Anda di halaman 1dari 14

VITAMIN E DAN K

Disusn Oleh :
Kelompok 06
Siti Alpiana 201531032
Bagas Haekal 201531072
Rizky Aliyani P 201531105

Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Ilmu Gizi


Universitas Esa Unggul
Jakarta Barat
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan
karunianya, kami dapat menyusun Makalah Protein. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Gizi.
Melalui Makalah ini, kami berharap dapat memperoleh nilai yang maksimal pada
mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Gizi. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih
kepada kepada semua pihak yang telah membantu terbentuknya makalah ini.
Kami telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, namun kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakannya.

Jakarta, 22 November 2016


Penulis,

Kelompok 06
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................................2


Daftar Isi .............................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................4
C. Tujuan .....................................................................................................................4

BAB II Pembahasan
I. VITAMIN E
A. Sejarah Vitamin E
B. Klasifikasi Vitamin E
C. Sumber Vitamin E ....................................................................................................5
D. Fungsi Vitamin E .....................................................................................................6
E. Penyerapan Pencernaan Vitamin E .........................................................................6
F. Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin E ..............................................................8
G. Penyakit Timbul Bila Kekurangan dan Kelebihan E ...............................................9

II. VITAMIN K

A. Sejarah Vitamin E
B. Klasifikasi Vitamin E
C. Sumber Vitamin E ....................................................................................................5
D. Fungsi Vitamin E .....................................................................................................6
E. Penyerapan Pencernaan Vitamin E .........................................................................6
F. Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin E ..............................................................8
G. Penyakit Timbul Bila Kekurangan dan Kelebihan E ...............................................9

BAB III Penutup


A. Kesimpulan .............................................................................................................10
B. Saran .......................................................................................................................14
Daftar Pustaka .....................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk
metabolisme tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia,
tetapi diperoleh dari makanan sehari- hari. Sebuah tema yang sangat menarik tentunya
apabila kita mengetahui betapa pentingnya ilmu yang akan kita pelajari ini. Karena
melalui makalah inilah penulis berupaya mempresentasikan mengenai definisi,
peranan dan juga sumber vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama vitamin
E dan K.

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana Sejarah Vitamin E dan K ?


2) Apa saja Klasifikasi Vitamin E dan K
3) Apa saja Sumber Vitamin E dan K
4) Apa saja Fungsi Vitamin E dan K
5) Bagaimana Penyerapan Pencernaan Vitamin E dan K
6) Berapa Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin E dan K
7) Dampak apa yang Timbul Bila Kekurangan dan Kelebihan Vitamin E dan K

C. Tujuan

1) Mengetahui sejarah Vitamin E dan K


2) Mengetahui Klasifikasi Vitamin E dan K
3) Mengetahui sumber Vitamin E dan K
4) Mengetahui fungsi Vitamin E dan K
5) Mengetahui penyerapan pencernaan Vitamin e dan K
6) Mengetahui AKG Vitamin E dan K
7) Mengetahui dampak yang timbul akibat kekurangan vitamin E dan K
BAB II
PEMBAHASAN
VITAMIN E

A. Sejarah Vitamin E

Vitamin E pertama kali ditemukan pada tahun 1922 oleh Dr. H.M Evans dari
California melalui penelitian untuk mempertahankan kehamilan normal tikus betina di
perlukan suatu subtansi tak dikenal. Tanpa bahan ini, janin tikus akan mati dalam
sepuluh hari saat dikandung. Tikus jantan yang kekurangan bahan ini juga
mengalami kelainan pada testisnya. Sehingga saat itu vitamin E disebut sebagai
vitamin anti kemandulan. Pada wanita juga dianjurkan sebagai perawatan untuk
kemandulan, kelainan menstruasi, peradangan vagina, gejala menopause, mencegah
keguguran dan kesuburan benih.
Vitamin E pertama kali diisolasi pada tahun 1936 dari minyak tepung gandum.
Disebut vitamin E karena ditemukan setelah vitamin-vitamin yang sudah ada yaitu A,
B, C, dan D. Bentuk vitamin E merupakan kombinasi dari delapan molekul yang
sangat rumit yang disebut ’tocopherol’.
Kata ’tocopherol’ berasal dari bahasa Yunani: Toketos yang berati ’kelahiran
anak’ dan Phero berarti ’saya bawa’, akhiran ’-ol’ ditambahkan untuk menunjukkan b
ahwa bahan ini merupakan salah satu dari alkohol yang menyebabkan mabuk jika
dikonsumsi dalam jumlah banyak.

B. Klasifikasi

 Vitamin E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocopherol dan
tocotrienol) yang memiliki aktivitas vitamin E dalam nutrisi.
 Vitamin E tidak larut dalam air karenanya Vitamin E dalam tubuh hanya dapat dic
erna dalam empedu hati
 Vitamin E bersifat basa jika tidak ada oksigen dan tidak terpengaruh oleh asam
pada suhu 100o C. Bila terkena oksigen di udara, akan teroksidasi secara
perlahan-lahan. Sedangkan bila terkena cahaya warnanya akan menjadi gelap
secara bertahap.
C. Sumber Vitamin E

1. Bayam

Banyak orang mengkonsumsi bayam karena kandungan zat besi yang tinggi. Di balik
warnanya yang hijau, bayam juga menjadi sumber vitamin E dan antioksidan yang baik.
Sayur bayam yang telah dimasak mampu memberikan vitamin E sebanyak 3,5 miligram
dalam setiap 100 gram sajiannya.

2. Kacang almond

Di antara jenis kacang, almond merupakan sumber kandungan vitamin E tertinggi. Setiap 100
gram almond mengandung setidaknya 26,3 miligram vitamin E.

3. Paprika merah

Selain vitamin C, paprika juga memiliki kandungan vitamin E dan antioksidan yang kuat.
Ada sekitar 30 miligram vitamin E yang bisa Anda dapatkan dari paprika merah sebanyak
100 gram.

4. Biji bunga matahari

Pada 100 gram sajiannya, biji bunga matahari mengandung 36,6 miligram vitamin E.

D. Fungsi Vitamin E

1. Anti Oksidan
Sifat antioksidan vitamin E juga penting untuk membran sel. Misalnya vitamin E meli
ndungi sel-sel paru-paru yang berada dalam dalam kontak secara konstan dengan oksi
gen dan sel darah putih yang membantu melawan penyakit.

2. Zat Pelindung
Melindungi sel darah merah yang mengangkut oksigen keseluruh jaringan tubuh dari
kerusakan.

3. Kesehatan kulit
Vitamin E membantu untuk mempertahankan kadar air alami yang ada dalam kulit.
Minyak vitamin E membuat Kulit yang kusam menjadi lebih bersinar dan kulit kering
menjadi lebih lembab.
E. Pencernaan penyerapan Vitamin E
Vitamin E masuk kedalam tubuh lalu dibawa oleh lipoprotein di bantu dengan kilomikron
dimana kilomikron tersebut merupaka kendaraan yang membawa vitamin E menuju ke
hati, didalam hati vitamin E banyak melakukan fungsinya yang akan disebarkan ke
jaringan tubuh yang membutuhkan vitamin E. Vitamin E yang tidak dibutuhkan akan
dibawa ke usus halus, usus besar, dan rektum.

F. Angka Kecukupan Gizi Vitamin E


Kelompok umur dan jenis kelamin Kecukupan vitamin E
(mg/hari)

Bayi 0 - 6 bulan 4
7 - 12 bulan 5

Anak 1 - 3 tahun 6
4 - 8 tahun 7

Pria 11
9 - 13 tahun 15
14 - 18 tahun 15
19 - 30 tahun 15
31 - 50 tahun 15
51 - 70 tahun 15
> 70 tahun

Wanita 11
9 - 13 tahun 15
14 - 18 tahun 15
19 - 30 tahun 15
31 - 50 tahun 15

Ibu hamil 15 +4

Ibu menyusui 15 +4
G. Dampak jika Kekurang dan Kelebihan Vitamin E
>Kekurangan

1. Penuaan dini
Seperti yanag anda ketahuivitamin e berfungsi sebagai penangkal rdikal bebas, salah satu
nya adalah penyebab penuaan dini, meningkatkan produksi kolagen pada kulit, membuat
kulit semakin elastis , mendukung pertumbuhan sel kulit baru dan juga mempercepat rege
narasi sel.
2. Infertilitas
Defisiensi vitamin e dalam tubuh juga telah dikaitkan dengan kehadiran gangguan pada si
stem reproduksi,baik pada pria maupun wanita, seperti infertilitas serta kemandulan.
3. hemolisis eritrodit
Kekurangan vitamin E akan menyeabkan sel darah merah terbelah. Proses ini disebut
dan dapat dihindari dengan vitamin E.

Namun kekurangan vitamin E sesungguhnya sangat jarang terjadi karena vitamin ini banyak
terdapat dalam makanan, terutama dalam minyak sayur. Pada manusia kekurangan vitamin E
bisa disebabkan karena diet yang sangat buruk dalam jangka waktu lama.

>Kelebihan

Pada umumnya vitamin E dianggap sebagai bahan yang cukup aman. Dalam
beberapa kasus, kelebihan vitamin E menimbulkan gangguan pada kinerja sistem
imun terhadap infeksi. Gejala yang akan dirasakan adalah sakit kepala, lemah dan
selalu lelah, serta pusing yang disertai gangguan penglihatan. Untuk itu, jumlah
vitamin E dalam tubuh harus berada dalam batasan yang ketat.

VITAMIN K

A. Sejarah Vitamin K

Pada 1929, ilmuwan Denmark Henrik Dam meneliti peran kolesterol dengan memberi
makan ayam diet kolesterol-habis. Setelah beberapa minggu, binatang dikembangkan
perdarahan dan mulai berdarah. Cacat ini tidak bisa dikembalikan dengan menambahk
an kolesterol dimurnikan untuk diet. Tampak bahwa-bersama-sama dengan kolesterol
senyawa kedua telah diekstraksi dari makanan, dan senyawa ini disebut vitamin koagu
lasi. Vitamin baru menerima surat K karena penemuan awal yang dilaporkan dalam ju
rnal Jerman, di mana ia ditunjuk sebagai”Koagulationsvitamin”. Edward Adelbert Doi
sy dari Saint Louis University melakukan banyak penelitian yang mengarah pada pen
emuan struktur dan sifat kimia dari Dam K. Vitamin dan berbagi Doisy 1943 Hadiah
Nobel untuk obat untuk pekerjaan mereka di laboratorium vitamin K.
B. Klasifikasi
 Vitamin K bukanlah satu zat kimiawi saja, melainkan satu keluarga dari zat-
zat yang saling berhubungan secara kimiawi dengan nama umum "vitamin K."
 Vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak.
 Vitamin K juga disebut vitamin koagulasi karena vitamin ini berperan dalam
menjaga konsistensi aliran darah dan pembekuan darah saat tubuh luka.

Ada 3 jenis Vitamin K yaitu :

 Vitamin K1, atau phylloquinone, ditemukan secara alami dan dihasilkan


dalam tumbuhan dan daun hijau.
 Vitamin K2 atau menaquinone, dibentuk oleh bakteri yang melapisi saluran
pencernaan dari makanan yang dikonsumsi.
 Vitamin K3, atau menadione, vitamin sintetik, bersifat larut dalam air,
digunakan untuk penderita yang mengalami gangguan penyerapan vitamin K
dari makanan.

C. Sumber Vitamin K
a. Daun selada
Kandungan gizi pada daun selada setiap takaran per 100 gram adalah 128
mcg. Daun selada biasanya digunakan untuk lalapan.. Sayangnya tentu tidak
sampai takaran 100 gram untuk setiap sajian di rumah makan..
b. Sawi hijau
Kandungan vitamin K pada sawi cukup tinggi dibandingkan pada sayuran
lainnya. Yaitu 419,3 mcg per satu cangkirnya. Saking tingginya, anda cukup
mengkonsumsi sawi setiap hari sebanyak satu kali periode maka akan
terpenuhi kebutuhan vitamin.
c. Alpukat
Kandungan vitamin K pada alpukat pada takaran 100 gr adalah 81 mcg atau
setara dengan 36% kebutuhan vitamin K pada tubuh secara harian. Alpukat
sendirhi mampu menurunkan koleksterol, menurunkan resiko penyakit
jantung, juga mampu untuk menjaga kualitas hati. Alpukat juga kaya akan
Glutation dimana menjaga pertumbuhan dan kesehatan sel. Sehingga mampu
mencegah seseorang terserang penyakit kanker.

D. Fungsi Vitamin K
1. Vitamin K berfungsi membuat protein yang dibutuhkan untuk pembekuan
darah
2. Vitamin K berfungsi membantu menjaga kalsium tetap di luar dari arteri
3. Vitamin K berfungsi mensintesis protein yang ditemukan pada plasma, tulang
dan ginjal.
4. Vitamin K berfungsi membantu kalsium masuk ke tulang
E. Pencernaa Penyerapan Vitamin K
 Vitamin K diserap di jejunum dan ileum. Karena vitamin K larut dalam
lemak maka proses penyerapannya perlu tersedianya asam empedu, cairan
pankreatik dan lemak.
 Banyaknya vitamin K yang dapat diserap sangat bervariasi dari 10% sampai
80% tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya.
 Setelah diserap vitamin K akan diangkut oleh chilomikron, di bawa ke hati
dan sebagian besar akan disimpan di hati.
 Hati merupakan organ tubuh yang konsentrasi vitamin K-nya cukup tinggi.
Setelah menjalankan fungsinya vitamin K akan mengalami degradasi diikuti
dengan konjugasi dengan asam glucuronat dan selanjutnya dapat dikeluarkan
melalui urin.
 Vitamin K yang belum terdegradasi dapat dikeluarkanbersama empedu
melalui feces.

F. Angka Kecukupan Gizi Vitamin K


Kelompok umur Kecukupan yang dianjurkan (µg/hari)
Bayi 0 - 6 bulan 5
6 - 12 bulan 10
Anak 1 - 3 tahun 15
4 - 6 tahun 20
7 - 9 tahun 25
Remaja 35 – 55
Pria 10 - 18 tahun 35 - 55
Wanita 10 - 18 tahun
Dewasa pria 65
19 - 65 tahun 65
> 65 tahun
Dewasa wanita 55
19 - 65 tahun 55
> 65 tahun
Ibu hamil 55
Ibu menyusui 55

G. Dampak Jika Kekurangan dan Kelebihan Vitamin K

Akibat Kekurangan

1. Menurunnya Kepadatan Tulang

Ternyata tulang pun kepadatannya ada hubungannya dengan vitamin K ini.


Diketahui osteocalcin, suatu senyawa protein yang berperan penting di dalam proses
penyerapan kalsium, pengikatan kalsium, dan mineralisasi tulang sehingga kepadatan
tulang tetap terjaga. Nah, vitamin K inilah yang membantu sistem sintesa zat tersebut.
Dengan semakin terpenuhinya vitamin K ini maka kepadatan tulang pun bisa
ditingkatkan. Tulang sangat berperan penting dalam pembentukan tulang yang padat
serta menunjang aktivitas normal lainnya. Sehingga kurangi akibat kekurangan
vitamin K yaitu tulang keropos dengan mengkonsumsi makanan bervitamin K.
Asupan vitamin K memang banyak simpang siur atas berapa takaran yang jelas untuk
mengkonsumsinya. Namun ternyata minimal konsumsi harian vimtain K ini bisa
dimulai dari 50 mikrogram sampai 150 mikrogram. Dan bisa dipenuhi hanya dengan
konsumsi susu rendah lemak serta tinggi kalsium dan vitamin K.

2. Menyebabkan pendarahan internal dan pendarahan luar.

Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan pendarahan internal dan pendarahan luar


dikarenakan fungsi vitamin K sebagai pembekuan darah tidak berjalan sesuai dengan
fungsinya yang akan menyebabkan darah menjadi lebih encer jika terjadi luka atau
benturan akan menyebabkan pendarahan hebat`

3. Berakibat Buruk pada Pasien Kanker

Hampir semua vitamin itu dapat menekan pertumbuhan kanker, dapat menjadi
obat dan terapi bagi penderita penyakit kanker. Vitamin K adalah salah satu dari
vitamin tersebut. Pasien yang menderita kanker namun tidak mendapat asupan
vitamin K, akan mengalami kekambuhan kanker kembali walaupun sudah dinyatakan
sembuh. Untuk itulah vitamin K tetap harus dikonsumsi untuk dapat bertahan dari
serangan kanker.

4. Terjadinya hemolisis darah merah

Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah.


Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit, dan hemoglobin bebas ke dalam
medium sekelilingnya. Akibat dari hemolisis sel darah merah tentu adalah anemia.
Penyebabnya hemolisis ini ada dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Biasanya pasien
yang mengalami hemolisis ini terjadi meningkatnya LDH serum dan menurunnya
haptoglobin. Spesifitasnya mencapai 90%. Sebenarnya hemolisis anemia ini sangat
banyak sebabnya. Bisa dari obat-obatan, keracunan vitamin K, sampai kelainan hal
lain seperti infeksi, masa kehamilan, dan autoimun.

Akibat kelebihan vitamin K.

1. Menyebabkan resiko penyakit kuning

Penyakit kuning disebabkan oleh adanya perubahan warna pada kulit, bagian
bola mata (putih mata), kelenjar ludah, serta adanya peningkatan bilirubin pada tubuh
manusia. Jadi semua bertolak pada bilirubin yang mengakibatkan penyakit ini terjadi.
Biasanya menyerang

pada bayi yang baru lahir. Tentu kelebihan vitamin K dapat memicunya juga.
Tentu tanda utama adanya hemolisis pada sel darah merah. Pada bayi hal ini bisa
terjadi. Walau adanya gangguan pembuangan bilirubin lebih banyak kasus yang
mengakibatkan penyakit kuning ini.

Jika terjadi pada orang dewasa, penyakit kuning ini menjangkiti mereka yang sering
meminum alkohol. Berlebihannya alkohol inilah yang dapat mengakibatkan
peradangan dan kelainan pada hati. Sehingga pembuangan bilirubin terganggu.
Penyakit kuning ini perlu dikontrol oleh dokter. Baik pasien yang menderita di usia
bayi ataupun yang sudah dewasa. Tentu jika sebelumnya mengkonsumsi suplemen
vitamin K berlebih, perlu dikurangi agar penyakit ini bisa diobati. Namun jika tidak
karena kelebihan vitamin K, ada baiknya penanganan dokter lebih utama.

2. Hemolisis Sel Darah Merah

Kelebihan vitamin K dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah. Apa itu sendiri
hemolisis? Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit, dan hemoglobin bebas ke dalam
medium sekelilingnya. Akibat dari hemolisis sel darah merah tentu adalah anemia.
Penyebabnya hemolisis ini ada dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Biasanya pasien yang
mengalami hemolisis ini terjadi meningkatnya LDH serum dan menurunnya haptoglobin.
Spesifitasnya mencapai 90%. Sebenarnya hemolisis anemia ini sangat banyak sebabnya. Bisa
dari obat-obatan, keracunan vitamin K, sampai kelainan hal lain seperti infeksi, masa
kehamilan, dan autoimun.
BAB III

A. Kesimpulan
Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam
tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin
ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini
terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.
Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak
tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan
vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain
kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami
gangguan yang berkepanjangan.

Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah
yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan
di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.
Selain itu, vitamin K juga berperan sebagaikofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi
karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak
mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin
K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.

B. Saran

Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki,
baik dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu kami berpesan
kepada pembaca, ambilah sesuatu yang positif dari sebuah coretan yang kami buat,dan
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami maupun pembaca. Dan menjadi wawasan
kita dalam memahami bahasa kita sendiri dan sebagai kata,marilah terus berusaha untuk
menggapai sebuah cita-cita yang luhur.
C. Daftar Pustaka
https://kevinmurasaki.wordpress.com/2011/12/04/makalah-gizi-dasar-vitamin-e-dan-k/

http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/9. 12 Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai