A. VISI
Visi Departemen Perhubungan sampai dengan tahun 2009
adalah “Terwujudnya pelayanan perhubungan yang handal,
berdaya saing dan memberikan nilai tambah.” Pelayanan
perhubungan yang handal, diindikasikan oleh penyelenggaraan
perhubungan yang aman (security), selamat (safety), nyaman
(comfortable), tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi
kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mam-
pu mendukung pembangunan nasional dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pelayanan perhubungan
yang berdaya saing diindikasikan oleh penyelenggaraan
perhubungan yang efisien, dengan harga terjangkau (affordabi-
lity) oleh semua lapisan masyarakat, ramah lingkungan, berke-
lanjutan, dilayani oleh SDM yang profesional, mandiri dan
produktif. Pelayanan perhubungan yang memberikan nilai tam-
bah diindikasikan oleh penyelenggaraan perhubungan yang
mampu mendorong pertumbuhan produksi nasional melalui
iklim usaha yang kondusif bagi berkembangnya peranserta
masyarakat, usaha kecil, menengah dan koperasi, mengenda-
likan laju inflasi melalui kelancaran mobilitas orang dan distri-
busi barang ke seluruh pelosok tanah air, sehingga mampu
memberikan kontribusi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi
nasional serta menciptakan lapangan kerja terutama pada
sektor-sektor andalan yang mendapat manfaat dari kelancaran
pelayanan transportasi.
B. MISI
Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan misi dengan me-
ngacu kepada tiga pendekatan, yaitu: Pertama, pemulihan
kondisi sarana dan prasarana perhubungan agar berfungsi
seperti pada masa sebelum krisis ekonomi; Kedua, melakukan
konsolidasi dengan reorientasi dan reposisi peran dan fungsi
Departemen Perhubungan dalam kerangka good governance;
Ketiga, melaksanakan pembangunan dalam rangka peningkat-
an kapasitas dan kualitas pelayanan jasa perhubungan. Oleh
karena itu misi Departemen Perhubungan sesuai dengan tiga
pendekatan tersebut adalah:
1. Mempertahankan tingkat pelayanan jasa perhubungan:
C. TUJUAN
Pembangunan Departemen Perhubungan dalam kurun waktu
2005-2009 bertujuan untuk mendukung perwujudan Indonesia
yang lebih sejahtera, sejalan dengan perwujudan Indonesia
yang aman dan damai serta adil dan demokratis.
Dalam mewujudkan dukungan tersebut penyelenggaraan trans-
portasi harus berjalan secara efektif dan efisien guna menun-
jang dan mendorong keberhasilan pembangunan nasional.
Penyelenggaraan kegiatan transportasi yang efektif berkaitan
dengan ketersediaan aksesibilitas, optimalisasi kapasitas, mak-
simalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan, se-
dangkan penyelenggaraan transportasi yang efisien berkaitan
dengan maksimalisasi dayaguna dan minimasi biaya yang men-
jadi beban masyarakat.
a. Transportasi Darat
1). Lalu Lintas Angkutan Jalan
a) Meningkatnya kondisi prasarana lalu lintas ang-
kutan jalan terutama menurunnya jumlah pe-
langgaran lalu lintas dan muatan lebih di jalan
sehingga dapat menurunkan kerugian materi.
b) Meningkatnya kelaikan sarana moda transportasi
jalan;
c) Meningkatnya jumlah prasarana dan sarana kese-
lamatan LLAJ;
d) Meningkatnya keterpaduan antar moda dan efisi-
ensi dalam mendukung mobilitas manusia, distri-
busi barang dan jasa, mendukung perwujudan
sistranas dalam perwujudan tatranas, tatrawil
dan tatralok, serta terciptanya pola distribusi
nasional.
e) Meningkatnya SDM profesional dalam perencana-
an, pembinaan dan penyelenggaraan lalu lintas
angkutan jalan.
F. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan Umum Departemen Perhubungan dalam pembangun-
an dan penyelenggaraan transportasi meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1. Dalam penyelenggaraan transportasi, pelaksanaan fungsi
penunjang (servicing function) dilakukan pada daerah yang
telah berkembang dan maju. Kebijakan pelayanan pada dae-
rah yang telah berkembang atau maju antara lain memberi-
kan peluang bagi keterlibatan swasta untuk melaksanakan
pelayanan dengan prinsip least cost economy terutama pada
segmen usaha yang mampu mencapai cost recovery, sedang-
kan untuk segmen usaha yang tidak mampu mencapai cost
recovery, pembangunan fasilitas pelayanan dilakukan oleh
pemerintah. Untuk daerah terisolasi, terpencil, terbelakang
dan kawasan perbatasan, pemerintah memberikan pelaya-
nan transportasi melalui pelaksanaan fungsi pendorong (pro-
moting function).
2. Pembangunan Perhubungan mendukung kebijakan otonomi
daerah melalui penyediaan jasa perhubungan yang membe-
rikan kontribusi terhadap pemberdayaan daerah. Disamping
itu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada daerah
Rencana Strategis Departemen Perhubungan Tahun 2000-2005
V-8
untuk melakukan perencanaan, pembangunan dan pengo-
perasian fasilitas perhubungan sesuai dengan kewenangan-
nya.
3. Pembangunan perhubungan mendukung kelancaran mobili-
tas, distribusi dan pembangunan terutama pada sektor-sek-
tor berbasis sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan
sektor-sektor strategis lainnya, yang pada akhirnya turut
menciptakan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi serta pe-
merataan pembangunan yang berkesinambungan.
4. Kebijakan pembangunan perhubungan berkelanjutan dila-
kukan dengan pengembangan teknologi transportasi yang
ramah lingkungan, hemat energi serta meningkatkan kinerja
keselamatan dan pelayanan, sehingga pelayanan sektor
perhubungan dapat dilakukan secara efisien.
5. Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan dilaku-
kan dengan melibatkan partisipasi swasta dan melakukan
restrukturisasi pada bidang usaha sesuai dengan tuntutan
pasar domestik dan pasar global serta sesuai dengan
semangat perdagangan bebas. Untuk itu diperlukan reposisi
kelembagaan dan revisi peraturan perundang-undangan ser-
ta peningkatan kualitas SDM.
6. Prinsip dasar kebijakan penetapan tarif jasa perhubungan
terdiri dari 3 (tiga) aspek pertimbangan, yaitu:
a. Sisi Operator selaku Penyedia Jasa:
Pertimbangan finansial dengan pendekatan kepada faktor
kelangsungan usaha dengan memperhitungkan biaya
dari setiap jenis jasa perhubungan (cost of service) dan
nilai jasa yang diproduksi dan penggunaan teknologi
(value of service).
b. Sisi Masyarakat selaku Pengguna Jasa:
Pertimbangan sosial ekonomi dengan pendekatan kepada
daya beli masyarakat dengan memperhitungkan kemam-
puan membayar (ability to pay) dan kemauan membayar
(willingness to pay).
c. Sisi Pemerintah selaku Regulator:
Pertimbangan kebijakan nasional dengan lebih menekan-
kan kepada stabilitas nasional, namun tetap dengan
memperhitungkan tercapainya keadaan “optimum alloca-
tion resources” dengan memperhatikan kriteria efisiensi
dan kriteria pemerataan dalam pembangunan serta men-
jaga tingkat pelayanan (level of service) dalam rangka pe-
ningkatan kinerja pelayanan jasa perhubungan.
G. PROGRAM PEMBANGUNAN
1. TRANSPORTASI DARAT
Program pembangunan transportasi darat tahun 2005-2009
bertujuan untuk mendukung pengembangan transportasi da-
rat yang lancar, terpadu, aman dan nyaman, sehingga mampu
meningkatkan efisiensi pergerakan orang dan barang, mem-
perkecil kesenjangan pelayanan angkutan antar wilayah serta
mendorong ekonomi nasional.
a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fa-
silitas Lalu Lintas Angkutan Jalan, dengan kegiatan dan
target fisik disampaikan pada tabel V-1, V-2 V-3 dan V-4;
TABEL V-1
REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN FASILITAS
LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN 2005-2009
TARGET FISIK
KEGIATAN SATUAN
2005 2006 2007 2008 2009 Jml
REHABILITASI
Jembatan Timbang Unit - 1 1 1 1 4
Terminal Unit 5 5 9 8 8 36
PERAWATAN
Retrofit Bus DAMRI Unit 26 30 30 33 32 151
Perbaikan Bus BAMRI Unit 254 265 287 268 268 1.342
Engine Assy DAMRI Unit 26 30 30 33 32 151
Shock Block Assy DAMRI Unit 36 36 38 39 40 189
Sumber: Ditjen Perhubungan Darat, 2005
TABEL V-2
REHABILITASI PRASARANA DAN SARANA KERETA API 2005-2009
TARGET FISIK
KEGIATAN SATUAN
2005 2006 2007 2008 2009 Jml
REHABILITASI
Jembatan KA Buah 4 12 8 8 2 34
Sinyal Paket 4 5 8 4 3 24
Telekomunikasi Km - 205 124 86 70 485
Listrik Aliran Atas Paket 3 5 3 4 4 19
Kereta K3 Unit - 20 20 20 20 80
Kereta KRL Unit 5 - - - - 5
Kereta KD3 Unit 10 6 6 6 6 34
Kereta KRD Unit 13 11 12 12 12 60
Lokomotif Unit 14 9 9 1 0 33
Kereta Unit 37 34 32 27 27 157
TABEL V-3
REHABILITASI PRASARANA
DERMAGA SUNGAI DANAU DAN PENYEBERANGAN 2005-2009
TARGET FISIK
KEGIATAN SATUAN
2005 2006 2007 2008 2009 Jml
TABEL V-4
REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN
PRASARANA DAN FASILITAS PERKOTAAN TAHUN 2005-2009
TARGET FISIK
KEGIATAN SATUAN
2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah
PROGRAM BSTP
Peningkatan/Pemb.Prasarana Angkutan
Massal
Peningkatan Prasarana Angkutan massal Paket - 1 2 2 2 7
Pembangunan Prasarana Angkutan massal Paket - 1 1 - 1 3
Subsidi
Subsidi Operasi Angkutan massal Paket - 1 1 1 1 4
Kegiatan Pendukung
Dukungan Angkutan Lebaran Paket - 2 1 1 1 5
Pengembangan Data dan SIM Paket - 2 1 1 1 5
Studi Paket 5 10 10 10 10 45
Sosialisasi/kampanye ketertiban lalulintas Paket - 2 1 1 1 5
dan angkutan perkotaan
Kota percontohan Paket - 5 4 4 5 18
TABEL V-5
RESTRUKTURISASI DAN REFORMASI KELEMBAGAAN
TRANSPORTASI DARAT TAHUN 2005-2009
TARGET FISIK
KEGIATAN SATUAN
2005 2006 2007 2008 2009 Jml
BUMN PERKERETAAPIAN
Kelembagaan Paket 0,183 0,192 0,200 0,208 0,216 1
Sumber Daya Manusia Paket 0,019 0,148 0,203 0,285 0,344 1
Teknologi Informasi Paket 1,833 4,083 5,491 3,422 1,172 16
BUMN ASDP
Pendukung Perencanaan Paket 5 5 6 6 5 27
Evaluasi dan Monitoring Paket 3 4 4 4 4 19
Kajian Kebijakan & Regulasi Paket - 4 3 1 1 9
TABEL V-6
PENINGKATAN AKSESIBILITAS PELAYANAN
ANGKUTAN DARAT TAHUN 2005-2009
TARGET FISIK
KEGIATAN SATUAN
2005 2006 2007 2008 2009 Jml
SUBSIDI OPERASI
Bus Perintis Paket 1 1 1 1 1 5
Kereta Api Kelas Ekonomi Paket - 1 1 1 1 4
Lintas Penyeberangan Paket 1 1 1 1 1 5
TABEL V-7
PENINGKATAN DAN PEMBANGUNAN
PRASARANA DAN SARANA ANGKUTAN JALAN TAHUN 2005-2009
TARGET FISIK
KEGIATAN SATUAN
2005 2006 2007 2008 2009 Jml
TABEL V-8
PENINGKATAN DAN PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA KERETA API
TAHUN 2005-2009
KEGIATAN SATUAN TARGET FISIK
2005 2006 2007 2008 2009 Jml
PRASARANA ASDP
Dermaga Penyeberangan Paket 40 59 67 56 60 282
Dermaga Sungai Paket 9 11 10 9 9 48
Dermaga Danau Paket - 2 4 4 3 13
Pemecah Gelombang Paket 15 11 1 - - 31
Fasilitas Dermaga di Merak-Bakauheni Paket 1 - - - - 1
Pembuatan Dermaga LDF di Jakarta Paket - - - - - 1
Pembuatan Dermaga LDF di Surabaya Paket - 1 1 - - 2
FASILITAS KESELAMATAN
Rambu Sungai dan Danau Buah 246 1000 1000 1000 1000 4.246
Rambu Suar Buah 5 10 10 10 - 35
SARANA ASDP
Kapal Ro-Ro 1000-2000 GT di Ketapang Unit 1 - - - - 1
Kapal Ro-Ro 1000-2000 GT di Semarang Unit 1 - - - - 1
Kapal Ro-Ro 3000-5000 GT di Merak Unit - 1 - - 1 2
Kapal Ro-Ro 1000-2000 GT di Kayangan Unit - - 1 - - 1
Kapal LDF > 5000 GT di Surabaya Unit - - 1 - - 1
Kapal LDF > 5000 GT di Jakarta Unit - - - 1 - 1
Kapal LDF 1000-2000 GT di Sibolga Unit - - - 1 - 1
Kapal LDF 1000-2000 GT di Bajoe Unit - - - 1 - 1
Kapal LDF 3000-5000 GT di Bakauheni Unit - - - - 1 1
KEGIATAN PENDUKUNG
Pengembangan Data dan SIM Paket - 5 5 5 5 20
Pengembangan SDM dan Teknologi Paket - 4 2 12 12 40
Sumber: Ditjen Perhubungan Darat, 2005
TABEL V-10
PENINGKATAN DAN PEMBANGUNAN
PRASARANA DAN SARANA PERKOTAAN TAHUN 2005-2009
TARGET FISIK
KEGIATAN SATUAN
2005 2006 2007 2008 2009 Jml
ASPEK KESELAMATAN
Traffic Light Unit 2 62 74 89 107 334
Manajemen Rekayasa Lalu-lintas Paket 2 6 10 10 10 38
Perlengkapan Jalan Perkotaan Paket - 1 2 2 2 7
Kawasan Percontohan Paket - 1 2 3 2 8
TABEL V-11
REKONSTRUKSI TRANSPORTASI DARAT DI DAERAH BENCANA