Anda di halaman 1dari 11

STUDI OPTIMASI DEBIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI

HIDRO BATU BALAI KECAMATAN AIR NIPIS


KABUPATEN BENGKULU SELATAN

JURNAL
TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR

ABDAN IZZAN GHAFARA


NIM. 145060407111005

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2018
STUDI OPTIMASI DEBIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI
HIDRO BATU BALAI KECAMATAN AIR NIPIS
KABUPATEN BENGKULU SELATAN

1 2
Abdan Izzan Ghafara , Pitojo Tri Juwono
1
Mahasiswa Program Sarjana Teknik Pengairan Universitas Brawijaya
2
Dosen Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145 Indonesia
1
email: abdanizzanghafara@yahoo.com

ABSTRAK : Desa Batu Balai yang terletak di Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu
Selatan, Provinsi Bengkulu yang dilewati Sungai Bengkenang mampu mengalirkan debit yang
dapat diandalkan sepanjang tahunnya. Pemanfaatan sungai tersebut belum begitu maksimal
meski ada beberapa pemanfaatan air sebagai sumber air irigasi dan kebutuhan air baku, namun
tetap tidak begitu maksimal mengingat debitnya yang ideal untuk sumber pembangkit listrik.
Penelitian tentang debit andalan perlu dilakukan mengingat akan direncanakannya PLTM Batu
Balai. Hasil pengujian terhadap data hujan pada wilayah DAS Batu Balai dapat digunakan untuk
analisa hidrologi pada daerah tersebut. Debit banjir rancangan pada studi ini yaitu menggunakan
metode HSS Nakayasu dengan Q100th = 343,504 m3/dt. Hasil kajian menunjukkan bahwa debit
andalan yang digunakan yaitu Q40% = 6,234 m3/dt dengan mempertimbangkan faktor kapasitas
dan biaya energi sebesar 63,19% dan Rp.7702,3 / KWh.

Kata kunci : PLTM, Hidrologi, debit andalan, Faktor Kapasitas, Nakayasu

ABSTRACT : Batu Balai Village which is located in Air Nipis district, South Bengkulu Regency,
Bengkulu Province which is passed by Bengkenang River is able to drain reliable discharge
throughout the year. The utilization of the river has not been maximized even though there are
several uses of water as a source of irrigation water and raw water, but that is not optimal yet
considering that the discharge is ideal for sources of Hydro Power Plant. Research on
dependable discharge needs to be done considering the design of MHEPP Batu Balai. The test
results on rainfall data in the Batu Balai watershed area can be used for hydrological analysis
of the area. The design flood discharge in this study was using Nakayasu Synthetic Hydrograph
Unit (SHU) method with Q100th = 343.504 m3 / sec. The results of the study point that the
dependable discharge used was Q40% = 6,234 m3 / sec by considering the capacity factor and
energy costs is 63.19% and Rp.7702.3 / KWh.

Keyword : Minihydro Power Plant, hydrology, dependable discharge, capacity factor,


Nakayasu

PENDAHULUAN satunya dari kelayakan mengenai debit yang


Dalam perencanaan pembangkit listrik mampu dihasilkan ke sistem pembangkit.
tenaga air, banyak faktor yang harus Upaya pemecahan dari permasalahan
diperhatikan terutama dalam penggunaan debit tersebut adalah perlunya optimasi debit guna
yang akan digunakan sebagai debit mengetahui kelayakan debit yang digunakan.
pembangkit. Karena layak atau tidaknya Oleh karena itu diperlukan perhitungan
pembangkit listrik tenaga air ditentukan salah alternatif debit yang mampu dihasilkan sebagai
pertimbangan dalam pemilihan debit R = Atribut dari besarnya sebuah nilai
pembangkitan. statistik, diperoleh dari perhitungan
Desa Batu Balai yang terdapat pada dengan menggunakan rumus seperti
Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu pada persamaan (6)
Selatan ini dilewati oleh Sungai Bengkenang Sk* = Data hujan ( X ) - data hujan rata-
yang debitnya dapat diandalkan setiap tahun. rata ( 𝑋̅ )
Pemanfaatan sungai tersebut belum begitu Dy = Nilai kuadrat Sk* dibagi dengan
2

maksimal meskipun digunakan sebagai sumber jumlah data


irigasi dan air baku. Sk** = nilai Sk* dibagi dengan Dy
Tujuan dari studi ini nantinya adalah guna b. Uji Abnormalitas Data
mengetahui beberapa potensi yang mampu Uji yang dilakukan adalah Uji Inlier-
dihasilkan : Outlier, tujuannya dari perhitungan ini adalah
1. Mengetahui nilai hujan rancangan yang dimana nantinya data yang menyimpang dari
digunakan dua batas ambang, yaitu ambang bawah (XL)
2. Mengetahui nilai debit banjir rancangan dan ambang atas (XH) akan dihilangkan.
dari outlet DAS Batu Balai Adapun persamaannya adalah :
3. Mengetahui besarnya debit yang mengalir XH = Exp . (Xrerata + Kn . S) (7)
pada Sungai Bengkenang XL = Exp . (Xrerata - Kn . S) (8)
4. Mengetahui nilai debit andalan pada
Sungai Bengkenang Dengan :
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi XH = Nilai ambang atas.
optimasi debit pembangkitan PLTM Batu XL = Nilai ambang bawah.
Balai. Xrerata = Nilai rata – rata.
S = Simpangan baku dari logaritma
TINJAUAN PUSTAKA terhadap data.
Kajian Hidrologi PLTM Batu Balai Kn = Besaran yang bergantung dengan
a. Uji Homogenitas Data jumlah sampel data.
Metode yang digunakan dalam pengujian c. Analisa Curah Hujan Rancangan
homogenitas data hidrologi untuk PLTM Batu Untuk analisa hujan rancangan distribusi
Balai ini yaitu menggunakan metode RAPS yang digunakan adalah distribusi Log Pearson
(Rescaled Adjusted Partial Sums). Tujuan dari III dan Gumbel dengan kala ulang yang telah
uji ini adalah untuk mengetahui tingkat ditentukan.
homogen dari data yang telah diperoleh, karena d. Uji Kesesuaian Distribusi
tidak semua data – data yang sudah diperoleh Uji kesesuaian distribusi dilakukan
tersebut memiliki tingkat ketelitian dan akurasi dengan metode Smirnov – Kolmogorov dan
yang baik sehingga perlu pengujian lebih Chi Square. Pengujian ini bertujuan untuk
lanjut. Adapun persamaannya adalah : megetahui apakah distribusi Log Pearson III
S0* = 0 (1) dan Gumbel yang digunakan telah memenuhi
Sk* = ∑ki=1 (Y1-Y) (2) kesesuaian distribusi.
1. Smirnov-Kolmogorov
Dengan k = 1,2,3,…,n
maks = |Pe(Xn )-Pt(Xn )| (9)
Sk * Dengan :
Sk** = (3)
Dy Pe(Xn) = Peluang empiris.
∑ki=1(Yi -Y
̅ )2 Pt(Xn) = Peluang teoritis.
Dy2 = (4)
n maks = Selisih maksimum antara
Nilai Statistik Q dan R peluang empiris dan peluang
Q = maks |Sk** | 0  k  n (5) teoritis.
R = maks Sk** - maks Sk **
(6) 2. Chi Square
Agar distribusi frekuensi yang dipilih
Dengan : diterima, maka harga X2hitung < X2kritis.
Q = Atribut dari besarnya suatu nilai Adapun persamaannya adalah sebagai
statistik, diperoleh dari perhitungan berikut:
dengan menggunakan rumus seperti (Oi +Ei )2
n
pada persamaan (5) X2 = ∑i=1 (10)
Ei
Dk = K – (P + 1) (11) CA = Luas daerah pengaliran sampai
Dengan : outlet (km2).
X2 = harga chi – square terhitung 2. HSS GAMA I
𝑂𝑖 = jumlah nilai pengamatan pada sub Qp = 0.1836A0,5886TR-0,4008JN0,2381 (14)
kelompok ke-i Dengan:
𝐸𝑖 = Jumlah nilai teoritis kelompok-1 TR = Waktu naik hidrograf (jam)
N = Jumlah data A = Luas DAS sebelah hulu (km2)
Dk = Derajat kebebasan JN = Jumlah pertemuan sungai di DAS
K = Koefisien Qp = Debit puncak banjir (m3/dt)
P = Nilai pada distribusi Gumbel, P = 1
e. Intensitas Curah Hujan Analisa Optimasi Debit
1. Koefisien Pengaliran Dalam perencanaan Pembangkit Listrik
Tabel 1. Koefisien Pengaliran Tenaga Minihidro ini, dikarenakan minimnya
Kriteria Nilai C data, maka perlu dihitung debit andalan
Daerah pegunungan yang curam 0.75 - 0.90
Daerah pegunungan tersier 0.70 - 0.80
menggunakan metode dari Dr. F.J. Mock, yang
Daerah bergelombang dan hutan 0.50 - 0.75 didahului dengan memperhitungkan besarnya
Daerah dataran yang ditanami 0.45 - 0.60 Evapotranspirasi Potensial. Sedangkan untuk
Persawahan yang diairi 0.70 - 0.80
Sungai di daerah pegunungan 0.75 - 0.85
pemilihan debit andalan yang akan digunakan
Sungai kecil di daerah daratan 0.45 - 0.75 pada studi ini digunakan metode FDC (Flow
Sungai yang besar dengan wilayah Duration Curve) dengan mempertimbangkan
pengaliran yang lebih dari seperduanya 0.50 - 0.75 Faktor Kapasitas dan Biaya Energi.
terdiri dari daratan
2. Distribusi Curah Hujan Mononobe
METODOLOGI
Metode pendistribusian curah hujan yang
Deskripsi Daerah Studi
digunakan salah satunya dengan cara
Lokasi studi perencanaan PLTM Batu
Mononobe dengan persamaan sebagai
Balai berada pada aliran sungai Bengkenang
berikut:
yang terletak di Desa Sukarami, Kecamatan
R24 t 2/3 Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan,
Rt = () (12)
t T Provinsi Bengkulu. Secara geografis
Dengan: Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada
𝐼𝑇 = intensitas hujan T jam (mm/jam) 4°10’ - 4°32’ LS dan 102°48’ - 103°16’ BT.
R24 = Curah hujan harian (mm) Serta sungai Bengkenang mengalir pada Sub
T = Waktu hujan dari awal sampai jam DAS Batu Balai dengan luas DAS yaitu
ke t (jam) sebesar 103,41 Km2.
t = lama curah hujan (jam)

Analisa Debit Banjir Rancangan


Untuk menghitung debit banjir rancangan
digunakan dua metode, yaitu Hidrograf Satuan
Sintetis Nakayasu dan Hidrograf Satuan
Sintetis GAMA-I. Adapun persamaan adalah
sebagai berikut:
1. HSS Nakayasu
CA . Ro Gambar 1. Lokasi Pengamatan
Qp = (13)
3,6(0,3Tp+T0,3 )
Data yang Diperlukan
Dengan: Dalam studi ini diperlukan data-data yang
QP = debit puncak banjir (m3/dt) mendukung untuk memudahkan dalam
Tp = Tenggang waktu dari permulaan menganalisa permasalahan yang ada, maka
hujan sampai puncak banjir (jam) diperlukan beberapa data sebagai berikut:
T0,3 = waktu yang diperlukan oleh 1. Data curah hujan
penurunan debit, dari puncak sampai 2. Data klimatologi
30% dari debit puncak (jam) 3. Data topografi
Langkah – Langkah Studi Tabel 3. Lanjutan Data Curah Hujan Bulanan
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Rerata Max
Tahap perencanaan PLTM Batu Balai 2015
2016
64,2
49
109,2 62 86,1 24,5
56,5 192 111,8 100
63,6 21 73,5
76,2 36,5 88,5
44
46,5
7 56,3 105,5 59,7
80 117,5 66,5 85,1
109,2
192,0
Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Max
Min
145
8,6
109 192 174 122
11,6 13,6 0 0
201 130 117
0 0 0
133
0
156 408 154
0 23,6 25,8
408
25,8
Selatan sebagai berikut:
1. Melakukan Analisa Hidrologi Uji Homogenitas Data
a. Melakukan Uji Homogenitas Data Pengujian yang dilakukan menggunakan
Metode yang dilakukan dalam metode RAPS dengan hasil sebagai berikut :
pengujian data adalah Metode RAPS Tabel 4. Uji Homogenitas RAPS
(Rescaled Adjusted Partial Sum), No Tahun Curah Hujan Sk* |Sk*| Dy2 Dy Sk** |Sk**|
untuk mengetahui tingkat homogenitas (mm/hr)
1 1993 156,3 12,579 12,579 6,593 0,182 0,182
data yang digunakan dalam 2 1994 173,8 30,079 30,079 37,698 0,435 0,435
perencanaan PLTM, karena data yang 3 1995 142,7 -1,021 1,021 0,043 0,015 0,015
4 1996 154,3 10,579 10,579 4,663 0,153 0,153
digunakan tidak seluruhnya pada 5 1997 59,2 -84,516 84,516 297,622 1,223 1,223
tingkat akurasi dan ketelitian yang 6 1998 95,7 -48,021 48,021 96,084 0,695 0,695
7 1999 85,6 -58,121 58,121 140,752 0,841 0,841
baik. 8 2000 85,8 -57,921 57,921 139,785 0,838 0,838
b. Melakukan Uji Abnormalitas Data 9 2001 56,3 -87,421 87,421 318,435 1,265 1,265
Metode yang digunakan dalam 10 2002 408 264,279 264,279 2910,140 3,824 3,824
11 2003 128,4 -15,321 15,321 9,781 0,222 0,222
pengujian keabnormalitasan data 12 2004 122,4 -21,321 21,321 18,941 0,309 0,309
69,107
adalah inlier – Outlier, yang dimana 13 2005 91,6 -52,121 52,121 113,192 0,754 0,754
14 2006 150 6,279 6,279 1,643 0,091 0,091
tujuan dari pengujian ini adalah untuk 15 2007 135 -8,721 8,721 3,169 0,126 0,126
memastikan apakah bisa atau tidaknya 16 2008 236 92,279 92,279 354,809 1,335 1,335
17 2009 130 -13,721 13,721 7,844 0,199 0,199
data yang sudah didapat untuk 18 2010 121 -22,721 22,721 21,510 0,329 0,329
digunakan dalam perencanaan PLTM. 19 2011 201 57,279 57,279 136,703 0,829 0,829
20 2012 147 3,279 3,279 0,448 0,047 0,047
c. Analisa Frekuensi menggunakan Log 21 2013 130 -13,721 13,721 7,844 0,199 0,199
Pearson III 22 2014 138 -5,721 5,721 1,364 0,083 0,083
d. Menguji kesesuaian distribusi 23 2015 109,2 -34,521 34,521 49,654 0,500 0,500
24 2016 192 48,279 48,279 97,119 0,699 0,699
menggunakan metode Smirnov- Rerata 143,721 43,743 Max 3,824 3,824
Kolmogorov dan Chi Square. Jumlah 4775,838 Min 0,015 0,015

e. Menghitung distribusi hujan jam- Hasil pengujian yang didapat kemudian


jaman.
dibandingkan dengan nilai Nilai Statistik Q/√𝑛
f. Menghitung debit banjir rancangan
menggunakan HSS Nakayasu. dan R/√𝑛. (Sri Harto, 1993:60)
g. Menghitung debit Sungai Bengkenang Tabel 5. Hasil Analisa RAPS
menggunakan metode F.J. Mock Untuk kesalahan relatif sebesar 5%
h. Menghitung debit andalan Q/n hitungan 0,781 < Q/n tabel 1,228
menggunakan Flow Duration Curve R/n hitungan 0,778 < R/n tabel 1,458
(FDC)
Untuk kesalahan relatif sebesar 1%
i. Optimasi debit pembangkitan
berdasarkan: Q/n hitungan 0,781 < Q/n tabel 1,436
- Faktor Kapasitas (Capaciy Factor) R/n hitungan 0,778 < R/n tabel 1,640
- Biaya Energi (Energy Cost)
Uji Abnormalitas Data (Inlier-Outlier)
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data yang telah konsisten perlu diuji
Data Hujan lagi menggunakan uji Inlier-Outlier untuk
Tabel 2. Data Curah Hujan Bulanan menghilangkan data yang menyimpang dari
Tahun
1993
Jan
65,4
Feb
31,9
Mar
42,6
Apr
67,4
Mei
53,4
Jun
48,3
Jul
46,4
Ags
57,3
Sep
110,4
Okt
156,3
Nov
106,6
Des Rerata Max
48,2 69,5 156,3
rangkaian data yang ada, dengan
1994
1995
21,7
72,7
107,4
61,6
35,8
142,7
173,8
52,4
85,8
79,3
138,9
82,4
11,3
52,8
2,6
116,6
0,7
132,5
8,9
68,6
77,6
88,4
79,3 62,0
84,7 86,2
173,8
142,7
menghilangkan data yang ada pada luar batas
1996 37,6 63,3 77,8 14,4 23,3 54,7 78,4 80,3 61,5 54,5 76,1 154,3 64,7 154,3
1997 50,4 38,7 58,7 52,7 36,4 28,6 32,6 0 1,4 8,2 23,6 59,2 32,5 59,2 ambang atas (XH) dan ambang bawah (XL)
1998 43,6 63,4 95,7 90,6 32,1 27,4 62,6 87,6 84,8 75,8 48,6 77,3 65,8 95,7
1999
2000
85,6
85,8
75,8
85,3
80,7
35,5
0
38,2
0
45,8
0
65,5
0
28,7
0
45,6
0
66,8
0
56,7
64,8
46,8
46,8 29,5
48,6 54,1
85,6
85,8
dirangkum pada Tabel 5.
2001 36,7 56,3 24,8 16,8 54,7 26,7 15,6 11,8 45,7 52,6 43,7 25,8 34,3 56,3
2002 64,8 42,3 42,6 11,7 15,3 36,8 40,3 6,5 23 65,7 408 46,8 67,0 408 Dari rangkaian data tersebut maka ada
2003 8,6 11,6 14,7 14,5 12,6 10,8 40,6 45,8 68,6 128,4 71,3 85,6 42,8 128,4
2004
2005
32,6
63,6
18,7
91,6
13,6
75,2
44,2
27,4
122,4
23,9
39,7
12,1
62,4
34,3
45,8
12
45,8
11,6
52,3
14,6
43,8
26,3
36,5 46,5
50,6 36,9
122,4
91,6
salah satu nilai hujan yang diluar dari ambang
2006
2007
100
84
97
46
150
135
78
20
44
98
76
75
16
85
1
14
17,4
55
10
87
32
68
66
114
57,3
73,4
150,0
135,0 batas yaitu curah hujan pada tahun 2002
2008 46 58 116 48 57 39 31 52 38 51 236 87 71,6 236,0
2009 95 44 123 130 58 93 72 55 71 123 116 97 89,8 130,0 sebesar 408,00 mm/hr.
2010 45 105 80 56 71 69 55 70 85 121 63 61 73,4 121,0
2011 145 61 48 76 61 201 55,5 37,5 16,5 18,8 50,2 53 68,6 201,0
2012 61,6 41,1 49,6 147 56,2 116,8 74 43 37,1 52,3 127 75 73,4 147,0
2013 62 80 107 80 84 70 130 58 116,8 33 85,4 77,8 82,0 130,0
2014 96 73,3 62 138 69,5 20,5 56,6 60 46 26,8 112 60 68,4 138,0
Tabel 6. Hasil Uji Inlier-Outlier Tabel 8. Curah Hujan Rancangan Gumbel
No Tahun Curah Hujan Log x Keterangan No Pr Tr Yt Sd K R rancangan
(mm/hr) (%) (Tahun) (mm) (mm) (mm) (mm)
1 2002 408.0 2.611 1 99 1,01 -1,527 132,231 43,558 -1,756 55,728
2 2008 236.0 2.373 2 95 1,05 -1,097 132,231 43,558 -1,394 71,528
3 2011 201.0 2.303 3 90 1,11 -0,834 132,231 43,558 -1,172 81,198
4 2016 192.0 2.283 4 80 1,25 -0,476 132,231 43,558 -0,869 94,358
5 1994 173.8 2.240 5 50 2 0,367 132,231 43,558 -0,159 125,312
6 1993 156.3 2.194 6 20 5 1,500 132,231 43,558 0,797 166,960
7 1996 154.3 2.188 Nilai Ambang Atas, XH 7 10 10 2,250 132,231 43,558 1,430 194,535
8 2006 150.0 2.176 XH = 373.08 8 5 20 2,970 132,231 43,558 2,038 220,985
9 2012 147.0 2.167 9 4 25 3,199 132,231 43,558 2,230 229,375
10 1995 142.7 2.154 Nilai Ambang Bawah, XL 10 2 50 3,902 132,231 43,558 2,824 255,222
11 2014 138.0 2.140 XL = 46.20 11 1 100 4,600 132,231 43,558 3,413 280,878
12 2007 135.0 2.130 12 0,5 200 5,296 132,231 43,558 4,000 306,440
13 2009 130.0 2.114 13 0,1 1000 6,907 132,231 43,558 5,359 365,653
14 2009 130.0 2.114
15 2003 128.4 2.109 Berdasarkan analisa hujan rancangan
16 2004 122.4 2.088 tersebut maka dipilih analisa curah hujan
17 2010 121.0 2.083
18 2015 109.2 2.038 metode Log Pearson III, karena mendekati
19 1998 95.7 1.981 nilai hujan pengamatan di lokasi studi.
20 2005 91.6 1.962
21 2000 85.8 1.933 Uji Kesesuaian Distribusi
22 1999 85.6 1.932 Setelahnya data tersebut perlu diuji
23 1997 59.2 1.772
24 2001 56.3 1.751 apakah dapat digunakan ke tahapan
Rerata = 2.118 selanjutnya atau tidak menggunakan metode
Sd = 0.184 Smirnov-Kolmogorof dan metode Chi-Square.
Kn = 2.467
1. Smirnov-Kolmogorov
Analisa Hujan Rancangan
Tabel 9. Nilai Dmaks Log Pearson III
Pada analisa hujan rancangan digunakan 2 No R max Log X Pe Nilai K Pr Pt D
distribusi yaitu distribusi metode Log Pearson (mm/hr) (%) (%) (%)
1 236,0 2,373 4,17 1,788 1,450 98,550 0,027
III dan metode Gumbel dengan tujuan untuk 2 201,0 2,303 8,33 1,337 7,194 92,806 0,011
mengetahui perbandingan hujan rancangan 3 192,0 2,283 12,50 1,208 9,750 90,250 0,028
4 173,8 2,240 16,67 0,928 17,912 82,088 0,012
sesuai dengan pengamatan di lokasi studi. 5 156,3 2,194 20,83 0,629 29,084 70,916 0,083
Adapun hasil analisa hujan rancangan kedua 6 154,3 2,188 25,00 0,593 30,528 69,472 0,055
7 150,0 2,176 29,17 0,513 33,696 66,304 0,045
metode adalah sebagai berikut : 8 147,0 2,167 33,33 0,457 35,961 64,039 0,026
Tabel 7. Curah Hujan Rancangan LP III 9 142,7 2,154 37,50 0,373 39,289 60,711 0,018
No Pr Tr Sd Cs K R rancangan 10 138,0 2,140 41,67 0,279 43,043 56,957 0,014
(%) (Tahun) (Log) (Log) (Cs) (Log) (mm) 11 135,0 2,130 45,83 0,217 45,507 54,493 0,003
12 130,0 2,114 50,00 0,111 49,738 50,262 0,003
1 99 1,01 2,097 0,154 -0,630 -2,776 1,668 46,585 13 130,0 2,114 54,17 0,111 49,738 50,262 0,044
2 95 1,05 2,097 0,154 -0,630 -1,804 1,818 65,820 14 128,4 2,109 58,33 0,076 50,941 49,059 0,074
3 90 1,11 2,097 0,154 -0,630 -1,330 1,891 77,892 15 122,4 2,088 62,50 -0,058 55,423 44,577 0,071
4 80 1,25 2,097 0,154 -0,630 -0,797 1,974 94,149 16 121,0 2,083 66,67 -0,091 56,500 43,500 0,102
5 50 2 2,097 0,154 -0,630 0,104 2,113 129,696 17 109,2 2,038 70,83 -0,379 66,110 33,890 0,047
18 95,7 1,981 75,00 -0,751 78,469 21,531 0,035
6 20 5 2,097 0,154 -0,630 0,857 2,229 169,493 19 91,6 1,962 79,17 -0,874 81,448 18,552 0,023
7 10 10 2,097 0,154 -0,630 1,195 2,281 191,140 20 85,8 1,933 83,33 -1,058 84,899 15,101 0,016
8 5 20 2,097 0,154 -0,630 1,447 2,320 209,063 21 85,6 1,932 87,50 -1,064 85,022 14,978 0,025
9 4 25 2,097 0,154 -0,630 1,516 2,331 214,254 22 59,2 1,772 91,67 -2,101 96,226 3,774 0,046
10 2 50 2,097 0,154 -0,630 1,703 2,360 228,968 23 56,3 1,751 95,83 -2,243 96,808 3,192 0,010
Jumlah = 48,227
11 1 100 2,097 0,154 -0,630 1,858 2,384 241,925 Rerata = 2,097
12 0,5 200 2,097 0,154 -0,630 1,989 2,404 253,474 Dmaks = 0,102
Stdev = 0,154
13 0,1 1000 2,097 0,154 -0,630 2,229 2,441 276,083 Cs = -0,630
Tabel 10. Perbandingan Dengan Dkritis
No  D kritis D maks Keterangan
(%)
1 1 0,336 0,102 Diterima
2 5 0,278 0,102 Diterima
3 10 0,248 0,102 Diterima
4 20 0,218 0,102 Diterima

2. Chi-Square
Tabel 11. Penentuan Kelas Chi-Square
No P Tr K Log X CH Rancangan
(%) (Tahun) (mm/hr)
1 16,67 6,00 0,970 2,247 176,422
2 33,33 3,00 0,523 2,177 150,486
3 50,00 2,00 0,104 2,113 129,696
Gambar 2. Grafik Rekapitulasi Mononobe
4 66,67 1,50 -0,396 2,036 108,553
5 83,33 1,20 -0,974 1,946 88,384 Analisa Debit Banjir Rancangan
Berdasarkan analisa yang dilakukan, debit
Tabel 12. Perhitungan Frekuensi Kelas (X2) banjir dihitung menggunakan metode HSS
Interval Kelas Ej Oj (Oj - Ej)2/Ej
< 88,384 4,27 4 0,017
Nakayasu dan GAMA I, namun untk analisa
88,384 - 108,553 4,27 2 1,208 yang digunakan yaitu yang paling sesuai
108,553 - 129,696 4,27 4 0,017 dengan ketinggian muka air banjir rencana di
129,696 - 150,486 4,27 7 1,743 lokasi studi. Adapun hasil perhitungan debit
150,486 - 176,422 4,27 3 0,378 banjir rancangan metode HSS Nakayasu
> 176,422 4,27 3 0,378
Jumlah 3,742
Adalah sebagai berikut:
 Luas DAS (A) = 103,41 Km2
Tabel 13. Perbandingan Dengan Xkritis  Sungai utama (L) = 28,81 Km
No  D kritis D maks Keterangan  Koefisien () = 1,5
(%)
 Hujan satuan (Ro) = 1 mm
1 1 15,086 3,742 Diterima
2 5 11,070 3,742 Diterima Parameter-parameter hidrograf
3 10 10,519 3,742 Diterima  tg = 0,4 + 0,058L = 2,071 jam
4 20 9,416 3,742 Diterima  tr = 0.75  tg = 1,553 jam
Dari hasil analisa tersebut maka distribusi  Tp = tg + (0,8  tr) = 3,000 jam
yang digunakan dapat digunakan untuk  T0,3 = a  tg = 3,106 jam
perhitungan hidrologi selanjutnya.  C = 0,55
C × A × Ro
 Qp = = 3,943 m3/dt
Intensitas Curah Hujan 3,6×((0,3Tp)+T0,3)
Untuk menentukan intensitas curah hujan
menggunakan distribusi distribusi hujan jam-
jaman Mononobe, digunakanlah koefisien
pengaliran 0,55 atau 55% dari curah hujan
yang akan menjadi limpasan berdasarkan
hasil pengamatan di lapangan. Serta
dengan persamaan distribusi hujan jam-
jaman Mononobe didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel 14. Rekapitulasi Hujan Jam-Jaman
No Jam % Kom Hujan Jam-Jaman berdasarkan Tr (mm/hr)
(%) (%) 2 5 10 20 50 100
1 1 55,03 55,03 39,256 51,302 57,854 63,278 69,303 73,225 Gambar 3. Ordinat HSS Nakayasu
2 2 14,30 69,34 10,203 13,334 15,037 16,447 18,013 19,033
3 3 10,03 79,37 7,157 9,354 10,548 11,537 12,636 13,351 Debit Banjir rancangan berdasarkan nilai
4 4 7,99 87,36 5,698 7,447 8,398 9,185 10,059 10,629
5 5 6,75 94,10 4,812 6,288 7,091 7,756 8,495 8,976 maksimum tiap kala ulang didapatkan sebagai
6 6 5,90 100,00 4,206
Probabilitas Hujan
5,497 6,199 6,780 7,425 7,846
129,696 169,493 191,140 209,063 228,968 241,925
berikut:
Koefisien Pengaliran 0,550 0,550 0,550 0,550 0,550 0,550 Q2th = 194,647 m3/dt
R efektif (mm/hr) 71,333 93,221 105,127 114,985 125,932 133,059
Q5th = 247,433 m3/dt
Untuk hasil tersebut dapat dilihat secara Q10th = 276,144 m3/dt
grafis guna mengetahui perbandingan nilai Q20th = 299,917 m3/dt
hujan jam-jaman yang terjadi. Q50th = 326,318 m3/dt
Q100th = 343,504 m3/dt Debit Banjir rancangan berdasarkan nilai
Serta hasil perhitungan debit banjir maksimum tiap kala ulang didapatkan sebagai
rancangan metode HSS GAMA I Adalah berikut:
sebagai berikut: Q2th = 408,40 m3/dt
 Luas DAS ( A ) = 103,41 Km2 Q5th = 526,77 m3/dt
 Luas DAS Hulu (AU) = 52,73 Km2 Q10th = 591,16 m3/dt
 Sungai Utama (L) = 28,81 Km Q20th = 644,47 m3/dt
 Lebar DAS 1/4 L (WL) = 2,10 Km Q50th = 703,68 m3/dt
 Lebar DAS 3/4 L (WU) = 6,92 Km Q100th = 742,22 m3/dt
Parameter-parameter hidrograf Berdasarkan kedua metode tersebut yang
 TR = 3,115 jam digunakan untuk debit rancangan adalah debit
 TB = 28,182 jam menggunakan HSS Nakayasu karena nilai
= 29 jam yang dihasilkan sesuai dengan pengamatan di
 Qp = 6,95 m3/dt/mm lokasi
 K = 3,887
 Qb = 22,62 m3/dt Analisa Debit Andalan
Untuk menghitung debit andalan,
sebelumnya dilakukan simulasi F.J. Mock
yang bertujuan untuk mensimulasikan debit
hujan menjadi debit banjir sesuai dengan
periode hujan tertentu.Adapun variabel-
variabel yang perlu diperhatikan dalam
simulasi F.J. Mock ini antara lain yaitu data
hujan, evapotranspirasi, data klimatologi.
Berikut ini merupakan hasil perhitungan debit
Sungai Bengkenang metode F.J. Mock 10
harian beserta grafiknya.
Gambar 4. Ordinat HSS GAMA I
Tabel 15. Rekapitulasi Perhitungan Debit Sungai Bengkenang Metode F.J. Mock
Tahun
Bulan Periode 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
I 20,32 8,27 18,01 3,98 11,62 4,56 17,86 14,92 8,96 1,16 4,59 6,05 12,61 14,35 20,25 5,19 19,42 7,78 18,42 3,90 16,33 11,13 15,54 8,64
Jan II 18,36 8,66 13,52 11,92 10,12 10,85 7,74 9,05 6,42 8,75 3,67 5,76 6,19 22,06 5,99 3,14 8,21 10,03 4,95 9,53 15,31 8,29 6,77 12,37
III 17,13 4,93 9,28 6,15 4,12 8,28 16,29 6,20 5,06 11,00 2,67 7,96 5,25 11,89 13,90 4,93 20,59 5,01 5,08 1,88 9,31 12,25 12,54 3,56
I 13,05 22,56 10,76 8,21 3,69 8,64 11,29 12,79 7,07 2,48 2,35 3,46 2,59 10,90 4,19 7,85 14,07 3,07 6,15 3,50 9,25 8,68 14,21 12,52
Feb II 8,18 5,12 8,56 6,78 6,47 18,52 4,47 3,58 12,25 9,07 1,88 4,30 14,23 19,42 5,30 2,54 6,48 13,07 3,00 1,53 12,87 3,81 15,16 3,56
III 8,57 6,00 14,72 3,87 4,69 4,90 8,09 3,18 10,16 5,16 1,88 2,90 14,70 16,76 7,13 6,01 11,51 20,27 4,45 3,30 13,26 12,52 6,08 6,79
I 9,09 8,14 13,67 2,90 2,30 10,06 5,92 4,58 7,23 2,10 1,20 1,78 3,40 5,06 17,21 8,20 13,56 11,39 5,57 5,69 4,24 3,22 5,65 12,11
Mar II 5,03 7,11 10,08 8,17 1,84 10,49 10,49 2,22 2,97 5,68 0,96 2,13 4,03 21,45 4,83 21,80 9,19 11,63 6,75 1,45 6,47 8,81 3,31 18,25
III 8,18 3,79 16,00 3,05 6,00 6,61 8,93 3,50 4,14 1,63 0,70 1,25 9,17 8,70 13,71 5,96 6,69 12,15 6,79 1,05 16,02 7,11 5,58 19,52
I 8,74 2,54 5,77 2,03 3,61 4,39 5,31 3,78 3,08 2,11 1,95 4,24 3,58 5,43 4,82 3,49 14,35 9,18 16,87 6,36 7,70 4,56 9,58 8,18
Apr II 4,61 2,98 4,70 1,56 8,09 11,41 5,04 3,90 4,01 1,22 1,73 1,76 3,27 13,55 5,38 9,74 20,94 6,39 8,47 13,88 5,35 14,12 8,93 14,94
III 5,68 14,68 9,92 4,08 7,34 6,87 4,12 3,27 1,70 0,98 1,55 4,45 1,94 10,15 4,04 7,91 15,84 8,13 7,10 4,72 9,01 23,23 10,24 5,20
I 10,47 3,29 11,76 1,50 4,99 9,21 2,20 1,39 1,36 1,59 2,58 6,57 4,43 3,99 6,30 2,97 9,32 7,96 6,84 5,96 14,30 6,92 4,46 7,08
Mei II 8,68 2,85 6,19 1,63 3,76 4,40 5,58 4,85 1,09 0,72 0,71 7,89 2,87 3,19 12,32 2,37 11,60 8,23 4,00 2,21 4,02 10,49 2,68 10,55
III 7,99 12,27 5,59 0,84 4,48 4,51 2,39 1,82 9,53 0,52 0,52 15,99 4,88 6,08 6,72 4,25 4,15 2,87 5,81 7,07 5,88 11,44 1,95 9,04
I 3,06 14,83 11,04 3,95 2,35 4,95 2,51 2,07 2,47 3,15 0,45 4,43 1,56 7,38 4,23 2,49 9,25 8,45 23,32 12,15 7,53 4,48 8,23 3,58
Jun II 3,76 3,62 9,57 4,43 2,00 9,57 1,35 1,01 3,25 4,99 0,36 2,78 2,17 9,84 11,49 2,91 4,81 2,66 4,27 2,80 7,48 4,24 4,57 9,48
III 5,23 4,47 5,04 1,15 1,75 2,74 8,44 8,15 1,40 1,47 0,29 3,65 1,10 12,29 2,98 1,38 13,29 7,90 10,56 2,24 6,60 4,28 1,96 3,04
I 2,04 2,49 6,53 8,35 1,83 4,92 3,03 2,73 1,12 0,87 0,23 3,76 1,53 3,35 10,20 1,44 5,29 5,30 5,80 6,45 23,84 5,88 1,57 3,40
Jul II 5,47 1,99 3,03 2,60 1,70 16,49 4,68 4,40 0,89 3,47 3,39 6,79 3,69 4,79 2,79 2,12 10,91 14,72 7,75 4,11 15,68 4,15 2,03 4,08
III 3,60 1,45 2,99 7,52 0,76 13,35 4,63 4,40 1,24 0,79 0,46 6,25 6,11 2,17 5,83 0,79 5,84 7,93 2,72 1,65 6,03 4,33 0,99 1,77
I 3,56 1,28 12,25 15,88 0,67 12,46 10,33 10,24 0,65 0,69 0,41 2,13 1,41 1,91 2,26 0,70 3,00 8,90 2,39 2,74 8,97 5,06 3,64 5,53
Ags II 6,58 1,28 2,66 10,80 0,54 4,23 3,11 3,13 0,52 0,56 1,92 3,60 1,42 1,52 1,81 1,41 4,26 11,60 3,42 1,30 5,31 6,37 5,59 15,84
III 11,49 0,74 5,55 10,38 0,39 8,16 1,75 2,12 0,38 0,40 2,01 2,42 1,01 1,11 1,31 9,63 8,25 3,17 1,55 1,25 5,38 10,78 1,20 9,88
I 14,14 0,65 5,27 10,19 0,34 15,66 1,54 2,15 0,33 0,36 5,68 1,38 1,44 0,98 7,28 5,82 5,52 10,65 1,36 0,87 6,14 2,73 2,21 3,23
Sep II 3,41 0,52 2,07 8,75 1,51 8,96 1,23 10,71 4,33 0,50 1,02 2,59 0,80 0,78 1,61 3,27 8,93 3,12 1,09 0,70 14,52 2,18 0,98 10,92
III 19,45 0,42 16,19 6,44 1,60 14,48 0,99 10,50 1,04 0,25 3,99 1,93 0,56 0,62 1,29 3,79 2,61 16,84 0,87 0,56 10,85 2,92 1,23 4,38
I 25,34 0,33 17,67 9,28 1,36 10,79 0,79 12,68 3,71 7,84 11,18 3,71 1,88 0,50 1,03 9,38 13,52 19,95 0,70 0,45 3,61 1,70 0,68 11,96
Okt II 10,36 0,27 8,71 5,90 1,82 12,19 0,63 11,28 3,50 10,09 5,05 1,06 2,00 0,40 1,96 4,12 10,25 6,38 0,56 3,60 8,16 1,24 0,54 12,35
III 14,55 0,19 6,55 6,07 1,87 13,54 0,46 7,08 6,54 8,41 2,52 4,61 1,21 0,29 5,59 7,07 2,90 20,82 4,47 6,84 4,49 3,26 0,39 6,61
I 20,91 0,52 9,11 9,54 0,58 9,65 11,43 9,96 1,46 13,36 8,42 7,10 3,31 0,26 6,58 18,00 2,98 8,39 9,74 9,72 12,00 22,30 1,78 22,94
Nov II 23,44 5,26 11,04 13,49 0,47 5,47 4,24 5,62 1,17 36,49 8,08 8,85 3,62 0,20 8,38 25,80 21,82 17,37 2,51 25,08 13,95 10,02 7,45 13,02
III 18,86 6,72 12,48 7,95 3,32 8,41 10,07 10,71 5,14 15,67 2,33 8,22 0,92 0,40 2,04 19,29 11,91 11,26 2,98 7,39 15,13 25,09 6,89 13,29
I 15,07 11,88 19,04 23,44 11,47 13,64 10,51 6,42 7,24 14,81 16,00 7,09 2,22 4,72 7,63 31,32 9,98 13,81 3,50 8,88 16,03 15,52 16,72 16,42
Des II 11,05 12,66 12,77 20,51 1,72 9,96 10,04 13,30 2,76 13,04 23,55 7,52 13,63 5,30 17,40 8,26 9,16 11,45 8,26 18,25 11,63 7,07 19,38 5,54
III 19,38 9,16 5,94 11,05 1,25 6,02 4,60 9,39 1,32 6,70 4,36 5,65 3,20 9,99 9,49 32,38 10,76 8,22 1,67 14,63 8,65 11,49 8,43 6,87
Rerata 10,97 5,39 9,56 7,34 3,40 9,15 5,89 6,31 3,76 5,50 3,63 4,78 4,11 6,72 6,81 7,99 10,03 9,89 5,83 5,66 10,04 8,38 6,09 9,35
Gambar 5. Grafik Debit Rerata 10 Harian Sungai Bengkenang Metode F.J. Mock Tahun 1993-2016
Setelah didapatkan debit Sungai Bengkenang, m
Pw =  100% (15)
maka selanjutnya untuk menghitung debit n+1
pembangkitan, digunakan metode Flow Adapun dalam perhitungan metode
Duration Curve (FDC). Pada studi ini dihitung Weibull ini data debit yang telah dihitung
besar dari debit andalan dengan tingkat sebelumya diurutkan berdasarkan debit yang
keandalan antara 30%-60% (Colorado Small terbesar.
Hydropower, 2015:22) untuk kebutuhan Setelah didapat rangkaian debit andalan
PLTM Batu Balai. Maka keandalan tersebut metode Weibull, maka untuk mengetahui FDC
dihitung menggunakan persamaan Weibull rangkaian data tersebut dianalisa
sebagai berikut: menggunakan tabel dan grafik.

Gambar 6. Flow Duration Curve (FDC) Sungai Bengkenang


Tabel 16. Debit Andalan FDC Faktor Kapasitas Pembangkit Listrik
Pr Frekuensi Q Berdasarkan nilai tersebut, guna
No (%) (hari) (m3/dt) Keterangan
1 1 4 23,653 Tersedia 1% Dalam Setahun menentukan nilai debit yang digunakan dalam
2 2 7 21,985 Tersedia 2% Dalam Setahun pembangkitan PLTM Batu Balai, diperlukan
3 5 18 18,191 Tersedia 5% Dalam Setahun
4 10 37 14,590 Tersedia 10% Dalam Setahun faktor kapasitas yang harus berada 45 - 65%
5 15 55 12,516 Tersedia 15% Dalam Setahun berdasarkan Manual Pembangunan
6 20 73 11,045 Tersedia 20% Dalam Setahun
7 25 91 9,986 Tersedia 25% Dalam Setahun PLTMH.Adapun rekapitulasi dari nilai faktor
8 30 110 8,931 Tersedia 30% Dalam Setahun kapasitas debit keandalan 30%~60% dengan
9 35 128 8,179 Tersedia 35% Dalam Setahun tinggi jatuh efektif sebesar 46,83 m serta
10 40 146 7,082 Tersedia 40% Dalam Setahun
11 45 164 6,234 Tersedia 45% Dalam Setahun efisiensi pada turbin dan generator adalah
12 50 183 5,579 Tersedia 50% Dalam Setahun 0,866 sebagai berikut :
13 55 201 4,882 Tersedia 55% Dalam Setahun
14 60 219 4,274 Tersedia 60% Dalam Setahun Tabel 18. Nilai Faktor Kapasitas Batu Balai
15 65 237 3,647 Tersedia 65% Dalam Setahun No Keandalan Q Capacity Faktor Kapasitas
16 70 256 3,159 Tersedia 70% Dalam Setahun (%) (m3/dt) (MW) (%)
17 75 274 2,601 Tersedia 75% Dalam Setahun 1 30 8,931 3,25 52,78%
18 80 292 2,025 Tersedia 80% Dalam Setahun
2 35 8,179 2,98 55,58%
19 85 310 1,558 Tersedia 85% Dalam Setahun
20 90 329 1,165 Tersedia 90% Dalam Setahun 3 40 7,082 2,58 60,77%
21 95 347 0,647 Tersedia 95% Dalam Setahun 4 45 6,234 2,30 63,19%
22 96 350 0,539 Tersedia 96% Dalam Setahun 5 50 5,579 2,03 68,26%
23 97 354 0,467 Tersedia 97% Dalam Setahun 6 55 4,882 1,78 70,20%
24 98 358 0,401 Tersedia 98% Dalam Setahun 7 60 4,274 1,56 71,11%
25 99 361 0,317 Tersedia 99% Dalam Setahun

Untuk mengoptimasi debit yang akan


digunakan dalam PLTM Batu balai perlu
dianalisa terlebih dahulu estimasi daya, faktor
kapasitas (capacity factor) serta biaya energi
(energy cost) sebagai pertimbangan dalam
penentuan debit yang akan digunakan dalam
PLTM Batu Balai.

Estimasi Potensi Pembangkitan Listrik


Debit andalan pada daerah pengaliran
sungai (DAS) lokasi PLTM Batu Balai dengan Gambar 7. Grafik Nilai Faktor Kapasitas
berbagai macam probabilitas seperti halnya PLTM Batu Balai
telah ditunjukkan pada Grafik Flow Duration Dari analisa diatas didapat faktor
curve (FDC) dan tinggi jatuh energi kotor kapasitas yang mendekati 65% adalah debit
(Head Gross) sebesar 47 meter, maka potensi dengan keandalan 45%.
pembangkit listrik diperhitungkan dan
ditampilkan pada tabel berikut: Biaya Energi (Energy Cost)
Adapun pertimbangan yang lain dalam
Tabel 17. Potensi Pembangkitan penentuan debit pembangkitan yang akan
No Pr Frekuensi Kejadian Debit Desain Kapasitas Terpasang
(%) (hari) (m3/dt) (MW) digunakan adalah biaya energi atau energy
1 1 4 23,653 8,813
2 2 7 21,985 8,192 cost. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
3 5 18
37
18,191 6,778 hubungan pembangunan seluruh komponen
4 10 14,590 5,436
5 15 55 12,516 4,663 PLTM dengan keandalan debit yang
6 20 73 11,045 4,116
7 25 91 9,986 3,721 dihasilkan. Sehingga kerugian dari
8 30 110 8,931 3,328 pembangunan PLTM mampu diminimalisir.
9 35 128 8,179 3,048
10 40 146 7,082 2,639 Adapun hasil analisa biaya energi adalah
11 45 164 6,234 2,200
12 50 183 5,579 2,079 sebagai berikut :
201
13 55
14 60 219
4,882
4,274
1,819
1,593
Tabel 19. Nilai Biaya Energi
15 65 237 3,647 1,359 Keandalan Q P CF Biaya Energi
16 70 256 3,159 1,177 (%) (m3/dt) (MWh) (%) Rp / kWh
17 75 274 2,601 0,969 Q30% 8,931 14795,35 53% 7374,3
18 80 292 2,025 0,755
19 85 310 1,558 0,58
Q35% 8,179 14606,21 56% 7212,8
20 90 329 1,165 0,434 Q40% 7,082 13841,77 61% 7211,3
21 95 347 0,647 0,241 Q45% 6,234 12178,75 63% 7702,3
22 96 350 0,539 0,201 Q50% 5,579 11959,31 68% 7703,2
22 97 354 0,467 0,174
22 98 358 0,401 0,149
Q55% 4,882 11068,40 70% 7996,3
22 99 361 0,317 0,118 Q60% 4,274 9967,00 71% 8559,5
4. Debit andalan yang digunakan pada
PLTM Batu Balai ini yaitu debit dengan
keandalan 45% atau Q45 sebesar 6,234
m3/dt.
5. Faktor yang mempengaruhi optimasi
debit untuk pembangkit listrik pada
PLTM Batu Balai ini adalah
 Faktor Kapasitas (Capacity Factor)
CF pada PLTM Batu Balai ini sebesar
63% sesuai dengan debit keandalan
Gambar 8. Grafik Nilai Faktor Kapasitas 45%
PLTM Batu Balai  Biaya Energi (Energy Cost)
Dari analisa yang didapat biaya energi per Biaya energi yang paling optimum
kWh yang optimum adalah menggunakan debit adalah sebesar Rp. 7702,3 / KWh
keandalan 45% dengan biaya energi sebesar Rp sesuai dengan debit keandalan 45%
7.702,31. Saran
Debit Pembangkitan Agar perencanaan PLTM Batu Balai atau
Dari perhitungan Faktor Kapasitas dan PLTM lainnya dapat optimal dan lebih efisien,
Biaya Energi, dimana merupakan sebaiknya memperhatikan hal-hal dibawah:
pertimbangan dalam penentuan debit 1. Karena debit yang digunakan hanya berasal
pembangkit, dapat ditentukan debit yang akan dari data hujan yang dibangkitkan, maka
digunakan untuk Perencanaan Pembangkit perlu adanya pengamatan debit beberapa
Listrik Tenaga Minihidro di Batu Balai sesuai tahun atau menggunakan rekaman data
dengan Tabel 18 yaitu: debit pada lokasi studi. Untuk menambah
Keandalan Q P CF Biaya Energi akurasi data debit.
(%) (m3/dt) (MWh) (%) Rp / kWh 2. Perlunya penelitian lebih lanjut dalam
Q45% 6,234 12178,75 63% 7702,3 aspek yang lain pada perencanaan
bangunan pendukung PLTM Batu Balai.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil analisa yang telah Abdan I.G. 2018. Studi Perencanaan
dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
1. Hujan rancangan yang digunakan yaitu Batu Balai Kecamatan Air Nipis
menggunakan distribusi Log Pearson III Kabupaten Bengkulu Selatan. Skripsi.
2. Debit banjir rancangan yang digunakan Tidak Diterbitkan. Fakultas Teknik.
yaitu dengan menggunakan HSS Universitas Brawijaya : Malang.
Nakayasu dengan nilai banjir sebagai BR, Sri Harto. (1993). Analisis Hidrologi.
berikut : Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Q2th = 194,647 m3/dt Japan International Corporation Agency. (t.th).
Q5th = 247,433 m3/dt Manual Pembangunan PLTMH. (t.t) :
Q10th = 276,144 m3/dt (t.p)
Q20th = 299,917 m3/dt Limantara, L.M. (2010). Hidrologi Praktis.
Q50th = 326,318 m3/dt Bandung : Lubuk Agung
Q100th = 343,504 m3/dt The Colorado Energy Office. (2015). The
3. Debit yang mengalir pada sungai Small Hydropower Handbook. Colorado
bengkenang disimulasikan menggunakan : Colorado Energy Office
metode F.J. Mock sesuai dengan data Triatmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi
hujan 10 harian. Terapan. Yogyakarta : Beta Offset

Anda mungkin juga menyukai