Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Apotek atau sering disebut toko obat merupakan toko atau tempat meramu
dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan obat dengan
atau tanpa resep dari dokter. Apotek sudah banyak dibangun dan berdiri yang
sudah tersebar di seluruh dunia guna meningkatkan pelayanan terhadap konsumsi
dan kebutuhan kesehatan akan adanya obat.
Di wilayah Indonesia bagian tengah, khususnya provinsi Gorontalo
terdapat salah satu apotek, yaitu apotek Medy’s. Apotek Medy’s dibangun pada
bulan September 2014. Apotek ini berdiri dengan sang apoteker Novita Bobihu,
S.farm, Apt. Selain itu terdapat asisten apoteker untuk membantu tugas dari
apoteker. Asisten apoteker terdiri dari 3 mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo,
yaitu Murniyanti Junita Yusuf, Risnawaty Usman, dan Zainun Rauf. Ketiganya
telah menyelesaikan studi pendidikan diploma 3 di jurusan farmasi, UNG.
Apotek Medy’s berdiri dikawasan kota Gorontalo, jalan Kalimantan
kelurahan Dulalowo Timur kecamatan Kota Tengah. Apotek ini juga terdapat
klinik dokter umum dan dokter gigi. Apotek Medy’s memiliki pembagian jam
kerja berdasarkan waktu, yaitu shift pagi mulai jam 9-16 wita dan shift
malampada pukul 16.00 sampai 22.00 wita.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk observasi mengenai cara
pengelolaan obat dan resep yang terdapat di apotek Medy’s. Observasi dilakukan
guna meninjau serta membandingkan pengelolaan obat dan resep yang benar atau
berdasarkan teori dengan yang diimplementasikan oleh apotek Medy’s.

Pengelolaan Obat & Rsesep di Apotek Medy’s Page 1


BAB II
ISI
II.1 Pengelolaan Obat
Dalam pengelolaan atau penyimpanan obat terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
a. Pisahkan obat berbahaya seperti narkotika dan psikotrpika dari obat-obat
lainnya.
b. Obat berbahaya disimpan dalam penyimpanan tersendiri.
c. Pisahkan penyimpanan obat kategori vital di tempat tersendiri juga, beri
tanda khusus serta disusun berdasarkan alphabet.
d. Disimpan obat berdasarkan jenisnya dan disusun berdasarkan alphabet.
e. Jangan meletakkan obat atau produk lasngsung di atas lantai.
f. Stok disusun berdasarkan system FIFO/FEFO.
g. Jangan lupa untuk memperhatikan kerusakan kemasan obat (dus atau
strip obat) dan waktu kadarluwasa obat.

Obat generik diurutkan berdasarkan alphabet / abjad

Pengelolaan Obat & Rsesep di Apotek Medy’s Page 2


Selama pengeloaan atau penyimpanan obat tidak menutup kemungkinan dapat
menyebabkan efektivitas obat menurun. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
efektivitas obat menurun seperti kelembaban, temperatur yang ekstrim, sinar
matahari dan lain-lain.
a. Kelembaban
Sediaan kapsul dengan cangkangnya merupakan contoh sediaan yang
dapat menurun efektivitasnya karena pengaruh kelembaban.
b. Sinar matahari
Sinar matahari yang langsung menyinari dapat mengganggu efektivitas
dari beberapa sediaan obat, seperti injeksi dan supositoria.
c. Temperatur (suhu)
Temperatur yang ekstrim atau suhu yang terlalu panas dapat menurunkan
efektivitas obat. Sediaan yang tidak stabil karena pengaruh suhu yang
terlalu panas misalnya salep, krim dan supositoria.
d. Kerusakan fisik
Penatalaksanaan dari dus-dus obat yang tidak baik seperti menyusun dus-
dus obat yang tinggi dapat menyebabklan timbulnya kerusakan fisik yang
akhirnya dapat mengganggu efektivitas obat selama penyimpanannya.
Selain menyusun dus-dus yang terlalu tinggi, kebocoran pada kemasan
obat juga dapat menyababkan kerusakan fisik.

Obat paten diurutkan berdasarkan alphabet / abjad

Pengelolaan Obat & Rsesep di Apotek Medy’s Page 3


a) Setelah obat sampai, asisten apoteker langsung mengatur dan
menyimpan obat di gudang penyimpanan khusus paten
b) Setelah obat sampai, asisten apoteker langsung mengatur dan
menyimpan obat di gudang penyimpanan khusus generik

Pengelolaan Obat & Rsesep di Apotek Medy’s Page 4


Berikut beberapa sediaan yang disimpan dalam etalase tersendiri.

Salep Sediaan Steril

Supositoria dalam lemari pendingin

Sirup, eliksir dan laruttan

Pengelolaan Obat & Rsesep di Apotek Medy’s Page 5


Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika dalam lemari khusus yang
memiliki 2 pintu.

II.2 Pengelolaan Resep


Resep dikelola dengan menyimpannya di dalam etalase tersendiri dan
diurutkan berdasarkan tanggal masuk resep tersebut.

Pengelolaan Obat & Rsesep di Apotek Medy’s Page 6


Surat pesanan obat (nota pemesanan) PBF ditandatangani oleh
apoteker penanggung jawab apotek. Penyimpanan obat yang baru sampai
dari PBF disimpan dalam etalase tersendiri. Penyimpanan ini bertujuan agar
obat tidak rusak akibat lembab jika penyimpanannya langsung kontak
dengan lantai.

Surat Pesanan PBF dan barang yang baru tiba


dari PBF yang disimpan dalam lemari

Pengelolaan Obat & Rsesep di Apotek Medy’s Page 7


BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terhadap apotek
Medy’s, apotek ini sudah memenuhi syarat dalam pengelolaan atau
penyimpanan obat dan resep. Pengelolaan yang dilakukan sudah dianggap
baik dan benar.
III.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu semoga semua
apotek yang tersebar khususnya di wilayah Gorontalo dapat melaksanakan
pengelolaan atau penyimpanan obat dan resep dengan baik dan benar guna
menjaga efektvitas obat sebelum sampai ke tangan konsumen.

Pengelolaan Obat & Rsesep di Apotek Medy’s Page 8

Anda mungkin juga menyukai