Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga makalah
“Enzime Gamma Glutamyl Transferase” ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah kimia darah enzimatik Jurusan Teknologi Laboratorium Medik
Poltekkes Kemenkes Semarang
Penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan, dukungan, dan
bimbingan dari berbagai pihak terutama ibu Hj. Nurul Qomariyah S.Pd.,M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah kimia darah enzimatik.
Meskipun kami selaku penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun kesempurnaan itu sepertinya hal yang mustahil. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas Makalah ini dapat lebih baik.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga makalah ini bermanfaat.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................................................iii
ISI....................................................................................................................................................1
B. Patogenesis............................................................................................................................2
C. Aplikasi Klinis.......................................................................................................................2
D. Metode Pemeriksaan.............................................................................................................3
E. Masalah Klinis.......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7
INTISARI.......................................................................................................................................8
iii
ISI
Gamma glutamyl transferase banyak ditemukan di hati dan ginjal. Enzim ini juga
ditemukan dalam jumlah sedikit di limpa, kelenjar prostat, dan otot jantung. Selama ini
GGT dikenal luas sebagai penanda penyakit hati (Lee, 2004).
Enzim GGT diproduksi di banyak jaringan, sebagian besar dibuat di dalam organ
hati dan dibawa oleh lipoprotein dan albumin. GGT juga ditemukan di ginjal (terutama di
tubulus renalis proksimal), paru, pankreas, usus, dan endotel vaskuler. Kadar GGT serum
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: genetika, asupan alkohol, lemak tubuh, lipid
plasma, tekanan darah, kadar glukosa, kebiasaan merokok, dan berbagai konsumsi obat,
misalnya antikonvulsan dan obat-obatan yang menginduksi enzim.
GGT merupakan protein yang diproduksi secara multigen, terdiri dari 7 gen dan
pseudogen. Hingga kini, struktur protein yang tepat, pola ekspresi gen, serta mekanisme
pengaturan GGT masih belum diketahui pasti. Secara molekuler, GGT merupakan
senyawa glikoprotein dengan berat molekul 68.000 dalton yang terdiri dari 2 protein,
masing-masing dengan berat 46.000 dalton dan 22.000 dalton.2 Nilai normal GGT adalah
antara 0-30 IU/L. Biasanya tidak ada perbedaan nilai normal pria dan wanita, walaupun
dalam beberapa penelitian dapat ditemukan kadar GGT pada pria 25% lebih tinggi
dibandingkan pada wanita. GGT ditemukan lebih tinggi pada ras kulit hitam.
GGT mulai digunakan untuk tes fungsi hati sejak tahun 1960-an dan 1970-an.
Kadar GGT ditemukan abnormal pada gangguan hati dengan berbagai penyebab, dan
1
ditemukan lebih tinggi lagi pada kasus kolestasis. Selain itu, kadar GGT diperkirakan
dapat membantu dalam diagnosis kasus kanker hati primer apapun sekunder, terutama
karsinoma hepatoselular, walaupun sensitivitasnya perlu dievaluasi lebih lanjut. GGT
kemudian mulai dipertimbangkan memiliki hubungan dengan penyakit kardiovaskuler
setelah Conigrave et al. (1993) menemukan bahwa GGT mungkin berhubungan dengan
mortalitas kardiovaskuler.
Rangkaian reaksi di atas akan memicu oksidasi LDL yang tak diharapkan dan
dapat membuat ruptur plak dinding endotel di arteri koroner jantung maupun arteri
serebral. Pembentukan radikal turut membuat stres oksidatif yang juga membuat tidak
stabil plak ateroma, meningkatkan agregasi trombosit, dan trombosis.
C. APLIKASI KLINIS
2
tes fungsi hati enzimatik generasi kedua ini, tersedia luas di sebagian besar unit
laboratorium klinis, telah digunakan sejak lebih dari 30 tahun, serta relatif memiliki
tingkat sensitivitas tinggi. Oleh karena karakteristik tersebut, GGT kemudian banyak
diteliti sebagai biomarker (penanda biologis) berbagai penyebab mortalitas dan risikonya.
Agar dapat digunakan sebagai penanda biologis atau biomarker, GGT harus
memenuhi kriteria: memiliki ciri spesifik, tingkat spesifi sitas dan sensitivitas tinggi,
mampu digunakan sebagai determinan, dan dapat diterapkan pada semua gender, usia, dan
etnisitas.
GGT dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam praktik klinis. Menilik
patogenesis GGT pada ateroma, dapat diduga GGT memiliki karakteristik sebagai
penanda proses infl amasi. Selain itu, hasil penelitian klinis menunjukkan bahwa GGT
memiliki hubungan erat pada sindrom metabolik, terdapat di dalam plak ateroma, dan
berbanding lurus dengan lipoprotein (LDL). Oleh karena itu, GGT tampaknya memiliki
kaitan kuat dengan risiko dan penyakit kardiovaskuler. Meskipun demikian sampai saat
ini masih tetap diperlukan pemeriksaan risiko kardiovaskuler lain seperti profi l lipid.
Pemariksaan Kuantitatif
3
mengabsorbsi gelombang cahaya spektrofotometer. Yang banyak dipakai sampai sekarang
adalah metoda Szasz yang dikemukakan dalam tahun 1969.
Prinsip :
PEMERIKSAAN
2. Menghindari obat atau zat yang dapat mempengaruhi kadar GGT misalnya
Aminophenazone, dll
Alat : d. Spektrofotometri
4
tabung
Monoreagent 1000 µl 1000 µl 1000 µl
Stanart - 100 µl -
Sample Serum - - 100 µl
4. Menghomogenkan seluruh larutan
(nilai rujukan bisa berbeda pada tiap laboratorium tergantung metode yang
digunakan)
E. MASALAH KLINIS
5
Obat fenitoin dan barbiturat dapat menyebabkan tes gamma-GT positif
palsu.
6
DAFTAR PUSTAKA
Conigrave KM, Saunders JB, Reznik RB, et al. Prediction of alcohol-related harm
by laboratory test results. Clin Chem. 1993;39:2266-70
7
INTISARI
Gamma-glutamil transferase (GGT) adalah enzim yang ditemukan terutama dihati dan
ginjal, sementara dalam jumlah yang rendah ditemukan dalam limpa, kelenjar prostat dan otot
jantung. Gamma-GT merupakan uji yang sensitive untuk mendeteksi beragam jenis penyakit
parenkim hati. Kebnayakan dari penyakit hepatoseluler dan hepatobiliary kadar GGT dalam
serumnya meningkat. Kadar dalam serum ini akan meningkat lebih awal dan terus meningkat
selama kerusakan sel tetap berlangsung. Peningkatan aktivitas GGT serum dapat ditemukan
dalam penyakit hati, system empedu, dan pancreas. Dalam praktik klinis sehari-hari,
gammaglutamyltransferase (GGT) sering digunakan untuk menilai fungsi sistem hepatobiliaris,
seperti pada inflamasi hati, penyakit perlemakan hati (fatty liver disease), dan penyalahgunaan
alkohol.