Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANALISIS VEKTOR
Pengertian vektor
Operasi Vektor
a b c
sebagai berikut:
R
R
b+a
+b=b+a
(a + b) + c a + (b + c) a
b b
R R
c c
( + b) + c = a
+ (b + c)
R -b b -c
metode analitik.
Penguraian vector :
b cos θ
θ
Ay = a sin θ A b
θ b sin θ
Ax = a cos θ
Ax = a cos θ
Ay = a sin θ
Besar a : Ax 2 + Ay 2
Ax
Arah →θ= arc. tan
Ay
Contoh penerapan dalam soal :
berapa jauh ke utara dan berapa jauh ke timur dari titik asal jarak
Penyelesaian:
Ke utara ke timur Ay =
1
3
= 2 a.
1
2
= 150. 3 = 150.
3
= 75 = 75
Perkalian Vektor
a 2a
k= a
k = -2
-2a
k=- - a
Keterangan:
a= vector a
b = vector b θ = sudut yang dibentuk antara vector a
Jawab:
a.b = a b cosθ
1
= 30( 3)
2
= 3
15
2) Vektor x 8 satuan ke arah utara dioperasikan dengan dot
Jawab:
a.b = a b cosθ
1
= 48 ( 2)
2
= 2
24
axb = a b sinθ
Keterangan:
a= vector a
b = vector b θ = sudut yang dibentuk antara vector a
dan vector b
a
“Kepalkan jari tangan melingkupi sumbu sambil mendorong
sementara ibu jari tetap tegak jadi hasil perkalian vector a dan b
sesama vector satuan untuk mencari hasil perkalian silang antara dua
ixi=jxj=kxk=0i
x j = -j x i = k j x k = -k
x j = i k x i = -i x k = j
A x B = (A x i + A y j + Az k) x (B x i + B y j + Bz k)
A B B A B A B
AxB=( y Bz - Az y )i + (Az X - x Z )j +( x y -
A y B x )k
dengan
C = C x I + C y j + Cz k adalah
C x = A y Bz - Az B y
C y = Az B X - A x BZ
Cz = A x B y - A y B x
Contoh soal
A = 2i + 3j + k dan B = 4i + 2j – 2k
Penyelesaian:
A x B = (A y Bz - Az B y )i + (Az B X - A x BZ )j +(A x B y - A y B x )k
(3)(4)}k
= -8i + 8j – 8k
→ → → → → →
AD = AB + AC atau r12 = r1 + r2
Maka vektor AD di tulis dengan melukis jajaran genjang yang
sisinya AB dan AC dan vektor AD itu sepanjang diagonal jajaran
genjang tersebut.. Di lain pihak , gerakan dari A ke D di pandang
sebagai jumlah gerakan dari A ke B lalu dari B ke D dan atau dapat
kita tulis :
→ → →
AD = AB + AC
B →
→ r2
r1 →
r12 D
A
→
Jika AB = (x 1 , y 1 , z 1)
→
CD = (x 2 , y 2 , z 2)
→ → →
Maka AD= AB+ CD= (x 1+ x 2) i + (y 1 + y 2) j + (z 1 +z 2) k
Perkalian skalar
sebagai berikut :
→ → → → a . b
= ab cos ( a . b )
→ → → →
di mana ( a . b ) di maksudkan sebagai suhu antara a dan b di
komutatif , yakni :
→ → b.a = a .
→ →
b Dengan memperhatikan
gambar 2 terlihatlah bahwa :
c2 = c . c = ( a + b ) . ( a + b ) = a 2 + b2 + 2ab cos ( a , b ) =
a2 + b2 – 2 cos γ
y →
→ b
a →
γ c
α
β
x
Gb. 2 rumus cosinus
a .b = (ax i + ay j + az k) . (bx i + by j + bz k)
r2 = r . r = ( xi + yj + zk ) . ( xi + yj + zk )
= x 2 + y 2 + z2
a. Perkalian vektor
→ → →
a x b = c
yang sedemikian hingga vektor c tegak lurus a maupun b serta
pada arah
oleh
→ →
c = ab sin ( a , b )
ixi=0; j x j =0 ; k x k = 0;
ixj=k; I xk = - j ; j x k = i ;
a x b = (ax i + ay j + az k) x (bx i + by j + bz k)
b. Perkalian Cross
A×B=C= AB sinα×a
B.GERAK PARABOLA
Gerak
sepanjang sumbu x
berupa gera lurus
beraturan (GLB)
vox = vo
x = vx . t
x = vo .t
keterangan:
vo = kecepatan awal (m/s)
vx = kecepatan ke x (m/s)
x = jarak (m)
= sudut elevasi ( )
voy = vo sin
vy =vo – gt
x = vo.t – ½ at2
y = vo . t – ½ g t2
Keterangan:
y = jarak (m)
a = percepatan (m/s2)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
t = waktu (s)
VR=
t=
y = vo . t – ½ g t2
y = vo . –½g( 2
y = vo . –½g(
y= tan x – ½ g (
Keterangan:
y = tinggi (m)
a = percepatan (m/s2)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Vo = g tm
ty max =
keterangan:
ty max = waktu tinggi maksimum
sebagai beriku:
y = vo . t – ½ g t2
hmax = vo . – ½ g( 2
hmax = -½g
hmax = -
hmax = -
hmax =
Keterangan:
hmax = tinggi maksimum (m)
vo . t – ½ g t2 = 0
vo . t = ½ g t2
vo = ½gt
2vo = gt
tx max =
tx max = waktu untuk mencapai jauh tembakan maksimum
x = vo .t
xmax = vo
xmax = 2
xmax =
Keterangan:
xmax = jauh tembakan maksimum(m)
Permasalahan 1:
V0= 60 m/s
g = 10 m/s2
Ditannya :
a. ty max=.... ?
b. hmax =.....?
c. tx max =.....?
d. xmax=......?
Jawab :
a. ty max = = = 3 sekon
b. hmax = = = = = = 45
m
c. tx max = 2 ty max = 2 . 3 = 6 sekon
d. xmax = = = 360 . ½
= 180 m
Permasalahan 2:
Seorang penembak ingin menembak burung yang
bertengger pada pohon yang berjarak 100 m dari
penembak tersebut. Burung berada pada ketinggian 80m
dari tanah. Bila penembak mengarahkan senapannya
membentuk sudut 450 terhadap arah mendatar dan
gravitasi bumi yaitu 10 m/s2 maka berapakah kecepatan
awal peluru yang diperlukan supaya burung kena tembak?
Penyelesaian :
Diketahui :
x = 100m
y = 80 m
= 450
g = 10 m/s2
Ditannya :
v0 = …….?
Jawab :
Y = tan x–½g(
80 = tan 45.100- ½ . 10
80 = 1. 100 -
80 = 100 -
80 = 100 -
= 100 – 80
= 20
= 20.
5000 =
= vo
= vo
C.GERAK MELINGKAR
a. Perpindahan Sudut
Jika kita tinjau sebuah contoh gerak melingkar,
misalnya gerak roda kendaraan yang berputar. Ketika roda
berputar, tampak bahwa selain poros (pusat roda), bagian
lain roda lain selalu berpindah terhadap pusat roda sebagai
kerangka acuan. Perpindahan pada gerak melingkar
disebut perpindahan sudut. Ada tiga cara menghitung
sudut. Cara pertama adalah menghitung sudut dalam
derajat ( ). Satu lingkaran penuh sama dengan 360 . Cara
kedua adalah mengukur sudut dalam putaran. Satu
lingkaran penuh sama dengan satu putaran. Dengan
demikian, satu putaran = 360 . Cara ketiga adalah dengan
radian. Radian adalah satuan Sistem Internasional (SI)
untuk perpindahan sudut, sehingga satuan ini akan sering
kita gunakan dalam perhitungan.
Jadi:
=2
1 putaran = =2
1 rad = derajat =
b. Kecepatan Sudut
Dalam gerak melingkar, bagian yang berbeda
memiliki kecepatan yang berbeda. Misalnya gerak roda
yang berputar. Bagian roda yang dekat dengan poros
bergerak dengan kecepatan linear yang lebih kecil,
sedangkan bagian yang jauh dari poros atau pusat roda
bergerak dengan kecepatan linear yang lebih besar. Oleh
karena itu, bila kita menyatakan roda bergerak melingkar
dengan kelajuan 10 m/s maka hal tersebut tidak
bermakna, tetapi kita bisa mengatakan tepi roda bergerak
dengan kelajuan 10 m/s.
= =
= Perpindahan sudut
= Selang waktu
Contoh soal :
1. Posisi sudut suatu titik pada roda dinyatakan oleh
t = 10 sekon, maka
=
= = = = 14 rad
Keterangan :
= perpindahan sudut
= selang waktu
Contoh soal:
saat t = 1 sekon?
Diketahui : =(0,25t2 + 0,5t -1) rad
= 0,5 t + 0,5
= 1 rad/s
c. Percepatan Sudut
Dalam gerak melingkar, terdapat percepatan sudut
apabila ada perubahan kecepatan sudut. Percepatan sudut
terdiri dari percepatan sudut sesaat dan percepatan sudut
rata-rata. Percepatan sudut rata-rata diperoleh dengan
membandingkan perubahan kecepatan sudut dan selang
waktu. Secara matematis ditulis :
keterangan :
= selang waktu
Contoh soal:
t = 0 sekon, maka
= 3 rad/s
= (20+3) rad/s
= 23 rad/s
rata-rata adalah:
= = = = 10 rad/s2
Keterangan:
= selang waktu
Contoh soal:
= 4 rad/s2
atau x = r
v= → persamaan 1
=r → persamaan 2
v= =
keterangan :
v=
v=
Keterangan:
v = kecepatan linier
= kecepatan sudut
= → persamaan 1
Keterangan :
= percepatan tangensial
= perubahan selangwaktu
= → persamaan 2
= → =
= (
Keterangan :
= percepatan tangensial
= percepatan sudut
x (jarak) M rad x=
v m/s rad/s v=
(kecepatan
)
m/s2 rad/s2
V=
dimana s adalah jarak dengan satuan meter (m) dan t
adalah waktu dengan satuan sekon (s).
Percepatan Sentripetal
Percepatan Sentripetal ( merupakan percepatan
yang terjadi pada gerak melingkar beraturan yang arahnya
selalu menuju pada pusat lingkaran. Jika suatu benda
melakukan gerak dengan kelajuan tetap mengelilingi suatu
lingkaran, maka arah dari gerak benda tersebut
mempunyai perubahan yang tetap. Dalam hal ini maka
benda harus mempunyai percepatan yang merubah arah
dari kecepatan tersebut. Arah dari percepatan ini akan
selalu tegak lurus dengan arah kecepatan, yakni arah
percepatan selalu menuju kearah pusat lingkaran.
Percepatan sentripetal disebut juga percepatan radial
karena mempunyai arah sepanjang radius atau jari‐jari
lingkaran.
Δv = . Δx
2. Jarum jam
Contoh Soal :
Penyelesaian :
r1 = 5 cm, r2 = 10 cm, r3 = 30 cm
b. 2 = 3 = rad/s
2 =
v2 = 2 . r2 = x 10 = cm/s
v= = = 0,3 m/s
= = = 0,45 m/s
Kesimpulan