SKRIPSI
Oleh :
DWI KURNIYAWATI
K 100 040 126
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2009
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat
error adalah kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat selama
2004).
Oleh sebab itu apoteker dalam menjalankan praktik harus sesuai standar
yang ada untuk menghindari terjadinya hal tersebut. Apoteker harus mampu
1
2
informasi yang tidak lengkap tentang obat, baik yang diberikan oleh dokter
maupun apoteker, serta cara penggunaan obat yang tidak benar oleh pasien
dapat menyebabkan kerugian dan penderitaan bagi pasien yang juga dapat
tidak akan tampak sampai efek samping yang berbahaya. Karena itu perlu
diterima oleh pasien; takaran, cara, aturan, dan jadwal pemakaiannya; tempat
benar, kepada pasien yang benar, dan pada waktunya yang benar (the right
Hasil penelitian oleh Zairina dan Ekarina (2003), yang melibatkan 2445
lembar resep di 3 apotek kota Surabaya dari sampel yang diteliti diperoleh
tidak ditulis lengkap, tidak sesuai atau tidak ditulis sebagai aturan pakai/signa
sebanyak 35,29%. Hasil penelitian oleh Sari (2006), yang melibatkan 6104
lembar resep di 11 apotek Surabaya Utara dari sampel yang diteliti diperoleh
3
73%.
kesalahan dalam penulisan resep obat. Menurut indikator Indonesia sehat 2010
yang ditetapkan oleh pemerintah pusat rasio ideal antara dokter umum dan
jumlah penduduk dengan dengan jumlah dokter (rata-rata 5.632 pasien per
dokter). Banyaknya pasien yang harus dilayani membatasi waktu dokter dalam
obat.
dapat diidentifikasi kesalahan yang terjadi dalam penulisan resep obat serta
frekuensi kejadiannya.
B. Perumusan Masalah
berikut :
Kecamatan Ampel ?
Kecamatan Ampel ?
C. Tujuan Penelitian
Kecamatan Ampel.
D. Tinjauan Pustaka
1. Resep
Resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap. Apabila resep tidak
dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap, apoteker harus menanyakan
1). Dokter.
b. Isi Resep
1). Nama, alamat dan nomor ijin praktek dokter, dokter gigi dan dokter
hewan.
3). Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep. Namun setiap obat
5). Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep, sesuai dengan perundang
6). Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter
hewan.
6
7). Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang
1). Sebaiknya untuk suatu obat dalam resep tidak menuliskan gr.
yang dimaksud.
3). Nama obat dituliskan dengan jelas. Penulisan nama obat tidak jelas
4). Menuliskan dengan jelas kekuatan serta jumlah obat dalam resep.
bersamaan berupa :
racikan.
8). Terapi dengan obat diberikan hanya bila ada indikasi yang jelas
sehingga nanti akan tertera pada etiket yang dipasang pada wadah
obat.
berbahaya.
terlalu lama.
obatnya.
Copie resep ialah salinan tertulis dari suatu resep. Istilah lain dari
1997).
d). Tanda det = detur untuk obat yang sudah diserahkan, atau
(4). Nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
9
2004).
jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan
berkelanjutan.
yang salah untuk mencapai tujuan. Kesalahan dapat terjadi pada semua
penulisan resep misalnya: masih banyak resep obat yang ditulis tanpa ada
signa atau aturan pakai, kadang kala signa yang dituliskan kurang jelas
atau kurang lengkap. Hal ini terutama banyak terdapat pada resep-resep
yang ditulis oleh dokter yang berpraktek di rumah sakit (Zairina dan
Ekarina, 2003).
1). Aturan pakai tidak ditulis lengkap, tidak sesuai atau tidak ditulis
4). Takaran obat tidak sesuai, terlalu kecil atau terlalu besar,
8). Obat-obat yang tidak tersedia dalam bentuk generik ditulis dalam
nama generik.
9). Obat yang diresepkan telah discontinued lebih dari 3 bulan (tidak
10). Bentuk sediaan yang diresepkan tidak sesuai atau berbeda dengan
11). Nama obat tidak jelas karena tulisan yang sulit dibaca atau
13). Penulisan obat dengan khasiat sama lebih dari 1 kali dalam 1
dokternya.
16). Kekuatan atau dosis sediaan tidak jelas dimana sediaan tersebut
2000).
sering dijumpai dalam resep, sehingga kadang kala pihak apotek perlu
demikian akan tercapai fungsi resep sebagai alat komunikasi dan juga
Ekarina, 2003).
2. Apotek
a. Definisi Apotek
kepada masyarakat
15
obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obat asli Indonesia
Apotek wajib melayani resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
sebagai Daftar Obat Wajib Apotek (Daftar OWA). Daftar Obat Wajib