Anda di halaman 1dari 33

TUGAS PRAPAUD FISIKA UMUM

1. JANGKA SORONG

A. Pengertian

Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang,


tebal, kedalaman lubang dan diameter luar maupun diameter dalam suatu benda
dengan batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong mempunyai dua rahang, yaitu
rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang tetap dilengkapi dengan skala
utama, sedangkan pada rahang sorong terdapat skala nonius ata skala vernier.
Skala nonius mempunyai panjang 9 mm yang terbagi menjadi 10 skala dengan
tingkat ketelitiann0,1 mm.
Sumarsono, Joko. Fisika untuk SMA/MA Kelas X Jakarta : CV Teguh Karya
B. Spesifikasi

Terdiri dari dua bagian, bagn diam dan bagian bergerak. Pembacaan
hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna
maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display
digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm untuk
jangka sorong dibawah 30 cm dan 0.01 untuk yang diatas 30 cm.

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, vol 13 Edisi 1 mei 2012

C. Bagian – Bagian Alat

http://www.sarjanaku.com/2010/10/jangka-sorong.html

Keterangan gambar :

1. Untuk pengukuran diameter luar


2. Untuk pengukuran diameter luar
3. Untuk pengukuran kedalaman lubang selinder
4. Permukaan tumpuan
5. Badan jangka sorong
6. Nonius geser

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
7. Skala utama
8. Skala nonius
9. Pengunci nonius
10. Kerangka permukaan

D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat

 Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar.


 Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang
(pada pipa, maupun lainnya).
 Untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada suatu benda.

E. Prinsip Kerja Alat

Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil dalam
milimeter (1mm = 0,1 cm) dan skala nonius.

Besarnya setiap skala dalam skala nonius juga menyatakan ketelitian jangka sorong
tersebut.yaitu:

 Apabila panjang skala nonius 9 mm yang dibagi menjadi 10 Bagian yang sama
maka mengakibatkan beda satu bagian skala nonius dengan satu bagian skala
utama sebesar 1/10 bagian atau 0,1 mm, sehingga ketelitian jangka sorong ini
sebesar 0,1 mm atau 0,01cm.
 Apabila panjang skala nonius 9 mm yang dibagi menjadi 20 bagian yang sama
maka mengakibatkan beda satu bagian skala nonius dengan skala
utama sebesar 1/20 bagian atau 0,05 mm,sehungga ketelitiannya sebesar 0,05
mm. Pada gambar di bawah ini perhatikan jumlah garis pembaginya.
 Apabila panjang skala nonius sebesar 9 mm yang dibagi menjadi 50 bagian yang
sama mengakibatkan beda skala nonius dengan satu bagian skala utama 1/50
bagian atau 0,02mm,dengan demikian ketelitian jangka sorong menjadi
0,02mm.
 Apabila kunci pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat
digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak
diukur panjang atau diameternya maka dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang
ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara langsung
dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm(0,1cm) kemudian
menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu
cm (0,001cm).

http://birohmah.unila.ac.id/prinsip-kerja-jangka-sorong/

F. Cara Menggunakan

berikut ini cara menggunakan jangka sorong dalam beberapa langkah.

1) Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan
rahang geser bekerja dengan baik. Sobat hitung jangan lupa untuk cek ketika

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka
nol sobat bisa mensettingnya.
2) Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan
permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel
yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran.
3) Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai
dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.

Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter.

Mengukur diameter sama seperti pengukuran sebelumnya, bedanya kalau tadi


menggunakan rahang bagian bawah, untuk pengukuran diameter menggunakan rahang
atas. Cara Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda (cincin) yang
akan diukur diameternya. Tarik rahang geser hingga kedua rahang menempek dan
menekan bagian dalam benda. Patikan bahwa dinding bagian dalam benda tegak lurus
dengan skala dalam artian benda jangan sampai miring.

Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman

Cara menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur
panjang benda dan diameter. Sobat hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur
kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga menyentuk permukaan
dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam keadaan statis
(tidak Bergeser)

Setelah kita tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong, sekarang bagaimana
cara membaca jangka sorong (pengukurannya)? Berikut

Cara Membaca Jangka Sorong

 Lihat skala utama, sobat lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di
skala nonius. Bisa menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama
bisa juga tidak. Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada
tahap ini sobat hitung baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm
 Lihat Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di
skala utama. Pengukuran ini punya ketelitian hingga 0,1 mm
 Jumlahkan

http://dianafisdas.blogspot.com/2014/11/macam-macam-alat-ukur.html

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
G. Jenis dan Macam-macam Alat

1) Jangka Sorong Dial

Digunakan untuk mengukur ketebalan, panjang, bidang bertingkat serta


kedalaman lubang pada benda kerja.

2) Jangka Sorong Ketinggian ( Height Gauge)

Berfungsi untuk mengukur ketinggian permukaan benda kerja serta bisa


digunakan untuk marking benda kerja.

3) Jangka Sorong Pipa

Digunakan untuk mengukur ketebalan sebuah lubang/pipa pada benda kerja


dan juga tebal plat yang melengkung.

4) Jangka Sorong Posisi dan Lebar Alur

Digunakan untuk mengukur lebar alur dan posisi alur terhadap tepi atau alur
lain.

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
5) Jangka Sorong Kedalaman

Digunakan ntuk mengukur kedalaman,lebar dan posisi alur terhadap tepi


atau alur lainya (dengan ujung berkait).

6) Jangka Sorong Ulir

Digunakan untuk mengukur ulir dalam dan ulir luar.

http://www.mealabs-alatukur.com/2018/02/mengenal-jenis-jenis-jangka-
sorong.html

H. K3
 Jangka Sorong dan benda ukur harus dalam keadaan bersih.
 Tempatkan jangka sorong pada tempat yang aman sehingg tidak mudah
jatuh atau tertimpa benda yang lain.
 Jangan hanya menggunakan ujung rahang bila melakukan pengukuran.

I. Praktikum

2. Mikrometer Sekrup

A. Pengertian

Mikrometer Sekrup atau dalam bahasa asing disebut micrometer screw


gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran panjang yang
terdiri atas poros tetap yang berperan sebagai skala utama dan poros putar
yang berperan sebagai skala nonius. Tingkat ketelitian mikrometer sekrup ini
mencapi 0,01 mm dan mampu mengukur ketebalan atau diameter benda yang
sangat kecil dengan presisi dengan batas maksimal panjang benda 25 mm.
https://www.fisikabc.com/2017/04/mikrometer-sekrup-bagian-1.html

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
B. Spesifikasi

Mikrometer sekrup terdiri atas rahang utama sebagai skala utama dan
rahang putar sebagai skala nonius. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Setiap kali
skala nonius diputar 1 kali, maka skala nonius bergerak maju atau mundur
sejauh 0,5 mm. Ketelitian micrometer sekrup adalah setengah dari skala
terkecilnya. Satu skala nonius memiliki nilai 0,01 mm. Hal ini dapat diketahui
ketika kita memutar selubung bagian luar sebanyak satu kali putaran penuh,
akan diperoleh nilai 0,5 mm skalautama. Oleh karena itu, nilai satu skala nonius
adalah0,5/50mm = 0,01 mm.

https://rikadiantoro.wordpress.com/2013/05/27/makalah-mikrometer-sekrup/

C. Bagian-bagian Alat
Berikut ini gambar bagian-bagian mikrometer sekrup

1. Frame (bingkai)
Frame ini menyerupai bentuk huruf C atau U. frame ini terbuat dari bahan logam tahan panas
dengan desain yang cukup tebal dan kuat bertujuan untuk meminimalisir terjadinya pemuaian
panjang yang bisa mengganggu proses pengukuran.
Selain itu, frame ini juga dilapisi dengan lapisan plastik guna menghindari terjadinya transfer
panas dari tangan pengukur terhadap logam saat pengukuran
2. Anvil (poros tetap)
Poros tetap berfungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur.
3. Spindle (poros gerak)
Poros gerak merupakan sebuah silinder logam yang dapat digerakkan maju-mundur, menjau
atau mendekati poros tetap.
4. Lock Nut (pengunci)
Pengunci berfungsi untuk menahan poros gerak agar tidak bergerak saat proses pengukuran
suatu benda.
5. Sleeve
Merupakan batang logam tempat terletaknya skala utama (dalam satuan mm)

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
6. Thimble
Merupakan batang logam yang dapat diputar, berukuran lebih besar dari sleeve dan merupakan
tempat terletaknya skala nonius atau skala putar (dalam satuan mm)
7. Ratchet
Berfungsi untuk mengencangkan poros gerak jika sudah menyentuh benda dengan cara diputar
searah jarum jam sampai terdengar suatu bunyi ketukan logam (tik). Untuk memastika ujung
poros gerak telah menempel sempurna dengan benda maka ratchet dapat diputar sebanyak 2-
3 putaran.

https://www.fisikabc.com/2017/04/mikrometer-sekrup-bagian-1.html

D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat


Fungsi atau kegunaan mikrometer sekrup ada empat, yaitu:
I. Untuk mengukur ketebalan suatu benda yang sangat tipis seperti
lempeng baja, aluminium bahkan kertas
II. Untuk mengukur diameter luar suatu benda yang sangat kecil seperti
diameter bantalan peluru, kabel, kawat dan sebagainya.
III. Untuk mengukur garis tengah lubang pada suatu benda yang cukup
kecil.
IV. Untuk mengukur kedalaman suatu lubang yang cukup kecil seperti
lubang pada pipa dan sebagainya.

E. Prinsip Kerja Alat

Mikrometer sekrup memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada


jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0,01 mm. Bentuk mikrometer sekrup
ditunjukkan pada gambar 1. Alat ukur ini mempunyai batang pengukur yang
terdiri atas skala dalam milimeter, dan juga sekrup berskala satu putaran sekrup
besarnya sama dengan 0.5 mm dan 0.5 mm pada skala utama dibagi menjadi
100 skala kecil yang terdapat pada sekrup.

https://rikadiantoro.wordpress.com/2013/05/27/makalah-mikrometer-sekrup/

F. Cara Menggunakan

G. Jenis dan Macam-macam Alat

Jenis-jenis mikrometer sekrup berdasarkan jenis skalanya


A. Mikrometer Sekrup Manual

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
Gambar Mikrometer Sekrup Manual
Mikrometer jenis ini, skalanya terdiri atas skala utama dan skala nonius. Sesuai namanya
peembacaan hasil pengukuran masih manual melalui serangkaian perhitungan dari hasil skala
utama dan nonius.

B. Mikrometer Sekrup Digital

Gambar Mikrometer Sekrup Digital


Skala mikrometer digital berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran dengan mikrometer
ini langsung terbaca oleh layar tanpa harus melalui proses perhitungan.
2. Jenis-jenis mikrometer sekrup berdasarkan fungsinya
A. Mikrometer Luar

Gambar Mikrometer Luar


Mikrometer luar adalah jenis mikrometer yang digunakan untuk mengukur diameter luar suatu
benda.

B. Mikrometer Dalam

Gambar Mikrometer Dalam

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
Mikrometer dalam adalah jenis mikrometer yang digunakan untuk mengukur diameter suatu
lubang.

C. Mikrometer Kedalaman

Gambar Mikrometer Kedalaman

Mikrometer dalam adalah jenis mikrometer yang digunakan untuk mengukur kedalaman suatu
lubang

H. K3

I. Praktikum
Prosedur Praktikum

 Pengukuran diameter uang koin dengan Jangka Sorong


o Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan kalibrasi jangka
sorong yang digunakan. (tanyakan pada pembimbing bagaimana cara
melakukan Kalibrasi).
o Tentukan skala terkecil dan batas ukur dari jangka sorong.
o Ukurlah diameter uang logam. Lakukan sebanyak 5 kali pengukuran.
o Rapikan kembali alat dan bahan yang digunakan.

 Pengukuran ketebalan uang koin engan Mikrometer Sekrup


o Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan kalibrasi Mikrometer
Sekrup yang digunakan. (tanyakan pada pembimbing bagaimana cara
melakukan Kalibrasi).
o Tentukan skala terkecil dan batas ukur dari Mikrometer Sekrup
o Ukurlah ketebalan uang logam. Lakukan sebanyak 5 kali pengukuran
o Rapikan kembali alat dan bahan yang digunakan.

 Pengukuran panjang, tinggi dan lebar balok tembaga dengan Mikrometer


Sekrup
o Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran, lakukan kalibrasi Mikrometer
Sekrup yang digunakan. (tanyakan pada pembimbing bagaimana cara
melakukan Kalibrasi).

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
o Tentukan skala terkecil dan batas ukur dari Mikrometer Sekrup
o Ukurlah panjang, tinggi dan lebar balok tembaga. Lakukan sebanyak 5 kali
pengukuran
o Rapikan kembali alat dan bahan yang digunakan.

https://fisikaberbagi.blogspot.com/2016/04/praktikum-mikrometer-sekrup-dan-
neraca.html

3. Neraca Digital

A. Pengertian
Neraca digital yaitu jenis neraca yang bekerja secara elektronis dengan
tenaga listrik. Umumnya neraca ini menggunakan arus lemah dan indikatornya
berupa angka digital pada layar bacaan. Neraca digital merupakan alat yang
sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang
akan digunakan.

B. Spesifikasi

Berbentuk seperti lempengan tepat untuk meletakkan benda yang akan


diukur yang pada salah satu sisi terdapat layar untuk melihat nilai massa yang
ditimbang dengan empat angka di belakang koma. Terdapat tombol on/off untuk
menyalakan dan mematikan alat.

C. Bagian-bagian Alat

1) Tombol on/off untuk mematikan dan menyalakan neraca.


2) Tombol units untuk mengubah satuan yang dipakai
3) Layar display untuk menunjukkan hasil
4) Dudukan benda untuk meletakkan benda yang akan ditimbang
5) Zero untuk mengkalibrasi alat

D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat

Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara


kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang.
Dan sering digunakan untuk menimbang emas, zat kimia, logam, bahkan

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
sekarang banyak ditemukan timbangan duduk digital seperti yang digunakan
pada beberapa supermarket.

E. Prinsip Kerja Alat

Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang
hanya timbul ditampilkan layar LCDnya. Kita mengenal neraca digital sebagai
alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang
masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi
lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi,
akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan).

F. Cara Menggunakan

 Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.


 Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi).
 Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.
 Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan
tersebut.
http://chemistry35.blogspot.com/2011/07/neraca-digital-merupakan-alat-yang.html
G. Jenis dan Macam-macam Alat
1) Timbangan counting

Timbangan ini berfungsi untuk menghitung barang – barang kecil yang


bila dilakukan akan memakan waktu. Semisal Baut dan Mur, Kancing,
Tablet obat dll. Kerja timbangan ini adalah dengan menimbangkan sample
dulu ketimbangan. Semisal 10 biji kancing. Selanjutnya berat kancing itu
akan disimpan didalam memori timbangan itu untuk jumlah 10 kancing.
Setelah itu berapapun kancing yang dimasukan kedalam timbangan akan
bisa dihitung berat dan jumlahnya oleh timbangan tersebut.

2) Timbangan Hewan/ternak

Dinamakan timbangan ternak karena kegunaan timbangan ini untuk


menimbang hewan ternak semisal sapi, kerbau, kambing dll. Perbedaan
timbangan ternak elektronik dengan timbangan elektronik lain adalah
adanya fungsi HOLD / PEAK HOLD disamping memang tempat
timbangnya yang juga berbeda. Fungsi HOLD adalah fungsi dimana bila
didapat angka yang sering menunjuk maka angka tersebut otomatis berhenti
dan mengunci. Sedang fungsi PEAK HOLD adalah sama dengan HOLD
akan tetapi angka berhentinya pada saat timbangan mendapatkan angka
tertingginya. Fungsi-fungsi ini diterapkan pada timbangan ternak karena
bila hewan ternak ditimbang pasti akan bergerak-gerak terus. Bergeraknya
benda diatas timbangan akan menyebabkan angka tidak bisa stabil.

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
3) Timbangan Lantai

Dinamakan timbangan lantai awal mulanya karena timbangan ini


biasanya ditanam dilantai yang dibuat kolam, jadinya timbangan tersebut
akan rata dengan lantai. Biasanya barang yang akan ditimbang di foor Scale
ini adalah barang dengan beban berat. Barang tersebut dibawa dengan
memakai kereta dorong. Jadi disitu karena timbangan rata dengan lantai
maka kereta tinggal disorong ketempat timbang kemudian barang ditaruh
ditimbang dan kereta keluar. Timbangan tersebut bisa dibuat dengan
memenuhi permintaan pesanan dari sipemakai.

https://www.timbanganindonesia.com/news_and_event/detail/153/macam-macam-
timbangan-digital.html

H. K3

Sebelum neraca digital digunakan maka piringan tempat benda harus


dibersihkan terlebih dahulu dengan kain bersih atau tisu agar hasil pengukuran
massa tidak dipengaruhi oleh partikel lain. Setelah penimbangan selesai,
matikan neraca digital kemudian simpan kembali ke rak penyimpanan alat
sesuai dengan inventaris alat.

I. Praktikum

4. Neraca Empat Lengan

A. Pengertian
Neraca ohaus pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Ohaus seorang ilmuwan asal
New Jersey, Amerika Serikat pada tahun 1912. Neraca ohaus merupakan salah satu alat
ukur besaran fisika yaitu massa. Neraca ohaus digunakan untuk menimbang massa suatu
benda dalam praktik laboratorium. Neraca ini sering digunakan dalam pengukuran
laboratorium karena memiliki tingkat ketelitian yang tinggi yaitu mencapai 0,01 gram.

B. Spesifikasi
Neraca ohaus ada tiga macam, yaitu neraca 2 (dua) lengan, neraca 3 (tiga) lengan, dan
neraca 4 (empat) lengan. Pengukuran massa di laboratorium biasanya menggunakan
neraca ohaus yang memiliki 3 lengan atau 4 lengan. Neraca tiga lengan umumnya memiliki
kapasitas 610 gram dengan ketelitian 0,1 gram. Setiap lengan pada neraca memiliki skala
dengan beban geser (anting) sebagai kilogram standar. Lengan pertama (depan) memuat
angka satuan dan sepersepuluhan yaitu 0 – 10 gram. Lengan kedua (tengah) memuat angka
ratusan yaitu 0 – 500 gram. Dan lengan ketiga (belakang) memuat angka puluhan yaitu
0 – 100 gram dengan skala terkecil 0,1 gram.

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
C. Bagan-bagian Alat

 Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk
mengenolkan atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.
 Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan
benda yang akan diukur massanya.
 Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang
berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser dan setiap
lengan neraca memilikinya.
 Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu.
Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-masing lengan
menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
 Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan
pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.

D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat

Fungsi Neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam dalam
praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan
neraca ini adalah 311 gram.
http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-neraca-ohaus/

E. Prinsip Kerja Alat

Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan
dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca
itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser
posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh
atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan
masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam
keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip
kerja tuas.

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
F. Cara Menggunakan

a. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat (anting)
pada lengan depan, tengah, dan belakang ke sisi kiri dan dan putar tombol
kalibrasi sampai garis kesetimbangan mengarah pada angka nol.
b. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
c. Letakkan benda yang akan diukur massanya di tempat yang tersedia pada neraca
(tempat beban).
d. Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang
terkecil yaitu dimulai dari lengan yang menunjukkan skala ratusan, puluhan,
dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang.
e. Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala
ratusan, puluhan, dan satuan atau sepersepuluhan.

https://juniorsciences.blogspot.com/2017/11/mengukur-massa-dengan-neraca-
ohaus.html

G. Jenis dan Macam-macam Alat

a. Neraca 2 lengan

https://rumushitung.com/2013/06/02/neraca-ohaus-dua-lengan-dan-tiga-
lengan/

b. Neraca 3 lengan

http://whyphonedetective.e-monsite.com/blog/laboratorium/pengertian-
timbangan-triple-beam-adalah-neraca-3-tiga-lengan.html

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
H. K3

Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal
dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena
itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30
menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat
sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.
Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol”
harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi.

Praktikum https://www.abihamid.com/2011/04/neraca-ohaus.html

5. Multimeter Digital

A. Pengertian

Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester sama
merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display digital sebagai
penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada multitester digital
merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan
antara hasil ukur dan batas ukur.

B. Spesifikasi

C. Bagan-bagian Alat

Bagian-bagian multimeter digital :

1. Display hasil pengukuran

2. Tombol function

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
3. Selector switch

4. Jack probe

5. Probe

D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat

Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam tergantung
tipe dan merk multimeter. Akan tetapi pada umumnya setiap multimeter /
multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur arus, tegangan dan
resistansi. Berikut adalah beberapa fungsi ukur yang ada pada multimeter.

a. Amper Meter
Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang
berfungsi untuk mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya
terdiri dari 2 jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan amper meter
AC. Pada multimeter analog dan digital pada fungsi ampere meter ini
saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu
arus yang akan diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter
yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada
multimeter.

b. Volt Meter

Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan listrik.
Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada fungsi
volt meter ini saklar selektor yang ada pada multimeter baik digital
maupun analog berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karenaitu
harus diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus dibawah nilai
batas ukur yang dipilih.

c. Ohm Meter

Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk
mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika yang
memiliki unsur resistansi. Pada multimeter digital saklar selektor berfungsi
sebagai bats ukur maksimum suatu resistansi yang dapat dihitung oleh
multimeter tersebut.

d. Hfe Meter

Hfe Meter tidak selalu terdapat pada setiap multimeter, fungsi Hfe meter
ini digunakan untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor. Pada
fungsi ini pada umumnya multimeter yang memiliki fungsi Hfe meter

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
dapat diguanakan untuk mengukur faktor penguatan transistor tipe NPN
dan PNP.

e. Kapasitansi Meter

Kapasitansi meter merupakan fungsi yang tidak selalu terdapat pada setiap
multimeter. Fungsi kapasitansi meter ini berguna untuk mengetahui nilai
kapastansi suatu kapasitor. Pada multimeter digital dengan fungsi
kapasitansi meter maka saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur
maksimum.

f. Frekuensi Meter

Frekuensi meter hanya terdapat pada tipe multimeter digital tertentu.


Fungsi frekuensi meter ini digunakan untuk mengetahui frekuensi suatu
sinyal atau isyarat pada suatu rangkaian elektronika.

E. Cara Menggunakan
Cara menggunakannya sama dengan multimeter analog, hanya lebih
sederhana dan lebih cermat dalam penunjukan hasil ukurannya karena
menggunakan display 4 digit sehingga mudah membaca dan memakainya.

1. Putar sakelar pemilih pada posisi skala yang kita butuhkan setelah alat ukur
siap dipakai.
2. Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur setelah disambungkan
dengan alat ukur.
3. Catat angka yang tertera pada multimeter digital.
4. Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun probenya terpasang
terbalik karena display dapat memberitahu.

http://13121002elektronikadasarbsi.blogspot.com/2013/03/pengertianfungsi-
multimeter-analog-dan.html

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
F. Jenis dan Macam-macam Alat

Ditinjau dari jenis pemilihan jangkahnya, ada dua jenis Multimeter Digital, yaitu
Manual Range, dan Auto Range. Jenis Manual Range jangkah ukur dipilih melalui
saklar selector secara manual, sedangkan pada jenis Auto Range jangkah ukur akan
menyesuaikan secara otomatis sesuai dengan besaran yang diukur.

6. Multimeter Analog

A. Pengertian
Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan
display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil
ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan
melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan
perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses
pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter /
multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
http://zonaelektro.net/mengenal-jenis-dan-fungsi-pada-multimeter/

B. Spesifikasi
Multimeter yang dalam penggunaannya masih dilakukan manual, memerlukan
langkah pengkalibrasian sebelum alatnya digunakan, mempunyai skala ukur
berupa garis-garis skala yang sudah dibuat sedemikian rupa, dilengkapi dengan
jarum penunjuk sebagai penunjuk hasil pengukuran.

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
C. Bagan-bagian Alat

D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat

a. Amper Meter

Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang
berfungsi untuk mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya
terdiri dari 2 jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan amper meter
AC. Pada multimeter analog dan digital pada fungsi ampere meter ini
saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu
arus yang akan diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter
yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada
multimeter.

b. Volt Meter

Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan listrik.
Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada fungsi
volt meter ini saklar selektor yang ada pada multimeter baik digital
maupun analog berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karenaitu
harus diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus dibawah nilai
batas ukur yang dipilih.

c. Ohm Meter

Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk
mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika yang
memiliki unsur resistansi. Pada fungsi ohm meter ini untuk multimeter
analog saklar selektor berfungsi sebagai multiplier.

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
d. Kapasitansi Meter

Kapasitansi meter merupakan fungsi yang tidak selalu terdapat pada setiap
multimeter. Fungsi kapasitansi meter ini berguna untuk mengetahui nilai
kapastansi suatu kapasitor. Pada multi meter analog yang telah memiliki
fungsi kapasitansi meter saklar selektor pada fungsi ini berfungsi sebagai
multiplier atau faktor pengali dari nilai yang ditunjukan oleh jarum meter.
http://zonaelektro.net/mengenal-jenis-dan-fungsi-pada-multimeter/

E. Cara Menggunakan
Cara Menggunakan Multimeter Analog

1. Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol


apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila
jarum belum tepat pada angka nol (0).
2. Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke arah
DC mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk mengukur
tegangan AC, dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan DC.
3. Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm
dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif dan negatif. Apabila
belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm.
4. Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna hidam
ke jolok negatif.
5. Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif dan
negatifnya karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak.

http://13121002elektronikadasarbsi.blogspot.com/2013/03/pengertianfungsi-
multimeter-analog-dan.html

F. K3
Pastikan Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna
hidam ke jolok negatif. Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik
kutub positif dan negatifnya karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak

7. Stopwach Digital

A. Pengertian

stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam kegiatan. Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai
dengan menekan tombol diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik
ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol diatas
yang kedua kali kemudian memasang lagi stopwatch pada nol. Stopwatch digital
merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk
hasil pengukuran. Waktu hasil pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik.

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
B. Spesifikasi

Stopwatch dirancang untuk memulainya dengan menekan tombol diatas dan


berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu.
Kemudian dengan menekan tombol yang sama untuk yang kedua kali kemudian
memasang lagi stopwatch pada nol.

C. Bagan-bagian Alat

 L.C.D
 4 digit tampilan waktu menunjukkan menit ("M") dan waktu detik ("S")
 Timer dapat diprogram maksimum sampai 99 menit, 59 detik dan menghitung
mundur
 Bel alarm output saat waktu menghitung mundur ke nol
 Timer ini juga dapat berfungsi sebagai memory recall

D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat


Stopwach digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan dalam
praktikum dan praktikum yang berkaitan dengan waktu kerja.

E. Prinsip Kerja Alat


Cara kerja stopwatch digital dimulai saat tombol dalam keadaan ON arus dari
sumber tegangan (baterai) akan mengalir ke komponen-komponen elektronik dalam
stopwatch digital. Komponenen-komponen elektronik tersebut yang melakukan
perhitungan waktu dan menampilkannya dalam monitor dalam bentuk angka digital.
F. Cara Menggunakan

 Menyiapkan stopwatch yang digunakan untuk mengukur.


 Memastikan stopwatch dalam keadaan nol atau dalam keadaan terkalibrasi.
 Menekan tombol start untuk memulai pengukuran, maka waktu berjalan seperti
yang ditunjukkan angka pada stopwatch digital.
 Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran.

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
 Membaca hasil pengukuran.
 Unuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol reset dan jarum akan
kembali ke nol kemudian ulangi langkah diatas.

http://www.damaruta.com/2015/02/fungsi-dan-prinsip-kerja-stopwatch.html

G. K3
Berhati-hati saat menggunakan alat jangan sampai jatuh atau terbanting, letakkan
di tempat yang aman setelah penggunaan.

8. Stopwach Analog

A. Pengertian
Stopwatch analog mempunyai penunjuk seperti jarum jam dan mempunyai dua
buah tombol yaitu tombol start/stop dan tombol kalibrasi . Perhitungan waktu pada
stopwatch analog ini berdasarkan gerakan mekanik. Sistem yang mekanik sangat sulit
diubah, (ditambah atau dikurang) karena peletakan komponen -komponennya
memerlukan presisi yang sangat tinggi.

B. Spesifikasi
Pada stopwatch analog ini tidak memakai baterai, sehingga jika sewaktu-waktu
stopwatch analog ini mati ( jarumnya tidak bergerak saat ditekan tombol start),
maka hal yang perlu dilakukan adalah memutar tombol start pada stopwatch
tersebut.

C. Bagan-bagian Alat

 Tombol start / stop, untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch.


 Tombol riset, untuk meriset stopwatch ke nol.
 Jarum besar, berfungsi sebagai jarum penunjuk dalam satuan detik
 Jarum kecil, berfungsi sebagai jarum penunjuk satuan menit

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
 Lingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari angka 1
sampai 60 dalam satuan detik
 Lingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari 5 sampai 30
dalam satuan menit.

http://infoperkakas.com/wp-content/uploads/2016/10/pengertian-
stopwatch.jpg

D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat


Stopwach digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan dalam
praktikum dan praktikum yang berkaitan dengan waktu kerja.

E. Prinsip Kerja Alat


Saat tombol start ditekan penahan pegas pertama akan terbuka sehingga gerigi
berputar dan pegas pertama akan terkalibrasi secara periodik. Sehingga jarum
bergerak.
Pada saat yang sama pegas kedua tertekan sehingga tercipta kombinasi kerja
secara mekanik. Pada saat kalibrasi penekan pegas akan membuat pegas kedua
terkalibrasi sehingga pegas pertama kembali ke tertekan seperti semula. Dan jarum
kembali ke posisi nol.

F. Cara Menggunakan

 Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur.


 Memastikan stopwatch dalam keadaan nol atau terkalibrasi.
 Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu, maka jarum besar
pada lingkaran besar akan berjalan.
 Satu putaran penuh jarum besar pada lingkaran detik sama dengan 60 detik.
Jadi satu kali putaran penuh jarum besar sama dengan satu menit. Apabila
jarum besar sudah berputar satu kali putaran penuh, maka jarum kecil akan
berada pada angka satu pada lingkaran kecil.
 Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu.
 Membaca hasil pengukuran.
 Untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol start/stop 1 kali dan
jarum akan kembali ke nol kemudian ulangi langkah 1 s/d 5.

http://www.damaruta.com/2015/02/fungsi-dan-prinsip-kerja-stopwatch.html

G. K3
Berhati-hati saat menggunakan alat jangan sampai jatuh atau terbanting, letakkan
di tempat yang aman setelah penggunaan.

9. Mistar

A. Pengertian
Mistar merupakan alat ukur panjang dan alat bantu gambar untuk menggambar
garis lurus. Pada umumnya mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
mempunyai ketelitian mengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala
terkecil yang dimiliki oleh mistar (Nurachmadani, 2009)

B. Spesifikasi
Berbentuk memanjang dan terdapat angka satuan cm dan inchi yang dapat
digunakan untuk mengukur suatu benda. Terdapat mistar yang terdapat dari kayu,
plastic, logam besi serta berbentuk seperti tali.
C. Bagan-bagian Alat

D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat

Mistar merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Banyak sebutan untuk mistar seperti penggaris dan meteran. Berikut kegunaan mistar:
1. Sebagai alat bantu pengukuran
2. Untuk mengukur panjang dan lebar benda
3. Alat bantu menggambar garis lurus

E. Prinsip Kerja Alat

Pada umumnya mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm sama dengan
jarak antara dua goresan terdekat. Oleh karena itu, banyak yang menuliskan
ketidakpastian (Δx) pada penggaris dengan ½ skala terkecilnya.

F. Cara Menggunakan

1. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat gambar).
2. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda
tepat berada di angka nol (0)
3. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di titik
nol mistar).
4. Lihat angka yang dekat dengan akhir ujung benda, pada gambar tersebut akhir
ujung benda berada di skala 2, maka panjang benca adalah 2 cm

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
5. Lihat juga setelah angka 2 ada garis-garis, lihatlah garis-garis tersebut dengan
cara menghitungnya setelah angka 2. Maka ujung benda tersebut berakhir di
garis ke 5, maka skalnya di baca 5 mm atau 0,5 cm
6. Panjang benda tesebut adalah 2 cm + 5 mm atau 2 cm + 0,5 cm. Dengan
demikian panjang benda tersebut adalah 2,5 cm atau 25 mm.

G. Jenis dan Macam-macam Alat

1. Mistar Gulung

2. Mistar Lipat

3. Mistar penggaris

https://mafia.mafiaol.com/2012/12/definisi-dan-jenis-mistar-sebagai-alat.html

H. K3
Letakkan di tempat yang aman dan mudah ditemukan
I. Praktikum
Beberapa teori atau hukum fisika yang bisa menggunakan fungsi mistar :
a. Kecepatan
Kecepatan digunakan untuk menyatakan baik besar (nilai numerik)
mengenai seberapa cepat sebuah benda bergerak maupun arah geraknya.
(Sumarno, 2009). Dalam konteks kecepatan benda yang hanya melakukan

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
perpindahan dengan jarak dekat, mistar gulung atau meteran gulung dapat
digunakan.
b. Volume
Untuk benda sederhana seperi balok dan kubus, volumenya dapat
dihitung dengan menggunakan rumus volume benda tersebut. Untuk kubus
dapat dihitung dengan rumus 𝑣 = 𝑟 3 sedangkan balok dengan rumus 𝑣 = 𝑝 ×
𝑙 × 𝑡. Untuk menghitung rusuk,panjang,lebar dan tinggi dapat menggunakan
penggaris atau mistar gulung

10. Catu Daya

A. Pengertian
Catu Daya DC merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik
bolak-balik menjadi arus listrik searah (M. Cahyadi : Jurnal rekayasa dan teknologi
elektro, Volume 10, No. 2, Mei 2016)

B. Spesifikasi
Berbentuk kotak dengan tombol power dan lubang untuk memasukan input
kabel yang akan dilakukan proses praktikum.

C. Bagian-bagian Alat

Bagian-bagian panel depan:


1. Saklar ON/OFF: untuk menyalakan dan mematikan catu daya.
2. Display LED: mengetahui apakah catu daya aktif/tidak
3. Meter tegangan dan arus, menunjukkan nilai tegangan dan arus pada terminal
keluaran.
4. Pengatur tegangan kasar dan halus.
5. Pengatur arus: setelan maksimum arus keluaran
6. terminal keluaran +; - dan Gnd.
7. (10) Setelan meter nol
8. Setelan arus
9. Lampu tanda overload

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat
Semua Power Supply atau Catu Daya mempunyai fungsi yang sama yaitu
sebagai penyearah dari AC ke DC.

E. Prinsip Kerja Alat

Pada dasarnya Catu Daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik
saja, namun ada beberapa Catu Daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi
yang lain. Daya untuk menjalankan peralatan elektronik dapat diperoleh dari berbagai
sumber. Baterai dapat menghasilkan suatu ggl dc dengan reaksi kimia. Foton dari panas
atau cahaya yang berasal dari matahari dapat diubah menjadi energi listrik dc oleh sel-
foto (photocell). Sel bahan bakar menggabungkan gas hidrogen dan oksigen dalam
suatu elektrolit untuk menghasilkan ggl dc.

F. Cara Menggunakan

1. Pastikan Kabel Power (input AC) pada panel bagian belakang terhubung
dengan arus AC atau Jala-jala.
2. Tekan tombol power ke posisi ON.
3. Lampu akan menyala dan jarum akan bergerak, untuk voltase tidak perlu ada
rangkaian tertutup, dan untuk arus rangkaian harus tertutup.
4. Membaca jarum atau angka digital yang ditunjukkan power supply.
5. Apabila sudah selesai menggunakan Power Supply, pastikan rangkaian/alat
dalam keadaan mati
6. Matikan tombol power dan kabel power (input) AC dapat dicabut.
http://curious-giant.blogspot.com/2009/12/catu-daya-power-supply.html

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
G. Jenis dan Macam-macam Alat

Macam-macam Catu Daya

Secara garis besar, Power Supply elektrik dibagi menjadi dua macam, yaitu Power
Supply Linier dan Switching Power Supply.

1. Power Supply Linier

Merupakan jenis power supply yang umum digunakan. Cara kerja dari power supply
ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan AC lain yang lebih kecil dengan
bantuan Transformator. Tegangan ini kemudian disearahkan dengan menggunakan
rangkaian penyearah tegangan, dan dibagian akhir ditambahkan kapasitor sebagai
pembantu menyearahkan tegangan sehingga tegangan DC yang dihasilkan oleh power
supply jenis ini tidak terlalu bergelombang.

Selain menggunakan dioda sebagai penyearah, rangkaian lain dari jenis ini
menggunakan regulator tegangan sehingga tegangan yang dihasilkan lebih baik
daripada rangkaian yang menggunakan dioda. Power Supply jenis ini dapat
menghasilkan tegangan DC yang bervariasi antara 0 – 30 Volt dengan arus antara 0 – 5
Ampere

2. Switching Power Supply

Power Supply jenis ini menggunakan metode yang berbeda dengan power supply linier.
Pada jenis ini, tegangan AC yang masuk ke dalam rangkaian langsung disearahkan oleh
rangkaian penyearah tanpa menggunakan bantuan transformer. Cara menyearahkan
tegangan tersebut adalah dengan menggunakan frekuensi tinggi antara 10KHz hingga
1MHz, dimana frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada frekuensi AC yang sekitar 50Hz.

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
Pada switching power supply biasanya diberikan rangkaian feedback agar tegangan dan
arus yang keluar dari rangkaian ini dapat dikontrol dengan baik.

H. K3

Casing CPU terbuat dari bahan logam perangkat catu daya menempel pada casing
CPU. Catu daya menggunakan saluran fasa negative sumber listrik untuk system
pentanahnnya (grownding) grownding catu daya terhubung ke body potensi bahaya :
sengatan listrik ketika memegang casing CPU tanpa memakai alas kaki kering. Kabel
catu daya merupakan jalur aliran listrik tegangan tinggi, potensi bahaya : sengatan
listrik bila ada bagian kabel yang lecet dan terbuka.
http://rohmattullah.student.telkomuniversity.ac.id/pengertian-dan-fungsi-catu-
daya-secara-umum/

11. Timer Counter

A. Pengertian

Timer/Counter adalah suatu komponen yang tertanam didalam microcontroller


yang digunakan sebagai
pewaktu. Dengan timer/counter, pengguna microcontroller dapat menentukan
kapan suatu perintah dijalankan. Timer/counter dapat digunakan sebagai oscilator,
PWM, ADC, dan lain-lain.
www.fisika.ui.ac.id/images/.../Lab.../Modul_Pendamping6_SistemTertanam.p
df

B. Spesifikasi
Timer bekerja dengan memberikan prescaling (pembagi frekuensi) pada clock
microcontroller atau clock eksternal. Digunakan prescaling untuk mendapatkan
frekuensi yang diinginkan. Register yang digunakan untuk operasi Timer/Counter
pada AVR adalah TCNT, TCCR, TIMSK, TIFR, dan OC. TCNT adalah register
pencacah dari 0 hingga nilai maksimum yang dapat ditentukan, TCCR berfungsi
untuk pengaturan mode operasi timer/counter, TIMSK berfungsi untuk memilih
timer/counter berapa yang aktif, TIFR berfungsi untuk mengetahui adanya interupsi
akibat operasi counter timer, dan register OC untuk menyimpan nilai pembanding
dengan nilai pada register TCNT.

C. Bagan-bagian Alat

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat

1. Melaksanakan tugas tertentu secara ber ulang (mode normal).

2. Menghitung panjang pulsa (input capture)

3. Menghitung banyaknya event ( sebagai counter).

4. Mengendalikan kecepatan motor DC (pulsa wide modulation /PWM).

5. Membuat penundaan waktu (delay).

6. Sinyal generator .

E. Prinsip Kerja Alat

Komponen utama Timer/Counter adalah sebuah register yg tugasnya hanya


berhitung dari 0 sampai batas maximumnya, register ini pada AVR disebut register
TCNT. Misalnya sebuah register TCNT pada AVR adalah 8 bit, maka nilai
maksimunya adalah 255.
https://pccontrol.wordpress.com/2011/08/14/pengetahuan-dasar-penggunaan-
timer-counter-microcontroller-avr/

F. Cara Menggunakan

Untuk penggunaan fungsi counter pada mikrokontroler lebih mudah jika dibandingkan
dengan fungsi timer, karena tidak memerlukan perhitungan untuk penginputan nilai ke
register TCNT. Register TCNT akan secara otomatis akan mencacah jika ada input yang
masuk, input yang masuk contohnya dapat berupa push button.

Pada Counter 0, input berasal dari T0 atau PORT B 0 yang mampu mencacah input
hingga 256 (8 Bit). Berikut ini konfigurasi Counter 0 pada Codevision AVR :

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
Pada Counter 1, input berasal dari T1 atau PORT B 1 yang mampu mencacah hingga
65536 (16 Bit).

Untuk konfigurasi counter 0 & 1 pada Codevision AVR sama seperti konfigurasi Timer
0 dan 1.

https://massugenk.wordpress.com/2017/02/13/timer-dan-counter-
mikrokontroler/

G. Jenis dan Macam-macam Alat

Timer memiliki beberapa mode, yaitu mode normal, mode capture pada timer
1, mode normal sebagai counter, dan mode pwm. Mode normal diaktifkan
dengan memberi nilai 0 pada WGM01 dan WGM00 pada register TCCR

Mode normal

Mode normal digunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang berulang dengan


interval tertentu juga bisa digunakan utuk membuat delay. Nilai TCNT akan
terus menerus mengalami kenaikan tiap di clock oleh simber clok yg sudah
dipilih. Jika sudah mencapai maksimumnya nilai TCNT akan kembali 0 dan
mengeset bit Flag TOV0 di register TIFR. Waktu interval dapat dirubah rubah
dengan merubah nilai maximum TCNT. Makin kecil nilai maximum TCNT
makin kecil pula waktu intervalnya. Contoh, jika periode clock yg di berikan ke
timer 1 detik, maka dgn nilai max TCNT diset 255, interval timer 1 x 255 = 255
detik. untuk nilai max TCNT di set 10. Maka periode interval 1×10 = 10 detik.
Pada mode normal selain bisa diset sebagai timer juga sebagai counter, dgn cara
merubah sumber clocknya menggunakan triger di pin.

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
Referensi

Sumarsono, Joko. Fisika untuk SMA/MA Kelas X Jakarta : CV Teguh Karya


Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, vol 13 Edisi 1 mei 2012

http://www.sarjanaku.com/2010/10/jangka-sorong.html

http://birohmah.unila.ac.id/prinsip-kerja-jangka-sorong/
http://dianafisdas.blogspot.com/2014/11/macam-macam-alat-ukur.html
http://www.mealabs-alatukur.com/2018/02/mengenal-jenis-jenis-jangka-sorong.html
https://www.fisikabc.com/2017/04/mikrometer-sekrup-bagian-1.html
https://rikadiantoro.wordpress.com/2013/05/27/makalah-mikrometer-sekrup/
https://fisikaberbagi.blogspot.com/2016/04/praktikum-mikrometer-sekrup-dan-neraca.html
http://chemistry35.blogspot.com/2011/07/neraca-digital-merupakan-alat-yang.html

https://www.timbanganindonesia.com/news_and_event/detail/153/macam-macam-
timbangan-digital.html

http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-neraca-ohaus/
https://rumushitung.com/2013/06/02/neraca-ohaus-dua-lengan-dan-tiga-lengan/
http://whyphonedetective.e-monsite.com/blog/laboratorium/pengertian-timbangan-triple-
beam-adalah-neraca-3-tiga-lengan.html
Praktikum https://www.abihamid.com/2011/04/neraca-ohaus.html
http://13121002elektronikadasarbsi.blogspot.com/2013/03/pengertianfungsi-multimeter-
analog-dan.html
http://zonaelektro.net/mengenal-jenis-dan-fungsi-pada-multimeter/
http://13121002elektronikadasarbsi.blogspot.com/2013/03/pengertianfungsi-multimeter-
analog-dan.html

http://www.damaruta.com/2015/02/fungsi-dan-prinsip-kerja-stopwatch.html

http://infoperkakas.com/wp-content/uploads/2016/10/pengertian-stopwatch.jpg
https://mafia.mafiaol.com/2012/12/definisi-dan-jenis-mistar-sebagai-alat.html
http://curious-giant.blogspot.com/2009/12/catu-daya-power-supply.html
http://rohmattullah.student.telkomuniversity.ac.id/pengertian-dan-fungsi-catu-daya-secara-
umum/
www.fisika.ui.ac.id/images/.../Lab.../Modul_Pendamping6_SistemTertanam.pdf

11180161000052_Inayatul Filzah_1B
https://pccontrol.wordpress.com/2011/08/14/pengetahuan-dasar-penggunaan-timer-counter-
microcontroller-avr/
https://massugenk.wordpress.com/2017/02/13/timer-dan-counter-mikrokontroler/
Ali Mazidi, Muhammad. The AVR Microcontroller and Embedded System. New Jersey, CA:
Pearson Education, 2011.

11180161000052_Inayatul Filzah_1B

Anda mungkin juga menyukai