Anda di halaman 1dari 2

Kaum dhuafa adalah golongan manusia yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan,

kelemahan, ketakberdayaan, ketertindasan, dan penderitaan yang tiada putus. Kaum dhuafa
terdiri dari orang-orang yang terlantar, fakir miskin, anak-anak yatim dan orang cacat.
Fakir yaitu orang yang tak memiliki harta sekaligus pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makan, pakaian dan tempat bernaung. Misalnya perempuan yang tak
memiliki suami dan ia sendiri tak bekerja.
Miskin yakni orang yang tak memiliki harta cukup yang berguna mencukupi kebutuhan
dasarnya, akan tetapi masih memiliki kesanggupan untuk mencarinya

Pengertian Kaum Dhuafa


Dari segi ekonomi : adalah mereka yang fakir dan miskin (tertekan keadaan) bukan malas.
Dari segi Fisik : adalah mereka yang kurang tenaga (bukan karena malas).
Dari segi Otak : adalah mereka yang kurang cerdas (bukan karena malas)
Dari segi Sikap : adalah mereka yang terbelakanag (bukan karena malas)

Dalam surah Al-Isra’ Ayat 26-27


Artinya : 26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang
miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros. 27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara
syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Kandungan Surah Al-Isra’ Ayat 26-27


1. Allah Swt memerintahkan seorang muslim memberikan hak kepada keluarga, Orang
miskin, dan orang yang sedang perjalanan.
2. Hak yang harus dilakukan seorang muslim terhadap keluarga dekat, orang miskin, dan
orang yang sedang dalam perjalanan adalah mempererat tali persaudaraan dan hubungan
kasih saying, serta membantu meringankan beban penderitaan yang mereka alami.
3. Hak keluarga dekat misalnya memperoleh penghormatan, kasih sayang, mengunjungi
apabila tertimpa musibah, dan ikut gembira ketika memperoleh nikmat.
4. Hak fakir miskin, misalnya memperoleh sedekah, disayangi, dikasihani, dan membantu
meringankan beban penderitaannya.
5. Hak ibnu sabil/orang yang dalam perjalanan dengan tujuan baik adalah memberikan
bantuan dan pertolongan agar tujuan mereka tercapai.

ISLAM MELARANG UMAT MUSLIM DARI PERBUATAN SERING MEMINTA-MINTA

Meminta-minta didalam Islam sangatlah tidak dianjurkan.

Dari abu hurairah ra ia berkata; rasulullah saw bersabda; "siapa saja yang meminta- minta
kepada sesama manusia dengan maksud untuk memperbanyak harta kekayaan, maka
sesusungguhnya ia meminta bara api; sehingga terserah kepadanya apakah cukup dengan sedikit
saja atau akan memperbanyaknya (HR Muslim )
Keringanan dengan jalan meminta-minta ini hanya diperbolehkan karena tiga sebab, yaitu
1. pertama seseorang yang menanggung beban yang amat berat, maka ia diperbolehkan
meminta-minta sampai dapat memperingan bebannya; kemudia ia mengekang dirinya
untuk tidak meminta-minta lagi;
2. kedua seseorang yang tertimpa kecelakaan dan hartanya habis, maka ia boleh meminta-
minta sampai mendapatkan kehidupan yang layak,
3. yang ketiga seorang yang sangat miskin sehingga ada tiga orang yang bijaksana diantara
kaumnya mengatakan" si fulan benar-benar miskin" maka ia diperbolehkan meminta-
minta, sampai dapat hidup dengan layak.

Anda mungkin juga menyukai