Anda di halaman 1dari 4

TEMPAT PENYIMPANAN HASIL PANEN TANAMAN PANGAN DI KAB. TTU, KEC.

BIKOMI UTARA, DESA BANAIN B

OLEH

FRIDOLINA KOLO

11160051

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TIMOR

KEFAMENANU

2018
Tempat penyimpanan tanaman pangan di Desa Banain B:

 Alat Penyimpanan Tanaman Pangan (PADI)


 Lumbung (BO’O)
Padi yang sudah dipanen dibersihkan terlebih dahulu menggunakan nyiru untuk
memisahkan gabah dan kotoran kemudian gabah tersebut dijemur dibawah sinar matahari
secara langsung setelah kering gabah tersebut dimasukkan kedalam lumbung yang sudah
disiapkan.
Lumbung adalah tempat penyimpanan hasil panen padi yang dibuat menggunakan
daun lontar, lalu diasapidengan tujuan agar hasil panen padi terhindar dari gangguan
hama dan serangan dari hewan- hewan yang suka merusak gabah padi.
Perlakuannya dengan menyimpan lumbung yang sudah terisikan gabah padi pada
tempat yang terbuat dari kayu dan bamboo loteng (teto) didapur agar bisa diasapi supaya
terhindar dari kerusakan dan hewan- hewan yang biasa merusak gabah padi dengan
metode tersebut gabah padi tersebut bisa disimpan dalam waktu yang cukup lama atau
bisa bertahan selama 1-2 tahun selama gabah padi tersebut belum habis dikonsumsi oleh
manusia.

 Karung (KALO)
Di Desa Banain juga biasa menggunakan karung untuk menyimpan hasil panen
padi dengan cara yang sama seperti lumbung.
Perlakuannya dengan menyimpan karung yang sudah terisikan gabah padi pada
tempat yang terbuat dari kayu dan bamboo loteng (teto) didapur agar bisa diasapi supaya
terhindar dari kerusakan dan hewan- hewan yang biasa merusak gabah padi supaya
bertahan lama sampai habis konsumsi oleh manusia.
 Tempat Penyimpanan Tanaman Pangan (Jagung)
 Drum dan Jergen

Jagung yang telah dipanen dijemur setelah itu diluruh dan dijemur lagi sampai
kering agar terhindar dari kerusakan lalu dibersihkan atau ditapis menggunakan nyiru
kemudian kita mengisi jagung tersebut kedalam drum ataupun jergen yang sudah
dibersihkan terlebih dahulu.

Dengan perlakuan pada drum biasanya menutup bagian atas drum dengan plastic
bening kemudian dengan tutupan drum lagi supaya tidak ada hewan- hewan yang bisa
masuk ke dalam drum tersebut lalu menyimpan drum tersebut pada tempat aman
misalnya terhindar dari air hujan. Pada jergen biasanya mencampur jagung tersebut
dengan sedikit minyak goreng agar tidak terserang oleh fufuk lalu menutupnya dengan
rapat dan cara menyimpannya juga sama seperti pada drum.

 Loteng (Teto)

Setelah panen jagung di ikat (katbu’u) kemudian disimpan diatas loteng(teto) dan
di asapi agar tidak rusak dan tidak diserang oleh fufuk.

Perlakuannya dengan membuat tempat tersebut menggunakan kayu dan juga


bambu kemudian menyusun jagung- jagung tersebut secara rapih kemudian diasapi setiap
hari agar tidak mudah busuk dan juga terhindar dari serangan oleh fufuk supaya hasil
panen jagung tersebut tahan simpan 1-2 tahun atau sampai habis dikonsumsi oleh
manusia, bisa juga sebagai makanan untuk ternak (ayam, babi, ).

 Hau Feob

Selain di ikat (takbu’u) memilih enam puler jagung yana sama besar dan sama
panjang kemudian diikat bersamaan, jagung bisa juga dicacing (Aen) memilih
delapanpuler jagung yang sama besar dan sama panjang lalu dicacing bersama, dan bisa
juga (manima) jagung yang dipanen tidak boleh patah kasih habis tangkainya biasanya
minimal duabelas puler yang sama besar dan sama panjang lalu diikat bersamaan dan
digantung pada kayu yang terbuat dari kayu lurus (hau feob) pada bagian bawah
loteng(teto)dan di ikat menggunakan tali gewang atau juga tali hutan (taen fuij) lalu
diasapi agar tidak rusak, tahan lama, tidak diserang oleh fufuk.

 Alat Penyimpanan Tanaman Pangan (UBI KAYU)

Ubi kayu yang dipanen dari kebun dikupas kulitnya lalu dibelah kemudian
dijemur sampai kering untuk dijadikan ubi gaplek, agar tahan lama dalam
penyimpanannya.

Perlakuannya dengan mengisi ubi gaplek tersebut dalam karung kemudian


menyimpannya diatas loteng.

 Alat Penyimpanan Tanaman Pangan (KACANG-KACANGAN)

Kacang-kacangan yang dipanen kemudian dikulitnya lalu dibersihkan


menggunakan nyiru kemudian diisi dalam jergen lalu disimpan diatas loteng (kacang tali
dan kacang hijau) biasanya digunakan sebagai benih dan juga bisa dikonsumsi dan dijual,
sebagai benih juga biasanya tidak dikupas setelah dipanen dijemur sampai kering lalu
diikat menggunakan dan digantung di atas tungku (hau feob) ada juga yang tidak dikupas
kulitnya seperti kacang tanah setelah dipanen kacang tanah tersebut dijemur sampai
kering agar tidak berkecambah lalu dimasukan kedalam karung kemudian disimpan
diatas loteng (Teto).

Anda mungkin juga menyukai