Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PETROLOGI

PETROLOGI BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK

Disusun oleh :

Nama :

NIM :

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

JUNI

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalahpetrologi ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, Juni 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN

BAB 2 DASAR TEORI

2.1 PENGERTIAN BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK

2.2 BATUAN SEDIMEN NON - KLASTIK. TEKSTUR, STRUKTUR, DAN


KOMPOSISI

2.3 DETERMINASI BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK

BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Petrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi mengenai batuan dan kondisi
pembentukannya. Ada tiga cabang petrologi, berkaitan dengan tiga tipe batuan: beku, metamorf,
dan sedimen. Kata petrologi itu sendiri berasal dari kata Bahasa Yunani petra, yang berarti
"batu".

 Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan beku (batuan
seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari batu lebur atau magma). Batuan
beku mencakup batuan volkanik dan plutonik.

 Petrologi batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan sedimen
(batuan seperti batu pasir atau batu gamping yang mengandung partikel-partikel sedimen
terikat dengan matrik atau material lebih halus).

 Petrologi batuan metamorf berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan metamorf
(batuan seperti batu sabak atau batu marmer yang bermula dari batuan sedimen atau beku
tetapi telah melalui perubahan kimia, mineralogi atau tekstur dikarenakan kondisi
ekstrem dari tekanan, suhu, atau keduanya)

Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogi, petrografi mikroskopis, dan analisis kimia
untuk menggambarkan komposisi dan tekstur batuan. Ahli petrologi modern juga menyertakan
prinsip geokimia dan geofisika dalam penelitan kecenderungan dan siklus geokimia dan
penggunaan data termodinamika dan eksperimen untuk lebih mengerti asal batuan.

Petrologi eksperimental menggunakan perlengkapan tekanan tinggi, suhu tinggi untuk


menyelidiki geokimia dan hubungan fase dari material alami dan sintetis pada tekanan dan suhu
yang ditinggikan. Percobaan tersebut khususnya berguna utuk menyelidiki batuan pada kerak
bagian atas dan mantel bagian atas yang jarang bertahan dalam perjalanan kepermukaan pada
kondisi asli.

Batuan didefenisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu
agregrat (kumpulan) mineral yang telah menghablur. Tidak termasuk batuan adalah tanah dan
bahan lepas lainnya yang merupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi
batuan.
Batuan sebagai agregrat mineral-mineral pembentuk kulit bumi secara genesa dapat
dikelompokkan dalam tiga jenis batuan, yaitu:

1. Batuan Beku (Igneous Rock), adalah kelompok interlocking agregrat mineral-mineral


silikat hasil magma yang mendingin.

2. Batuan Sedimen (Sedimentary rock), adalah batuan hasil lithifikasi bahan rombakan
batuan hasil denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme.

3. Batuan Metamorf (Metamorphic Rock), adalah batuan yang berasal dari suatu batuan
induk yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fase padat sebagai
akibat perubahan kondisi fisika (tekanan, temperatur atau tekanan dan temperatur).

Sedangkan disini kita akan membahas tentang batuan sedimen non klastik yaitu ;

Batuan sedimen non-klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari proses kimiawi,
seperti batu halit yang berasal dari hasil evaporasi dan batuan rijang sebagai proses kimiawi.
Batuan sedimen non-klastik dapat juga terbentuk sebagai hasil proses organik, seperti
batugamping terumbu yang berasal dari organisme yang telah mati atau batubara yang berasal
dari sisa tumbuhan yang terubah. Batuan ini terbentuk sebagai proses kimiawi, yaitu material
kimiawi yang larut dalam air (terutamanya air laut). Material ini terendapkan karena proses
kimiawi seperti proses penguapan membentuk kristal garam, atau dengan bantuan proses biologi
(seperti membesarnya cangkang oleh organisme yang mengambil bahan kimia yang ada dalam
air).
RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian batuan vulkanik luar


2. Klasifikasi batuan vulkanik luar berdasarkan genetik

TUJUAN

1. Sebagai syarat mengumpul tugas yang telah di berikan


2. Agar dapat mengetahui apa itu batuan vulkanik luar
3. Dan agar dapat memahami klasifikasi batuan beku atau batuan gunung api
BAB 2 DASAR TEORI

2.1 PENGERTIAN BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK

Batuan sedimen non-klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari proses kimiawi,
seperti batu halit yang berasal dari hasil evaporasi dan batuan rijang sebagai proses kimiawi.
Batuan sedimen non-klastik dapat juga terbentuk sebagai hasil proses organik, seperti
batugamping terumbu yang berasal dari organisme yang telah mati atau batubara yang
berasal dari sisa tumbuhan yang terubah. Batuan ini terbentuk sebagai proses kimiawi, yaitu
material kimiawi yang larut dalam air (terutamanya air laut). Material ini terendapkan karena
proses kimiawi seperti proses penguapan membentuk kristal garam, atau dengan bantuan
proses biologi (seperti membesarnya cangkang oleh organisme yang mengambil bahan kimia
yang ada dalam air).

Dalam keadaan tertentu, proses yang terlibat sangat kompleks, dan sukar untuk
dibedakan antara bahan yang terbentuk hasil proses kimia, atau proses biologi (yang juga
melibatkan proses kimia secara tak langsung). Jadi lebih sesuai dari kedua-dua jenis sedimen
ini dimasukan dalam satu kelas yang sama, yaitu sedimen endapan kimiawi / biokimia. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah sedimen evaporit (evaporites), karbonat (carbonates),
batugamping dan dolomit (limestones and dolostone), serta batuan bersilika (siliceous rocks),
rijang (chert).

Batuan Sedimen Evaporit

Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai hasil proses penguapan
(evaporation) air laut. Proses penguapan air laut menjadi uap mengakibatkan tertinggalnya bahan
kimia yang pada akhirnya akan menghablur apabila hampir semua kandungan air manjadi uap.
Proses pembentukan garam dilakukan dengan cara ini. Proses penguapan ini memerlukan sinar
matahari yang cukup lama.

1. Batuan garam (Rock salt) yang berupa halite (NaCl).

2. Batuan gipsum (Rock gypsum) yang berupa gypsum (CaSO4.2H20)


3. Travertine yang terdiri dari calcium carbonate (CaCO3), merupakan batuan karbonat.
Batuan travertin umumnya terbentuk dalam gua batugamping dan juga di kawasan air
panas (hot springs).

Batuan Sedimen Karbonat

Batuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi, dan juga proses biokimia.
Kelompok batuan karbonat antara lain adalah batugamping dan dolomit. Mineral utama
pembentuk batuan karbonat adalah: Kalsit (Calcite) (CaCO3) dan Dolomit (Dolomite)
(CaMg(CO3)2)

Nama-nama batuan karbonat:

1. Mikrit (Micrite) (microcrystalline limestone), berbutir sangat halus, mempunyai warna


kelabu cerah hingga gelap, tersusun dari lumpur karbonat (lime mud) yang juga dikenali
sebagai calcilutite.

2. Batugamping oolitik (Oolitic limestone) batugamping yang komponen utamanya terdiri


dari bahan atau allokem oolit yang berbentuk bulat

3. Batugamping berfosil (Fossiliferous limestone) merupakan batuan karbonat hasil dari


proses biokimia. Fosil yang terdiri dari bahan / mineral kalsit atau dolomit merupakan
bahan utama yang membentuk batuan ini.

4. Kokina (Coquina) cangkang fosil yang tersimen

5. Chalk terdiri dari kumpulan organisme planktonic seperti coccolithophores; fizzes readily
in acid

6. Batugamping kristalin (Crystalline limestone)

7. Travertine terbentuk dalam gua batugamping dan di daerah air panas hasil dari proses
kimia

8. Batugamping intraklastik (intraclastic limestone), pelleted limestone


Batuan Silika

Batuan sedimen silika tersusun dari mineral silika (SiO2). Batuan ini terhasil dari proses kimiawi
dan atau biokimia, dan berasal dari kumpulan organisme yang berkomposisi silika seperti
diatomae, radiolaria dan sponges. Kadang-kadang batuan karbonat dapat menjadi batuan
bersilika apabila terjadi reaksi kimia, dimana mineral silika mengganti kalsium karbonat.
Kelompok batuan silika adalah:

 Diatomite, terlihat seperti kapur (chalk), tetapi tidak bereaksi dengan asam. Berasal dari
organisme planktonic yang dikenal dengan diatoms (Diatomaceous Earth).

 Rijang (Chert), merupakan batuan yang sangat keras dan tahan terhadap proses lelehan,
masif atau berlapis, terdiri dari mineral kuarsa mikrokristalin, berwarna cerah hingga
gelap. Rijang dapat terbentuk dari hasil proses biologi (kelompok organisme bersilika,
atau dapat juga dari proses diagenesis batuan karbonat.

Batuan Organik Endapan organik terdiri daripada kumpulan material organik yang akhirnya
mengeras menjadi batu. Contoh yang paling baik adalah batubara. Serpihan daun dan batang
tumbuhan yang tebal dalam suatu cekungan (biasanya dikaitkan dengan lingkungan daratan),
apabila mengalami tekanan yang tinggi akan termampatkan, dan akhirnya berubah menjadi
bahan hidrokarbon batubara.

Tabel dibawah adalah daftar nama-nama Batuan Sedimen Non-klastik (berdasarkan genesa
pembentukannya).

2.2 BATUAN SEDIMEN NON - KLASTIK. TEKSTUR, STRUKTUR, DAN KOMPOSISI


Pemerian Batuan Sedimen Non-Klastik

Pemerian batuan sedimen non klasatikdidasarkan pada :

Tekstur Batuan Sedimen Non-Klastik


Tekstur dibedakan menjadi :

a. Kristalin

Terdiri dari kristal-kristal yang interlocking. Untuk pemberiannya menggunakan skala


Wenthworth dengan modifikasi sebagai berikut :

Nama Butir Besar Butir

Berbutir kasar >2

Berbutir sedang 1/16 – 2


Berbutir halus 1/256 – 1/16

Berbutir sangat halus < 1/256

b. Amorf

Terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-kristal atau amorf.

Struktur Batuan Sedimen Non-Klastik

Struktur batuan sedimen non klastik terbentuk oleh reaksi kimia maupun aktifitas organisme.
Macam-macamnya :

a) Fossiliferous, struktur yang menunjukkan adanya fosil

b) Oolitik, struktur dimana fragmen klastikdiselubungi oleh mineral non klastik, bersifat konsentris
dengan diameter kurang dari 2 mm.

c) Pisolitik, sama dengan oolitik tetapi ukuran diameternya lebih dari 2 mm.

d) Konkresi, sama fdengan oolitik namun tidak konsentris.

e) Cone in cone, strutur pada batu gamping kristalin berupa pertumbuhan kerucut per kerucut.

f) Bioherm, tersusun oleh organisme murni insitu.

g) Biostorm, seperti bioherm namun bersifat klastik.

h) Septaria, sejenis konkresi tapi memiliki komposisi lempungan. Ciri khasnya adalah adanya
rekahan-rekahan tak teratur akibat penyusutan bahan lempungan tersebut karena proses dehidrasi
yang melalui celah-celahnya terisi oleh mineral karbonat.

i) Goode, banyak dijumpai pada batugamping, berupa rongga-rongga yang terisi oleh kristal-
kristal yang tumbuh ke arah pusat rongga tersebut. Kristal dapat berupa kalsit maupun kuarsa.
j) Styolit, kenampakan bergerigi pada batugamping sebagai hasil pelarutan.

Komposisi Mineral Batuan Sedimen Non-Klastik

Komposisi mineral pada batuan sedimen non klastik biasanya sederhana terdiri dari satu atau
dua mineral (monomineralik Karbonat). Sebagai contoh :

- Batugamping : Kalsit, Dolomit

- Chert : Kalsedon

- Gipsum : Mineral gypsum

- Anhidrit : Mineral anhidrit

Pemerian Batuan Sedimen Karbonat

Batuan karbonat adalah batuan sedimen dengan komposisi yang dominan (lebih dari
50%) terdiri dari mineral-mineral atau garam-garam karbonat, yang dalam praktek secara umum
meliputi batugamping dan dolomite.

§ Batugampingklastik

Adalah batugamping yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus batu gamping asal.
Contoh :Kalsirudit, Kalkarenit, Kalsilutit.

§ Batugamping non klastik

Terbentuk dari proses kimia maupun aktifitas organisme dan umum monomineralik.

Dapatdibedakan :

- Hasilbiokimia : bioherm, biostorme


- Hasillarutankimia : travertine, tufa.

- Hasil replacement : batugampingfosfat, batugampingDolomit,batugampingsilikat,dll.

Pemerian Batuan Sedimen Karbonat Klastik

Pemeriannya meliputi tekstur, struktur dan komposisi mineral.

Tekstur

Sama dengan pemerian batuan sedimen klastik, hanya berbeda istilah meliputi:

Namabutir Ukurunbutir (mm)

Rudite >1

Arenit 0,062 –1

Lutite < 0,062

Struktur

Pemerian sama dengan batuan sedimen klastik.

Komposisi Mineral

Terdapat pemerian fragmen, matrik dan semen hanya terdapat perbedaan istilah ( Folk,
1954 ), meliputi :

Allochem

Sama seperti fragmen pada batuan sedimen klastik.

Macam – macamAllochem :
- Kerangka organisme (skeletal) : berupa cangkang binatang / kerangka hasil pertumbuhan.

- Interclas : merupakan butiran – butiran dari hasil abrasi batugamping yang telah ada.

- Pisolit : merupakan butiran-butiran oolit berukuran lebih dari 2 mm.

- Pellet : Fragmen menyerupai oolit tetapi tidak menunjukkan struktur konsentris

Mikrit

Merupakan agregat halus berukuran 1-4 mikron, berupa kristal-kristal karbonat terbentuk
secara biokimia atau kimia langsung dari presipitisasi dari air laut dan mengisi rongga antar
butir.

Sparit

Merupakan semen yang mengisi ruang antar butir dan rekahan, berukuran halus (0,02-0,1
mm), dapat terbentuk langsung dari sedimentasi secara insitu atau rekristalisasidari mikrit.

Pemerian Batuan Sedimen Karbonat Non-Klastik

Pemberiannya sama dengan pemberian batuan sedimen non klastik lainnya.

Tabel nama-nama batuan karbonat:

BATUAN KARBONAT
Klastik Non Klastik
Dominasi rombakan Dominasi Pertumbuhan
Kristalin
Karbonat rombakanfosil terumbu
> 2 mm Kalsirudit Batu
Batu gamping Batu gamping
1 – 0,06 mm Kalkarenit gamping
Bio klastik terumbu
< 0,06 mm Kalsilutit Kristalin
Tabel Klasifikasi batupasir menurut Pettijohn, 1973 :

Matrik rombakan dominan (> Matrik rombakan tak ada / jarang (<15%,
Semen ataumatrik
15%) semen tidak ada pori-pori kosong / diisi semen

A
Feldspar
R R
lebih besar SUBARKOSE
GRAYWACKE K I
dari /BATUPASIR
FELDSPATIK O J
Fragmen FELDSPATIK
S ANG
baruan
E

Fraksi GRAYWACK BATUPASIR LITIK


pasir E
atau
romba Fragmen
batuan lebih SUB R
kan GRAYWACKE GRAY I
besar dari PROTO KUARSIT
LITIK WACK J
feldspar
E ANG

Variabel
Kandungan > 75% -
Biasanya < 75% > 95%
kuarsa < 95%
< 75%

Batuan sedimen non klastik


a. Batuan Karbonat
Batuan karbonat adalah batuan sedimen dengan komposisi yang dominan (lebih dari 50%),
terdiri dari mineral-mineral atau garam-garam karbonat, yang dalam prakteknya secara umum
meliputi batugamping dan dolomit. Merupakan batuan sedimen non klastik yang paling
melimpah di alam. Batuan ini berkomposisi utama berupa kalsium karbonat (CaCO 3) yang
berasal dari proses kimiawi bersama-sama dengan biologis. Banyak tumbuhan dan binatang
invertebrata mengeluarkan CaCO3 dari air dalam proses kehidupannya dan mengggunakan garam
yang sama untuk membangun sarang dan bagian kerangkanya. Bila organisme tersebut mati,
kerangkanya akan terakumulasi di dasar lautan. Dalam waktu yang sangat lama, akumulasi
kerang tersebut akan membentuk lapisan karbonat dengan tekstur terdiri dari kerang atau
pecahan kerang. Type batugamping ini terutama disusun oleh skeletal atau rombakan skeletal dan
bisa mencapai ketebalan lebih dari 100 meter, dan bisa mempunyai penyebaran horizontal /
lateral sangat luas (riubuan km2). Proses pembentukannya dapat terjadi secara insitu berasal dari
larutan yang mengalami larutan yang mengalami proses kimia maupun biokimia, dimana
organisme turut berperan. Selain itu juga dapat terjadi rombakan yang mengalami transportasi
secara mekanik dan diendapkan di tempat lain sehingga terjadi proses diagenesa batuan karbonat
lain. Seluruh proses tersebut belangsung pada lingungan air laut dari detritus asal darat.
· batugamping klastik
adalah batugamping yang terbentuk dari pengendapan kembali detrital batugamping asal
o Kalsilutit
merupakan batuan karbonat klastik yang didominasi oleh detritus karbonat dengan ukuran butir
berukuran lempung < 1/16 mm
o Kalkarenit
merupakan batuan karbonat klastik yang didominasi oleh detritus karbonat dengan ukuran butir
berukuran pasir1/16 – 2 mm
o Kalsirudit
merupakan batuan karbonat klastik yang didominasi oleh detritus karbonat dengan ukuran butir
berukuran > 2 mm
· batugamping non klastik
adalah batugamping yang terbentuk dri proses-proses kimiawi maupun organisme, umumnya
bersifat mono mineral
Biostrome : merupakan batugamping nonklastik yang pembentukanya dari hasil proses
biokimia dan juga merupakan hasil timbunan tubuh atau kerangka plankton dan nekton yang
sudah mati, biasanya berlapis dan berseling dengan kalsilutit
Bioherm : merupakan batugamping nonklastik yang pembentukannya dari hasil proses
biokimia. Selain itu biasanya terdiri dari bentuk-bentuk bentonik masif dan berbentuk lensa yang
dikelilingi oleh sedimen klastik
Travertin : merupakan batugamping nonklastik yang pembentukanya dari hasil proses
larutan Kimia dengan komposisi penyusun utama berupa Kalsit (CaCO3)
Chalk : Batugamping skeletal, dimana skeletal fragmennya dapat dilihat dengan bantuan
mikroskop, komposisi penyusun utama berupa CaCO3 dengan tekstur berupa cangkang
organisme mikroskopik

b. Batuan sedimen kimiawi


Merupakan batuan sedimen yang terbentuk karena proses penguapan, konsentrasi dan
pengendapan dari laruitan yang telah jenuh dan biasanya tersusun dari kristal-kristal gypsum,
garam dapur (halite), anhidrit dll. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau
reaksi organik
· Chert
Chert atau sering disebut batu rijang mempunyai bentuk bedded dan nodular. Chert dengan
bentuk bedded biasanya ditemukan pada daerah laut dalam dan berasosiasi dengan radiolaria dan
lava bantal. Sedangkan chert dengan bentuk nodular biasa ditemukan pada batugamping yang
terbentuk oleh proses diagenesa berupa penggantian (replacement)
· Gypsum
Gypsum terbentuk oleh proses evaporasi yang dapat sebagai indikator penting paleo-iklim dan
paleo-geografi. Gypsum mempunyai bentuk nodular dengan tekstur chicken-wire. Terbentuknya
gypsum terjadi karena material sedimen yang diendapkan di laut, biasanya berukuran lempung,
kemudian lempung itu akan melepaskan ion-ion O2- dan kemudian ditangkap oleh unsur Ca2+ dan
senyawa SO42-. Unsur-unsur tersebut berikatan membentuk senyawa CaSO4.2H2O yang disebut
dengan gypsum
· Ironstone
Ironstone biasanya merupakan Oolitik dan Ooids yang dapat terdiri dari hematit, Geothite,
magnetit dan chamosit. Ironstone ini biasanya diendapkan pada lingkungan deposisional dan
kadang terdapat fosil yang mengindikasikan daerah dengan kondisi hiposalin
· Dolomit
Terbentuk karena adanya pergantian batugamping. Proses yang terjadi dapat berlangsung secara
cepat setelah proses deposisi pada daerah intertidal tinggi, dataran supratidal.
· Dedolomites
Adalah batuan yang komposisi mineralnya berupa dolomit (calcium Magnesium Carbonate =
CaMg(CO3)2. Batuan ini mirip dengan batugamping dalam hal tekstur, struktur dan cara
terdapatnya. Batuan ini bisa berasal dari presipitasi langsung air laut, tetapi kebanyakan berasal
dari substitusi calcium oleh magnesium pada batugamping
· Halite
Halite terbentuk oleh prespitasi langsung dari danau yang kadar garamnya tinggi atau pada teluk
disepanjang pantai lautan
DETERMINASI BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK

1.Nomor Urut : 01

2.Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik

3.Nama Batuan : Batu Gamping

4.Warna : Putih keabuan

5.Struktur : Oolitik

6.Tekstur : Kristalin

7.Komposisi : Kalsium karbonat

8.Kegunaan : Bahan baku semen

9.Perusahaan yang menambang : PT.Semen Padang

0.Gambar :
1.Nomor Urut : 02

2.Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik

3.Nama Batuan : Limestone

4.Warna : Coklat keabua-abuan

5.Struktur : Fosiliferaus

6.Tekstur : Amorf

7.Komposisi : Fosil

8.Kegunaan : Hiasan dan pajangan

9.Perusahaan yang menambang :–

10.Gambar :
1.Nomor Urut : 03

2.Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik

3.Nama Batuan : Batu Halit

4.Warna : Putih mengkilap

5.Struktur : Cone incone

6.Tekstur : Kristalin

7.Komposisi : Garam

8.Kegunaan : Bahan baku dapur

9.Perusahaan yang menambang : –

10.Gambar :
1.Nomor Urut : 04

2.Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik

3.Nama Batuan : Batu Gips

4.Warna : Putih keabuan

5.Struktur : Oolitik

6.Tekstur : Amorf

7.Komposisi : Gipsum

8.Kegunaan : Bahan bangunan

9.Perusahaan yang menambang : PT.Bukit Sanur

10.Gambar :
1.Nomor Urut : 05

2.Jenis Batuan : Batuan sedimen non klastik

3.Nama Batuan : Batubara

4.Warna : Hitam

5.Struktur : Bioherm

6.Tekstur : Amorf

7.Komposisi : Endapan bahan organis

8.Kegunaan : Sumber energi

9.Perusahaan yang menambang : PT.KPC dll

10.Gambar :
BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN

Batuan sedimen nonklastik adalah batuan sedimen yang pembentukannya berbeda


dengan batuan sedimen pada umumnya. Pada batuan sedimen non klastik ini, pengendapannya
melalui proses kimia-biologi-biokimia. Pada batuan ini juga tidak memerlukan adanya batuan
sumber dan proses fisik yang bekerja pada batuan sumber tersebut.

Dalam keadaan tertentu, proses yang terlibat sangat kompleks, dan sukar untuk
dibedakan antara bahan yang terbentuk hasil proses kimia, atau proses biologi (yang juga
melibatkan proses kimia secara tak langsung). Jadi lebih sesuai dari kedua-dua jenis sedimen ini
dimasukan dalam satu kelas yang sama, yaitu sedimen endapan kimiawi / biokimia. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah sedimen evaporit (evaporites), karbonat (carbonates),
batugamping dan dolomit (limestones and dolostone), serta batuan bersilika (siliceous rocks),
rijang (chert).

Contoh Batuan sedimen non kalstik :

 Batuan Sedimen Evaporit

 Batuan Sedimen Karbonat

 Batuan Silika

 Batuan Organik

DAFTAR PUSTAKA

http://www.repastrepost.com/2016/09/batuan-sedimen-non-klastik-tekstur.html

https://miningundana07.wordpress.com/2009/10/08/batuan-sedimen-non-klastik/

http://mahasiswatengil.blogspot.co.id/2013/05/sedimen-non-klastik.html

https://geograph88.blogspot.co.id/2013/03/jenis-batuan-sedimen.html

https://rannudongke.wordpress.com/2013/12/02/determinasi-batuan-sedimen-klastik-dan-non-klastik/

Anda mungkin juga menyukai