1Juni 2013 : 12 - 22
Diterima (received): 7 Maret 2013; Direvisi (revised):11 April 2013; Disetujui untuk dipublikasikan (accepted):15 Mei 2013
ABSTRAK
Memantapkan ketahanan pangan merupakan prioritas utama pembangunan, karena pangan merupakan
kebutuhan yang paling dasar bagi manusia. Salah satu pilar penting dalam membangun ketahanan pangan adalah
ketersediaan pangan. Aspek produksi menjadi salah satu aspek terpenting dalam ketersediaan pangan. Penelitian ini
bertujuan untuk melakukan inventarisasi produksi, pola musim tanam dan pola musim panen padi sawah dengan
menggunakan Enhanced Vegetation Index (EVI) citra MODIS. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah estimasi
produksi tanaman padi sawah di Kabupaten Lebak pada tahun 2011 yaitu sebesar 489.947 ton atau 2% lebih kecil
dibandingkan dengan angka perhitungan produksi tanaman padi sawah dari Dinas Pertanian Kabupaten Lebak.
Secara umum, Kabupaten Lebak mengalami 3 periode musim tanam dan panen dalam setahun. Musim tanam terjadi
pada bulan Januari, Mei dan November, sedangkan musim panen terjadi pada bulan Maret, April, Agustus dan
September.
Kata Kunci: Estimasi Produksi Padi, Penginderaan Jauh, Enhanced Vegetation Index.
ABSTRACT
Strengthening food security is one among top priorities of development because food is the most basic need of
humans’ life. One of the important pillars in building food security is ensuring food availability. For this respect, food
production aspect is the most important aspects in ensuring food availability. This study aims to inventory food
production, planting and harvesting patterns of wetland rice crop by using the Enhanced Vegetation Index (EVI)
derived from MODIS imagery. The results of this study shows that the estimation of rice crop production in Lebak
Regency in 2011 amounted to 489,947 tons or 2% less compared to paddy crop production data provide by the Lebak
Regency Agriculture Office. In general, there are 3 (three) periods of paddy planting and harvesting yearly in Lebak
Regency. The planting season in the months of January, May and November, while the harvesting season in March,
April, August or September.
12
Inventarisasi Produksi Padi .....................................................................................................................................................(Kusumawardani, R. et.al)
cakupan wilayah surveinya luas dan informasi yang - Peta Rupabumi Kabupaten Lebak Skala
diperoleh lebih berkesinambungan (LAPAN, 2002). 1:25.000 tahun 2000 dari Badan Informasi
Dirgahayu (2005) telah melakukan penelitian Geospasial (BIG).
tentang model pertumbuhan tanaman padi - Peta penggunaan lahan Skala 1: 25.000 tahun
menggunakan data MODIS. Pemantauan 1996 diperoleh dari BIG.
pertumbuhan tanaman padi tersebut berdasarkan
prediksi tingkat kehijauan tanaman. Parameter tingkat
kehijauan tanaman (vegetation index) yang diturunkan
melalui analisis citra satelit MODIS digunakan untuk
membuat estimasi umur tanaman padi dan
produktivitasnya. Dengan menghitung luas areal
tanaman padi yang dimonitor pada citra satelit, dapat
diestimasi produksi padi yang akan dipanen di suatu
wilayah dengan baik (Wahyunto, dkk., 2006).
Salah satu indeks vegetasi yang dapat digunakan
untuk mengestimasi umur tanaman padi adalah
Enhanced Vegetation Index (EVI). EVI merupakan
indeks vegetasi yang dibuat untuk mengoreksi nilai
NDVI yang berkurang akibat kandungan aerosol
atmosfer yang terdeteksi oleh kanal biru dalam sistem
sensor. Selain itu nilai EVI dibuat untuk mempertajam
nilai NDVI karena nilai EVI memperhitungkan juga
pengaruh kondisi tanah/lahan (Dirgahayu, 2005).
Perhitungan EVI digunakan untuk menghasilkan
besaran nilai produktivitas padi yang diperlukan dalam
pendekatan keseimbangan antara suplai (produksi)
dengan kebutuhan (konsumsi) pangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi
produktivitas dan produksi padi untuk inventarisasi
stok padi di Kabupaten Lebak dalam rangka Gambar 1. Sebaran Titik Sampel.
mendukung program pemerintah di bidang ketahanan
pangan. Pengamatan dan Survei Lapangan
13
Globe Volume 15 No. 1Juni 2013 : 12 - 22
Pengolahan Data
14
Inventarisasi Produksi Padi .....................................................................................................................................................(Kusumawardani, R. et.al)
15
Globe Volume 15 No. 1Juni 2013 : 12 - 22
kandungan klorofil (Xiao, et al., 2005). Setelah masa kini berubah menjadi tanaman padi yang berumur 75-
tersebut, tingkat kehijauan akan menurun, timbul 90 atau 90-105 hari. Hal ini menandakan tanaman padi
bunga-bunga padi sampai menguning (fase generatif). mendekati masa panen. Estimasi luas panen untuk
Fase pertumbuhan akan diakhiri oleh masa panen dan bulan April 2007 berkisar 20.000 ha, seperti disajikan
lahan dibiarkan kosong selama jangka waktu tertentu pada Gambar 4b.
(bera) tergantung dengan pola tanamnya. Sehingga Pada citra tanggal 2 Juni 2007 terlihat variasi umur
dapat disimpulkan bahwa tanaman padi mengalami 4 tanaman padi yang beragam. Di wilayah Kab. Lebak
fase pertumbuhan yaitu fase air, fase pertumbuhan bagian utara (Kec. Cikulur dan Warunggunung) dan
vegetatif, fase pertumbuhan generatif dan fase bera. Kab. Lebak bagian selatan (Kec. Malingping)
Dari hasil analisis data satelit MODIS akan diperoleh didominasi oleh tanaman padi yang mendekati panen
nilai-nilai EVI yang kemudian dikonversikan menjadi (70-90 hari). Sedangkan tanaman padi di wilayah
peta distribusi spasial umur tanaman padi sawah. bagian timur (Kec. Sajira, Leuwidamar dan Muncang)
dan bagian selatan (Kec. Panggarangan, Cilograng,
Distribusi Umur Tahun 2007 Bayah dan Cihara) didominasi umur 15-30 hari.
Estimasi luas tanam untuk bulan Juni sama dengan
Pada tanggal 9 Januari 2007, hampir seluruh bulan Januari yaitu sebesar 19.000 ha, seperti
wilayah di Kab. Lebak didominasi oleh kenampakan disajikan pada Gambar 4c.
badan air, mengindikasikan bahwa daerah tersebut Dari hasil analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa
merupakan lahan sawah yang masih berada dalam untuk periode tahun 2007, Kab. Lebak mengalami
fase air. Umur tanaman padi berkisar antara 0-15 hari. periode musim tanam dan panen kurang lebih tiga kali.
Estimasi luas tanam padi sawah di Kabupaten Lebak Pada umumnya, hampir di seluruh wilayah Kab. Lebak
untuk periode Januari 2007 berkisar 19.000 ha, seperti memiliki periode musim tanam terjadi pada bulan
disajikan pada Gambar 4a. Januari, Juni, Desember, sedangkan musim panen
Citra pada tanggal 23 April 2007 memperlihatkan terjadi pada bulan April-Mei, Agustus dan September.
bahwa wilayah yang dahulu didominasi oleh badan air
16
Inventarisasi Produksi Padi .....................................................................................................................................................(Kusumawardani, R. et.al)
Pada tanggal 9 Januari 2008, hampir seluruh Pada tanggal 9 Januari 2009 memperlihatkan
wilayah di Kab. Lebak didominasi oleh kenampakan bahwa tanaman padi didominasi oleh tanaman padi
badan air, hal tersebut mengindikasikan bahwa daerah berumur 15-30 hari, tersebar di wilayah utara, timur
tersebut merupakan lahan sawah yang masih berada dan selatan. Luas tanam untuk bulan Januari 2009
dalam fase air. Umur tanaman padi berkisar antara 0- berkisar 1.300 ha, seperti disajikan pada Gambar 6a.
15 hari. Estimasi luas tanam tanaman padi sawah di Jika dibandingkan dengan bulan Januari 2008, luas
Kab. Lebak untuk periode Januari 2008 berkisar tanam untuk tahun 2009 mengalami penurunan.
16.000 ha, seperti yang disajikan pada Gambar 5a. Pada Bulan Maret 2009, tanaman padi berumur
Citra pada tanggal 30 April 2008 memperlihatkan 75-90 hari mendominasi hampir diseluruh wilayah di
bahwa wilayah yang dahulu didominasi oleh badan air Kab. Lebak, seperti disajikan pada Gambar 6b. Hal
kini berubah menjadi tanaman padi yang berumur tersebut menandakan usia tanaman padi yang
75-90 atau 90-105 hari, hal ini menandakan tanaman mendekati panen atau dapat dikatakan sebagai musim
padi mendekati panen. Estimasi luas panen untuk panen pertama di Tahun 2009 untuk masa tanam di
bulan April 2008 berkisar 20.000 ha, seperti disajikan Bulan November 2008.
pada Gambar 5b. Sebagian wilayah memiliki tanaman padi yang
Pada Bulan Agustus 2008, wilayah Kab. Lebak berumur 30-45 hari, misalnya di Desa Citorek (Kec.
bagian utara, seperti Desa Jagabaya, Cibuah (Kec. Cibeber). Pada Bulan Agustus 2009, hampir seluruh
Warunggunung), Desa Panancangan (Kec. Cibadak), wilayah di Kab. Lebak memiliki tanaman padi sawah
Desa Maja, Curugbadak (Kec. Maja); wilayah Lebak berumur 75-90 atau hampir panen. Bulan Agustus
bagian timur, seperti Desa Nayagati (Kec. 2009 merupakan periode panen untuk periode tanam
Leuwidamar), Desa Girilaya (Kec. Cipanas), Desa Bulan Mei 2009. Estimasi luas panen untuk Bulan
Sukamaju (Kecamatan Sobang), Desa Citorek (Kec. Agustus 2009 sebesar 18.000 ha, seperti disajikan
Cibeber); wilayah Lebak bagian selatan, seperti Desa pada Gambar 6c.
Cisarap, Cipeucang, Cipedang (Kec. Wanasalam)
memiliki tanaman padi berumur 90 – 105 hari (hampir Distribusi Umur Tahun 2010
panen). Bulan Agustus 2008 merupakan periode
panen untuk periode tanam Bulan Mei 2008. Estimasi Pada citra tanggal 1 Januari 2010 memperlihatkan
luas panen untuk Bulan Agustus 2008 sebesar 17.000 bahwa tanaman padi berumur 15-30 hari, tersebar di
ha, seperti disajikan pada Gambar 5c. wilayah utara, selatan dan sebagian wilayah timur,
Pada citra tanggal 18 November 2008 daerah seperti disajikan pada Gambar 7a. Pada wilayah utara
penelitian didominasi oleh tanaman padi yang masih terdapat di Kec. Rangkasbitung, Warunggunung dan
muda, artinya Bulan November 2008 menjadi musim Cibadak; wilayah selatan terdapat Kec. Wanasalam,
tanam yang ketiga, luas tanam secara keseluruhan Malingping, Panggarangan, Bayah dan Cilograng;
berkisar 22.000 ha, seperti pada Gambar 5d. sedangkan wilayah timur di Kec. Lebak Gedong.
Sebagian besar tanaman padi di Kab. Lebak Selain itu terdapat tanaman padi yang berumur 75-90
didominasi oleh umur 15-30 hari. Pada wilayah selatan hari, yaitu di Kec. Cijaku, Cigemblong, Banjarsari,
Kab. Lebak, seperti di Desa Cisarap, Bejod, Bojongmanik dan Cikulur.
Cipeucang (Kec. Wanasalam), Desa Bolang, Pada citra tanggal 10 Juni 2010 memperlihatkan
Sukamanah (Kec. Malingping) tanaman padi berada bahwa tanaman padi berumur 15-30 hari, terdapat di
dalam fase air (0-15 hari). Tanaman padi berumur 30- Kec. Cilograng, Cijaku, Cibeber, Cigemblong dan
45 hari berada di Desa Banjarsari (Kec. Banjarsari), Banjarsari. Selain itu terdapat tanaman padi berumur
Desa Prabugantungan, Daroyon (Kec. Cileles), Desa 75-90 di Kec. Wanasalam, Cirinten, Warunggunung
Jayasari, Sarageni (Kec. Cimarga). Namun ada dan Cibadak, seperti disajikan pada Gambar 7b.
beberapa wilayah yang berada dalam fase bera atau Pada citra tanggal 10 Oktober 2010
lahan dibiarkan kosong setelah panen, misalnya di memperlihatkan bahwa hampir di semua wilayah
Desa Jagabaya, Banjarsari (Kec. Warunggunung). didominasi tanaman padi berumur 15-30 hari. Luas
Pada tahun 2008 dapat disimpulkan bahwa periode tanam untuk periode bulan Oktober 2010 berkisar
musim tanam dan panen terjadi selama 2-3 kali dalam 19.000 ha, seperti disajikan pada Gambar 7c.
setahun. Periode musim tanam terjadi pada Bulan Dengan menggunakan nilai EVI, umur tanaman
Januari, Mei dan November, sedangkan musim panen padi sawah dapat diketahui. Nilai EVI akan berubah
terjadi pada Bulan Maret, April dan Agustus. Jika seiring berubahnya umur tanaman padi sawah. Selain
dibandingkan dengan total luas tanam pada tahun itu dengan menggunakan nilai EVI dapat dilakukan
2007 pada tahun 2008 mengalami peningkatan, tetapi prediksi perkiraan waktu tanam, panen, luas tanam
luas panen pada tahun 2008 lebih kecil daripada tahun dan luas panen. Berdasarkan analisis terhadap data
2007, hal ini dikarenakan adanya masa puso. EVI tahun 2007-2010, secara umum Kab. Lebak dalam
setahun mengalami 3 periode musim tanam dan
panen. Musim tanam terjadi di Bulan Januari, Mei dan
November, sedangkan musim panen terjadi pada
Bulan Maret, April, Agustus/September.
17
Globe Volume 15 No. 1Juni 2013 : 12 - 22
18
Inventarisasi Produksi Padi .....................................................................................................................................................(Kusumawardani, R. et.al)
19
Globe Volume 15 No. 1Juni 2013 : 12 - 22
Produktivitas padi di daerah penelitian dapat Hasil estimasi pada bulan Agustus 2011
diprediksi melalui nilai EVI, dimana kontribusi EVI produktivitas tanaman padi berkisar 5-6 ton/ha
terhadap produktivitas padi sebesar 79,4% sedangkan tersebar hampir di seluruh wilayah di Kabupaten
20,6% produksi padi dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai Lebak. Produktivitas 4-5 ton/ha terdapat di Kecamatan
EVI merupakan nilai yang menunjukkan tingkat Wanasalam dan Kecamatan Malingping.
kehijauan tanaman. Semakin tinggi nilai EVI Estimasi yang dilakukan bertujuan untuk
mengindikasikan bahwa semakin aktif proses mengetahui besarnya penyimpangan dari model
fotosintesis (tanaman sehat) sehingga produktivitas Persamaan 5. Pada Tabel 3 disajikan besarnya
tanaman pun tinggi dan sebaliknya semakin kurang simpangan rata-rata hasil pendugaan hasil estimasi
sehatnya atau semakin rendah tingkat kehijauan produktivitas dengan kondisi di lapangan.
tanaman akan memberikan nilai EVI yang semakin Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa simpangan
rendah. yang terjadi antara kondisi sebenarnya di lapangan
dengan nilai yang diduga menggunakan citra satelit
Validasi Data Produktivitas Hasil Estimasi dapat lebih besar (+) maupun lebih kecil (-).
Simpangan rata-rata yang diperoleh sebesar 0,2
Persamaan produktivitas yang telah dihasilkan ton/ha atau 4%. Penyebab besarnya simpangan
kemudian digunakan untuk proses estimasi antara lain dalam catatan/pelaporan suatu wilayah/
produktivitas tanaman padi sawah di Kabupaten desa, angka informasi produktivitas merupakan nilai
Lebak. Estimasi dilakukan pada citra dengan tanggal produktivitas rata-rata (perkiraan petani).
18 Februari 2011, 12 Juli 2011 dan 13 Agustus 2011.
Hasilnya berupa peta estimasi produktivitas tanaman Estimasi Produksi Tanaman Padi Sawah
padi sawah di Kabupaten Lebak, seperti disajikan
pada Gambar 9. Dengan menggunakan model persamaan
Berdasarkan hasil estimasi di bulan Februari 2011 produktivitas pada Persamaan 5 dan perhitungan luas
nilai produktivitas tanaman padi sawah berkisar 5-6 tanam maka dapat diperoleh nilai estimasi produksi
ton/ha tersebar hampir di seluruh wilayah Kabupaten tanaman padi sawah. Nilai produktivitas dan luas
Lebak. Beberapa wilayah memiliki produktivitas kurang tanam yang digunakan merupakan angka rata-rata
dari 5 ton/ha, yaitu di Kecamatan Wanasalam, selama satu tahun. Dari perhitungan tersebut, maka
Cipanas, Maja dan Curugbitung. diperoleh angka estimasi produksi tanaman padi
Sama halnya dengan bulan Februari 2011, hasil sawah pada tiap kecamatan di Kabupaten Lebak.
estimasi pada bulan Juli 2011 produktivitas tanaman Tabel 4 menyajikan perbandingan hasil perhitungan
padi berkisar 5-6 ton/ha tersebar hampir di seluruh estimasi produksi di tingkat kecamatan dengan data
wilayah di Kabupaten Lebak. Produktivitas 3-4 ton/ha produksi dari Dinas Pertanian Kabupaten Lebak.
terdapat di Kecamatan Wanasalam.
20
Inventarisasi Produksi Padi .....................................................................................................................................................(Kusumawardani, R. et.al)
Tabel 3. Simpangan rata-rata hasil pendugaan produktivitas tanaman padi dengan kondisi lapangan.
Produktivitas Simpangan
No Desa Kecamatan Nilai
Estimasi Lapangan Ton/ha Persen
1 Sukajaya Warunggunung 0,416 5 5,5 0,1 2,2
2 Sukarendah Warunggunung 0,420 5 5,0 -0,4 -8,6
3 Sukaharja Cikulur 0,488 6 6,0 -0,3 -4,8
4 Muncangkopong Cikulur 0,496 6 6,5 0,1 1,7
5 Cisangu Cibadak 0,483 6 6,0 -0,2 -3,7
6 Cibadak Cibadak 0,436 6 5,5 -0,1 -2,4
7 Pabuaran Rangkasbitung 0,475 6 6,0 -0,1 -2,1
8 Nameng Rangkasbitung 0,389 5 6,5 1,5 22,4
9 Calungbungur Sajira 0,433 6 5,5 -0,1 -1,7
10 Sajira Sajira 0,418 5 5,5 0,1 1,7
11 Sukasari Cipanas 0,472 6 6,0 -0,1 -1,4
12 Pasirhaur Cipanas 0,478 6 6,0 -0,2 -2,7
13 Bolang Malingping 0,406 5 5,5 0,2 4,4
14 Sukamanah Malingping 0,407 5 5,0 -0,3 -5,4
15 Prabugantungan Cileles 0,482 6 6,0 -0,2 -3,5
16 Daroyon Cileles 0,497 6 6,5 0,1 1,5
17 Leuwiipuh Banjarsari 0,487 6 6,0 -0,3 -4,6
18 Bojongjuruh Banjarsari 0,478 6 6,0 -0,2 -2,7
19 Cikamunding Cilograng 0,491 6 6,5 0,2 2,7
20 Cibareno Cilograng 0,488 6 6,0 -0,3 -4,8
21 Kujangsari Cibeber 0,411 5 5,5 0,2 3,3
22 Mekarsari Cibeber 0,387 5 5,5 0,5 8,8
23 Cikarang Muncang 0,486 6 6,0 -0,3 -4,4
24 Sindangwangi Muncang 0,483 6 6,0 -0,2 -3,7
25 Cimancak Bayah 0,477 6 6,0 -0,1 -2,5
26 Cisuren Bayah 0,418 5 5,5 0,1 1,7
27 Majasari Sobang 0,389 5 5,0 0,0 -0,8
28 Cimayang Bojonmanik 0,483 6 6,0 -0,2 -3,7
29 Curugbadak Maja 0,371 5 5,0 0,2 3,7
30 Ciburuy Curugbitung 0,375 5 5,0 0,1 2,7
Simpangan Rata-rata 0,2 4,0
21
Globe Volume 15 No. 1Juni 2013 : 12 - 22
Departemen Geografi, Universitas Indonesia yang Document. Ver 3.0. University of Maryland/NASA-GSFC
telah memberikan dukungan dalam segala hal. Greenbelt, MD. 20771.
Kepada Kepala Pusat beserta staf Pusat Pemetaan LAPAN. (2002). Pemantauan Daerah Rawan Pangan di
Tata Ruang dan Atlas yang telah membantu dalam Pulau Jawa untuk/dan Alarm Bencana Alam. Pusat
Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi
proses penelitian. Kepada Bapak Ir. Dede Dirgahayu Penginderaan Jauh. LAPAN. Jakarta.
yang telah membantu penggunaan data citra MODIS, Noer, Marwah. (2008). Estimasi Produksi Tanaman Padi
serta Pemerintah Kabupaten Lebak. Semoga amal Sawah di Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang. Skripsi.
baik mendapat balasan dari Allah SWT. Departemen Geografi. Universitas Indonesia. Depok.
Puslitbangtan Deptan. (2009). Benih/Bibit Padi Hasil
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen
Dirgahayu, D. (2005). Model Pertumbuhan Tanaman Padi Pertanian-RI. Jakarta. http://.litbang.deptan.go.id/.
Menggunakan Data MODIS Untuk Pendugaan Umur Suryana, A. (2001). Tantangan dan Kebijakan Ketahanan
Padi Sawah. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Pangan. Makalah Forum Diskusi Pembangunan
MAPIN XIV. ITS. Surabaya. Pertanian. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian.
Dirgahayu, D. (2010). Pengembangan Model Pertumbuhan Bogor.
Tanaman Padi Menggunakan Data EVI MODIS Wahyunto, Widagdo dan Bambang Heryanto. (2006).
Multitemporal. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Pendugaan Produktivitas Tanaman Padi Sawah Melalui
Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN). Analisis Citra Satelit. Warta Informatika Pertanian. 15(2).
Bogor. 853-869.
Fisher, Gunther. (2009). How Do Climate Change and
UU-RI. (1996). Undang-undang Republik Indonesia No.7
Bioenergy Alter the Long Term Outlook for Food, Agricul- Tahun 1996 tentang Pangan.
ture and Resource Availability. Food and Agriculture Xiao, X., Boles, S., Liu, J.Y., Zhuang, D.F., Frolking, S., Li,
Organization of the United Nations Economic and Social C.S., Salas, W. and Moore, B. (2005). Mapping paddy
Development Departement. Roma. rice agriculture in southern China using multi-temporal
Huete, A., Justice, C. and Van Leeuwen, W. (1996). MODIS MODIS images. Remote Sensing of Environment. 95 (4)
Vegetation Index (MODI3). Algorithm Theoritical Basis 480–492. Science Direct.
22