnya dan/atau perorangan dalam rangka
memajukan pelayanan rumah sakit;
s. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala bagian.

5. Kepala sub bagian keuangan mempunyai tugas sebagai berikut:


a. Menyusun rencana dan program kerja sub bagian;
b. Mengkoordinasikan rencana dan program kerja sub bagian;
c. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan;
d. Menyusun rencana anggaran biaya langsung dan tak langsung;
e. Menyusun rencana pendapatan dan keuangan;
f. Menyusun retribusi pelayanan, remunerasi/jasa pelayanan dan unit cost;
g. Menyelenggarakan tata usaha keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan pedoman yang telah ditetapkan;
h. Menyusun anggaran pendapatan rumah sakit dan melakukan evaluasi perkembangan
pendapatan rumah sakit;
i. Menerima dan membukukan pendapatan fungsional rumah sakit dan melakukan penyetoran
kepada bank, serta menyimpan jika bank tutup;
j. Memverifikasi setoran penerimaan dari kasir penerima dengan rekening bank dan membuat
buku kas penerimaan;
k. Menyusun retribusi pelayanan dan remunerasi/jasa pelayanan serta unit cost;

Halaman 15 dari 40
l. Mengeluarkan uang yang bersumber dari anggaran langsung dan tidak langsung sesuai
dengan anggaran, otorisasi, verifikasi, pembukuan dan pertanggunjawaban keuangan;
m. Membayar tagihan-tagihan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
n. Melaksanakan sistem pengendalian intern dan membuat laporan keuangan yang dibutuhkan
pihak internal dan eksternal;
o. Membantu pencatatan dan pelaporan keuangan serta memverifikasi seluruh pengeluaran
rumah sakit;
p. Membuat jurnal umum dab buku kas pengeluaran;
q. Membuat laporan neraca, aktivias R/K aliran kas dan realisasi anggaran serta catatan atas
laporan keuangan dan laporan kinerja keuangan perusahaan;
r. Melakukan verifikasi terhadap pengeluaran cek/BG/transfer dari kasir pengeluaran dengan
rekening bank;
s. Memverifikasi buktu pengeluaran berupa lembar order, lembar pengeluaran kas, legality form
dan nota/kuitansi;
t. Melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap anggaran langsung dan tak langsung;
u. Mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa data-data keuangan sehingga
menjadi informasi keuangan yang akurat;
v. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
w. Melaksanakan sistem pengendalian intern;
x. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala bagian tata usaha.

Pasal 28
Kepala Bidang Pelayanan

1. Kepala bidang pelayanan mempunyai tugas:


a. Menyusun rencana dan program kegiatan pelayanan dalam rangka penetapan kebijakan
rumah sakit;
b. Merumuskan kebijakan teknis pelayanan serta menyelenggarakan administrasi berdasarkan
kewenangan;
c. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan sesuai dengan standar yang berlaku kepada
bawahan;
d. Mengkoordinasikan penyusunan dan mengawasi pelaksanaan Medical Staff by Laws;
e. Mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksaan tugas-tugas di seksi Pelayanan Medik,
Penunjang Medik, Keperawatan, dan Pengendalian Instalasi;
f. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
g. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan;
h. Melaksanakan sistem pengendalian intern;
i. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur.
2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kepala Bidang Pelayanan
mempunyai fungsi:
a. Pengkoordinasian seluruh kebutuhan pelayanan medik, penunjang medik, keperawatan, dan
pengendalian instalasi;
b. Penyelenggaraan pelayanan medik, penunjang medik, keperawatan, dan pengendalian
instalasi;
c. Perencanaan segala kebutuhan, baik administratif medik dan Standar Prosedur Operasional
SPO) untuk tenaga medik, tenaga kesehatan keperawatan dan tenaga kesehatan profesi
lainnya;

Halaman 16 dari 40
d. Pemantauan, pengawasan, penggunaan fasilitas kegaitan pelayanan medik, penunjang medik,
keperawatan, dan pengendalian instalasi;
e. Pengawasan dan pengendalian peneriman serta pemulangan pasien;
f. Penyelenggaraan asuah keperaawatan; dan
g. Peningkatan etika keperawatan, pengembangan dan pengendalian mutu keperawatan.
3. Kepala seksi pelayanan medik mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. Memberi petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan;
c. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
d. Melaksanakan penerapan mekanisme pengaturan dan pengelolaan kegiatan pelayanan medik;
e. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana prasarana, tenaga, peralatan
medis dan kebutuhan lainnya;
f. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan medis di instalasi terkait;
g. Mengkoordinasikan penyusunan dan mengawasi pelaksanaan Medical Staff By Laws (MSBL);
h. Mengkoordinasikan instalasi terkait lainnya untuk memberikan informasi/penjelasan dan
meminta persetujuan (informed consent) atas tindakan medis yang dilaksanakan;
i. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahannya;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan atas; dan
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala bidang.

4. Kepala seksi keperawatan mempunyai tugas sebagai berikut:


a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan;
c. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
d. Mengkoordinasikan pengaturan kegiatan pelayanan perawatan di seluruh instalasi terkait;
e. Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan dan evaluasi dan asuhan pelayanan keperawatan di
instalasi rumah sakit;
f. Mengadakan pemantauan, pengawasan dan evaluasi dan mutu pelayanan asuhan
keperawatan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan;
g. Menyusun dan menyiapkan standar prosedur operasional (SPO) tentang pelayanan
keperawatan dan etika profesi;
h. Menyiapkan pedoman Standar Asuhan Keperawatan;
i. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana prasarana, tenaga, peralatan
keperawatan dan bahan kebutuhan lainnya;
j. Menyiapkan, mengatur dan melalukukan pengawasan serta evaluasi kebutuhnan
peralatan/logistik pelayanan dan asuhan keperawatan;
k. Melaksanakan penerapan mekanisme pengaturan dan pengelolaan kegiatan pelayanan
keperawatan;
l. Menyusun dan menerapkan pelaksanaan standar prosedur operasional (SPO) dan izin kerja
tenaga perawat;
m. Mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk bahan perencanaan berikutnya;
n. Melaporkan hasil pelaksanaan tuhas baik secara lisan maupun tertulis kepada Kepala bidang.

5. Kepala seksi Pengendalian Mutu Pelayanan mempunyai tugas sebagai berikut:


a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. Memberi tunjuk kepada bawahan;
c. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
d. Menyusun dan menyiapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang standar tenaga,
standar sarana sebagai pedoman dan bimbingan pelaksanaan program;

Halaman 17 dari 40
e. Mengkoordinasikan instalasi rawat jalan, rawat inap, IGD. Kamar operasi serta instalasi terkait
lainnya untuk melaksanakan pengembangan dan pengendalian mutu pelayanan medis dan
keperawatan;
f. Memantau, membimbing dan menilai pelaknsaan standar pelayanan medik;
g. Melaksanakan koordinasi dalam penyusunan pedoman pelaksanaan penerapan pengendalian
mutu pelayanan medik dan keperawatan;
h. Melaksanakan pengembangan mutu pelayanan medik dan asuhan keperawatan;
i. Merencanakan program pendidikan dan pengembangan profesi;
j. Melaksanakan uji kompetensi dan mengorientasikan tenaga baru maupun pindahan;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan;
l. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahan; dan
m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulis kepada kepala bidang.

Pasal 28
Kepala Bidang Penunjang

1. Kepala bidang penunjang mempunyai tugas sebagai berikut:


a. Menyusun rencana dan program kerja bidang;
b. Mengkoordinasikan rencana dan program kerja bidang;
c. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
d. Membimbing dan memberikan petunjuk kepada kepala seksi dan bawahan;
e. Menyusun bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang penunjang medik dan non medik;
f. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi seksi penunjang medik
dan non medik;
g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
bidang;
h. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahan; dan
i. Melaporkan hasil pelakasanaan tugas baik secara lisan dan tulisan kepada Direktur.

2. Kepala seksi penunjang medik mempunyai tugas sebagai berikut:


a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. Mengkoordinasikan rencana dan program kerja seksi kepada bidang terkait;
c. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
d. Membimbing dan memberikan petunjuk kepada bawahan;
e. Mengkoordinasikan kegiatan dan pemeliharaan peralatan kesehatan, diagnostik (laboratorium
dan radiologi) farmasi, gizi, sterilisasi dan optik;
f. Mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk bahan perencanaan berikutnya;
g. Melaksanakan sistem pengendalian intern;
h. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulus kepada kepala bidang.

3. Kepala seksi penunjang non medik mempunyai tugas sebagai berikut:


a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. Memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. Menyusun perumusan kebijakan teknis pelayanan penunjang non medik pada instalasi-
instalasi terkait;
d. Menyiapkan pemberian dukungan penyelenggaraan pelayanan penunjang non medik pada
instalasi-instalasi terkait;

Halaman 18 dari 40
e. Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan pelayanan penunjang non medik pada instalasi-
instalasi terkait;
f. Melakukan analisis hasil kegiatan, penyiapan bahan perencanaan dan pengembangan
program serta monitoring dan evaluasi pemanfaatan sarana pelayanan penunjang non medik;
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang
tugasnya.
h. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahan;
i. Melaporkan hasil pelaksanaan kepada kepala bidang.

4. Kepala seksi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dan Pelaporan mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. Memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. Melaksanakan pengumpulan data, analisis data, penyajian dan pelaporan rumah sakit;
d. Membuat profil, laporan kinerja rumah sakit, dan laporan kinerja perusahaan;
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas instalasi rekam medis;
f. Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulan, semester, dan tahunan;
g. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan kesehatan dan kegiatan kehumasan;
h. Mengatur, mengdistribusikan dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
i. Memberikan layanan informasi kepada masyarakat menyangkut pelayanan rumah sakit;
j. Melayani pengaduan-pengaduan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap pelayanan rumah
sakit;
k. Mengkoordinasikan kegiatan kepada semua unit dalam rangka penyelenggaraan dan
peningkatan sistem informasi manajemen rumah sakit;
l. Mengkoordinasikan penyelenggaraan dan pelaksanaan rekam medik dengan instalasi terkait;
m. Melaksanakan pemasaran sosial terhadap pelayanan rumah sakit melalui media cetak maupun
elektronik;
n. Membangun komunikasi dan koordinasi dengan rumah sakit lain, instansi pemerintah,
perusahaan swasta, penyelenggara asuransi kesehatan dan lembaga lainnya dan/atau
perorangan dalam rangka memajukan pelayanan rumah sakit;
o. Melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat;
p. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahan;
q. Melaksanakan sistem pengendalain intern; dan
r. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala Bidang.

5. Kepala seksi pengendalian instalasi mempunyai tugas sebagai berikut:


a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. Membimbing dan memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. Mengatur, mendistribusikan, mengkoordinasikan tugas kepada bawahan;
d. Menyusun program pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pengendalian
instalasi-instalasi yang ada di rumah sakit;
e. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan penggunaan serta pemeliraan dan
sterilisasi alat kesehatan;
f. Merencanakan kebutuhan pemeliharaan dan sterilitasasi peralatan kesehatan;
g. Menyusun dan menyiapkan standar prosedur operasional (SPO) tentang penunjang diagnostik
(laboratorium dan radiologi), optik, farmasi, dan gizi;
h. Menyusun program pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan pengelolaan
diagnostik, optik, instalasi farmasi, dan gizi;
i. Melaksanakan sistem pengendalian intern;
j. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan; dan

Halaman 19 dari 40
k. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan baik secara lisan maupun tulisan kepada kepala
bidang.

Pasal 29
Wewenang Direktur

Direktur mempunyai wewenang sebagai berikut:


a. Memimpin dan mengeloa rumah sakit sesuai dengan tujuan rumah sakit dengan senantiasa
berusahaa meningkatkan daya guna dan hasil guna;
b. Menggunakan, memelihara dan mengelola aset rumah sakit;
c. Mewakili rumah sakit di dalam dan di luar pengadilan;
d. Menetapkan kebijakan anggaran modal dan operasional rumah sakit;
e. Menetapkan kebijakan dan prosedur, menyetujui pendidikan, penelitian dan pengembangan
para profesional dibidang kesehatan;
f. Pengembangan usaha dalam mengelola rumah sakit sebagaimana telah digariskan oleh
Pemilik;
g. Menyiapkan rencana jangka panjang dan rencana bisnis dan anggaran rumah sakit;
h. Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi rumah sakit sesuai dengan
kelaziman yang berlaku bagi rumah sakit;
i. Mengusulkan organisasi dan tata kerja rumah sakit lengkap dengan susunan jabatan dan
rincian tugasnya untuk disetujui oleh Pemilik;
j. Menyetujui kebijakan dan prosedur serta menyetujui pendidikan para profesional kesehatan
dan penelitian;
k. Mengangkat dan memberhentikan tenaga training, kontrak dan/atau tetap sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
l. Menetapkan hal-hal yang berkaitan denngan hak dan kewajiban tenaga training, kontrak
dan/atau tetap sesuai degnan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
m. Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala.

Pasal 30
Persyaratan Direktur

Syarat untuk dapat diangkat menjadi Direktur sebagai berikut:


a. Seorang dokter yang memenuhi kriteria keahlian, integritas, kepemimpinan dan pengalaman
di bidang perumahsakitan;
b. Berkelakukan baik dan memiliki dedikasi untuk mengembangkan usaha guna kemandirian
rumah sakit;
c. Mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah menjadi pemimpin perusahaan
yang dinyatakan pailit;
d. Bersedia membuat surat pernyataan kesanggupan untuk menjalankan praktik bisnis yang
sehat di rumah sakit;

Halaman 20 dari 40

Anda mungkin juga menyukai