4 Penutup
Kesimpulan dari hasil yang diperoleh beserta rekomendasi
Riwayat Gempa di Indonesia
Dalam konsep perencanaan struktur bangunan gedung dan jembatan tahan gempa, desain
spesifikasi yang dijadikan acuan adalah peraturan yang dirumuskan oleh Badan Standardisasi
Nasional yaitu:
Sejak ditetapkannya peta gempa Indonesia pada tahun 2010 (tertuang dalam SNI Gempa), gempa
bumi tercatat telah terjadi sebanyak 33.866 kali di wilayah Indonesia (BMKG, 2011- Agustus 2017).
Oleh karena itu, diperlukan pembaharuan peta gempa dengan tujuan peningkatan integritas
struktur dalam upaya menahan gaya gempa yang juga berujung pada keselamatan jiwa manusia.
PERUBAHAN KONTUR PETA GEMPA SULAWESI
Percepatan Puncak (PGA) di Batuan Dasar (SB) dengan Periode Ulang 2500th
BIASANYA
DIGUNAKAN
UNTUK DESAIN
GEDUNG
PERUBAHAN KONTUR PETA GEMPA SULAWESI
Spektra Percepatan 0.2s (SS) di Batuan Dasar (SB) dengan Periode Ulang 2500th
BIASANYA
DIGUNAKAN
UNTUK DESAIN
GEDUNG
PERUBAHAN KONTUR PETA GEMPA SULAWESI
Spektra Percepatan 1.0s (S1) di Batuan Dasar (SB) dengan Periode Ulang 2500th
BIASANYA
DIGUNAKAN
UNTUK DESAIN
GEDUNG
PERUBAHAN KONTUR PETA GEMPA SULAWESI
Percepatan Puncak (PGA) di Batuan Dasar (SB) dengan Periode Ulang 1000th
BIASANYA
DIGUNAKAN
UNTUK DESAIN
JEMBATAN
PERUBAHAN KONTUR PETA GEMPA SULAWESI
Spektra Percepatan 0.2s (SS) di Batuan Dasar (SB) dengan Periode Ulang 1000th
BIASANYA
DIGUNAKAN
UNTUK DESAIN
JEMBATAN
PERUBAHAN KONTUR PETA GEMPA SULAWESI
Spektra Percepatan 1.0s (S1) di Batuan Dasar (SB) dengan Periode Ulang 1000th
BIASANYA
DIGUNAKAN
UNTUK DESAIN
JEMBATAN
RASIO PETA GEMPA 2017 DAN 2010
SIGNIFIKAN Manado
Makassar
0.95
0.87
0.350
0.53
PADA WILAYAH Kendari 0.79 0.38
Rasio 2017/2010
PALU’ Palu 1.04 1.24
RS 2010 RS 2017
CASE 2 – PERUBAHAN RESPONS SPEKTRUM PALU
RS 2010 RS 2017
“ Peta gempa dengan probabilitas
terlampaui 2% dalam 50th (periode ulang
2500th) umumnya dipakai untuk desain
gedung. Sedangkan peta gempa dengan
probabilitas terlampaui 7% dalam 75th
(periode ulang 1000th) umumnya dipakai
untuk desain jembatan
HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN AKIBAT UPDATE PETA GEMPA
Skenario 1
Jika struktur masih dalam tahap desain, respons spektrum gempa diperbaharui mengikuti peta
gempa 2017
Skenario 2
Jika struktur sudah berada dalam tahap konstruksi maka:
o Evaluasi ulang dilakukan, meliputi analisa kekuatan pada kondisi service dan ultimatw
o Jika memungkinkan, perubahan desain dapat dilakukan. Jika tidak, seismic retrofitting perlu
dilakukan
Skenario 3
Jika struktur sudah dibangun, maka:
o Perlunya mengecek perubahan level kinerja struktur dengan metode analisa nonlinear static
dan dinamik.
STUDI PARAMETRIK 1
Bangunan Gedung Beraturan 10 Lantai
EVALUASI BANGUNAN GEDUNG
MASIH BEBERAPA
DALAM BALOK
KONDISI TELAH
ELASTIK MENCAPAI
BATAS
LELEH
STEP 1 STEP 2
Displacement 50mm Displacement 77.1mm
ANALISA NONLINEAR STATIK (PUSHOVER)
BALOK BEBERAPA
DOMINAN BALOK
TELAH TELAH
MENCAPAI MENCAPAI
BATAS LEVEL IO
LELEH
STEP 3 STEP 4
Displacement 129.6mm Displacement 180.3mm
ANALISA NONLINEAR STATIK (PUSHOVER)
BEBERAPA BALOK
BALOK DOMINAN
TELAH TELAH
MENCAPAI MENCAPAI
LEVEL LS LEVEL LS
STEP 7 STEP 8
Displacement 343.2mm Displacement 394.9mm
ANALISA NONLINEAR STATIK (PUSHOVER)
BEBERAPA
BALOK
BALOK
TELAH
TELAH
MENCAPAI
MENCAPAI
LEVEL CP
KONDISI
DAN
FAILURE
BEBERAPA
BALOK
SUDAH
MENCAPAI
KONDISI
ULTIMATE
STEP 14 STEP 16
Displacement 506.5mm Displacement 513.5mm
BASE SHEAR VERSUS DISPLACEMENT
Displacement yang
diperoleh dari analisis
linear dinamis diplot
pada kurva ini untuk
mengetahui kondisi SATUAN DALAM
yang dialami struktur KN-MM
(elastic atau plastic)
Palu berada
pada level
LS - CP
STUDI PARAMETRIK 2
Jembatan Long Span Balanced Cantilever
EVALUASI JEMBATAN BENTANG PANJANG
PETA 2010
ANALISIS LINEAR DINAMIS
Displacement maksimum akibat kombinasi extreme event
PETA 2017
“
D i k a r e n a k a n p e r u b a h a n k e c i l p a d a n i l a i P G A , S S, d a n
S1 pada Peta Gempa 2010 dan 2017 terlampaui 7%
dalam 75 tahun, deviasi nilai displacement yang
diperoleh dengan menggunakan dua peta tersebut
tidak signifikan . Disamping itu, displacement yang
diperoleh masih dibawah displacement izin. Hal ini
mengindikasikan dimensi struktur jembatan yang
didesain masih sangat aman terhadap perubahan
peta gempa.
WHAT IF? ANALYIS
Gambar scaling artifical time history Gambar grafik fungsi time history yang telah diskalakan
KESIMPULAN
Perubahan pembaharuan peta gempa secara berkala merupakan salah
01 satu bentuk antisipasi terhadap keruntuhan struktur akibat gempa bumi