5-08 Bu Triana Meinarsih (Rangkuman ini berisi bab 18,19,20,23,24) (bab 20 dan 23 belum lengkap)
Catatan:
Laksanakan tugas dan kewajiban kita yang lebih utama terlebih dahulu, baru baca ini!
Berdoalah sebelum belajar
Disadari buku paket audit ini cukup sulit untuk dimengerti, jadi saran kami sediakan buku paket
audit untuk mendapatkan jalannya cerita audit yang dapat lebih dimengerti (Meskipun
rangkuman ini sudah dibuat sebanyak dan lengkap mungkin)
Kami sangat sarankan baca presentasi juga seperti presentasi Bu Ana (feel free to ask a member
of kelas 5-08)
Kami mohon maaf apabila banyak typo, but selamat belajar! Bismillah! Semoga dimudahkan
- Penilaian dan Pengalokasian biaya tenaga kerja yang tidak tepat menimbulkan salah saji laba
bersih yang material
- Perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia dengan siklus lainnya adalah:
Hanya ada 1 kelas transaksi untuk penggajian yaitu beban gaji.
Penggajian hanya memiliki 1 kelas transaksi karena penerimaan jasa dari karyawan dan
pembayaran jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang
singkat.
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan nilainya ketimbang akun penggajian.
Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua perusahaan,
bahkan perusahaan yang kecil sekalipun.
Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat apabila karyawan telah benar-benar dibayar
dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi. Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal
penyesuaian pada akhir periode bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia serta Dokumen dan Catatan Terkait
- Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan
membayar karyawan tersebut/jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan pajak oleh
pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual.
3. Pembayaran Penggajian
- Untuk meningkatakan pengendalian, cek pembayaran umumnya diproses secara terpisah
dari pengeluaran lainnya.
Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transkasi
- Pengendalian internal untuk penggajian biasannya sangat terstruktur dan terkendali dengan
baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan dan ketidakpuasan para
karyawan, serta meminimalisir kecurangan penggajian
- Sebagian besar salah saki mereka dikoreksi oleh pengendalian verifikasi internal atau ketika
merespons keluhan karyawan. Meskipun ada salah saji, salah saji tersebut jarang bersifat
material.
Terdapat 3 alat transaksi yang dimasukan dalam siklus akuisisi dan pembayaran:
1. Akuisisi barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur & pengurangan pembelian serta diskon pembelian
A. Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen & Catatan yang Terkait
Ada 4 fungsi bisnis dalam siklus akuisisi & pembayaran, yaitu:
1. Memproses pesanan pembelian
Merupakan titik awal bagi siklus ini
Dokumen yang digunakan dalam fungsi ini:
Permintaan pembelian (Purchase Requisition) digunakan untuk meminta barang & jasa
oleh karyawan yang berwenang
Pesanan pembelian ( Purchase Order) Dokumen yang digunakan untuk memesan barang
& jasa dari vendor.
Pesanan tsb mencakup: Deskripsi, Kuantitas, dan Informasi terkait barang.
Sering digunakan untuk menunjukkan otorisasi akuisisi.
3. Mengakui Kewajiban
Dokumen yg digunakan:
1. Faktur Vendor (invoice) dokumen yang diterima dari vendor & menunjukkan jumlah yang
terutang atas suatu akuisisi.
Isi dok ini mencakup:
- Deskripsi dan kuantitas barang
- Harga (+ongkos angkut)
- Syarat diskon tunai
- Tanggal penagihan
- Total jumlah
2. Memo Debit (debit memo) dokumen yang diterima dari vendor & menunjukkan
pengurangan jumlah yang terutang kepada vendor akibat retur barang/pengurangan yang
diberikan.
3. Voucher digunakan untuk mencatat dan mengendalikan akuisisi terurama dengan
memungkinkan setiap transaksi akuisisi diberi nomor urut.
Voucher meliputi: - Sampul/folder berisi dokumen
- Paket dokumen/pesanan pembelian, saluran packing slip, laporan
penerimaan, & faktur vendor.
4. File Transaksi Akuisisi File yang dibuat di komputer yang diproses oleh sistem akuntansi
selama suatu periode, seperti 1 hari, 1 bulan, atau 1 bulan.
File ini berisi informasi ttg setiap transaksi, seperti: Nama vendor, tgl, jumlah, kualifikasi akun,
deskripsi, dan kuantitas barang.
5. Jurnal Akuisisi (Listing) Laporan ini dibuat dari file transaksi akuisisi.
Jurnal mengidentifikasikan apakah akuisisi dilakukan secara tunai/dengan piutang usaha.
Jurnal/listing meliputi total setiap jumlah akun yang dicatat selama periode waktu tsb.
6. File Induk Utang Usaha (Acc. Payable Master File) Mencatat transaksi akuisisi, pengeluaran
kas, serta retur & pengurangan akuisisi untuk setiap vendor.
7. Neraca Saldo Utang Usaha (Acc. Payable Trial Balance) mencantumkan jumlah yang
terutang kepada setiap vendor/dari setiap faktur/ voucher pada suatu titik waktu.
8. Laporan Vendor Dokumen yang disiapkan setiap bulan oleh vendor & menunjukkan saldo
awal, akuisisi, retur & pengurangan, pembayaran kpd vendor, & saldo akhir.
Mereka juga harus memiliki metode pembatalan dokumen pendukung agar tidak
bisa lg digunakan sbg pendukung cek lainnya pada waktu nanti. Metode yg umum
adalah menuliskan nomor cek pada dok pendukung.
3. Menentukan Kas Pengujian Pengendalian
4. Merancang Pengujian Pengendalian & Pengujian Subtantif atas transaksi utk akuisisi
Kebenaran banyak akun aktiva, kewajiban,&beban tergantung pd pencatatan transaksi yg
benar dlm jurnal akuisisi terutama yg berhubungan dg 4 tujuan audit yaitu:
a. Keterjadian Akuisisi yg dicatat adalah utk barang & jasa yg diterima, konsisten dg
kepentingan utama klien.
- Jika auditor yakin bahwa pengendalian sudah memadai utk tujuan ini, pengujian atas
transaksi yg tdk benar & transaksi yg dicatat padahal sebenarnya tidak ada dapat
dikurangi secara drastis.
- Jika pengendalian thdp transaksi yg tidak tepat/transaksi yg sebenarnya tidak ada
tidak memadai, akan diperlukan pemeriksaan yg lebih efektif atas dok pendukung,
b. Kelengkapan akuisisi yang telah dicatat.
c. Keakuratan akuisisi yang telah dicatat secara akurat.
Luas pengujian yg terinci atas banyak akun neraca & beban bergantung pada evaluasi
keefektifan PI terhadap keakuratan transaksi akuisisi yang dicatat.
d. Klasifikasi akuisisi yg telah diklasifikasikan dg benar.
Pengujian yg terinci atas setiap akun tertentu dapat dikurangi jika auditor yakin bahwa
PI sudah memadai utk memberikan kepastian yg layak menyangkut klasifikasi yg benar
dalam jurnal akuisisi.
o Jika klien memiliki pengendalian internal yg memadai & laporan vendor tersedia utk diperiksa,
konfirmasi biasanya tidak dikirimkan.
o Jika auditor memeriksa laporan vendor/menerima konfirmasi, maka dia harus merekonsiliasi
laporan/konfirmasi dg daftar utang usaha. Perbedaan yg ada seringkali disebabkan oleh:
- Persediaan dalam perjalanan
- Cek yg telah dikirim oleh klien tp belum diterima vendor pada tgl laporan
- Penundaan pemrosesan catatan akuntans
o Ukuran sampel untuk pengujian utang usaha sangat bervariasi, tergantung pada faktor2 seperti:
- Materialitas usaha
- Jumlah yg beredar
- Penilaian risiko pengendalian
- Hasil tahun sebelumnya
o Jenis pengujian audit untuk siklus akuisisi & pembayaran:
Pembayaran Beban
(diaudit oleh
TDB, AP)
Akuisisi aset
Akuisisi Aset
(diaudit oleh
TOC, STOT, AP)
Saldo Akhir
Penyusutan periode
Berjalan
*Ket :
Pendebetan peralatan manufaktur berasal dari siklus akuisisi & pembayaran
Sistem akuntansi biasanya telah diuji untuk mencatat penambahan peralatan
manufaktur pada periode berjalan sebagai bagian dari pengujian atas siklus
akuisisi & pembayaran
Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan manufaktur serta akun PPP lain
umumnya berupa file induk aktiva tetap (Fixed asset matter file)
B. Setiap catatan yang ada dalam file mencantumkan :
Deskripsi aktiva
Tanggal akuisisi
Biaya awal
Penyusutan dalam tahun berjalan
Akumulasi penyusutan properti
File induk juga berisi informasi mengenai properti yang diperoleh & dibuang selama
tahun bersangkutan
Saldo akhir
Kas lebih rentan digelapkan ketimbang jenis aktiva lainnya karena sebagiana besar aktiva lainnya itu
harus dikonversikan menjadi kas agar dapat digunakan.
Dalam audit kas, auditor harus membedakan antara memverifikasi rekonsililasi saldo pada laporan bank
klien dan saldo dibuku belajar umum, serta memverifikasi apakah kas yang tercatat di buku besar umum
merefleksikan dengan benar semua transaksi kas yang terjadi selama tahun tersebut.
Jika salah saji yang berbeda itu umumnya ditemukan sebagai bagian dari pengujian rekonsiliasi bank,
termasuk:
Kegagalan memasukan cek yang belum dikliring oleh bank pada daftar cek yang beredar,
walaupun ia telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
Kas yang diterima oleh klien setelah tanggal neraca tetapi dicatat sebagai penerimaan kas pada
tahun berjalan
Setoran yang dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan ke bank pada
bulan yang sama, dan dicantumkan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan
Pembayaran wesel bayar yang didebet langsung ke saldo bank oleh bank, tetapi belum
dimasukkan dalam catatan klien.
Jenis Akun Kas
- Akun Kas Umum adalah kas yang penting bagi sebagian besar organisasi karena hampir semua
penerimaan dan pengeluaran kas mengalir melalui akun ini
- Akun Imprest adalah jenis akun imprest yang agak berbeda dari satu rekening bank untuk
penerimaan dan satu untuk pengeluaran.
Suatu saldo tetap akan dipertahankan dalam akun imprest dan personil yang berwenang dapat
bebas menggunakan dana tersebut untuk melaksanakan pembayaran asalkan konsisten dengan
kebijakan perusahaan
Ketika saldo kas hamper habis, permohonan pengisian kembali diajukan ke akun pengeluaran
imprest dan akun umum setelah pengeluaran disetujui.
- Akun bank cabang adalah berguna untuk membangun hubungan perbankan di komunitas lokal
dan memungkinkan sentralisasi operasi pada tingkat cabang
- Dana kas kecil imprest adalah merupakan akun sederhana seperti memisahkan sejumlah kas
dalam kotak terkunci untuk bebab yang tidak terduga. Akun ini seringkali hanya diisi kembali
satu atau dua kali perbulan dan lebih cepat dengan kas ketimbang dengan cek atau untuk
memudahkan karyawan dalam mencairkan cek pribadi atau cek penggajian
- Beban umum meliputi:
Perlengkapan minor kantor
Sumbangan amal
Perangko
- Ekuivalen kas adalah bersifat jangka pendek dan sangat likuid
Ekuivalen kas termasuk:
Deposito berjangka
Sertifikat deposito
Dana pasar uang
Ekuivaken kas yang dapat sangat material dicantumkan dalam laporan keuangan sebagai
bagian dari akun kas jika ekuivalen kas tersebut merupakan investasi jangka pendek
yang siap dikonversi menjadi sejumlah kas tertentu dan terdapat risiko perubahan nilai
yang tidak signifikan. Akibat perbuatan tingkat bunga.
Sekuritas dan investasi jangka Panjang bukan merupakan ekuivalen kas.
Audit Akun Kas Umum
Tujuan audit yang berikaitn dengan saldo kas:
- Eksistensi
- Kelengkapan
- Keakuratan
- Pisah Batas
- Detail tie-in
Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo kas di bank
Tahap 1: Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang memengaruhi kas
- Resiko bisnis klien bisa saja berasal dari kebijakan manajemen kas yang tidak tepat atau
penanganan dana yang dilakukan oleh pihak lain
- Resiko bisnis klien kemungkinan besar berasal dari ekuivalen kas dan jenis investasi lainnya
- Auditor harus memahami resiko yang berasal dari kebijakan dan strategi investasi klien,
serta pengendalian manajemen yang mengurangi resiko tersebut
Tahap 2: Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inheren
- Karena kas lebih rentan terhadap pencurian ketimbang aktiva lainyya, terdapat resiko
inheren yang tinggi untuk tujuan eksistensi, kelengkapan dan keakraban
Tahap 3: Menilai resiko pengendalian
- Pengendalian terhadap saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat dibagi dalam dua
kategori:
o Pengendalian terhadap siklus transaksi yang memengaruhi pencatatan dan
pengeluaran kas.
o Rekonsiliasi bank independen
-Jika pengendalian yang memengaruhi transaksi yang berhubungan dengan kas telah
beroperasi secara efektif, risiko pengendalian akan menurun sebagaimana pengujian audit untuk
rekonsiliasi bank akhir tahun.
Rekonsiliasi bank bulanan terhadap akun bank umum atas dasar tepat waktu oleh orang yang
independen menangani atau mencatat penerimaan serta pengeluaran kas merupakan pengendalian
yang penting terhadap saldo kas akhir.
Rekonsiliasi itu akan memastikan bahwa catatan akuntansi merefleksikan saldo kas yang sama seperti
jumlah akrual kas di bank setelah mempertimbangkan item-item rekonsiliasi.
Rekonsiliasi bank yang cermat oleh personil klien yang kompeten meliputi tindakan-tindakan berikut:
Membandingkan cek yang dibatalkan dengan catatan pengeluaran kas menyangkut tanggal,
payee, satu pihak yang dibayar dan jumlahnya.
Memeriksa cek yang dibatalkan menyangkut tanda tangan, endorsement dan pembatalan
Membandingkan setoran di bank dengan penerimaan kas yang tercatat menyangkut tanggal,
pelanggaran dan jumlah
Memeriksa urutan nomor cek dan menyelidiki cek yang hilang
Merekonsiliasi semua item yang menyebabkan perbedaan antara nilai buku dan saldo bank
serta memverifikasi kesesuaianyya dengan bisnis klien
Merekonsiliasi total debet pada laporan bank dengan total catatan pengeluaran kas
Merekonsiliasi total kredit pada laporan bank dengan total catatan penerimaan kas
Mereview transfer antar bank pada akhir bulan untuk melihat kesesuaian dan pencatatan yang
tepat
Menindak lanjuti cek yang beredar dan pemberitahuan penghentian pembayaran.
Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
Merancan dan melaksanakan prosedur audit
Dalam banyak audit, rekonsiliasi bank akhir tahun diaudit secara ekstensif. Karena itu, penggunaan
prosedur analisis untuk menguji kewajaran saldo kas menjadi kurang penting dibandingkan untuk
sebagian besar bidang audit lainnya.
Merancang pengujian atas rincian saldo kas
- Langkah awak dalam memverifikasi saldo akun bank umum adalah memperoleh rekonsiliasi bank
dank lien untuk dicantumkan dalam dokumentasi auditor.
- Untuk mengaudit kas di bank, auditor memverifikasi apakah rekonsiliasi bank yang diterima dan
klien adalah benar
- Tujuan audit yang berhubungan dengan saldo dan pengujian aktas rincian saldo yang umum dalam
mengaudit akun kas adalah: Eksistensi, Kelengkapan, Keakuratan.
Ada 6 tujuan audit yang berhubungan dengan transaksi, ada 8 tujuan audit yang berhubungan dengan
saldo. Auditor mengevaluasi bukti yang mereka peroleh selama tiga tahap pertama dalam audit untuk
menentukan apakah mereka harus melakukan prosedur-prosedur tambahan untuk tujuan-tujuan
penyajian dan pengungkapan.
- Apakah laporan keuangan individual merefleksikan klasifikasi yang tepat dan deskripsi akan
konsisten dengan persyaratan
- Apakah informasi disajikan dalam bentuk yang tepat dan dengan terminology yang tepat sesuai
standar akuntansi
Salah satu kekhawatiran auditor berkenaan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan adalah
menentukan apakah manajemen telah mengungkapkan semua informasi yang diperlukan. Untuk menilai
resiko bahwa tujuan kelengkapan untuk penyajian dan pengungkapa tidak dipenuhi, auditor
mempertimbangkan informasi yang diperolehnya selama 3 tahap pertama pengujian audit untuk
menentukan apakah mereka menyadari fakta dan situasi yang seharusnya diungkapkan.
Contoh kewajiban kontijensi : Tuntutan hukum yang belum diputuskan, klaim garansi
Tingkat kemungkinan keterjadian kewajiban kontijensi :
Standar audit dengan jelas menyatakan bahwa manajemen lah yang bertanggungjawab
mengidentifikasi dan memutuskan perlakuan akuntansi yang pas untuk kewajiban kontijen.
Langkah pertama dalam mengaudit kontijensi adalah menentukan ada atau tidaknya kontijensi
(tujuan keterjadian penyajian dan pengungkapan).
Kewajiban yang potensial cukup dikenal untuk dimasukkan dalam laporan sebagai kewajiban aktual.
Dalam kejadian lain, pengungkapan mungkin tidak diperlukan jika kontijensi sangat remote / tidk
material.
- Pencarian komiten yang tidak diketahui biasanya dilakukan sebagai bagian dari audit setiap
bidang audit
- Mengajukan pertanyaan kepada pengacara klien merupakan prosedur utama yang menjadi
tempat auditor bergantung untuk mengevaluasi tuntutan hukum yang diketahui atau klaim lain
terhadap klien dan mengidentifikasi tuntutan tambahan.
- Sifat penolakan oleh pengacara untuk menyediakan informasi yang lengkap mengenai kewajiban
kontijen kepada auditor jatuh dalam 2 kategori :
1. Pengacara menolak merespon karena kurangnya pengetahuan tentabg persoalan yang
melibatkan kewajiban kontijen
2. Pengacara menolak mengungkapkan informasi yang mereka anggap rahasia
- Jika pengacara menolak menyediakan informasi mengenai tuntutan hukum yang material /
klaim yang belum dinilai, auditor harus memodifikasi laporan audit mereka untuk merefleksikan
kurangnya bukti yang tersedia (auditor memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau
menolak memberikan pendapat.
3. Review Terhadap Peristiwa Kemudian (Subsequent event)
Subsequent event : Transaksi dan peristiwa yang muncul setelah tanggal neraca yang mungkin
mempengaruhi penyajian dan pengungkapan.
Tanggungjawab auditor untuk mereview peristiwa kemudian adalah : tanggal akhir neraca s.d.
tanggal laporan audit.
Terdapat 2 jenis peristiwa kemudian :
1. Peristiwa yang memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan dan memerlukan
penyesuaian
- Contoh :
Jika auditor mengalami kesulitan dalam menentukan penilaian yang benar dari persediaan
karena keusangan, penjualan persediaan bahan baku sebagai bahan sisa di periode kemudian
akan menunjukkan nilai persediaan yang benar pada tanggal neraca.
- Peristiwa periode kemudian berikut ini memerlukan penyesuaian karena jumlahnya material,
yaitu :
- Pernyataan kebangkrutan oleh pelanggan dengan saldo piutang usaha yang beredar karena
kondisi keuangan pelanggan yang memburuk
- Penyelesaian tuntutan hukum dengan jumlah yang berbeda dari jumlah yang dicatat di
dalam pembukuan
- Penyingkiran peralatan yang tidak digunakan dalam operasi dengan harga dibawah nilai
buku saat ini
- Penjualan investasi dengan harga dibawah biaya yang tercatat
- Ketika peristiwa kemudian digunakan untuk mengevaluasi jumlah yang dimasukkan dalam
laporan keuangan akhir tahun, auditor harus membedakan antara kondisi yang terjadi pada
tanggal neraca dan kondisi yang muncul setelah akhir tahun. Informasi selanjutnya seharusnya
tidak dimasukkan secara langsung kedalam laporan jika kondisi yang menyebabkan perubahan
dalam penilaian terjadi setelah akhir tahun.
- Jika auditor menyimpulkan bahwa peristiwa merefleksikan kelemahan yang material terjadi
pada akhir tahun, maka auditor memberikan pendapat tidak wajar atas pengendalian internal
terhadap pelaporan keuangan.
- Jika auditor tidak mampu menentukan dampak dari peristiwa kemudian terhadap efektifitas
pengendalian internal maka auditor menolak memberikan pendapat terhadap pengendalian
internal
2. Peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan tetapi memerlukan
pengungkapan
- Pengungkapan peristiwa dapat menggunakan catatan kaki dan kadang memerlukan
pengungkapan dalam laporan keuangan tambahan
- Contoh peristiwa :
a. Penurunan dalam nilai pasar sekuritas untuk tujuan dijual kembali
b. Penerbitan sekuritas / obligasi
c. Penurunan dalam nilai pasar dan persediaan sebagai konsekuensi dari tindakan pemerintah
yang menghalangi penjualan
d. Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat dari kebakaran
e. Merger / akuisisi
1. Prosedur audit yang biasanya diintegrasikan sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir
tahun
2. Prosedur yang dilaksanakan untuk tujuan mengungkapkan peristiwa atau transaksi yang harus
diakui sebagai peristiwa lanjutan
Penanggalan ganda :
- Kadang auditor menentukan bahwa peristiwa kemudian yang mempengaruhi laporan keuangan
periode berjalan terjadi setelah pekerjaan lapangan diselesaikan tetapi sebelum laporan audit
diterbitkan
- Dalam situasi tersebut, SAS 1 (AU30) mengharuskan auditor untuk memperluas pengujian audit
- Auditor memiliki 2 pilihan sebanding untuk untuk memperluas pengujian peristiwa kemudian :
1. Memperluas semua pengujian peristiwa kemudian hingga ke tanggal yang baru
2. Membatasi review peristiwa kemudian pada persoalan yang berhubungan dengan peristiwa
lanjutan yang baru
- Laporan keuangan
- Kelengkapan informasi
- Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan
- Peristiwa kemudian
Surat representasi klien : surat pernyataan tertulis dari sumber non-independen dan oleh karena
itu tidak dapat dianggap sebagai bukti yang dapat diandalkan
Mohon maaf apabila banyak kekeliruan dan kekurangan we’ll try our best next time!