Anda di halaman 1dari 11

HUKUM BISNIS

“BAB 12. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)”

Disusun Oleh :
Latifatul Choiriyah Umami ( 01115065 )
Regina Sisca Fortunata ( 01115008 )
Rida Silviatul Hidayah ( 01115094 )

Dosen Pengampuh:
Shergan Antonius, SE., M.SA.

FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI


UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
Tahun 2017
A. Pengertian Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Berdasrkan substansinya, Hak Kekayaan Intelektual (HKI berhubungan erat
dengan benda tidak berwujud serta melindungi karya intelektual yang lahir dari
cipta, rasa, dan karsa manusia.
Definisi lain yang lain yang dikemukakan oleh Keogh dan Steward dalam
Utomo, 2009 : 2 yaitu sebagai sekumpulan hak yang diberikan oleh hukum untuk
melindungi investasi ekonomi dari usaha-usaha yang kreatif

B. Hak Kekayaan Intelektual dan Pembangunan Ekonomi


Hubungan erat antara perlindungan HKI dengan peningkatan pertumbuhan
ekonomi domestik sebuah negara sudah pasti tidak dapat disangkal lagi (Utomo,
2009;41). Misalnya saja Amerika mendapatkan keuntungan ekonomi dalam jumlah
yang besar dari produk-produk HKI (atas pembayaran Royalti)

C. Cabang-cabang Hak Kekayaan Intelektual


Di Indonesia, dikenal tujuh cabang hak kekayaan intelektual, antara lain :
1. Hak Cipta (Copyright)
a. Dasar Hukum dan Pengertian Hak Cipta
Dalam HKI di Indonesia, pengaturan hak cipta sebagai cabang dari HKI di
Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 19 Tahn 2002 tentang Hak
Cipta (selanjutnya disebut UUHC).
Yang dimaksud dengan Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau
penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau
memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan-peraturan yang berlaku.
b. Sifat Kebendaan Hak Cipta
Hak cipta mempunyak sifat kebendaan dan tergolong benda bergerak tidak
berwujud. Hak cipta dapat beralih atau dialihkan kepada orang lain, baik
seluruhnya maupun sebagian dan dilakukan secara tertulis baik dengan
maupun tanpa akta notaris.
c. Ciptaan yang dilindungi

1
Pasal 12 ayat (1) UUHC secara rinci menyebutkan berbagai ciptaan yang
dilindungi, yaitu ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra
yang mencangkup sebagai berikut :
1) Buku, program komputer, pamflet, maupun karya tulis yang diterbitkan
2) Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan sejenisnya
3) Alat peraga yagn dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu
pengetahuan
4) Lagu atau musik dengan atau tanpa teks
5) Drama, tari, koreograi, pewayangan, dan pantomin,
6) Senirupa dalam segala bentuk
7) Arsitektur
8) Peta
9) Seni batik, fotografi
10) Sinamatografi
11) Terjemahan, tafsir saduran, database, dan karya lain dari hasil
pengalihwujudan
d. Pembatasan Hak Cipta
Terdapat beberapa pembatas terhadap ketentuan yagn menetapkan macam-
macam ciptaan yang dilindungi sebagaimana yang telah disebutkan, antara
lain tidak ada hak cipta atas hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara,
peraturan perundang-undanganan, pidato kenegaraan, dan keputusan badan
arbitrase atau keputusan badan-badansejenis lainnya.
e. Pencipta
Yang dianggap pencipta atas suatu ciptaan adalah (1) orang yang namanya
terdaftar dalam daftar umum ciptaan dalam Direktorat Jenderal HKI atau
(2) orang yang namanya disebut dalam ciptaan atau diumumkan sebagai
pencipta pada suatu ciptaan. Ketentuan tersebut tidak berlaku jika terbukti
sebaliknya.
Dalam hal adanya ciptaan yang tidak dikenal penciptanya maka berlaku
ketentuan sebagai berikut.
1) Negara memegang hak cipta atas karya peninggalan prasejarah, sejarah,
dan benda kebudayaan nasional lainnya

2
2) Negara memegang hak cipta atas cerita rakyat dan hasil kebudayaan
rakyat yang menjadi milik bersama, seperti cerita hikayat, dongeng,
legenda, babad, lagu, kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi, dan
karya seni lainnya.
f. Hak Pencipta
Dalam hak cipta terkandung dua macam hal khusus bagi pencipta, yaitu
hak ekonomi (economic right) dan hak moral (moral right).
Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi bagi
penciptanya atau pemegang hak cipta untuk mendapatkan manfaat atas
ciptaanya serta produk hak terkait. Sentara Hak Moral adalah hak yagn
melekat pada diri pencipta atau pelaku yagn tidak dapat dihilangkan atau
dihapus tanpa alasan apapun walaupun hak ekonomi pada hak cipta atau
hak terkait telah dialihkan, kecuali dengan persetujuan pencipta atau
dengan persetujuan ahli warisnya dalam hal pencipta telah meninggal
dunia.
g. Masa Berlaku Hak Cipta
1. Hak cipta atas ciptaan yagn berupa :
a. Buku, pamflet, maupun karya tulis yang diterbitkan,
b. Drama, tari, koreograi
c. Senirupa dalam segala bentuk
d. Seni batik,
e. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks
f. Arsitekstur
g. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan sejenis lainnya
h. Alat peraga,
i. peta
j. Terjemahan, tafsir saduran,
Hal tersebut diatas berlaku seumur hidup pencipta dan terus
berlangsung hingga lima puluh tahun setelah pencipta meninggal dunia.
Untuk ciptaan tersebut yagn dimiliki oleh dua orang atau lebih, hak
cipta berlaku selama hidup pencipta yagn meninggal dunia paling akhir
dan berlangsung hingga lima puluh tahun sesudahnya.

3
2. Hak cipta atas ciptaan yang erupa : Program komputer,
senimatografi,fotografi, database, karya hasil pengalihwujudan, dan
perwajahan karya tulis yagn diterbitkan berlaku selama lima puluh
tahun sejak pertama kali diumumkan.
h. Pendaftaran Hak Cipta
Terdaftar atau tidak terdaftarnya ciptaan masing masing tetap memperoleh
perlindungan. Namun demikian Direktorat Jenderal HKI Departemen
Hukum dan HAM RI menyelenggarakan pendaftaran ciptaan dan dicatat
dalam daftar umum ciptaan.
i. Sanksi Pidana
Pelanggaran terhadap hak cipta akan dikenakan sanksi ayng telah
ditetapkan oleh Undang-undang dan peraturan yang berlaku.
j. Beberapa Prinsip Utama Hak Cipta
UUHC mengandung tujuh peinsip utama yaitu :
1) Hak cpta melindungi perwujudan ide bukan ide itu sendiri
2) Hak cipta tidak memerlukan pendaftaran untuk memperoleh
perlindungan hukum
3) Hak cipta bersifat asli dan pribadi
4) Ada pemisah antara pemilil fisik dengan hak yang terkandung dalam
suatu benda
5) Jangka waktu untuk perlindungan hak cipta bersifat terbatas
6) Pasal-pasal pidana dalam UUHC bersifat delik biasa
7) Perlindungan hak cipta berlaku terhadap warga negara asing yagn
terlibat dalam perjanjian yang sama.

2. Paten (Patent)
a. Pengertian
Yang dimaksud dengan paten adalah hak ekslusif yagn diberikan oleh
negara kepada inventor atas hasil invensinya dalam bidang teknologi,
selama jangka waktu tertentu melaksanaakan sendiri invensinya atau
memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
b. Invensi yang dapat diberikan paten

4
Sutau penemuan dapat diberikan paten apabila invensi tersebut
mengandung unsur (1) kebaruan (2) langkah-langkah inventif, dan (3)
dapat diterapkan dalam industri
c. Jangka waktu paten
Paten diberikan jangka waktu selama 20 tahun terhitung sejal tanggal
penerimaan dan jangka waktu tersebut tidak dapat diperpanjang. Sementara
paten sederhana diberikan jangka waktu 10 tahun.
d. Subjek paten
Yang berhak memperoleh paten adalah inventor atau yang menerima lebih
lanjut hak inventor yagn bersangkutan
e. Hak pemegang Paten
Hak pemegang Paten mencangkup hal-hal berikut :
1. Memiliki hak ekslusif untuk melaksanakan paten yagn dimilikinya dan
melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya.
2. Dalam hal paten proses, larangan terhadap pihak lain yagn tanpa
persetujuan melakukan impor hanya berlaku terhadap impor produk
yang semata-mata dihasilkan dari penggunaan paten proses yang
dimilikinya
3. Dikecualikan dari hak sebagaimana tersebut diatas apabila pemakai
paten tersebut untuk kepentingan pendidikan, penelitian, percobaan,
atau analisis sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar dari
pemegang paten
f. Prinsip-prinsip penting dalam UU Paten
1. Paten hanya terkait dengan invensi dalam bidang teknologi yang
berisikan pemecahan masalah
2. Perlindungan hukum terhadap invensi dalam bidang teknologi
didasarkan atas permohonan
3. Pendaftaran paten bersifat teritorial
4. Sistem pendaftaran paten dianut oleh UU Paten Indonesia adalah sistem
pendaftar pertama

5
5. Paten dapat dialihkan kepemilikannya melalui berbagai cara, seperti
warisan hibah, wasiat, perjanjian tertulis atau sebab-sebab lainyang
dibenarkan oleh perundang-undangan.
6. Untuk melindungi kepentingan masyarakat, UU paten mengatur bahwa
bolar provision dan impor paralel bukan merupakan pelanggaran
7. Pengadilan Niaga mempunya wewenang untuk menyelesaikan perkara
pelanggaran paten dalam bidang perdata.
8. Tindak pidana yagn diatur didalam UU paten adalah delik aduan.

3. Merek (Trademark)
a. Pengertian
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang
atau jasa.
b. Jenis Merek
Dalam perundang-undangan jenis merek terbagi menjadi dua yaitu :
Merek dagang yaitu : merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama
atau badan hukum untuk membedakan dagang sejenisnya.
Merek jasa yaitu : merek yang digunakan pada jasa yagn diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan
hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
c. Pendaftaran Merek
Ketentuan dalam pendaftaran merek mencakup hal-hal berikut ini:
1. Sebuah merek dapat didaftarkan apabila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut
a. Adanya daya pembeda
b. Keaslian
2. Sebuah merek tidak dapat didaftarkan apabila terjadi hal-hal berikut
a. Pemohon beriktikad tidak baik
b. Merek tersebut mengandung salah satu unsur dibawah ini

6
1) Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum.
2) Tidak memiliki daya pembeda
3) Telah menjadi milik umum
4) Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau
jasa yang dimohonkan pendaftarannya
3. Sebuah merek harus ditolak permohonan pendaftarannya apabila
merek tersebut
a. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu
untuk barang dan/atau jasa yang sejenis
b. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang
dan/atau jasa sejenis
c. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dengan indikasi geografis yang sudah dikenal
d. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama
badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan
tertulis dari yang berhak
e. Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama,
bendera, lambang atau simbol atau emblem negara atau lembaga
nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis
dari pihak yang berwenang
f. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel
resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah,
kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.
d. Indikasi Geografis
Indikasi geografis adalah indikasi atau identitas dari suatu barang yang
berasal dari suatu barang yang berasal dari suatu tempat , daerah atau
wilayah tertentu yang menunjukkan adanya kualitas, reputasi, dan
karakteristik, termasuk faktor alam dan faktor manusia yang dijadikan
atribut dari barang tersebut.

7
e. Jangka Waktu Perlindungan
Merek terdaftar mndapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun
sejak tanggal penerimaan pendaftaran dan jangka waktu perlindungan itu
dapat diperpanjang.
f. Pengalihan Hak atas Merek terdaftar
Hak atas merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena
1. Pewarisan
2. Wasiat
3. Hibah
4. Perjanjian
5. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan
g. Lisensi
Pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain
dengan perjanjian bahwa penerima lisensi akan menggunakan merek
tersebut untuk sebagian atau seluruh jenis barang atau jasa. Perjanjian
lisensi wajin dimohonkan pencatatannya pada direktorat jenderal dengan
dikenakan biaya dan akibat hukum dari pencatatan perjanjian lisensi
berlaku terhadap pihak-pihak yang bersangkutan dan terhadap pihak ketiga.
h. Sanksi Pidana
Pelanggaran terhadap merek dikenakan sanksi sebagai berikut
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang
sama pada kesluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk
barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan
dipidana dengan pidana penjarapaling lama 5 (lima) tahun dan/atau
didenda paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu milyar rupiah)
2. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang
sama pada pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk
barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau denda
sebanyak Rp 800.000.000 (delapan ratus juta rupiah)

8
Prinsip-prinsip penting yang berkaitan dengan merek yang berlaku secara
internasional ditemukan juga di dalam UU Merek Indonesia sebagaimana
telah diuraikan diatas
1. Merek merupakan sebuah tanda yang membedakan sebuah produk
barang atau jasa yang lain yang sejenis
2. Perlindungan merek diberikan dengan pendaftaran
3. Pihak yang mengajukan permohonan pendaftaran merek tidak hanya
dibatasi pada orang, tetapi juga badan hukum
4. Jangka waktu perlindungan merek dapat terus diperpanjang asalkan
permohonan perpanjangan merek dilakukan dua belas bulan sebelum
jangka waktu berakhir
5. UU Merek menyediakan pengecualian khusus terhadap perlindungan
indikasi asal yang tidak harus didaftakan
6. UU Merek menganut asas pendaftar pertama
7. UU Merek menggunakan prinsip pemohon merek yang beriktikad baik
8. Penghapusan merek oleh Direktorat Jenderal HKI terjadi karena 4
kemungkinan, yaitu (1) atas prakarsa Direktorat Jenderal HKI, (2) atas
permohonan dari pemegang merek, (3) putusan pengadilan berdasarkan
gugatan penghapusan merek, (4) tidak diperpanjangnya jangka waktu
pendaftaran merek
9. Untuk mempercepat penyelesaian perkara merek, putusan pengadilan
niaga hanya data diajukan kasasi
10. UU Merek menyandarkan proses tuntutan pidana berdasarkan prinsip
delikaduan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Silonde, A. A dan Wirawan B.I. 2017 Pokok-pokok Hukum Bisnis, Cetakan

ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

10

Anda mungkin juga menyukai