Anda di halaman 1dari 47

1.

Pada dunia otomotif sering kita mendengar istilah tune up engine, apa yang dimaksud dengan tune up
engine …
a. Mengganti komponen mesin, dari komponen imitasi diganti komponen orisinil agar tenaga tengine
lebih kuat.
b. Mengembalikan kinerja engine secara maksimal dengan memeriksa, menyetel, membersihkan dan
mengganti komponen.
c. Mengembalikan dan meningkatkan kinerja engine dengan mengganti semua komponen mesin.
d. Membongkar seluruh komponen engine dan memperbaikinya serta mengganti semua komponen
dengan komponen baru.
e. Menyetel pengapian dan rpm engine agar sesuai standar.
2. Di bawah ini adalah perlengkapan tune up engine yang dibutuhkan, kecuali ....
a. Hidrometer, fuller gauge, penggaris baja dan kunci momen.
b. Radiator tester, spring scale, timing light, dan kunci T.
c. Kompresor, majun, oil pan, dan fuller gauge.
d. Multimeter, dial gauge, kunci momen, dan radiator cup tester
e. Semua benar.
3. Prosedur melakukan engine tune up meliputi tiga tahap yaitu pemeriksaan saat mesin dingin/mati,
pemeriksaan saat mesin hidup, dan pemeriksaan setelah mesin dipanaskan. Di bawah ini langkah-
langkah yang dilakukan saat mesin dingin yaitu ...
a. Pemeriksaan volume baterai, volume air pendingin dan sudut dwell.
b. Pemeriksaan tahanan primer koil, vacum advancer, dan celah katup.
c. Pemeriksaan minyak pelumas, kotak baterai, dan kekencangan tali kipas.
d. Pemeriksaan tegangan baterai, kualitas air pendingin, dan sirkulasi air pendingan.
e. Pemeriksaan radiator, kotak baterai, dan tutup distributor.
4. Salah satu fungsi minyak pelumas adalah mencegah kontak langsung permukaan logam satu dengan
yang lainnnya mengurangi gesekan dan mencegah keausan sehingga mengakibatkan perubahan pada
warna minyak mesin. Oli mesin berwarna merah berarti ...
a. Minyak bercampur dengan serbuk bantalan.
b. Minyak bercampur dengan air.
c. Minyak bercampur dengan bensin.
d. Minyak bercampur dengan karbon.
e. Minyak bercampur dengan air dan karbon.
5. Fungsi saringan udara adalah sebagai berikut, kecuali ...
a. Mengurangi kecepatan udara.
b. Menambah kecepatan udara.
c. Memperkecil suara berisik udara.
d. Membersihkan udara.
e. Menahan kotoran yang tercampur dalam udara.
6. Bila ingin mengecek kebocoran pada radiator, maka diperlukan alat seperti …
a. Radiator gauge.
b. Radiator tester.
c. Radiator cup tester.
d. Radiator pump.
e. Radiator coolant.
7. Jika hasil pengukuran berat jenis elektrolit baterai adalah 1.280 atau lebih, tindakan yang dilakukan
adalah ...
a. Tidak diperlukan tindakan
b. Melakukan pengisian lambat
c. Melakukan pengisian cepat
d. Baterai rusak dan perlu diganti
e. Menambahkan air suling
8. Alat untuk mengukur kekencangan V-belt bila sudah terpasang pada pully adalah …
a. Belt tension gauge
b. Belt gauge
c. Tension gauge
d. Tension meter
e. Belt tension indicator
9. Warna busi menunjukan hitam atau kering, ini menunjukan bahwa ...
a. Mesin terlalu panas (over heat)
b. Minyak pelumas ikut terbakar
c. Campuran terlalu kaya/ gemuk
d. Campuran terlalu miskin/ kurus
e. Pembakaran baik
10. Spesifikasi tahanan sekunder coil dengan internal resistor adalah ...
a. 10,7 sampai dengan 14,5 KΩ
b. 10,5 sampai dengan 14,7 KΩ
c. 10,7 sampai dengan 14,7 KΩ
d. 13,7 sampai dengan 18,5 KΩ
e. 13,5 sampai dengan 18,7 KΩ
11. Fungsi kumparan primer pada koil mobil adalah ...
a. Membuat medan magnet
b. Menginduksi tegangan tinggi.
c. Menciptakan percikan api apa pada busi.
d. Membagi arus tegangan tinggi.
e. Menyimpan arus tegangan tinggi.
12. Pada Top kompresi 1, katup yang distel adalah ...
a. Silinder 1 katup in dan ex; silinder 2 katup in; silinder 3 katup ex.
b. Silinder 1 katup in dan ex; silinder 2 katup ex; silinder 3 katup in.
c. Silinder 1 katup in dan ex; silinder 2 katup in; silinder 3 katup ex; silinder 4 katup in dan ex.
d. Silinder 1 katup in dan ex; silinder 2 katup ex; silinder 3 katup in; silinder 4 katup in dan ex.
e. Silinder 1 katup in; silinder 2 katup ex; silinder 3 katup in; silinder 4 katup ex.
13. Fungsi dari centrifugal governor advancer adalah ...
a. Memajukan saat pengapian berdasarkan putaran mesin.
b. Memajukan saat pengapian berdasarkan beban mesin.
c. Meningkatkan nilai oktan bahan bakar.
d. Membuka kontak point pada sudut camshaft.
e. membuat sudut dwell tepat.
14. Di bawah ini yang masuk teleransi spek sudut dwell adalah, kecuali ...
a. 58 °
b. 56 °
c. 48 °
d. 46 °
e. 44 °
15. Warna insulator pada busi yang baik adalah…
a. Hitam keabu-abuan.
b. Ungu keabu-abuan.
c. Putih keabu-abuan.
d. Merah keabu-abuan.
e. Hitam kecoklatan.
17. Pada Top kompresi 4 katup yang distel adalah ...
a. Silinder 4 katup in dan ex; silinder 3 katup in; silinder 2 katup ex.
b. Silinder 4 katup in dan ex; silinder 3 katup ex; silinder 2 katup in.
c. Silinder 4 katup in dan ex; silinder 3 katup in; silinder 2 katup ex; silinder 1 katup in dan ex.
d. Silinder 4 katup in dan ex; silinder 3 katup ex; silinder 2 katup in; silinder 1 katup in dan ex.
e. Silinder 4 katup in; silinder 3 katup ex; silinder 2 katup in; silinder 1 katup ex.
18. Langkah pertama yang harus dilakukan saat menyetel celah platina adalah…
a. Putar poros engkol sampai rubbling blok posisi tertinggi.
b. Putar poros engkol sampai rubbling blok posisi terendah.
c. Kendorkan sekrup pengikat platina.
d. Kencangkan sekrup pengikat platina.
e. Sisipkan felller gauge 0,45 mm diantara rubbling blok dengan lembah nok.
19. Penyebab kebocoran oli ke sistem pendingin adalah sebagai berikut, kecuali…
a. Korosi.
b. Radiator sudah buruk.
c. Gasket kepala silinder rusak.
d. Kepala silinder melengkung karena overheating.
e. Semua benar.
1. Fungsi kopling adalah
a. Menghubung dan memutus putaran tenaga motor ke transmisi
b. Mengatur perbandingan putaran motor dengan poros
c. Meneruskan putaran tenaga dari transmisi
d. Mengatur perbandingan putaran motor dengan poros penggerak aksel sehingga menghasilkan
momen puntir yang diinginkan
e. Meneruskan putaran tenaga dari transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi
2. Alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis air adalah
a. Barometer
b. Manometer
c. Micro meter
d. Multi meter
e. Hydro meter
3. Pada sistim kelistrikan body pada umumnya arus dari accu ke beban melewati
a. Fusible Link , Fuse , Switch , Beban
b. Switch , Fuse , Fusible Link , Beban
c. Fuse , Fusible Link , Switch , Beban
d. Switch ,Fuseble Link , Fuse , Beban
e. Beban , Switch , Fusble Link , Fuse
4. Fungsi Fuse pada kelistrikan adalah untuk
a. Sebagai isolator listrik
b. Sebagai pemutus hubungan
c. Sebagai penghubung dan pemutus hubungan
d. Sebagai fariasi kelistrikan
e. Sebagai pengaman kalau terjadi arus pendek
5. Komponen komponen dibawah ini merupakan komponen motor staster, kecuali
a. Stater Clutch
b. Field Coil
c. Armatur
d. Yoke
e. Fuel Rack
6. Jika kumparan voltage regulator putus yang terjadi adalah…….
a. Tidak ada pengisian
b. Pengisian berlebihan.
c. Pengisian normal.
d. Pegisian rendah
e. Lampu tanda mati
7. Overcharge pada system pengisian konvensional dapat disebabkan oleh ….
a. Resistor putus
b. Voltage relay putus
c. Lampu pengisian putus
d. Tidak ada arus pada terminal N
e. Voltage regulator putus
8. Pada gambar di bawah, nomor 3 – 4 – 6 merupakan prosedur pemeriksaan …..
a. Opened circuit segmen, field coil grounding, run out commutator
b. Field coil grounding, run out commutator, opened circuit segmen
c. Run out commutator, opened circuit segmen, field coil grounding
d. Run out commutator, undercut segmen, overrunning clutch
e. Run out commutator, overrunning clutch, undercut segmen
9. Untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar dalam motor stater
adalah …..
a. Armature
b. Brush
c. brush holder
d. field coil
e. drive lever
10. Vernier caliper mempunyai beberapa kegunaan, dibawah ini yang bukan kegunaan dari vernier
caliper adalah …..
a. mengukur diameter dalam
b. mengukur kerenggangan
c. mengukur tinggi
d. mengukur diameter luar
e. mengukur lebar
11. Pembacaan yang benar pada gambar dibawah adalah …..
a. 6,15 mm
b. 5,00 mm
c. 6,00 mm
d. 5,5 mm
e. 5,15 mm
12. Nama komponen differential pada huruf A dan B adalah .....
a. pinion gear dan ring gear
b. drive pinion dan side gear
c. ring gear dan pinion gear
d. ring gear dan side gear
e. side gear dan drive pinion
13. Bagian yang meneruskan putaran dari mesin kepada ring gear, adalah
a. Drive pinion
b. Crownwheel
c. Side gear
d. Satelit gear
e. Ring gear
14. Posisi pemasangan ring gear adalah dibautkan pada ?
a. Differential housing
b. Axle shaft
c. Differential case
d. Conters shaft
e. A, b dan c benar
15. Nama komponen gambar B di samping adalah:
a. Ring gear
b. Drive pinion
c. Differential gear
d. Front
e. Final gear
16. Nama komponen gambar A di samping adalah:
a. Ring gear
b. Drive pinion
c. Differential gear
d. Front
e. Final gear
17.Piston bergerak dari TMB ke TMA kedua katup tertutup campuaran bahan
bakar dan udaradimampatkan, hal tersebut merupakan ......
a. intake stroke
b. combustion stroke
c. piston stroke
d. compression stroke
e. exhaust stroke
18. Fungsi sistem lampu kepala adalah untuk ….
a. Menerangi jalan pada bagian depan kendaraan.
b. Memberi isyarat adanya serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi kendaraan lain,
baik yang ada di depan maupun di belakang.
c. Memberikan isyarat bahwa kendaraan bermaksud mundur.
d. Memberi tanda bahwa kendaraan akan membelok atau pindah jalur.
e. Mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan di belakang.
19. Sistem lampu kepala dibedakan menurut tipenya , yaitu ….
a. Lampu dekat dan lampu belakang.
b. Lampu hazard dan lampu jauh.
c. Lampu belok dan lampu mundur.
d. Lampu Sealed-Beam dan lampu Semi Sealed-Beam.
e. Lampu dekat dan lampu jauh.
20. Fungsi lampu sein berikut ini yang paling tepat adalah ….
a. Memberikan isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan,belakang, dan kedua sisi selama
berhenti dan parkir dalam keadaan darurat.
b. Mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan di belakang.
c. Memberi tanda bahwa kendaraan akan membelok atau pindah jalur.
d. Memberikan isyarat bahwa kendaraan bermaksud mundur.
e. Menerangi jalan pada bagian depan kendaraan.
21. Busi adalah suatu komponen kendaraan yang berfungsi untuk?
a. mencampur bahan bakar
b. sumber arus listrik
c. pengukur kecepatan
d. pemercik bunga api
e. pengukur tegangan
22. Fungsi distribtor adalah.......
a. Untuk membagi arus dan tegangan pada busi
b. Untuk menaikan arus dan tegangan listrik
c. Untuk memutus hubungkan arus listrik
d. Untuk mencegah terjadinya bunga api
e. Untuk menghasilkan bung api
23. Fungsi koil adalah...
a. Menaikan tegangan
b. Menghantarkan tegangan
c. Meningkatkan Hambatan
d. Menghantarkan arus
e. Menghambat tegangan
24 Dibawah ini adalah komponen-komponen pengapian, kecuali..
a. Distributor
b. Kondensor
c. Platina
d. Koil
e. Sparator
25. Salahsatu Sumber arus pada sistem pengapian adalah...
a. Koil
b. Distributor
c. Platina
d. Alternator / spull
e. Kondensor
26. Ukuran Celah Busi Berkisar Antara
a. 0,1 – 0,2 mm
b. 0,1 – 0,5 mm
c. 0,3 – 15 mm
d. 0,3 – 0,5 mm
e. 0,7 – 1 mm
27. Ukuran Celah platina berkisar antara
a. 0,1 – 0,2 mm
b. 0,1 – 0,5 mm
c. 0,3 – 15 mm
d. 0,45 – 0,5 mm
e. 0,6 – 1 mm
28. Komponen yang digunakan untuk memutarkan poros engkol pertama kali adalah . . . .
a. komutator
b. motor wiper
c. alternator
d. Motor winkel
e. motor starter.
29. FO untuk mobil 4 selinder adalah . . . .
a. 4 – 3 – 2
b. 1 – 3 – 2 – 4
c. 1 – 2 – 4 – 3
d. 1 – 4 – 2 – 3
e. 1 – 3 – 4 – 2
30. Fungsi suspensi pada kendaraan adalah....
a. Menyerap kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata
b. Meredam Kecepatan
c. Penyeimbang Kendaraan
d. Mempercepat laju kendaraan
e. Mempermudah kendaraan saat berbelok

https://manuals.co/workshop/nissan/terrano/nissan-terrano-2002-workshop-manual/5530057
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
(SETELAH AMANDEMEN I S.D. IV – DALAM SATU NASKAH)
PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-
kemanusiaan dan peri-keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
UNDANG-UNDANG DASAR
BAB I

BENTUK DAN KEDAULATAN

Pasal 1

(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.

(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.

(3) Negara Indonesia adalah negara hukum.

Pasal 2

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan
Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang.

(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara. Segala
putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak.

(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak.

Pasal 3

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.

(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.

(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar.

BAB III

KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA


Pasal 4

(1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.

(2) Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden.

Pasal 5

(1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.

Pasal 6

(1) Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan
tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati
negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden
dan Wakil Presiden.

(2) Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut dengan undang-undang.

Pasal 6A

(1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.

(2) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik
peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.

(3) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari
jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang
tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

(4) Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih, dua pasangan calon yang
memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat dan pasangan yang memperoleh, suara terbanyak dilantik sebagai Presiden dan
Wakil Presiden.

(5) Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut diatur dalam undang-undang.

Pasal 7

Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali
dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

Pasal 7A

Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat atas usul Dewan Perwakilan Rakyat, baik apabila terbukti telah melakukan
pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya,
atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil
Presiden.

Pasal 7B

(1) Usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dengan terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada
Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa, mengadili, dan memutus pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa
Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap
negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela; dan/atau pendapat bahwa
Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.
(2) Pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan
pelanggaran hukum tersebut ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil
Presiden adalah dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat.

(3) Pengajuan permintaan Dewan Perwakilan Rakyat kepada Mahkamah Konstitusi hanya dapat dilakukan
dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang hadir dalam
sidang paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

(4) Mahkamah Konstitusi wajib memeriksa, mengadili, dan memutus dengan seadil-adilnya terhadap
pendapat Dewan Perwakilan Rakyat tersebut paling lama sembilan puluh hari setelah permintaan Dewan
Perwakilan Rakyat itu diterima oleh Mahkamah Konstitusi.

(5) Apabila Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden terbukti melakukan
pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya,
atau perbuatan tercela; dan/atau terbukti bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat
sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat menyelenggarakan sidang paripurna
untuk meneruskan usul pemberhentian Presiden dan/atau WakilPresiden kepada Majelis Permusyawaratan
Rakyat.

(6) Majelis Permusyawaratan Rakyat wajib menyelenggarakan sidang untuk memutuskan usul Dewan
Perwakilan Rakyat tersebut paling lambat tiga puluh hari sejak Majelis Permusyawaratan Rakyat menerima
usul tersebut.

(7) Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat atas usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden
harus diambil dalam rapat paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya
3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir, setelah
Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan menyampaikan penjelasan dalam rapat paripurna
Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Pasal 7C

Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.

Pasal 8

(1) Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya, ia digantikan oleh Wakil Presiden sampai habis masa jabatannya.

(2) Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari, Majelis
Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakan sidang untuk memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
diusulkan oleh Presiden.

(3) Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, pelaksana tugas kepresidenan adalah Menteri Luar
Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan secara bersama-sama. Selambat-jambatnya tiga
puluh hari setelah itu, Majelis Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakan sidang untuk memilih Presiden
dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh Partai politik
atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak
pertama dan ke dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai habis masa jabatannya.

Pasal 9

(1) Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji
dengan sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat
sebagai berikut :
Sumpah Presiden (Wakil Presiden):

Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden
Republik Indonesia) dengan sebaik-balknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan
menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa
dan Bangsa.

Janji Presiden (Wakil Presiden):

Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil
Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-balknya dan seadil-adllnya, memegang teguh Undang-Undang
Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus lurusnya serta berbakti
kepada Nusa dan Bangsa.

(2) Jika Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat tidak dapat mengadakan sidang,
Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan
pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan disaksikan oleh pimpinan Mahkamah Agung.

Pasal 10

Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

Pasal 11

(1) Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan
perjanjian dengan negara lain.

(2) Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan
mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan/atau mengharuskan
perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan undang-undang.

Pasal 12

Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan
undang-undang.

Pasal 13

(1) Presiden mengangkat duta dan konsul.

(2) Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.

(3) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.

Pasal 14

(1) Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung.

(2) Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Pasal 15

Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang.

Pasal 16

Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan
kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam undang-undang.

BAB IV

DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG


Dihapus.

BAB V

KEMENTERIAN NEGARA
Pasal 17

(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.

(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

(4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang.

BAB VI

PEMERINTAH DAERAH
Pasal 18

(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi
atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah,
yang diatur dengan undang-undang.

(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

(4) Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten
dan Kota dipilih secara demokratis.

(5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-
undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.

Pasal 18A

(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau
antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan kekhususan
dan keragaman daerah.

(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan
undang-undang.

Pasal 18B

(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau
bersifat istimewa yang diatur dengan Undang-undang.

(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak
tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.

BAB VII

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT


Pasal 19

(1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.

(2) Susunan Dewan Perwakilan rakyat diatur dengan undang-undang.

(3) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun

Pasal 20

(1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang undang.

(2) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama.

(3) Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancangan undang-undang itu
tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.

(4) Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk menjadi undang-
undang.

(5) Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden
dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang-undang tersebut disetujui, rancangan undang-
undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.
Pasal 20A

(1) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan.

(2) Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang Dasar ini,
Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat.

(3) Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat
mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, serta hak imunitas.

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota Dewan Perwakilan Rakyat
diatur dalam undang-undang.

Pasal 21

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul rancangan undang-undang.

Pasal 22

(1) Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai
pengganti undang-undang.

(2) Peraturan pemerintah itu harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat dalam persidangan yang
berikut.

(3) Jika tidak mendapat persetujuan, maka peraturan pemerintah itu harus dicabut.

Pasal 22A

Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan undang-undang diatur dengan undang-undang.

Pasal 22B

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya
diatur dalam undang-undang.

BAB VII A

DEWAN PERWAKILAN DAERAH


Pasal 22C

(1) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum.

(2) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota
Dewan Perwakilan Daerah itu tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

(3) Dewan Perwakilan Daerah bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.


(4) Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Daerah diatur dengan undang-undang.

Pasal 22D

(1) Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat rancangan undang-
undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran
serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.

(2) Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah; serta
memberikan pertimbangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atas rancangan undang-undang anggaran
pendapatan dan belanja negara dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan,
dan agama.

(3) Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai:
otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan
Perwakilan Rakyat sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.

(4) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata
caranya diatur dalam undang-undang.

BAB VIIB

PEMILIHAN UMUM
Pasal 22E

(1) Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun
sekali.

(2) Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

(3) Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah adalah partai politik.

(4) Peserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah adalah perseorangan.

(5) Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan
mandiri.

(6) Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur dengan undang-undang.
BAB VIII

HAL KEUANGAN
Pasal 23

(1) Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan
setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

(2) Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk
dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Daerah.

(3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara
yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun
yang lalu.

(4) Hal keuangan negara selanjutnya diatur dengan undang-undang.

(5) Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu BadanPemeriksa Keuangan,
yang peraturannya ditetapkan dengan undang-undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan
Perwakilan rakyat.

Pasal 23A

Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang.

Pasal 23B

Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 23C

Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.

Pasal 23D

Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan
independensinya diatur dengan undang-undang.

Pasal 23E

(1) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan
Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.

(2) Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sesuai dengan kewenangannya.

(3) Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan
undang-undang.
Pasal 23F

(1) Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Presiden.

(2) Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan dipilih dari dan oleh anggota.

Pasal 23G

(1) Badan Pemeriksa Keuangan berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan Pemeriksa Keuangan diatur dengan undang-undang.

BAB IX

KEKUASAAN KEHAKIMAN
Pasal 24

(1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan.

(2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di
bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.

(3) Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-undang.

Pasal 24A

(1) Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di
bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh
undang-undang.

(2) Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan
berpengalaman di bidang hukum.

(3) Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendapatkan
persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.

(4) Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung.

(5) Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum acara Mahkamah Agung serta badan peradilan di
bawahnya diatur dengan undang-undang.

Pasal 24B

(1) Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan
mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta
perilaku hakim.

(2) Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki
integritas dan kepribadian yang tidak tercela.
(3) Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat.

(4) Susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi Yudisial diatur dengan undang-undang.

Pasal 24C

(1) Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan
lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai
politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai
dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar.

(3) Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh
Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan
Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden.

(4) Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim konstitusi.

(5) Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang
menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara.

(6) Pengangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi, hukum acara serta lainnya tentang Mahkamah
Konstitusi diatur dengan undang-undang.

Pasal 25

Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diperhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan undang-undang.

BAB IXA

WILAYAH NEGARA
Pasal 25 A

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.

BAB X

WARGA NEGARA DAN PENDUDUK


Pasal 26

(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

(2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Pasal 27

(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Pasal 28

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebaganya
ditetapkan dengan undang-undang.

BAB XA

HAK ASASI MANUSIA


Pasal 28A

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Pasal 28B

(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28C

(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

Pasal 28D

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum.

(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja.

(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.


Pasal 28E

(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.

(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai
dengan hati nuraninya.

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Pasal 28F

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pasal 28G

(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang
dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.

(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28H

(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup
baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

(2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat
yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat.

(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapa pun.

Pasal 28I

(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak
untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa
pun.

(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan
peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara,
terutama pemerintah.

(5) Untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang
demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan
perundangan-undangan.

Pasal 28J

(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

BAB XI

AGAMA
Pasal 29

(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.

BAB XII

PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA


Pasal 30

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai
kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.

(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat
negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.

(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia , hubungan
kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan
tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan
undang-undang.

BAB XIII

PENDIDIKAN
Pasal 31

(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang.

(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.

(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan manusia.

Pasal 32

(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.

(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

BAB XIV

PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL


Pasal 33

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip keadilan,
kebersamaan efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Pasal 34

(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat
yang lemah dan ticlak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.

(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang layak.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

BAB XV

BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA , SERTA LAGU


KEBANGSAAN
Pasal 35

Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.

Pasal 36

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

Pasal 36A

Lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Pasal 36B

Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.

Pasal 36C

Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan diatur
dengan undang-undang.

BAB XVI

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR


Pasal 37

(1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertuiis dan ditunjukkan
dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.

(3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-
kurangnya lima puluh persen ditambah satu dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.

ATURAN PERALIHAN
Pasal I

Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru
menurut Undang-Undang Dasar ini.

Pasal II

Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-
Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.

Pasal III

Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala
kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung.

ATURAN TAMBAHAN
Pasal I

Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan status hukum
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
untuk diambil putusan pada Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat 2003.

Pasal II

Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal.
Isi UUD 1945
BAB I
BENTUK DAN KEDAULATAN

Pasal 1
1. Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
2. Kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Madjelis Permusjawaratan rakyat.
3.
BAB II.
MADJELIS PERMUSJAWARATAN RAKYAT
Pasal 2
1. Madjelis Permusjawaratan rakyat terdiri atas anggauta-anggauta Dewan Perwakilan rakyat, ditambah
dengan utusan-utusan dari Daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan
Undang-Undang.
2. Madjelis Permusjawaratan rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu-kota Negara.
3. Segala putusan Madjelis Permusjawaratan rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak.
Pasal 3
Madjelis Permusjawaratan rakyat menetapkan Undang-Undang Dasar dan garis-garis besar daripada
haluan Negara.
BAB III
. KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA
Pasal 4
1. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.
2. Dalam melakukan kewadjibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden.
Pasal 5
1. Presiden memegang kekuasan membentuk undang-undang dengan persetudjuan Dewan Perwakilan
rakyat.
2. Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk mendyalankn undang-undang sebagaimana mestinya.
Perubahan Pasal 5
1. Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Pasal 6
1. Presiden ialah orang Indonesia asli.
2. Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Madjelis Permusjawaratan rakyat dengan suara yang terbanyak.
Pasal 7
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
kembali.
Perubahan Pasal 7
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih
kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

Pasal 8
Jika Presiden mangkat, berhenti atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia
diganti oleh Wakil Presiden sampai habis masa waktunya.

Pasal 9
Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama atau berdyandji
dengan sungguh-sungguh dihadapan Majelis Permusjawaratan rakyat atau Dewan Perwakilan rakyat
sebagai berikut : Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :
,,Demi Allah, saja bersumpah akan memenuhi kewadjiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden
Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar
dan mendyalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya sert berbakti kepada
Nusa dan Bangsa." dyanji Presiden (Wakil Presiden) :
,,Saja berdyandji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewadjiban Presiden Republik Indonesia
(Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh
Undang-Undang Dasar dan mendyalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-
lurusnya sert berbakti kepada Nusa dan Bangsa."

Perubahan Pasal 9
Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama atau berjanji dengan
sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut :
Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :
"Demi Allah, saja bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden
Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia)
dengan sebaik-baiknja dan seadil-adilnja, memegang teguh
Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang
dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti
kepada Nusa dan Bangsa."
Janji Presiden (Wakil Presiden) :
"Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi
kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden
Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknja dan seadil-adilnja,
memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala
undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya
sert berbakti kepada Nusa dan Bangsa."

Jika Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilian Rakyat tidak dapat mengadakan Sidang, Presiden
dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sugguh-sungguh di hadapan pimpinan
Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan disaksikan oleh pimpinan Mahkamah Agung.

Pasal 10
Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara.

Pasal 11
Presiden dengan persetudjuan Dewan Perwakilan rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan
perdyandjian dengan Negara lain.

Pasal 12
Presiden menyatakan keadaan bahaja. Sjarat-sjarat dan akibatnya keadaan bahaja ditetapkan dengan
undang-undang.
Pasal 13
1. Presiden mengangkat duta dan konsul.
2. Presiden menerima duta Negara lain.
Perubahan Pasal 13
2. Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
3. Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.
Pasal 14
Presiden memberi grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi.

Perubahan Pasal 14
1. Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung.
2. Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat
Pasal 15
Presiden memberi gelaran, tanda dyasa dan lain-lain tanda kehormatan.

Perubahan Pasal 15
Presiden memberi gelar tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-
undang.

BAB IV
. DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG

Pasal 16
1. Susunan Dewan Pertimbangan Agung ditetapkan dengan undang-undang
2. Dewan ini berkewadjiban memberi dyawab atas pertanyaan Presiden dan berhak memajukan usul kepada
Pemerintah.
BAB V.
KEMENTERIAN NEGARA
Pasal 17
1. Presiden dibantu oleh Menteri-Menteri Negara.
2. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
3. Menteri-menteri itu memimpin Departemen Pemerintahan.
Perubahan Pasal 17
2. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
3. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

BAB VI.
PEMERINTAH DAERAH
Pasal 18

Pembagian Daerah Indonesia atas Daaerah besar dan ketjil, dengan bentuk susunan pemerintahannya
ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingat dasar permusjawaratan dalam
sistim Pemerintahan Negara, dan hak-hak asal-usul dalam Daerah-Daerah yang bersifat istimewa.

Perubahan Pasal 18
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
2. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati, and Walikota masing-masing sebagai kepala pemrintah daerah provinsi,
kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.
5. Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.
Pasal 18A
1. Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kebupaten, dan
kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.
2. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainya
antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkan undang-undang.
3.
Pasal 18B
1. Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau
bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.
2. Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur damam undang-undang.
BAB VII.
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Pasal 19
1. Susuan Dewan Perwakilan rakyat ditetapkan dengan undang-undang.
2. Dewan Perwakilan rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.
Perubahan Pasal 19
1. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.
2. Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-undang.
3. Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekaili dalam setahun.
Pasal 20
1. Tiap-tiap undang-undang menghendaki persetudjuan Dewan Perwakiln rakyat.
2. Jika sesuatu rantjangan undang-undang tidak mendapat persetujuan Dewan Perwakilan rakyat, maka
rantjangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan rakyat masa itu.
Perubahan Pasal 20
1. Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.
2. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk
mendapat persetujuan bersama.Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan
bersama, rancangan undang-undang itu tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan
Perwakilan Rakyat masa itu.
3. Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk menjadi
undang-undang.
4. Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh
Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang-undang tersebut disetujui,
rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.
Pasal 20A
1. Dewan Perwakilian Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.
2. Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang
Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan
pendapat.
3. Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang Dasar ini, setiap anggota Dewan
Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat,
serta hak imunitas.
4. Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota Dewan Perwakilan
Rakyat diatur dalam undang-undang.
Pasal 21
1. Anggauta-anggauta Dewan Perwakilan rakyat berhak memajukan rantjangan undang-undang.
2. Jika rantjangan itu, meskipun disetudjui oleh Dewan Perwakilan rakyat, tidak disahkan oleh Presiden,
maka rantjangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan rakyat masa itu.
Perubahan Pasal 21
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul rancangan undang-undang.

Pasal 22
1. Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai
pengganti undang-undang.
2. Peraturan pemerintah itu harus mendapat persetudjuan Dewan Perwakilan rakyat dalam persidangan yang
berikut.
3. Djika tidak mendapat persetudjuan, maka peraturan pemerintah itu harus ditjabut.
Pasal 22A
Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan undang-undang diatur dengan undang-
undang.
Pasal 22B
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan
tata cara caranya diatur dalam undang-undang.

BAB VIII.
HAL KEUANGAN
Pasal 23
1. Anggaran pendapatan dan belandya ditetapkan tiap-tiap tahun dengan undang-undang. Apabila Dewan
Perwakilan rakyat tidak menjetudjui anggaran yang diusulkan Pemerintah, maka Pemerintah
mendyalankan anggaran tahun yang lalu.
2. Segala padyak untuk keperluan Negara berdasarkan undang-undang.
3. Matjam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang.
4. Hal keuangan negara selandjutnya diatur dengan undang-undang.
5. Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan Negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan,
yang peraturannya ditetapkan dengan Undang-Undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada
Dewan Perwakilan rakyat.
BAB IX.
KEKUASAAN KEHAKIMAN
Pasal 24
1. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman menurut
undang-undang.
2. Susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman itu diatur dengan undang-undang.
Pasal 25
Sjarat-sjarat untuk mendyadi dan untuk diperhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan undang-undang.

BAB IXA
WILAYAH NEGARA
Pasal 25A
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara
dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.

BAB X. WARGA NEGARA


Pasal 26
1. Jang mendyadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disjahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara.
2. Sjarat-sjarat yang mengenai kewargaan Negara ditetapkan dengan undang-undang.
BAB X
WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
Perubahan Pasal 26
1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa ndonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2. Penduduk ialah waraga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Pasal 27
1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wadjib
mendjundjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada ketjualinya.
2. Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerdyaan dan penghidupan yang lajak bagi kemanusiaan.
Perubahan Pasal 27
3. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang.

BAB XA
HAK ASASI MANUSIA
Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Pasal 28B
1. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah.
2. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28C
1. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan uman manusia.
2. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
Pasal 28D
1. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum.
2. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja.
3. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
Pasal 28E
1. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah
negara dan meninggalkanya, serta berhak kembali.
2. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai
dengan hati nuraninya.
3. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan informasi denggan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pasal 28G
Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat
martabat menusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28H
1. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
2. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan
dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
3. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabai.
4. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih
secara sewenang oleh siapa pun.
Pasal 28I
1. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan
hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut, adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
2. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
3. Identitas budaya dan hak masyarakat dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan
peradaban.
4. Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggun jawab
negara, terutama pemerintah.
5. Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang
demokaratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam
peraturan perundang-undangan.
Pasal 28J
1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud sematamata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokaratis.
BAB XI.
AGAMA
Pasal 29
1. Negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa.
2. Negara mendyamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepertjajaannya itu.
BAB XII.
PERTAHANAN NEGARA
Pasal 30
1. Tiap-tiiap warga Negara berhak dan wadjib ikut serta dalam usaha pembelaan Negara.
2. Sjarat-sjarat tentng pembelaan diatur dengan undang-undang.
Perubahan Pasal 30
1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Repbulik Indonesia,
sebagai kekuatan utama dan rakyat, segabai kekuatan pendukung.
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara
sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
BAB XIII.
PENDIDIKAN
Pasal 31
1. Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengadyaran.
2. Pemerintah mengusahakan dan menjelenggarakan satu sistim pengadyaran nasional, yang diatur dengan
undang-undang.
Pasal 32
Pemerintah memajukan kebudajaan nasional Indonesia.

BAB XIV.
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Pasal 33
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Tjabang-tjabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasasi hadyat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara.
3. Bumi dan air dn kekajaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Pasal 34
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara

BAB XV. BENDERA DAN BAHASA

BAB XV BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA SERTA LAGU KEBANGSAAN

Pasal 35

Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.

Pasal 36

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

Pasal 36A
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Pasal 36B
Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.

Pasal 36C
Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta lagu Kebangsaan
diatur dengan undang-undang.
Pasal 37
1. Untuk mengubah Undang-Undang Dasar sekurang-kurangnya 2/3 daripada djumlah anggauta Madjelis
Permusjawaratan rakyat harus hadir.
2. Putusan diambil dengan persetudjuan sekurang-kurangnya 2/3 daripada djumlah anggauta yang hadlir.
3.
ATURAN PERALIHAN
Pasal I
Panitja Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengatur dan menjelenggarakan kepindahan pemerintahan
kepada Pemerintah Indonesia.
Pasal II

Segala badan Negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku selama belum diadakan yang baru
menurut Undang-Undang Dasar ini.
Pasal III

Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panitja Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Pasal IV

Sebelum Madjelis Permusjawaratan rakyat, Dewan Perwakilan rakyat dan Dewan Pertimbangan Agung
dibentuk menurut Undang-Undang ini, segala kekuasaannya didyalankan oleh Presiden dengan bantuan
sebuah Komite Nasional.

ATURAN TAMBAHAN
1. Dalam enam bulan sesudah achirnya peperangan Asia Timur Raja, Presiden Indonesia mengatur dan
menjelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam Undang-Undang dasar ini.
2. Dalam enam bulan sesudah Madjelis Permusjawaratan rakyat dibentuk, Madjelis itu bersidang untuk
menetapkan Undang-Undang Dasar.
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sekarang ini banyak sekali orang yang melanggar hak dan kewajiban
merekas e b a g a i w a r g a N e g a r a I n d o n e s i a b a i k s e c a r a s a d a r m a u p u n t i d a k s a d a r . P
elanggaran hak dan kewajiban yang dilakukan oleh warga Negara ini dapat merusak citra Negara itu
sendiri.Oleh karena itu kami akan membahas sedikit tentang pelanggaran hak dan kewajiban serta cara
menanggulanginya.

B.Rumusan Masalah
1.Apa Yang amu etahui !entang Pelanggaran "ak #arga
Negara$% . A p a S a j a asus Pelanggaran "ak &an Pengingkaran ewajiban #arga
Negara$' . ( a g a i m a n a ) p a y a * e n c e g a h P e l a n g g a r a n " a k & a n P e n g i n g k
aran ewajiban #arga Negara$

C.Tujuan
*akalah ini disusun agar pembaca mengerti hak dan kewajiban
s e b a g a i w a r g a N e g a r a s e r t a m e n g e r t i p e l a n g g a r a n h a k d a n p e n g i n g k a r a n k e w a j i b a n sebaga
i warga Negara.

BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN HA DAN E!A"IBAN# . P e n g e r t $ a n H a k


"ak menurut pendapat +ur,on -"ak dikelompokan menjadi / yaitu -

"ak sempurna/ misal dapat dilaksanakan dan dipaksakan melalui hukum/ dan hak tidak sempurna/
misal hak yang dibatasi oleh daluwarsa0

"ak utama/ hak yang diperluas oleh hak h a k l a i n / h a k t a m b a h a n / melen
gkapi hak utama0

" a k p u b l i k / a d a p a d a m a s y a r a k a t / n e g a r a d a n h a k p e r d a t a / a d a p a d a seseorang.

" a k p o s i t i 2 / m e n u n t u t d i l a k u k a n n y a p e r b u a t a n / h a k n e g a t i 2 a g a r t i d a k melakukan0

" a k m i l i k / b e r a k a i t a n d e n g a n b a r a n g d a n h a k p r i b a d i b e r k a i t a n d e n g a n kedudukan
seseorang0"ak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada
kita sendiri yang harus di dapatkan oleh setiap orang yangtelah ada sejak lahir bahkan sebelum seseorang itu lahir.
Setiap warga negaramemiliki hak yang sama satu sama lain tanpa terkecuali.
%.Pengert$an e&aj$'an
ewajiban menurut pendapat +ur,on - ewajiban dikelompokan menjadi / yaitu -

ewajiban mutlak/ tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangandengan hak dan nisbi melibatkan hak di lain
pihak0

ewajiban publik/ dakam hukum publik yang berkorelasi dengan hak publik ialah wajib mematuhi hak publik dan
kewajiban perdata timbuldari perjanjian berkorelasi dengan hak perdata0

e w a j i b a n p o s i t i 2 / m e n g h e n d a k i d i l a k u k a n s e s u a t u d a n k e w a j i b a n negati2/ tidak melakukan
sesuatu0

ewajiban uni3ersal atau umum/ ditujukan kepada semua warganegara atau secara um
u m / d i t u j u k a n k e p a d a g o l o n g a n t e r t e n t u d a n kewajiban khusus/ timbul dari bidang hukum tertentu/
perjanjian0
2

ewajiban primer/ tidak timbul dari perbuatan melawan hukum/ misalkewajiban untuk tidak mencemarkan
nama baik dan kewajiban yang bersi2at memberi sanksi/ timbul dari perbuatan melawan hukum
misalmembayar kerugian dalam hukum
perdata. e w a j i b a n a d a l a h s e s u a t u y a n g w a j i b d i l a k s a n a k a n / k e h a r u s a n 4sesuatu yang
harus dilakukan5.

B.PELANGGARAN HAK WARGA NEGARA


"ak dan kewajiban negara terhadap hak h a k d a s a r w a r g a n e g a r a p a d a dasarnya
merupakan kewajiban dan hak warga negara terhadap negara. (eberapacontoh kewajiban negara adalah kewajiban
negara untuk menjamin sistem hukumyang adil/ kewajiban negara untuk menjamin h ak asasi warga
negara/
kewajibann e g a r a u n t u k m e n g e m b a n g k a n s i s t e m p e n d i d i k a n n a s i o n a l u n t u k r a k y
a t / kewajiban negara memberi jaminan sosial/ kewajiban negara memberi
kebebasan beribadah. (eberapa contoh hak negara adalah hak negara untuk ditaati hukumdan pemerintahan/ hak
negara untuk dibela/ hak negara untuk menguasai bumi air dan kekeyaan untuk kepentingan rakyat.(erikut ini
adalah beberapa hak dan kewajiban negara terhadap hak hak dasar warga negara yang telah diatur di dalam ))&
167 -
1 . # u j u d " u b u n g a n # a r g a N e g a r a d e n g a n N e g a r a # u j u d h u b u n g a n w a r g a negara dan
negara pada umumnya berupa peranan 4role5.% . " a k d a n ewajiban #arga Negara Indonesia "ak
k e w a j i b a n w a r g a n e g a r a Indonesia tercantum dalam pasal %8 sampai dengan pasal '7 ))& 167 .

a.Hak !arga Negara In()nes$a


"ak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak -
“Tiap warga
negarab e r h a k a t a s p e k e r j a a n d a n p e n g h i d u p a n y a n g l
a y a k b a g i kemanusiaan”
4pasal %8 ayat %5.

"ak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan-
“setiap orang
berhak u n t u k h i d u p s e r t a b e r h a k m e m p e r t a h a n k a n h i
d u p d a n kehidupannya.”
4pasal %9A5.
3

" a k u n t u k m e m b e n t u k k e l u a r g a d a n m e l a n j u t k a n k e t u r u n a n m e l a l u i perkawinan
yang sah 4pasal %9( ayat 15.


"ak atas kelangsungan hidup.
“Setiap anak berhak atas kelangsunganhidup, tumbuh, dan Berkembang”

"ak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhandasarnya da
n b e r h a k m e n d a p a t p e n d i d i k a n / i l m u p e n g e t a h u a n d a n teknologi/ seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. 4pasal %9+ ayat 15

" a k u n t u k m e m a j u k a n d i r i n y a d a l a m m e m p e r j u a n g k a n h a k n y a s e c a r a kolekti2 untuk
membangun masyarakat/ bangsa/ dan negaranya. 4pasal %9+ayat %5.

"ak atas pengakuan/ jaminan/ perlindungan/ dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
di depan hukum.4pasal %9& ayat 15.

"ak untuk mempunyai hak milik pribadi "ak untuk hidup/ hak untuk tidak disiksa/ hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani/hak beragama/ hak untuk tidak diperbudak/ hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum/
danhak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apapun. 4pasal %9Iayat 15.
'. e&aj$'an !arga Negara In()nes$a *

#ajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal %8 ayat 415 ))& 167 berbunyi/
“ s e g a l a w a r g a n e g a r a b e r s a m a a n k e d u d u k a n n y a d i d a l a m hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahanitu dengan tidak ada kecualinya.”

#ajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal %8 ayat 4'5 ))& 1 6 7 menyatakan - :
setiap warga negara berhak dan wajib ikut sertadalam upaya pembelaan negara”.

# a j i b m e n g h o r m a t i h a k a s a s i m a n u s i a o r a n g l a i n . P a s a l % 9 ; a y a t 1 mengatakan -
“Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain”

#ajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang undang.P a s a l % 9 ; a y a t % m e n y a t a k a n -
“ D a l a m m e n j a l a n k a n h a k d a n kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada p
e m b a t a s a n y a n g d i t e t a p k a n d e n g a n u n d a n g - u n d a n g d e n g a n m a k s u d u n t u k m e n j a m i n pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
4

memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai -nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”

#ajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal '<a y a t 4 1 5 ) ) & 1 6 7 .
menyatakan-
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
"ak dan ewajiban telah dicantumkan dalam ))& 167 pasal %=/ %8/ %9/dan '</ yaitu-
1 . P a s a l % = / a y a t 4 1 5 /
“yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa ndonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
denganundang-undang sebagai warga negara.”
&an pada ayat 4%5/
“syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.”
% . P a s a l % 8 / a y a t 4 1 5 /
“ s e g a l a w a r g a n e g a r a b e r s a m a a n d e n g a n kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu.”
Pada ayat 4%5/
“tiap-tiap warga negaraberhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
' . P a s a l % 9 /
“kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikirandengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-
undang.”
7 . P a s a l ' < / a y a t 4 1 5 /
“ h a k d a n k e w a j i b a n w a r g a n e g a r a u n t u k i k u t s e r t a dalam pembelaan negara”.
&an ayat 4%5 menyatakan
“pengaturan lebihlanjut diatur dengan undang-undang”
+.Pelanggaran Pelaksanaan Hak (an e&aj$'an Negara terha(a, Hak-Hak Dasar !arga Negara
Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranyamendukung. Ada beberapa hal yang
merupakan kewajiban dari warga
negarad a n s e b a l i k n y a a d a b e b e r a p a h a l y a n g m e n j a d i k e w a j i b a n d a r i n e g a r a . &e
mikian pula dengan hak/ ada beberapa hal yang menjadi hak dari negara
dand e m i k i a n p u l a a d a b e b e r a p a h a k y a n g m e n j a d i h a k d a r i w a r g a n e g a r a . Penjami
nan hak dan kewajiban antara negara dan warga negara terdapat
dalamk o n s t i t u s i n e g a r a / d a l a m h a l i n i ) ) & 1 6 7 . ))& 167 a d a l a h k o n s t i t u s i >epublik
Indonesia.
5

ehidupan negara akan berjalan dengan baik/ harmonis dan stabil bil aantara negara dan warga negara
mengetahui hak dan kewajiban secara tepat
dan proporsional. Perlu disadari bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengankewajiban. edua duanya harus
seimbang dan serasi serta selaras. Penuntutanhak oleh negara dan juga warga negara harus berimbang dengan
kewajibannya.! i d a k m u n g k i n o r a n g h a n y a m e n u t u t h a k n y a s a j a s e d a n g k e w a j i b a n n y a diabaik
an. (ila ada orang yang hanya menuntut haknya saja maka akan pasti merugikan orang lain/ masyarakat
bangsa dan
negara.& e m i k i a n p u l a o r a n g y a n g h a n y a m e n g e r j a k a n k e w a j i b a n s a j a t a n p a menharapkan
hak maka juga akan merugikan orang lain/ masyarakat bangsa dan negara. Oleh karena itu/ antara
kewajiban dan hak harus dijalankan secara bersamaan/ tidak ada yang mendahului atau yang ditinggalkan dari
yang lain.Pelaksanaan "ak dan kewajiban yan g tidak seimbang/ berimbang
dan berat sebelah menimbulkan pertikaian/ kon2lik/ permusuhan dan kekerasan. Nyatanya/ didalam pelaksanaan
hak dan kewajiban negara terhadap hak hak dasar warga negara tidak selalu berjalan dengan mulus. *asih sering
kita temui pelanggaran yang terjadi/ terlebih didalam pelaksanan kewajiban negaraterhadap pelaksanaan
hak hak dasar warga negara. (erikut beberapa
contoh pelanggaran pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak hak dasar warga negara.& i d a l a m
bidang hukum kita sering menemui terjadinya
p e l a n g g a r a n pelaksanaan kewajiban negara terhadap hak dasar warga negara. Padahal/s e m u a w a r g a n e g a
r a s a m a d i d e p a n h u k u m d a n b e r h a k a t a s p e r l i n d u n g a n hukum yang sama tanpa
diskriminasi. Apalagi konstitusi dasar negara
kita/s e c a r a t e g a s m e n y a t a k a n b a h w a n e g a r a I n d o n e s i a a d a l a h n e g a r a y a n g berlan
daskan hukum 4
!echtstaats
5.
(.Bentuk Pelanggaran Hak !arga Negara
Yang termasuk pelanggaran hak warga negara menurut )) yaitu-

P e n a n g k a p a n d a n p e n a h a n a n s e s e o r a n g d e m i m e n j a g a s t a b i l i t a s / t a n p a berdasarkan hukum.
6

Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat


yangd i a n g g a p e k s t r i m y a n g d i n i l a i o l e h p e m e r i n t a h m e n g g a n g g u s t a b i l i t a s keamanan yang
akan membahayakan kelangsungan pembangunan.

Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SI)P/ khususnyaterhadap pers yang dinilai mengkritisi
kebijakan pemerintah/ dengan dalihmengganggu stabilitas keamanan.

*enimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah/
karenat a k u t d i c u r i g a i s e b a g a i o k n u m p e n g g a n g g u s t a b i l i t a s a t a u o p o s a n
pemerintah 4ekstrim5/ hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salahsatu bentuk pelanggaran hak asasi
warga negara.

P e m b a t a s a n h a k b e r s e r i k a t d a n b e r k u m p u l s e r t a m e n y a t a k a n p e n d a p a t / karena
dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah.
e.C)nt)h Hak !arga Negara
(erikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyatIndonesia. Setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban yang sama sa tusama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu
dijunjung tinggiuntuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di
kemudian
hari. Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisam e m i l i k i t a m b a h a n h a k d a n p e n g u r
a n g a n k e w a j i b a n s e b a g a i w a r g a n e g a r a kesatuan republik
Indonesia.15Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.%5Setiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.'5Setiap warga negara memiliki kedudukan
yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan.7 5 S e t i a p w a r g a n e g a r a b e b a s u n t u k m e m i l i h / m e m e l u k d a n m e n j a l a
n k a n agama dan kepercayaan masing masing yang dipercayai. 5Setiap warga negara berhak
memperoleh pendidikan dan
pengajaran.= 5 S e t i a p w a r g a n e g a r a b e r h a k m e m p e r t a h a n k a n w i l a y a h n e g a r a k e s a
t u a n Indonesia atau nkri dari serangan musuh.8 5 S e t i a p w a r g a n e g a r a m e m i l i k i h a k s a m a d a l a m
k e m e r d e k a a n b e r s e r i k a t / berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan
tulisan sesuai undang undang yang berlaku.
7

ASUS PELANGGARAN HA DAN PENGING ARAN E ! A " I B A N !ARGANEGARA


P e n e t a p a n h a k w a r g a n e g a r a a d a l a h h a l m u t l a k y a n g h a r u s m e n d a p a t perhatian khusus
dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke yaitu: eadilan Sosial (agi Seluruh >akyat Indonesia?.
Pengakuan "ak sebagai warganegara indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya suatu masyarakat
yangtertata baik. Namun dalam praktik atau kenyataannya hak warga negara
justruh a n y a d i j a d i k a n s l o g a n p e m e r i n t a h u n t u k m e n a r i k s i m p a t i w a r g a n e g a r a d a n diajak
untuk :bermimpi? bisa mendapatkan pengakuan akan hak hak tersebutsecara utuh. *isalnya saja
hak warga negara untuk mendapatkan penghidupanyang layak. !entunya jika melihat kondisi rakyat
di negara Indonesia ini/ hal ituhanya menjadi imp ian semata. Pengakuan hak hanya untuk warga
negara
yangm a m p u m e m b e l i h a k hak tersebut dengan uang/ jabatan dan kekuasaan.S
edangkan untuk rakyat yang kurang beruntung kehidupannya hanya bisam e n u n g g u k a
p a n m e r e k a d i p e r h a t i k a n k e s e j a h t e r a a n n y a a t a u m e n u n g g u berubahnya kebijakan
pemerintah yang lebih memihak kepada
mereka.* e m a n g d i d a l a m p e l a k s a n a a n n y a a d a k e c e n d e r u n g a n l e
b i h mengutamakan hak hak dari pada kewajiban kewajiban asasi warga negara.
Adakecenderungan menuntut hak hak yang berlebihan sehingga merugikan oranglain.penuntutan
hak hak yang berlebih lebihan atau tanpa batas akan merugikanorang lain yang memiliki hak
yang sama. Oleh sebab itu/ pelaksanaan hak hak warga negara perlu dibatasi/ akan tetapi tidak
dihilangkan atau dihapuskan.
#. asus Pelanggaran Hak !arga Negara

(entuk Pelanggaran "ak #arga Negara!erdapat berbagai macam bentuk pelanggaran menurut )) yaitu -
a5Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas/ tanpa berdasarkan
hukum. b5Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakaty a n g d i a n g g a p e k s t r i m y a n g
dinilai oleh pemerintah mengganggus t a b i l i t a s k e a m a n a n y a n g a k a n m e m b a h a
y a k a n k e l a n g s u n g a n pembangunan.
8

c5Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SI)P/khusus


n y a t e r h a d a p p e r s y a n g d i n i l a i m e n g k r i t i s i k e b i j a k a n pemerintah/ dengan dalih
mengganggu stabilitas keamanan.d 5 * e n i m b u l k a n r a s a
ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah/karena takut dicurigai sebagai oknum
pengganggu stabilitas atauo p o s a n p e m e r i n t a h 4 e k s t r i m 5 / h i l a n g n y a r a s a a m a n d
e m i k i a n i n i merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi warga negara.


asus Pelanggaran "ak yang terjadi di Indonesia(erikut ini adalah beberapa asus pelanggaran ataupun
kontro3ersi"A* dan "ak #arga Negara khususnya yang terjadi di Negara kita.
a
Hukuman Mati
ontro3ersi hukuman mati sudah sejak lama ada di hampir
seluruhm a s y a r a k a t d a n n e g a r a d i d u n i a . I n d o n e s i a p u n t a k l u p u t d a r i k o n t
r o 3 e r s i i n i . S a m p a i h a r i i n i p i h a k y a n g p r o h u k u m a n m a t i d a n yang kontra hukuman
mati masih bersilang sengketa. *asing masingdatang dengan rasional dan tumpukan bukti yang
berseberangan/ dandalam banyak hal sepertimewakili kebenaran itusendiri.Seharusnya kontro3ersi itu
berakhir ketika ))& 167
mengalamis e r a n g k a i a n perubahan. &alam konteks hukuman mati kit
a sesungguhnya bicara tentang hak hak asasi manusia yang dalam ))&1 6 7 setelah perubahan masuk
d a l a m ( a b @ A . P a s a l % 9 A d e n g a n eksplisit mengatakan- :Setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya?.; a d i / hak untuk hidupB atau the right to
l i 2 e B a d a l a h h a k y a n g paling mendasar dalam ))& 167 . "ak untuk hidup ini adalah puncak hak asasi
manusia yang merupakan induk dari semua hak asasi lain.
'
Tragedi Trisakti
!ragedi !risakti adalah peristiwa penembakan/ pada 1% *ei 1669/terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi
menuntut Soeharto
turund a r i j a b a t a n n y a . e j a d i a n i n i m e n e w a s k a n e m p a t m a h a s i s w a )ni3ersit
as !risakti di ;akarta/ Indonesia serta puluhan lainnya luka.
9

*ereka yang tewas adalah Clang *ulia Desmana/ "eri "ertanto/"a2idin >oyan/ dan "endr
iawan Sie. *ereka tewas tertembak didalam kampus/ terkena peluru tajam di
t e m p a t t e m p a t 3 i t a l s e p e r t i kepala/ leher/ dan dada.!ragedi ini jelas merupakan pelanggaran "A*dan
"ak #arga Negara khususnya.
+
Pergusuran Rumah
Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. !ataruang kota selalu menjadi alasan bagi
pemerintah untuk melakukankebijakan yang merugikan bagi sebagian warga kota
itu. ebijakan pemerintah melakukan penggusuran ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran "ak #arga
Negara.(eberapa yang sudah di sebutkan tadi merupakan beberapa contohdari sekian banyaknya kasus pelanggaran
"ak di Indonesia contohnyaseperti (uruh *arsinah/ dan !ragedi !anjung Priok serta masih banyak lagi.
%. asus Peng$ngkaran e&aj$'an !arga Negara ($ In()nes$a
Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranyamendukung. Ada beberapa hal yang merupakan
kewajiban dari warga
negarad a n s e b a l i k n y a a d a b e b e r a p a h a l y a n g m e n j a d i k e w a j i b a n d a r i n e g a r a . &em
ikian pula dengan hak/ ada beberapa hal yang menjadi hak dari negaradan demikian pula ada
beberapa hak yang menjadi hak dari warga negara. Penjaminan hak dan kewajiban antara negara dan warga
negara terdapat dalamk o n s t i t u s i n e g a r a / d a l a m h a l i n i ) ) & 1 6 7 . ) ) & 1 6 7 adalah
k o n s t i t u s i >epublik Indonesia.Pelaksanaan "ak dan kewajiban yang tidak seimbang/ berimbang
dan berat sebelah menimbulkan pertikaian/ kon2lik/ permusuhan dan kekerasan. Nyatanya/ didalam pelaksanaan
hak dan kewajiban negara terhadap hak hak d a s a r w a r g a n e g a r a t i d a k s e l a l u b e r j a l a n d e n g a n
m u l u s . * a s i h s e r i n g k i t a temui pelanggaran yang terjadi/ terlebih didalam pelaksanan kewajiban
negaraterhadap pelaksanaan hak hak dasar warga negara. (erikut beberapa conto h
10

pelanggaran pelaksanaan hak dan kewajiban negara terhadap hak hak dasar warga negara.

+ontoh Pengingkaran ewajiban di IndonesiaPengingkaran kewajiban warga Negara banyak sekali
bentuknya/mulaidari yang sederhana sampai yang berat / diantaranya adalah -
a 5 * e m b u a n g s a m p a h s e m b a r a n g a n . b5*elanggar aturan lalu lintas/ misalnya tidak memakai helm/ tidak
mempunyai SI*/ tidak mematuhi rambu r a m b u l a l u l i n t a s / t i d a k memb
awa S!N dan sebagainya.c5*erusak 2asilitas Negara/ misalnya mencorat coret bangunan milik
umum/merusak jaringan telephon/ dan sebagainya.d5!idak membayar pajak kepada Negara/ seperti
Pajak (umi dan (angunan4 P(( 5/ Pajak kendaraan bermotor/ retribusi parker dan
sebagainya.e 5 ! i d a k b e r p a r t i s i p a s i d a l a m u s a h a p e r t a h a n a n d a n k e a m a n a n N e g a r a
/ misalnya mangkir dari kegiatan siskamling.
D.UPA/A MENCEGAH PELANGGARAN HA DAN PENGING A R A N E!A"IBAN!ARGANEGARA

*eningkatkan pro2esionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara

*enegakkan secara adil dan tidak diskriminati2

*eningkatkan kerja sama secara harmonis

*emperkuat rasa persatuan

*eningkatkan rasa cinta tanah air

Sadar diri akan pentingnya hak dan kewajiban sebagai warga negara.
11

BAB IIIPENUTUP
A . e s $ m , u l a n
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian khusus dari
negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke yaitu : eadilanSosial (agi Seluruh >akyat
Indonesia?. Pengakuan "ak sebagai warga negaraindonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya suatu
masyarakat yang tertata baik. Namun dalam praktik atau kenyataannya hak warga negara justru hanyadijadikan
slogan pemerintah untuk menarik simpati warga negara dan diajak untuk :bermimpi? bisa mendapatkan
pengakuan akan hak E hak tersebut secara
utuh.* i s a l n y a s a j a h a k w a r g a n e g a r a u n t u k m e n d a p a t k a n p e n g h i d u p a n y a n g l a y a k . !entuny
a jika melihat kondisi rakyat di negara Indonesia ini/ hal itu hanya menjadiimpian semata. Pengakuan hak
hanya untuk warga negara yang mampu membelihak E h ak tersebut dengan uang/ jabatan dan
kekuasaan. Sedangkan untuk
rakyaty a n g k u r a n g b e r u n t u n g k e h i d u p a n n y a h a n y a b i s a m e n u n g g u k a p a n m e r e k
a dioerhatikan kesejahteraannya atau menunggu berubahnya kebijakan pemerintah yang lebih
memihak kepada mereka. Negara akan dapat berjalan dengan baik bila warga negaranya mendukung.
Ada beberapa hal yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada beberapa hal yang
menjadi kewajiban dari negara. &emikian pula dengan
hak/ ada beberapa hal yang menjadi hak dari negara dan demikian pula ada beberapa hak yang menjadi hak dari
warga negara. Penjaminan hak dan kewajiban antara negaradan warga negara terdapat dalam konstitusi negara/
dalam hal ini ))& 167 . ))&167 adalah konstitusi >epublik Indonesia. ehidupan negar a akan berjalan
dengan baik/ harmonis dan stabil bila
antaran e g a r a d a n w a r g a n e g a r a m e n g e t a h u i h a k d a n k e w a j i b a n s e c a r a t e p a t d a
n proporsional. Perlu disadari bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengankewajiban. edua duanya harus
seimbang dan serasi serta selaras. Penuntutan hak oleh negara dan juga warga negara harus berimbang dengan
kewajibannya. !idak mungkin orang hanya menutut haknya saja sedang kewajibannya diabaikan. (ila
12
DAFTAR MATA PELAJARAN
TP 2018/2019 (Ganjil
KELAS X TKRO / TBSM :
1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Pend Seni dan Budaya
9.Fisika
10.Kimia
11.Simulasi dan Komunikasi Digital ( DTN)
12.Gambar teknik Otomotif (JA )
13.PDTO (KP)
14.TDO (KP)

KELAS X TKJ :
1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Pend Seni dan Budaya
9.Fisika
10.Kimia
11.Simulasi dan Komunikasi Digital ( DG)
12.Pemrograman dasar (SDS)
13.Dasar desain Grafis (SDS)
14.Komputer dan Jaringan dasar (WS)
15.Sistem Komputer (DG)

KELAS X ATPH :
1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Pend Seni dan Budaya
9.Fisika
10.Kimia
11.Simulasi dan Komunikasi Digital ( RL )
12.Alat mesin pertanian (HST,HT,RA)
13.Dasar Budidaya Tanaman (DR)
14.Pembiakan Tanaman (RF)
15.Biologi (LS)

KELAS X TITL :
1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Pend Seni dan Budaya
9.Fisika
10.Kimia
11.Simulasi dan Komunikasi Digital ( DO )
12.Gambar teknik Listrik (RS,DO)
13.Dasar Listrik dan Elektronika (MD)

KELAS XI TKRO :
1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan (SM,SM,TP)
9.Produk kreatif dan Kewirausahaan (JN,DTN,JN)
10.Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga TKR (SP,Jn,SP)
11.Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan (JA,DP,DP)

KELAS XI TBSM :
1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Produk kreatif dan Kewirausahaan (DTN)
9.Pemeliharaan Chasis Sepeda Motor (DP)
10.Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor (NS)
11.Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor (NS)

KELAS XI TKJ :
1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Produk kreatif dan Kewirausahaan (NP,NL)
9.Administrasi Infrastruktur Jaringan (DG,SN)
10.Teknologi Layanan (DG,RA)
11.Administrasi Sistem Jaringan (RA,SN)
12.Teknologi Jaringan berbasis Luas (ST)

KELAS XI ATPH :
1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Produk kreatif dan Kewirausahaan (ES)
9.Agribisnis Tanaman Sayuran (HST)
10.Agribisnis Tanaman Pangan (TN)
11.Agribisnis Tanaman Buah (TN,RA)

KELAS XI TITL :
1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Produk kreatif dan Kewirausahaan (HJS,RS)
9.Instalasi Motor Listrik (PH)
10.Instalasi Penerangan Listrik (MD)
11.Instalasi Tenaga Listrik (FN)

KELAS XII TKRO :


1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Pend Seni dan Budaya
9.Prakarya dan Kewirausahaan
10.Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan (PSR,SM,JA)
11.Pemeliharaan Chasis & Peminda TKR (NS,PSR,TP)
12.Pemeliharaan mesin Kendaraan Ringan (MT,MT,TP)

KELAS XII TBSM :


1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Pend Seni dan Budaya
9.Prakarya dan Kewirausahaan
10.Pemeliharaan Chasis sepeda Motor ( DP,NS)
11.Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor (SP,MT)
12.Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor (SP,MT)

KELAS XII TKJ :


1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Pend Seni dan Budaya
9.Prakarya dan Kewirausahaan
10.Torubleshoting Jaringan (SDS)
11.Kerja Proyek Teknik Komputer Jaringan (TB,TB,SDS)
12.Sistem Operasi Jaringan (SN)
13.Administrasi Server (SN)
14.Rancang Bangun Jaringan (SN)
15.Jaringan Nirkabel (WS)
16.Keamanan Jaringan ( WS)

KELAS XII ATPH :


1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Pend Seni dan Budaya
9.Prakarya dan Kewirausahaan
10.Agribisnis Tanaman Hias (PN,RL,PN)
11.-------------------------Sayuran (HST,HST,DR)
12.______________ Pangan dan palawija (DR,TN,TN)
13.________________Buah (RF,HT,RF)

KELAS XII TITL :


1.Pend Agama dan Budi Pekerti
2.PPKn
3.Bahasa Indonesia
4.PJOK
5.Bahasa Inggris
6.Matematika
7.Sejarah Indonesia
8.Pend Seni dan Budaya
9.Prakarya dan Kewirausahaan
10.Instalasi Motor Listrik (RS,DO)
11.---------Tenaga Listrik (PH,PH)
12.---------Penerangan Listrik (FN,FN)

Anda mungkin juga menyukai