PROPOSAL
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Etnobotani
yang dibina Oleh Drs. Sulisetijono, M.Si
Oleh :
Kelompok
A. Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara yang terkenal dengan fenomena mistis yang
beredar di kalangan masyarakat, khususnya daerah pedalaman desa. Fenomena-
fenomena mistis tersebut sering dihubungkan dengan tumbuh-tumbuhan sebagai
tempat bersarang “sesuatu mistis” atau juga sebagai penangkal atau pengusir hawa
mistis. Hawa mistis tersebut merupakan roh-roh jahat yang akan menyerang atau
mengganggu penduduk sekitar.
Masyarakat di setiap daerah memiliki pandangan yang berbeda mengenai
fenomena mistis, terkait tumbuhan yang digunakan untuk mengusir atau
menangkal hawa mistis tersebut. Hal tersebut didasarkan oleh tradisi atau budaya
yang turun temurun di daerah-daerah tersebut. Mereka beranggapan bahwa di
setiap rumah ataupun di sekitar mereka banyak makhluk-makhluk mistis,
sehingga dibutuhkan penangkal, baik dari tumbuhan ataupun hewan untuk
melindungi mereka.
Desa Paberasan yang berada di kabupaten Sumenep, Madura, merupakan
salah satu desa yang masyarakatnya sangat percaya akan hal-hal mistis di sekitar
mereka. Dengan adanya kepercayaan tersebut, banyak tumbuhan ataupun hewan
yang digunakan atau dimanfaatkan dalam menangkal makhluk-makhluk ghaib,
baik yang dapat dibawa ke mana-mana maupun yang digantung di dinding rumah.
Cara-cara yang digunakan oleh setiap keluarga dalam menggunakan tumbuhan
atau hewan sebagai alat penangkal berbeda-beda, walaupun dalam satu desa. Itu
semua tergantung pada persepsi keluarga yang menganut sistem turun-temurun
mengenai hal-hal mistis.
Pada umumnya, masyarakat yang percaya akan hal-hal mistis, banyak
ditemukan tumbuh-tumbuhan maupun hewan yang digantung di rumah mereka
masing-masing. Hal ini bertujuan sebagai pengamanan bagi mereka terhadap
makhluk-makhluk gaib yang suatu saat akan mengganggu mereka. Untuk itu,
pengamat ingin mengetahu mengenai “Studi Tanaman sebagai Alat dan Bahan
Keamanan Tradisonal di Desa Paberasan, Kabupaten Sumenep, Madura”.
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui tanaman-tanaman yang digunakan oleh
masyarakat sekitar dalam menangkal makhluk-makhluk gaib.
B. Rumusan Masalah
Apa sajakah tanaman yang digunakan sebagai alat pengamanan tradisional?
Apakah makna dari tanaman yang digunakan sebagai alat pengamanan
tradisional?
Bagaimanakah menurut masyarakat mengenai cara tanaman yang digunakan
tersebut dalam menangkal makhluk gaib?
C. Tujuan
Mengetahui tanaman yang digunakan sebagai alat pengamanan tradisional.
Menjelaskan makna dari tanaman yang digunakan sebagai alat pengamanan
tradisional.
Menjelaskan menurut masyarakat mengenai cara tanaman yang digunakan
tersebut dalam menangkal makhluk gaib.
D. Kegunaan
Bagi penulis
Bagi pembaca
Keamanan merupakan suatu bentuk keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini
bisa digunakan dengan hubungan kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan,
dan lain-lain. Kata mistik mempunyai hubungan linguistik antara tiga kata, yaitu
“mitos”, “mistisisme”, dan “misteri”, yang ketiganya berasal dari kata kerja
bahasa Yunani musteion yang artinya menutup mata atau mulut. Kata-kata ini
berakar dalam pengalaman tentang kegelapan dan kesunyian. Konotasi yang
diberikan, terutama di Barat, menjuruskan ketiga kata ini ke sinonim yang negatif.
Kata “mitos” digunakan sebagai sinonim kebohongan. Kata “misteri”, sering
digunakan untuk mensinonimkan suatu persoalan yang sulit dijelaskan dan
mengusutkan pikiran. Begitupun dengan kata “mistisisme” yang sering dikaitkan
dengan perihal kedukunan atau hal aneh lainnya. Pemikiran Barat tidak begitu
tertarik akan hal-hal yang bersifat spiritualitas, oleh karena itu kata-kata seperti ini
tidak begitu populer lagi di Barat zaman sekarang. Namun demikian, mulai
terdapat tanda-tanda yang mengindikasikan adanya kebalikan arus. Antusiasme
Barat terhadap hal mistisisme terlihat sejak tahun 1960-an, dimana orang Barat
mulai mempelajari beberapa bentuk Yoga (Indosuara, 2012). Ajaran Yoga yang
diambil dari Budddhisme mulai berkembang pesat di Eropa dan Amerika Serikat.
Orang-orang di Barat mungkin tengah merasakan kebutuhan secara alternatif bagi
cara pandang ilmiah murni terhadap alam semesta. Pada kenyataannya mungkin
banyak orang yang merasa tertarik untuk menelaah dunia mahkluk halus, barang
kali mereka mendengar beberapa cerita atau membaca tulisan atau dari buku-
buku.
Bunga yang dijuluki lambang cinta ini memiliki batang yang penuh duri,
dan mempunyai kekuatan yang mampu menyerap hawa-hawa negatif, termasuk
menangkal serangan santet. Hawa negatif yang berhasil diserapnya akan langsung
dibuang ke dalam tanah dan kembali ke tanah. Sarannya, jangan ditanam di depan
rumah, karena hawa negatif yang sudah dimasukkan ke dalam tanah, akan
terlangkahi kita sebagai penghuni rumah. Dan bila ini terjadi, maka Anda
penghuni rumah akan mendapatkan musibah kiriman orang lain (Roibin, 2010).
b. Bunga Kaktus
Kartu Respoden
Dusun : Tanggal :
Nama : Umur :
Jenis Kelamin: Status :
∑anak :
Pendidikan :
Pekerjaan :
b. Daftar Pertanyaan
1. Apakah anda tahu tentang tumbuhan yang digunakan sebagai bahan atau alat
keamanan tradisional?
A. Ya B. Tidak
2. Bila tahu, dari mana anda mengetahuinya?
..........................................................................................................................
3. Pernahkah anda mendapatkan penyuluhan tentang tanaman sebagai bahan dan
alat keamanan tradisional?
a. Pernah B. Tidak Pernah
4. Kalau pernah, dimana dan siapa yang memberikan?
..........................................................................................................................
5. Apakah anda pernah menggunakan tanaman sebagai bahan dan alat
keamanan tradisional saat diperlukan (misalnya : pada saat ada bahaya dari
hewan buas maupun makhluk gaib)?
a. Pernah b. Tidak Pernah
6. Kalau pernah, apakah dipakai setiap kali pada kondisi diperlukan?
a. Iya b. Kadang-kadang c. Hampir tidak d. Tidak pernah
7. Apakah anda pernah memberikan tanaman sebagai bahan dan alat keamanan
tradisional pada orang lain?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah tanaman sebagai bahan dan alat keamanan tradisional tersebut
memberikan khasiat manjur?
a. Manjur b. Tidak manjur c..........
9. Apakah tanaman disekitar anda ada yang dapat digunakan sebagai bahan dan
alat keamanan tradisional?
a. Ada b. Tidak
10. Apa saja nama tanaman sebagai bahan dan alat keamanan tradisional yang
anda ketahui tumbuh di desa ini?
..........................................................................................................................
11. Apa saja khasiat dari tumbuhan itu ? (Tabel 1)
..........................................................................................................................
12. Bagaimana cara menggunakannya? (Tabel 1)
..........................................................................................................................
13. Dari mana anda memperoleh tanaman tersebut? (Tabel 1)
..........................................................................................................................
14. Apakah pengetahuan tentang tanaman sebagai bahan dan alat keamanan
tradisional anda berikan kepada generasi berikutnya?
a. Ya b. Tidak
15. Apakah anda melestarikan keberadaan tanaman sebagai bahan dan alat
keamanan tradisional sebagai penduduk asli Desa Paberasan, Kabupaten
Sumenep, Madura ?
a. Ya b. Tidak
c. Tabel
Tabel 1. Lembar koleksi
Jenis
Bagian Cara Pemakaian Khasiat Asal Tumbuhan
Tumbuhan
No. yang
Nama Nama Cara Cara Tepi Dalam
digunakan Pengobatan Halaman Ladang
Lokal Ilmiah Meramu Menggunakan Hutan Hutan
DAFTAR RUJUKAN
Dr. Roibin, 2010. Bunga dan Tanaman Untuk Penangkal Ilmu Santet Atau
Mengatasi Ilmu Santet. Online.
http://waspadia.blogspot.com/2012/03/10-bunga-dan-tanaman-untuk-
penangkal.html. Diakses Tanggal 22 November 2012
Indosuara. 2012. Alam Ghaib Menurut Islam (Online)
http://menaraislam.com/content/view/98/27/. Diakses Tanggal 22
November 2012
Rhamazi, Shahrul. 2011. Mistik dalam Islam dan Di Luar Islam. Online.
http://syahrul-ramazi.blogspot.com/2011/07/mistik-dalam-islam-dan-di-
luar-islam.html?zx=51a1cd61a50ef8da. Diakses Tanggal 22 November
2012.
Tax, S. 1953. An Appraisal of Anthropologi Today. Chicago: University of
Chicago Press.