Anda di halaman 1dari 6

KEGIATAN POKOK EKONOMI

1 Produksi
1.1 Pengertian
Produksi kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna (manfaat) suatu barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pelaku kegiatan produksi  produsen.
Petani  produsen padi dan ketela
perusahan roti  produsen roti
dokter  produsen jasa pengobatan.

Produsen adalah orang yang malakukan kegiatan produksi. Untuk melakukan produksi seorang
produsen harus ingat tentang tiga hal, yaitu:
a. What
Barang-barang apa saja yang akan dihasilkan dan bahan-bahannya apa saja.Ini
berhubungan dengan tujuan dari produksi itu. tujuan produski untuk menghasilkan barang
produksi atau barang konsumsi.
b. How
Bagaiman cara memproduksinya harus dipikirkan oleh seorang produsen karena ini
menyangkut tenaga kerja, modal dan bahan baku. Tujuannya memproduksi barang /jasa yang
berkualitas dan harga jual murah .
c. Whom
Hasil produksi ditujukan untuk siapa? Permasalahan yang ditimbulkan bukan sekedar bisa
menghasilkan barang akan tetapi barang dihasilkan harus diterima oleh masyarakat. Untuk itu
seorang pengusaha perlu mengadakan promosi agar barang hasil produksinnya dikenal dan
disukai oleh masyarakat.

1.2 Tujuan
Tujuan adanya produksi adalah menghasilkan atau menciptakan barang atau jasa; menambah atau
meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada, memenuhi kebutuhan manusia; memenuhi
kebutuhan pasar; mendapatkan keuntungan; dan meningkatkan kemakmuran.

1.3 Nilai Guna = Manfaat


1.3.1 Nilai Guna Bentuk (Form Utility)
 suatu barang akan memiliki nilai guna apabila telah mengalami perubahan bentuk.
Contoh :
 kain sebenarnya sudah memiliki nilai guna akan tetapi akan bertambah nilai kain tersebut kalau
dirubah menjadi baju atau celana.
 kacang kedelai, akan memiliki nilai guna lebih tinggi apabila dirubah atau diolah menjadi tahu
atau tempe.
 Kayu glondongan diolah menjadi meja/kursi yang bagus

1.3.2 Nilai Guna Tempat (Place Utility)


 nilai guna suatu barang akan lebih tinggi karena perbedaan tempat.
Contoh : pasir akan bertambah nilai gunanya kalau dibawa ke toko bangunan.

1.3.3 Nilai Guna Waktu (Time Utility)


 nilai guna suatu barang akan bertambah kalau barang tersebut digunakan pada saat yang tepat.
Contoh : jaket digunakan pada saat kita kedinginan, payung kita gunakan pada saat hujan atau
panas.
1.3.4 Nilai Guna Kepemilikan (Own Utility)

 nilai guna barang akan bertambah apabila barang tersebut telah berpindah kepemilikannya.
Contoh : sepatu di toko belum memiliki nilai guna dan akan memiliki nilai guna kalau sepatu tersebut
dibeli oleh seseorang dan kemudian dipakainya.

1.4 Bidang Produksi


1.4.1 Ekstraktif

Bidang produksi yang pertama berkaitan dengan kegiatan eksploitasi alam secara langsung. Coba
kalian amati kegiatan produksi yang dilakukan oleh masyarakat di sekitarmu yang kegiatannya
mengambil atau mengumpulkan kekayaan alam yang ada. Ada penambang pasir, pengumpul kayu
hutan, pengumpul batu-batuan di sungai, menjala ikan di laut atau sungai atau mungkin pengeboran
minyak bumi. Kegiatan produksi yang mereka lakukan disebut produksi ekstraktif.
1.4.2 Agraris

Bidang produksi yang kedua berkaitan dengan kegiatan mengolah alam. Kegiatan ini dilakukan
manusia dengan memelihara, mendayagunakan alam atau hasil alam yang sudah ada sehi ngga di
hasi l kan barang baru yang l ebi h banyak jumlah atau jenisnya. Contohnya bercocok tanam,
beternak, dan melakukan budidaya ikan. Kegiatan bercocoktanam merupakan kegiatan alam berupa
tanah, air dan udara untuk menghasilkan buah-buahan atau biji-bijian yang lebih banyak atau baru.
Menanam pohon buah-buahan disertai dengan pemeliharaan yang baik akan memberikan hasil yang
lebih baik daripada hanya mengambil buah langsung dari pohon yang ada di hutan. Kegiatan ini
dikategorikan sebagai produksi agraris. Dilihat dari sifat hasilnya, produksi agraris dan ekstraktif
dikatakan menghasilkan kegunaan dasar (elementary utility).
1.4.3 Industri Manufactur

Kegiatan produksi lain yang mungkin kalian lihat adalah kegiatan orang-orang untuk mengolah suatu
bahan menjadi barang lain, misalnya mengolah kayu menjadi almari; pulp menjadi kertas; tanah liat
menjadi batu bata dan genteng; kulit binatang menjadi tas dan sepatu; dan gandum menjadi roti/kue.
Kegiatan-kegiatan itu dapat disebut sebagai produksi industri manufaktur. Kegiatan produksi ini
pada dasarnya tidak menghasilkan barang baru, tetapi hanya mengubah bentuk suatu barang
menjadi bentuk barang yang l ai n, sehingga nilai kegunaan barang tersebut menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, produksi industri manufaktur ini dikatakan menghasilkan kegunaan bentuk (form
utility).
1.4.4 Perdagangan

Sementara itu, kalian juga bisa melihat kegiatan orang-orang yang memperdagangkan barang
dengan cara membuka warung, kios, toko, s upe r mar ke t , at au be r dagang kel i l i ng. Kegi at
an mereka adal ah membeli barang untuk dijual kembali, me l akukan t r ans aks i j ual - be l i ,
sehingga terjadi pemindahan hak milik barang dari pemilik barang kepada pembelinya. Kegiatan
tersebut dapat dikategorikan sebagai produksi perdagangan, dan kegunaan yang dihasilkan
disebut kegunaan milik (possession utility atau own utility).
1.4.5 Jasa
Kelompok kegiatan lain yang bisa kalian lihat adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang
dalam rangka melayani kebutuhan jasa bagi yang memerl ukannya. Sebagai contoh: usaha salon
me nghas i l kan j as a kecantikan; perhotelan menghasilkan j as a pe ngi napan dan hi bur an;
perbengkel an menghasi l kan j asa perbaikan kendaraan; rumah sakit me nghasilkan jasa
kesehatan; trans portasi me nghas i l kan j as a angkutan; perbankan menghasilkan jasa perbankan;
dan masih banyak l agi us aha yang me nghas i l kan be r ane ka mac am j as a. Be r bagai ke gi at
an/us aha t e r s e but dapat disebut sebagai produksi jasa, dan kegunaan yang dihasilkan disebut
kegunaan layanan (service utility).

1.5 Faktor Produksi

1.5.1 SDA

Faktor Produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa.

Faktor produksi alam adalah faktor produksi yang disediakan oleh alam sebagai bahan mentah atau
bahan baku produksi.
1). Tanah telah disediakan oleh alam, manusia dapat menggunakan untuk lahan pertanian, pabrik,
perkebunan, peternakan, tempat untuk usaha dan lain sebagainnya.
2). Hutan disediakan oleh alam untuk menghasilkan bahan mentah kayu.
3). Barang-barang tambang, seperti emas, bijih besi, minyak bumi, dan gas alam.
4). Air dapat digunakan untuk pengairan atau bahan baku lainnya.
5). Udara dan iklim baik untuk pertanian .
1.5.2 SDM
Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang dapat digunakan kemampuannya untuk proses
produksi. Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
1). Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan formal.
Contoh tenaga kerja ini antara lain, dokter, guru, dan konsultan.
2). Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memelukan latihan ketrampilan,
seperti: tukang kayu, sopir, dan tukang ojeg.
3). Tenaga kerja kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled labour) adalah tenaga kerja yang
tidak memerlukan pendidikan dan latihan secara khusus, seperti: tukang sapu, Tukang sampah,
dan kuli bangunan.

1.5.3 Modal
a. Menurut Sifatnya

a) Modal Tetap (fixed capital) adalah modal yang dapat digunakan untuk beberapa kali
proses produksi. Contoh: mesin, tanah, dan pabrik.
b) Modal Lancar (Current capital) adalah barang modal yang hanya dipakai satu kali proses
produksi. Misalnya: bahan mentah, bahan baku, dan bahan tambahan lain.
c) Modal Variabel adalah Modal dalam bentuk uang sifatnya selalu berubah tergantung
aktivitas produksi, jika tingkat produksi tinggi maka uang yang dikeluarkan juga banyak
karena bisa digunakan untuk apa saja, maka uang disebut sebagai modal variabel.
b. Menurut Sumbernya

a) Modal Sendiri adalah modal yang berasal dari kekayaan sendiri.


Misalnya: simpanan, saham, dan dana cadangan.
b) Modal Pinjaman/Hutang adalah modal yang berasal dari pinjaman orang lain yang harus
dibayar dengan bungannya.
Misalnya: hutang bank baik jangka pendek atau jangka panjang, pinjaman koperasi,
pinjaman dari perusahaan lain.
c. Menurut Fungsinya

a) Modal Perseorangan adalah modal yang dimiliki oleh seseorang yang digunakan sebagai
sumber penghasilannya.
Contoh: deposito, saham, dan rental mobil.

b) Modal Masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh masyarakat dan digunakan secara
bersama-sama.
Contoh : pasar, jalan, waduk, dan pelaubahan.
d. Menurut Bentuk
a) Modal Nyata (konkret) yaitu barang modal yang nyata atau berwujud yang digunakan
dalam proses produksi.
Contoh: mesin-mesin, peralatan, dan bahan baku.
b) Modal Tidak Nyata (Abstrak) yaitu barang modal yang tidak dapat dilihat tetapi dapat
menunjang proses produksi.
Misalnya: keahlian, kepercayaan dari orang lain, merek dagang.
1.5.4 Skill / Kewirausahaan/Entrepreneurship

Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang atau beberapa orang untuk menyatukan semua
faktor produksi agar dapat menghasilkan barang tertentu. Faktor produksi ini merupakan
kemampuan menjalankan suatu perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat berjalan secara
efisien dan menguntungkan. Kewirausahaan sangat besar peranannya dan sebagai penentu dalam
pelaksanaan serta hasil yang ingin dicapainnya.
a. Ke mampuan manajerial (managerial skills ) adalah kemampuan memimpin dan
menggunakan setiap kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya dan berani menanggung
resiko.
b. Ke mampuan teknis (technological skill) yaitu kemampuan pengusaha untuk menggunakan
teknik atau cara produksi yang tepat dan mendukung terciptanya efisiensi dan efektifitas usaha.
c. Ke mampuan organisasi (organizational skill) yaitu kemampuan pengusaha unttuk
mengorganisasikan seluruh kegiatan perusahaan baik internal (di dalam) maupun eksternal (di
luar) perusahaan.

1.6 Perluasan Produksi/Meningkatkan Hasil Produksi


1.6.1 Intensifikasi
Perluasan produksi yang dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan produksi (produktivitas)
dari faktor produksi yang telah ada, tanpa menambah unit produksi baru. Misalnya : Mengikutkan
pelatihan bagi karyawan yang tidak cakap, membuka jam kerja baru dengan memanfaatkan tenaga
kerja yang ada, panca usaha pertanian, dll
1.6.2 Ekstensifikasi
Perluasan produksi yang dilakukan dengan cara memperluas atau menambah faktor-faktor produksi
yang ada. Misalnya : menambah tenaga kerja, membeli mesin – mesin produksi baru, membuka
kantor cabang baru, dll

1.6.3 Diversifikasi
Perluasan produksi yang dilakukan dengan cara penganekaragaman hasil produksi.
Contih : Pabrik Mie Instan awalnya memproduksi mie instan rasa bakso doank, kemudian ia
membuat rasa bakso, kare ayam, dll.
1.6.4 Mekanisasi
Mekanisasi, merupakan cara peningkatan jumlah dan mutu produksi dengan cara mengganti
tenaga manusia dengan tenaga mesin. Contohnya, di bidang pertanian mengolah tanah dengan
tenaga mesin
manusia diganti dengan traktor.
1.6.5 Rasionalisasi
Rasionalisasi, yaitu usaha untuk meningkatkan produksi dengan cara meningkatkan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya pemanfaat internet untuk pemasaran, dll.

2 Distribusi
2.1 Pengertian
 Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang yang dihasilkan oleh produsen kepada
konsumen.
 Pelaku kegiatan distribusi distributor.
 Distributor akan bertindak sebagai penghubung antara produsen dan konsumen. Agar barang dan
jasa yang dihasilkan oleh produsen dapat sampai ke tangan konsumen

2.2 Tujuan dari Distribusi


2.2.1 Menyampaikan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen
2.2.2 Mempercepat sampainya barang atau jasa dari produsen kepada konsumen
2.2.3 Tercapainya pemerataan produksi
2.2.4 Menjaga kesinambungan produksi
2.2.5 Menjaga kuntitas dan kualitas produksi

2.3 Tugas Distribusi


a. pembelian barang
b. penyimpanan
c. sandarisasi
d. pengepakan
e. promosi
f. pengangkutan
g. penjualan

2.4 Lembaga Distribusi


2.4.1 Pedagang
Perantara Pedagang (Merchant Middleman) merupakan orang atau badan yang membeli
barang dari produsen untuk kemudian menjualnya lagi kepada konsumen.

a. Pedagang Besar / Grosir


Pedagang besar adalah pedagang yang melaksanakan jual beli dalam jumlah besar
dengan membeli langsung dari produsen kemudian menjual kembali barang tersebut dalam
jumlah besar pula ke pedagang eceran/pedagang kecil.

Pedagang besar (grosir) adalah pedagang yang membeli dan menjual dalam jumlah besar
dan menjualnya ke pedagang kecil.
b. Pedagang Kecil / Pengecer / Retailer
 Pedagang Kecil/Pengecer (Retailer) yaitu pedagang yang melaksanakan pembelian
barang dagangan dalam jumlah besar dari pedagang besar lalu menjualnya kembali dalam
jumlah yang lebih kecil atau eceran kepada konsumen.
 Pedagang kecil adalah pedagang yang kegiatan pokoknya melakukan penjualan
langsung kepada konsumen akhir

2.4.2 Perantara Khusus


Perantara Khusus merupakan perantara yang membantu menyalurkan barang dari produsen kepada
konsumen karena ada alasan khusus.
a. Agen
Perantara Agen/Dealer (agent middleman) adalah seseorang atau lembaga yang melaksanakan
perdagangan sebagai wakil dari produsen yang bertanggung jawab atas penjualan produk tetapi
mereka tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan.

Agen adalah lembaga atau seseorang yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan
jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualanbarang ataupun merupakan
wakil dari produsen yang bertanggung jawab atas penjualan hasil produksinya.

b. Makelar / Komisioner
Makelar adalah orang atau organisasi yang bertindak sebagai perantara yang kegiatannya
menjualkan atau membelikan atas nama orang lain/penjual dan bukan atas nama sendiri.
Pihak yang menyuruh disebut prinsipal dan upah yang diperoleh makelar disebut kurtasi/provisi.
Contoh yang paling dikenal adalah makelar tanah, makelar asuransi, dan makelar surat-surat
berharga.

Komisioner merupakan orang atau badan yang bertindak sebagai perantara dalam perdagangan
yang menjual atau membeli barang untuk orang lain tetapi atas nama sendiri.
Jadi, komisioner (pedagang komisi) adalah perantara perdagangan seperti makelar, hanya saja
komisioner menguasai atau memiliki barangnya dan tidak sekedar mempertemukan penjual dan
pembeli. Orang yang menyuruhnya disebut komiten, dan upah yang diperoleh komisioner disebut
komisi.

2.4.3 Eksportir dan Importir


Ekportir dan importer merupakan pelaku perdagangan yang melakukan kegiatan perdagangan antar
negara.

Importir adalah individu atau organisasi perantara perdagangan yang mendatangkan barang dari
luar negeri ke dalam negeri. Barang tersebut oleh importir bisa dijual lagi atau dipergunakan sendiri
untuk produksi ataupun konsumsi.
Eksportir adalah yaitu individu atau organisasi sebagai perantara yang melakukan kegiatan
pengiriman barang ke negara lain yang membutuhkan. Ia menjual barang ke luar negeri untuk
memperoleh keuntungan.

2.5 Sistim Distribusi

2.5.1 Distribusi Langsung/Pendek  adalah distribusi barang/jasa tanpa melalui perantara sehingga
penyaluran langsung dari produsen kepada konsumen.
Contoh : Penjual bakso keliling, Penjual sate keliling

2.5.2 Distribusi Semi Langsung  adalah sistem distribusi dari produsen kepada konsumen melalui
pedagang perantara yang merupakan bagian dari produsen.
Contoh: pabrik tekstil menyalurkan kainnya melalui conventer / lewat perantara, tetapi perantara ini
sebenarnya milik produsen.

2.5.3 Tidak Langsung/Panjang


Distribusi tidak langusung adalah sistem distribusi dari produsen kepada konsumen melalui agen,
grosir, makelar, komisioner, pedagang kecil yang bertindak sebagai pedagang perantara.
Contoh :
Distribusi sepeda motor

2.6 Saluran - saluran Distribusi


2.6.1 Produsen - Konsumen
2.6.2 Produsen - Agen - Konsumen
2.6.3 Produsen - Pedagang Besar - Konsumen
2.6.4 Produsen - Agen - Pedagang Besar - Konsumen
2.6.5 Produsen - Agen - Pedagang Besar - Pedagang Kecil – Konsumen

3 Konsumsi
3.1 Pengertian
 suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghabiskan kegunaan suatu barang atau
jasa baik secara sekaligus maupun berangsur-angsur.

3.2 Tujuan kosumsi


untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kepuasan yang maksimal agar tercapai kemakmuran,
kesejahteraan, dan kehidupan yang layak.
3.2.1 Konsumsi Produktif yaitu konsumsi yang tujuannya untuk menghasilkan barang atau jasa lain.
Contoh : Pak Irwan seorang pengusaha tahu tempe, suatu saat pak Irwan membeli kacang kedelai,
mesin penggiling, panci, kompor, dan lain-lain.
Pembelian yang dilakukan Pak Irwan bukan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk melakukan
usaha. Usaha ini diharapkan dapat menghasilkan tahu tempe yang apabila dijual ke pasar ada
harapan memperoleh keuntungan.
3.2.2 Konsumsi Konsumtif / akhir yaitu konsumsi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Contoh: Bu Nina membeli perhiasan dengan tujuan untuk dipakai sendiri.
3.3 Faktor – faktor Yg Mempengaruhi Pola Konsumsi Seseorang
1. Penghasilan 5. Demonstration Effect 9. Perbedaan Cuaca
2. Selera 6. Iklan 10. Tingkat Pendidikan
3. Adat istiadat 7. Prakiraan harga 11. Sikap Hidup
4. Mode 8. Perbedaan Kekayaan 12. Lingkungan tempat tinggal
Contoh : Keterangan : Apabila selera orang tersebut tinggi terhadap barangg atau jasa, maka pola
konsumsinya akan meningkat/tinggi.
3.4 Sifat Konsumsi
3.4.1 Bersifat Vertikal
Lihat saja keluarga Pak Tohar yang suka makan-makan enak. Kalau belanja makanan selalu banyak,
kualitas super dan serba mahal, sehingga dalam berkonsumsi makanan selalu dicapai tingkat
kepuasan yang tinggi. Sementara itu kalau berpakaian selalu apa adanya; naik kendaraan juga apa
adanya; kebutuhan hiburan jarang terpenuhi. Keluarga Pak Tohar tidak begitu mempedulikan
konsumsi selain makanan ini, sehingga tingkat kepuasannya cenderung rendah. Cara berkonsumsi
keluarga Pak Tohar yang demikian itu dikatakan bersifat vertikal.
3.4.2 Bersifat Horisontal
Berbeda dengan cara berkonsumsinya keluarga Pak Tohar, keluarga Pak Herman selalu berusaha
memenuhi berbagai macam kebutuhannya secara merata/seimbang, tidak ada yang terlalu
ditonjolkan. Kebutuhan makan, kebutuhan pakaian, kebutuhan kendaraan, kebutuhan hiburan dan
kebutuhan yang lainnya dipenuhi secara seimbang. Cara berkonsumsi keluarga Pak Herman yang
demikian itu dikatakan bersifat horisontal.
Secara ekonomi, cara berkonsumsi yang bersifat horisontal ini dikatakan lebih rasional, dan
cenderung dilakukan oleh banyak orang/masyarakat.

3.5 Kegiatan / Pelaku Konsumsi


3.5.1 Individu
Contoh kegiatan konsumsi Individu : Ketika lapar kita makan, ketika haus kita minum, Ketika
mengantuk kita tidur, dll
3.5.2 Keluarga
Contoh konsumsi keluarga bisa berupa makanan, pakaian, listrik, telepon, pendidikan, dll.
Tingkat konsumsi suatu keluarga dapat berbeda dengan keluarga lainnya. Perbedaan ini
dipengaruhi faktor; pendapatan, jumlah anggota keluarga, gaya hidup, latar belakang pendidikan,
atau lingkungan tempat tinggal.

3.5.3 Rumah Tangga Perusahaan


 Membayar gaji – konsumsi tenaga kerja
 Membeli mesin – mesin
 Membeli bahan baku,
 Membayar biaya promosi – konsumsi media massa, dll
3.5.4 Rumah Tangga Negara
 Membayar gaji PNS
 Membeli peralatan kantor
 Memberikan subsidi
 Membangun Rumah sakit, Sekolah, Tol, Pasar, dll

Good Luck

Anda mungkin juga menyukai