Anda di halaman 1dari 58

Main menu

Skip to content

 About

zatalinaanwar
:D Midwifery Mercubaktijaya :D

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA


IBU NIFAS 3 HARI POSTPARTUM
Posted on August 22, 2014 by zatalinaanwarafit23d

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT , yang telah memberi rahmat dan hidayah Nya
sehingga tersusunlah makalah ini.

Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Yth
: Ibuk Ety Aprianti , SKM. Selaku dosen pembimbing ASUHAN KEBIDANAN NIFAS (
ASKEB III ).
Saya menyadari msih banyak kekurangan dalam penulisan ini , untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari pembimbing. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun di
masa yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

 Latar Belakang
 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum

1.2.2 Tujuan Khusus

1.3 Metode Penulisan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Post Partum

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan

BAB III : TINJAUAN KASUS

3.1 Pengumpulan Data


3.2 Identifikasi Masalah

3.3 Antisipasi Masalah Potensial

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera

3.5 Intervensi

3.6 Implementasi

3.7 Evaluasi

BAB IV : Kesimpulan

Penutup

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Definisi
1. Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali ke keadaan sebelum hamil. masa nifas berlangsung
selama kira-kira 2-6 minggu.(Sarwono, 2002:122).
2. Masa nifas adalah masa pulihnya kembali ke dalam keadaan sebelum hamil dan masa
nifas berlangsung selama kira-kira 2-6 minggu.(Maternal dan Neonatal, 2002)
3. Masa nifas adalah masa pulihnya kembali mulai dari persalinan, sampai alat-alat
kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya 6-8 minggu (Mochtar, 1990)
4. Masa nifas adalah masa dimulainya dari lahirnya plasenta sampai mencakup 6 minggu
berikutnya. (Pusdiknakes, 2001)
5. Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah partus selesai serta lahirnya plasenta dan
berakhir sampai alat-alat kandungan kembali kekeadaan seperti sebelum hamil yang
berlangsung selama kira-kira 2- 6 minggu.

1. Tujuan Asuhan Masa Nifas

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik


2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga
berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana

1. Masa Nifas Dibagi Dalam 3 Periode

1. Puerperium Dini

Yaitu dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap
telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.

2. Puerperium Inter Medial

Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.


3. Remote Puerperium

Adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau
waktu persalinan mempunyai komplikasi waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu,
bulanan atau tahunan (Mochtar, 1998 : 115)

1. Perubahan-perubahan Fisik Pada Masa Nifas

 Involusi Corpus Uteri

Segera setelah placenta lahir, fundus korpus uteri berkontraksi, letaknya kira-kira ½ pusat dan
symfisis atau sedikit lebih tinggi. Umumnya organ ini mencapai ukuran tidak hamil seperti
semula dalam waktu ukuran sekitar 6-8 minggu. Proses involusio uterus meliputi 3 aktivitas,
yaitu :

1. Kontraksi uterus
2. Autolysis sel-sel myometrium
3. Regenerasi epithelium

Tabel tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusio

Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus


Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram

Uri lahir 2 jari dibawah pusat 750 gram

1 minggu Pertengahan pusat dan symfisis 500 gram

2 minggu Tidak teraba di atas symfisis 350 gram

6 minggu Bertambah kecil 50 gram

8 minggu Sebesar normal 30 gram

 Bekas Implantasi Uri

Tempat placenta mengecil karena kontraksi dan menonjol ke kavum uteri dengan diameter 7,5
cm. Sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm. Pada minggu keenam 2,4 cm dan akhirnya pulih.
 Lochea

Adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Ada beberapa
macam lochea antara lain :

1) Lochea rubra (cruenta)

Berwarna merah segar, berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernik
caseosa, lanugo dan mekonium, selama 2 hari pasca persalinan.

2) Lochea sanguinolenta

Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir.Terjadi pada hari ke 3-7 pasca persalinan.

3) Lochea serosa

Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, terjadi pada hari ke 7-14 pasca persalinan.

4) Lochea alba

Berupa cairan berwarna putih, berisi leukosit dan mukosa servik terjadi setelah 2 minggu pasca
persalinan.

5) Lochea purulenta

Terjadi dikarenakan adanya infeksi, keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk.

6) Lochiostasis

Yaitu lochea yang keluarnya tidak lancar.

 Perubahan Servik dan Segmen Bawah Rahim


Segera setelah placenta lahir, servik dan segmen bawah rahim menjadi struktur yang tipis, kolaps
dan kendur. Mulut servik mengecil perlahan-lahan sebelum beberapa hari mulut serviks mudah
dimasuki oleh 2 jari, tetapi pada akhir minggu pertam telah menjadi sedemikian sempitnya
sehingga jari sulit untuk masuk, sewaktu servik menyempit, servik menebal dan salurannya
terbentuk kembali, tetapi masih ada tanda-tanda servik parut.

Setelah kelahiran, miometrium segmen bawah rahim yang sangat menipis berkontraksi dan
beretraksi tetapi tidak sekuat pada korpus uteri. Dalam perjalanan beberapa minggu segmen
bawah rahim diubah dari struktur yang jelas dan cukup besar untuk memuat kebanyakan kepala
janin cukup bulan menjadi isthmus yang hampir tidak dapat dilihat.

 Perubahan Vagina dan Pintu Keluar Vagina

Pada perlukaan jalan lahir akan sembuh dalam 6-7 hari, bila tidak disertai infeksi dan faktor gizi
juga sangat berpengaruh dalam penyembuhan luka jalan lahir tersebut, karena dengan gizi yang
cukup akan mempercepat pertumbuhan sel-sel tubuh yang rusak.

Vagina dan pintu keluar vagina pada bagian pertama masa nifas membentuk lorong berdinding
lunak dan luas yang ukurannya secara perlahan-lahan mengecil tetapi jarang kembali ke ukuran
semula. Rugae terlihat kembali pada minggu ke 3 dan terdapatcarunculae mirtiformis yang khas
pada wanita yang pernah melahirkan.

 Rasa Sakit

Yang disebut juga “after pains” (meriang atau mules-mules) disebabkan oleh kontraksi rahim,
biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu, mengenai
hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obatan anti sakit dan anti mulas.

 Ligament-ligament

Ligament fasia dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan. Setelah bayi lahir,
secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke
belakang dan menjadi retrofleksi, karena ligamentum rotundum menjadi kendor.

Setelah melahirkan, kebiasaan wanita Indonesia melakukan “berkusuk” atau “berurut” dimana
sewaktu diurut tekanan intra abdomen bertambah tinggi. Karena setelah melahirkan ligamen,
fasia dan jaringan penunjang menjadi kendor, jika dilakukan urut, banyak wanita akan mengeluh
kandungannya turun atau terbalik. Untuk memulihkan kembali sebaiknya dengan latihan-latihan
dan senam pasca persalinan/senam nifas. Biasanya striae yang terjadi pada saat kehamilan akan
berkurang.
 Perubahan Saluran Kencing

Peregangan dan dilatasi selama kehamilan yang menyebabkan perubahan permanen di pelvis
renalis dan ureter, kecuali ada infeksi kembali normal pada waktu 2-8 minggu, bergantung pada :

1) Keadaan atau status sebelum persalinan

2) Lamanya partus kala II

3) Besarnya kepala yang menekan pada saat persalinan

 Sistem Kardio Vaskuler

Penurunan volume darah diasumsikan dengan kehilangan darah. Pada saat persalinan volume
plasma menurun 1000 ml karena kehilangan darah dan diuresis. Setelah 3 hari volume darah
meningkat 1200 ml sebagai akibar cairan ekstra seluler ke intra seluler. Total volume darah
menurun 16% setelah persalinan. Perkiraan kehilangan darah dapat dibandingkan setelah
persalinan. Kehilangan darah 500 ml akan menyebabkan pengurangan Hb 1%, nadi dan cardiac
output meningkat selama 1-2 jam post partum. Segera setelah melahirkan, cardiac
outputmeningkat 50-60 % dan menurun setelah 10 menit.

 Payudara

Pada semua wanita setelah melahirkan, laktasi dimulai secara alami dan normal. Proses
menyusui mempunyai 2 mekanisme fisiologis, yang meliputi: produksi susu dan sekresi susu
atau let down.

Fisiologi dari produksi ASI masih belum sepenuhnya dimengerti. Dipikirkan bahwa
konsentrasiestrogen dan progesteron yang tinggi sebelum kehamilan menghambat
produksi prolaktin, yang dibutuhkan untuk laktasi. Hal ini menjelaskan mengapa seorang wanita
tidak memproduksi ASI sepanjang kehamilannya.

Pada saat placenta lahir, terjadi perubahan drastis yang mendadak pada
kadar estrogen danprogesteron. Keadaan ini membuat kelenjar hipofise
anterior memproduksi prolaktin. Produksi ASI juga dipengaruhi oleh hisapan bayi yang dapat
menyebabkan kenaikan atau kelanjutan dari pelepasan prolaktin dari hipofise anterior.

Seorang bayi akan menekan sinus laktiferussewaktu menghisap ASI. Hisapan ini akan
mendorong air susu melalui ductus laktiferus menuju tempat akhir, yaitu mulut bayi. Aliran susu
dan sinus laktiferus disebut let down dan dalam hal ini dapat dirasakan oleh ibu
1. Gambaran Klinis Masa Puerperium

Segera setelah persalinan dapat terjadi peningkatan suhu badan, tetapi tidak boleh lebih dari
38oC. Bila terjadi peningkatan melebihi 38oC berturut-turut selama 2 hari kemungkinan terjadi
infeksi. Uterus yang telah menyelesaikan tugasnya akan menjadi keras karena kontraksinya,
sehingga terdapat penutupan darah. Kontraksi uterus yang diikuti his pengiring menimbulkan
rasa nyeri yang disebut dengan nyeri ikutan terutama pada multipara (Manuaba, 1998 : 192).

1. Program dan Kebijakan Tekhnis

Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan BBL dan
untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.

Tabel Frekuensi Kunjungan Masa Nifas (Anonim, 2002 : N23)

Kunjungan Waktu Tujuan


– Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
uteri

– Mendeteksi dan merawat penyebab lain


perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut
6-8 jam
1 setelah – Memberikan konseling pada ibu atau salah satu
persalinan anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa
nifas karena atonia uteri

– Pemberian ASI awal

– Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru


lahir

– Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah


hipotermia

– Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus


tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam
pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi
dalam keadaan stabil
– Memastikan involusi uterus berjalan normal:
uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada
perdarahan abnormal, tidak ada bau

– Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau


perdarahan abnormal
6 hari
– Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan,
2 setelah
cairan dan istirahat
persalinan
– Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak
memperlihatkan tanda-tanda penyulit

– Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan


pada tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat
bayi sehari-hari
2 minggu
3 setelah – Sama seperti di atas (6 hari setelah persalinan)
persalinan
– Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit
6 minggu
yang ia atau bayi alami
4 setelah
persalinan
– Memberikan konseling untuk KB secara dini

1. Diagnosis

1) Apakah masa nifas berlangsung normal/tidak seperti involusio uterus, pengeluaran lochea,
pengeluaran ASI dan perubahan sistem tubuh, termasuk keadaan psikologis normal.

2) Adakah keadaan gawat darurat pada ibu seperti perdarahan, kejang dan panas.
3) Adakah penyulit/masalah dengan ibu yang memerlukan rujukan/ perawatan seperti
perawatan payudara (Sarwono, 2002 : 125)

1. Perubahan Pengeluaran Lochea

Perubahan pengeluaran lochea menunjukkan keadaan abnormal yaitu :

1) Perdarahan berkepanjangan

2) Pengeluaran lochea tertahan/lochea statiska

3) Lochea purulenta berbentuk nanah

4) Rasa nyeri yang berlebihan

5) Dengan memperhatikan bentuk perubahan dapat diduga

6) Terdapat sisa placenta yang merupakan sumber perdarahan

7) Terjadi infeksi intra uterin (Manuaba, 1998 : 193)

1. Pemeriksaan Dini Pasca Partum

1 Tinjauan ulang pencatatan

1) Catat perjalanan antepartum dan intra partum

2) Jumlah jam/hari post partum

3) Instruksi terdahulu dan catatan perkembangan

4) Catatan CHPB

5) Laporan laboratorium dan studi tambahan lain


6) Catatan pengobatan

7) Catatan perawatan

2 Riwayat

1) Ambulasi

2) Berkemih

3) Defekasi

4) Nafsu makan

5) Ketidaknyamanan/nyeri

6) Kekhawtiran

7) Menyusui

8) Respon terhadap bayi

9) Respon terhadap persalinan dan kelahiran

3 Pemeriksaan Fisik Post Natal Meliputi Antara Lain :

1) Pemeriksaan umum : tensi, nadi, suhu, keluhan, dan lain-lain

2) Keadaan umum : pucat atau anemis

3) Kerongkongan jika diindikasikan

4) Payudara dan puting susu : ASI sudah keluar apa belum

5) Nyeri tekan CVA

6) Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum

7) Sekret yang keluar : lochea warna, jumlah dan bau

8) Perineum: odema, inflamasi, haematoma, pus, luka yang terpisah/ luka memar, jahitan,
haemorrhoid
9) Ekstremitas : varices, nyeri tekan, panas pada betis, oedema, tanda homan refleks. (Buku
Saku Bidan, 2002 : 266)

1. Deteksi Dini Komplikasi Nifas

1 Perdarahan Pervaginam

Adalah perdarahan yang lebih atau sama dengan 500 cc per ml pasca salin dalam 24 jam setelah
anak dan placenta lahir.

2 Menurut Waktu Terjadinya Perdarahan Ada 2 Bagian

1) Perdarahan pasca salin primer (Early post partum haemorraghic)

Terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir

2) Perdarahan pasca persalinan sekunder (Late post partum haemorragic)

Terjadi setelah 24 jam pertama post partum, biasanya antara hari ke lima sampai lima belas hari
post partum

1. Perawatan Masa Puerperium

1 Keuntungan Mobilisasi Dini :

1) Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi puerperium

2) Memperlancar involusi alat kandungan

3) Melancarkan fungsi alat gastro intestinal dan alat perkemihan

4) Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan


pengeluaran sisa metabolisme. (Manuaba, 1998 : 193)

2 Perawatan Puerperium Dilakukan Dalam Pengawasan Sebagai Berikut :

1) Rawat gabung
2) Pemeriksaan umum

Kesadaran penderita

Keluhan yang terjadi setelah persalinan

3) Pemeriksaan khusus

Fisik : tanda-tanda vital

Tinggi fundus uteri, kontraksi uterus

Payudara : pengeluaran ASI, puting susu

Lochea : lochea rubra, lochea sanguinolenta

Jahitan episiotomi : apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda-tanda infeksi

4) Pemulangan parturien dan pengawasan ikutan

Parturien dapat dipulangkan setelah 2-3 hari dirawat, apabila persalinan berjalan lancar
dan sponta dan dapat dipulangkan setelah keadaan baik dan tidak ada keluhan.

3 Penatalaksanaan Perawatan Puerperium Dini

1) Ambulasi/tirah baring

2) Diet/nutrisi

3) Perawatan puerperium

4) Berkemih/pemakai cateter

5) Obat anti nyeri


6) Obat tidur

7) Laksatif

8) Methergin 0,2 mg PO, setiap 4 jam x 6 dosis kemudian 3 x 1 selama 3 hari jika
diindikasikan

9) Hentikan pemberian IVJP

10) Berikan suplemen vitamin/besi/keduanya jika diindikasikan

11) Kurangi tindakan yang menyebabkan ketidaknyamanan klien

12) Lakukan perawatan payudara

13) Skrining lab untuk komplikasi jika diindikasikan

14) Rencana pemakaian kontrasepsi

15) Berikan globulin imun RH jika diindikasikan

16) Berikan vaksin Rubela 0,5 ml sub cutan jika diindikasikan

(Buku Saku Bidan, 2002 : 207)

4. 4.Pengawasan Akhir Kala Nifas (Post Partum)

1) Melakukan pemeriksaan pap smear untuk mencari kemungkinan kelainan sitologi sel
serviks atau sel endometrium

2) Menilai seberapa jauh involusi uterus

3) Melakukan pemeriksaan inspekulo, sehingga dapat menilai perlukaan post partum

4) Mempersiapkan untuk mempergunakan metode KB

(Manuaba, 1998 : 195)

1. Nasehat Untuk Ibu Post Natal


1) Fisiotherapi post natal sangat baik bila diberikan

2) Sebaiknya bayi disusui sesering mungkin

3) Kerjakan gymnastik sehabis bersalin

4) Untuk kesehatan ibu dan bayi serta keluarga sebaiknya melakukan KB untuk mengatur
jarak kehamilan

5) Bawalah bayi anda untuk memperoleh imunisasi

(Sinopsis Obstetri Fisiologi, 118)

1. Perubahan-Perubahan Psikososial Pada Masa Nifas

1 . Periode post partum menyebabkan stres emosional terhadap ibu yang baru melahirkan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain :

1) Respon dan dukungan dari keluarga dan teman

2) Hubungan dari pengalaman melahirkan terhadap harapan dan aspirasi

3) Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu

4) Pengaruh budaya

Periode ini diuraikan Reva Rubin dalam 3 tahap yang disebut dengan “Teori Reva Rubin” dan
tahapan tersebut antara lain :

1) Fase taking in

(1) Terjadi pada 1-2 hari post partum

(2) Merupakan masa ketergantungan

(3) Ciri-ciri :

– Butuh tidur cukup

– Nafsu makan meningkat


– Ingin menceritakan pengalaman partusnya

– Bersikap menerima saja

– Pasif menunggu apa yang disarankan dan apa yang diberikan

2) Fase taking hold

(1) Terjadi pada hari ke 2-4 post partum

(2) Merupakan usaha melepaskan diri

(3) Ciri-ciri :

– Sudah mengerjakan tugas keibuan

– Ibu konsentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya (BAB, BAK, dan kekuatan tubuhnya)

– Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi, seperti menggendong, menyusui,
mengganti popok dan lain-lain

– Ibu cenderung terbuka menerima nasehat-nasehat bidan dan kritikan pribadi

3) Fase letting go

(1) Terjadi lebih dari 4 hari post partum

(2) Dipengaruhi oleh waktu dan perhatian yang diberikan keluarga

(3) Ibu melakukan tugas/tanggung jawab terhadap perawatan bayi

(4) Pada umumnya depresi post partum terjadi pada periode ini

(5) Adaptasi terhadap kebutuhan bayi yaitu berkurangnya hak ibu dan hubungan sosial

2. Kasih Sayang dan Ikatan Dini (Early attachment and bounding)

Ikatan antara ibu dan ayah yang dihasilkan dari kekuatan mengalami proses persalinan bersama-
sama akan memperkuat dan memfasilitasi ikatan keluarga pasca salin, meskipun waktu bayi
diletakkan pada perut ibu agar setelah melahirkan/sewaktu ibu telah memeluk bayinya.
Rangkaian tindakan untuk menyentuh bayinya, dan berlanjut ketika ia meletakkan kedua telapak
tangannya pada tubuh bayi lalu melingkarkan pada tubuh bayi dengan kedua tangan dan berakhir
sewaktu ia memeluk seluruh bayi dalam lengannya.

Hubungan antara ibu dan bayi sebenarnya sudah terjalin sejak masa kehamilan, tetapi hubungan
ini akan berkembang cepat setelah kelahiran bayinya. Waktu yang sangat tepat untuk lebih
memperat hubungan orang tua dengan bayinya adalah pada saat segera setelah lahir. Orang tua
dan bayi diletakkan di ruang yang tenang, orang tua didorong untuk segera menggendong
bayinya. Ibu sebaiknya segera meneteki agar terjadi kontak yang dekat.

Perilaku lainnya ke arah tercapainya suatu kelekatan dan ikatan saat segera setelah lahir meliputi
kontak mata antara ibu dan bayinya yang didapatkan ketika bayi terdapat di gendongan ibunya,
ini dapat dengan mudah didapatkan pada saat ibu meneteki.

Ibu dan ayahnya sebaiknya dianjurkan untuk berbicara, tersenyum, memegang dan sesering
mungkin menggendong bayinya dengan senang hati dan hendaknya orang tua dilibatkan dalam
proses perawatan sehari-hari, misalnya memandikan.

Gangguan psikologis pada ibu post partum yang lain adalah :

1) Post partum blues

Yaitu kemurungan sehabis melahirkan, timbul hari ke 3-5 post partum merupakan gejala
psikologis pada wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya. Dasar fisiologisnya adalah
perubahan yang cepat, siklus laktasi yang sedang dimulai.

Tanda-tanda :

(1) Perasaan dimulai dengan sedikit kecewa

(2) Mudah marah

(3) Perawaan sedih/sering menangis tanpa sebab yang sulit dijelaskan

(4) Emosi lebih labil karena ketidaknyamanan fisik

2) Sindroma baby blues dan depresi

1. a) Terjadi beberapa minggu setelah post partum


2. b) Tanda-tanda :

Mudah menangis
Gampang tersinggung

Merasa letih

Susah tidur

Perasaan cemas yang tidak mau pergi

1. c) Bila symptom terjadi menjadi lebih buruk/tidak hilang akan terjadi depresi post
partum+20 %.
2. d) Depresi pasca salin
3. e) Tanda-tanda :

Hilangnya emosi

Hilangnya keinginan untuk bersosialisasi

Perasaan gagal

1. Perawatan Pasca Persalinan/Masa Nifas


2. Nutrisi

Ibu nifas perlu diet gizi yang baik dan lengkap, bisa disebut juga dengan menu seimbang.

Tujuannya adalah :

1) Membantu memulihkan kondisi fisik

2) Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi

3) Mencegah konstipasi

4) Memulai proses pemberian ASI eksklusif

Ibu nifas perlu tambahan 500 kalori tiap hari, dan kebutuhan cairan/ minum + 3 liter/hari dan
tambahan pil zat besi selama 40 hari post partum, serta kapsul vitamin A 200.000 unit.

2. Ambulasi
Kenyataannya ibu yang baru melahirkan enggan banyak bergerak, karena merasa letih dan sakit.
Pada persalinan normal ambulasi dapat dilakukan 2 jam post partum. Untuk pasien post SC yaitu
24-36 jam post partum.

Tujuan ambulasi :

1) Melancarkan pengeluaran lochea

2) Faal usus dan kandung kemih lebih baik

3) Memungkinkan untuk mengajar ibu memelihara anaknya

4) Mempercepat involusi dan melancarkan peredaran darah

3 . Eliminasi

Ibu nifas hendaknya dapat berkemih spontan normal terjadi pada 8 jam post partum.
Anjurkan ibu berkemih 6-8 jam post partum dan setiap 4 jam setelahnya, karena kandung
kemih yang penuh dapat mengganggu kontaksi dan involusi uterus. Bila ibu mengalami
sulit berkemih sebaiknya dilakukan toiler training untuk BAB, jika ibu tidak bisa BAB
lebih dari 3 hari maka perlu diberi laksan/pencahar. BAB tertunda 2-3 hari post partum
dianggap fisiologis.

4 . Istirahat

Ibu perlu istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Ibu dapat berisitirahat
atau tidur siang selagi bayi tidur, pentingnya dukungan dari keluarga/suami.

Bila istirahat kurang akan mempengaruhi ibu :

1) Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi

2) Memperlambat proses involusio uterus dan memperbanyak perdarahan

3) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan diri sendiri

5 . Kebersihan Diri/Personal Hygiene


Ibu nifas perlu menjaga kebersihan dirinya karena :

1. Mengurangi/mencegah infeksi

b.Meningkatkan perasaan nyaman dan kesejahteraan

Bila ibu cukup kuat berjalan, bantu ibu untuk mandi untuk membersihkan tubuh, puting
susu dan perineum, mengganti pembalut minimal 2 x atau setiap kali habis kencing.

6 . Sexual/Senggama

Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan
ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu
darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai melakukan
hubungan sexual kapan saja ibu siap. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda
hubungan sexual sampai masa waktu tertentu, misalnya 40 hari atau enam minggu setelah
persalinan, keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan.

7 . Keluarga Berencana

Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya dua tahun sebelum ibu hamil
kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin
merencanakan tentang keluarganya. Namun petugas kesehatan dapat membantu
merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka tentang cara mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan.

Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi
haidnya selama meneteki (amenorhoe laktasi). Meskipun beberapa metode KB
mengandung resiko, penggunaan kontrasepsi tetap lebih aman terutama bila ibu sudah
haid lagi. Jika pasangan telah memilih metode KB tertentu, ada baiknya untuk bertemu
dengannya lagi dalam 2 minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh
ibu atau pasangan dan untuk mengetahui apakah metode tersebut bekerja dengan baik.

8 . Latihan/Senam Nifas
Jelaskan pada ibu pentingnya otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan
merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi
rasa sakit pada punggung.

Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu seperti :

1) Dengan tidur terlentang dengan lengan disamping, menatik otot perut selagi menarik

napas, tahan napas ke dalam dan angkat dagu ke dada, tahan satu hitungan sampai lima,

rileks dan ulangi sebanyak 10 kali.

2) Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul (latihan kegel).

3) Berdiri dengan tungkai dirapatkan, kencangkan otot-otot, pantat dan pinggul dan tahan

sampai 5 hitungan, kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.

Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan
jumlah latihan 5 x lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus
mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.

1. Kapan Menghubungi Bidan/Kontrol Kembali ke Rumah Sakit

Bila masalah-masalah atau tanda-tanda bahaya sebagai berikut :

1) Perdarahan pervaginam yang luar biasa/ganti pembalut 2 x dalam ½ jam

2) Pengeluaran vagina yang baunya menusuk

3) Rasa sakit bagian tubuh abdomen atau punggung

4) Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik atau masalah penglihatan

5) Bengkak di wajah atau di tangan (eklamsi post partum)

6) Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kemih, tidak enak badan

7) Payudara yang berubah, merah, panas atau terasa sakit

8) Nafsu makan hilang (lama waktunya)

9) Rasa sakit, merah, lunak dan atau pembengkakan di kaki


10) Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya atau dirinya sendiri

11) Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah


BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL

Ny.U P1A0 3 HARI POST PARTUM

DI BPS IRMA ROZALINA, Amd.Keb

PESISIR SELATAN

1. PENGKAJIAN

Tanggal : 14 MEI 2014

Waktu : 17.25 WIB

Tempat : BPS IRMA ROZALINA,Am.Keb

1. BIODATA

Nama ibu
Umur

III. DATA SUBYEKTIF

1. Alasan datang : Ibu menyatakan ingin kontrol kondisinya

K keluhan utama : kaki oedem .

2. Riwayat Obstetri
3. Riwayat menstruasi

Menarche : 12 th

Lama : 7 hari

Banyak : 2 kali ganti pembalut/hari

Siklus : 28 hari

1. Riwayat kehamilan/persalinan Yang lalu :

BB Keadaan anak
Anak Jenis
UK Abortus Penolong Penyulit/komlikasi wkt hidup Mati
ke partus
lahir umr JK umr JK
– – – – – – – – – – –

Sekarang :

G1PIA0

Tempat persalinan : Bidan

Jenis persalinan : Spontan


Komplikasi persalinan : Tidak ada

Keadaan plasenta dan tali


pusat
: Plasenta lahir spontan,
t=2cm, d=20cm, korion dan amnion
utuh,kotiledon lengkap, berat plasenta
500gram ,tidak ada infark.

Tali pusat normal, Panjangtali pusat =45


cm,

Lama persalinan :

Kala I 10 jam
Kala II 1jam
Kala III 10 menit
Kala IV 2jam

Jumlah perdarahan :

Kala I 0 cc
Kala II 25 cc
Kala III 75 cc
Kala IV 100 cc

Keadaan bayi :

Ditolong oleh : Bidan

Jenis kelamin : Perempuan

Tanggal/jam lahir : 14 MEI 2014/ 10.00WIB

BB : 2800 gr PB : 48 cm LK :34cm LD : 32 cm
APGAR SCORE : 9 – 9 – 10

Kelainan bawaan : tidak ada

3. Riwayat perkawinan :

Status nikah : ibu menyatakan menikah 1 kali dengan suami sekarang

Lama nikah : 14 bulan

4. Riwayat penyakit :

: Ibu menyatakan tidak sedang menderita suatu penyakit dan tidak


Sekarang
dalam menjalani pengobatan tertentu.
: Ibu menyatakan tidak pernah menderita penyakit yang mengarah
Dahulu ke penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, malaria, asma, DM,
TBC, PMS, HIV/ AIDS
: Ibu menyatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit yang
Keluarga mengarah ke penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, malaria,
asma, DM, TBC, PMS, HIV/ AIDS

5. Riwayat KB : ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi .


6. Pola kebutuhan dasar sehari-hari :

Pola nutrisi :

Ibu makan 3x sehari dengan lauk nabati (tahu, tempe) dan hewani (telur, daging, ikan), sayur dan
buah bervariasi. Minum ±6-7 gelas sehari

Keluhan : tidak ada keluhan

Pola eliminasi :

BAB 1xsehari konsistensi lunak,bau khas , warna kecoklatan

BAK 6xsehari , warna kuning jernih , tidak nyeri , tidak ada keluar darah, bau khas

Keluhan : ibu menyatakan masih takut jahitan pada perineum lepas pada saat BAB
Pola istirahat :

tidur malam ± 7 jam sehari, selama cuti tidur siang ± 1 jam

Keluhan : tidak ada keluhan

Pola aktivitas :

Ibu bekerja dari pukul 08.00 – 16.00 WIB, selama masa nifas ibu masih cuti. Ibu melakukan
aktivitas dirumah tanpa dibantu oleh orang lain .

Keluhan : tidak ada keluhan

Personal hygiene :

ibu mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 3x seminggu, ganti baju ndan pakaian
daalam 2x sehari.

Keluhan : tidak ada keluhan

Pola sexual :

ibu belum melakukan hubungan dengan suami karena masih dalam masa nifas.

Psiko, sosial, spiritual, cultural :

ibu berharap tidak ada masalah dengan masa nifasnya,ibu bahagia dengan kelahiran
anaknya,hubungan ibu dilingkungan baik, suami dan keluarga bahagia dengan kehadiran
keluarga barunya, ibu selalu menjalankan shalat 5 waktu dan ibu tidak memiliki kepercayaan
dalam hal pantang makanan.

Pola kebiasaan hidup sehat :

ibu dan keluarga tidak ada yang merokok, tidak minum minuman keras, dan tidak
mengkonsumsi obat-obatan terlarang serta tidak ada keluarga yang merokok.
Pola meyusui : ibu sudah dapat menyusui bayinya

Tingkat pengetahuan :

ibu mengetahui kondisinya saat ini , yaitu ibu sedang mengalami masa nifas , dimana masa nifas
merupakan masa pulihnya alat-alat genetalia seperti belum hamil,ibu mengerti dan menerima
proses ini dan ibu tidak merasa cemas ..

1. DATA OBYEKTIF
2. Keadaan umum : baik
3. Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 82x/mnt

RR : 20x/mnt

3. Pemeriksaan fisik :

Mesocephal, kulit kepala bersih, tidak ada lesi, rambut


Kepala :
tidak mudah dicabut
Muka : Simetris, tidak pucat , tidak ada secret
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar
Leher :
limfe, dan vena jugularis.
Simetris, ictus cordis tak tampak, tidak ada
Dada :
benjolan,tidak ada wheezing.
Tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran hati
Perut :
dan kelenjar limfe.
Simetris ,pergerakan normal ,Tidak ada oedema pada
Ekstremitas : tangan, ada oedem pada kaki ,tidak ada varices, ujung
kuku tidak pucat.
Genetalia : Tidak odem, tidak varises , tidak hemoroid
Anus : Tidak hemorroid.

4. Pemeriksaan obstetric :

Muka : tidak odem, tidak pucat , tidak ada cloasma gravidarum


Payudara : membesar, areola menghitam, putting menonjol, ASI sudah keluar

Abdomen : ada linea nigra, ada striegravidarum

Genetalia : tidak odem, tidak varises, ada PPV (lochea rubra)

5. Penunjang :

– Hb : 11gr%

– Protein urin : +1

1. ANALISA

Ny. U P1A0 umur 24th, 3 hari post partum dengan kaki oedem

1. PLANNING
2. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa tekanan darah 120/80 mmHg , Nadi :
84x/menit , RR : 20x/menit , Hb 11 gr% , protein urine +1 ,pengeluaran pervaginam
lochea rubra .

Hasil : ibu mengerti

2. Memberi informasi kepada ibu tentang involusi dan pengeluaran lochea

Hasil : ibu mengerti tentang invoousi dan engeluaran lochea

3. Memberikan pendidikan kesehatan ASI Eksklusif dan menganjurkan ibu untuk


memberikan ASI Eksklusif

H : Ibu mengerti dan akan mencoba memberikan ASI eksklusif

4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang memenuhi gizi seimbang , yaitu
makan sayur-sayuran , buah-buahan, lauk-pauk bervariasi dan minum air yang banyak
minimal 8gelas/hari untuk memulihkan tenaga ibu pasca persalinan dan untuk produksi
ASI yang banyak .

Hasil : ibu mengerti tentang nutrisi ibu nifas .

5. menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini , yang bertujuan untuk mempercepat ambulasi ,
melancarkan peredaran darah ,melancarkan pengeluaran lochea.

Hasil : ibu bersedia melakukan mobilisasi dini

6. menganjurkan ibu untuk rajin membersihkan alat genetalianya untuk mencegah infeksi

hasil : ibu bersedia melakukannya

7. menjelaskan kepada ibu agar tidak sering memposisikan kaki dengan menggantung ,
karena posisi kaki sering bisa membuat kaki oedema , jika ibu menyusui bayinya maka
letakkan alas sebagai tempat sandaran kaki agar tidak menggantung .

untuk mengatasi oedem pada kaki , anjurkan ibu untuk kompres hangat pada kaki yang oedema
dan tidur posisi kaki lebih tinggi.

hasil : ibu mengerti dan akan melakukannya

8. menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas berat yang
membuatnya cepat lelah agar kondisinya cepat pulih .

hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukannnya.


9. Menjelaskan kepada ibu untuk tidak perlu khawatir jahitan luka perineum lepas pada
saat BAB

Hasil : ibu mengerti

1. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi , atau jika sewaktu-waktu ada keluhan .

Hasil : ibu bersedia kontrol 1 minggu lagi atau jika sewaktu-waktu ada keluhan .

Advertisements
Report this ad
Report this ad

Share this:

 Twitter
 Facebook
 Google

Related

MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN

MAKALAH MUTU PELAYANAN KEBIDANAN

Makalah Askeb V : Standar Pelayanan Antenatal di Komunitas

Categories: Uncategorized | Leave a comment

Post navigation

← Older post
Newer post →

Leave a Reply
Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their
use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

ILMU KEBIDANAN, PROMOSI, DLL


Search my

 Beranda
Asuhan Kebidanan Ibu Nifas 6 Jam Post Partum
Posted by Ngurah Gd Cahya Toshi Permadi Posted on Januari 19

Nama Anggota Kelompok I (B71):

Ni kadek Yuli Haryaningsih (10140010)

Ni Putu Ayu Oktaviani A. (10140024)

Putu Ayu Praptisari (10140025)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2011 / 2012

Kasus

Seorang ibu Ny. S umur 27 tahun P2A0Ah 2 bersalin di ruang bersalin RSUP Soeradji
Tirtonegoro Klaten, kemudian dirawat di ruang Gladiol pada hari Minggu, 25 Desember 2011
pukul 08.00 WIB dengan keluhan ibu masih merasakan perutnya mules-mules. Ibu mengatakan
haid pertama kali umur 13 tahun dengan siklus 28 hari yang teratur, lamanya 7 hari, sifat darah
merah segar dan tidak ada keluhan. Ibu mengatakan ibu menikah pertama kali umur 19 tahun,
saat ini lama pernikahannnya 7 tahun, ini merupakan pernikahan pertamanya, sah menurut
agama dan negara. Ibu sudah pernah bersalin sebelumnya dengan riwayat anak pertama lahir
pada tanggal 26 Maret 2005 saat kehamilan 38 minggu, jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir
2800 gram, persalinan berlangsung spontan, tidak ada komplikasi, dengan pertolongan bidan,
pada saat nifas ibu melakukan IMD dan tidak ada komplikasi. Sedangkan anak kedua lahir
pada tanggal 25 Desember 2011 saat kehamilan 39 minggu, jenis kelamin perempuan, berat
badan lahir 3200 gram, persalinan berlangsung spontan, tidak ada komplikasi, dengan
pertolongan bidan, pada saat nifas ibu melakukan IMD dan tidak ada komplikasi.

Untuk saat ini Ny.S melahirkan anak perempuan pada tanggal 25 Desember 2011 dengan BB
3200 gr dan PB 50 cm. Ibu mengatakan sudah mengerti tekhnik menyusui karena sudah
pernah menyusui sebelumnya. Ibu juga melakukan perawatan payudara menggunakan baby oil
dan tidak ada keluhan saat menyusui. Ibu dan keluarga tidak menderita penyakit menurun,
menahun ataupun menular. Ibu tidak menderita alergi obat dan tidak memiliki keturunan kembar
dalam keluarganya maupun dalam keluarga suaminya. Ibu mengatakan keluarga menerima
kelahiran bayinya. Ibu memberikan ASI Eksklusif dan perawatan bayinya di lakukan oleh ibu
dan keluarga. Kegiatan ibadah sering di lakukan. Ibu mengatakan memahami tentang
perawatan diri, perawatan bayi dan sudah paham tentang ASI eksklusif. Ibu memiliki hewan
peliharaan yaitu kucing dan rumahnya bersih. Hasil dari pemeriksaan bidan di dapat TD 110/60
mmHg, Nadi 86 x/menit, nafas 25 x/menit, Suhu 37 0C, dan BB 58 kg. KU ibu baik, kesadaran
ibu composmentis. Kontraksi uterus baik dan kuat, TFU 2 jari dibawah Px, terdapat pengeluaran
lokhea rubra. Masalahnya tidak ada.

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL

Ny. S umur 27 tahun P2A0Ah2 6 Jam Post Partum

di RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten

NO. Register : 0071

Masuk BPS tanggal / jam : Minggu, 25 Desember 2011/ 08.00 WIB

Dirawat diruang : Gladiol

I. PENGKAJIAN Tanggal : Minggu, 25 Desember 2011 Jam : 08.07 WIB Oleh : Bidan Sinta

A. IDENTITAS

Ibu Suami

Nama : Ny. A. Tn. T.

Umur : 27 th 28 th
Agama : Hindu Hindu
Suku/bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta

Alamat : Jln. Anggur no 122,Klaten Jln. Anggur no 122, Klaten

No. Telepon/Hp : 081237864753 081237864753

B. DATA SUBJEKTIF

1. Alasan datang

Ibu habis melahirkan

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas-mulas

3. Riwayat menstruasi

Menarche : 13 tahun Siklus : 28 hari

Lama : 7 hari Teratur : Ya

Sifat darah : Merah segar

Keluhan : Tidak Ada

4. Riwayat perkawinan
Status pernikahan : Sah menurut agama dan negara Menikah ke : 1(
pertama)
Lama : 7 Tahun Usia menikah pertama kali : 19 Tahun
5. Riwayat Obstetrik : P2 A0 Ah2

Hamil Persalinan Nifas


ke- Tanggal UK Jenis penolong Komplikasi JK BB laktasi Komplikasi
persalinan lahir
1 26/03/05 38 Spontan bidan Tidak ada L 2,8 YA Tidak ada
mg
2 25/12/11 39 Spontan Bidan Tidak Ada P 3,2 YA Tidak Ada
mg

6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

No. Jenis Mulai memakai Berhenti/Ganti cara


kontrasepsi Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alasan
1 Suntik 28/05/05 Bidan BPS Tidak 30/11/10 Bidan BPS Ingin
ada menambah
anak

7. Riwayat persalinan

Tanggal/jam : 25 Desember 2011/16.00 WIB

Tempat persalinan : Rumah Sakit Oleh : Dokter dan Bidan

Jenis persalinan : Spontan

Komplikasi : Tidak Ada

8. Keadaan bayi baru lahir

Lahir tanggal/jam : 25 Desember 2011/16.00 WIB

Masa gestasi : 39 minggu

Jenis kelamin : Perempuan

BB/PB lahir : 3200 gram/50 cm

Pola tidur : 18 jam /hari

Pola Nutrisi

Frek. Menyusu : 10-12 kali/hari

Durasi : 10-20 menit

Keluhan : Tidak ada

Pola eliminasi
BAK : 1 kali/ hari, jika dalam 24 jam pertama kapan? Jam 17.00 WIB

Konsistensi : Cair

Warna : Kuning jernih

Bau : Khas Urine

BAB : Belum kali /hari

Konsistensi : -

Warna : -

Bau : -

9. Riwayat Post Partum

Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

a. Nutrisi

Makan Minum

Frekuensi : 3 x/hari Frekuensi : 8-9 x/hari

Jenis : Nasi, sayur, lauk Jenis : air putih, teh

Porsi : 1 piring Porsi : 1 gelas

Pantangan : Tidak ada Pantangan : Tidak ada

Keluhan : Tidak ada Keluhan : Tidak ada

b. Eliminasi

BAB BAK

Frekuensi : 1x/ hari Frekuensi : 4-5 x/ hari

Warna : kuning khas feces Warna : Kuning Jernih

Konsistensi : lembek Konsistensi : Cair

Keluhan : Tidak ada Keluhan : Tidak ada

c. Istirahat

Tidur siang Tidur malam

Lama : 2 Jam /hari Lama : 8 jam/hari


Keluhan : Tidak ada Keluhan : Tidak ada

d. Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, perawatan bayi dan diri)

1. Ibu mengatakan sudah mampu mandi sendiri

2. Ibu mengatakan sudah mampu mengganti pakaian bayinya

3. Ibu mengatakan sudah mampu menyusui bayinya dengan baik

e. Pengalaman menyusui

Ibu mengatakan sudah pernah menyusui dan mengerti teknik menyusui.

f. Kebiasaan menyusui

Posisi : Duduk

Durasi : 10-20 menit


Perawatan payudara : Menggunakan baby oil
Keluhan : Tidak Ada

10. Riwayat kesehatan


a. Penyakit yang pernah / sedang diderita
Ibu mengatakan tidak ada penyakit menular, menurun maupun menahun seperti Hepatitis, TBC,
HIV/AIDS, Diabetes Melitus, Hipertensi, Kanker yang perah atau yang sedang diderita dirinya.
b. Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan tidak ada penyakit menular, menurun maupun menahun seperti Hepatitis, TBC,
HIV/AIDS, Diabetes Melitus, Hipertensi, Kanker yang yang perah atau yang sedang diderita
keluarganya.

c. Riwayat keturunan kembar


Ibu mengatakan dikeluarganya tidak ada keturunan kembar.
d. Riwayat operasi
Pernah dioperasi : tidak pernah, Kapan : - Dimana : -
e. Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan dirinya tidak memiliki riwayat alergi obat.

11. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan


Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti merokok,
minum jamu, minum minuman beralkohol, dan lain-lain.
12. Psikososiospiritual

- Ibu mengatakan sangat bahagia dengan kelahiran bayi.

- Social support dari : Suami, orang tua, mertua dan keluarga lain.

- Ibu mengatakan akan memberikan ASI Ekslusif pada bayinya.

- Ibu mengatakan akan merawat bayinya sendiri dan dengan keluarga.

- Ibu mengatakan kegiatan ibadahnya (sembahyang) sering.

- Ibu mengatakan mengikuti kegiatan social seperti arisan.

- Ibu mengatakan sudah mempersiapan keuangan ibu dan keluarga

13. pengetahuan ibu (perawatan ibu, bayi dan laktasi)


1. Ibu mengatakan memahami tentang perawatan diri.

2. Ibu mengatakan memahami tentang perawatan bayi.

3. Ibu mengatakan sudah paham tentang ASI eksklusif

14. Lingkungan yang berpengaruh


Ibu mengatakan memiliki hewan peliharaan di rumahnya yaitu kucing.

C. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Keadaan umum ibu baik

Kesadaran : Composmetis

Status emosional : baik dan tenang

Tanda vital sign


Tekanan darah : 110/60 mmHg Nadi : 86 x/menit

Pernafasan : 25 x / menit Suhu : 37 0C

TB : 160 cm

BB : 58 kg

2. Pemeriksaan Fisik

: Simetris, Rambut bersih, Kulit kepala bersih, Tidak ada lesi dan Tidak ada benjolan abnormal.

b. Muka : Oval, bersih, Tidak ad oedema, ada cloasma, dan tidak


pucat.

: Simetris, Tidak ada secret, Tidak ada strabismus, Conjungtiva merah muda, sklera putih, dan
reflex pupil baik.

: Simetris, Tidak ada polip, tidak ada secret, dan tidak ada gerak cuping hidung pasa saat
bernafas.

: Bibir merah muda, tidak ada stomatitis pada bibir, tidak ada karies gigi, lidah bersih, tidak ada
perdarahan gusi, dan tidak ada peradangan kelenjar tonsil.

: Simetris, tidak ada serumen, dan pendengaran baik.

: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran vena jugularis, dan tidak ada pembesaran kelenjar parotis.

: Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing, tidak ada benjolan abnormal, dan
denyut jantung teratur/ normal.

: Simetris, putting susu menonjol, areola hiperpigmentasi, tidak ada tidak ada benjolan abnormal,
dan kolostrum sudah keluar.

: Simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada bekas luka, ada strie gravidarum, ada linea
nigra, kontraksi keras dan kuat, TFU 2 jari dibawah pusat.

atas : Simetris, tidak ada oedema, kuku bersih, tidak ada nyeri sendi, gerakan aktif, jumlah jari
lengkap.
bawah : Simetris, tidak ada oedema, kuku bersih, tidak ada nyeri sendi, gerakan aktif, jumlah jari
lengkap, reflex patella baik.

ar : Tidak ad avarices, tidak ada oedema, tidak ada pembengkakan kelenjar bartholini, ada bekas
luka, ada pengeleuaran lokhea

Jahitan Dalam : Jelujur Terkunci

Jahitan Luar : Satu-satu

Lokea : Rubra

n. Anus : Tidak ada hemoroid

3. Pemeriksaan penunjang

Tanggal : 25 Desember 2011 Pukul : 21.00 WIB

Pemeriksaan darah

Hasil : Hb 10

4. Data penunjang

Riwayat persalinan

Masa gestasi : 39 minggu

Komplikasi : Tidak Ada

Plasenta : Lengkap

Lahir : Spontan

Berat : + 500gram

Tali pusat : panjang 50cm Insersio : Sentralis

Kelainan :Tidak Ada


Perineum

Robekan di : Perineum Derajat :2

Jahitan dalam : Jelujur benang : Catgut

Jahitan luar : Satu-satu benang : Catgut

Perdarahan

Kala I : 30 cc

Kala II : 50cc

Kala III : 100cc

Kala IV : 60 cc

Total : 240cc

Lama Persalinan

Kala I : 10 jam 30 menit

Kala II : 30 menit

Kala III : 10 menit

Kala IV : 2 jam

Total : 13 jam 10 menit

Tindakan lain : Tidak Ada

Nilai APGAR : 1’ : 7 5’ : 8 10’ : 10

II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosa kebidanan

Seorang ibu Ny “S” P2A0Ah2 umur 27 tahun 6 jam post partum dengan nifas normal.

Data Dasar
a. Data Subjektif :

· Ibu mengatakan ini kehamilan ke dua


· Ibu mengatakan berusia 27 tahun
· Ibu mengatakan melahirkan bayi pada tanggal 25 Desember 2011, pukul 16.00 WIB dengan BB
3200 gram, PB 50 cm, JK perempuan.

· Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas


· Ibu mengatakan ASInya sudah keluar
b. Data Objektif :

· KU ibu baik
· Kesadaran ibu composmentis
· TTV: TD :120/60 mmHg, Suhu : 36,80C, Nadi : 80x/menit, Respirasi : 22x/menit
· Kontraksi uterus baik dan kuat
· TFU 2 jari dibawah Px
· Terdapat pengeluaran lokhea rubra
B. Masalah

Tidak ada

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN Tanggal : 25 Desember 2011 , Jam : 18 .00 WIB, Oleh : Bidan


Sinta

1. Beri tahu ibu hasil pemeriksaan


2. Beri tahu ibu penyebab keluhan yang dirasakan ibu
3. Observasi KU, TTV, kontraksi uterus dan perdarahan
4. Anjurkan ibu istirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan yang bergizi
5. Berikan ibu KIE tentang ASI eksklusif
6. Beri tahu ibu tanda-tanda bahaya nifas
7. Berikan ibu terapi obat
VI. PELAKSANAAN Tanggal : 25 Desember 2011 , Jam : 18.00 WIB, Oleh : Bidan Sinta

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik-baik saja


2. Memberitahu ibu penyebab keluhan yang dirasakan ibu adalah hal yang fisiologis dialami ibu
nifas. Rasa mulas diakibatkan dari kontraksi uterus untuk mencegah perdarahan selain itu
selama masa nifas juga akan terjadi peningkatan suhu tubuh, sedikit pusing dan lemas yang
diakibatkan karena kelelahan. Luka jahitan pada luka perineum akan sembuh dnegan
sendirinya selama 6-7 hari jika tidak terjadi infeksi.

3. Mengobservasi KU, TTV, kontraksi uterus dan perdarahan.


- KU ibu baik
- TTV :
- TD : 120/60 mmHg
- Suhu : 36,80C
- Nadi : 80 x/menit
- Respirasi : 22x/menit.
- Perdarahan : 1 pembalut tidak penuh + 25 cc
- Kontraksi uterus baik dan kuat
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu minimal 8 jam/hari dan menganjurkan ibu
mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti nasi, sayuran hijau, buah-buahan, kacang-
kacangan, telur, tempe, tahu, daging, ikan laut, dll. Dan juga mengajurkan ibu banyak minum
minimal 8 gelas/hari untuk membantu memperbanyak produksi ASI dan istirahat yang cukup
serta makan makanan yang bergizi berfungsi untuk menambha energi ibu selama menyusui.

5. Memberikan ibu KIE tentang ASI eksklusif yaitu memberikan ASI saja selama 6 bulan tanpa
makanan tambahan. ASI adalah makanan yang penting bagi bayi karena ASi mengandung gizi
yang cukup yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. ASI adalah
sumber kekebalan bagi bayi untuk mencegah bibit-bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh
bayi selain itu, ASI juga mengandung zat anti alergi untuk mencegah alergi pada bayi.

6. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas yaitu:


- Kontraksi uterus yang lemah ditandai dengan kontrkasi uterus yang lembek yang dapat
berakibat pada perdarahan
- Infeksi pada payudara ditandai dengan pembengkakan pada payudara, putting susu lecet,
panas, kemerahan disekitar payudara dan keluar darah dari putting susu.

- Infeksi pada luka perineum yang ditandai dengan daerah luka kemerahan, bengkak, nyeri dan
keluar cairan atau nanah yang berbau.

7. Memberikan ibu terapi obat

- Amoksisilin 3x500 mg untuk mencegah terjadinya infeksi

- Asam mefenamat 3x500 mg untuk mengurangi rasa nyeri

- Tablet Fe, Vit. B complex dan Vit. C dengan dosis 1xsehari untuk penamabah darah,
menambah energi dan membantu penyerapan zat besi

VII. EVALUASI Tanggal : 25 Desember 2011 , Jam : 19.00 WIB, Oleh : Bidan Sinta

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan merasa lega

2. Ibu mengerti dengan penjelasan bidan tentang keluhan ibu

3. Observasi KU, TTV, kontraksi uterus dan perdarahan telah dilakukan dengan hasil :

- KU ibu baik

- TTV :

- TD : 120/60 mmHg

- Suhu : 36,80C

- Nadi : 80 x/menit

- Respirasi : 22x/menit.

- Perdarahan : 1 pembalut tidak penuh + 25 cc

- Kontraksi uterus baik dan kuat

4. Ibu bersedia untuk beristirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai
anjuran bidan
5. Ibu mengerti dan bersedia memberikan ASI eksklusif kepada bayinya

6. Ibu mengerti dan mampu mengulang kembali tanda-tanda bahaya nifas sesuai penjelasan
bidan

7. Ibu sudah mendapat terapi obat dan bersedia minum sesuai anjuran bidan.

CATATAN PERKEMBANGAN

1. Catatan Perkembangan Hari Pertama Setelah Persalinan

Tanggal 26 Desember 2011, pukul 09.00 WIB

S : Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas, darah yang keluar berwarna merah.

Ibu mengatakan ASI yang keluar sedikit.

Ibu mengatakan bayinya rewel.

Ibu mengatakan sudah BAK 5-6x dan BAB 1 kali.

O : Keadaan umum ibu baik.

Kesadaran compos metis.

Involusi uterus baik dan kontraksi baik (keras).

Tinggi fundus uteri 1 jari bawah pusat.

Pengeluaran pervaginam lochea rubra.

Kandung kemih kosong.

Tanda-Tanda Vital :

a. TD : 120/80 mmHg

b. N : 80 x/menit

c. RR : 20 x/menit

d. S : 37oC
A : Diagnosa :

Ibu Ny “S” P2A0Ah2 umur 27 tahun post partum hari Pertama.

DS : Ibu mengatakan terdapat darah yang keluar dari vagina berwarna merah (lochea rubra).

Ibu mengatakan bersalin pada tanggal 25 Desember 2011, pukul : 16.00 WIB.

DO : Kontraksi uterus baik.

TFU 2 jari bawah pusat.

Tanda-Tanda Vital :

a. TD : 110/80 mmHg

b. N : 76 x/menit

c. RR : 22 x/menit

d. S : 36,9oC

Masalah :

a. Pemenuhan kebutuhan nutrisi tidak adekuat

DS : Ibu mengatakan bayinya rewel.

Ibu mengatakan ASI yang keluar sedikit.

DO : Bayi menagis terus.

Pengeluaran ASI 50cc.

b. Gangguan rasa nyaman

DS : Ibu mengatakan perutnya masih mulas.

DO : kontraksi uterus baik (keras).

P :

a. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya bahwa perut ibu mulas adalah normal. Rasa mulas ini
disebabkan karena adanya proses involusi uterus.
b. Ajarkan ibu cara menyusui yang benar yaitu sangga dan posisikan kepala dan tubuh bayi lurus,
tubuh bayi menempel pada perut ibu, sebagian besar areola mammae bagian bawah masuk
kedalam mulut bayi saat menyusui.

c. Ajarkan ibu cara merawat payudara yaitu menjaga payudara tetap bersih dan kering,
menggunakan BH yang menyokong payudara, mengompres payudara menggunakan kain
basah dan hangat selama 5 menit, susukan bayi setiap 2 – 3 jam sekali.

d. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan daerah genitalia dengan mengganti doek setelah
mandi atau bila ibu merasa tidak nyaman.

e. Anjurkan ibu senam nifas.

1) Mengajarkan ibu senam nifas hari pertama yaitu posisi tubuh terlentang dan rileks, lakukan
pernapasan perut dengan mengambil nafas melalui hidung, kembungkan perut dan tahan
hingga hitungan ke-5, keluarkan nafas perlahan melalui mulut sambil mengontraksikan otot
perut, ulangi sebanyak 8 kali.

2) Memberitahu ibu manfaat senam nifas yang dapat membantu melancarkan produksi ASI
serta dapat mempercepat proses involusi dan pemulihan alat kandungan ibu sehingga dapat
mengurangi rasa mulas pada perut.

f. Mengobservasi proses involusi :

1) TFU 1 jari dibawah pusat

2) Kontraksi uterus keras/baik

3) Perdarahan normal, pengeluaran pervaginam lochea rubra

4) Kandung kemih kosong

g. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi seperti sayur-
sayuran hijau, buah-buahan, susu dan penting sebagai pemenuhan kebutuhan dalam
pemberian ASI yaitu mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.

2. Catatan Perkembangan Hari Ke-2 Setelah Persalinan

Tanggal 27 Desember 2011, pukul 09.00 WIB

S : Ibu mengatakan perutnya sudah tidak sakit lagi, darah yang keluar berwarna merah.

Ibu mengatakan ASI sudah keluar dengan baik.

Ibu mengatakan bayinya tidak rewel lagi.

Ibu mengatakan badannya pegal-pegal.


O : Keadaan umum ibu baik.

Kesadaran compos metis.

Ibu mulai belajar beraktifitas sendiri secara perlahan-lahan.

Involusi uterus baik dan kontraksi baik (keras).

Tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat.

ASI sudah keluar dengan baik.

Pengeluaran pervaginam lochea rubra.

Kandung kemih kosong.

Tanda-Tanda Vital :

a. TD : 110/80 mmHg

b. N : 76 x/menit

c. RR : 22 x/menit

d. S : 36,9oC

A : Diagnosa :

Ibu Ny “S” P2A0Ah2 umur 27 tahun post partum hari ke-2.

DS : Ibu mengatakan terdapat darah yang keluar dari vagina berwarna merah (lochea rubra).

Ibu mengatakan bersalin pada tanggal 25 Desember 2011, pukul : 16.00 WIB.

DO : Kontraksi uterus baik.

TFU 2 jari bawah pusat.

Tanda-tanda vital :

a. TD : 110/80 mmHg

b. N : 76 x/menit

c. RR : 22 x/menit
d. S : 36,9oC

Masalah : Gangguan aktifitas

DS : Ibu mengatakan badannya pegal-pegal.

DO : Ibu sudah mulai beraktifitas sendiri secara perlahan-lahan walaupun belum maksimal.

P :

a. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya bahwa pegal-pegal yang dirasakan ibu adalah
normal. Pegal-pegal ini disebabkan karena panggunaan energi yang besar selama persalinan.

b. Menganjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup untuk memulihkan tenaga.

c. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilasi dini misalnya dengan berlatih pergerakan dengan
berjalan-jalan secara bertahap.

d. Anjurkan pada ibu senam nifas hari ke-2.

1) Mengajarkan ibu senam nifas hari ke-2 yaitu sikap tubuh terlentang, kedua kaki lurus
kedepan, angkat kedua tangan lurus keatas sampai kedua telapak tangan bertemu, turunkan
perlahan sampai kedua tangan terbuka lebar hingga sejajar dengan bahu, lakukan gerakan
dengan mantap sehingga terasa otot sekitar tangan dan bahu terasa kencang, ulangi sebanyak
8 kali.

2) Memberitahu ibu manfaat senam nifas yang dapat mengurangi rasa pegal.

e. Mengobservasi proses involusi :

1) TFU 1 jari dibawah pusat.

2) Kontraksi uterus keras/baik.

3) Perdarahan normal, pengeluaran pervaginam lochea rubra.

4) Kandung kemih kosong.

3. Catatan Perkembangan Hari Ketiga Setelah Persalinan

Tanggal 28 Desember 2011, pukul 09.00 WIB

S : Ibu mengatakan pegal-pegal pada badan ibu sudah berkurang.


Ibu mengatakan tidak ada kesulitan dalam mengurus bayinya hanya saja ibu tidak dapat tidur
nyenyak pada malam hari karena bayi sering terbangun.

O : Keadaan umum ibu baik.

Kesadaran compos metis.

Involusi uterus baik dan kontraksi baik (keras).

Tinggi fundus uteri 1 jari bawah pusat.

Pengeluaran pervaginam lochea rubra.

Kandung kemih kosong.

Tanda-tanda vital :

a. TD : 120/70 mmHg

b. N : 84 x/menit

c. RR : 24 x/menit

d. S : 37oC

A : Diagnosa :

bu Ny “S” P2A0Ah2 umur 27 tahun post partum hari ke-3.

DS : Ibu mengatakan terdapat darah yang keluar dari vagina berwarna merah (lochea rubra).

Ibu mengatakan bersalin pada tanggal 25 Desember 2011, pukul : 16.00 WIB.

DO : Kontraksi uterus baik.

TFU 3 jari bawah pusat.

Tanda-tanda vital :

a. TD : 120/70 mmHg

b. N : 84 x/menit

c. RR : 24 x/menit

d. S : 37oC
Masalah
Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.

Dasar :

DS : Ibu mengatakan tidak dapat tidur nyenyak pada malam hari karena bayi
sering terbangun.

DO : Ibu terlihat mengantuk dan lelah.

P :

a. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya bahwa bayi terbangun pada malam
hari
adalah normal. Bayi terbangun karena bayi lebih banyak menghabiskan
waktu tidurnya pada siang hari dan bisa juga karena bayi lapar saat malam hari.

b. Anjurkan pada ibu untuk dapat beristirahat walau sebentar disiang hari.

c. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya dan melakukan perawatan sehari-
hari pada bayinya, seperti merawat tali pusat dan memandikan bayinya.

d. Anjurkan pada ibu senam nifas hari ke-3.

1) Mengajarkan ibu senam nifas hari ke-3 yaitu berbaring rileks dengan posisi
tangan disamping badan dan lutut ditekuk, angkat pantat perlahan, turunkan
kembali pantan perlahan (jangan menghentak), ulangi sebanyak 8 kali.

2) Memberitahu ibu manfaat senam nifas yang dapat membantu ibu untuk
rilaks dan segar.

e. Mengobservasi proses involusi :

1) TFU 1 jari dibawah pusat.

2) Kontraksi uterus keras/baik.

3) Perdarahan normal, pengeluaran pervaginam lochea rubra.

4) Kandung kemih kosong.


Jangan lupa beri komentar dan isi buku tamu ya...

Disini anda juga dapat melihat-lihat berbagai macam produk seperti cabinet,
celengan, mirror, dan lain-lain.. Silahkan lihat di Product Catalog,, Selamat
melihat-lihat, jika anda berminat silahkan memesan dan menanyakan tentang
produk melalui email langsung dan buku tamu blog ini.. Terima Kasih..

Categories: Artikel Kesehatan

Leave a Reply

Blogger templates

Category List

 Artikel Kesehatan
 Artikel Tentang Jaringan
 Menjual Barang Unik Dari Bahan Kayu
 Tutorial For Blog

Blogger news

Blog Archive

o ▼ 2012 ( 24 )
 ► Oktober ( 1 )
 ► Mei ( 1 )
 ► April ( 2 )
 ► Maret ( 8 )
 ▼ Januari ( 12 )
 Cara Mendaftarkan Blog ke Google
 Tips agar Bidan Laris di Kota-Kota Besar
 Cara Membuat Scroll Pada Widget Dan Di dalam Posti...
 DOWNLOAD AVIRA FREE PERSONAL 2012
 DOWNLOAD WINRAR 4.10 FULL CRACK
 DOWNLOAD FREE AIMP MP3
 Membuat Efek Link Warna Pelangi
 Membuat Gambar Selalu Dipojok Blog
 ATONIA UTERI
 Asuhan Kebidanan Ibu Nifas 6 Jam Post Partum
 Upaya Promosi Kesehatan pada Ibu Menyusui
 Remote Sensor
o ► 2011 ( 4 )

Blogroll

Select Lenguage for Translate My Blog

Category

o Artikel Kesehatan ( 9 )
o Artikel Tentang Jaringan ( 7 )
o Menjual Barang Unik Dari Bahan Kayu ( 1 )
o Tutorial For Blog ( 4 )

© 2011 ILMU KEBIDANAN, PROMOSI, DLL | Blogger by Best Theme | PBT -


Designs by Cahya Toshi

Anda mungkin juga menyukai