Anda di halaman 1dari 8

Karakteristik Ruang Pada Rancangan Arsitektur

KARAKTERISTIK RUANG PADA RANCANGAN ARSITEKTUR DENGAN


KONSEP SUPERIMPOSISI DAN HIBRID DALAM TEORI FUNCTION
FOLLOW FORM

Ruly Pujantara
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT
In Function Follow Form Theory, form is a major focus in the design,
making visual acceleration is very important, while the function of the space must
be able to follow and set based on pre-existing forms. This theory also spawned
the development of concepts forming and shaping a more advanced, such as the
superimposition and hybrid. Furthermore, advancing of how to combine and
blend adaptively the geometric forms as a free and non free direction. With these
forms, the layout planning, configuration and interaction of existing space in the
shell form of brutality becoming a special concern in the design, because of the
design process will be reversed in the review of its design criteria for a functional
space requirements such as air conditioning, lighting, acoustics and flow
circulation.
Keywords: Space and Place, Superimposition Hybrid Architecture, Architecture
Brutalism

PENDAHULUAN kedekatan dan harus secara eksplisist


diuji oleh pengguna ruang. Hubungan
Dalam penciptaan ruang dalam
tersebut menjadi dasar bagi hirarki yang
arsitektur dibutuhkan sebuah program
akan diekspresikan dalam bangunan,
yang didalamnya terdapat beberapa
fasilitas-fasilitas ini mengehendaki
syarat-syarat dan pendekatan ruang
keluwesan dan fungsionalitas yang luar
kegiatan, yang didasarkan atas kegunaan
biasa agar dapat seefektif yang
ruang tersebut atau kecocokannya dengan
seharusnya. Konsep-konsep yang be-
tapak yang bersangkutan. Program akan
rtentangan dengan soal programatis ini
memperlihatkan bentuk-bentuk dan
haruslah dijadikan nomer dua.
ukuran ruang, siapa yang menggunakan
Konsep Fuction Follow Form
ruang dan untuk berapa lama, dan setiap
pertama kali di perkenalkan oleh Frank
perlengkapan khusus atau kontrol
Gehry, dengan bangunan ikonik, Dalam
lingkungan. Program tersebut mungkin
Teori ini yang mana bentuk merupakan
secara implisit atau eksplisit meng-
fokus utama dalam desain, menjadikan
ekspresikan tatanan sosial dari organisasi
akselerasi visual merupakan hal yang
yang ditempatkan atau arus manusia dan
sangat penting, sedangkan fungsi dalam
bahan-bahan. Hubungan ini dinyatakan
ruang harus dapat mengikuti dan diatur
secara implisist melalui syarat-syarat
18 Jurnal Forum Bangunan : Volume 12 Nomor 1, Januari 2014
Ruly Pujantara

berdasarkan bentuk yang telah ada (embracing), Penjepitan (clamping),


sebelumnya. Berkembangnya Teori ini Penjalinan (Interlacing) .
juga melahirkan Konsep-konsep forming Penggagas dan penganut konsep
dan shaping yang lebih advance di hybrid ini adalah :
antaranya adalah superimposisi dan a. Coop Himmel Blau ( Austria )
hybrid, bagaimana menggabungkan, dan b. Norman Foster ( UK )
adaptif blending terhadap bentuk-bentuk c. Peter Eisenman ( USA )
geometri yang bebas dan berorientasi d. Mecanoo ( Dutch )
tanpa arah. Dengan bentuk-bentuk Karakter inti dari hybrid adalah
tersebut maka perencanaan tata letak, pola geometri, garis atau bidang
konfigurasi dan interaksi ruang yang ada lempengan geometri yang berpotongan
dalam cangkang bentuk brutalisme ini dan tidak teratur dengan ukuran, arah,
menjadi perhatian yang khusus dalam orientasi dan bentuk geometrinya
desain karna akan menjadi proses berbeda. Garis vertical dan horizontal
perancangan yang terbalik dalam yang dinamis.
menelaah kriteria-kriteria Namun dalam Teori Fuction
perancangannya untuk syarat sebuah Follow Form, yang mana bentuk
ruang yang fungsional seperti merupakan fokus utama dalam desain,
pengkondisian udara, pencahayaan, menjadikan akselerasi visual merupakan
akustik, dan sirkulasi. hal yang sangat penting, sedangkan
Teori yang memuat konsep fungsi dalam ruang harus dapat
tumpang tindih 2 atau lebih fungsi, mengikuti dan diatur berdasarkan bentuk
program atau bentuk geometri dengan yang telah ada sebelumnya.
keteraturan tertentu yang berbeda Berkembangnya Teori ini juga
menjadi suatu yang baru. Metode melahirkan Konsep-konsep forming dan
Superimposition berupa Penggabungan shaping yang lebih advance di antaranya
(Integration) dan Bantalan podium adalah superimposisi dan hybrid,
(Mounting). bagaimana menggabungkan, dan adaptif
Penggagas dan penganut konsep blending terhadap bentuk-bentuk
Superimposition ini adalah : geometri yang bebas dan berorientasi
a. Bernard Schumi ( Germany ) tanpa arah. Dengan bentuk-bentuk
b. Richard Meyer ( USA ) tersebut maka perencanaan tata letak,
c. Frank Lloyd Wright ( USA ) konfigurasi dan interaksi ruang yang ada
d. Hans Hollen ( Austria ) dalam cangkang bentuk brutalisme ini
Karakter inti dari superimposition menjadi perhatian yang khusus dalam
adalah pola geometri spatial (ruang), desain karna akan menjadi proses
garis atau bidang lempengan geometri perancangan yang terbalik dalam
yang bertumpuk dan teratur walaupun menelaah kriteria-kriteria - untuk syarat
ukuran, arah, orientasi dan bentuk sebuah ruang yang fungsional seperti
geometrinya berbeda. pengkondisian udara, pencahayaan,
Hybrid adalah teori yang akustik, dan sirkulasi.
menggabungkan serta
mempersenyawakan (adaptif blending) 2 METODE PENELITIAN
atau lebih teori, fungsi dan bentuk yang
Metode penelitian yang digunakan
berbeda menjadi suatu fungsi serta
adalah metode observasi dan survey,
bentuk baru. Metode ini berupa konsep
penelitian ini merupakan deskripsi
penembusan (penentration), pencakupan
kualitatif, yaitu membuat gambaran dan

Jurnal Forum Bangunan : Volume 12 Nomor 1, Januari 2014 19


Karakteristik Ruang Pada Rancangan Arsitektur

paparan serta menggali secara cermat dan Inferensial dengan data dari literature,
terature,
mendalam tentang bagaimana dan foto kolase.
karakteristik ruang dalam perencanaan Bahan :
tata letak, konfigurasi dan interaksi ruang 1. Literatur Arsitektur Fuction
yang ada dalam cangkang bentuk Follow Form
brutalisme ini, 2. Literatur Arsitektur Hibrid dan
Metode pengumpulan data Superimposisi
dilakukan antara lain pengumpulan data 3. Literatur Ruang, dan Geometri.
primer melalui survey, observasi, 4. Data survey berupa foto bangunan
wawancara ( indept interview ) dan data Hibrid dan superimposisi yang
sekunder berupa informasi tulisan, memiliki karakter ruang, tata
Koran, buku-buku
buku dan studi literature. letak, konfigurasi
nfigurasi dan interaksi
Dalam teknik analisisnya digunakan dalam perencanaan spesifik.
analisis deskriptif, komparatif dan

Gambar 1. Stadhaus Ulm, Germany


Sumber
umber : GA Document Extra Richard Meyer

20 Jurnal Forum Bangunan : Volume 12 Nomor 1, Januari 2014


Ruly Pujantara

HASIL DAN PEMBAHASAN sedemikian rupa sebagai ruang fungsional


yaitu ruang exhaust dan ruang hollow
Dalam pembahasan dan hasil, studi
untuk mesin dari lift elevator, ataupun
yang di lakukan adalah pada karya
sebagai balkon, sebuah pemilihan
arsitektur yang sangat kental dalam
penyelesaian masalah dari tata ruang
dinamisasi bentuk-bentuk geometri yang
bangunan dengan konsep superimposisi
bebas,dan berorientasi aktif searah
dan hybrid dalam kasus ini berhasil
dengan konsep function follow form atau
dengan sangat sempurna, dan merupakan
form follow fantasy. dan berkorelasi
sebuah penataan yang mendetail serta
dengan superimposisi dan hybrid
logis.
arsitektur, diantaranya adalah :
Stadhaus Civic Center, Ulm Germany
Heatherwick Studio’s, Learning Hub,
Sebuah Karya Richard Meyer, yaitu Nanyang University of Singapore
Stadhaus yang berlokasi di Ulm
Bangunan pada gambar 7 adalah
Germany. Bangunan ini merupakan
karya arsitek Thomas Heatherwick asal
sebuah civic center di daerah
London UK untuk sebuah fasilitas
permukiman dan kawasan wisata religi di
pengajaran di Universitas Teknologi
daerah tersebut. Sebuah bangunan mix
Nanyang Singapura. Denah lantai dengan
use dengan berbagai fungsi dan wadah
bentuk kurva organik yang di desain
kegiatan komersil maupun pemerintahan,
dengan beton prestress ini,
Multi purpouse Building For : Exhibition
memperlihatkan susunan superimposisi
Space, Auditorium for Concerts, Lectures
yang luas denah efektif per lantainya
and City assembly meetings, Restaurant
membesar secara vertikal. dengan jumlah
& Café, Tourist Center.
7 lantai dengan 12 tower yang
Bentuk bangunan berlantai 4 ini,
mengelilingi atrium di tengah. Ruang-
kental dengan konsep superimposisi,
ruang yang tercipta dengan fungsi kelas
konfigurasi dan layout denah satu dengan
belajar ini berjumlah 57 ruang, penataan
lainnya menciptakan ruang-ruang yang
layout ruang dan konfigurasi denah yang
berfungsi sesuai desain yang diterapkan
dinamis, memberikan penyelesaian
dalam perancangan arsitekturnya. Pola
sirkulasi yang logis dan terarah tanpa
ruang mengikuti penataan layout yang
membutuhkan jarak terlalu jauh untuk
disesuaikan dengan site kota ulm
sosialisasi antara ruang kelas yang satu
tersebut. Hubungan ruang dan
dan yang lainnya. Hubungan ruang yang
konfigurasinya dapat kita lihat dalam
terjadi mengikuti asas
ilustrasi pada gambar 2 samapai gambar
proximity/kedekatan untuk menunjang
6.
fungsi yang maksimal. Ruang- ruang
Konfigurasi Denah Superimposisi
bebas dimanfaatkan sebagai taman dan
yang tercipta menampilkan dinamisme
balkon sebagai aksentuasi bangunan
bentuk geometri yang atraktif, penataan
(gambar 8 dan gambar 9).
ruang mati atau ruang bebas di desain

Jurnal Forum Bangunan : Volume 12 Nomor 1, Januari 2014 21


Karakteristik Ruang Pada Rancangan Arsitektur

Lantai Dasar. Civic center Ulm


1. Hall / Lounge
2. Restaurant dan Café
3. Kitchen
4. Fridge
5. Storadge
6. Loading Dock
7. Freight Elevator
8. Tourist Center

= Ruang Mati / corner


= Layout Denah/luas efektif

Gambar
bar 2. Lantai Dasar Civic Centre Ulm
Sumber : GA Doc.Extra : Richard M

Lantai Dua.. Civic center Ulm


1. Hall / Lounge
2. Auditorium for
concert,Lectures and City
Assembly meetings.
3. Stage
4. Ticket Box
5. Staff Locker
6. Lavatory
7. Projector Room

= Ruang mati / corner

= Layout Denah/Luas efektif

Gambar
bar 3. Lantai Dua Civic Centre Ulm
Sumber : GA Doc.Extra : Richard M

Lantai Tiga.. Civic center Ulm


1. Hall / Lounge
2. Exhibition Space
3. Void
4. Balcony
5. Storadge

= Ruang Mati / corner


= Layout Denah/Luas Efektif

Gambar
bar 4. Lantai Tiga Civic Centre Ulm
Sumber : GA Doc.Extra : Richard M

22 Jurnal Forum Bangunan : Volume 12 Nomor 1, Januari 2014


Ruly Pujantara

Lantai Empat.
Empat Civic center Ulm
1. Hall / Lounge
2. Exhibition Space
3. Lavatory
4. Kuratorium
5. Office/Administration
Management
6. Storadge

= Ruang Mati / corner


= Layout Denah / Luas efektif

Gambar 5. Lantai Empat Civic Centre Ulm


Sumber : GA Doc.Extra : Richard M

Denah Lantai 1
Denah Lantai 2
Denah Lantai 3
Denah Lantai 4

Gambar 6. Konfigurasi Layout Denah Superimposisi


Sumber : Analisis Penulis

Gambar 7. Konfigurasi Fasade dinamis dengan bentuk Kurva organik


Sumber : Heatherwick.com

Jurnal Forum Bangunan : Volume 12 Nomor 1, Januari 2014


201 23
Karakteristik Ruang Pada Rancangan Arsitektur

Gambar 8. Denah Lantai Dinamis Bentuk Kurva Organik Yang Membesar Vertikal
Sumber : Heatherwick.com

Denah Lantai 1

Denah Lantai 2

Denah Lantai 3

Gambar 9. Konfigurasi Layout Fasade Dinamis Denah Superimposisi


Sumber : Analisa Penulis

KESIMPULAN 2. Konfigurasi Ruang


ng dalam Rancangan
Hasil penelitian menunjukkan Arsitektur Superimposisi dan hybrid,
bahwa : layout dan bentuk ruang akan menjadi
1. Tata Letak Ruang dalam Rancangan hal yang krusial karena terciptanya
Arsitektur Superimposisi dan hybrid, sisi ruang ataupun sudut ruang yang
akan berpengaruh kepada besaran dan mempengaruhi penempatan serta
kapasitas ruang fungsional, karena bentuk furniture dan peralatan
bentuk yang tidak beraturan, penunjang ruang tersebut dikarenakan
dikar
menyebabkan terjadinya ruang bebas tidak standarnya layout ruang yang
atau ruang mati tanpa fungsi yang terjadi akibat superimposisi dan
jelas. hybrid bentuk 3d ruang geometri.

24 Jurnal Forum Bangunan : Volume 12 Nomor 1, Januari 2014


Ruly Pujantara

3. Interaksi Ruang dalam Rancangan Grand Architecture,1997, Morphosis


Arsitektur Superimposisi dan hybrid, Document Extra vol.9, Tokyo,
adalah hubungan proximity/ Japan, A.D.A EDITA Tokyo
Co.Ltd
kedekatan antara ruang satu dengan
yang lain menjadi kabur karena H.B. Sutopo,2002,Metodologi Penelitian
bentuk geometri yang harus di Kualitatif. Surakarta : Sebelas
sesuaikan dengan aksesibilitas yang Maret University Press.
logis serta sirkulasi yang terarah
Ven, Cornelis Van de, 1991, Ruang
antara ruang satu dan lainnya.
Dalam Arsitektur, Jakarta,
Gramedia Pustaka Utama
DAFTAR PUSTAKA White, Edward.T, 1973, Ordering System
Anthony J.Catanese, 1997, Introduction : an introduction to architectural
to Architecture, Milwaukee, Mc design, Tucson Arizona, University
Graw-Hill Inc. of Arizona.

Antoniades, A.C. 1991, Poetic Of


Architecture, New York ,Van
Nostrand Reinhold

Alan Johnson, Paul, 1994, The Theory of


Architecture: Concept,Themes &
Practices, New York, Van Nostrand
Reinhold

Bambang Heryanto, Prof. Ir. Msc,


Phd,.2003,Sejarah Arsitektur,
Makassar, Hasanuddin University
Press.

Ching, Francis D.K, 1993,Architectural


Concept,US,American Institut of
Architec.

Cooke, Catherine,1984, Fantasy and


Architecture, United Kingdom,
Academy Group Ltd.

Frazer, Jhon, 1995, An Evolusionary


Architecture, London, Architectural
Association

Grand Architecture,1997, Richard Meyer


Document Extra vol.8, Tokyo,
Japan, A.D.A EDITA Tokyo
Co.Ltd

Jurnal Forum Bangunan : Volume 12 Nomor 1, Januari 2014 25

Anda mungkin juga menyukai