Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pembimbing:
dr. Hilma Paramita, Sp.KJ
Disusun oleh :
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
Arya Yunan P. G4A016125
Bara Kharisma G4A016136
Arina Khairunisa G4A016138
Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas berkat,
rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga Presentasi Kasus Non Psikotik
berjudul Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi ini dapat diselesaikan.
Presentasi kasus ini merupakan salah satu tugas di SMF Ilmu Kesehatan
Jiwa. Penyusunan kasus ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan penulisan di masa yang
akan datang.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada: dr. Hilma Paramita,
Sp.KJ selaku dosen pembimbing, dokter-dokter spesialis jiwa di SMF Ilmu
Kesehatan Jiwa RSUD Banyumas, orangtua serta keluarga penulis atas doa, dan
dukungan yang tidak pernah henti diberikan kepada penulis dan rekan-rekan co-
assisten Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa atas semangat dan dorongan serta
bantuannya. Semoga presentasi kasus ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak.
Penulis
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : laki laki
Agama : Islam
Alamat : Banteran RT 01/RW03, Wangon
Pekerjaan : Pedagang Bakso
Pendidikan : SMP
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Sudah menikah
Tanggal Berobat : 08 November 2018
Autoanamnesis
Pasien diantar oleh istrinya ke Poli Jiwa RSUD Banyumas sejak
bulan Juni 2018 dengan keluhan merasa gelisah dan sedih sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengatakan pada bulan
Mei lalu merasa cemas dan sedih selama seminggu sebelum masuk RS.
Pasien merasa dirinya tidak berguna, karena kepikiran terus, pasien
merasa gelisah dan kesulitan untu tidur. Pasien sering merasa kepala
pusing seakan mau terjatuh dan perutnya terasa kembung.
Pasien terus memikirkan akan kondisi ekonomi keluarganya,
mengingat ketiga anaknya bersekolah dan pasien meminjam uang
kesana-sini. Pasien berprofesi sebagai tukang bakso dan kepikiran akan
banyaknya saingan dalam berjualan. Semenjak jalan di area
pemukimannya teraspal, banyak tukang bakso lainnya yang
berdatangan untuk berjualan disana .Pemasukan harian pasien menjadi
semakin berkurang karena banyaknya saingan dalam berjualan.
Setelah beberapa bulan menjalani terapi di RSUD Banyumas,
saat ini pasien merasa lebih tenang tidak terlalu gelisah dan sedih
dibandingkan dulu. Keluhan perut kembung sudah tidak ada. Namun
terkadang bila kepikiran masalah ekonomi, pasien merasa kembali
merasa pusing seakan mau terjatuh. Pasien mengatakan sudah bisa
melakukan aktivitas seperti makan, minum dan mandi.
Keterangan :
: laki laki
: perempuan
: pasien
: meninggal
G. Anamnesis Sistem
Jantung : Berdebar-debar (-), terasa panas (-)
Susunan Saraf Pusat : Pusing (+), kejang (-), kesemutan (-)
Respirasi : Batuk (-), sesak nafas (-)
Digesti : Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-)
Uropoetika : Nyeri pinggang, sering BAK
Integumentum : Gatal (-), berkeringat dingin (+)
Muskuloskeletal : Myalgia (-)
VI. PEMERIKSAAN
A. Pemeriksaan fisik
1. Vital Sign dan Antropometri
a. Tekanan darah : 130/80 mmHg
b. Nadi : 84 kali /menit
c. Frekuensi nafas : 20 kali /menit
d. Suhu badan : 36,7ºC
2. Status Generalis
a. Kepala : Mesocephal
b. Mata : Konjungtiva anemis -/- sklerai ikterik
-/- , pupil bulat isokor 3/3 mm
c. Hidung : Nafas cuping hidung -/-
d. Mulut : Sianosis -/-
e. Paru
Inspeksi : Dada kanan dan kiri simetris
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan
tidak ada
f. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis terlihat di SIC V LMC
sinistra
Palpasi : Iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas kiri atas SIC II LPS sinistra
Batas kanan atas SIC II LPS dekstra
Batas kiri bawah SIC V LMC sinistra
Batas kanan bawah SIC IV LPS dekstra
Auskultasi : S1 > S2, reguler, bising jantung tidak
ada
g. Abdomen
Inspeksi : Simetris, venektasi tidak ada, sikatrik
tidak ada, massa tidak ada
Auskultasi : Bising usus normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Defans muskular tidak ada, nyeri tekan
epigastrium tidak ada, tidak teraba
massa, hepar tidak teraba membesar,
limpa tidak teraba
h. Ekstremitas : Edema -/- , sianosis -/-, KM 5/5/5/5
i. N.Cranialis : III, IV, VI VII, XII dalam batas normal
B. Pemeriksaan Psikiatri
1. Kesan umum
a. Penampilan : Tak tampak sakit jiwa
b. Pandangan mata : Hidup
2. Kesadaran : Kompos mentis, tidak berubah
3. Sikap : Kooperatif
4. Tingkah Laku : Normoaktif
5. Orientasi
a. Tempat : Baik
b. Orang : Baik
c. Waktu : Baik
d. Suasana : Baik
6. Proses pikir
a. Bentuk pikir : Realistik
b. Isi pikir : Waham (-)
c. Progresi pikir : Koheren, relevan
7. Roman muka : Normomimik
8. Mood : Cemas
9. Afek : Appropriate
10. Gangguan persepsi : Halusinasiauditorik (-)
Halusinasi visual (-)
11. Hubungan jiwa : Baik
12. Perhatian : Mudah ditarik mudah dicantum
13. Gangguan memori : - (pasien dapat mengingat memori
jangka pendek dan jangka panjang)
14. Gangguan inteligensia : - (pasien dapat menjawab sesuai dengan
pendidikan dan usia)
15. Insight/Tilikan : Derajat VI (Tilikan sehat/baik)
VII. Sindrom-Sindrom
A. Sindrom anxietas
a. Gejala otonom (keluhan gastrointestinal)
b. Perasaan cemas dan khawatir
c. Sering monda mandir
d. Keluhan fisik lain (pusing)
B. Sindrom Depresi
a. Sulit tidur
b. Sedih, merasa tidak berguna
c. Tidak semangat
X. Penatalaksanaan
A. Terapi Biologis (Farmakoterapi)
1. Anti Depresan : Fluoxetin 1x20 mg
2. Anti Anxietas : Alprazolam 2x0.5 mg (tapering off)
B. Terapi Psikososial
1. REBT (Rational Emotiion Behaviour Therapy) tiap minggu
sebanyak 8 sesi
2. Memberikan dukungan dan motivasi supaya pasien dapat
mengurangi kecemasan terhadap gejala yang didapatkan pasien
tanpa obat
3. Memberi dukungan dan motivasi terhadap pasien agar lebih
percaya diri
4. Memberikan dukungan dan motivasi agar pasien tidak terus
menerus memikirkan segala sesuatu secara berlebihan.
5. Memberi pengertian kepada pasien bahwa semua manusia pasti
mempunyai masalah yang harus dihadapi dengan pikiran jernih.
C. Edukasi
1. Memberi pengertian mengenai rencana pengobatan, fungsi dan
dampak obat kepada pasien
2. Edukasi memulai gaya hidup teratur dan sehat, agar tidak
ketergantungan dengan obat
3. Pasien harus menjalani komunikasi yang baik dengan keluarga
supaya tidak memendam segala permasalahan sendiri.
XI. Prognosis
1. Premorbid
Indikator Pasien Prognosis
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak Bonam
Pola Asuh Keluarga Baik Bonam
Kepribadian Premorbid Kepribadian Dubia
cemas
Stressor Psikososial Tidak ada Bonam
Sosial ekonomi Tidak ada Bonam
Riwayat penyakit yang sama Tidak ada Bonam
2. Morbid
Indikator Pasien Prognosis
Onset usia Dewasa Dubia
Jenis penyakit Non psikotik Bonam
Perjalanan penyakit Baik Bonam
Kelainan organik Tidak ada Bonam
Respon terapi Baik Bonam