1. JANGKA SORONG
A. Pengertian
Terdiri dari dua bagian, bagn diam dan bagian bergerak. Pembacaan
hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna
maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display
digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm untuk
jangka sorong dibawah 30 cm dan 0.01 untuk yang diatas 30 cm.
http://www.sarjanaku.com/2010/10/jangka-sorong.html
Keterangan gambar :
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
7. Skala utama
8. Skala nonius
9. Pengunci nonius
10. Kerangka permukaan
Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil dalam
milimeter (1mm = 0,1 cm) dan skala nonius.
Besarnya setiap skala dalam skala nonius juga menyatakan ketelitian jangka sorong
tersebut.yaitu:
Apabila panjang skala nonius 9 mm yang dibagi menjadi 10 Bagian yang sama
maka mengakibatkan beda satu bagian skala nonius dengan satu bagian skala
utama sebesar 1/10 bagian atau 0,1 mm, sehingga ketelitian jangka sorong ini
sebesar 0,1 mm atau 0,01cm.
Apabila panjang skala nonius 9 mm yang dibagi menjadi 20 bagian yang sama
maka mengakibatkan beda satu bagian skala nonius dengan skala
utama sebesar 1/20 bagian atau 0,05 mm,sehungga ketelitiannya sebesar 0,05
mm. Pada gambar di bawah ini perhatikan jumlah garis pembaginya.
Apabila panjang skala nonius sebesar 9 mm yang dibagi menjadi 50 bagian yang
sama mengakibatkan beda skala nonius dengan satu bagian skala utama 1/50
bagian atau 0,02mm,dengan demikian ketelitian jangka sorong menjadi
0,02mm.
Apabila kunci pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat
digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak
diukur panjang atau diameternya maka dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang
ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara langsung
dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm(0,1cm) kemudian
menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu
cm (0,001cm).
http://birohmah.unila.ac.id/prinsip-kerja-jangka-sorong/
F. Cara Menggunakan
1) Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan
rahang geser bekerja dengan baik. Sobat hitung jangan lupa untuk cek ketika
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka
nol sobat bisa mensettingnya.
2) Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan
permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel
yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran.
3) Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai
dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.
Cara menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur
panjang benda dan diameter. Sobat hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur
kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga menyentuk permukaan
dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam keadaan statis
(tidak Bergeser)
Setelah kita tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong, sekarang bagaimana
cara membaca jangka sorong (pengukurannya)? Berikut
Lihat skala utama, sobat lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di
skala nonius. Bisa menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama
bisa juga tidak. Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada
tahap ini sobat hitung baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm
Lihat Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di
skala utama. Pengukuran ini punya ketelitian hingga 0,1 mm
Jumlahkan
http://dianafisdas.blogspot.com/2014/11/macam-macam-alat-ukur.html
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
G. Jenis dan Macam-macam Alat
Digunakan untuk mengukur lebar alur dan posisi alur terhadap tepi atau alur
lain.
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
5) Jangka Sorong Kedalaman
http://www.mealabs-alatukur.com/2018/02/mengenal-jenis-jenis-jangka-
sorong.html
H. K3
Jangka Sorong dan benda ukur harus dalam keadaan bersih.
Tempatkan jangka sorong pada tempat yang aman sehingg tidak mudah
jatuh atau tertimpa benda yang lain.
Jangan hanya menggunakan ujung rahang bila melakukan pengukuran.
I. Praktikum
2. Mikrometer Sekrup
A. Pengertian
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
B. Spesifikasi
Mikrometer sekrup terdiri atas rahang utama sebagai skala utama dan
rahang putar sebagai skala nonius. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Setiap kali
skala nonius diputar 1 kali, maka skala nonius bergerak maju atau mundur
sejauh 0,5 mm. Ketelitian micrometer sekrup adalah setengah dari skala
terkecilnya. Satu skala nonius memiliki nilai 0,01 mm. Hal ini dapat diketahui
ketika kita memutar selubung bagian luar sebanyak satu kali putaran penuh,
akan diperoleh nilai 0,5 mm skalautama. Oleh karena itu, nilai satu skala nonius
adalah0,5/50mm = 0,01 mm.
https://rikadiantoro.wordpress.com/2013/05/27/makalah-mikrometer-sekrup/
C. Bagian-bagian Alat
Berikut ini gambar bagian-bagian mikrometer sekrup
1. Frame (bingkai)
Frame ini menyerupai bentuk huruf C atau U. frame ini terbuat dari bahan logam tahan panas
dengan desain yang cukup tebal dan kuat bertujuan untuk meminimalisir terjadinya pemuaian
panjang yang bisa mengganggu proses pengukuran.
Selain itu, frame ini juga dilapisi dengan lapisan plastik guna menghindari terjadinya transfer
panas dari tangan pengukur terhadap logam saat pengukuran
2. Anvil (poros tetap)
Poros tetap berfungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur.
3. Spindle (poros gerak)
Poros gerak merupakan sebuah silinder logam yang dapat digerakkan maju-mundur, menjau
atau mendekati poros tetap.
4. Lock Nut (pengunci)
Pengunci berfungsi untuk menahan poros gerak agar tidak bergerak saat proses pengukuran
suatu benda.
5. Sleeve
Merupakan batang logam tempat terletaknya skala utama (dalam satuan mm)
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
6. Thimble
Merupakan batang logam yang dapat diputar, berukuran lebih besar dari sleeve dan merupakan
tempat terletaknya skala nonius atau skala putar (dalam satuan mm)
7. Ratchet
Berfungsi untuk mengencangkan poros gerak jika sudah menyentuh benda dengan cara diputar
searah jarum jam sampai terdengar suatu bunyi ketukan logam (tik). Untuk memastika ujung
poros gerak telah menempel sempurna dengan benda maka ratchet dapat diputar sebanyak 2-
3 putaran.
https://www.fisikabc.com/2017/04/mikrometer-sekrup-bagian-1.html
https://rikadiantoro.wordpress.com/2013/05/27/makalah-mikrometer-sekrup/
F. Cara Menggunakan
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
Gambar Mikrometer Sekrup Manual
Mikrometer jenis ini, skalanya terdiri atas skala utama dan skala nonius. Sesuai namanya
peembacaan hasil pengukuran masih manual melalui serangkaian perhitungan dari hasil skala
utama dan nonius.
B. Mikrometer Dalam
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
Mikrometer dalam adalah jenis mikrometer yang digunakan untuk mengukur diameter suatu
lubang.
C. Mikrometer Kedalaman
Mikrometer dalam adalah jenis mikrometer yang digunakan untuk mengukur kedalaman suatu
lubang
H. K3
I. Praktikum
Prosedur Praktikum
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
o Tentukan skala terkecil dan batas ukur dari Mikrometer Sekrup
o Ukurlah panjang, tinggi dan lebar balok tembaga. Lakukan sebanyak 5 kali
pengukuran
o Rapikan kembali alat dan bahan yang digunakan.
https://fisikaberbagi.blogspot.com/2016/04/praktikum-mikrometer-sekrup-dan-
neraca.html
3. Neraca Digital
A. Pengertian
Neraca digital yaitu jenis neraca yang bekerja secara elektronis dengan
tenaga listrik. Umumnya neraca ini menggunakan arus lemah dan indikatornya
berupa angka digital pada layar bacaan. Neraca digital merupakan alat yang
sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang
akan digunakan.
B. Spesifikasi
C. Bagian-bagian Alat
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
sekarang banyak ditemukan timbangan duduk digital seperti yang digunakan
pada beberapa supermarket.
Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang
hanya timbul ditampilkan layar LCDnya. Kita mengenal neraca digital sebagai
alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang
masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi
lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi,
akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan).
F. Cara Menggunakan
2) Timbangan Hewan/ternak
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
3) Timbangan Lantai
https://www.timbanganindonesia.com/news_and_event/detail/153/macam-macam-
timbangan-digital.html
H. K3
I. Praktikum
A. Pengertian
Neraca ohaus pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Ohaus seorang ilmuwan asal
New Jersey, Amerika Serikat pada tahun 1912. Neraca ohaus merupakan salah satu alat
ukur besaran fisika yaitu massa. Neraca ohaus digunakan untuk menimbang massa suatu
benda dalam praktik laboratorium. Neraca ini sering digunakan dalam pengukuran
laboratorium karena memiliki tingkat ketelitian yang tinggi yaitu mencapai 0,01 gram.
B. Spesifikasi
Neraca ohaus ada tiga macam, yaitu neraca 2 (dua) lengan, neraca 3 (tiga) lengan, dan
neraca 4 (empat) lengan. Pengukuran massa di laboratorium biasanya menggunakan
neraca ohaus yang memiliki 3 lengan atau 4 lengan. Neraca tiga lengan umumnya memiliki
kapasitas 610 gram dengan ketelitian 0,1 gram. Setiap lengan pada neraca memiliki skala
dengan beban geser (anting) sebagai kilogram standar. Lengan pertama (depan) memuat
angka satuan dan sepersepuluhan yaitu 0 – 10 gram. Lengan kedua (tengah) memuat angka
ratusan yaitu 0 – 500 gram. Dan lengan ketiga (belakang) memuat angka puluhan yaitu
0 – 100 gram dengan skala terkecil 0,1 gram.
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
C. Bagan-bagian Alat
Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk
mengenolkan atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.
Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan
benda yang akan diukur massanya.
Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang
berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser dan setiap
lengan neraca memilikinya.
Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu.
Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-masing lengan
menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan
pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.
Fungsi Neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam dalam
praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan
neraca ini adalah 311 gram.
http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-neraca-ohaus/
Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan
dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca
itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser
posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh
atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan
masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam
keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip
kerja tuas.
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
F. Cara Menggunakan
a. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat (anting)
pada lengan depan, tengah, dan belakang ke sisi kiri dan dan putar tombol
kalibrasi sampai garis kesetimbangan mengarah pada angka nol.
b. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
c. Letakkan benda yang akan diukur massanya di tempat yang tersedia pada neraca
(tempat beban).
d. Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang
terkecil yaitu dimulai dari lengan yang menunjukkan skala ratusan, puluhan,
dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang.
e. Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala
ratusan, puluhan, dan satuan atau sepersepuluhan.
https://juniorsciences.blogspot.com/2017/11/mengukur-massa-dengan-neraca-
ohaus.html
a. Neraca 2 lengan
https://rumushitung.com/2013/06/02/neraca-ohaus-dua-lengan-dan-tiga-
lengan/
b. Neraca 3 lengan
http://whyphonedetective.e-monsite.com/blog/laboratorium/pengertian-
timbangan-triple-beam-adalah-neraca-3-tiga-lengan.html
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
H. K3
Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal
dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena
itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30
menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat
sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.
Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol”
harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi.
Praktikum https://www.abihamid.com/2011/04/neraca-ohaus.html
5. Multimeter Digital
A. Pengertian
Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester sama
merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display digital sebagai
penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada multitester digital
merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan
antara hasil ukur dan batas ukur.
B. Spesifikasi
C. Bagan-bagian Alat
2. Tombol function
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
3. Selector switch
4. Jack probe
5. Probe
Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam tergantung
tipe dan merk multimeter. Akan tetapi pada umumnya setiap multimeter /
multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur arus, tegangan dan
resistansi. Berikut adalah beberapa fungsi ukur yang ada pada multimeter.
a. Amper Meter
Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang
berfungsi untuk mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya
terdiri dari 2 jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan amper meter
AC. Pada multimeter analog dan digital pada fungsi ampere meter ini
saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu
arus yang akan diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter
yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada
multimeter.
b. Volt Meter
Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan listrik.
Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada fungsi
volt meter ini saklar selektor yang ada pada multimeter baik digital
maupun analog berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karenaitu
harus diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus dibawah nilai
batas ukur yang dipilih.
c. Ohm Meter
Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk
mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika yang
memiliki unsur resistansi. Pada multimeter digital saklar selektor berfungsi
sebagai bats ukur maksimum suatu resistansi yang dapat dihitung oleh
multimeter tersebut.
d. Hfe Meter
Hfe Meter tidak selalu terdapat pada setiap multimeter, fungsi Hfe meter
ini digunakan untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor. Pada
fungsi ini pada umumnya multimeter yang memiliki fungsi Hfe meter
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
dapat diguanakan untuk mengukur faktor penguatan transistor tipe NPN
dan PNP.
e. Kapasitansi Meter
Kapasitansi meter merupakan fungsi yang tidak selalu terdapat pada setiap
multimeter. Fungsi kapasitansi meter ini berguna untuk mengetahui nilai
kapastansi suatu kapasitor. Pada multimeter digital dengan fungsi
kapasitansi meter maka saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur
maksimum.
f. Frekuensi Meter
E. Cara Menggunakan
Cara menggunakannya sama dengan multimeter analog, hanya lebih
sederhana dan lebih cermat dalam penunjukan hasil ukurannya karena
menggunakan display 4 digit sehingga mudah membaca dan memakainya.
1. Putar sakelar pemilih pada posisi skala yang kita butuhkan setelah alat ukur
siap dipakai.
2. Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur setelah disambungkan
dengan alat ukur.
3. Catat angka yang tertera pada multimeter digital.
4. Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun probenya terpasang
terbalik karena display dapat memberitahu.
http://13121002elektronikadasarbsi.blogspot.com/2013/03/pengertianfungsi-
multimeter-analog-dan.html
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
F. Jenis dan Macam-macam Alat
Ditinjau dari jenis pemilihan jangkahnya, ada dua jenis Multimeter Digital, yaitu
Manual Range, dan Auto Range. Jenis Manual Range jangkah ukur dipilih melalui
saklar selector secara manual, sedangkan pada jenis Auto Range jangkah ukur akan
menyesuaikan secara otomatis sesuai dengan besaran yang diukur.
6. Multimeter Analog
A. Pengertian
Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan
display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil
ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan
melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan
perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses
pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter /
multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
http://zonaelektro.net/mengenal-jenis-dan-fungsi-pada-multimeter/
B. Spesifikasi
Multimeter yang dalam penggunaannya masih dilakukan manual, memerlukan
langkah pengkalibrasian sebelum alatnya digunakan, mempunyai skala ukur
berupa garis-garis skala yang sudah dibuat sedemikian rupa, dilengkapi dengan
jarum penunjuk sebagai penunjuk hasil pengukuran.
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
C. Bagan-bagian Alat
a. Amper Meter
Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang
berfungsi untuk mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya
terdiri dari 2 jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan amper meter
AC. Pada multimeter analog dan digital pada fungsi ampere meter ini
saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu
arus yang akan diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter
yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada
multimeter.
b. Volt Meter
Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan listrik.
Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada fungsi
volt meter ini saklar selektor yang ada pada multimeter baik digital
maupun analog berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karenaitu
harus diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus dibawah nilai
batas ukur yang dipilih.
c. Ohm Meter
Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk
mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika yang
memiliki unsur resistansi. Pada fungsi ohm meter ini untuk multimeter
analog saklar selektor berfungsi sebagai multiplier.
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
d. Kapasitansi Meter
Kapasitansi meter merupakan fungsi yang tidak selalu terdapat pada setiap
multimeter. Fungsi kapasitansi meter ini berguna untuk mengetahui nilai
kapastansi suatu kapasitor. Pada multi meter analog yang telah memiliki
fungsi kapasitansi meter saklar selektor pada fungsi ini berfungsi sebagai
multiplier atau faktor pengali dari nilai yang ditunjukan oleh jarum meter.
http://zonaelektro.net/mengenal-jenis-dan-fungsi-pada-multimeter/
E. Cara Menggunakan
Cara Menggunakan Multimeter Analog
http://13121002elektronikadasarbsi.blogspot.com/2013/03/pengertianfungsi-
multimeter-analog-dan.html
F. K3
Pastikan Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna
hidam ke jolok negatif. Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik
kutub positif dan negatifnya karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak
7. Stopwach Digital
A. Pengertian
stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam kegiatan. Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai
dengan menekan tombol diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik
ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol diatas
yang kedua kali kemudian memasang lagi stopwatch pada nol. Stopwatch digital
merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk
hasil pengukuran. Waktu hasil pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik.
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
B. Spesifikasi
C. Bagan-bagian Alat
L.C.D
4 digit tampilan waktu menunjukkan menit ("M") dan waktu detik ("S")
Timer dapat diprogram maksimum sampai 99 menit, 59 detik dan menghitung
mundur
Bel alarm output saat waktu menghitung mundur ke nol
Timer ini juga dapat berfungsi sebagai memory recall
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
Membaca hasil pengukuran.
Unuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol reset dan jarum akan
kembali ke nol kemudian ulangi langkah diatas.
http://www.damaruta.com/2015/02/fungsi-dan-prinsip-kerja-stopwatch.html
G. K3
Berhati-hati saat menggunakan alat jangan sampai jatuh atau terbanting, letakkan
di tempat yang aman setelah penggunaan.
8. Stopwach Analog
A. Pengertian
Stopwatch analog mempunyai penunjuk seperti jarum jam dan mempunyai dua
buah tombol yaitu tombol start/stop dan tombol kalibrasi . Perhitungan waktu pada
stopwatch analog ini berdasarkan gerakan mekanik. Sistem yang mekanik sangat sulit
diubah, (ditambah atau dikurang) karena peletakan komponen -komponennya
memerlukan presisi yang sangat tinggi.
B. Spesifikasi
Pada stopwatch analog ini tidak memakai baterai, sehingga jika sewaktu-waktu
stopwatch analog ini mati ( jarumnya tidak bergerak saat ditekan tombol start),
maka hal yang perlu dilakukan adalah memutar tombol start pada stopwatch
tersebut.
C. Bagan-bagian Alat
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
Lingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari angka 1
sampai 60 dalam satuan detik
Lingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari 5 sampai 30
dalam satuan menit.
http://infoperkakas.com/wp-content/uploads/2016/10/pengertian-
stopwatch.jpg
F. Cara Menggunakan
http://www.damaruta.com/2015/02/fungsi-dan-prinsip-kerja-stopwatch.html
G. K3
Berhati-hati saat menggunakan alat jangan sampai jatuh atau terbanting, letakkan
di tempat yang aman setelah penggunaan.
9. Mistar
A. Pengertian
Mistar merupakan alat ukur panjang dan alat bantu gambar untuk menggambar
garis lurus. Pada umumnya mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
mempunyai ketelitian mengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala
terkecil yang dimiliki oleh mistar (Nurachmadani, 2009)
B. Spesifikasi
Berbentuk memanjang dan terdapat angka satuan cm dan inchi yang dapat
digunakan untuk mengukur suatu benda. Terdapat mistar yang terdapat dari kayu,
plastic, logam besi serta berbentuk seperti tali.
C. Bagan-bagian Alat
Mistar merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Banyak sebutan untuk mistar seperti penggaris dan meteran. Berikut kegunaan mistar:
1. Sebagai alat bantu pengukuran
2. Untuk mengukur panjang dan lebar benda
3. Alat bantu menggambar garis lurus
Pada umumnya mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm sama dengan
jarak antara dua goresan terdekat. Oleh karena itu, banyak yang menuliskan
ketidakpastian (Δx) pada penggaris dengan ½ skala terkecilnya.
F. Cara Menggunakan
1. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat gambar).
2. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda
tepat berada di angka nol (0)
3. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di titik
nol mistar).
4. Lihat angka yang dekat dengan akhir ujung benda, pada gambar tersebut akhir
ujung benda berada di skala 2, maka panjang benca adalah 2 cm
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
5. Lihat juga setelah angka 2 ada garis-garis, lihatlah garis-garis tersebut dengan
cara menghitungnya setelah angka 2. Maka ujung benda tersebut berakhir di
garis ke 5, maka skalnya di baca 5 mm atau 0,5 cm
6. Panjang benda tesebut adalah 2 cm + 5 mm atau 2 cm + 0,5 cm. Dengan
demikian panjang benda tersebut adalah 2,5 cm atau 25 mm.
1. Mistar Gulung
2. Mistar Lipat
3. Mistar penggaris
https://mafia.mafiaol.com/2012/12/definisi-dan-jenis-mistar-sebagai-alat.html
H. K3
Letakkan di tempat yang aman dan mudah ditemukan
I. Praktikum
Beberapa teori atau hukum fisika yang bisa menggunakan fungsi mistar :
a. Kecepatan
Kecepatan digunakan untuk menyatakan baik besar (nilai numerik)
mengenai seberapa cepat sebuah benda bergerak maupun arah geraknya.
(Sumarno, 2009). Dalam konteks kecepatan benda yang hanya melakukan
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
perpindahan dengan jarak dekat, mistar gulung atau meteran gulung dapat
digunakan.
b. Volume
Untuk benda sederhana seperi balok dan kubus, volumenya dapat
dihitung dengan menggunakan rumus volume benda tersebut. Untuk kubus
dapat dihitung dengan rumus 𝑣 = 𝑟 3 sedangkan balok dengan rumus 𝑣 = 𝑝 ×
𝑙 × 𝑡. Untuk menghitung rusuk,panjang,lebar dan tinggi dapat menggunakan
penggaris atau mistar gulung
A. Pengertian
Catu Daya DC merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik
bolak-balik menjadi arus listrik searah (M. Cahyadi : Jurnal rekayasa dan teknologi
elektro, Volume 10, No. 2, Mei 2016)
B. Spesifikasi
Berbentuk kotak dengan tombol power dan lubang untuk memasukan input
kabel yang akan dilakukan proses praktikum.
C. Bagian-bagian Alat
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat
Semua Power Supply atau Catu Daya mempunyai fungsi yang sama yaitu
sebagai penyearah dari AC ke DC.
Pada dasarnya Catu Daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik
saja, namun ada beberapa Catu Daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi
yang lain. Daya untuk menjalankan peralatan elektronik dapat diperoleh dari berbagai
sumber. Baterai dapat menghasilkan suatu ggl dc dengan reaksi kimia. Foton dari panas
atau cahaya yang berasal dari matahari dapat diubah menjadi energi listrik dc oleh sel-
foto (photocell). Sel bahan bakar menggabungkan gas hidrogen dan oksigen dalam
suatu elektrolit untuk menghasilkan ggl dc.
F. Cara Menggunakan
1. Pastikan Kabel Power (input AC) pada panel bagian belakang terhubung
dengan arus AC atau Jala-jala.
2. Tekan tombol power ke posisi ON.
3. Lampu akan menyala dan jarum akan bergerak, untuk voltase tidak perlu ada
rangkaian tertutup, dan untuk arus rangkaian harus tertutup.
4. Membaca jarum atau angka digital yang ditunjukkan power supply.
5. Apabila sudah selesai menggunakan Power Supply, pastikan rangkaian/alat
dalam keadaan mati
6. Matikan tombol power dan kabel power (input) AC dapat dicabut.
http://curious-giant.blogspot.com/2009/12/catu-daya-power-supply.html
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
G. Jenis dan Macam-macam Alat
Secara garis besar, Power Supply elektrik dibagi menjadi dua macam, yaitu Power
Supply Linier dan Switching Power Supply.
Merupakan jenis power supply yang umum digunakan. Cara kerja dari power supply
ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan AC lain yang lebih kecil dengan
bantuan Transformator. Tegangan ini kemudian disearahkan dengan menggunakan
rangkaian penyearah tegangan, dan dibagian akhir ditambahkan kapasitor sebagai
pembantu menyearahkan tegangan sehingga tegangan DC yang dihasilkan oleh power
supply jenis ini tidak terlalu bergelombang.
Selain menggunakan dioda sebagai penyearah, rangkaian lain dari jenis ini
menggunakan regulator tegangan sehingga tegangan yang dihasilkan lebih baik
daripada rangkaian yang menggunakan dioda. Power Supply jenis ini dapat
menghasilkan tegangan DC yang bervariasi antara 0 – 30 Volt dengan arus antara 0 – 5
Ampere
Power Supply jenis ini menggunakan metode yang berbeda dengan power supply linier.
Pada jenis ini, tegangan AC yang masuk ke dalam rangkaian langsung disearahkan oleh
rangkaian penyearah tanpa menggunakan bantuan transformer. Cara menyearahkan
tegangan tersebut adalah dengan menggunakan frekuensi tinggi antara 10KHz hingga
1MHz, dimana frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada frekuensi AC yang sekitar 50Hz.
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
Pada switching power supply biasanya diberikan rangkaian feedback agar tegangan dan
arus yang keluar dari rangkaian ini dapat dikontrol dengan baik.
H. K3
Casing CPU terbuat dari bahan logam perangkat catu daya menempel pada casing
CPU. Catu daya menggunakan saluran fasa negative sumber listrik untuk system
pentanahnnya (grownding) grownding catu daya terhubung ke body potensi bahaya :
sengatan listrik ketika memegang casing CPU tanpa memakai alas kaki kering. Kabel
catu daya merupakan jalur aliran listrik tegangan tinggi, potensi bahaya : sengatan
listrik bila ada bagian kabel yang lecet dan terbuka.
http://rohmattullah.student.telkomuniversity.ac.id/pengertian-dan-fungsi-catu-
daya-secara-umum/
A. Pengertian
B. Spesifikasi
Timer bekerja dengan memberikan prescaling (pembagi frekuensi) pada clock
microcontroller atau clock eksternal. Digunakan prescaling untuk mendapatkan
frekuensi yang diinginkan. Register yang digunakan untuk operasi Timer/Counter
pada AVR adalah TCNT, TCCR, TIMSK, TIFR, dan OC. TCNT adalah register
pencacah dari 0 hingga nilai maksimum yang dapat ditentukan, TCCR berfungsi
untuk pengaturan mode operasi timer/counter, TIMSK berfungsi untuk memilih
timer/counter berapa yang aktif, TIFR berfungsi untuk mengetahui adanya interupsi
akibat operasi counter timer, dan register OC untuk menyimpan nilai pembanding
dengan nilai pada register TCNT.
C. Bagan-bagian Alat
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat
6. Sinyal generator .
F. Cara Menggunakan
Untuk penggunaan fungsi counter pada mikrokontroler lebih mudah jika dibandingkan
dengan fungsi timer, karena tidak memerlukan perhitungan untuk penginputan nilai ke
register TCNT. Register TCNT akan secara otomatis akan mencacah jika ada input yang
masuk, input yang masuk contohnya dapat berupa push button.
Pada Counter 0, input berasal dari T0 atau PORT B 0 yang mampu mencacah input
hingga 256 (8 Bit). Berikut ini konfigurasi Counter 0 pada Codevision AVR :
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
Pada Counter 1, input berasal dari T1 atau PORT B 1 yang mampu mencacah hingga
65536 (16 Bit).
Untuk konfigurasi counter 0 & 1 pada Codevision AVR sama seperti konfigurasi Timer
0 dan 1.
https://massugenk.wordpress.com/2017/02/13/timer-dan-counter-
mikrokontroler/
Timer memiliki beberapa mode, yaitu mode normal, mode capture pada timer
1, mode normal sebagai counter, dan mode pwm. Mode normal diaktifkan
dengan memberi nilai 0 pada WGM01 dan WGM00 pada register TCCR
Mode normal
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
Referensi
http://www.sarjanaku.com/2010/10/jangka-sorong.html
http://birohmah.unila.ac.id/prinsip-kerja-jangka-sorong/
http://dianafisdas.blogspot.com/2014/11/macam-macam-alat-ukur.html
http://www.mealabs-alatukur.com/2018/02/mengenal-jenis-jenis-jangka-sorong.html
https://www.fisikabc.com/2017/04/mikrometer-sekrup-bagian-1.html
https://rikadiantoro.wordpress.com/2013/05/27/makalah-mikrometer-sekrup/
https://fisikaberbagi.blogspot.com/2016/04/praktikum-mikrometer-sekrup-dan-neraca.html
http://chemistry35.blogspot.com/2011/07/neraca-digital-merupakan-alat-yang.html
https://www.timbanganindonesia.com/news_and_event/detail/153/macam-macam-
timbangan-digital.html
http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-neraca-ohaus/
https://rumushitung.com/2013/06/02/neraca-ohaus-dua-lengan-dan-tiga-lengan/
http://whyphonedetective.e-monsite.com/blog/laboratorium/pengertian-timbangan-triple-
beam-adalah-neraca-3-tiga-lengan.html
Praktikum https://www.abihamid.com/2011/04/neraca-ohaus.html
http://13121002elektronikadasarbsi.blogspot.com/2013/03/pengertianfungsi-multimeter-
analog-dan.html
http://zonaelektro.net/mengenal-jenis-dan-fungsi-pada-multimeter/
http://13121002elektronikadasarbsi.blogspot.com/2013/03/pengertianfungsi-multimeter-
analog-dan.html
http://www.damaruta.com/2015/02/fungsi-dan-prinsip-kerja-stopwatch.html
http://infoperkakas.com/wp-content/uploads/2016/10/pengertian-stopwatch.jpg
https://mafia.mafiaol.com/2012/12/definisi-dan-jenis-mistar-sebagai-alat.html
http://curious-giant.blogspot.com/2009/12/catu-daya-power-supply.html
http://rohmattullah.student.telkomuniversity.ac.id/pengertian-dan-fungsi-catu-daya-secara-
umum/
www.fisika.ui.ac.id/images/.../Lab.../Modul_Pendamping6_SistemTertanam.pdf
11180161000052_Inayatul Filzah_1B
https://pccontrol.wordpress.com/2011/08/14/pengetahuan-dasar-penggunaan-timer-counter-
microcontroller-avr/
https://massugenk.wordpress.com/2017/02/13/timer-dan-counter-mikrokontroler/
Ali Mazidi, Muhammad. The AVR Microcontroller and Embedded System. New Jersey, CA:
Pearson Education, 2011.
11180161000052_Inayatul Filzah_1B