Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN CA OVARIUM

1. Pengkajian
a. Biodata
1) Identitas
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Status Perkawinan :
Alamat :
Diagnosa Medis : Ca Ovarium

2) Identitas penanggung jawab


Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Alamat :
Hub Dengan Pasien :

b. Keluhan utama
Dengan keluhan sakit perut,dan nyeri berulang-ulang,sering buang air
kecil,pasien juga mengalami sesak nafas,mual dan nyeri pada panggul

c. Riwayat kesehatan.
1) Riwayat penyakit dahulu

2) Riwayat Penyakit Sekarang


3) Riwayat penyakit keluarga
Memiliki ibu atau saudara perempuan (terutama saudara kembar) yang
menderita ca ovarium

d. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : - lemah
2) Tingkat kesadaran : Composmentis.
3) Tanda-tanda vital : - TD :
-N :
-R :
-T :
4) Abdomen
- Inspeksi
- Palpasi : nyeri daerah abdomen bagian bawah
- Perkusi
- Auskultasi

5) Genetalia

e. Prosedur Diagnostik Pengobatan


1) Laboratorium
-
2) Pengobatan
a) Pil Kb kombinasi estrogen-progestin
b) Progestin
c) Danazole
d) Agonis GnRH

f. Analisa Data
No Diagnose keperawatan Etiologi Masalah
1. DS: Dengan keluhan sakit peluruhan Nyeri akut
perut,dan nyeri berulang- endometrium dan
ulang,sering buang air endometriosis
kecil,pasien juga mengalami saat menstruasi.
sesak nafas,mual dan nyeri
pada panggul

DO:tampak memegangi
perut bagian bawahnya
sambil menunjukkan
ekspresi kesakitan

2. DS: menstruasi yang dialami Perdarahan Syok hipovolemik


klien biasanya banyak
dari hari pertama sampai
hari ke empat dan
berlangsung lebih dari 8
hari.
DO: setiap hari mengganti
pembalut lebih dari 4
kali.
3. DS: nyeri saat berhubungan rasa nyeri saat Gangguan pola
seksual dengan melakukan seksual
suaminya. berhubungan
DO: skala nyeri 4. seksual

4. DS: rendah diri karena tidak Infertile Gangguan citra tubuh


bisa hamil.
DO: klien merasa lelah dan
lemah
5. DS : cemas dengan Status kesehatan Ansietas
penyakitnya
g. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan peluruhan endometrium dan
endometriosis saat menstruasi.
2) Syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan
3) Gangguan pola seksual berhubungan dengan rasa nyeri saat
melakukan berhubungan seksual
4) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan infertile.
5) Ansietas berhubungan dengan status kesehatan

h. Prioritas Masalah
1) Nyeri akut berhubungan dengan peluruhan endometrium dan
endometriosis saat menstruasi.
2) Syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan
3) Gangguan pola seksual berhubungan dengan rasa nyeri saat
melakukan berhubungan seksual
4) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan infertile.
5) Ansietas berhubungan dengan status kesehatan

5. Rencana Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
Setelah di lakukan 1. Bantu klien dengan 1. Memodifikasi
tindakan posisi yg nyaman reaksi fisik dan
keperawatan psikis terhadap
menunjukkan nyeri nyeri.
berkurang. Dengan 2. Bantu untuk 2. Meningkatkan
criteria hasil : melakukan relaksasi,
- nyeri berkurang tindakan relaksasi membantu
- Klien tidak distraksi, massage. untuk
memegang memfokuskan
punggung, kepala perhatian, dan
atau daerah lainnya dapat
- Tidak sakit ketika meningkatkan
BAB kemampuan
- Tidak terjadi koping.
perdarahan 3. Kaji lokasi nyeri 3. Untuk
mendapatkan
sumber nyeri
4. Kaji intensitas 4. Nyeri
dengan skala merupakan
pengalaman
subyetif klien
dan metode
skala
merupakan
metode yang
mudah
5. Kolaborasi 5. Untuk
pemberian menghambat
analgetik sintesa
(ibuprofen, prostaglandin
naproksen dan dan midol
midol. sebagai relaksan
uterus.
2. . Setelah di lakukan 1. Anjurkan klien 1. Menghemat
tindakan untuk bedrest penggunaan
keperawatan klien oksigen dan
menunjukkkan energy
perdarahan tidak 2. Tinggikan kaki 2. Agar aliran
menyebabkan syok klien (posisi darah
hipovolemik. shock) ekstremitas bisa
Dengan kriteria hasil mengalir kea
- Menunjukkan rah jantung
perfusi yang 3. Pantau TTV 3. Membantu
adekuat mengidenetifika
- TTV stabil si indikasi awal
- HB normal shock
4. Anjurkan klien 4. Untuk
untuk banyak mengurangi
minum terjadinya
dehidrasi.
5. Kolaborasi 5. Mengembalikan
pemberian cairan, cairan elektrolit
pemberian darah.
3. Setelah di lakukan 1. Kaji riwayat 1. Mengkaji
tindakan kesehatan seksual riwayat seksual
keperawatan dalam kehidupan klien digunakan
menunjukkan nyeri klien dan periksa untuk
terantisipasi. Dengan hub dengan menentukan
kriteria hasil: pasangan seksual tindakan
- Klien dapat keperawatan.
melakukan 2. Berikan informasi 2. Agar dapat
hubungan seksual terhadap mengetahui
- Penurunan skala berubahnyya pola penyakitnya.
nyeri seksualitas akibat
penyakit yang
diderita.
3. Health education 3. Memposisikan
pada klien pada klien dan
klien dan keluarga
pasangannya sebagai support
system
4. Jelaskan kepada 4. Agar klien
klien tentang mengerti dan
penyebab nyeri kooperatif
dengan tindakan

5. Kolaborasi
5. Sebagai
pemberian
selaksan uterus
analgetik

4. Setelah di lakukan 1. Kaji riwayat 1. Untuk


tindakan seksual dalam menentukan
keperawatan kehidupan pasien tindakan
menunjukkan dapat dan periksa keperawatan
melakukan hubungan dengan
hubungan seksual pasangan
dengan nyeri seksualnya
terantisipasi. Dengan 2. Berikan informasi 2. Untuk
criteria hasil : terhadap mengetahui
- Penurunan skala berubahnya pola tentang
nyeri kurang dari 5 seksualitas akibat penyakitnya
penyakit yang
diderita
3. Health education 3. Memposisikan
pada klien dan klien dan
pasangannya keluarga
sebagai support
system
4. Kolaborasi dengan 4. Untuk
terapis dengan memulihkan
perencanaan kebiasaan klien
modifikasi serta melatihnya
perilaku. untuk kembali
normal.
Setelah di lakukan 1. Berikan motivasi 1. Meningkatkan
tindakan untuk mengurangi harga diri klien
keperawatan rasa nyeri dan merasa
menunjukkan tidak diperhatikan
cemas lagi. Dengan 2. Bina hubungan 2. Hubungan
criteria hasil : saling percaya saling percaya
- Klien mampu memungkinkan
mengidentifikasi klien terbuka
dan pada perawat
mengungkapkan dan sebagai
gejala cemas. dasar untuk
- Mengidentifikasi intervensi
mengungkapkan selanjutnya
dan menunjukkan 3. Diskusikan 3. Mengidentifikas
tekhnik untuk kemampuan dan i hal-hal positif
mengotrol cemas aspek positif yang yang masih
- TTV dalam batas dimiliki. dimiliki klien
normal 4. Kolaborasi 4. Agar klien tidak
- Postur tubuh, pemberian obat cemas berlebih
ekspresi wajah, untuk mengurangi yang dapat
bahasa tubuh dan kecemasan memperparah
tingkat aktivitas penyakit.
menunjukkan
berkurangnya
kecemasa.

Anda mungkin juga menyukai