Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MTs. Nurul Islam


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : VIII/ 1 (Ganjil)
Topik : Zat Aditif dan Zat Adiktif
Sub Topik : Zat Aditif
Pokok Bahasan : Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman
Sub Pokok Bahasan: Pewarna
Alokasi Waktu : 2 JP (2 X 40 Menit)
Guru Pengajar : Khusnul Hotimah

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret
dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan dan 1.1.1 Mematuhi ajaran agama yang dianut
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang dengan berdoa sebelum dan sesudah
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan pembelajaran berlangsung.
dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; terhadap pewarna alami dan buatan pada
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; makanan dan minuman.
bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan
dan berdiskusi.
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif 3.6.3 Menyelidiki pewarna alami dan buatan
dalam makanan dan minuman, zat pada makanan dan minuman.
adiktif, serta dampaknya terhadap
kesehatan.
4.6 Membuat karya tulis tentang dampak 4.6.1 Membuat karya tulis tentang zat aditif
penyalahgunaaan zat aditif dan zat dalam makanan dan minuman yang
adiktif bagi kesehatan. berdampak negatif bagi kesehatan.

C. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Siswa dapat mematuhi ajaran agama yang dianut dengan menundukkan kepala serta
menengadahkan tangan sambil berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung;
2.1.1.1 Siswa dapat menunjukkan sikap rasa ingin tahu terhadap zat aditif pada makanan dan
minuman dengan aktif melibatkan diri membuktikan adanya pewarna alami dan buatan
pada makanan dan minuman melalui penyelidikan serta mengajukan maksimal 1
pertanyaan dan 1 sanggahan saat fase merumuskan penjelasan;
3.6.3.1 Siswa secara kelompok dapat membedakan pewarna alami dan buatan pada makanan dan
minuman dengan melakukan eksperimen dari saus dan cincau;
4.6.1.1 Siswa secara kelompok dapat melakukan eksperimen pewarna alami dan buatan pada
saus dan cincau sesuai dengan langkah-langkah ilmiah dalam petunjuk praktikum secara
sistematik;
4.6.1.2 Siswa secara kelompok dapat membuat laporan hasil penyelidikan dengan mengisi data
hasil pengamatan dan menjawab seluruh pertanyaan dengan benar di petunjuk praktikum;
4.6.1.3 Siswa dapat mengkomunikasikan laporan hasil penyelidikan dalam petunjuk praktikum
secara komunikatif pada fase merumuskan penjelasan.

D. Materi Pembelajaran
Pewarna
Pewarna adalah bahan yang ditambahkan pada makanan
atau minuman dengan tujuan untuk memperbaiki atau memberi
warna pada makanan atau minuman agar menarik. Perhatikan
Gambar di samping! Zat pewarna apakah yang digunakan pada
makanan tersebut? Secara alami masyarakat dapat memperoleh
warna hijau dari suji dan pandan atau warna merah dari stroberi.
Pada saat ini masyarakat dapat menggunakan pewarna
buatan yang mudah dibeli di pasaran. Pewarna alami pada
umumnya aman untuk kesehatan, sedangkan bahan pewarna buatan yang pemakaiannya
disalahgunakan dapat membahayakan kesehatan.
Pewarna Alami
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari tumbuhan
dan hewan. Banyak bahan-bahan di sekitarmu yang dapat dipakai sebagai pewarna alami. Daun
suji dan daun pandan dipakai sebagai pewarna hijau pada makanan. Selain memberi warna hijau,
daun pandan juga memberi aroma harum pada makanan. Selain daun suji dan daun pandan,
stroberi, dan buah naga merah juga sering digunakan untuk memberikan warna merah pada
makanan.
Gambar pewarna alami: (a) Daun pandan; (b) Buah Stroberi; (c) Buah naga

Pewarna alami mempunyai keunggulan, yaitu lebih sehat dan tidak menyebabkan efek
samping apabila dikonsumsi dibandingkan pewarna buatan. Namun, pewarna makanan alami
memiliki beberapa kelemahan, yaitu cenderung memberikan rasa dan aroma khas yang tidak
diinginkan, warnanya mudah rusak karena pemanasan, warnanya kurang kuat (pucat), dan
jenisnya terbatas.

Tabel jenis-jenis pewarna alami


No Warna Bahan
1. Ungu Buah murbei, buah anggur
2. Kuning Kunyit
3. Oranye Wortel
4. Hijau Daun suji, daun pandan
5. Cokelat Kakao
6. Merah Buah naga, stroberi
7. Hitam Arang (tidak dianjurkan)

Pewarna Buatan
Pewarna buatan diperoleh melalui proses reaksi (sintesis) kimia menggunakan bahan yang
berasal dari zat kimia sintetis. Pewarna pada umumnya mempunyai struktur kimia yang mirip
seperti struktur kimia pewarna alami, misalnya apokaroten yang mempunyai warna oranye mirip
dengan warna wortel. Beberapa bahan pewarna sintetis dapat menggantikan pewarna alami.
Pewarna sintetis ada yang dibuat khusus untuk makanan dan ada pula untuk industri tekstil dan
cat.

Tabel jenis-jenis pewarna buatan yang dapat digunakan dalam Makanan atau Minuman
No Warna Bahan
1. Biru Brilliant Blue FCF
2. Kuning Tartrazine
3. Oranye Sunset Yellow FCF
4. Hijau Fast Green FCF
5. Merah Allura Red AC

Saat ini, sebagian besar orang lebih senang menggunakan pewarna buatan untuk membuat
aneka makanan dan minuman yang berwarna. Bahan pewarna buatan dipilih karena memiliki
beberapa keunggulan dibanding pewarna alami, yaitu harganya murah, praktis dalam
penggunaan, warnanya lebih kuat, jenisnya lebih banyak, dan warnanya tidak rusak karena
pemanasan. Penggunaan bahan pewarna buatan untuk makanan dan minuman harus melalui
pengujian yang ketat untuk kesehatan konsumen. Pewarna yang telah melalui pengujian
keamanan dan yang diizinkan pemakaiannya untuk makanan dan minuman dinamakan permitted
colour atau certified colour.

Gambar: Pewarna makanan buatan yang telah diizinkan pemakaiannya

Pewarna buatan, sudah digunakan secara luas oleh masyarakat sebagai bahan pewarna
dalam produk makanan dan minuman. Namun, sebagian masyarakat masih menggunakan bahan
pewarna buatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Contoh penggunaan pewarna buatan
yang tidak sesuai peruntukannya adalah penggunaan pewarna tekstil untuk makanan yang dapat
membahayakan kesehatan konsumen. Pewarna tekstil dan pewarna cat tidak boleh digunakan
sebagai pewarna makanan dan minuman karena pewarna tekstil dan cat biasanya mengandung
logam-logam berat, seperti antimoni (Sb), arsenik (As), barium (Ba), kadmium (Cd), kromium
(Cr), raksa (Pb), mercuri (Hg), dan selenium (Se) yang bersifat racun bagi tubuh.

Tabel. Jenis-jenis Pewarna Buatan yang Dilarang Digunakan dalam Makanan atau
Minuman
No Warna Nama Bahan Kimia
1. Biru Indanthrene Blue RS
2. Kuning Fast Yellow AB, Oil Yellow OB, Auramine, Metanil
3. Oranye Yellow RN, Orange GGN, Chrysodine
Orange
4. Hijau Guinea Green B
5. Cokelat Chocolate Brown FB
6. Merah Fast Red E, Ponceau SX, Rhodamine B
7. Hitam Black 7984

E. Pendekatan/Model Pembelajaran/Metode
1. Model : Inquiry
2. Pendekatan : Saintifik
3. Metode : Eksperimen, diskusi
4. Teknik : Teka-teki Sains, dan Time
Token

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media:
a. Gambar pewarna
b. “Lembar Kerja Siswa”;
c. Croszle Inscoce (Crossword Puzzle Inspiration Cognitive Science”;
2. Alat dan Bahan:
a. Alat:
Mangkok kecil
Sendok kecil
Larutan sabun
b. Bahan:
Larutan pandan
Larutan secang
Larutan kunyit
Ale-ale jeruk
Ale-ale stawberry
Jasjus melon
3. Sumber Belajar:
a. Buku Guru
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2017. Buku Guru Ilmu
Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

b. Buku Siswa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2017. Ilmu Pengetahuan
Alam Kelas VIII SMP/MTs Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.

c. Internet dan Lingkungan sekitar

G. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan Alokasi Waktu
Fase 1:Orientasi
a. Guru mengucapkan salam dan bersama-sama siswa
mengawali pembelajaran dengan berdo’a di dalam hati;
b. Guru mengabsen siswa.
c. Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan sebagai
berikut:
1) Jajanan apa saja yang sering kalian konsumsi di sekolah?
Taukah kalian apa saja jenis-jenis nutrisi yang
terkandung dalam makanan yang kalian temukan dalam
Pendahuluan 4 menit
jajanan tersebut?;
2) Siapa yang bisa memberi contoh pewarna alami dan
buatan pada jajanan yang sering kalian konsumsi?.
d. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari hari
ini, yaitu: “Hari ini kita akan belajar menyelidiki adanya
pewarna alami dan buatan pada makanan dan minuman”;
e. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan
berlangsung hari ini.
f. Guru menjelaskan tentang model inquiry
Fase 2 :Menyajikan Permasalahan
1. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok 3 Menit
berdasarkan angka yang disebutkan siswa setelah
berhitung 1-4.
2. Guru menyajikan permasalahan kepada siswa
dengan menunjukkan dan menjelaskan contoh
makanan pasar dari pewarna alami dan minuman
(ale-ale) yang diberi pewarna dari abu merang (hasil
pembakaran kulit dan batang padi kering)
3. Guru mengajukan pertanyaan salah satunya, seperti :
 Taukah kamu termasuk pewarna apakah
makanan-makanan tersebut?(Menanya)
Fase 3 :Merumuskan Masalah dan Hipotesis
Merumuskan Masalah
a. Guru memberikan kesempatan siswa untuk berpikir.
b. Guru membagikan petunjuk praktikum kepada setiap
kelompok.
c. Guru mengarahkan siswa untuk merumuskan
hipotesis dengan cara memberikan beberapa
pertanyaan yang ada didalam petunjuk praktikum 8 Menit
d. Guru meminta siswa untuk mencari jawaban dari
rumusan masalah yang ada didalam petunjuk
praktikum
a. Guru meminta siswa untuk berdiskusi bersama
kelompoknya dalam menjawab rumusan masalah
dan menuliskan hipotesisnya pada petunjuk
praktikum.
b. Guru menerima semua gagasan siswa.
Fase 4 :Mengumpulkan Data untuk Menguji Hipotesis
a. Guru menjelaskan mengenai kegiatan yang akan
dilakukan secara kelompok, yaitu peserta didik
melakukan penyelikan mengenai kandungan nutrisi
pada makanan.
b. Guru meminta masing-masing kelompok siswa
untuk melakukan eksperimen dengan alat-bahan
serta langkah-langkah ilmiah yang ada di petunjuk
praktikum yang sudah diberikan;
c. Guru meminta siswa untuk berdiskusi bersama 12 Menit
kelompoknya dalam melaksanakan kegiatan
yang ada didalam petunjuk prktikum.
(mengumpulkan data)
d. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal
analisis yang ada di dalam petunjuk prktikum.
(menalar)
e. Guru memberikan scaffolding kepada kelompok
yang mengalami kesulitan dalam mendiskusikan
kegiatan di petunjuk prktikum.
Fase 5 :Merumuskan penjelasan
1. Guru memberi kesempatan kepada setiap
kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi 8 Menit
yang telah mereka lakukan.
(mengkomunikasikan)
2. Guru memberi kesempatan kelompok lain untuk
bertanya. (menanya)
3. Guru memberikan penguatan konsep terhadap
hasil diskusi yang telah dilakukan oleh siswa.
Fase 6 : Refleksi
a. Guru memberikan Croszle Inscoce sebagai metode drill
di rumah untuk mengecek pemahaman siswa “Teknik
Teka-teki Sains”;
b. Guru merefleksi pembelajaran secara lisan terkait apa
Penutup yang sudah dipahami dan apa yang belum dipahami dari 5 menit
pembelajaran hari ini maksimal 1 menit “Teknik Time
Token” (Mengkomunikasikan);
c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a di
dalam hati bersama-sama siswa dan mengucapkan
salam.
INSTRUMEN
PENILAIAN
H. Penilaian
1. Sikap Spiritual
a) Teknik Penilaian : Observasi
b) Bentuk Instrumen : Lembar Pengamatan dan Penilaian Sikap Spiritual
c) Lembar Pengamatan dan Penilaian Sikap Spiritual
Petunjuk Pengisian: Isilah setiap kolom aspek penilaian dengan skor yang sesuai dengan kondisi siswa, lalu jumlahkan skor yang diperoleh
sesuai kondisi siswa dan konversikan dalam bentuk nilai kuantitatif dan kualitatif.
No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor Skor Nilai
Membaca Do’a Membaca Do’a Total Max Kuantitatif Kualitatif
di awal di akhir
pembelajaran pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13. 8
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

d) Rubrik Penilaian Sikap Spiritual


Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Penilaian Kriteria SKOR
Kompetensi
1.1.1 Menghargai dan 1.1.1.1 Siswa dapat mematuhi 1.Berdo’a di awal pembelajaran; 4
menghayati ajaran agama ajaran agama yang 2.Berdo’a dengan menundukkan kepala; dan
yang dianut dengan berdoa dianut dengan 3.Berdo’a dengan menenengadahkan tangan;
sebelum dan sesudah menundukkan kepala 4.Mengakhiri do’a dengan mengusap telapak
pembelajaran berlangsung serta menengadahkan tangan pada muka.
. tangan sambil berdoa Jika memenuhi 3 dari keempat kriteria berdo’a 3
sebelum dan sesudah Membaca Do’a yang baik.
pembelajaran di awal Jika memenuhi 2 dari keempat kriteria berdo’a 2
berlangsung. pembelajaran yang baik.
Jika hanya memenuhi 1 dari keempat kriteria 1
berdo’a yang baik.
Jika tidak memenuhi keempat kriteria berdo’a 0
yang baik.
Membaca Do’a 1. Berdo’a di akhir pembelajaran; 4
di awal 2. Berdo’a dengan menundukkan kepala;
pembelajaran 3. Berdo’a dengan menenengadahkan tangan;
4. Mengakhiri do’a dengan mengusap telapak
tangan pada muka.
Jika memenuhi 3 dari keempat kriteria berdo’a 3
yang baik.
Jika memenuhi 2 dari keempat kriteria berdo’a 2
yang baik.
Jika hanya memenuhi 1 dari keempat kriteria 1
berdo’a yang baik.
Jika tidak memenuhi keempat kriteria berdo’a 0
yang baik.
e) Kriteria Penilaian Sikap Spiritual
Jumlah skor yang di peroleh
Nilai = X100
Skor maksimum

Konversi Penilaian:
Sangat Baik (A) = 90<A≤100
Baik (B) = 80<B≤90
Cukup (C) = 70<C≤80
Kurang (D) = ≤70

2. Sikap Sosial
a) Teknik Penilaian : Observasi
b) Bentuk Instrumen : Lembar Pengamatan dan Penilaian Sikap Sosial
c) Lembar Pengamatan dan Penilaian Sikap Sosial
Petunjuk Pengisian: Isilah setiap kolom aspek penilaian dengan skor yang sesuai dengan kondisi siswa, lalu jumlahkan skor yang diperoleh
sesuai kondisi siswa dan konversikan dalam bentuk nilai kuantitatif dan kualitatif.
No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor Skor Nilai
Aktif dalam Aktif Bertanya dan Total Max Kuantitatif Kualitatif
Eksperimen berpendapat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. 8
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20
21.
22.
23.
24.

d) Rubrik Penilaian Sikap Sosial


Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Penilaian Kriteria SKOR
Kompetensi
2.1.1 Menunjukkan sikap 2.1.1.1 Aktif dalam 1. Membaca langkah kerja/mengecek 4
rasa ingin tahu terhadap Siswa dapat menunjukkan Eksperimen kelengkapan alat dan bahan;
pewarna alami dan buatan sikap rasa ingin tahu terhadap 2. Mendengarkan penjelasan guru;
pada makanan dan zat aditif pada makanan dan 3. Membantu kelompok melakukan
minuman. minuman dengan aktif pengamatan;
melibatkan diri membuktikan 4. Melakukan diskusi dalam kelompok.
adanya pewarna alami dan Jika memenuhi 3 dari keempat kriteria aktif 3
buatan pada makanan dan terlibat dalam Eksperimen yang baik.
minuman melalui Jika memenuhi 2 dari keempat kriteria aktif 2
penyelidikan serta terlibat dalam Eksperimen yang baik.
mengajukan maksimal 1 Jika memenuhi 1 dari keempat kriteria aktif 1
pertanyaan dan 1 sanggahan terlibat dalam Eksperimen yang baik.
saat fase merumuskan Jika tidak memenuhi keempat kriteria aktif 0
penjelasan terlibat dalam Eksperimen yang baik.
Aktif Bertanya dan 1. Bertanya di fase menguji hipotesis; 4
berpendapat 2. Berpendapat/memberi sanggahan di fase
menguji hipotesis;
3. Menyimak pertanyaan/jawaban/pendapat
teman;
4. Mengacungkan tangan.
Jika memenuhi 3 dari keempat kriteria aktif 3
bertanya dan berpendapat yang baik.
Jika memenuhi 2 dari keempat kriteria aktif 2
bertanya dan berpendapat yang baik.
Jika memenuhi 1 dari keempat kriteria aktif 1
bertanya dan berpendapat yang baik.
Jika tidak memenuhi keempat kriteria aktif 0
bertanya dan berpendapat yang baik.

e) Kriteria Penilaian Sikap Sosial


Jumlah skor yang di peroleh
Nilai = X100
Skor maksimum

Konversi Penilaian:
Sangat Baik (A) = 90<A≤100
Baik (B) = 80<B≤90
Cukup (C) = 70<C≤80
Kurang (D) = ≤70
3. Kognitif
a) Teknik Penilaian : Penugasan
b) Bentuk Instrumen : Isian Teka-teki Sains
c) Lembar Penilaian Kognitif
Petunjuk Pengisian: Isilah setiap kolom aspek penilaian dengan skor yang sesuai dengan jawaban siswa, lalu jumlahkan skor yang diperoleh
sesuai kondisi siswa dan konversikan dalam bentuk nilai kuantitatif dan kualitatif.
No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor Skor Nilai
TTS 1 TTS 2 Total Max Kuantitatif Kualitatif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13. 24
14.
15.
16.
17.
18.
19
20.
21.
22.
23.
24.
Soal!
TTS 1

5
W
1 4
R A K S A O
3
L L U N T U R
2
S A U S T
M E
L

Mendatar:
1. Kandungan logam berat dalam pewarna tekstil dan cat …
2. Bahan yang terbukti mengandung pewarna buatan pada jajanan …
3. Adanya pewarna alami pada cincau dibuktikan dengan warna … setelah dicuci dengan detergen
Menurun:
4. Pewarna yang diperoleh dari tumbuhan dan hewan …
5. Pewarna alami yang menghasilkan warna orange …

TTS 2

5
R
1
B U A T A N
4
S S
2
K E L E B I H A N
H K
A
T
3
C E R T I F I E D

Mendatar:
2. Pewarna yang diperoleh melalui proses reaksi kimia menggunakan bahan dari zat kimia sintetis …
3. Harganya murah, praktis dalam penggunaan, warnanya lebih kuat, jenisnya lebih banyak, dan warnanya tidak mudah rusak karena pemanasan
adalah … pewarna buatan
4. Pewarna yang telah melalui pengujian keamanan dan diijinkan pemakaiannya untuk makanan dan minuman adalah … colour
Menurun:
5. Kelebihan pewarna alami dibandingkan pewarna buatan lebih …
6. Kelemahan pewarna alami karena pemanasan adalah warnanya …
7. Pewarna buatan yang menghasilkan warna kuning …

d) Rubrik Penilaian Kognitif


Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Penilaian Kriteria SKOR
Kompetensi
3.6.3 Menyelidiki pewarna 3.6.3.1 Kelompok siswa dapat TTS 1 5 jawaban benar 10
alami dan buatan pada membedakan pewarna alami 4 jawaban benar 8
makanan dan minuman. dan buatan pada makanan dan 3 jawaban benar 6
minuman dengan melakukan 2 jawaban benar 4
penyelidikan berupa 1 jawaban benar 2
eksperimen TTS 2 5 jawaban benar 10
4 jawaban benar 8
3 jawaban benar 6
2 jawaban benar 4
1 jawaban benar 2

e) Kriteria Penilaian Kognitif


Jumlah skor yang di peroleh
Nilai = X100
Skor maksimum

Konversi Penilaian:
Sangat Baik (A) = 90<A≤100
Baik (B) = 80<B≤90
Cukup (C) = 70<C≤80
Kurang (D) = ≤70

4. Psikomotorik
a) Teknik Penilaian : Observasi
b) Bentuk Instrumen : Lembar Pengamatan dan Penilaian Psikomotorik
c) Lembar Penilaian Psikomotorik
Petunjuk Pengisian: Isilah setiap kolom aspek penilaian dengan skor yang sesuai dengan kondisi siswa, lalu jumlahkan skor yang diperoleh
sesuai kondisi siswa dan konversikan dalam bentuk nilai kuantitatif dan kualitatif.
No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor Skor Nilai
Pengumpulan Laporan Komunikasi Total Max Kuantitatif Kualitatif
data laporan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. 12
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

d) Rubrik Penilaian Psikomotorik


Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Penilaian Kriteria SKOR
Kompetensi
4.6.1 Membuat karya 4.6.1.1 Kelompok siswa Pengumpulan data 1. Sesuai dengan langkah-langkah ilmiah; 4
tulis tentang zat dapat mengumpulkan data 2. Sistematis;
pewarna alami dan buatan 3. Menggunakan alat dan bahan yang tepat;
aditif dalam pada makanan dan minuman 4. Mengamati obyek pengamatan.
makanan dan sesuai dengan langkah- Jika memenuhi 3 dari keempat kriteria 3
minuman yang langkah ilmiah dalam pengumpulan data yang baik.
petunjuk praktikum secara Jika memenuhi 2 dari keempat kriteria 2
berdampak
sistematik; pengumpulan data yang baik.
negatif bagi Jika memenuhi 1 dari keempat kriteria 1
kesehatan. pengumpulan data yang baik.
Jika tidak memenuhi keempat kriteria 0
pengumpulan data yang baik.
Laporan 1. Melengkapi seluruh isian tabel data hasil 4
4.6.1.2 Kelompok siswa pengamatan;
dapat membuat laporan hasil 2. Menjawab benar seluruh pertanyaan
penyelidikan dengan mengisi pengujian hipotesis dengan data;
data hasil pengamatan dan 3. Menarik kesimpulan tepat sasaran (sesuai
menjawab seluruh pertanyaan tujuan dan hipotesis);
dengan benar di petunjuk 4. Kerapian tulisan.
praktikum Jika memenuhi 3 dari keempat kriteria laporan 3
yang baik.
Jika memenuhi 2 dari keempat kriteria laporan 2
yang baik.
Jika memenuhi 1 dari keempat kriteria laporan 1
yang baik.
Jika tidak memenuhi keempat kriteria laporan 0
yang baik.
Komunikasi laporan 1. Mengkomunikasikan laporan menggunakan 4
Bahasa yang mudah dipahami;
4.6.1.3 Siswa dapat 2. Mengkomunikasikan laporan dengan
mengkomunikasikan laporan kalimat yang runtut;
hasil penyelidikan dalam 3. Mengkomunikasikan laporan dengan singkat
petunjuk praktikum tapi jelas;
secara komunikatif pada fase 4. Mengkomunikasikan laporan tanpa gemetar.
merumuskan penjelasan. Jika memenuhi 3 dari keempat kriteria 3
komunikasi laporan yang baik;
Jika memenuhi 2 dari keempat kriteria 2
komunikasi laporan yang baik;
Jika memenuhi 1 dari keempat kriteria 1
komunikasi laporan yang baik;
Jika tidak memenuhi keempat kriteria 0
komunikasi laporan yang baik.

e) Kriteria Penilaian Psikomotorik


Jumlah skor yang di peroleh
Nilai = X100
Skor maksimum

Konversi Penilaian:
Sangat Baik (A) = 90<A≤100
Baik (B) = 80<B≤90
Cukup (C) = 70<C≤80
Kurang (D) = ≤70

I. Akumulasi Penilaian
No. Nama Nilai Sikap (30%) Kognitif (40%) Psikomotorik Total Nilai Nilai Huruf
Spiritual (10%) Sosial (20%) (30%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

Konversi Penilaian:
Sangat Baik (A) = 90<A≤100
Baik (B) = 80<B≤90
Cukup (C) = 70<C≤80
Kurang (D) = ≤70

Anda mungkin juga menyukai