Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum KI-3121

Analisis Spektrofotometri

Percobaan 04

PENENTUAN KEKERUHAN AIR SECARA TURBIDIMETRI

Nama : Harid Muhtadi

NIM : 10515043

Tanggal Percobaan : 28 September 2017

Tanggal Pengumpulan : 5 Oktober 2017

Asisten : Aria

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2017
PENENTUAN KEKERUHAN AIR SECARA TURBIDIMETRI

I. Tujuan
 Menentukan kekeruhan sampel air dengan tiga metode turbidimetri.

II. Teori Dasar


Turbidimetri adalah pengukuran konsentrasi partikulat dalam suatu suspensi.
Metode ini didasarkan pada hamburan elastis cahaya oleh partikel. Jika suatu zat
berada dalam larutan, zat tersebut harus disuspensikan terlebih dahulu dengan cara
mereaksikannya dengan suatu zat pengendap atau bisa ditambahkan zat aktif
permukaan.
Persamaan dalam turbidimetri dapat disederhanakan menjadi :
𝐼
−𝑙𝑜𝑔 = 𝑘 ∙ 𝑏 ∙ 𝐶
𝐼𝑜

III. Cara Kerja


Metode Kurva Kalibrasi
Dibuat 5 larutan standar dalam labu takar 50mL dengan konsentrasi 40, 60, 80,
100, dan 120 NTU. Diamkan larutan selama 10 menit setelah ditandabataskan.
Diukur turbidans pada 500m, dengan aqua dm sebagai blanko. Untuk cuplikan air,
kocok air sampai homogen lalu diukur turbidans pada 500nm. Jika air mengandung
pengotor, dikocok cuplikan dan didiamkan selama 10 menit, lalu didekantasi bagian
cairannya dan diukur bagian cair tersebut.

Metode Penambahan Standar Ganda


Dipipet 10mL cuplikan air dan dimasukkan ke dalam gelas kimia 50mL.
ditambahkan 1mL standar dengan menggunakan buret mikro. Diaduk dengan
pengaduk magnetik perlahan, lalu dimasukkan kedalam kuvet yg kering dan bersih.
Diukur turbidans. Dilakukan dengan hati-hati jangan sampai ada yang tumpah.
Dikembalikan isi kuvet kedalam gelas kimia. Ditambahkan kembali 1mL larutan
standar dan diaduk. Dibilas kuvet yang digunakan tadi dengan larutan yang baru 3
kali dan setiap kali pembilasan, kembalikan bilasan kedalam gelas kimia. Dimasukkan
larutan kedalam kuvet dan diukur turbidansnya. Diulangi langkah penambahan
standar dan pengukuran hingga jumlah standar yang ditambahkan 4mL. dibuat kurva
kalibrasi antara turbidans dan kekeruhan standar ( koreksi konsentrasi terdapat
penambahan volume). Dihitung kekeruhan air!
Metode Penambahan Standar Ganda
Dimasukkan masing-masing 10mL cuplikan air kedalam 5 labu takar 25mL.
Ditambahkan berturut-turut 2,5mL ; 4,0mL ; 5,0mL ; dan 7,5mL larutan standar
menggunakan buret mikro. Diencerkan campuran hingga tanda batas dan
dicampurkan hingga homogen. Diukur turbidans masing-masing. Dibuat kurva
kalibrasi antara turbidans dan kekeruhan standar. Dihitung kekeruhan air!

IV. Data Pengamatan


a. Metode 1 : Kurva Kalibrasi
 Sampel 1

Konsentrasi (NTU) %T
40 77,2
60 68
80 59,6
100 48
120 39,2
Sampel 1 51,2

b. Metode 2 : Penambahan Standar Ganda


 Sampel 1

Vstandar (mL) %T
1 40,8
2 33,6
3 29
4 25,8

c. Metode 3 : Penambahan Standar Ganda


 Sampel 1

Vstandar (mL) %T
0 75,4
2.5 56
4 45
5 40
7.5 30
V. Pengolahan Data
a. Metode 1 : Kurva Kalibrasi
 Sampel 1
𝑆 = − log 𝑇
𝑆 = − log(0,772) = 0,112383

Konsentrasi (NTU) %T A
40 77,2 0,112383
60 68 0,167491

80 59,6 0,224754

100 48 0,318759

120 39,2 0,406714

sampel 1 51,2 0,29073

metode 1
0.45
0.4 y = 0.0037x - 0.05
R² = 0.9849
0.35
0.3
Turbidans

0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Konsentrasi (NTU)

Dari kurva kalibrasi diatas diperoleh persamaan garis : y = 0,0037x - 0,05


sehingga dapat diperoleh konsentrasi kekeruhan sampel 1 sebesar :
y = 0,0037x - 0,05
0,29073 = 0,0037x - 0,05
x = 92,09 NTU
|𝐶𝑥 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑒𝑡𝑖𝑠 − 𝐶𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑐. |
%𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 = × 100%
𝐶𝑥 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
|68𝑁𝑇𝑈 − 92,09𝑁𝑇𝑈|
%𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 = = 35,42%
68𝑁𝑇𝑈

b. Metode 2 : Penambahan Standar Ganda


 Sampel 1
𝑆 = − log 𝑇
𝑆 = − log(0,408) = 0,38934

𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑆′ = 𝑆 ×
𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
11𝑚𝐿
𝑆 ′ = 0,38934 × = 0,428274
10𝑚𝐿

Vstandar (mL) A A'


%T
1 40,8 0,38934 0,428274

2 33,6 0,473661 0,568393

3 29 0,537602 0,698883

4 25,8 0,58838 0,823732


metode 2
0.9
y = 0.1317x + 0.3006
0.8
R² = 0.9993
0.7
0.6
0.5
A' 0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Vstandar (mL)


𝑆𝑡𝑎𝑘𝑒 = 𝑆𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 + 𝑆𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
= 𝑘 ∙ 𝐶𝑋𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 + 𝑘 ∙ 𝐶𝑆𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

𝐶𝑋𝑎𝑤𝑎𝑙 ∙ 𝑉𝑋 𝐶𝑆𝑇𝑎𝑤𝑎𝑙 ∙ 𝑉𝑆𝑇


𝑆=𝑘∙ +𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏
𝑦 = 0,1317𝑥 + 0,3006

𝐶𝑆𝑇
𝑎=𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
400 𝑁𝑇𝑈
0,1317 = 𝑘 ∙
11𝑚𝐿
𝑘 = 0,00362

𝐶𝑋 ∙ 𝑉𝑋
𝑏=𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐶𝑋 ∙ 10𝑚𝐿
0,3006 = 0,00362 ∙
11𝑚𝐿
𝐶𝑋 = 91,34 𝑁𝑇𝑈

|𝐶𝑥 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑒𝑡𝑖𝑠 − 𝐶𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑐. |


%𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 = × 100%
𝐶𝑥 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
|68𝑁𝑇𝑈 − 91,34𝑁𝑇𝑈|
%𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 = = 34,32%
68𝑁𝑇𝑈
c. Metode 3 : Penambahan Standar Ganda
 Sampel 1
𝑆 = − log 𝑇
𝑆 = − log(0,754) = 0,122629

Vstandar (mL) A
%T
0 75,4 0,122629

2.5 54,6 0,262807

4 45 0,346787

5 40 0,39794

7.5 30 0,522879

Metode 3
0.6
y = 0.0535x + 0.1274
0.5 R² = 0.9989
0.4

0.3
S

0.2

0.1

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Vstandar(mL)

Metode 3 Linear (Metode 3)

𝐶𝑋𝑎𝑤𝑎𝑙 ∙ 𝑉𝑋 𝐶𝑆𝑇𝑎𝑤𝑎𝑙 ∙ 𝑉𝑆𝑇


𝑆=𝑘∙ +𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏

𝑦 = 0,1823𝑥 + 0,0218

𝐶𝑆𝑇
𝑎=𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
400 𝑁𝑇𝑈
0,1823 = 𝑘 ∙
25𝑚𝐿
𝑘 = 0,011394

𝐶𝑋 ∙ 𝑉𝑋
𝑏=𝑘∙
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐶𝑋 ∙ 10𝑚𝐿
0,1274 = 0,00334 ∙
25𝑚𝐿
𝐶𝑋 = 95,36 𝑁𝑇𝑈

|𝐶𝑥 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑒𝑡𝑖𝑠 − 𝐶𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑐. |


%𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 = × 100%
𝐶𝑥 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
|68𝑁𝑇𝑈 − 95,36𝑁𝑇𝑈|
%𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 = × 100% = 40,23%
68𝑁𝑇𝑈

VI. Pembahasan
Pada percobaan ini akan ditentukan kekeruhan sampel air dengan tiga metode
turbidimetri. Pengukuran tingkat kejenuhan air secara turbidimetri, mengukur
penurunan intensitas cahaya yang diteruskan akibat adanya hamburan. Metode
turbidimetri coco digunakan untuk mengukur sampel yang memiliki konsentrasi
besar atau ukuran partikel terlarut besar.
Metode pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah metode kurva
kalibrasi. Metode ini digunakan dengan syarat bahwa standar yang digunakan
memiliki matriks yang sama dengan sampel dan konsentrasi sampel berada pada
rentang konsentrasi standar. Dalam metode ini, konsentrasi standar dialurkan
terhadap turbidans sehingga diperoleh persamaan garis hasil regresi. Dari sana
dapat ditentukan konsentrasi sampel dengan memasukkan nilai turbidans sampel ke
dalam persamaan garis. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh konsentrasi sampel
1 sebesar 92,03 NTU dengan galat sebesar 35,42%. Kelebihan dalam penggunaan
metode ini adalah dapat menentukan rentang konsentrasi yang cukup lebar jika
linieritas terpenuhi. Namun jika konsentrasi berada diluar rentang, maka metode
tidak bisa digunakan dan hal ini merupakan kekurangan dari metode ini.
Metode kedua yang digunakan adalah metode penambahan standar ganda. Pada
metoda ini, sampel air ditambahkan dengan sejumlah tertentu larutan standar
dalam wadah yang sama hingga beberapa kali. Kemudian pengukuran turbidans
diukur setiap penambahan larutan standar. Metode penambahan standar ganda
dapat digunakan jika tidak memungkinkan untuk membuat standar matriks yang
benar-benar sama dengan sampel (dengan catatan bahwa matriks sampel tidak akan
banyak berubah ketika ditambahkan dengan standar). Metode ini merupakan
metode yang paling teliti karena dapat mengukur turbidans dari sampel yang
konsentrasi partikulat penghamburnta sangat kecil. Dalam metode ini diukur nilai
turbidans terkoreksi dari masing-masing turbidans. Dalam metode ini diperoleh
kurva antara konsentrasi dengan turbidans terkoreksi. Berdasarkan hasil percobaan
diperoleh konsentrasi sampel 1 sebesar 91,34 NTU dengan galat 34,32 %. Kelebihan
metode ini adalah sampel yang digunakan sedikit dan tidak ada komplikasi matriks.
Dan kekurangannya adalah tidak adanya pembanding.
Metode ketiga yang digunakan adalah metode penambahan standar tunggal.
perbedaan metode ini dan metode sebelumnya (penambahan standar ganda) adalah
pada metoda ini, standar yang ditambahkan hanya satu kali pada sampel dengan
volume yang berbeda di tiap sampelnya. Metode ini dapat digunakan jika tidak
memungkinkan membuat standar dengan matriks yang sama dengan sampel
(dengan syarat penambahan standar tidak akan banyak mengubah matriks sampel).
Berdasarkan hasil percobaan ini diperoleh konsentrasi sampel 1 sebesar 95,36 NTU
dengan galat sebesar 40,23 %. Kelebihan dalam metode ini adalah gangguan matriks
dapat diabaikan dan konsentrasi dapat ditentukan dengan tepat. Sedangkan
kekurangannya adalah perlu sampel yang banyak.
Galat besar yang diperoleh dalam percobaan ini dikarenakan tidak dilakukan
pengocokan atau pengadukan setiap larutan yang dipakai sebelum memulai
prosedur kerja. Dan sebenarnya, metode terbaik diantara ketiga metode ini adalah
metode penambahan standar tunggal. Hal ini dikarenakan terdapat pembanding
yang jelas dan gangguan matriks dapat teratasi.

VII. Kesimpulan
 Konsentrasi sampel 1 menggunakan metode :
 Kurva Kalibrasi (Metode 1) : 92,09 NTU
 Penambahan Standar Ganda (Metode 2) : 91,34 NTU
 Penambahan Standar Ganda (Metode 3) : 95,36 NTU.

VIII. Daftar Pustaka


Skoog, Douglas. 2007. Prnciples of Instrumental Analysis. USA : Thomson Higher
Education. (Hal. 230-250)
J.D. Ingle, Jr dan S.R. Crouch, Spectrochemical Analysis, Prentice-Hall International ,
Inc., 1998, hal.513-515

Anda mungkin juga menyukai