PENDAHULUAN
Sel punca merupakan sel yang belum terdiferensiasi yang ditemukan pada
embrio (stadium blastocyst) dan pada beberapa jaringan dewasa. Sel punca dapat
membelah diri secara mitosis untuk memperbarui diri dan dapat berubah menjadi
berbagai jenis sel sesuai fungsi tertentu. Sel punca berperan sebagai sel cadangan
untuk memperbaiki jaringan yang rusak pada tubuh (Rai, et al 2012). Sebuah sel
dapat dikategorikan menjadi sel punca apabila memiliki dua karakteristik, yaitu sel
harus memiliki kemampuan yang tidak terbatas untuk memperbarui diri untuk
memproduksi progeny sesuai dengan sel aslinya serta dapat berdiferensiasi menjadi
sel yang merupakan bagian dari tubuh yang sehat (Biehl et al, 2009).
A. Sel punca
1. Definisi dan Karakteristik
Sel punca memiliki beberapa karakteristik yang menjadikannya berbeda
dengan sel-sel mamalia lainnya. Definisi sel punca meliputi tiga kriteria,
yaitu (Bieniasz et al, 2014):
a. kemampuan untuk memperbarui diri
b. kemampuan untuk membuat sel yang terdiferensiasi
c. kemampuan untuk secara fungsional seperti jaringan in vivo
Sel punca merupakan sel yang belum terdiferensiasi yang ditemukan pada
embrio (stadium blastocyst) dan pada beberapa jaringan dewasa. Sel punca dapat
membelah diri secara mitosis untuk memperbarui diri dan dapat berubah menjadi
berbagai jenis sel sesuai fungsi tertentu. Kemampuan sel punca dalam memperbaiki
dan memperbarui jaringan merupakan sebuah potensi untuk dijadikan sebagai
terapi untuk regenerasi dan perbaikan jaringan. Penggunaan sel punca sebagai
terapi masih memerlukan kajian lebih lanjut, mulai dari efek terapi, efek samping
dan isu etik. Banyak penelitian dari sel punca yang belum mencapai tahap uji klinis,
dikarenakan permasalahan etik dan keamanan. Maka dari itu, para ilmuwan kini
masih mengembangkan terapi sel punca agar dapat diaplikasikan sebagai terapi dari
beragam penyakit.
DAFTAR PUSTAKA