a. Pengertian
Ekslampsia adalah timbulnya kejang pada perempuan dengan preeklamsia yang
tidak disebabkan oleh penyebab lain, kejang yang timbul merupakan kejang umum dan
dapat terjadi sebelum, saat atau setelah persalinan. Eklampsia dibedakan menjadi
eklampsia gravidarum (antepartum), eklampsia partuirentum (intrapartum), dan eklampsia
puerperale (postpartum), berdasarkan saat timbulnya serangan. Eklampsia banyak terjadi
pada trimester terakhir dan semakin meningkat saat mendekati kelahiran.5,8 Pada kasus
yang jarang, eklampsia terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Sektar 75%
kejang eklampsia terjadi sebelum melahirkan, 50% saat 48 jam pertama setelah
melahirkan, tetapi kejang juga dapat timbul setelah 6 minggu postpartum. Kejang yang
melebihi 48 jam pascapartum akan menyebabkan koma yang berkepanjangan atau
eklamsia atipikal.
Penyebab utama morbiditas dan mortalitas maternal setelah kejang eklamsia adalah
aspirasi, setelah stabilisasi awal dan penatalaksanaan jalan nafas, perawat harus
mengantisipasi program pemeriksaan untuk pelaksanaan sinar x dada dan kemungkinan
pemeriksaan tes darah arteri (GDA) untuk menyingkirkan kemungkinan aspirasi. Suatu
pengkajian yang cepat untuk mengetahui aktifitas rahim, status service dan status janin
dilakukan. Selama kejang ketuban dapat pecah dan service berdilatasi karena rahim
menjadi hiperkontaksi dan hipertonik, kelahiran akan segera terjadi. Jika tidak, segera
sesudah tedensi kejang dan tekanan darah ibu bisa dikendalikan, harus dibuat keputusan
apakah persalinan akan segera dilakukan, semakin berat keadaan ibu semakin besar
kebutuhan untuk segera melahirkan tergantung pada keadaan maternal dan janin.
Pada kasus preeklamsia yang lebih berat, juga kasus eklamsia, magnesium sulfat
yang diberikan secara parenteral merupakan antikonvulsan yang efektif dan tidak
menyimpulkan penekanan sistem saraf pusat pada ibu maupun janin. Magnesium sulfat
dapat diberikan secara intravena melaluli infus kontinu atau secara intramaskular melalui
injeksi berkala. Dosis untuk preeklamsia berat sama dengan dosis untuk eklamsia. Karena
persalinan dan kelhiran merupakan saat yang paling mungkin untuk terjadinya kejang,
perempuan dengan preeklamesia-eklamsia biasanya diberikan magnesium sulfat selama
persalinan dan 24 jam pasca partum. Magnesium sulfat hampir selalu diberikan secara
intravena, dan disebagian besar unit, jalur intramuscular tidak digunakan lagi.