PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara-negara berkembang
terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh air
minum yang tidak aman, sanitasi dan hygienis yang buruk.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang
dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang dicita-
citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium Development
Goals (MDGs).
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dipraktekkan
oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan
manusia kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi kesehatan,
tempat-tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku merupakan sikap
dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang
PHBS adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu
mempraktekan PHBS. Dalam hal ini ada lima prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehataan
Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan. Kesehatan lingkungan adalah
suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif
terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula (Notoatmodjo S.,2003). PHBS
itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang gizi: makanan, minuman
tablet tambah darah, mengkonsumsi garam beryodum, dan sebagainya.
Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari luar
maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS merupakan salah
satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk
mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat
mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun
1992)
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber
daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
a. Nilai
b. Sikap
c. Pendidikan/Pengetahuan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Agar masyarakat lebih mengerti apa dan bagaimana yang dimaksud dengan PHBS.
BAB II
PEMBAHSAN
A. Tatanan PHBS
Manusia hidup di berbagai tatanan, yaitu berbagai tempat dan sistem sosial di mana
ia melakukukan kegiatan sehari-harinya. Di setiap tatanan faktor-faktor individu,
lingkungan fisik dan lingkungan sosial berinteraksi dan menimbulkan dampak pada
kesehatan. Sebab itu dapat di katakan bahwa suatu tatanan adalah suatu tempat di mana
manusia secara aktif memanipulasi lingkungan, sehingga sekaligus menciptakan.
Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran, keinginan dan
kemauan untuk memulainya. Setiap keluarga dapat menerapkan prinsip untuk hidup
bersih serta menjadikan perilaku sehat menjadi kebiasaan setiap anggota keluarga.
Jika kebiasan yang baik telah ditanamkan sejak dini maka tidaklah sulit
melakukannya, karena sesuatu yang dilakukan sebagai kebiasaan sangat mudah untuk
dikerjakan. Tanamkan prinsip bahwa kesehatan merupakan suatu "kebutuhan",
sehingga kita akan termotivasi untuk mencapainya dan melakukannya.
Asi ekslusif secara nyata mampu menekan angka kematian balita, memberikan
Asi ekslusif tidak hanya memberikan manfaat bagi bayi namun bermanfaat juga
bagi ibu. Ibu yang menyusui 20 persen terhindar dari resiko terkena kanker
payudara dan kanker rahim.
Jika keluarga memiliki balita wajib membawanya ke pos yandu untuk dilakukan
penimbangan. Menimbang berat badan merupakan parameter untuk menentukan
status gizi balita, dengan melakukan penimbangan setiap bulan dapat diketahui
pertumbuhan dan perkembangan balita serta dapat diketahui lebih awal jika
terdapat indikasi kekurangan gizi.
Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak bersih. Jika
kondisi air yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang
digunakan diolah terlebih dahulu agar menjadi air bersih dengan menggunakan
saringan sederhana.
Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat serta mudah
didapatkan. Dengan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari kebutuhan gizi
dapat terpenuhi.
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang–orang
disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.
2. Tatanan sekolah
Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit, bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat
makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan
penyakit antara lain diare, thypus, cacingan, flu burung dll.
Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan tambahan
makanan (BTM) yang digunakan seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan
bumbu penyedapnya aman untuk kesehatan atau tidak.
c. Menggunakan sampah pada tempatnya
Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi
sumber polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi
media perkembangan kuman-kuman penyakit yang dapat membahayakan
kesehatan. Dan sampah juga bisa menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih lentur
dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional, daya tahan tubuh
terhadap penyakit lebih baik dan menghindarkan diri dari penyakit jantung,
osteoporosis, diabetes, stroke dan hipertensi.
Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak
berkembang di lingkungan sekolah. Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty
yang menyebabkan penyakit DBD, karena nyamuk ini menggigit pada siang hari
dimana siswa sedang belajar.
f. Tidak merokok.
Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain
terjangkit penyakit kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk
kronis, kelainan kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan efek ketagihan serta
ketergantungan terhadap rokok.
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa yang
terbukti menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan CO.
h. Menggunakan jamban.
Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya
tidak mencemari sumber air dilingkungan sekitar. Dan juga agar tidak
mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat menjadi vektor penyakit
seperti diare, cholera, disentri, thypus, cacingan dll.
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang
air besar dan buang air kecil
a. PHBS di Pasar
d. PHBS di Angkutan Umum (Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut dll)
Manfaat:
4. Tidak merokok,
B. Tujuan PHBS
C. Manfaat PHBS
D. Strategi PHBS
a. Gerakan Pemberdayaan
b. Bina Suasana
c. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders). Pihak-pihak
yang terkait ini bisa berupa tokoh masyarakat formal yang umumnya berperan
sebagai penentu kebijakan pemerintah dan menyandang dana pemerintah.
Faktor ini mencangkup pengetahuan dan sikap anak-anak terhadap PHBS. Di mana
faktor ini menjadi pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar
atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan, tingkat
pendidikan dan tingkat sosial ekonomi
Faktor pemicu terhadap perilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau tindakan
terlaksana. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas
kesehatan bagi anak-anak. Misalnya, air bersih, tempat pembuangan sampah
jamban, ketersediaan makanan bergizi dan sebagainya.Fasilitas ini pada
hakekatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya PHBS.
Sasaran
Primer
Individu, pasien, pengantar/ keluarga, keluarga pasien, karyawan, siswa, pengunjung,
masyarakat umum.
Sekunder
Tersier
Ketua RT, ketua RW, kades, pimpinan Institusi di Institusi Kesehatan, direktur,
pemilik, kepsek, pemilik, direksi, pemilik.
Pembinaan PHBS di Rumah Tangga telah menjadi bagian dari Kesatuan Gerak
PKK-KB-Kesehatan sejak tahun 2005. Landasan hukum pembinaan PHBS adalah :
Keputusan Menteri dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 tahun 2000 tentang
Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
Yang di maksud tenaga kesehatan di sini seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis
lainnya. hal ini di karenakan karena masih banyak masyarakat yang masih
mengandalkan tenaga nun medis untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi.
Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh dukun bayi
i Inpun di khawatirkan beresiko besar dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.
Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI Ekslutif yakni pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi mulai usia nol hingga enam
bulan
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit.
Mencuci tangan pada air yang sedang mengalir dan menggunakan sabun dapat
menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoron yang menempel di tangan
sehingga tangan bersih dan bebas kuman.
Buah dan sayur banyak mengandung vitamin, mineral dan serat yang bermanfaat
bagi tubuh.
Melakukan aktivitas fisik angan penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental
agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Di dalam satu puntung rokok yang di hisap terdapat lebih dari 4000 bahan kimia
berbahay, di antaranya adalah nikotin, tar dan karbon monoksida (CO).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang dipraktekkan oleh
setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan
aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.
a. Tatanan sekolah
c. Tempat umum
d. Tempat kerja
e. Fasilitas kesehatan
3.2 Saran
1. Diharapkan pembaca dapat berperilaku hidup bersih dan sehat dimanapun.
Fk.uns.ac.id/static/filebagian/SEMESTER_5_2011_KOMUNIKASI_EDUKASI_PHBS_(PE
RILAKU_HIDUP_BERSIH_DAN_SEHAT).pdf
repositori.usu.ac.id/bitstream/123456789/39357/Chapter%20l.pdf
digilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-enggarriap-5773-2-bab2.pdf
www.academia.edu
Dinkes.bantenprov.go.id
http://zardvitasalensehe.blogspot.com/2016/11/makalah-tentang-phbs.html?m=1