9.1.1.8 Fmea Bukti Identifikasi Resiko, Analisis Dan Tindak Janjut (FMEA BP Umum)
9.1.1.8 Fmea Bukti Identifikasi Resiko, Analisis Dan Tindak Janjut (FMEA BP Umum)
I. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien. Namun
dengan semakin berkembang ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan, semakin komplek
dan berpotensi terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) apabila tidak dilakukan dengan
hati-hati.
Di Indonesia data tentang KTD apalagi Kejadian Nyaris Cidera masih langka, namun
dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan maal praktek yang belum tentu sesuai dengan
pembuktian akhir. Dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien di UPT Puskesmas
Ciracas, maka dianggap perlu untuk mengindentifikasi resiko-resiko yang dapat terjadi
pada layanan klinis serta menganalisa dan menindaklanjuti resiko-resiko tersebut.
II. Definisi
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah suatu mode sisitematik yang digunakan
untuk mengidentifikasi bagaimana proses dapat gagal, kenapa gagal dan pencegahan
sebelum terjadi kegagalan tersebut.
III. Tujuan
Untik mengidentifikasi resiko-resiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan klinis di UPT
Puskesmas Ciracas serta kemudian menganalisis dan melakukan tindak lanjut trhadap
resiko-resiko tersebut.
1
2
Dari diagram tersebut dapat diagaram flow cart memungkinkan kegagalan (identifikasi
resiko) seperti yang akan dijabarkan dalam tabel berikut ini:
3
dan tidak menulis
dosis obat pakai mg.
V. Menetapkan kemungkinan tingkat keparahan dan efek tersebut dengan RPN (Risk Priority
Number)
Manusia METODE
SARANA DUKUNGAN
4
VII. Pemecahan Masalah (Analisa dan Tindak lanjut)