BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan rancangan two group pre-test and post-
yaitu 1 kelompok pasien dengan kondisi NPB non spesifik diberikan Pilates
exercise setelah mendapatkan terapi rutin, serta 1 kelompok pasien dengan kondisi
NPB non spesifik yang lain diberikan Mc Kenzie exercise setelah mendapatkan
terapi rutin. Bentuk rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
X1
O1 O2
R
S
O3 X2 O4
S : Subyek penelitian
minggu.
selama 4 minggu.
Jawa Tengah. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember 2014 sampai
Januari 2015.
C. Subyek penelitian
Subyek yang akan diambil dalam penelitian ini adalah seluruh populasi
penderita nyeri punggung bawah non spesifik yang melakukan terapi di RSUP
Dr.Soeradji Tirtonegoro, Klaten, Jawa Tengah pada bulan Desember 2014 sampai
dan eksklusi.
Kriteria inklusi meliputi : (1) pasien dengan NPB non spesifik, (2) berusia
ada HNP, (5) ada spondilolistesis, (6) wanita hamil, (7) skoliosis struktural, (8)
osteoporosis, (9) gangguan kognitif (demensia) dan gangguan psikiatrik, (10) post
operasi di daerah lumbal, (11) keluhan nyeri di lokasi lain sehingga menyulitkan
evaluasi.
11
Kriteria drop out (DO) yaitu jika : (1) tidak memenuhi jumlah sesi terapi
dan latihan sesuai program, kecuali bebas nyeri dan mobilitas lumbal normal (2)
nyeri punggung bertambah hebat melebihi batas toleransi pasien, (3) mengalami
efek samping yang serius atau menderita penyakit lain yang mengkibatkan terapi
dan latihan tidak dapat dilanjutkan, (4) tidak mengikuti terapi selama tiga kali
berturut-turut.
Dalam penelitian ini akan menggunakan alat ukur yaitu: (1) Visual
Analogue Scale (VAS) untuk mengukur intensitas nyeri, (2) Oswestry Disability
Prosedur Pengukuran
mempunyai panjang 100 mm, yang merupakan rentangan skala 0 sampai 100. 0
merupakan titik tidak ada rasa nyeri dan 100 merupakan titik nyeri yang sangat
0 100
sakit. Kuesioner ini dibagi menjadi 10 bagian yang dirancang untuk menilai
12
jawaban dari 6 pilihan yang disediakan dan setiap item dinilai dari 0 sampai 5.
Dari 10 macam pernyataan tadi nilai yang ada dijumlah (total score) dalam persen
dengan meningkatnya nilai akan mewakili nilai kecacatan yang lebih besar.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu Pilates exercise dan Mc Kenzie
exercise.
2. Variabel terikat
Variable terikat dalam penelitian ini adalah nyeri yang akan diukur
F. Definisi Operasional
prinsip pernapasan, konsentrasi, sadar dan gerak yang efisien. Latihannya berupa
gerakan aktif maupun pasif berupa latihan penguatan dan penguluran otot-otot
punggung bawah.
4. Nyeri
13
Nyeri adalah nyeri yang terasa di daerah di daerah punggung bawah dapat
berupa spasme (kaku) otot yang bersifat tumpul. Nyeri tersebut akan diukur
Sedangkan alat ukur yang peneliti gunakan adalah kuisioner disabilitas nyeri
disabilitasnya.
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini peneliti mengajukan perizinan dan berkonsultasi dengan
fisioterapis yang ada di RSST Klaten perihal maksud dan tujuan dilakukan
dan penyamaan persepsi petugas lapangan. Membagi tugas pada terapis, satu
orang bertugas mengumpulkan data pre-test maupun post-test dan satu orang
oleh seorang terapis. Pasien diminta memberikan tanda berupa garis tegak yang
14
menggambarkan tingkat nyeri yang dirasakan saat ini. Kemudian pasien juga akan
test)
Setelah 4 minggu perlakuan kemudian dilakukan pengukuran kembali oleh
nyeri dengan menggunakan VAS. Pasien diminta memberikan tanda berupa garis
tegak yang menggambarkan tingkat nyeri yang dirasakan saat ini. Kemudian
pasien juga akan dipandu terapis untuk mengisi kuisioner Oswestry tentang 10
tanda centang pada kolom. Data tersebut sebagai data akhir pengukuran.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan
dianalisa sebarannya normal atau tidak. Uji normalitas data yang digunakan
subyek >30 orang. Dasar pengambilan keputusan adalah nilai probabilitas (p).
15
apabila p>0,05 maka distribusi data dinyatakan normal dan uji statistik yang
digunakan adalah uji parametrik. Begitu pula sebaliknya jika p<0,05 maka
distribusi data dinyatakan tidak normal dan uji statistik yang digunakan adalah uji
non parametrik.
2. Uji beda masing-masing kelompok
Uji beda akan dilakukan pada masing-masing kelompok. Uji yang
digunakan adalah uji t berpasangan apabila data memiliki sebaran data yang
normal atau menggunakan uji Wilcoxon apabila sebaran data tidak normal
walaupun telah dilakukan transformasi data. Jika nilai p<0,05, maka terdapat
sebaran data yang normal atau menggunakan uji Mann whitney apabila sebaran
data tidak normal walaupun telah dilakukan transformasi data. Jika nilai p<0,05,