Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PROFESI

KULIAH KERJA NYATA PLUS (KKN-P)

NAMA MAHASISWA : NURAEDA


NIM : 15 320 080
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
NAMA INSTITUSI : DESA WAKONTU
DESA : WAKONTU
KECAMATAN : WADAGA
KABUPATEN : MUNA BARAT

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN


TAHUN AKADEMIK 2017/2018
2
BIODATA PENYUSUN

Nama : NURAEDA

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

NPM : 15 320 080

Tempat/TanggalLahir : Tira, 29 Agustus 1997

Agama : Islam

Alamat : Jln. Betoambari, Lr. Kembang,

Kelurahan Bone-Bone.

Pekerjaan : -

Hobi : Travelling dan Kuliner

Wakontu, 22 Oktober 2018

NURAEDA
NPM. 15 320 080

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., Karena rahmat dan hidayah-Nyalah

sehingga laporan profesi dapat terlesaikan. Kuliah Kerja Nyata Plus (KKN-P)

Unidayan T.A. 2017/2018 dengan baik, lancar dan tepat waktu.

Laporan profesi ini disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan yang diperoleh

melalui hasil observasi di lapangan yang disesuaikan dengan bidang/disiplin ilmu

masing-masing.

Saya, mahasiswa KKN-P Angkatan XXXVII T.A. 2017/2018 yang berlokasi

di Desa Wakontu, Kecamatan Wadaga, Kabupaten Muna Barat, menyadari

sepenuhnya bahwa dari semua program kerja yang direncanakan telah dapat

terealisasi dan sukses berkat kerjasama yang baik di antara masyarakat,

lingkungan yang ada di Desa Wakontu dengan mahasiswa KKN-P Unidayan T.A.

2017/2018 Angkatan XXXVII yang berlangsung selama 40 hari terhitung sejak

tanggal 13 September – 22 Oktober 2018. Selain itu juga karena bimbingan dan

motivasi dari berbagai pihak.

Melalui kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Bupati Muna Barat yang telah merestui dan melepas peserta Kuliah

Kerja Nyata Plus,

4
2. Bapak Ir. H. La Ode Muhammad Sjamsul Qamar, M.T selaku Rektor

Unidayan Baubau dan Panitia KKN-P yang telah memberikan pembekalan

kepada mahasiswa KKN-P angkatan XXXVII selama 3 hari,


3. Ibu Fithriah Musadat, S.Si., M.T. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
4. Bapak La Mido S.Pd., M.Pd Selaku Ketua Panitia Kuliah Kerja Nyata

Plus, yang telah membantu dan membimbing mahasiswa mulai dari

pembekalan sampai pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Plus (KKN-P)

Angkatan XXXVII T.A 2017 / 2018.


5. Bapak Sbadi Mansiri, Selaku Kepala Desa Pelaksana Wakontu.
6. Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat Desa Wakontu.
7. Ibu Virly Selaku Pemilik Kios Virly
8. Seluruh masyarakat Desa Wakontu yang telah membantu dalam

pelaksanaan kegiatan KKN-P.

Pada akhirnya saya hanya bisa menyerahkan kepada Allah SWT. Semoga

amal dan kebaikan dari semua pihak senantiasa mendapat limpahan rahmat dan

karuniaNya. Amin ya Rabbal Alamin.

Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan.


Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi
kesempurnaan laporan KKN-P kelak.
Wakontu, 22 Oktober 2018
Penyusun,

NURAEDA
NPM.15 320 080
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

5
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii
BIODATA ....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Profil Desa ........................................................................... 1
1.2 Kondisi Sosial Ekonomi....................................................... 2
1.3 Potensi dan Masalah Desa.................................................... 6
1.4 Peluang Pengembangan Desa............................................... 9
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan................................................................................... 12
2.2 Manfaat................................................................................. 13
BAB III MASALAH, AKAR MASALAH DAN ALTERNATIF
SOLUSI......................................................................................... 14
BAB IV METODE PELAKSANAAN...................................................... 15
BAB V HASIL KEGIATAN (MATRIKS)............................................... 17
BAB VI TANTANGAN DAN HAMBATAN............................................. 18
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan........................................................................... 19
7.2 Saran..................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

NO. Halaman
1. Tabel 1.2.1 Realita Sumber Daya Manusia............................................ 3
2. Tabel 1.2.2 Profil Sumber Daya Alam.................................................... 4
3. Tabel 1.2.3. Realita Sarana dan Prasarana............................................... 4
4. Tabel 1.2.4. Profil Aktivitas Ekonomi Masyarakat................................. 5
5. Tabel 1.2.5. Profil Kelembagaan Sosial, Ekonomi, Budaya dan
Kebijakan Pemerintah............................................................................. 6
6. Tabel 3.1. Identifikasi Masalah dan Alternatif Solusi............................. 14
7. Tabel 4.1. Rincian Program Kerja........................................................... 15
8. Tabel 6.1. Tantangan dan Hambatan....................................................... 18

6
7
DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Desa


2. Struktur Organisasi Posko
3. Program Kerja
4. Time Schedule
5. Absen
6. Rencana dan Realisasi Program Kerja
7. Grafik Capaian Program Kerja
8. Surat Keterangan Melaksanakan Program
9. Dokumentasi

8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Profil Desa Wakontu

Desa Wakontu merupakan salah satu dari 7 desa di wilayah kecamatan


Wadaga yang terletak pada ketinggian  20 m dari permukaan laut. Berjarak  15
Km dari ibu kota Kabupaten Muna Barat dengan luas wilayah  0.6 Km2 dengan
batas batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Lakanaha dan Desa

Katangana
2. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Latompe
3. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Lasosodo
4. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Katobu dan Desa Kampani
Desa Wakontu mempunyai 2 Dusun, yaitu:
1. Dusun Gambara
2. Dusun Kulasa

Berdasarkan data penduduk tahun 2017 Desa Wakontu berjumlah 803 jiwa
yang terdiri atas 202 KK dengan mata pencaharian penduduk mayoritas Petani
dan Peternak.
Organisasi masyarakat yang ada di Desa Wakontu antara lain PKK, dan
Karang Taruna, namun organisasi Karang Taruna sudah tidak aktif lagi dalam
kehidupan masyarakat serta semua masyarakat Desa Wakontu menganut agama
Islam. Potensi Sumber Daya Alam yang dapat dikembangkan di Desa Wakontu
adalah kacang tanah, jagung, kelapa, coklat, kopi, mangga, rambutan, langsat
jambu, pisang, ubi dan keladi. Hasil peternakan berupa ternak potong (sapi,
kambing, ayam, dan bebek) serta kaya akan ekosistem hutan sehingga mayoritas
penduduk Wakontu bermata pencaharian petani dan peternak.

1.2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pemanfaat

Pada umumnya masyarakat Desa Wakontu memiliki sifat gotong royong


yang sangat tinggi dari segi adat istiadat maupun ritual keagamaan, pernikahan

1
dan kematian. Hal ini muncul ketika ada salah seorang warga mengalami suatu
musibah misalnya kematian maka tanpa dikomando masyarakat akan datang
secara sukarela memberi bantuan baik dalam bentuk materi maupun dalam bentuk
lainnya. Kondisi lingkungan masyarakat Wakontu belum tertata dengan baik di
lihat dari masyarakat banyak membuang sampah sembarangan sehingga
mencemari lingkungan sekitar.
Kekayaan sumber daya dimilik oleh desa Wakontu menimbulkan daya tarik
bagi berbagai pihak untuk memanfaatkan secara langsung atau untuk meregulasi
pemanfaatnya karena secara sektoral memberikan sumbangan yang besar dalam
kegiatan ekonomi khususnya peternakan, perkebunan dan kehutanan. Rata-rata
penduduk Wakontu bermata pencaharian di sektor pemanfaatan sumber daya
hutan, perkebunan, dan peternakan. Di desa Wakontu belum ada usaha berbasis
perusahaan, kecuali beberapa usaha yang masih berbasis rumah tangga seperti
usaha warung usaha sembako, usaha pengada hasil hutan dan peternakan dan lain-
lain. Secara garis besar realita SDM, SDA dan sarana prasarana, aktivitas ekonomi
dan profil kelembagaan desa Wakontu dapat di lihat dari tabel berikut ini :
Tabel 1.2.1 Realita Sumber Daya Manusia

No Sumber Daya Manusia Jumlah Ket

1 Jumlah penduduk ( jiwa ) 803 jiwa


Laki-laki 401 jiwa
Perempuan 402 jiwa
Rasio
Jumlah kepala keluarga 205 KK
Kepadatan ( jiwa ) -
2 Tingkat pendidikan
Tamat SD 142 orang
Tamat SLTP 140 orang
Tamat SLTA 257 orang
Tamat Perguruan Tinggi 26 orang

3 Struktur Pekerjaan ( orang )

2
Petani 144 orang
PNS 15 orang
Pensiunan 5 orang
Pengrajin 6 orang
Pedagang 1 orang
Peternak 3 orang
Guru Honor 6 orang
Pegawai Honor 6 orang
Wartawan 1 orang
Penerima pensiun 3 orang
Sumber: Data Desa Wakontu Tahun 2017

Tabel 1.2.2 Profil Sumber Daya Alam


Ket
No Sumber Daya Alam Hayati Jumlah
1. Tanaman Pangan/Palawija
Jagung Sedang
Padi / gabah Kurang
Umbi-umbian (ubi kayu, ubi jalar, keladi,
Sedang
dsb)
Sayur-sayuran (Bayam, Kangkung, sawi,
Sedang
kol, terong, kacan panjang, Tomat, cabe)
2. Tanaman Perkebunan/Holtikultura
Kelapa Melimpah
Coklat Sedang
Jambu Air Sedang
Kopi Sedang
Rambutan Sedang
Langsat Sedang
Pisang Melimpah
Kacang tanah Melimpah
Jagung Melimpah
Mangga Kurang
Keladi Kurang
4. Hasil peternakan
Unggas (ayam, bebek, dsb) Sedang
Ternak potong (kambing, sapi, dsb Melimpah
5. Ekosistem

3
Ket
No Sumber Daya Alam Hayati Jumlah
Hutan alami Melimpah
Hutan bakau Kurang
Sumber: Data Desa Wakontu Tahun 2017
Tabel 1.2.3 Realita Sarana dan Prasarana
Realita
No Jumlah Ket
Sarana Dan Prasarana
1. Jumlah Sarana Pasar Tiadak ada
2. Transportasi
Jenis jalan Aspal
Alat transportasi darat Mobil dan motor
Alat transportasi laut -
Jenis pelabuhan Dermaga
3. Sarana Pendidikan
Jumlah TK 1 Unit
Jumlah SD ( unit ) 1 Unit
Jumlah SLTP 1 Unit
Jumlah SLTA -
4. Sarana Kesehatan
Jumlah Posyandu ( unit ) 1 Unit
Puskesmas ( unit ) -
5. Sarana Keagamaan
Mesjid 1 Unit
Mushollah -
Gereja -
6. Sarana Air Bersih
Sumur Ya
Mata Air 1 Unit
7. Sumber Listrik
PLN YA
Swadaya -
Tenaga Surya -
8. Sarana Olahraga
Lapangan Bola Voli 1 Unit
Sumber: Data Desa Wakontu Tahun 2017
Tabel 1.2.4 Profil Aktifitas Ekonomi Masyarakat
NO AKTIVITAS EKONOMI JUMLAH KET
1. Produksi Hasil Per Unit Usaha
Jaringan insang -
Pukat/giil net -
Pancing tangan -
Purseine/redi -
Budidaya rumput laut -

4
Kebun jati -
Kebun 40 Ha
Ladang -
Ternak unggas 400 Ekor
2. Pemasaran Hasil Ikan
Jml.permintaan dalam desa Banyak
Jml.Pembeli ( perorangan ) 27 jiwa
3 Pemasaran Hasil Pertanian/Perkebunan
Jml.Permintaan dalam desa Sedang
Jml.Pembeli ( perorangan ) Sedang
Jml.Penawaran dalam desa Melimpah
Jml.Penawaran dari tempat lain Sedang
Strategi pemasaran Langsung
Sumber dana yang di gunakan Modal
sendiri
4 Pemasaran Hasil Peternakan
Jml.Permintaan dalam desa Sedang
Jml.Pembeli ( perorangan ) Banyak
Jml.Penawaran dalam desa Sedang
Jml.Penawaran dari tempat lain Sedang
Strategi pemasaran Langsung
Sumber dana yang di gunakan Modal
sendiri
Sumber: Data Desa Wakontu Tahun 2017
Tabel 1.2.5 Profil Kelembagaan Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Kebijakan
Pemerintah
Realita Kelembagaann Sosial Ekonomi
No Jumlah Ket
Budaya & Kebijakan Pemerintah
1 Kelembagaan Sosial
LPM/LKMD -
Karang Taruna 1
Jumlah Dasa Wisma 4
Jumlah Parpol -
2 Kelembagaan Ekonomi
Jumlah Koperasi/BUMDES -
Jumlah Lembaga Keuangan Mikro -
Jumlah Rentenir -
Kelompok simpan pinjam -
3 Adat Istiadat/budaya
Upacara penggunaan Alat Tangkap Tidak ada
Kepercayaan terhadap supra natural Ada
Upacara perkawinan Ada
Upacara sunatan Ada
4 Kebijakan/Peraturan Pemerintah

5
Peraturan desa Ada
Perlindungan daerah pesisir dan laut Tidak ada
Perlindungan hutan Tidak ada
Pemasaran hasil bumi Tidak ada
Siswasmas pesisir & laut Tidak ada
Sumber: Data Desa Wakontu Tahun 2017

1.3. Potensi dan Masalah Desa


a. Potensi Desa

Potensi desa adalah segala sumber daya alam dan sumber daya manusia
yang terdapat dan tersimpan di desa yang dapat di manfaatkan untuk
kelangsungan dan perkembangan desa. Potensi desa terdiri dari potensi fisik dan
nonfisik.
Desa Wakontu memiliki berbagai potensi dalam penunjang kelangsungan
hidup masyarakat, baik itu potensi umum maupun potensi khusus. Kaitannya
dengan hal tersebut maka perlu adanya perencanaan yang disusun bersama
melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana
Kerja Pembangunan Desa ( RKPDes).
Berdasarkan gambaran secara umum kondisi Desa Wakontu baik keadaan
geografis, keadaan iklim, keadaan sosial maupun keadaan ekonomi yang ada di
Desa Wakontu dapat diuraikan beberapa potensi desa yang menjadi keunggulan
desa yang dapat digunakan masyarakat dalam kelangsungan hidup. Potensi desa
yang dimaksud meliputi:
1. Potensi Sumber Daya Alam.
- Desa Wakontu merupakan daerah dataran rendah yang

didalamnya mengadung potensi tanah yang subur yang sangat

cocok untuk dikembangkan sebagai kawasan peternakan,

pertanian dan perkebunan seperti jagung, kacang-kacangan, umbi-

umbian dan sayur-sayuran.


- Desa Wakontu berada dipesisir pantai di wilayah teluk Lasongko

yang memungkinkan masyarakat mengembangkan usaha

6
dibidang perkebunan dan peternakan baik sebagai petani sayur,

petani jagung, petani kacang tanah, peternak sapi, pertenak

kambing, peternak ayam, dan peternak bebek. Hal ini menjadikan

80 % masyarakatnya hidup disektor tersebut.


2. Potensi Sumber Daya Manusia.
- Dilihat dari sumber daya manusia masyarakat Wakontu berada

rata-rata dimana mayoritas penduduknya berpendidikan SD, SMP

SLTA, dan S1, tetapi dalam hal pekerjaan didalamnya terdapat

berbagai profesi baik sebagai petani, peternak, pedagang dan

sebagian kecil PNS dan pejabat.


- Dalam hal pelaksanaan pembangunan desa di Desa Wakontu

banyak tenaga kerja yang profesional yang telah berpengalaman

berpartisipasi dalam berbagai program.


- Dibidang pembangunan Desa Wakontu memiliki beberapa potensi

yang dapat dikembangkan sebagai sumber pendapatan desa seperti

tambatan perkayuan dan sarana air bersih.


b. Masalah Desa

Adapun masalah atau permasalahan yang dihadapi oleh Desa Wakontu saat
ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Belum optimalnya pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) yang

ada di wilayah Desa Wakontu, di mana sebagian besar pemanfaatan

sumber daya alamnya hanya untuk dikonsumsi dan sebagian

kecilnya dijual.
- Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat mengelola

Sumber Daya Alam (SDA) yang ada.


- Kurangnya kesadaran masyarakat desa dalam hal pelaksanaan

program pembangunan pedesaan yang dilaksanakan oleh

7
pemerintah desa, baik pembangunan jangka pendek, jangka

menengah maupun jangka panjang.


- Masih banyaknya masyarakat desa yang masuk dalam ketegori

Rumah Tangga Miskin.

Pelaksanaan pembangunan di Desa Wakontu dalam kurun waktu sebelum


tahun 2012 masih menggunakan sistem pembangunan Top down sehingga tidak
terlalu menyentuh atau tidak dapat menjawab apa yang menjadi permasalahan
dalam masyarakat.

1.4. Peluang Pengembangan Desa


1.4.1 Program Unggulan Desa Wakontu

Arah kebijakan pembangunan Desa Wakontu dalam masa 5 tahun kedepan


adalah mewujudkan peningkatan bidang penyelenggaraan pemerintahan desa,
bidang pembangunan infrastruktur perdesaan baik sarana prasarana umum, sarana
pendidikan, sarana kesehatan serta sarana dan prasarana lain seperti pembangunan
dibidang pertanian, perkebunan, dan peternakan, peningkatan bidang pembinaan
keagamaan dan peningkatan bidang pemberdayaan masyarakat terutama dalam
hal peningkatan ekonomi melalui pemanfaatan potensi sumber daya lokal serta
peningkatan kapasitas pelayanan masyarakat.
Dengan melihat potensi yang ada maka pemerintah desa Wakontu
mempunyai program ungulan dalam pengembangan aset desa. Program-program
itu antara lain pengembangan produk unggulan desa yang berupa hasil-hasil
hutan, perkebunan dan peternakan, dan membangun sarana olahraga desa. Melalui
program-program tersebut dapat memberikan sinergi dan sumbangsi yang besar
dari segi ekonomi maupun sosial sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan
warga desa Wakontu.
1.4.2 Kekuatan

8
Desa Wakontu umumnya mengandalkan hasil hutan, perkebunan dan
perternakan seperti kayu, jagung, kacang-kacangan, umbi-umbian, sayur-sayuran
sapi, kambing, ayam dan bebek yang menunjang perekonomian masyarakat desa
tersebut.
1.4.3 Kelemahan

Kelemahan-kelemahan yang dimiliki masyarakat Desa Wakontu dalam


bidang kehutanan, perkebunan dan peternakan antara lain :
a. Masyarakat yang kurang inovatif dalam pengembangan potensinya

sehingga hasilnya kurang maksimal yang menjadi penunjang

kebutuhan ekonomi keluarga.


b. Tidak maksimalnya fungsi Karang Taruna dan BPD, serta tidak

adanya lembaga BUMDes dan LPMM sebagai wadah pemasaran dan

sebagai lembaga keuangan desa sehingga peningkatan aset desa tiap

tahun kadangkala mengalami penurunan.


c. Kurangnya keterlibatan masyarakat kecil dan minoritas dalam

perencanaan pembangunan.
d. Kurangnya partisipasi masyarakat dengan kegiatan pemerintahan
1.4.4 Peluang

Adapun peluang yang dimiliki masyarakat Desa Wakontu dalam bidang


kehutanan, perkebunan dan peternakan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi
bila di olah dan di pasarkan dengan maksimal akan mendapatkan keuntungan
yang tinggi yang menambah ekonomi masyarakat Wakontu ditambah dengan
tanahnya yang cukup subur.
1.4.5 Tantangan Pengembangan Desa

Tantangan pengembangan Desa Wakontu yaitu kurangnya partisipasi


masyarakat dalam program yang dijalankan pemerintah sehingga secara tidak
langsung menghambat pembangunan di Desa Wakontu.

9
10
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan KKN-P adalah :


1. Tujuan Umum
a. Menghasilkan sarjana berkompetensi dengan aplikasi yang telah

ada, untuk memecahkan masalah yang ada disekitarnya secara

pragmatis dan interdisipliner.


b. Mendekatkan Perguruan Tinggi Kepada Masyarakat dan lebih

menyesuaikan pendidikan tinggi kepada tuntutan pembangunan

nasional.
c. Mempercepat gerak pembaharuan dan mempersiapkan kader-

kader pembangunan di pedesaan


2. Tujuan khusus
a. Memberikan pelatihan tentang pengisian pembukuan kepada

pengusaha UMKM untuk memudahkan mengetahui keadaan

keuangan usaha yang sedang di jalankan.


b. Menciptakan masyarakat yang sadar akan pentingnya

melakukan pencatatan pembukuan dalam UMKM


c. Memudahkan perangkat desa saat ini dan kedepannya

mengetahui apa saja aset yang menjadi milik desa dan bisa

diketahui oleh warga desa Wakontu.


d. Membantu menjalankan program unggulan desa berupa

pengembangan Aset desa melalui kegiatan pemanfaatan

BUMDes sebagai lembaga keuangan desa dan sarana dalam

meningkatkan taraf ekonomi masyarakat


2.2 Manfaat

11
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan adalah :
1. Dapat menumbuhkan rasa bersosialisasi terhadap masyarakat dan

mampu memberikan sumbangsih keilmuan yang telah diperoleh dari

perkuliahan.
2. Membantu kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dengan cara

memberikan ilmu pengetahuan ekonomi (akuntansi) tentang

pembukuan sederhana sehingga usaha mikro bisa mengetahui

keadaan keuangannya dalam jangka waktu tiap bulan yang menjadi

dasar atau tolak ukur dalam pengembangan usahanya.


3. Menambah pengetahuan masyarakat melalui pencatatan aset desa

yang lebih transparan sehingga jauh dari penyalahgunaan anggaran

desa.
4. Memiliki pengetahuan tambahan dalam mengaplikasikan disiplin

ilmu yang dimiliki yang dapat menunjang dan meningkatkan gerak

pembangunan ekonomi desa yang manfaatnya dirasakan seluruh

lapisan masyarakat desa.

BAB III
MASALAH, AKAR MASALAH DAN ALTERNATIF SOLUSI
Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan beberapa masalah-masalah,
yaitu:
Tabel 3.1 Mengidentifikasi Masalah dan Alternatif Solusi
JENIS ALTERN
N INSTITU AKAR
USAHA/KE MASALAH ATIF
O. SI MASALAH
GIATAN SOLUSI

12
1. DESA Pembinaan Kurang Terbatasnya Pembinaan
Pencatatan Jelasnya Pengetahuan Pencatatan
Aset Desa Pencatatan Aset Perangkat Aset Desa
Desa dari desa dalam Untuk
Perangkat Desa Bidang Perangkat
dan Rendahnya Akuntansi Desa
Kepedulian Khususnya
Pencatatan aset Mengenai
desa Pencatatan
Kepemilikan
Aset Desa

2. KIOS Pemberian Rendahnya Kelemahan Pemberian


VIRLY Dan Pengetahuan Ilmu Dalam Dan
Pelatihan Pembukuan Bidang Pelatihan
Format Yang Baik Akuntansi Pengisian
Pembukuan Dalam Ilmu Format
Sederhana Akuntansi Pembukua
n
Sederhana
Pada Kios
Virly

13
BAB IV
METODE PELAKSANAAN

4.1 Rincian Program Kerja


Tabel 4.1 Rincian Program Kerja
No
Jenis Kegiatan Rencana Realisasi Ket
.
Pembinaan Pencatatan Aset
3 kali 3 kali
1 Desa Untuk Perangkat Desa Tuntas
Petemuan Petemuan

Pemberian dan Pelatihan


3 Kali 3 Kali
2 Pengisian Format Pembukuan Tuntas
Pertemuan Pertemuan
Sederhana Pada Kios Virly

4.2 Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam pelaksanaan


kegiatan ada 3 cara yaitu:
1. Observasi

Yaitu suatu metode pengamatan yang dilakukan oleh mahasiswa secara


langsung untuk mengetahui atau mendapatkan data (Permasalahan).
2. Wawancara/Dialog

Yaitu suatu cara yang dilakukan oleh Mahasiswa untuk mendapatkan


gambaran tentang kehidupan masyarakat. Budaya masyarakat dan status sosial
masyarakat dengan cara berkomunikasi secara langsung.
3. Pelatihan

Yaitu cara atau metode yang dilakukan oleh mahasiswa melalui rangkaian
kegiatan identifikasi, pengkajian serta proses belajar yang terencana dengan upaya
untuk mengembangkan kemampuan masyarakat mengenai pembukuan sederhana
dan pencatatan atas kepemilikan aset desa

4.3 Strategi

14
Strategi yang kami gunakan dalam pelaksanaan kegiatan KKN-P angkatan
XXXVII T.A. 2017/2018 di Desa Wakontu khususnya di beberapa lingkungan
dengan menjalin kerjasama antara mahasiswa KKN-P dengan pemerintah, tokoh
adat, tokoh agama, dan masyarakat umum lainnya yang memiliki keterkaitan erat
dengan program kerja yang dilaksanakan.

15
BAB V
HASIL KEGIATAN (MATRIKS)

Laporan pelaksanaan untuk kegiatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Plus


(KKN-P) Unidayan Angkatan XXXVII Tahun Akademik 2017/2018 Desa
Wakontu Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat dapat dilihat pada laporan
Koordinator Desa terlampir dalam laporan ini, akan tetapi juga dapat digambarkan
secara garis besarnya tentang hasil-hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa KKN-
Plus.
Berdasarkan hasil rancangan pelaksanaan kegiatan yang telah disahkan
dalam seminar pada program Tingkat Desa dan Tingkat Kecamatan, ada kegiatan
yang dilakukan diluar rencana kerja yang telah disepakati dan kami laksanakan
dengan tidak menghambat Program kerja yang telah disepakati dan berjalan cukup
baik dengan penilaian 100% atau dapat dikatakan bahwa kegiatan Mahasiswa
KKN-Plus di Desa Wakontu Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat
dilaksanakan sesuai dengan rancangan kegiatan yang telah disepakati bersama
melalui seminar desa.
Adapun mengenai pelaksanaan kegiatan mahasiswa KKN-Plus Angkatan
XXXVII Tahun Akademik 2017/2018 Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau
yang berlokasi di Wakontu Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat terlampir.

16
BAB VI
TANTANGAN DAN HAMBATAN

Tantangan dan hambatan yang dihadapi mulai dari penyusunan rencana


kerja, pelaksanaan kegiatan dan pelaporan hasil kegiatan selama berada di Lokasi
KKN-Plus yakni di Desa Wakontu Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat
yaitu dapat dilihat dalam bentuk Tabel Sederhana di Bawah ini:
Tabel 6.1 Tantangan dan Hambatan
No Jenis Kegiatan Tantangan Hambatan

1 Pembinaan Pemahaman Dari Terbatasnya


Pencatatan Aset Perangkat Desa Mengenai Pengetahuan
Desa Untuk Pencatatan Kepemilikan Perangkat Desa
Perangkat Desa Aset Desa Masih Perlu Mengenai Akuntansi
Dikembangkan Sehingga Khususnya Mengenai
Aset Desa Lebih Pencatatan
Transparan. Kepemilikan Aset
Desa

2 Pemberian dan Pemahaman Dari Pelaku Minimnya


Pelatihan Usaha yang Masih Perlu Pengetahuan
Pengisian Format Dikembangkan Akan Mendasar Mengenai
Pembukuan Pentingnya Melakukan Adminstrasi Dari
Sederhana Pada Pembukuan Sederhana Pelaku Usaha
Kios Virly Demi Kemajuan Usahanya. Terutama Dalam
Pembukuan
Sederhana

BAB VII

17
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam laporan KKN-P adalah sebagai


berikut :
a. Pada hakikatnya KKN-P yang dilakukan oleh Unidayan Baubau

merupakan wujud dan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi

khususnya pada ditum pengabdian masyarakat yang bersifat langsung dan

nyata.
b. Keberadaan KKN-P di tengah-tengah masyarakat, dapat memberikan

dorongan atau motivasi dalam mencerdaskan masyarakat.


c. KKN-P pada prinsipnya membantu pelaksanaan program pemerintah baik

pembangusnan fisik maupun pembangunan non fisik yang diharapkan

langsung dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat


d. Kuliah Kerja Nyata Plus (KKN-P) merupakan suatu kegiatan yang

dilaksanakan mahasiswa yang bersentuhan langsung dengan masyarakat

melalui bimbingan universitas dari pemerintah daerah dengan tujuan agar

keluaran atau hasil perguruan tinggi (Sarjana), berguna bagi masyarakat

karena mahasiswa merupakan innovator, dinamisator, dan motivator.


e. Kuliah kerja Nyata Plus (KKN-P) harus dapat membawa perubahan dan

pendekatan baik pada diri sendiri maupun pada masyarakat dalam

menunjang pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah.


f. Dengan adanya kegiatan KKN-P, Hubungan antara lembaga perguruan

tinggi sebagai sumber ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan

pemerintah kecamatan setempat semakin baik sehingga di berbagai bidang

pembanggunan akan terintegrasi.


7.2 Saran

18
a. Diharapkan agar segala masalah yang kami temukan dimasyarakat agar

menjadi bahan perbandingan untuk dijadikan rekomendasi kepada instansi

yang terkait sehingga pelaksanaan pembangunan khususnya di Desa

Wakontu dapat berjalan dengan baik dari sebelumnya.


b. Diharapkan kepada panitia agar dapat memberikan pembekalan secara

lebih maksimal, serta kepada pihak Universitas untuk menyesuaikan

penempatan KKN-P sesuai potensi dan sumberdaya daerah masing-

masing, salah satu contoh adalah Desa Wakontu dengan sumberdaya

unggulan dari segi Kehutanan, maka perlunya anggota KKN-P dari

Fakultas Pertanian
c. Diharapkan kepada pemerintah Muna Barat dan masyarakat dapat

memperhatikan kondisi wilayahnya agar dapat meningkatkan taraf hidup

masyarakatnya; serta kepada warga masyarakat Desa Wakontu agar dapat

meningkatkan kerjasama antara sesama masyarakat dan dengan

pemerintah untuk membangun desa kearah yang lebih baik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Plus. Lembaga Penelitian
Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM). Universitas Dayanu Ikhsanuddin
Baubau. 2017

Struktur Organisasi Desa Wakontu. Wadaga : 2017

Profil Desa Wakontu, Wadaga : 2015


Dokumentasi Kegiatan

Pembinaan Pencatatan Aset Desa Untuk Perangkat Desa


Pemberian Dan Pelatihan Pengisian Format Pembukuan Sederhana Pada
Kios Virly

Anda mungkin juga menyukai