Laporan Akhir Tahun BM JIC 2015
Laporan Akhir Tahun BM JIC 2015
Badan Manajemen
PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN ISLAM JAKARTA
Tim Penyusun
Penasehat:
Drs. KH. A. Shodri HM
Drs. KH. Khudrie Hasbullah, MM
Pengarah:
H. Ma’arif, S.Ag, MA.
H. Rakhmad Z. Kiki, S. Ag, MM
H. Haerullah, M.Si.
Drs. H. Saryono Jahidi
H. M. Rusdy, SH
Penanggung Jawab:
Sofyan Jamaludin, S.H.I
Editor:
Drs. H. Moh. Hasyim, MMA
Farid Broto Susatyo, ST
Penulis:
Paimun A. Karim, S.Si
Diterbitkan oleh:
PUSAT PENGKAJIAN DAN
PENGEMBANGAN ISLAM JAKARTA
(JAKARTA ISLAMIC CENTRE)
Jl. Kramat Jaya Tugu Utara, Koja Jakarta Utara - 14260
Telp. 021-4413069, Fax. 021-44835349
www.islamic-center.or.id
Executive Summary
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) hari ini adalah
lembaga yang sudah semakin kuat dan ideal. Dalam aspek payung hukum, sejak tahun 2014 lalu Jakarta
Islamic Centre (JIC) sudah memiliki Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2014, yang mengatur organisasi
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta terdiri dari unsur Badan Pembina, Badan Manajemen
dan Sekretariat. Badan Manajemen menjadi unsur lini pengkajian dan pengembangan Islam sedangkan
sekretariat menjadi supporting.
Master plan fisik bangunan JIC juga sudah selesai pembangunannya dan sudah bisa
dimanfaatkan. Komplek Bisnis sudah dimanfaatkan untuk kegiatan Diklat PNS Prov. DKI Jakarta oleh
Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta dan operasional Radio JIC. Perpustakaan juga sudah pindah ke
ruangan yang lebih refresentatif di Gedung Sosial Budaya. Dalam aspek manajemen organisasi pun
semakin rapi dan terorganisir dengan telah diangkatnya pengurus PPPIJ periode 2015-2020. Bahkan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta telah mencanangkan agar JIC menjadi destinasi wisata religi di Jakarta
serta menjadi etalase Islam Rahmatan Lil’alamin di Indonesia.
Namun demikian, tahun 2015 ini masih menjadi masa transisi bagi Jakarta Islamic Centre,
terutama dalam aspek penganggaran, karena masih mendapatkan hibah untuk operasional program dan
kegiatannya. Sedangkan mulai tahun 2016 nanti, anggaran JIC tidak lagi menggunakan mekanisme
hibah tetapi sudah menerapkan penganggaran system e-budgeting dengan DPA di Sekretariat PPPIJ.
Hal ini merupakan konsekuensi dari berlakunya Perda No 11 tahun 2014 tentang PPPIJ yang dikuatkan
oleh Pergub No 139 tahun 2015 tentang Masa Transisi PPPIJ.
Dalam masa transisi ini, Badan Manajemen Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta
mendapatkan anggaran hibah APBD Provinsi DKI Jakarta sejumlah Rp. 11.000.000.000,- (Sebelas
Milyar Rupiah). Anggaran tersebut direalisasikan dalam dua kelompok kegiatan yakni Operasional
Pegawai dan Operasional Fungsi Kegiatan. Dari alokasi tersebut telah direalisasikan untuk pembiayaan
program dan kegiatan sejumlah Rp 10.667.330.227,- (96,98%). Terdapat saldo akhir anggaran
sejumlah Rp 332.669.773,- (3,02%) yang diperoleh dari efisiensi pelaksanaan program dan kegiatan.
Operasional Pegawai menyerap 93,90% atau sejumlah Rp. 3.286.552.931,- dari total alokasi
anggaran sejumlah Rp. 3.500.000.000,-. Sedangkan Operasional fungsi program dan kegiatan Divisi-
divisi mampu menyerap anggaran Rp. 7.38.777.296,- (98,41%) dari anggaran yang telah dialokasikan
sejumlah Rp 7.500.000.000,-.
LAPORAN TAHUNAN 2015 4
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
Keseluruhan anggaran tersebut telah dimaksimalkan untuk penguatan eksistensi Jakarta Islamic
Centre dalam rangka mengimplementasikan visi dan misinya menjadi Pusat Peradaban Islam di Jakarta,
Indonesia bahkan dunia. Semoga eksistensi Jakarta Islamic Centre mampu mewujudkan Jakarta Baru
yang lebih baik, beradab dan berakhlakul karimah.
LAPORAN TAHUNAN 2015 5
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Islam adalah sebuah peradaban yang paripurna, sempurna. Terminologi Islam dan Peradaban ini
semakin mendapati momentumnya di zaman sekarang ini. Zaman dimana nilai-nilai Islam semakin
banyak dikaji, dicari dan dirindukan oleh sebagian besar umat manusia, meskipun di sisi lain juga banyak
dihujat. Namun peran pentingnya semakin banyak dinantikan dan diharapkan untuk mampu memberikan
alternatif solusi di tengah terpaan berbagai macam ragam permasalahan kehidupan kontemporer. Dan
rasanya tidak berlebihan sekiranya National Intelligence Council (NIC) dengan Global Trends 2025-nya
memproyeksikan bahwa Islam akan bangkit kembali menjadi peradaban baru.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia telah menjadi
rujukan dan refresentasi Islam di seluruh dunia. Dan barometernya tentu ada di Jakarta sebagai ibukota
Negara Indonesia. Visi Jakarta Baru menjadi kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak
dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada
pelayanan publik, ternyata oleh sebagian kalangan masih tetap dirasa ada yang kurang karena belum melibatkan
Islam dalam pengaturan kehidupan masyarakat Jakarta. Selanjutnya, Jakarta Baru jilid dua, di tangan
kepemimpinan Gubernur Ir. Basuki Tjahaja Purnama, melihat celah itu dan mencoba mengakselerasikan peran
strategis Jakarta Islamic Centre dalam inisiasi, persuasi dan optimasi kebijakan pembangunan di Provinsi DKI
Jakarta bagi warga muslim Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya. Jakarta Islamic Centre merupakan
lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk mewadahi peran dan fungsi pusat
pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta yang bertaraf Internasional dan diharapkan dapat menjadi etalase
Islam Rahmatan Lil’alamin di Indonesia.
Paling tidak, ada tiga kali Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok ini menyampaikan
dan mengulang pernyataan yang mewacanakan harapannya untuk menjadikan Jakarta Islamic Centre
sebagai destinasi wisata religi sekaligus menjadi etalase Islam Rahmatan Lil’alamin di Indonesia.
Pertama, saat audiensi Kepala Badan Jakarta Islamic Centre dengan Gubernur pada tanggal 8 Agustus 2015.
Kemudian pada acara pelepasan Kafilah STQ Provinsi DKI Jakarta di Balai Agung Pemda Provinsi DKI Jakarta,
Gubernur Basuki kembali mempublikasikan harapannya tersebut ke khalayak luas sehingga menjadi headline
di beberapa media nasional. Yang terakhir adalah dalam acara Halaqah Ulama Ibukota Jakarta yang
dilaksanakan oleh Jakarta Islamic Centre pada tanggal 12 Agustus 2015, harapan-harapan Gubernur tersebut
LAPORAN TAHUNAN 2015 8
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
kembali diulang bahkan dipertegas dihadapan para ulama Ibukota Jakarta dan dimuat secara luas di berbagai
media nasional.
Dengan visi menjadi pusat peradaban Islam, Jakarta Islamic Centre senantiasa berkomitmen kuat
melakukan terobosan dan memberikan apresiasi besar terhadap kemajuan Islam. Dengan konsepsinya
sebagai masjid dan center of excellent atau lembaga pengkajian Islam diharapkan dapat memberikan
dorongan dan semangat baru pada manajemen masjid sehingga pembinaan umat berbasis masjid dapat
dilaksanakan secara luas dalam konteks kehidupan sosial bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tahun 2012, delapan tahun sejak mulai operasional April 2004, JIC berupaya terus menerus
memantapkan diri menjadi lembaga yang makin mapan dan berdaya dalam membumikan visi tersebut.
Pada tahun ini juga, diharapkan akan ada dorongan ghirah baru untuk lebih maju dengan adanya
pergantian kepemimpinan Jakarta. Dalam tataran organisasi dan program kegiatan, telah banyak
dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan berdasarkan pengalaman dan kajian-kajian yang ada
sehingga JIC semakin siap menyongsong peran global di dunia internasional.
Dengan kekuatan payung hukum barunya itu semestinya mampu menghilangkan hambatan dan
kendala yang ada selama ini di periode kelahiran pertamanya, di rentang tahun 2004-2014. Kendala-
kendala yang ada selama ini antara lain dikelompokkan dalam tiga hal yakni, pertama, terkait dengan
aspek legalitas kedudukannya sebagai lembaga non struktural sudah mampu diselesaikan dengan
peningkatan statusnya sebagai organisasi perangkat daerah yang terdiri dari unsur pemerintah dan
masyarakat. Kedudukannya yang demikian ini dapat memaksimalkan pengelolaan komplek Jakarta
Islamic Centre secara totalitas dalam kewenangan Jakarta Islamic Centre. Kedua, terkait kendala
anggaran kegiatan dan perawatan sudah dapat diselesaikan dengan Perda tersebut karena memberikan
kepastian dalam pengelolaan anggaran dan pengelolaan asset. Dalam hal ini yang menjadi pengelola
anggaran dan pengelola barang adalah Sekretariat PPPIJ dengan dukungan pembiayaan dari APBD
Provinsi DKI Jakarta. Ketiga, aspek sumber daya manusia (SDM) pegawai Jakarta Islamic Centre juga
semestinya mampu diselesaikan baik dalam hal status maupun kesejahteraannya karena payung
hukumnya ada bahkan sangat kuat (dalam bentuk Perda), selain itu peraturan perundangan tentang
penghasilan pegawai Non PNS Badan Manajemen Jakarta Islamic Centre pun sudah ada dalam bentuk
Keputusan Gubernur.
Selain itu, positioning Jakarta Islamic Centre (JIC) semakin kuat dengan dukungan penuh
Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang menginginkan agar Jakarta Islamic Centre menjadi destinasi wisata
religi di Jakarta serta menjadi etalase Islam Rahmatan Lil’alamin di Indonesia. Dalam istilah Pak
Gubernur, jika orang ingin melihat Islamnya Indonesia, datang saja ke JIC. Hal ini diawali dengan akan
beroperasinya Boarding School setingkat SMK Teknologi Informasi pada tahun depan, juga akan berdiri
museum sejarah Islam Indonesia, fasilitas bisnis terutama hotel juga akan mulai efektif, sehingga akan
berdampak luas pada syiar Islam di Jakarta. Bahkan pada tahun 2018 nanti, akses menuju Jakarta
Islamic Centre akan diintegrasikan dengan LRT atau kereta cepat dari Kelapa Gading menuju Jakarta
Islamic Centre. Perkembangan ini tentunya menjadi kebanggaan kita semua karena Jakarta Islamic
Centre menjadi harapan khalayak luas untuk mampu berperan signifikan bagi pembangunan Ibu Kota
Jakarta dan masyarakat Indonesia. Namun hal ini membutuhkan kerja keras dan kerja bersama dari
LAPORAN TAHUNAN 2015 9
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
seluruh stakeholders untuk memaksimalkan kerja-kerja pembangunan umat melalui Jakarta Islamic
Centre.
Oleh karenanya, laporan tahunan yang baik dan komprehensif sangat diperlukan untuk mengetahui
kinerja dan pencapaian Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre).
B. DASAR HUKUM
1. Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas
korupsi, kolusi dan nepotisme;
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara;
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
6. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai
Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;
7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
11. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah;
12. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Islam Jakarta;
13. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
14. Peraturan Gubernur Nomor 140 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Manajemen dan Badan Pembina Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta;
15. Keputusan Gubernur Nomor 1018 Tahun 2015 tentang Pengangkatan/Penunjukkan Pengurus
Badan Manajemen Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta periode 2015-2020.
16. Keputusan Gubernur Nomor Nomor 2828 Tahun 2015 tentang Gaji Pegawai Badan Manajemen
dan Penghasilan Badan Pembina Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN 2015 10
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
D. METODE
Penyusunan Laporan Tahunan 2015 ini dilakukan dengan pendekatan secara kualitatif namun
tetap mengikuti prosedur dan pedoman yang telah diberikan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
A. IDENTITAS ORGANISASI
1. Nama
Nama organisasi adalah Badan Manajemen Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam
Jakarta yang disingkat dengan PPPIJ atau lebih dikenal dengan nama Jakarta Islamic Centre.
2. Pendirian
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta merupakan wadah dalam
pelaksanaan berbagai kegiatan dalam rangka mewujudkan pusat pengembangan sumber daya
manusia, pengkajian, data dan informasi, budaya dan ekonomi Islam di Jakarta yang bertaraf
internasional. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat madani yang beriman, bertakwa, berakhlak, partisipatif, sejahtera dan
berbudaya.
Badan Manajemen Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic
Centre) didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.
11 Tahun 2014 tanggal 20 Agustus 2014 tentang Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam
Jakarta (Jakarta Islamic Centre). Dan diperkuat dengan produk hukum turunannya berupa
Peraturan Gubernur Prov. DKI Jakarta Nomor 140 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Manajemen dan Badan Pembina Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam
Jakarta.
3. Kedudukan
a. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 11 Tahun
2014 tentang Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta, bahwa Pusat
Pengkajian adalah lembaga Pemerintah Daerah yang terdiri dari unsur Pemerintah Daerah
dan masyarakat. Unsur masyarakat merupakan pelaksana pengelolaan Pusat Pengkajian
LAPORAN TAHUNAN 2015 12
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
dan Pengembangan Islam Jakarta dalam bentuk Badan Manajemen. Badan Manajemen
Pengelola Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta mempunyai kewenangan
mengelola kawasan Jakarta Islamic Centre. Untuk mendukung tugas dan fungsi Badan
Manajemen, Pengelola Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta dibantu oleh
Sekretariat sebagai bagian Perangkat Daerah.
b. Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 140 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Manajemen dan Badan Pembina Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Islam Jakarta, Badan Manajemen merupakan unsur pelaksana tugas dan
fungsi pengelolaan PPPIJ. Badan Manajemen dipimpin oleh seorang Kepala yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.
4. Prinsip
Jakarta Islamic Centre menganut 6 (enam) prinsip organisasi. yaitu :
a. Prinsip Landasan: Iman, Takwa dan Ibadah kepada Allah SWT. Artinya, dengan landasan
itu, seluruh pengelola Jakarta Islamic Centre akan semakin diteguhkan untuk bekerja
secara profesional dan seluruh aktivitasnya selalu berada dalam koridor syariah sebagai
bagian dari ibadahnya kepada Allah SWT.
b. Prinsip Tanggung Jawab: Amanah, bertanggung jawab kepada Allah SWT dan umat.
Artinya dalam mengelola Jakarta Islamic Centre amanah tidak hanya diartikan bertanggung
jawab kepada umat/stakeholders namun lebih dari itu dan yang utama adalah bertanggung
jawab kepada Allah SWT.
c. Prinsip Pendukung: Umat, Pengelola dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Artinya,
bahwa keberadaan dan kelangsungan hidup Jakarta Islamic Centre sangat ditentukan oleh
adanya dukungan sinergi dari ketiganya.
d. Prinsip Kedudukan: Sebagai lembaga Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta yang
obyektif dan non partisan. Artinya, secara institusional, Jakarta Islamic Centre adalah
public institution atau institusi publik yang harus dikelola oleh para pengelola yang
memiliki kapabilitas, integritas dan kredibilitas yang baik, secara akademik maupun moral.
Secara struktural, Jakarta Islamic Centre berada di bawah koordinasi Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta dan bertanggung jawab kepada Gubernur dan umat secara terbuka.
e. Prinsip Sumberdaya Insani Pelaksana: Pengelola full time, apresiatif dan bermasa
depan. Artinya, kedudukan Jakarta Islamic Centre yang sedemikian strategis menghendaki
adanya pelaksana profesional yang bekerja penuh waktu dan memiliki jaminan masa
depan termasuk jenjang karir serta saling mengakui, menghargai dan adil terhadap seluruh
sumberdaya insani. Bekerja penuh waktu menunjukkan komitmen yang kuat dan
profesionalisme. Jaminan masa depan adalah salah satu bentuk penghargaan atas
dedikasi pengelola. Apresiatif adalah salah satu wujud karakter tim yang solid dan handal.
LAPORAN TAHUNAN 2015 13
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
f. Prinsip Pengelolaan:
1) Berpegang Teguh pada Syariah dan Moral Keagamaan, artinya pengelolaan seluruh
aktivitas organisasi berlandaskan pada syariah dan moral agama Islam.
2) Prinsip Transformatif, artinya pengelolaan seluruh aktivitas organisasi hendaknya
mempunyai dampak positif menumbuhkembangkan kesadaran bagi segenap umat
Islam Jakarta untuk melaksanakan keislamannya serta harus memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat.
3) Prinsip Koordinasi, Integrasi dan Fasilitasi, artinya dalam pengelolaan seluruh
aktivitas organisasi hendaknya terjalin koordinasi secara harmonis antar berbagai
instansi/lembaga terkait, terjalin keterpaduan antar berbagai instansi/lembaga terkait,
dan keterpaduan antar ulama dan umara serta dapat memfasilitasi tumbuhnya
kesadaran umat agar tercipta efisiensi dan efektifitas kegiatan organisasi yang optimal
dan memiliki efek gugah duplikatif yang sebesar-besarnya bagi umat.
4) Prinsip Kreatif, Inovatif, Produktif dan Improvisasi Tiada Henti, artinya pengelolaan
seluruh aktivitas organisasi, dilakukan secara kreatif, inovatif dan produktif serta
secara menerus melakukan improvisasi (perbaikan dan penyempurnaan) tiada henti.
5. Lambang Organisasi
2) Tulisan JIC melambangkan nama lembaga atau organisasi Jakarta Islamic Centre
(JIC).
3) Latar belakang logo yang berbentuk kerawangan melambangkan keberkahan yang
mengalir terus menerus.
B. MASTER PLAN
Konsepsi bangunan master plan Jakarta Islamic Centre merupakan sebuah bentuk fungsi-
fungsi kemakmuran masjid yang difasilitasi secara total oleh Pemda DKI Jakarta dengan ciri
utamanya. terdapat fungsi peribadatan. fungsi pendidikan dan fungsi perdagangan/bisnis. Konsepsi
ini diimplementasikan dalam bentuk tiga komplek bangunan utama yaitu Masjid, Gedung Sosial
Budaya (Gedung Pendidikan) dan Gedung Wisma (Bisnis Centre) dengan landasan filosofis
meneladani Rasulullah Muhammad SAW dalam membangun peradaban Madinah. Rasulullah SAW
membangun Madinah dengan tiga gerakan, yakni gerakan spiritual, gerakan sosial dan gerakan
ekonomi.
Konsepsi bangunan fisik Jakarta Islamic Centre juga menjadi perwujudan dari salah satu misi
Jakarta Islamic Centre sebagai landmark Jakarta dengan sosok fisik yang monumental, bernuansa
Islami dimana Masjid sebagai sentrumnya. Dengan luas kawasan mencapai 10,9 hektar, bangunan-
bangunan yang monumental tersebut ditata sedemikian rupa oleh Ir. H. Karnaya. M.Arch, Sang
Pakar Master Plan dari PT. Arservo, sehingga proporsional dengan luas lahan yang ada.
LAPORAN TAHUNAN 2015 15
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
1. Masjid
Sosial Budaya mulai dibangun pada tanggal 30 Agustus 2005, namun hingga kini tidak kunjung
selesai bahkan lama terbengkalai dengan menyisakan beberapa bagian yang masih rusak.
Adapun fasilitas yang dimiliki gedung ini antara lain: ruang kelas, seminar, latihan,
islamic studies, galeri, perpustakaan, auditorium, laboratorium bahasa dan multimedia,
laboratorium perbankan syariah, studio produksi, kantor dan sarana pendukung lain. Dengan
fasilitas tersebut diidealkan dapat terwujud one stop training.
Gedung Wisma (Business Center) JIC dalam rancangan awal-nya berbentuk sebuah
wisma atau sarana penginapan untuk menampung siswa atau peserta didik yang sekolah di
JIC. Melalui kajian lebih lanjut tentang fungsi bisnis JIC, maka dilakukan re-disain menjadi
sebuah kompleks bisnis syariah terpadu yang terdiri dari perkantoran lima lantai dengan luas
5.653 M2, Convention Hall dengan dengan luas 4.582 M2 dan Hotel Syariah kelas bintang tiga
terdiri 11 lantai dan 150 kamar dengan total luas 11.217 M2. Dan pada akhir tahun 2012 lalu
pembangunan fisik Gedung Bisnis JIC bisa diselesaikan.
Seluruh kompleks bisnis ini didukung oleh fasilitas-fasilitas canggih dan modern
penunjang aktivitas bisnis dan pebisnis syariah guna mewujudkan sebuah konsepsi one stop
shariah shoping. Selain itu, dengan dukungan akses yang baik menuju JIC, kompleks JIC akan
mampu menjadi tujuan wisata religi atau wisata peradaban yang penting di Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN 2015 18
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
C. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pusat
Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta dan diperkuat oleh Peraturan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta Nomor 140 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pembina dan Badan
Manajemen Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre), maka
struktur baru organisasi Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta adalah sebagaimana
gambar di bawah ini :
D. SDM ORGANISASI
Pengisian personil utama pada organisasi Jakarta Islamic Centre disesuaikan dengan tahapan
pembangunan master plan JIC. Perkembangan master plan berkonsekuensi terhadap totalitas
operasional fungsi bidang-bidang sehingga berpengaruh pula terhadap komposisi pegawai JIC.
Adapun komposisi lengkap pegawai Jakarta Islamic Centre berdasarkan fungsi sebagai berikut :
A. STRATEGI INDUK
1. Visi
Visi Jakarta Islamic Centre adalah Menjadi Pusat Peradaban Islam.
2. Misi
Misi Jakarta Islamic Centre adalah :
a. Mewujudkan Pusat Pengembangan Sumberdaya Muslim, Pengkajian, Data dan Informasi
serta Budaya Islam di Jakarta yang bertaraf Internasional.
b. Mewujudkan Pusat Pengembangan Islam Jakarta sebagai landmark dengan sosok fisik
yang monumental, bernuansa Islami dimana Masjid sebagai sentrumnya.
3. Tujuan
Tujuan Jakarta Islamic Centre adalah :
a. Mewujudkan Masjid yang makmur dan monumental sebagai sentrum pembinaan umat
dan budaya Islam.
b. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan sumberdaya Muslim melalui dakwah,
pendidikan dan pelatihan.
c. Menyelenggarakan kegiatan pengkajian bagi pengembangan pemikiran dan wawasan
Islami.
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan seni budaya Islami.
e. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan masyarakat dan layanan sosial.
f. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan data dan informasi Islami.
g. Menyelenggarakan kegiatan usaha dan pengembangan bisnis Islami.
h. Mewujudkan tata ruang lingkungan Jakarta Islamic Centre yang bernuansa Islami, indah,
nyaman dan monumental Islami.
LAPORAN TAHUNAN 2015 22
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
Sedangkan operasional fungsi Divisi-divisi yaitu Divisi Takmir Masjid, Divisi Pengkajian dan
Pendidikan, Divisi Sosial Budaya, Divisi Informasi dan Komunikasi, dan Divisi Pengembangan Bisnis
serta Bagian Umum (operasional penunjang), secara keseluruhan telah berjalan sesuai dengan rencana
program. Penyerapan anggaran operasional fungsi secara keseluruhan mencapai 98,41%, yakni
mencapai Rp 7.380.777.296,- dari alokasi anggaran Rp. 7.500.000.000.-. Terdapat efisiensi sejumlah
119.222.704,-.terutama di Divisi Pengkajian dan Pendidikan serta Bagian Umum yang tidak
melaksanakan kegiatan seleksi Badan Pembina Pusat Pengkajiaan dan Pengembangan Islam Jakarta.
Rekapitulasi kinerja anggaran Jakarta Islamic Centre tahun 2015 selengkapnya terlihat pada Tabel 2.
menyasar kalangan bapak-bapak dan ibu-ibu. Dan khusus ibu-ibu, jalinan perasaan memiliki
JIC diperkuat dengan pengadaan seragam MAIS (Majelis Istighatsah) JIC. Untuk kalangan
santri dan anak TKA/TPA dan Madrasah Diniyah diperkuat dengan beragam kegiatan
spektakuler untuk kalangan anak-anak melalui Training Birrul Walidain, Kid’s Market, Anak
Sholeh Ceria, Jambore Ramadhan, Santunan Yatim Dhuafa (Siyadhu), Karnaval Ramadhan,
Manasik Haji serta perlombaan Drum Band tingkat Sekolah Dasar se-Jakarta Utara dalam
rangkaian kegiatan Karnaval Hijrah. Tidak hanya anak-anaknya, para orang tua santri TPA/TKA
dan Madrasah Diniyah JIC pun turut dibina oleh Divisi Takmir Masjid melalui program “Islamic
Spiritual Parenting” yang menghadirkan Bunda Elly Risman, S.Psi seorang pakar psikologi
anak.
Fokus program Divisi Takmir Masjid JIC selanjutnya adalah pembinaan kalangan
generasi muda dan remaja Islam. Setelah beberapa tahun terjadi kevakuman aktivitas dan
organisasi Remaja Masjid JIC, tahun 2015 ini keberadaannya dirasakan menjadi semakin
penting karena perjuangan membangun peradaban tidak bisa dipisahkan dari komponen
genersai muda yang punya energi dan semangat yang tinggi. Diawali dengan melakukan riset
tentang urgensitas keberadaan remaja masjid di Jakarta, kemudian dilanjutkan dengan studi
dan kunjungan ke beberapa remaja masjid terkemuka di Jakarta, seperti di Riska Masjid Sunda
Kepala, YISC Masjid Al Azhar dan BKPRMI Pusat. Setelah itu mulai dilakukan penjaringan calon
pengurus dan digembleng melalui serangkaian kegiatan penyiapan personil pengurus sampai
akhirnya terpilih pengurusnya dan dilakukan pembekalan dalam bentuk training pengurus
remaja masjid JIC.
Conversation (Econ), dan Training Dakwah Transformatif serta Pelatihan Manajemen Qurban
yang Syar’i dan Higienis sesuai standar HACCP.
Dalam aspek pengkajian, tahun ini Divisi Pengkajian dan Pendidikan telah melakukan
beberapa penelitian dan pengkajian yang penting bagi Islam dan kaum Muslim Jakarta. Salah
satu yang terpenting adalah Kajian Islam di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Pattani
Thailand dan di Champa Kamboja. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari Kajian Genealogi
Intelektual Ulama Betawi yang sudah dimulai sejak tahun 2009 lalu. Hal ini penting untuk
menelusuri titik sambung Genealogi Intelektual Ulama Pattani di Thailand dan Champa di
Kamboja dengan ulama Betawi di Indonesia. Pengkajian lain yang tidak kalah pentingnya adalah
Kajian tentang 5T (Tertib Sampah, Tertib Lalu Lintas, Tertib Pedagang Kaki Lima, Tertib Hunian
dan Tertib Ibadah) di Ibukota Jakarta. Kajian ini sangat penting dalam rangka mendukung
program dan kebijakan Pemda Prov. DKI Jakarta untuk membangun Jakarta Baru yang maju,
modern, tertib dan bermartabat. Dan puncak dari kegiatan pengkajian tahun 2015 ini adalah
Halqah Ulama Ibukota Jakarta yang dilaksanakan di JIC Convention Hall dan dihadiri oleh
ratusan ulama-ulama Jakarta dan dibuka secara resmi oleh Gubernur Prov. DKI Jakarta.
Terakhir, prestasi dan pencapaian yang sangat penting bahkan sampai ke level Nasional
dari Divisi Pengkajian dan Pendidikan adalah keberhasilan JIC menjadi Pusat Observasi Bulan
(POB) JIC yang berlokasi di Pulau Karya Kepulauan Seribu serta masuk dalam salah satu titik
pengamatan Rukyatul Hilal di Indonesia. POB JIC di Pulau Karya menjadi titik pengamatan
nomor 4 dari 114 titik pengamatan Rukyatul Hilal di seluruh Indonesia yang telah ditetapkan
oleh Kementrian Agama RI.
JIC kembali mendapatkan kesempatan emas untuk menggelar event budaya nasional
Festival Maulid Nusantara (FMN) ke-9. Kegiatan pagelaran budaya tahunan yang merupakan
produk kreasi asli JIC sejak tahun 2006 ini sudah diakui dan dikenal luas oleh provinsi-provinsi
di Indonesia. Bahkan kegiatan festival maulid ini sudah diambil dan dikembangkan sedemikian
oleh provinsi-provinsi menjadi sebuah festival rutin tahunan yang dipergilirkan antar Kota dan
Kabupaten sehingga yang terbaiklah yang layak tampil dalam FMN. Kegiatan FMN IX tahun
2015 diikuti oleh 10 provinsi di Indonesia.
insan broadcaster dari kalangan generasi muda. Hal ini sangat sejalan dengan visi misi Jakarta
Islamic Centre sebagai lembaga pengkajian dan pengembangan sumber daya manusia.
6. Bagian Umum
Kegiatan Bagian Umum pada intinya untuk mensinergikan dan mengkoordinasi antar
divisi, terutama dalam hal penyusunan program, koordinasi internal dan eksternal, perawatan
fasilitas dan lingkungan, penataan ruangan, pengembangan SDM pegawai, kerumahtanggaan,
sarana penunjang divisi-divisi, layanan terhadap kunjungan tamu, keikusertaan dalam STQ
Provinsi DKI Jakarta di Asrama Haji Pondok Gede, perjalanan dinas dalam rangka Festival
Masjid ASEAN, kerjasama dan peliputan media serta audit keuangan oleh auditor independen.
Seluruh program telah terlaksana dengan baik. Namun yang teramat penting adalah
keberhasilan mendorong terbitnya Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta Nomor 2828 Tahun
2015 tentang Gaji Badan Manajemen dan Penghasilan Badan Pembina PPPIJ sehingga ada
kepastian terkait status dan kesejahteraan pegawai Badan Manajemen PPPIJ. Namun demikian,
ada satu program yang tidak bisa dijalankan oleh Bagian Umum bahkan harus dikembalikan
karena program tersebut tidak dijalankan karena beberapa pertimbangan, yakni Seleksi Badan
Pembina. Salah satu alasannya adalah karena anggaran untuk penghasilan Badan Pembina
yang belum jelas alokasinya pada tahun 2016 nanti.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah dalam hal penataan ruangan yang ada di
Jakarta Islamic Centre, antara lain Ruang Siaran dan Produksi Radio JIC, Ruang Takmir Masjid,
Ruang Perpustakaan, Ruang Presentasi dan Ruang Tamu VIP. Keberadaan ruangan-ruangan
baru tersebut telah nyata menyemangati kembali divisi-divisi terkait, khususnya Divisi Infokom
untuk memaksimalkan peran dan fungsinya termasuk fungsi pelayanan kepada masyarakat di
perpustakaan.
Terakhir yang sangat penting adalah keberhasilan menyusun Rencana Strategis Badan
Manajemen PPPIJ tahun 2017-2020 sehingga dapat dipergunakan semaksimal mungkin
sebagai pedoman dalam perencanaan serta pelaksanaan program dan kegiatan tahunan
masing-masing divisi.
LAPORAN TAHUNAN 2015 35
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
C. KEGIATAN LAIN-LAIN
Sebagai sebuah pusat peradaban, Jakarta Islamic Centre diharapkan dapat menjadi wadah
terselenggaranya kajian-kajian tentang Islam, baik budaya, kesenian maupun kajian-kajian lainnya
untuk pengembangan dan peningkatan SDM umat. Selama tahun 2015 di samping kegiatan
tersebut di atas juga telah dilakukan program dan kegiatan lain yakni antara lain :
a. Festival Masjid ASEAN (ASEAN Mosque Festival) di Kuala Lumpur, Malaysia merupakan
agenda tahunan FORSIMAS (Forum Seilaturahim Kemakmuran Masjid Serantau) dalam rangka
mengeratkan jalinan silaturahim antar masjid Kegiatan Festival Masjid Asean ini dilaksanakan
pada tanggal 5-8 Desember 2015 bertempat di Putrajaya International Convention Centre dan
dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri Kerajaan Malaysia, Datuk Seri Mohd Najib bin Abdul
Razak. Turut hadir delegasi dari beberapa negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Brunei
Darussalam, Kamboja, RRC, Maldives dan Afrika Selatan.
b. Publikasi dan Branding Jakarta Islamic Centre. Pada tahun 2015 ini, publikasi dan branding
Jakarta Islamic Centre di media massa sangat massif, bahkan belum pernah terjadi pada tahun-
tahun sebelumnya. Namun hal ini bukan dikarenakan faktor aktivitas Jakarta Islamic Centre-nya
melainkan karena faktor Gubernur Prov. DKI Jakarta, Bapak Basuki Tjahaja Purnama yang
memang terkenal sebagai news maker. Gubernur yang akrab disapa Ahok ini cukup sering me-
release statement yang menginginkan Jakarta Islamic Centre sebagai etalase Islam rahmatan
lil’alamin di Indonesia. Dalam istilah beliau, kalau ada yang mau tahu Islam di Indonesia silahkan
datang saja ke Jakarta Islamic Centre. Kontan saja, pernyataan ini menjadikan Jakarta Islamic
Centre sebagai headline di media cetak, televisi dan media on line Indonesia.
hukum yang mengatur tentang pola pengelolaan dan penyewaaan fasilitas Jakarta Islamic
Centre.
3. Permasalahan yang terkait dengan kepegawaian memang tidak terlalu dominan, terlebih lagi
setelah ditetapkannya Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta Nomor 2828 Tahun 2015 tentang
Gaji Badan Manajemen dan Penghasilan Badan Pembina PPPIJ sehingga status dan standar
gaji dan jumlah personilnya sudah baku. Namun yang masih terkendala adalah jumlah personil
pegawai yang masih kurang, karena masih ada beberapa Divisi yang belum diisi. Selain itu
fungsi Badan Pembina PPPIJ pun belum efektif karena belum dilakukan seleksi dan penerimaan
personilnya.
4. Permasalahan lingkungan memang tidak terkait langsung dengan internal Jakarta Islamic
Centre, namun sangat dominan dirasakan masyarakat yang datang ke Jakarta Islamic Centre.
Persoalan tersebut antara lain, yaitu :
a) Keberadaan Pedagang Kali Lima (PKL) setiap sore sampai malam hari yang mengurangi
keanggunan lingkungan Jakarta Islamic Centre, bahkan merusak pagar depan Jakarta
Islamic Centre.
b) Akses menuju Jakarta Islamic Centre yang belum memadai sebagai sebuah kawasan
destinasi wisata religi Jakarta sekaligus komplek kebanggaan dan landmark Jakarta.
c) Pola pikir masyarakat sekitar, terutama yang ada di belakang Komplek Jakarta Islamic
Centre (Kampung Beting dan Tanah Merah) yang masih belum memiliki sense of
belonging yang kuat terhadap Jakarta Islamic Centre.
5. Permasalahan yang juga tidak kalah pentingnya adalah kesepahaman pihak-pihak SKPD/UKPD
terkait terhadap payung dan urgensitas Jakarta Islamic Centre bagi pembangunan spiritualitas
masyarakat Jakarta sebagai ibukota negegi muslim terbesar di dunia.
jumlah yang tercantum dalam Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta Nomor 2828 Tahun 2015
tentang Gaji Badan Manajemen dan Penghasilan Badan Pembina Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Islam Jakarta.
3. Akses menuju Jakarta Islamic Centre yang sulit ditempuh dari pusat Kota Jakarta memang
tidak mudah untuk diselesaikan, tetapi dengan optimisme terhadap hal tersebut semakin
menguat dengan akan selesainya jalan TOL pelabuhan, serta adanya keinginan Gubernur Prov.
DKI Jakarta untuk mengkoneksikan Jakarta Islamic Centre dengan LRT (Light Rail Transit) dari
Kelapa Gading.
4. Perlu dilakukan pembinaan secara rutin dan terus menerus kepada masyarakat di lingkungan
sekitar Jakarta Islamic Centre. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap
Jakarta Islamic Centre serta mengantisipasi pengaruh negatif lingkungan baik narkoba maupun
pemurtadan. Strategi lain yang bisa ditempuh adalah dengan memberikan beragam diklat
mereka butuhkan sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan skill mereka.
5. Kesamaan pemahaman antara PPPIJ dengan SKPD/UKPD terkait mengenai peran besar yang
bisa dimainkan PPPIJ dalam membangun masyarakat Jakarta yang berada bisa ditempuh
dengan rutin mengadakan Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi (KIS) terhadap berbagai hal
yang menjadi permasalahan Jakarta Islamic Centre.
F. KESIMPULAN
1. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Islam Jakarta sudah ditetapkan pada tanggal 20 Agustus 2014. Dan pada
tahun 2015 ini merupakan masa transisi dari implementasi Perda tersebut bagi Jakarta Islamic
Centre sehingga dalam aspek organisasi sudah efektif berlaku model kwasi atau kombinasi
antara unsur masyarakat di Badan Manajemen dan unsur pemerintah daerah di Sekretariat
PPPIJ. Namun dalam aspek anggaran Badan Manajemen masih mendapatkan anggaran
dengan mekanisme bantuan hibah APBD Prov. DKI Jakarta.
2. Tahun 2015 ini Badan Manajemen Jakarta Islamic Centre mendapat bantuan hibah dari
Pemerintah Prov. DKI Jakarta sejumlah Rp. 11.000.000.000,00 (Sebelas Milyar Rupiah). Dari
jumlah tersebut dialokasikan dalam dua kelompok besar kegiatan yaitu operasional pegawai
dan operasional fungsi yang terdiri dari Divisi Takmir Masjid, Divisi Pengkajian dan Pendidikan,
Divisi Sosial Budaya, Divisi Informasi dan Komunikasi, Divisi Pengembangan Bisnis dan Bagian
Umum.
3. Secara keseluruhan, Badan Manajemen Jakarta Islamic Centre telah melaksanakan program
dan kegiatan dengan baik dan berhasil menyerap anggaran sejumlah Rp 10.667.330.227,-
(96,98%) untuk pembiayaan operasional pegawai dan operasional fungsi-fungsi. Operasional
pegawai menyerap anggaran sejumlah Rp. 3.286.552.931,- (93,90%) dari rencana anggaran
sejumlah Rp. 3.500.000.000,-. Sedangkan kegiatan operasional fungsi divisi-divisi menyerap
LAPORAN TAHUNAN 2015 38
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
anggaran sejumlah Rp. 7.380.777.296,- (98,41%) dari alokasi anggaran sejumlah Rp.
7.500.000.000,-.
4. Pencapaian utama kinerja tahun 2015 Badan Manajemen Jakarta Islamic Centre antara lain
keberhasilan dalam penguatan payung hukum status dan penggajian pegawai Badan
Manajemen yang merupakan unsur non PNS dalam bentuk Keputusan Gubernur Prov. DKI
Jakarta, kajian dan studi dalam rangka persiapan operasional Boarding School JIC, kajian dan
studi dalam rangka pembentukan Museum Sejarah Islam Jakarta, penguatan media penyiaran
JIC dan kajian persiapan JIC TV, serta kajian dalam rangka persiapan operasional Komplek
Bisnis JIC
5. Dalam rangka pemantapan gerak dan langkah aksi Jakarta Islamic Centre daalm mewujudkan
Pusat Peradaban Islam pad atahun 2020, maka pada tahun 2015 ini telah dilakukan
penyusunan Renstra Badan Manajemen tahun 2017-2020 yang sekaligus menyesuaikan
dengan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) DKI Jakarta 2012-2017.
LAPORAN TAHUNAN 2015 39
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
Bab V. Penutup
Perjalanan dua belas tahun operasional Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta
(Jakarta Islamic Centre) dalam upaya mengimplementasikan visi dan misinya menjadi Pusat Peradaban
Islam di Jakarta dan Indonesia, sudah semakin mendapatkan tempat dan momentumnya. Dan sejauh ini
perjalanan Jakarta Islamic Centre sudah cukup dirasakan peran dan eksistensinya di Indonesia bahkan
di Asia Tenggara dalam mendorong lahirnya simpul-simpul baru pusat peradaban Islam di berbagai
daerah di Indonesia baik di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota. Visi Jakarta Islamic
Centre tersebut makin dikuatkan dengan ditetapkannya Perda Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pusat
Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta. Perlahan namun pasti ke depannya akan terjadi
pergeseran daya tarik Jakarta Islamic Centre yang saat ini masih pada aspek kesejarahannya dari haram
jadah menjadi sajadah, min adz-Dzulumat ila an-Nuur, berubah menjadi peran strategisnya sebagai
genre baru penggerak peradaban di Jakarta, Indonesia dan dunia melalui kerja-kerja pengkajian,
pengembangan sumber daya muslim, sosial budaya, pusat data dan informasi serta ekonomi Islam.
Program dan kegiatan Jakarta Islamic Centre tahun 2015 telah terlaksana dengan baik dan
sukses. Meskipun secara umum merupakan program-program yang berkesinambungan dengan tahun-
tahun sebelumnya namun ada beberapa gagasan baru yang menjadi program-program unggulan Jakarta
Islamic Centre dan telah mendapat persetujuan Gubernur Prov. DKI Jakarta meskipun masih dalam tahap
persiapan untuk operasional secara total pada rentang 2017-2020. Dari sini, urgensitas keberadaan
Renstra tahun 2017-2020 menjadi penting bagi Badan Manajemen Jakarta Islamic Centre.
Semoga pencapaian yang telah dilakukan tahun ini dapat dilanjutkan dengan lebih baik pada
tahun 2016 sehingga semakin hari visi dan misi JIC sebagai sebuah pusat peradaban Islam semakin
mendekati perwujudannya.
LAPORAN TAHUNAN 2015 40
JAKARTA ISLAMIC CENTRE