Skip to content
About
zatalinaanwar
:D Midwifery Mercubaktijaya :D
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT , yang telah memberi rahmat dan hidayah Nya
sehingga tersusunlah makalah ini.
Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Yth
: Ibuk Ety Aprianti , SKM. Selaku dosen pembimbing ASUHAN KEBIDANAN NIFAS (
ASKEB III ).
Saya menyadari msih banyak kekurangan dalam penulisan ini , untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari pembimbing. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun di
masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penulisan
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB IV : Kesimpulan
Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
1. Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali ke keadaan sebelum hamil. masa nifas berlangsung
selama kira-kira 2-6 minggu.(Sarwono, 2002:122).
2. Masa nifas adalah masa pulihnya kembali ke dalam keadaan sebelum hamil dan masa
nifas berlangsung selama kira-kira 2-6 minggu.(Maternal dan Neonatal, 2002)
3. Masa nifas adalah masa pulihnya kembali mulai dari persalinan, sampai alat-alat
kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya 6-8 minggu (Mochtar, 1990)
4. Masa nifas adalah masa dimulainya dari lahirnya plasenta sampai mencakup 6 minggu
berikutnya. (Pusdiknakes, 2001)
5. Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah partus selesai serta lahirnya plasenta dan
berakhir sampai alat-alat kandungan kembali kekeadaan seperti sebelum hamil yang
berlangsung selama kira-kira 2- 6 minggu.
1. Puerperium Dini
Yaitu dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap
telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
Adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau
waktu persalinan mempunyai komplikasi waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu,
bulanan atau tahunan (Mochtar, 1998 : 115)
Segera setelah placenta lahir, fundus korpus uteri berkontraksi, letaknya kira-kira ½ pusat dan
symfisis atau sedikit lebih tinggi. Umumnya organ ini mencapai ukuran tidak hamil seperti
semula dalam waktu ukuran sekitar 6-8 minggu. Proses involusio uterus meliputi 3 aktivitas,
yaitu :
1. Kontraksi uterus
2. Autolysis sel-sel myometrium
3. Regenerasi epithelium
Tabel tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusio
Tempat placenta mengecil karena kontraksi dan menonjol ke kavum uteri dengan diameter 7,5
cm. Sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm. Pada minggu keenam 2,4 cm dan akhirnya pulih.
Lochea
Adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Ada beberapa
macam lochea antara lain :
Berwarna merah segar, berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernik
caseosa, lanugo dan mekonium, selama 2 hari pasca persalinan.
2) Lochea sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir.Terjadi pada hari ke 3-7 pasca persalinan.
3) Lochea serosa
Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, terjadi pada hari ke 7-14 pasca persalinan.
4) Lochea alba
Berupa cairan berwarna putih, berisi leukosit dan mukosa servik terjadi setelah 2 minggu pasca
persalinan.
5) Lochea purulenta
Terjadi dikarenakan adanya infeksi, keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk.
6) Lochiostasis
Setelah kelahiran, miometrium segmen bawah rahim yang sangat menipis berkontraksi dan
beretraksi tetapi tidak sekuat pada korpus uteri. Dalam perjalanan beberapa minggu segmen
bawah rahim diubah dari struktur yang jelas dan cukup besar untuk memuat kebanyakan kepala
janin cukup bulan menjadi isthmus yang hampir tidak dapat dilihat.
Pada perlukaan jalan lahir akan sembuh dalam 6-7 hari, bila tidak disertai infeksi dan faktor gizi
juga sangat berpengaruh dalam penyembuhan luka jalan lahir tersebut, karena dengan gizi yang
cukup akan mempercepat pertumbuhan sel-sel tubuh yang rusak.
Vagina dan pintu keluar vagina pada bagian pertama masa nifas membentuk lorong berdinding
lunak dan luas yang ukurannya secara perlahan-lahan mengecil tetapi jarang kembali ke ukuran
semula. Rugae terlihat kembali pada minggu ke 3 dan terdapatcarunculae mirtiformis yang khas
pada wanita yang pernah melahirkan.
Rasa Sakit
Yang disebut juga “after pains” (meriang atau mules-mules) disebabkan oleh kontraksi rahim,
biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu, mengenai
hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obatan anti sakit dan anti mulas.
Ligament-ligament
Ligament fasia dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan. Setelah bayi lahir,
secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke
belakang dan menjadi retrofleksi, karena ligamentum rotundum menjadi kendor.
Setelah melahirkan, kebiasaan wanita Indonesia melakukan “berkusuk” atau “berurut” dimana
sewaktu diurut tekanan intra abdomen bertambah tinggi. Karena setelah melahirkan ligamen,
fasia dan jaringan penunjang menjadi kendor, jika dilakukan urut, banyak wanita akan mengeluh
kandungannya turun atau terbalik. Untuk memulihkan kembali sebaiknya dengan latihan-latihan
dan senam pasca persalinan/senam nifas. Biasanya striae yang terjadi pada saat kehamilan akan
berkurang.
Perubahan Saluran Kencing
Peregangan dan dilatasi selama kehamilan yang menyebabkan perubahan permanen di pelvis
renalis dan ureter, kecuali ada infeksi kembali normal pada waktu 2-8 minggu, bergantung pada :
Penurunan volume darah diasumsikan dengan kehilangan darah. Pada saat persalinan volume
plasma menurun 1000 ml karena kehilangan darah dan diuresis. Setelah 3 hari volume darah
meningkat 1200 ml sebagai akibar cairan ekstra seluler ke intra seluler. Total volume darah
menurun 16% setelah persalinan. Perkiraan kehilangan darah dapat dibandingkan setelah
persalinan. Kehilangan darah 500 ml akan menyebabkan pengurangan Hb 1%, nadi dan cardiac
output meningkat selama 1-2 jam post partum. Segera setelah melahirkan, cardiac
outputmeningkat 50-60 % dan menurun setelah 10 menit.
Payudara
Pada semua wanita setelah melahirkan, laktasi dimulai secara alami dan normal. Proses
menyusui mempunyai 2 mekanisme fisiologis, yang meliputi: produksi susu dan sekresi susu
atau let down.
Fisiologi dari produksi ASI masih belum sepenuhnya dimengerti. Dipikirkan bahwa
konsentrasiestrogen dan progesteron yang tinggi sebelum kehamilan menghambat
produksi prolaktin, yang dibutuhkan untuk laktasi. Hal ini menjelaskan mengapa seorang wanita
tidak memproduksi ASI sepanjang kehamilannya.
Pada saat placenta lahir, terjadi perubahan drastis yang mendadak pada
kadar estrogen danprogesteron. Keadaan ini membuat kelenjar hipofise
anterior memproduksi prolaktin. Produksi ASI juga dipengaruhi oleh hisapan bayi yang dapat
menyebabkan kenaikan atau kelanjutan dari pelepasan prolaktin dari hipofise anterior.
Seorang bayi akan menekan sinus laktiferussewaktu menghisap ASI. Hisapan ini akan
mendorong air susu melalui ductus laktiferus menuju tempat akhir, yaitu mulut bayi. Aliran susu
dan sinus laktiferus disebut let down dan dalam hal ini dapat dirasakan oleh ibu
1. Gambaran Klinis Masa Puerperium
Segera setelah persalinan dapat terjadi peningkatan suhu badan, tetapi tidak boleh lebih dari
38oC. Bila terjadi peningkatan melebihi 38oC berturut-turut selama 2 hari kemungkinan terjadi
infeksi. Uterus yang telah menyelesaikan tugasnya akan menjadi keras karena kontraksinya,
sehingga terdapat penutupan darah. Kontraksi uterus yang diikuti his pengiring menimbulkan
rasa nyeri yang disebut dengan nyeri ikutan terutama pada multipara (Manuaba, 1998 : 192).
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan BBL dan
untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
1. Diagnosis
1) Apakah masa nifas berlangsung normal/tidak seperti involusio uterus, pengeluaran lochea,
pengeluaran ASI dan perubahan sistem tubuh, termasuk keadaan psikologis normal.
2) Adakah keadaan gawat darurat pada ibu seperti perdarahan, kejang dan panas.
3) Adakah penyulit/masalah dengan ibu yang memerlukan rujukan/ perawatan seperti
perawatan payudara (Sarwono, 2002 : 125)
1) Perdarahan berkepanjangan
4) Catatan CHPB
7) Catatan perawatan
2 Riwayat
1) Ambulasi
2) Berkemih
3) Defekasi
4) Nafsu makan
5) Ketidaknyamanan/nyeri
6) Kekhawtiran
7) Menyusui
8) Perineum: odema, inflamasi, haematoma, pus, luka yang terpisah/ luka memar, jahitan,
haemorrhoid
9) Ekstremitas : varices, nyeri tekan, panas pada betis, oedema, tanda homan refleks. (Buku
Saku Bidan, 2002 : 266)
1 Perdarahan Pervaginam
Adalah perdarahan yang lebih atau sama dengan 500 cc per ml pasca salin dalam 24 jam setelah
anak dan placenta lahir.
Terjadi setelah 24 jam pertama post partum, biasanya antara hari ke lima sampai lima belas hari
post partum
1) Rawat gabung
2) Pemeriksaan umum
Kesadaran penderita
3) Pemeriksaan khusus
Jahitan episiotomi : apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda-tanda infeksi
Parturien dapat dipulangkan setelah 2-3 hari dirawat, apabila persalinan berjalan lancar
dan sponta dan dapat dipulangkan setelah keadaan baik dan tidak ada keluhan.
1) Ambulasi/tirah baring
2) Diet/nutrisi
3) Perawatan puerperium
4) Berkemih/pemakai cateter
7) Laksatif
8) Methergin 0,2 mg PO, setiap 4 jam x 6 dosis kemudian 3 x 1 selama 3 hari jika
diindikasikan
1) Melakukan pemeriksaan pap smear untuk mencari kemungkinan kelainan sitologi sel
serviks atau sel endometrium
4) Untuk kesehatan ibu dan bayi serta keluarga sebaiknya melakukan KB untuk mengatur
jarak kehamilan
1 . Periode post partum menyebabkan stres emosional terhadap ibu yang baru melahirkan.
4) Pengaruh budaya
Periode ini diuraikan Reva Rubin dalam 3 tahap yang disebut dengan “Teori Reva Rubin” dan
tahapan tersebut antara lain :
1) Fase taking in
(3) Ciri-ciri :
(3) Ciri-ciri :
– Ibu konsentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya (BAB, BAK, dan kekuatan tubuhnya)
– Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi, seperti menggendong, menyusui,
mengganti popok dan lain-lain
3) Fase letting go
(4) Pada umumnya depresi post partum terjadi pada periode ini
(5) Adaptasi terhadap kebutuhan bayi yaitu berkurangnya hak ibu dan hubungan sosial
Ikatan antara ibu dan ayah yang dihasilkan dari kekuatan mengalami proses persalinan bersama-
sama akan memperkuat dan memfasilitasi ikatan keluarga pasca salin, meskipun waktu bayi
diletakkan pada perut ibu agar setelah melahirkan/sewaktu ibu telah memeluk bayinya.
Rangkaian tindakan untuk menyentuh bayinya, dan berlanjut ketika ia meletakkan kedua telapak
tangannya pada tubuh bayi lalu melingkarkan pada tubuh bayi dengan kedua tangan dan berakhir
sewaktu ia memeluk seluruh bayi dalam lengannya.
Hubungan antara ibu dan bayi sebenarnya sudah terjalin sejak masa kehamilan, tetapi hubungan
ini akan berkembang cepat setelah kelahiran bayinya. Waktu yang sangat tepat untuk lebih
memperat hubungan orang tua dengan bayinya adalah pada saat segera setelah lahir. Orang tua
dan bayi diletakkan di ruang yang tenang, orang tua didorong untuk segera menggendong
bayinya. Ibu sebaiknya segera meneteki agar terjadi kontak yang dekat.
Perilaku lainnya ke arah tercapainya suatu kelekatan dan ikatan saat segera setelah lahir meliputi
kontak mata antara ibu dan bayinya yang didapatkan ketika bayi terdapat di gendongan ibunya,
ini dapat dengan mudah didapatkan pada saat ibu meneteki.
Ibu dan ayahnya sebaiknya dianjurkan untuk berbicara, tersenyum, memegang dan sesering
mungkin menggendong bayinya dengan senang hati dan hendaknya orang tua dilibatkan dalam
proses perawatan sehari-hari, misalnya memandikan.
Yaitu kemurungan sehabis melahirkan, timbul hari ke 3-5 post partum merupakan gejala
psikologis pada wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya. Dasar fisiologisnya adalah
perubahan yang cepat, siklus laktasi yang sedang dimulai.
Tanda-tanda :
Mudah menangis
Gampang tersinggung
Merasa letih
Susah tidur
1. c) Bila symptom terjadi menjadi lebih buruk/tidak hilang akan terjadi depresi post
partum+20 %.
2. d) Depresi pasca salin
3. e) Tanda-tanda :
Hilangnya emosi
Perasaan gagal
Ibu nifas perlu diet gizi yang baik dan lengkap, bisa disebut juga dengan menu seimbang.
Tujuannya adalah :
3) Mencegah konstipasi
Ibu nifas perlu tambahan 500 kalori tiap hari, dan kebutuhan cairan/ minum + 3 liter/hari dan
tambahan pil zat besi selama 40 hari post partum, serta kapsul vitamin A 200.000 unit.
2. Ambulasi
Kenyataannya ibu yang baru melahirkan enggan banyak bergerak, karena merasa letih dan sakit.
Pada persalinan normal ambulasi dapat dilakukan 2 jam post partum. Untuk pasien post SC yaitu
24-36 jam post partum.
Tujuan ambulasi :
3 . Eliminasi
Ibu nifas hendaknya dapat berkemih spontan normal terjadi pada 8 jam post partum.
Anjurkan ibu berkemih 6-8 jam post partum dan setiap 4 jam setelahnya, karena kandung
kemih yang penuh dapat mengganggu kontaksi dan involusi uterus. Bila ibu mengalami
sulit berkemih sebaiknya dilakukan toiler training untuk BAB, jika ibu tidak bisa BAB
lebih dari 3 hari maka perlu diberi laksan/pencahar. BAB tertunda 2-3 hari post partum
dianggap fisiologis.
4 . Istirahat
Ibu perlu istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Ibu dapat berisitirahat
atau tidur siang selagi bayi tidur, pentingnya dukungan dari keluarga/suami.
3) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan diri sendiri
1. Mengurangi/mencegah infeksi
Bila ibu cukup kuat berjalan, bantu ibu untuk mandi untuk membersihkan tubuh, puting
susu dan perineum, mengganti pembalut minimal 2 x atau setiap kali habis kencing.
6 . Sexual/Senggama
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan
ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu
darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai melakukan
hubungan sexual kapan saja ibu siap. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda
hubungan sexual sampai masa waktu tertentu, misalnya 40 hari atau enam minggu setelah
persalinan, keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan.
7 . Keluarga Berencana
Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya dua tahun sebelum ibu hamil
kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin
merencanakan tentang keluarganya. Namun petugas kesehatan dapat membantu
merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka tentang cara mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan.
Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi
haidnya selama meneteki (amenorhoe laktasi). Meskipun beberapa metode KB
mengandung resiko, penggunaan kontrasepsi tetap lebih aman terutama bila ibu sudah
haid lagi. Jika pasangan telah memilih metode KB tertentu, ada baiknya untuk bertemu
dengannya lagi dalam 2 minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh
ibu atau pasangan dan untuk mengetahui apakah metode tersebut bekerja dengan baik.
8 . Latihan/Senam Nifas
Jelaskan pada ibu pentingnya otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan
merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi
rasa sakit pada punggung.
Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu seperti :
1) Dengan tidur terlentang dengan lengan disamping, menatik otot perut selagi menarik
napas, tahan napas ke dalam dan angkat dagu ke dada, tahan satu hitungan sampai lima,
2) Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul (latihan kegel).
3) Berdiri dengan tungkai dirapatkan, kencangkan otot-otot, pantat dan pinggul dan tahan
Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan
jumlah latihan 5 x lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus
mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
4) Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik atau masalah penglihatan
6) Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kemih, tidak enak badan
TINJAUAN KASUS
PESISIR SELATAN
1. PENGKAJIAN
1. BIODATA
Nama ibu
Umur
2. Riwayat Obstetri
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 th
Lama : 7 hari
Siklus : 28 hari
BB Keadaan anak
Anak Jenis
UK Abortus Penolong Penyulit/komlikasi wkt hidup Mati
ke partus
lahir umr JK umr JK
– – – – – – – – – – –
Sekarang :
G1PIA0
Lama persalinan :
Kala I 10 jam
Kala II 1jam
Kala III 10 menit
Kala IV 2jam
Jumlah perdarahan :
Kala I 0 cc
Kala II 25 cc
Kala III 75 cc
Kala IV 100 cc
Keadaan bayi :
BB : 2800 gr PB : 48 cm LK :34cm LD : 32 cm
APGAR SCORE : 9 – 9 – 10
3. Riwayat perkawinan :
4. Riwayat penyakit :
Pola nutrisi :
Ibu makan 3x sehari dengan lauk nabati (tahu, tempe) dan hewani (telur, daging, ikan), sayur dan
buah bervariasi. Minum ±6-7 gelas sehari
Pola eliminasi :
BAK 6xsehari , warna kuning jernih , tidak nyeri , tidak ada keluar darah, bau khas
Keluhan : ibu menyatakan masih takut jahitan pada perineum lepas pada saat BAB
Pola istirahat :
Pola aktivitas :
Ibu bekerja dari pukul 08.00 – 16.00 WIB, selama masa nifas ibu masih cuti. Ibu melakukan
aktivitas dirumah tanpa dibantu oleh orang lain .
Personal hygiene :
ibu mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 3x seminggu, ganti baju ndan pakaian
daalam 2x sehari.
Pola sexual :
ibu belum melakukan hubungan dengan suami karena masih dalam masa nifas.
ibu berharap tidak ada masalah dengan masa nifasnya,ibu bahagia dengan kelahiran
anaknya,hubungan ibu dilingkungan baik, suami dan keluarga bahagia dengan kehadiran
keluarga barunya, ibu selalu menjalankan shalat 5 waktu dan ibu tidak memiliki kepercayaan
dalam hal pantang makanan.
ibu dan keluarga tidak ada yang merokok, tidak minum minuman keras, dan tidak
mengkonsumsi obat-obatan terlarang serta tidak ada keluarga yang merokok.
Pola meyusui : ibu sudah dapat menyusui bayinya
Tingkat pengetahuan :
ibu mengetahui kondisinya saat ini , yaitu ibu sedang mengalami masa nifas , dimana masa nifas
merupakan masa pulihnya alat-alat genetalia seperti belum hamil,ibu mengerti dan menerima
proses ini dan ibu tidak merasa cemas ..
1. DATA OBYEKTIF
2. Keadaan umum : baik
3. Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/mnt
RR : 20x/mnt
3. Pemeriksaan fisik :
4. Pemeriksaan obstetric :
5. Penunjang :
– Hb : 11gr%
– Protein urin : +1
1. ANALISA
Ny. U P1A0 umur 24th, 3 hari post partum dengan kaki oedem
1. PLANNING
2. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa tekanan darah 120/80 mmHg , Nadi :
84x/menit , RR : 20x/menit , Hb 11 gr% , protein urine +1 ,pengeluaran pervaginam
lochea rubra .
4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang memenuhi gizi seimbang , yaitu
makan sayur-sayuran , buah-buahan, lauk-pauk bervariasi dan minum air yang banyak
minimal 8gelas/hari untuk memulihkan tenaga ibu pasca persalinan dan untuk produksi
ASI yang banyak .
5. menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini , yang bertujuan untuk mempercepat ambulasi ,
melancarkan peredaran darah ,melancarkan pengeluaran lochea.
6. menganjurkan ibu untuk rajin membersihkan alat genetalianya untuk mencegah infeksi
7. menjelaskan kepada ibu agar tidak sering memposisikan kaki dengan menggantung ,
karena posisi kaki sering bisa membuat kaki oedema , jika ibu menyusui bayinya maka
letakkan alas sebagai tempat sandaran kaki agar tidak menggantung .
untuk mengatasi oedem pada kaki , anjurkan ibu untuk kompres hangat pada kaki yang oedema
dan tidur posisi kaki lebih tinggi.
8. menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas berat yang
membuatnya cepat lelah agar kondisinya cepat pulih .
1. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi , atau jika sewaktu-waktu ada keluhan .
Hasil : ibu bersedia kontrol 1 minggu lagi atau jika sewaktu-waktu ada keluhan .
Advertisements
Report this ad
Report this ad
Share this:
Twitter
Facebook
Google
Related
Post navigation
← Older post
Newer post →
Leave a Reply
Create a free website or blog at WordPress.com.
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their
use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
Beranda
Asuhan Kebidanan Ibu Nifas 6 Jam Post Partum
Posted by Ngurah Gd Cahya Toshi Permadi Posted on Januari 19
2011 / 2012
Kasus
Seorang ibu Ny. S umur 27 tahun P2A0Ah 2 bersalin di ruang bersalin RSUP Soeradji
Tirtonegoro Klaten, kemudian dirawat di ruang Gladiol pada hari Minggu, 25 Desember 2011
pukul 08.00 WIB dengan keluhan ibu masih merasakan perutnya mules-mules. Ibu mengatakan
haid pertama kali umur 13 tahun dengan siklus 28 hari yang teratur, lamanya 7 hari, sifat darah
merah segar dan tidak ada keluhan. Ibu mengatakan ibu menikah pertama kali umur 19 tahun,
saat ini lama pernikahannnya 7 tahun, ini merupakan pernikahan pertamanya, sah menurut
agama dan negara. Ibu sudah pernah bersalin sebelumnya dengan riwayat anak pertama lahir
pada tanggal 26 Maret 2005 saat kehamilan 38 minggu, jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir
2800 gram, persalinan berlangsung spontan, tidak ada komplikasi, dengan pertolongan bidan,
pada saat nifas ibu melakukan IMD dan tidak ada komplikasi. Sedangkan anak kedua lahir
pada tanggal 25 Desember 2011 saat kehamilan 39 minggu, jenis kelamin perempuan, berat
badan lahir 3200 gram, persalinan berlangsung spontan, tidak ada komplikasi, dengan
pertolongan bidan, pada saat nifas ibu melakukan IMD dan tidak ada komplikasi.
Untuk saat ini Ny.S melahirkan anak perempuan pada tanggal 25 Desember 2011 dengan BB
3200 gr dan PB 50 cm. Ibu mengatakan sudah mengerti tekhnik menyusui karena sudah
pernah menyusui sebelumnya. Ibu juga melakukan perawatan payudara menggunakan baby oil
dan tidak ada keluhan saat menyusui. Ibu dan keluarga tidak menderita penyakit menurun,
menahun ataupun menular. Ibu tidak menderita alergi obat dan tidak memiliki keturunan kembar
dalam keluarganya maupun dalam keluarga suaminya. Ibu mengatakan keluarga menerima
kelahiran bayinya. Ibu memberikan ASI Eksklusif dan perawatan bayinya di lakukan oleh ibu
dan keluarga. Kegiatan ibadah sering di lakukan. Ibu mengatakan memahami tentang
perawatan diri, perawatan bayi dan sudah paham tentang ASI eksklusif. Ibu memiliki hewan
peliharaan yaitu kucing dan rumahnya bersih. Hasil dari pemeriksaan bidan di dapat TD 110/60
mmHg, Nadi 86 x/menit, nafas 25 x/menit, Suhu 37 0C, dan BB 58 kg. KU ibu baik, kesadaran
ibu composmentis. Kontraksi uterus baik dan kuat, TFU 2 jari dibawah Px, terdapat pengeluaran
lokhea rubra. Masalahnya tidak ada.
I. PENGKAJIAN Tanggal : Minggu, 25 Desember 2011 Jam : 08.07 WIB Oleh : Bidan Sinta
A. IDENTITAS
Ibu Suami
Umur : 27 th 28 th
Agama : Hindu Hindu
Suku/bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta
B. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan datang
2. Keluhan utama
3. Riwayat menstruasi
4. Riwayat perkawinan
Status pernikahan : Sah menurut agama dan negara Menikah ke : 1(
pertama)
Lama : 7 Tahun Usia menikah pertama kali : 19 Tahun
5. Riwayat Obstetrik : P2 A0 Ah2
7. Riwayat persalinan
Pola Nutrisi
Pola eliminasi
BAK : 1 kali/ hari, jika dalam 24 jam pertama kapan? Jam 17.00 WIB
Konsistensi : Cair
Konsistensi : -
Warna : -
Bau : -
a. Nutrisi
Makan Minum
b. Eliminasi
BAB BAK
c. Istirahat
e. Pengalaman menyusui
f. Kebiasaan menyusui
Posisi : Duduk
- Social support dari : Suami, orang tua, mertua dan keluarga lain.
C. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmetis
TB : 160 cm
BB : 58 kg
2. Pemeriksaan Fisik
: Simetris, Rambut bersih, Kulit kepala bersih, Tidak ada lesi dan Tidak ada benjolan abnormal.
: Simetris, Tidak ada secret, Tidak ada strabismus, Conjungtiva merah muda, sklera putih, dan
reflex pupil baik.
: Simetris, Tidak ada polip, tidak ada secret, dan tidak ada gerak cuping hidung pasa saat
bernafas.
: Bibir merah muda, tidak ada stomatitis pada bibir, tidak ada karies gigi, lidah bersih, tidak ada
perdarahan gusi, dan tidak ada peradangan kelenjar tonsil.
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran vena jugularis, dan tidak ada pembesaran kelenjar parotis.
: Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing, tidak ada benjolan abnormal, dan
denyut jantung teratur/ normal.
: Simetris, putting susu menonjol, areola hiperpigmentasi, tidak ada tidak ada benjolan abnormal,
dan kolostrum sudah keluar.
: Simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada bekas luka, ada strie gravidarum, ada linea
nigra, kontraksi keras dan kuat, TFU 2 jari dibawah pusat.
atas : Simetris, tidak ada oedema, kuku bersih, tidak ada nyeri sendi, gerakan aktif, jumlah jari
lengkap.
bawah : Simetris, tidak ada oedema, kuku bersih, tidak ada nyeri sendi, gerakan aktif, jumlah jari
lengkap, reflex patella baik.
ar : Tidak ad avarices, tidak ada oedema, tidak ada pembengkakan kelenjar bartholini, ada bekas
luka, ada pengeleuaran lokhea
Lokea : Rubra
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah
Hasil : Hb 10
4. Data penunjang
Riwayat persalinan
Plasenta : Lengkap
Lahir : Spontan
Berat : + 500gram
Perdarahan
Kala I : 30 cc
Kala II : 50cc
Kala IV : 60 cc
Total : 240cc
Lama Persalinan
Kala II : 30 menit
Kala IV : 2 jam
A. Diagnosa kebidanan
Seorang ibu Ny “S” P2A0Ah2 umur 27 tahun 6 jam post partum dengan nifas normal.
Data Dasar
a. Data Subjektif :
· KU ibu baik
· Kesadaran ibu composmentis
· TTV: TD :120/60 mmHg, Suhu : 36,80C, Nadi : 80x/menit, Respirasi : 22x/menit
· Kontraksi uterus baik dan kuat
· TFU 2 jari dibawah Px
· Terdapat pengeluaran lokhea rubra
B. Masalah
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
5. Memberikan ibu KIE tentang ASI eksklusif yaitu memberikan ASI saja selama 6 bulan tanpa
makanan tambahan. ASI adalah makanan yang penting bagi bayi karena ASi mengandung gizi
yang cukup yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. ASI adalah
sumber kekebalan bagi bayi untuk mencegah bibit-bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh
bayi selain itu, ASI juga mengandung zat anti alergi untuk mencegah alergi pada bayi.
- Infeksi pada luka perineum yang ditandai dengan daerah luka kemerahan, bengkak, nyeri dan
keluar cairan atau nanah yang berbau.
- Tablet Fe, Vit. B complex dan Vit. C dengan dosis 1xsehari untuk penamabah darah,
menambah energi dan membantu penyerapan zat besi
VII. EVALUASI Tanggal : 25 Desember 2011 , Jam : 19.00 WIB, Oleh : Bidan Sinta
3. Observasi KU, TTV, kontraksi uterus dan perdarahan telah dilakukan dengan hasil :
- KU ibu baik
- TTV :
- TD : 120/60 mmHg
- Suhu : 36,80C
- Nadi : 80 x/menit
- Respirasi : 22x/menit.
4. Ibu bersedia untuk beristirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai
anjuran bidan
5. Ibu mengerti dan bersedia memberikan ASI eksklusif kepada bayinya
6. Ibu mengerti dan mampu mengulang kembali tanda-tanda bahaya nifas sesuai penjelasan
bidan
7. Ibu sudah mendapat terapi obat dan bersedia minum sesuai anjuran bidan.
CATATAN PERKEMBANGAN
S : Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas, darah yang keluar berwarna merah.
Tanda-Tanda Vital :
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 80 x/menit
c. RR : 20 x/menit
d. S : 37oC
A : Diagnosa :
DS : Ibu mengatakan terdapat darah yang keluar dari vagina berwarna merah (lochea rubra).
Ibu mengatakan bersalin pada tanggal 25 Desember 2011, pukul : 16.00 WIB.
Tanda-Tanda Vital :
a. TD : 110/80 mmHg
b. N : 76 x/menit
c. RR : 22 x/menit
d. S : 36,9oC
Masalah :
P :
a. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya bahwa perut ibu mulas adalah normal. Rasa mulas ini
disebabkan karena adanya proses involusi uterus.
b. Ajarkan ibu cara menyusui yang benar yaitu sangga dan posisikan kepala dan tubuh bayi lurus,
tubuh bayi menempel pada perut ibu, sebagian besar areola mammae bagian bawah masuk
kedalam mulut bayi saat menyusui.
c. Ajarkan ibu cara merawat payudara yaitu menjaga payudara tetap bersih dan kering,
menggunakan BH yang menyokong payudara, mengompres payudara menggunakan kain
basah dan hangat selama 5 menit, susukan bayi setiap 2 – 3 jam sekali.
d. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan daerah genitalia dengan mengganti doek setelah
mandi atau bila ibu merasa tidak nyaman.
1) Mengajarkan ibu senam nifas hari pertama yaitu posisi tubuh terlentang dan rileks, lakukan
pernapasan perut dengan mengambil nafas melalui hidung, kembungkan perut dan tahan
hingga hitungan ke-5, keluarkan nafas perlahan melalui mulut sambil mengontraksikan otot
perut, ulangi sebanyak 8 kali.
2) Memberitahu ibu manfaat senam nifas yang dapat membantu melancarkan produksi ASI
serta dapat mempercepat proses involusi dan pemulihan alat kandungan ibu sehingga dapat
mengurangi rasa mulas pada perut.
g. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi seperti sayur-
sayuran hijau, buah-buahan, susu dan penting sebagai pemenuhan kebutuhan dalam
pemberian ASI yaitu mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
S : Ibu mengatakan perutnya sudah tidak sakit lagi, darah yang keluar berwarna merah.
Tanda-Tanda Vital :
a. TD : 110/80 mmHg
b. N : 76 x/menit
c. RR : 22 x/menit
d. S : 36,9oC
A : Diagnosa :
DS : Ibu mengatakan terdapat darah yang keluar dari vagina berwarna merah (lochea rubra).
Ibu mengatakan bersalin pada tanggal 25 Desember 2011, pukul : 16.00 WIB.
Tanda-tanda vital :
a. TD : 110/80 mmHg
b. N : 76 x/menit
c. RR : 22 x/menit
d. S : 36,9oC
DO : Ibu sudah mulai beraktifitas sendiri secara perlahan-lahan walaupun belum maksimal.
P :
a. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya bahwa pegal-pegal yang dirasakan ibu adalah
normal. Pegal-pegal ini disebabkan karena panggunaan energi yang besar selama persalinan.
c. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilasi dini misalnya dengan berlatih pergerakan dengan
berjalan-jalan secara bertahap.
1) Mengajarkan ibu senam nifas hari ke-2 yaitu sikap tubuh terlentang, kedua kaki lurus
kedepan, angkat kedua tangan lurus keatas sampai kedua telapak tangan bertemu, turunkan
perlahan sampai kedua tangan terbuka lebar hingga sejajar dengan bahu, lakukan gerakan
dengan mantap sehingga terasa otot sekitar tangan dan bahu terasa kencang, ulangi sebanyak
8 kali.
2) Memberitahu ibu manfaat senam nifas yang dapat mengurangi rasa pegal.
Tanda-tanda vital :
a. TD : 120/70 mmHg
b. N : 84 x/menit
c. RR : 24 x/menit
d. S : 37oC
A : Diagnosa :
DS : Ibu mengatakan terdapat darah yang keluar dari vagina berwarna merah (lochea rubra).
Ibu mengatakan bersalin pada tanggal 25 Desember 2011, pukul : 16.00 WIB.
Tanda-tanda vital :
a. TD : 120/70 mmHg
b. N : 84 x/menit
c. RR : 24 x/menit
d. S : 37oC
Masalah
Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.
Dasar :
DS : Ibu mengatakan tidak dapat tidur nyenyak pada malam hari karena bayi
sering terbangun.
P :
a. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya bahwa bayi terbangun pada malam
hari
adalah normal. Bayi terbangun karena bayi lebih banyak menghabiskan
waktu tidurnya pada siang hari dan bisa juga karena bayi lapar saat malam hari.
b. Anjurkan pada ibu untuk dapat beristirahat walau sebentar disiang hari.
c. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya dan melakukan perawatan sehari-
hari pada bayinya, seperti merawat tali pusat dan memandikan bayinya.
1) Mengajarkan ibu senam nifas hari ke-3 yaitu berbaring rileks dengan posisi
tangan disamping badan dan lutut ditekuk, angkat pantat perlahan, turunkan
kembali pantan perlahan (jangan menghentak), ulangi sebanyak 8 kali.
2) Memberitahu ibu manfaat senam nifas yang dapat membantu ibu untuk
rilaks dan segar.
Disini anda juga dapat melihat-lihat berbagai macam produk seperti cabinet,
celengan, mirror, dan lain-lain.. Silahkan lihat di Product Catalog,, Selamat
melihat-lihat, jika anda berminat silahkan memesan dan menanyakan tentang
produk melalui email langsung dan buku tamu blog ini.. Terima Kasih..
Leave a Reply
Blogger templates
Category List
Artikel Kesehatan
Artikel Tentang Jaringan
Menjual Barang Unik Dari Bahan Kayu
Tutorial For Blog
Blogger news
Blog Archive
o ▼ 2012 ( 24 )
► Oktober ( 1 )
► Mei ( 1 )
► April ( 2 )
► Maret ( 8 )
▼ Januari ( 12 )
Cara Mendaftarkan Blog ke Google
Tips agar Bidan Laris di Kota-Kota Besar
Cara Membuat Scroll Pada Widget Dan Di dalam Posti...
DOWNLOAD AVIRA FREE PERSONAL 2012
DOWNLOAD WINRAR 4.10 FULL CRACK
DOWNLOAD FREE AIMP MP3
Membuat Efek Link Warna Pelangi
Membuat Gambar Selalu Dipojok Blog
ATONIA UTERI
Asuhan Kebidanan Ibu Nifas 6 Jam Post Partum
Upaya Promosi Kesehatan pada Ibu Menyusui
Remote Sensor
o ► 2011 ( 4 )
Blogroll
Category
o Artikel Kesehatan ( 9 )
o Artikel Tentang Jaringan ( 7 )
o Menjual Barang Unik Dari Bahan Kayu ( 1 )
o Tutorial For Blog ( 4 )