2 PB PDF
2 PB PDF
Abstrak
PDAM menjadi perusahaan yang menyuplai kebutuhan utama air. Untuk menghitung pemakaian debit air
pelanggan, PDAM menggunakan meteran air manual. Tidak adanya sistem yang mengontrol penggunaan air,
seperti pembatasan debit air menjadi permasalahan yang dirasakan pelanggan. Untuk menjawab masalah
tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengembangkan perangkat keras meteran air digital sebagai
alternatif pengganti meteran manual karena dapat mengontrol penggunaan air yang berlebihan. Perangkat
keras dibuat menggunakan Arduino Uno dengan mikorokontroler Atmega328 yang digabungkan dengan
komponen pendukung seperti waterflow sensor sebagai penghitung debit air, motor servo sebagai alat
penghemat pemakaian air secara otomatis, tombol sebagai pengatur manual limit serta LCD 16x2 digunakan
sebagai penampil perhitungan air. Waterflow sensor dikalibrasi dengan memasukkan nilai konstanta
penghitungan debit air sebesar 56,43. Penghitungan debit air dilakukan dengan menambahkan pulsa debit air
tiap detik yang melalui sensor waterflow dibagi nilai pulsa dengan konstanta 7,5 kemudian dibagi dengan
konstanta debit air. Sensor akan menghitung penggunaan air secara terus menerus, apabila perhitungan air
sudah mendekati limit maka keran yang digerakkan motor servo akan mengecil, dan apabila sudah mencapai
limit maka keran akan tertutup. Dari hasil penelitian, nilai eror yang didapat pada pengukuran bervariasi,
RMSEP untuk pengujian tanpa menggunakan limit didapat sebesar 4,79 %, sedangkan RMSEP pengujian
dengan menggunakan limit didapatkan persetasi error sebesar 6,81 % kedua nilai ini disebabkan faktor
tegangan yang tidak stabil.
Kata kunci : Prototipe, meteran air digital, arduino uno, penghematan pemakaian air.
109
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 4, No. 3 (2016), hal. 109-118 ISSN : 2338-493X
110
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 4, No. 3 (2016), hal. 109-118 ISSN : 2338-493X
cair.[7] Gambar 4 berikut adalah gambar LCD perangkat keras meliputi diagram blok
16x2. rangkaian dan rancangan rangkaian alat
sedangkan perancangan perangkat lunak
meliputi diagram alir sistem. Gambar 5 berikut
ini dapat dilihat gambar diagram blok sistem.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dimulai dengan studi
literatur, Tahap ini dilakukan untuk mencari
informasi dan mengkaji buku-buku yang
berkaitan dengan sistem yang akan dirancang.
Selain itu, penulis juga mengambil referensi
dari skripsi terdahulu, jurnal-jurnal dan
internet sebagai bahan acuuan dalam
melalukan penelitian. Selanjutnya menganalisa
hal – hal yang berkaitan dengan hal yang Gambar 5. Diagram Blok Sistem
dibutuhkan dalam membangun sebuah Diagram blok terdiri atas perangkat
prototype alat, mulai dari kebutuhan perangkat input, perangkat pengolahan data dan
keras dan bahasa pemograman yang perangkat output. Perangkat input terdiri atas
digunakan. waterflow sensor yang berfungsi sebagai
. Tahapan selanjutnya yaitu analisa sensor masukan untuk menghitung aliran air
tentang apa saja yang dibutuhkan dalam dan tombol sebagai masukan untuk mengatur
perancangan dan pembuatan sistem, yaitu limit sistem. Perangkat pengolah data yang
merancang sistem berdasarkan diagram blok terdiri dari Arduino Uno sebagai otak utama
yang sudah dibuat, mulai dari pembuatan alat, sistem dalam mengolah data masukan dan
pembuatan program arduino. Setelah perangkat output berupa motor servo sebagai
merancang, maka selanjutnya adalah integrasi, motor penggerak untuk membuka dan
hasil dari perancangan diproses untuk menutup keran dan LCD sebagai output untuk
dijadikan sebuah sistem secara keseluruhan. menampilkan hasil pengolahan data.
Tahap ini dilakukan guna merealisasikan alat
ke dalam bentuk nyata, dengan 4.1.1 Rangkaian keseluruhan sistem
mengintegrasikan perancangan sistem, Rangkaian keseluruhan sistem terdiri
perangkat keras dan perangkat lunak sehingga dari komponen-komponen yang kemudian
alat ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya. digabungkan menjadi satu kesatuan.
Setelah itu dilakukan tahap pengujian untuk Komponen tersebut antara lain board arduino
menguji kinerja dari keseluruhan sistem, jika uno, LCD 16x2, motor servo, sensor, dan
berhasil dan tidak ditemukannya masalah pada tombol yang berjumlah tiga buah. Gambar 7
komponen dan sistem, maka rancangan siap adalah gambar rangkaian keseluruhan sistem.
untuk diaplikasikan. Jika tidak, maka harus
dilakukan pengecekan ulang pada rancangan
sistem tersebut.
4. PERANCANGAN DAN
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Perancangan Perangkat
Konsep perancangan dan pembuatan
alat dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap
pertama adalah perancangan dan pembuatan
perangkat keras (hardware), dan tahap kedua
adalah perancangan dan pembuatan perangkat Gambar 6. Rangkaian Keseluruhan
lunak (software). Perancangan dan pembuatan
111
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 4, No. 3 (2016), hal. 109-118 ISSN : 2338-493X
4.1.2 Rangkaian Modul Arduino Uno LCD terhubung pada port D Arduino
Modul Arduino Uno merupakan Uno yang dikonfigurasikan sebagai port
sebuah rangkaian minimum sistem dari keluaran. Untuk menjalankan LCD diperlukan
mikrokontroler Atmega328 yang berfungsi tegangan masukan sebesar 5 volt yang berasal
sebagai pusat kendali dari sistem yang akan dari pin 5v Arduino Uno.
dibuat.Peletakan port-port yang ada pada
4.1.3 Perancangan Waterflow sensor
modul Arduino dapat dilihat pada gambar 7.
Dalam sistem yang dibuat ini
menggunakan sensor wateflow sensor model
YF-S201 dengan working range 1-30 L/min
serta water pressure ≤ 1.75 Mpa. Berikut
Gambar 9 adalah rangkaian skematik
waterflow sensor.
112
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 4, No. 3 (2016), hal. 109-118 ISSN : 2338-493X
Tampilkan
Salam
pembuka
Nilai Q yang dimaksud adalah nilai aliran air
Inisialisasi
atau nilai pemakaian dalam satuan L / menit
Cek emergensi
Dimana:
Tampilkan
Emergensi = 1 ? Ya Pesan
emergensi
Buka keran =
100 % Q : jumlah volume aliran debit air (L/m)
Tidak
Cek tombol
tambah
p : jumlah pulsa per menit
Tampilkan
Hasil dari perhitungan air ini
Ttambah = 1 ? Ya Delay Limit + 1 Pertambahan
Tidak
Limit
kemudian akan dibandingkan dengan
Cek tombol
kurang persentase limit yang telah kita atur
Tkurang = 1 ? Ya Delay Limit - 1
Tampilkan
Pengurangan
sebelumnya. Jika jumlah pemakaian air ≤ 50
Limit
Tidak
% maka keran akan tetap terbuka. Jika jumlah
Pemakaian air > 50 % dan ≤ 75 % maka akan
Hitung pemakaian
Pemakaian
Pemakaian air > 75 % dan ≤ 98 %, maka
Buka keran 25 % Ya ≥ 75 % dan
< 98 % keran akan semakin menyempit kembali dan
Cek waktu
Tidak
Buka keran 0 %
menjadikan bukaan keran menjadi seperempat
dari bukaan awal keran. Dan yang terakhir
1 hari ?
Tidak
adalah jika Pemakaian air sudah > 98 %,
Ya
ps pemakaian
maka keran akan tertutup 100 % sehingga
tidak ada air yang mengalir lagi.
Selesai
Proses terakhir adalah pengecekan
Gambar 12. Diagram Alir Program waktu, jika waktu = 1 hari maka pemakaian air
113
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 4, No. 3 (2016), hal. 109-118 ISSN : 2338-493X
akan dihitung kembali menjadi 0. Jika tidak melewati sensor dalam kondisi baik. Tahap
program akan berakhir. awal dalam pengujian waterflow sensor adalah
dengan mencari nilai konstanta waterflow
5. PENGUJIAN DAN ANALISA
sensor. Nilai konstanta didapat dari nilai rata-
5.1 Pengujian Rangkaian rata hasil percobaan waterflow sensor yang
diulang sebanyak 10 kali. Berikut pada tabel 3
5.1.1 Pengujian Board Arduino adalah tabel hasil pengujian waterflow sensor.
Pengujian dilakukan dengan
menghubungkan pin digital arduino secara Tabel 3. Hasil Pengujian Sensor
bergantian mulai dari pin 2 sampai dengan pin No Gelas Ukur LCD (Liter)
13 dengan kaki (+) LED dan menghubungkan (Liter)
kaki (-) LED dengan pin GROUND pada 1 1 56,35
Arduino. Pengujian pin digital dengan pin lain 2 1 56,63
dilakukan dengan mengubah pin-13 pada baris 3 1 56,34
4 1 56,29
pertama dengan nomor pin lain yang akan
5 1 56,52
dilakukan pengujian. Tabel 5.1 berikut
6 1 56,27
merupakan hasil dari pengujian pin arduino 7 1 56,67
dengan lampu led. 8 1 56,53
Tabel 2. Pengujian Pin Arduino 9 1 56,53
KONDISI 10 1 56,13
PIN
HIGH LOW
2 baik baik Dari data – data diatas, di dapat di dapat
3 baik baik perhitungan dari rata-rata untuk menentukan
4 baik baik nilai konstanta;
5 baik baik Konstanta =
6 baik baik
7 baik baik
8 baik baik Konstanta =
9 baik baik
10 baik baik
11 baik baik
12 baik baik
Konstanta =
13 baik baik
= 56,426
5.1.2 Pengujian Rangkaian LCD 16 x 2 Hasil rata – rata konstanta yang
Pengujian rangkaian LCD pada modul didapat dibulatkan dengan ketelitian 2 angka
arduino uno adalah untuk memastikan bahwa dibelakang koma untuk memudahkan
konfigurasi pin-pin LCD dan modul arduino perhitungan bilangan dengan tipe data float
sudah terhubungan dengan benar. Pengujian pada arduino menjadi 56,43.
pada modul arduino dan LCD dapat dilakukan
dengan memasukan program sederhana untuk 5.1.3 Pengujian Motor Servo
menampilkan karakter berupa tulisan atau Pengujian motor servo bertujuan untuk
angka pada LCD. Gambar 13 merupakan hasil mengetahui apakah motor servo dapat berputar
pengujian modul arduino uno r3 dan LCD 16 x seperti yang diinginkan, putaran servo ini
2. berguna untuk menutup dan membuka katub
pada keran. Pengujian dilakukan dengan cara
memberikan perintah ke mikrokontroler untuk
memutarkan motor servo.
Untuk menggerakkan motor diberikan
besaran sudut 0 derajat untuk posisi keran
Gambar 13. Hasil Pengujian LCD terbuka, dan diberikan sudut 70 derajat untuk
posisi servo menutup keran. Diberikan sudut
5.1.3 Pengujian Sensor Waterflow
sebesar 70 derajat sudah mencukupi untuk
Tujuan pengujian ini adalah untuk
posisi keran tertutup. Tabel 4 berikut ini
melihat apakah program baca sensor dalam
adalah hasil pengujian motor servo.
menghitung banyaknya debit air ketika
114
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 4, No. 3 (2016), hal. 109-118 ISSN : 2338-493X
115
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 4, No. 3 (2016), hal. 109-118 ISSN : 2338-493X
menggunakan limit dan pengujian dengan limit alat terlebih dahulu, kemudian
menggunakan limit. Pengujian yang dilakukan mengalirkan air yang berasal dari tandon.
dalam pengujian ini adalah menghitung jumlah Air yang keluar dari keran akan di ukur
volume air yang mengalir melewati waterflow dan hasilnya akan dibandingkan dengan
sensor berdasarkan perhitungan program hasil pembacaan LCD. Tabel 9 berikut
dengan jumlah air yang sebenarnya. Tabel 8
adalah hasil pengujian menggunakan
berikut ini adalah hasil pengukuran pada
pengujian yang dilakukan tanpa menggunakan limit.
limit dengan volume 10 liter. Tabel 9. Hasil Pengujian Dengan Limit
No Limit Gelas Ukur LCD (Liter)
Tabel 8. Hasil Pengujian tanpa limit (Liter) (Liter)
Waktu Gelas ukur 1 1 1,1 1,02
LCD (liter)
(detik) (liter 2 2 1,9 2,01
10 0,6 L 0,65 3 3 2,9 3,02
20 1,32 1,38 4 4 3,95 4,02
30 1,9 1,99 5 5 4,9 5,03
6 6 5,98 6,01
40 2,5 2,7 7 7 6,96 7,3
50 3,3 3,4 8 8 7,9 8,2
60 3,9 4,1 9 9 8,91 9,2
10 10 9,9 10,1
70 4,6 4,7
80 5,3 5,5
90 6,1 6,2 12
Debit Air (Liter)
10
100 6,8 7,1 Gelas
8
110 7,5 7,8 Ukur
6
120 8,2 8,4 4 LCD
2
0
10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 910
debit air ( Liter)
8
Pengukuran ke-
6 gelas ukur
4 lcd
Gambar 18. Grafik Pengujian
2 menggunakan limit
0
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat
0 50 100 150
bahwa rentang nilai error yang didapat adalah
Pengukuran ke ( detik) 0,1 – 0,39, dengan nilai RMSE sebesar
Gambar 17. Grafik Pengujian tanpa limit 0,265819, dan RMSEP yang didapat adalah
6,81 %. Dengan ini menunjukkan bahwa limit
Berdasarkan data pada Tabel 8 yang digunakan dapat berfungsi dengan baik,
dapat dilihat rentang error pembacaan alat dan nilai yang didapat mendekati angka
dan lcd, error yang didapat antara 0,05 normal.
sampai 0,3. RMSE yang didapat adalah
5.2 Analisa Pengujian
sebesar 0,178932. RMSEP yang didapat Dari serangkaian pengujian yang telah
adalah 4,79 % yang menunjukkan nilai dilakukan, dapat disimpulkan sistem dapat
error masih dianggap wajar. berjalan dengan baik dan dapat berfungsi
Pengujian selanjutnya adalah peng- sesuai dengan perancangan. Adapun
ujian sistem dengan menggunakan limit. keberhasilan pengujian serta indikator dan
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk parameter keberhasilan dari proses pengujian
mengetahui kelebihan atau kekurangan yang telah dilakukan dapat dijelaskan sebagai
ketika status mencapai limit. Cara berikut:
pengujian ini adalah dengan mengatur
116
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 4, No. 3 (2016), hal. 109-118 ISSN : 2338-493X
117
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 4, No. 3 (2016), hal. 109-118 ISSN : 2338-493X
118