Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

TEMPERATUR SUHU

Disusun oleh :

KELOMPOK :

- MOH ARAFAH PAMUNGKAS (33116043)


- RIDHA ILAHI (33116039)
- MIRNAWATI (33116041)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
1

1
2018

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.......................................................................................................3

Rumusan Masalah..................................................................................................3

Tujuan Penulisan....................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

Definisi Temperatur...............................................................................................4

Skala Temperatur...................................................................................................5

Jenis Jenis Termometer..........................................................................................7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan..........................................................................................................23

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas atau dingin suatu benda dan untuk
mengukur derajat panas atau dingin tersebut biasanya di gunakan alat ukur suhu yaitu
termometer.
Dalam proses pengolahan minyak dan gas bumi,merupakan suatu hal yang sangat lumrah
dan wajib selalu berkaitan dengan pengukuran suhu.
Baik mulai dari hilir hingga ke hulu.pengukuran dalam proses ini dlakukan agar hasil yang di
dapat dari fraksinasi sesuai dengan yang di kehendaki dan tidak mengalami masalah yang di
sebabkan oleh over vapour ( kelebihan suhu yang di gunakan)
Oleh karena hal itu, disini saya akan menbahas tentang pengukuran suhu secara
menyeluruh dalam proses pengolahan minyak dan gas.baik dari segi fungsional dan
ekonomisnya.

2 Rumusan Masalah
3

3
1. Apa yang di maksud dengan temperatur?
2. Ada berapa macam alat ukur suhu?
3. Bagaimana prinsip kerja dari alat ukur suhu ?

1. Tujuan penulisan

Agar pembaca dapat memahami tentang alat ukur suhu berdasarkan kinerjanya

BAB II
PEMBAHASAN

1. DEFINISI TEMPERATUR

Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya suatu zat baik berupa gas,cair,dan padat.
Panas-dinginnya suatu zat-zat ini berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam zat-zat
tersebut. Makin besar energi termisnya, makin besar temperaturnya. Temperatur disebut juga
suhu. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda,
semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh
suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom
penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.

Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam termometer
yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur, Fahrenheit dan Kelvin dan ada juga termometer

4
tambahan seperti rankine. Perbandingan antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya
mengikuti aturan sebagai berikut ( cara
dasar mengubah skala suhu agar mudah ):

0
C : 0R : 0(F-32) = 5 : 4 : 9
K= 0C + 273,15
R = 0F + 459,67
1. 1000C pada Fahrenheit bersuhu..?
a. (9/5 x 100) + 32 = 2120 F
2. 770F pada Celcius bersuhu...?
a. 5/9 x (77-32) = 250 C

Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau
panasnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat
mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Suhu dapat diukur dengan menggunakan
termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata
yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur (to measure).
Untuk temperatur yang sering di gunakan di indonesia ialah temperatur Celcius,hal
ini di karenakan untuk mempermudahkan dalam mengkonversikan ke satuan
lainnya,sedangkan di amerika yang sering di gunakan adalah fahrenheit karena meiliki satuan
yang banyak sehingga lebih teliti terhadap perubahan suhu,dan dalam inggri sering
digunakan rankine karena untuk dapat menentukan suhu terbawah yang dapat di capai.
Keuntungan dan kerugian dari beberapa skala termometer yakni.:
1.Celcius ,kelvin& Reamur :
-mudah dalam mengkonversikan ke skala suhu lainnya
-untuk keakurasi skala kurang dapat menghitung perubahan suhu kecil.
2.fahrenheit & Rankine:
-dapat menampilkan satuan yang banyak sehingga ke akuratan terhadap perubahahan suhu
yang kecil cukup efisien
-dapat menentukan titik suhu zero absulute,dimana semua fase berubah menjadi 100% padat.
-dalam mengkonversikan nilai skalanya,agak sedikit rumit karena dapat di hasilkan nilai
desimal
-umumnya untuk termometer rankine dan fahrenheit di gunakan pada waktu melakukan
pengukuran penting terhadap pekerjaan.

2. SKALA TEMPERATUR

Suhu yang kita ukur dinyatakan dalam suatu skala pengukuran. Setiap negara
menggunakan skala pengukuran suhu yang berbeda-beda, tetapi hasil pengukuran suhu tetap

5
dinyatakan dalam derajat.Skala pengukuran suhu yang telah dikenal ada empat, yaitu skala
Celcius, skala Kelvin, skala Fahrenheit, skala rankine dan skala Reamur.

- Skala Celcius:

Skala Celcius ini dikemukakan oleh Anders Celcius, seorang astronom Swedia.
Anders Celcius pertama kali mempresentasikan tentang skala Celcius yang dirumuskannya
pada 1742, dalam publikasinya “the origin of the Celsius temperature scale”. Skala Celcius
ditetapkan berdasarkan titik lebur es dan titik didih air pada tekanan 1 atmosfer (atm).di
desain agar titik beku jatuh pada suhu 0 0C dan jatuhnya titik didih air pada 1000C Titik lebur
es digunakan sebagai titik tetap bawah dan titik didih air digunakan sebagai titik tetap atas.
Es yang digunakan untuk menetapkan titik tetap bawah skala Celcius haruslah es murni. Jika
es tidak berasal dari air murni, titik leburnya bisa lebih rendah daripada seharusnya. Skala
pengukuran suhu dengan skala Celcius dinyatakan dalam derajat Celcius yang dilambangkan
dengan °C. Skala Celcius merupakan skala pengukuran yang biasa digunakan di Indonesia.

- Skala Kelvin:

Skala Kelvin dikemukakan oleh Lord Kelvin, seorang ilmuwan fisika yang berasal
dari negara Inggris. Dengan meneliti energi kinetik suatu partikel yang dihubungkan dengan
kenaikan suhu, Kelvin menemukan bahwa pada suhu -273°C, partikel berhenti bergerak.
Akibatnya, tidak ada lagi suhu yang dapat diukur karena energi kinetik partikel sama dengan
nol. Sehingga penemuan angka ini menjadi dasar angka untuk kelvin yakni 273 K di mana air
mengalami pembekuan dan pada suhu 373 K air mengalami pendidihan.jadi,dalam penulisan
konversinya hanya perlu di tambah dengan temperatur kelvin yang berjumlah 273 dan
temperatur Celcius yang telah terkondisi .Berdasarkan penemuan ini, Kelvin mengusulkan
adanya nol mutlak, yaitu suhu terendah yang mungkin dapat dimiliki oleh sebuah benda.
Pengukuran suhu yang menggunakan skala pengukuran Kelvin dinyatakan dalam derajat
Kelvin dengan lambang K.

- Skala Fahrenheit:
Skala Fahrenheit dikemukakan oleh seorang ilmuwan dari Jerman bernama Gabriel
Fahrenheit. Skala pengukuran Fahrenheit dinyatakan dalam derajat Fahrenheit yang
dilambangkan dengan °F.skala fahrenheit ini lebih akurat di bandingkan dengan skala celcius
maupun reamur di karenakan rentang dari satuan sklanya yang cukup banyak antara (212 –
32 ) 180 sehingga untuk perubahan suhu yang kecil dapat terukur.walaupun memiliki titik
keakurasian yang tinggi tetapi bila terjadi pengkonversian kepada temperatur lain maka dapat
di hasilkan nilai yang tidak stabil terhadap temperatur yang di tuju maupun dari berbagai
macam temperatur menuju ke fahrenheit.akan tetapi prinsip Sama halnya dengan skala
6

6
Celcius, skala Fahrenheit juga menggunakan titik lebur es untuk titik tetap bawah dan titik
didih air untuk titik tetap atas. Bedanya, pada skala Fahrenheit, titik lebur es diberi angka 32
°F dan titik didih air diberi angka 212 °F. Skala Fahrenheit biasa digunakan di negara
Amerika Serikatdan eropa.

- Skala Reamur:
Skala Reamur dikemukakan oleh René Antoine Ferchault de Réaumur, seorang
ilmuwan dari Prancis, pada 1731. Titik beku air pada skala Reamur sama dengan skala
Celcius, yaitu 0 (nol) derajat. Namun, titik didih air diberi angka 80 derajat. Dengan
demikian, 1 °R sama dengan 1,25°C atau K.rentang yang di dapat dari termometer reamur
ialah hanya 80,sehingga untuk ke akuratan terhadap perubahan suhu yang kecil kurang dapat
terukur dengan baik. Termometer skala Reamur pertama kali dibuat menggunakan cairan
alkohol. Dulunya, alat ini banyak digunakan di negara-negara Eropa, terutama di Jerman dan
Prancis. Sekarang, termometer Reamur telah digantikan oleh termometer. Celcius sehingga
termometer Reamur relatif jarang ditemukan, kecuali di industri permen dan keju.

- Skala Rankine :
adalah skala suhu termodinamis yang dinamai menurut insinyur Skotlandia William
John Macquorn Rankine, yang mengusulkannya pada 1859. Lambangnya
adalah °R (atau °Ra untuk membedakannya dari Rømer danRéaumur). Seperti skala Kelvin,
titik nol pada skala Rankine adalah nol absolut, tapi satu derajat Rankine didefinisikan sama
dengan satu derajat Fahrenheit. 459.67 °R sama dengan 0 °F.

3. JENIS-JENIS TERMOMETER
1. Termometer Cairan
Jenis termometer yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
termometer yang pipa kacanya berisi cairan. Umumnya cairan akan memuai dengan laju
berbeda untuk jangkauan suhu yang berbeda akan tetapi pengecualian pada raksa yang
memiliki pemuaian yang teratur. Jenis-jenis termometer cairan, yaitu :
A. Termometer Raksa

7
Termometer yang pipa kacanya diisi dengan raksa disebut termometer raksa.
Termometer raksa dengan skala celcius adalah termometer yang umum dijumpai dalam
keseharian. Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratoriun (-
40 derajat Celcius s/d 350 derajat Celcius) Raksa dalam pipa termometer akan memuai
jika dipanaskan. Pemuaian mendorong kolom cairan (raksa) keluar dari pentolan pipa
menuju ke pipa kapiler.
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan
air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa
sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke
arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan
skala yang telah ditentukan.
Adapun cara kerja secara umum adalah sbb ;
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan
volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu
menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.

Proses kalibrasi termometer antara lain :


1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer
disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.
2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih
seluruhnya saat dipanaskan.
3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.

8
B. Termometer Alkohol
Termometer yang pipa kacanya diisi dengan alkohol disebut termometer alkohol.
Termometer raksa dengan skala Celcius adalah termometer yang umum dijumpai dalam
sehari-hari.
Keuntungan menggunakan termometer alkohol :
1. Lebih murah jika dibandingkan dengan raksa,
2. Teliti, karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alkohol mengalami volum yang lebih
besar,
3. Dapat mengukur suhu yang sangat dingin (missal suhu di daerah kutub) karena titik
beku alkohol sangat rendah, yaitu -112oC.

C. Beberapa Termometer Cairan Dalam Kehidupan Keseharian


1. Termometer klinis (termometer badan)

Termometer klinis yang biasa digunakan para dokter, perawat, dan orang tua untuk mengukur
suhu tubuh manusia. Cairan yang digunakan untuk mengisi raksa. Skala pada termometer ini
mencakup sedikit di atas dan di bawah suhu rata-rata tubuh manusia, yaitu 37 oC. Oleh karena
itu terendah manusia 35oC dan suhu tertinggi tidak lebih dari 42 oC, angka-angka didesain
antara 35oC sampai dengan 42oC. Jenis-jenis termometer klinis yang baru, yaitu : termometer
klinis analog, digital, dan kristal cairan. Termometer analog, suhu yang diukur harus dibaca
dari angka-angka skala yang tercetak disamping permukaan raksa dalam pipa kapiler.
Termometer klinis digital, suhu tubuh langsung ditampilkan dalam bentuk angka.
Termometer Kristal cairan, angka-angka pada skala termometer cairan dibuat dari zat-zat
kimia yang berbeda menunjukkan suhu yang berbeda. Penggunaan termometer ini sangat

9
mudah, tinggal ditempelkan di dahinya kemudian siswa membaca angka yang pada
Kristalnya terbentuk bayangan.

2. Termometer dinding (termometer ruangan) keeping


Termometer yang sering kita lihat di berbagai ruang. Termometer ini biasanya digabungkan
dengan alat hiasan lain seperti, jam dinding, hiasan dinding dan lain-lain. Ciri-ciri
termometer ruang adalah :
a. Untuk mengukur suhu ruangan;
b. Menggunakan zat muai logam (sebagian
raksa);
c. Ukuran tendon dibuat besar agar menjadi
lebih peka terhadap perubahan suhu;
d. Biasanya dipasang menggantung pada
ruangan;
e. Merupakan termometer maksimum.

3. Termometer maximum dan minimum six-


Bellani
Prinsip kerjanya, ketika suhu udara turun alkohol di ruang A
menyusut sehingga raksa di ruang B naik dan mendorong keping
baja untuk menunjukkan angka minimum. Sebaliknya suhu
udara naik alkohol di ruang A memuai dan mendesak raksa di
ruang B turun dan raksa di ruang C naik untuk mendorong paku
baja untuk menunjukkan angka maksimum. Kedua keping baja
dapat turun karena ditahan oleh spiral. Untuk mengembalikan
keeping baja pada posisi semula digunakan magnet tetap. Ciri-
ciri termometer six-Bellani antara lain :
a. Merupakan termometer khusus karena hanya digunakan untuk mengukur suhu tertinggi
dan terendah di suatu tempat,
b. Skala ukurnya antara -20oC sampai 50oC,
c. Menggunakan zat muai alcohol dan raks dan dilengkapi pula keeping baja sebagai
penunjuk skala,
d. Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keeping baja turun melekat pada raksa.
10

10
4. Termometer laboratorium
Termometer laboratorium sering kamu jumpai di ruang laboratorium. Termometer ini bisa
kamu gunakan untuk perlengkapan laboratorium. Termometer ini menggunakan cairan raksa
atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga
skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat
kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer
(reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
Ciri-ciri termometer laboratorium antara lain:
a. Digunakan untuk mengukur suhu dalam percobaan,
penelitian atau pengukuran ilmiah lainnya,
b. Menggunakan zat muai raksa,
c. Skala ukurnya luas, hingga di bawah nol,
d. Terdapat jenis termometer laboratorium yang tidak diberi
skala sehingga dapat digunakan untuk praktek peneraan
skala.

2. TERMOMETER GAS

11

11
Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas.
Ada dua macam termometer gas, yaitu :
a. Termometer yang volume gasnya dijaga tetap, dan tekanan gasnya dijadikan sifat
termometrik dari termometer.
b. Termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap, dan volume gasnya dijadikan sifat
termometrik dari termometer.
Pada prinsipnya, jika suhu naik, tekanan gas naik dan dihasilkan beda ketinggian h
yang lebih besara pada termometer. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan maka
termometer gas lebih teliti daripada termometer cairan. Selain itu dapat mengukur suhu
lebih rendah dan lebih tinggi dibandingkan termometer cairan. Jangkauan suhunya mulai
dari -250oC sampai dengan 1500oC.

12

12
3. Termometer Zat Padat
Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam konduktor
terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan. Biasanya
termometer ini menggunakan kawat platina halus yang dililitkan pad mika dan
dimasukkan dalam tabung perak tipis tahan panas.

B. Termometer Platina
Termometer yang bekerja berdasarkan pada perubahan tahanan yang terjadi pada
sensor termometer karena pengaruh suhumedia/benda yang diukur suhunya. Termometer ini
lebih teliti dan stabil dibandingkan termokopel dan lebih kuat serta rentang ukur suhu lebih
lebar daripada termistor. Media termometriknya adalah kawat platina. Sifat fisika yang
digunakan perubahan tahanan kawat platina sebagai fungsi suhu. Besaran yang diukur adalah
tahnan listrik, rentang ukurnya -200 ~ 850 0C. Pada kenyataannya, konsep mengukur suhu
menggunakan resistensi lebih mudah dikerjakan dari pada pengukuran suhu dengan
termokopel. Pertama, karena pengukurannya absolut, tidak diperlukan adanya sambungan
atau sambungan dingin sebagai referensi yang diperlukan. Kedua, cukup kawat tembaga
yang digunakan diantara sensor dan peralatan lainnya karena tidak ada kebutuhan khusus
dalam hal ini.
Pengukuran dan Kalibrasi Termometer Digital dengan RTD (Resistance Termometer
Devices):
Prinsip kerjanya adalah ketika suhu naik, hambatan listrik platina naik. Hambatan listrik
diukur dengan teliti oleh sebuah rangkaian jembatan. Keuntungannya, jangkauan suhunya
lebar (-250oC sampai dengan 1500oC, teliti dan peka. Kerugiannya, suhu tidak dapat dibaca
secara langsung, pembacaannya lambat sehingga tidak sesuai untuk mengukur suhu yang
berubah-ubah.

13

13
B. TERMOMETER BIMETAL

Sebelum mengetahui cara kerja bimetal, Anda harus tahu konsep pemuaian

khususnya pemuaian panjang. Akan tetapi Anda juga harus tahu apa pengertian

bimetal.

Pengertian Bimetal

14

14
Bimetal terdiri dua kata yakni “bi” yang artinya dua dan “metal” yang

artinya logam. Jadi, bimetal merupakan dua keping logam yang disatukan atau

dikeling dan memiliki muai panjang berbeda. Dua logam yang dikeling disebut

dengan keping bimetal.

Misalnya antara besi dan aluminium seperti gambar di atas, di mana besi
–6
mempunyai koefisien muai panjang 11 x 10 /°C dan aluminium mempunyai

koefisien muai panjang 25 x 10 –6 /°C. Bagaimana prinsip kerja bimetal?

Prinsip Kerja Bimetal

Prinsip kerja bimetal menggunakan konsep pemuaian, khususnya muai panjang.

Jadi, bimetal peka terhadap perubahan suhu. Jika keping bimetal dipanaskan

atau dinaikan suhunya, maka akan melengkung ke arah logam yang memiliki

angka koefisien muai panjangnya kecil. Bila didinginkan, keping bimetal akan

melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya besar.

15

15
Berdasarkan prinsip kerja tersebut, bimetal dipakai sebagai termostat. Termostat

merupakan alat yang memiliki berfungsi ganda yakni sebagai saklar otomatis

dan sebagai pengatur suhu. Sebagai saklar otomatis biasanya digunakan pada

setrika listrik, almari es, bel listrik, alarm kebakaran, lampu sen mobil atau

motor, rice cooker, oven dan lain-lain. Apabila sudah sampai batas panas yang

diinginkan maka bimetal akan melengkung memutuskan aliran arus listrik dan

alat kembali dingin bimetal akan lurus menghubungkan arus lagi, seperti

gambar di bawah ini.

16

16
Sebagai pengatur suhu atau dikenal dengan nama thermometer logam, dimana

melengkungnya logam dapat diberi skala sehingga setiap kenaikan lengkungan

dapat digunakan untuk menunjukkan kenaikan suhu.

Selain sebagai saklar otomatis dan pengatur suhu, bimetal digunakan sebagai

alat sensor panas otomatis pada alaram kebakaran. Apabila terjadi kebakaran

dan suhu di sekitar panas (bimetal panas ) maka bimetal akan melengkung

menghubungkan arus listrik yang terhubung pada alarm. Ketika alarm berbunyi

petugas segera dapat mengetahui dan dapat segera menangani agar tidak terjadi

kebakaran.

C. TERMOMETER RESISTOR

17

17
Untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin menggunakan termometer zat cair.

Termometer logam adalah termometer yang paling tepat digunakan dalam industri untuk

mengukur suhu diatas 1.0000 C. Salah satu termometer yang dibuat berdasarkan perubahan

hambatannya adalah termometer hambatan platina. Hambatan listrik pada seutas kawat

logam akan bertambah jika dipanaskan. Sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur

suhu pada termometer hambatan.

Cara kerja termometer ini adalah dengan menyentuhkan kawat penghantar ke sasaran,
misalnya lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau baja. Panas tersebut direspon
oleh tahanan, kemudian energi listrik yang bersangkutan diubah menjadi energi gerak yang
bisa menunjukkan angka tertentu pada skala suhu.

4. TERMOMETER TERMISTOR
Prinsip kerjanya adalah ketika suhu naik, hambatan termistor turun. Hambatan listrik
diukur dengan suatu rangkaian yang mengandung sebuah skala yang dikalibrasi dalam
derajat suhu. Keuntungannya, dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer.
Kerugiannya, jangkauan suhunya terbatas (-25oC sampai dengan 180oC).

5. TERMOMETER TERMOKOPEL
Pada dunia elektronika, termokopel
merupakan sensor suhu yang banyak digunakan
untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda
menjadi perubahan tegangan listrik (voltase).
Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan
memiliki jenis konektor standar yang sama, serta

18

18
dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan
pengukuran kurang dari 1 °C.
Ada dua jenis yang digunakan di industri, yakni thermocouple dan resistance
termometer. Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 °C sehingga
disebut sebagai sensor Pt-100. Pt adalah simbol untuk 174 platinum, sensivitas standar sensor
100 ohm adalah nominal 0.385 ohm/°C, RTDs dengan sensivitas 0.375 dan 0.392 ohm/°C
juga tersedia. Termometer ini terdiri dari dua kawat yang dibuat dari bahan logam yang
berbeda jenis dan dihubungkan ke sebuah amperemeter. Prinsip kerjanya adalah suhu
berbeda akan menghasilkan arus listrik yang berbeda.
Cara Kerja Termokopel :
Pada tahun 1821, seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann Seebeck
menemukan bahwa sebuah konduktor (semacam logam) yang diberi perbedaan panas secara
gradien akan menghasilkan tegangan listrik. Hal ini disebut sebagai efek termoelektrik.
Untuk mengukur perubahan panas ini, gabungan dua macam konduktor sekaligus sering
dipakai pada ujung benda panas yang diukur. Konduktor tambahan ini kemudian akan
mengalami gradiasi suhu, dan mengalami perubahan tegangan secara berkebalikan dengan
perbedaan temperatur benda. Menggunakan logam yang berbeda untuk melengkapi sirkuit
akan menghasilkan tegangan yang berbeda, meninggalkan perbedaan kecil tegangan
memungkinkan kita melakukan pengukuran, yang bertambah sesuai temperatur. Perbedaan
ini umumnya berkisar antara 1 hingga 70 microvolt tiap derajad celcius untuk kisaran yang
dihasilkan kombinasi logam modern. Beberapa kombinasi menjadi populer sebagai standar
industri, dilihat dari biaya, ketersediaanya, kemudahan, titik lebur, kemampuan kimia,
stabilitas, dan hasil. Sangat penting diingat bahwa termokopel mengukur perbedaan
temperatur di antara 2 titik, bukan temperatur absolut.
Pada banyak aplikasi, salah satu sambungan (sambungan yang dingin) dijaga sebagai
temperatur referensi, sedang yang lain dihubungkan pada objek pengukuran. Termokopel
dapat dihubungkan secara seri satu sama lain untuk membuat termopile, dimana tiap
sambungan yang panas diarahkan ke suhu yang lebih tinggi dan semua sambungan dingin ke
suhu yang lebih rendah.

19

19
Dengan begitu, tegangan pada setiap termokopel menjadi naik, yang memungkinkan
untuk digunakan pada tegangan yang lebih tinggi. Dengan adanya suhu tetapan pada
sambungan dingin, yang berguna untuk pengukuran di laboratorium, secara sederhana
termokopel tidak mudah dipakai untuk kebanyakan indikasi sambungan lansung dan
instrumen kontrol.
Di sini, tegangan yang berasal dari hubungan dingin yang diketahui dapat
disimulasikan, dan koreksi yang baik dapat diaplikasikan. Hal ini dikenal dengan kompensasi
hubungan dingin. Biasanya termokopel dihubungkan dengan alat indikasi oleh kawat yang
disebut kabel ekstensi atau kompensasi. Tujuannya sudah jelas. Kabel ekstensi menggunakan
kawat-kawat dengan jumlah yang sama dengan kondoktur yang dipakai pada Termokopel itu
sendiri.
Keuntungannya, jangkauan ukuran suhu besar mulai dari -100oC sampai dengan
1500oC, ukuran kecil, mengukur suhu dengan cepat, dan dapat dihubungkan ke rangkaian
lain atau computer. Kerugiannya, kurang teliti jika dibandingkan gas volum konstan dan
termometer platina.

6. TERMOMETER OPTIS
a. Pirometer

Pirometer (Pyrometer) adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu yang
sangat tinggi (di atas 1000OC), contoh : suhu peleburan logam dan suhu permukaan matahari.
Prinsip kerja alat ini adalah mengukur radiasi yang dipanaskan oleh benda tersebut. Jenis
pirometer dua macam, yaitu pirometer optik dan pirometer radiasi total.

b. Termometer inframerah

Termometers Infra Merah mengukur suhu


menggunakan radiasi kotak hitam (biasanya infra
merah) yang dipancarkan objek. Kadang disebut
termometer laser jika menggunakan laser untuk
membantu pekerjaan pengukuran, atau
termometer tanpa sentuhan untuk
20

20
menggambarkan kemampuan alat mengukur suhu dari jarak jauh. Dengan mengetahui
jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisi nya, Temperatur objek
dapat dibedakan.
Desain utama terdiri dari lensa pemfokus energi infra merah pada detektor, yang
mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit temperatur setelah
disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi fasilitas pengukur suhu ini
bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan demikian, termometer infra merah
berguna mengukur suhu pada keadaan dimana termokopel atau sensor tipe lainnya tidak
dapat digunakan atau tidak menghasilkan suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.
Cara menggunakan termometer inframerah adalah dengan cara menekan tombol
sampai menunjukkan angka tertinggi, sambil mengarahkan sinar inframerah ke sasaran yang
dituju seperti pada besi yang masih membara pada pabrik pengolahan besi atau baja. Sinar
yang diarahkan ke logam akan memantul dan pantulan tersebut akan direspon oleh sensor
penerima sehingga termometer inframerah menunjukkan angkanya.
Termometers Infrared dapat digunakan untuk beberapa fungsi pengamatan
temperatur. Beberapa contoh, antara lain:
1) Mendeteksi awan untuk sistem operasi teleskop jarak jauh.
2) Memeriksa peralatan mekanika atau kotak sakering listrik atau saluran hotspot
3) Memeriksa suhu pemanas atau oven, untuk tujuan kontrol dan kalibrasi
4) Mendeteksi titik api/menunjukkan diagnosa pada produksi papan rangkaian listrik
5) Memeriksa titik api bagi pemadam kebakaran
6) Mendeteksi suhu tubuh makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dll
7) Memonitor proses pendinginan atau pemanasan material, untuk penelitian dan
pengembangan atau quality control pada manufaktur
Jenis Sensor :
1) Sistem Pencitraan Garis Infra Merah, biasanya membantu menentukan titik api yang penting
pada pencerminan putar, untuk secara terus-menerus memindai permukaan yang luas pada
ruang. Alat ini banyak digunakan pada manufaktur yang melibatkan konveyer atau proses
jaring-jaring, seperti lembaran kaca besar atau logam yang keluar dari tungku, pabrik dan
kertas, atau tumpukan material yang terus menerus sepanjang sabuk konveyer.
21

21
2) Kamera Infra Merah, Termometer infra merah yang didesain khusus sebagai kamera,
memonitor banyak titik pada saat yang sama, hasilnya berupa gambar 2 dimensi, di mana tiap
pixel menunjukkan temperatur. Teknologi ini umumnya membutuhkan banyak prosesor dan
software daripada sistem sebelumnya, digunakan memindai area yang luas. Aplikasi yang
umum termasuk untuk memonitor batas negara bagi militer, pengawasan kualitas pada proses
manufaktur, dan pengawasan peralatan atau ruang kerja yang panas/dingin untuk tujuan
keselamatan dan pemeliharaan.

7. TERMOMETER DIGITAL

Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk


membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel dari
jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik
penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan
antara tegangan (volt) dengan temperatur. Setiap jenis logam, pada temperatur tertentu
memiliki tegangan tertentu pula. Pada temperatur yang sama, logam A memiliki tegangan
yang berbeda dengan logam B, terjadilah beda tegangan (kecil sekali, miliVolt) yang dapat
dideteksi. Jadi dari input temperatur lingkungan setelah melalui termokopel terdeteksi
sebagai perbedaan tegangan (volt). Beda tegangan ini kemudian dikonversikan kembali nilai
arusnya melalui pengkomparasian dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator,
fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt kemudian
dijadikan besaran temperatur yang ditampilkan melalui layar/monitor berupa seven segmen
yang menunjukkan temperatur yang dideteksi oleh termokopel.

Termokopel ini macam-macam, tergantung jenis logam yang digunakan. Jenis logam
akan menentukan rentang temperatur yang bisa diukur (termokopel suhu badan (temperatur
rendah) berbeda dengan termokopel untuk mengukur temperatur tungku bakar (temperatur
tinggi)), juga sensitivitasnya.
Secara terperinci prinsip kerja termometer digital dapat dijelaskan sebagai berikut:

22

22
1. Sensor yg berupa PTC atau NTC dengan tingkat sensitifitas tinggi akan berubah nilai
tahanannya jika terjadi sebuah prubahan suhu yg mengenainya.
2. Perubahan nilai tahanan ini linear dengan perubahan arus, sehingga nilai arus ini bisa
dikonversi ke dalam bentuk tampilan display
3. Sebelum dikonversi, nilai arus ini di komparasi dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian
komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt yg
akan dikonversi ke display.
Pembacaan pengukuran termometer ini dilakukan langsung dari nilai display dengan
memperhatikan garis segmen yang ada.
a) Kalibrasi Termometer Digital
Kalibrasinya biasa menggunakan kalibrator manual atau otomatis, kalibrator manual suhu yg
dikenakan ke sensor adalah suhu pemanas nyata dimulai dari 0 derajat untuk setting ofsetnya.
Kalibrasi otomatis terdiri dari suhu pemanas dan checker untuk gain dalam rangkaian
komparatornya
b) Material Penyusun Termometer Digital
Termometer digital memiliki bagian penyususn terpenting. Material penyusun tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Sensor PTC/ NTC
2. Komparator (OP-amp dan sejenisnya)
3. ANALOG to Digital konverter
4. Dekoder display (IC 7447 TTL misalnya)
5. Display (7 segmen, LCD, monitor)

8. TERMOMETER MERKURI
Termometer merkuri adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh masyarakat
awam. Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien muainya bisa
terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir
selalu sama.
23

23
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan
Merkuri di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga
hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa
dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah
ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius
dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih.
Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G. Fahrenheit. Peralatan sensor
panas ini menggunakan bahan Merkuri dan pipa kaca dengan skala Celsius dan Fahrenheit
untuk mengukur suhu. Pada tahun 1742 Anders Celsius mempublikasikan sebuah buku
berjudul “Penemuan Skala Temperatur Celsius” yang diantara isinya menjelaskan metoda
kalibrasi alat termometer seperti dibawah ini:

1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer
disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.

2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih
seluruhnya saat dipanaskan.

3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.
Sampai saat ini tiga poin kalibrasi diatas masih digunakan untuk mencari rata-rata
skala Celsius pada Termometer Merkuri. Poin-poin tersebut tidak dapat dijadikan metoda
kalibrasi yang akurat karena titik didih dan titik beku air berbeda-beda seiring beda tekanan.
Cara Kerja :

1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume Merkuri berada pada kondisi awal.

2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon Merkuri dengan perubahan


volume.

3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu
menurun.

24

24
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.

9. TERMOMETER GALILEO

Termometer Galileo (atau termometer Galilea), dinamai fisikawan Italia, Galileo


Galilei, adalah termometer yang terbuat dari gelas silinder tertutup berisi cairan bening dan
serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian rupa sehingga mereka naik atau turun
sesuai perubahan suhu.
Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban tersebut dilekatkan
pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika. Saat suhu berubah,
kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola kaca bergerak
timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama dengan cairan
sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila perbedaan kerapatan bola kaca sangat
kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang
terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk suatu skala suhu.
Suhu dibaca dari ukiran piringan logam di setiap bola kaca. Biasanya sebuah celah
memisahkan bola kaca atas dengan bola kaca bawah, berarti nilai suhu berada di antara
kedua nilai label baca di setiap sisi celah. Bila bola kaca melayang-layang di celah, berarti
nilai label baca mendekati suhu lingkungan.
Untuk mencapai keakuratan yang sesuai, toleransi beban harus dibuat kurang dari
1/1000 per satu gram (1 miligram). Termometer Galilea bekerja dengan prinsip daya apung.
Daya apung sendiri menentukan apakah suatu benda mengapung atau tenggelam dalam
cairan, serta memberi penjelasan mengapa perahu yang terbuat dari baja bisa mengapung
(sementara batangan baja padat dengan sendirinya akan tenggelam).
Satu-satunya faktor yang menentukan apakah suatu objek besar naik atau turun dalam
suatu cairan tertentu, berkaitan dengan kerapatan objek terhadap kerapatan cairan di mana ia
ditempatkan. Jika massa benda lebih besar dari massa cairan pengisi, objek tersebut akan
tenggelam. Jika massa benda kurang dari massa cairan pengisi, objek tersebut akan
mengapung.

25

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu(temperatur),


ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang
berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada
bermacam-macam

26

26

Anda mungkin juga menyukai