OLEH:
JOSUA GRAHA GENERATION MANULLANG
Kelas IV C
SD METHODIST
PEKANBARU
2018
1. Raja Purnawarman
Purnawarman merupakan raja Tarumanegara. Kerajaan ini berdiri sekitar tahun
450 M di daerah Bogor (Provinsi Jawa Barat). Wilayah kekuasaanya meliputi Jakarta,
Bogor, Bekasi,Karawang dan Banten. Purnawarman memeluk agama Hindu yang
menyembah Dewa Wisnu. Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara
banyak menceritakan kebesaran Raja Purnawarman. Dalam Prasasti Ciaruteun terdapat
jejak tapak kaki seperti tapak kaki Wisnu dan dinyatakan sebagai tapak kaki Raja
Purnawarman. Di bawah kepemimpinan Raja Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara
dan rakyatnya berjalan baik dan teratur. Di prasasti itu diceritakan pembangunan sal
uran air untuk pengairan dan pencegahan bajir.
PRASASTI CIARUTEUN
2. Airlangga
Airlangga adalah Raja Kahuripan. Beliau memerintah pada tahun Ketika
pernikahan berlangsung, Kerajaan Kahuripan diserang bala tentara dari Wurawuri.
Airlangga dan dibeberapa pengiringnya berhasil melarikan diri. Airlangga menyusun
kekuatan untuk mengusir musuh. Usaha tersebut berhasil. Bahkan, Airlangga berhasil
memperkuat kerajaan Kahuripan dan memakmurkan rakyatnya. Airlangga sebenarnya
merupakan gelar yang diterima karena beliau berhasil mengendalikan air sungai
Brantas sehingga bermanfaat bagi rakyat. Airlangga merupakan salah satu raja besar
dalam sejarah Indonesia. Dalam patung-patung lama, beliau sering digambarkan
sebagai penjelmaan Wisnu yang mengendarai garuda.
Patung Airlangga yang didewakan berupa
Dewa Wisnu mengendarai Garuda
Candi Jabung
4. Sultan Malik Al Saleh
Sultan Malik Al Saleh adalah raja pertama Samudra Pasai. Kesultanan Samudera
Pasai, juga dikenal dengan Samudera, Pasai, atau Samudera Darussalam, adalah
kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar
Kota Lhokseumawe, Aceh Utara sekarang.
5. Ratu Shima
Kerajaan Kalinggan berdiri sekitar abad 6 Masehi di Jawa Tengah. Kerajaan ini
dipimpin oleh seorang ratu bernama Ratu Shima. Peninggalan-peninggalan Kerajaan
Kalingga, antara lain Prasasti Tuk Mas yang ditemukan di desa Dakawu di Lereng
Gunung Merbabu, Jawa Tengah.