Anda di halaman 1dari 1

Nama : Rafli Fachrezi

Nim : F1317058
Kelas : S1 Akuntansi B

Penggolongan Pajak atas Jasa Katering


Jasa Katering adalah jasa penyedia makanan dan minuman yang dilengkapi dengan
peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian, untuk
disajikan di lokasi yang diinginkan oleh pemesan baik yang disajikan dengan atau tanpa
peralatan dan petugasnya (Pasal 1 ayat (2) PMK No 18/PMK.010/2015.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2015 Pasal 1 ayat 6(aj)


disebutkan bahwa jasa katering atau tata boga termasuk dari jenis jasa lain yang masuk dalam
objek PPh Pasal 23. Tarif yang dikenakan adalah 2% dari jumlah bruto bila wajib pajak yang
dipotong memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan lebih tinggi 100% bila wajib pajak
tersebut tidak memiliki NPWP.
Kriteria jasa boga atau katering berdasarkan PMK RI Nomor 18/PMK.010/2015

1. Sebagai jasa penyedia makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan
perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, dan penyajian untuk disajikan di
lokasi yang diinginkan oleh pemesan.
2. Penyajian makanan dan/atau minuman di lokasi yang diinginkan oleh pemesan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan atau tanpa peralatan dan
petugasnya.
3. Tidak termasuk dalam pengertian jasa boga atau katering yaitu penjualan makanan
dan/atau minuman yang dilakukan melaui tempat penjualan berupa toko, kios, dan
sejenisnya untuk menjual makanan dan/atau minuman, baik penjualan secara langsung
maupun penjualan secara tidak langsung/pesanan.

Jadi jasa katering yang termasuk ke dalam kriteria yang disebutkan di PMK RI No
18/PMK.010/2015 akan dikenakan pajak pusat yaitu PPh pasal 23 atas Jasa Katering.

Sedangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah


dan Retribusi Daerah Pasal 1 ayat 22 menyatakan Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan
yang disediakan oleh restoran. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman
yang dipungut bayaran yang mencakup rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan
sejenisnya baik dkonsumsi di tempat pelayanan maupun ditempat lain. Dikecualikan restoran
atau rumah makan yang pengelolaannya satu manajemen dengan hotel. Tarif pengenaan pajak
restoran ditetapkan sebesar 10% dengan pembayaran setiap bulan. Jadi, apabila kita makan di
restoran, rumah makan, warung dan sejenisnya akan dikenakan Pajak Daerah yaitu pajak
restoran yang tarifnya sebesar 10%.

Anda mungkin juga menyukai