NIT : 160108077
Prodi : DIII MTU B
Matkul : Rangkuman FOM
Senior Line Staton Manager akan melapor kepada Vice President Operaton Planning & Control, dan
bertanggung jawab untuk:
1. Membuat keputusan keselamatan dan / atau keamanan .
2. Area Kualitas Manajer Produksi (DQM) GRH
3. Ketersediaan personil Stasiun Berkualitas
4. Spesifikasi Stasiun Sarana dan Prasarana Stasiun
5. Kontrol Manajemen Stasiun
6. Monitoring Ground Handling Agreement ,Service Level Agreement (SLA)
7. Pengelolaan dan Pengendalian Tanggap Darurat Lokal (ERP)
8. Departure Control System (DCS)
9. Otorisasi Personil Penanganan Licence (LHA).
Staton & Services Manager adalah perwakilan manajemen Garuda Indonesia di sebuah stasiun dimana
dia ditugaskan dan bertanggung jawab secara operasional untuk VP Operaton Planning & Control.
Manajer Stasiun & Layanan harus melapor ke Senior Manager Line Staton dan bertanggung jawab
untuk:
1. Mengelola, mengkoordinasikan dan mengevaluasi layanan Ground Handling sesuai dengan SGHA / SLA
yang disepakat termasuk
• Keamanan Penerbangan
• Aspek Keselamatan
• Penumpang dan Bagasi
• Alat Load Unit, Kargo dan Mail
• Katering
• Penanganan pesawat terbang
• Pengawasan dan pemantauan kegiatan operasional
• Memuat dan Bongkar
• Load Control dan Weight and Balance
• Operasi Penerbangan
• Peralatan Pendukung Darat dan Layanan Ramp
• Layanan pengisian bahan bakar
• Layanan Kabin
GENERAL
Sebelum memulai operasi di Stasiun manapun, harus untuk dipastkan GHA yang dikontrak mematuhi
persyaratan kualifikasi staf, prosedur operasi dan Standard Ground Handling. Personil berdasarkan
pengetahuan, keterampilan, pelathan dan pengalaman yang sesuai dengan penugasan yang diberikan.
Validitas LHA:
LHA tetap berlaku sampai 24 bulan tahun kalender kecuali:
• Sukarela diserahkan oleh pemegangnya GHA .
• Dicabut oleh Garuda Indonesia atau perwakilannya,
• Izin Pemerintah yang dijadikan dasar penerbitan LHA telah habis masa berlakunya.
• Harus ada bukt kesalahan data pemegang LHA,
• Keterangan cacat,
• Melakukan kesalahan pada fungsi pekerjaannya .
Pembaharuan LHA
Perpanjangan LHA dilakukan sebelum 24 bulan kalender dari tanggal dikeluarkan dan pemegang LHA
harus lulus pelathan nilai kelulusan minimum 80%.
Sebelum memulai operasi di Stasiun Garuda manapun, baik di stasiun yang ada atau di Stasiun baru,
harus memastkan GHA yang dikontrak mematuhi persyaratan Garuda yang berkaitan dengan kualifikasi
staf, prosedur operasi dan Standard Ground Handling. Perjanjian (SGHA).
GHA harus dapat menunjukkan bahwa peralatan yang digunakan, seluruhnya sudah memenuhi
persyaratan keselamatan dan keamanan sebelum digunakan untuk operasional serta memiliki catatan
pelathan yang memadai untuk semua personil sesuai fungsinya dan dapat menunjukkan copy licence ke
Staton and Service Manager.
Safety Management System Adalah manajemen untuk memastkan operasi yang aman dan efisien.
Manajemen Keselamatan System diimplementasikan dan diintegrasikan ke seluruh organisasi untuk
menangani keselamatan keseluruhan operasi termasuk operasi penerbangan, pengendalian operasional
dan pemberangkatan penerbangan, rekayasa dan perawatan, operasi kabin, operasi kargo, keamanan
operasional, dan juga operasional GH.
Kebijakan keselamatan organisasi ditandatangani oleh Presiden & CEO Garuda Indonesia sebagai
Akuntan Eksekutf untuk mencerminkan komitmen Garuda Indonesia mengenai keselamatan.
Rencana operasi penerbangan hanya dapat dilakukan setelah sepenuhnya memahami dan mengetahui
lingkungan operasional dan kondisi yang terkait dengan jadwal penerbangan .
Analisis hanya dapat dilakukan dengan menggunakan data operasional yang akurat sesuai schedul agar :
1. Rute terbaik ,dan bandara alternatf yang sesuai
2. Satu atau lebih alternatf bandara yang sesuai
3. Tingkat jelajah yang optmal.
4. beban beban beban optmal dan CG (central of gravity)
5. Bahan bakar yang dibutuhkan.